Anda di halaman 1dari 21

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/355483352

Analisis Implementasi Diagram Aliran Data Pada PT. Shopee Indonesia

Article in Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) · October 2021

CITATIONS READS
0 4,927

4 authors:

Ester Ester Denny Simanullang


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
35 PUBLICATIONS 6 CITATIONS 34 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE SEE PROFILE

Khoiriyah Khoiriyah Beatrix Cendana


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
39 PUBLICATIONS 32 CITATIONS 7 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ester Ester on 23 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Analisis Implementasi Diagram Aliran Data Pada
PT. Shopee Indonesia

Disusun oleh:
Khoiriyah (43218120080)
Ester (43221110104)
Denny Simanullang (43221110103)
Beatrix Cendana (43217120136)

Mata Kuliah: Sistem Informasi Akuntansi


Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
ABSTRAK

Shopee merupakan salah satu e-Commerce yang melayani jual beli interaktif antara
penjual dan pembeli secara online dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan
penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website
melalui perangkat komputer.

Artikel ini disusun untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai
Implementasi Diagram Aliran Data suatu perusahaan yaitu PT Shopee Indonesia
Yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem informasi yang
sudah diterapkan dalam perusahaan E-Commerce shoppe serta pengembangannya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis dan


membandingkan antara teori implementasi sistem informasi dengan pelaksanaan
implementasi sistem informasi pada perusahaan shopee. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan metode observasi non-participant yang mana penulis tidak terlibat
langsung didalamnya namun hanya sebagai pengamat saja. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa setiap perusahaan memiliki kekurangan dan kelebihannya
tersendiri dalam penerapan sistem informasi. Namun, hal tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan untuk terus memperbaiki sistem kearah yang lebih baik.
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow
diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar.
DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu
bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua
hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci
sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram
yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur
dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD
ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,
diagram alur kerja, atau model fungsi.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada artikel ini
adalah :
1. Apa pengertian serta simbol-simbol dalam Diagram Alir Data (DAD)?
2. Apa manfaat Diagram Alir Data (DAD)?
3. Apa tujuan dibentuknya Diagram Alir Data (DAD)?
4. Hubungan apakah yang terkait dengan sistem informasi dengan DAD/DFD?
5. Bagaimana cara kerja implementasi Diagram Alir Data (DAD) pada perusahaan
marketplace Shopee ?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan artikel ini yaitu :
1. Untuk mempelajari apakah itu Diagram Alir Data (DAD), fungsi, manfaat serta tujuan,
hubungan sistem informasi dengan DAD/DFD, diadakannya pembentukan Diagram
Alir Data pada Perusahaan.
2. Untuk dapat memahami bagaimana mekanisme implementasi Diagram Alir Data
(DAD) pada perusahaan marketplace Shopee.
LITERATUR TEORI

Menurut Mardi (2011:18) “Data flow diagram adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari
keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem
yang saling berhubungan”.

Menurut Wijaya Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu
proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.

Menurut James A. Hall Pengertian Data Flow Diagram (DFD) adalah Suatu diagram
yang menggunakan simbol-simbol untuk mencerminkan proses, sumber-sumber data,
arus data dan entitas dalam sebuah sistem.

Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Adalah
Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :


1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :


1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi
dapat dibacadengan mudah
2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas
perlu)
4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan
aliran data kestorage yang sama)
8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama
Data harus sudahspesifik
10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk
jika perluparameter untuk mengaktifkan report
12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak
mencerminkanpersisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya
akan menjadi variabeldalam program.

Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :


1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebutdengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidakberbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan
ini disebutdengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah
menerima input.
3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
4. Data Store tidak memiliki keluaran
5. Data Store tidak memiliki masukan
6. Hubungan langsung antar entitas luar
7. Masukan langsung entitas data store
8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar
9. Hubungan langsung antar data store
10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

Aturan main dalam Diagram Arus Data adalah sebagai berikut :


 Tidak boleh menghubungkan antara External Entity dengan External Entity secara
langsung.
 Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan Data Store secara
langsung.
 Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan External Entity secara
langsung (atausebaliknya).
 Setiap Process harus ada Data Flow yang masuk dan ada Data Flow yang keluar.
PEMBAHASAN

1. Apa pengertian serta simbol-simbol dalam Diagram Alir Data (DAD)?


Jawab: Diagram alir data (Data flow diagram, DFD) adalah suatu diagram
yangmenggambarkan aliran data dari sebuah proses atau sistem (biasanya sistem
informasi). DFDjuga menyediakan informasi mengenai luaran dan masukan dari
setiap entitas dan proses itusendiri. DFD tidak memiliki kontrol terhadap alirannya,
tidak ada aturan mengenai keputusanmaupun pengulangan. Operasi spesifik berbasis
data dapat digambarkan oleh diagram flowchart.Menurut Kenneth Kozar, tujuan dari
DFD adalah menyediakan jembatan antara pengguna danpengembang sistem. DAD
merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedangberjalan logis. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble
diagram, modelproses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD merupakan salah
satu alat pembuatan modelyang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi
sistem merupakan bagian yanglebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain,DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFDini merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsepdekomposisi
dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yangmudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

Simbol Diagram Alir Data (DFD) :


 Terminator/Kesatuan luar (External Entity)Setiap sistem pasti mempunyai batas
sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem denganlingkungan luarnya.
Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkunganluar
sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan
luarnyayang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto,
1989).Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam
organisasi,atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang
sedang dibuat modelnya.Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau
sistem di luar sistem yang berkomunikasidengan sistem yang sedang dikembangkan.

 Arus data (data flow)


Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses(Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar
(external entity). Arus data inimenunjukkan arus data yang dapat berupa
masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Notasi Arus Data di DFD

Arus Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut :
- Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan
perusahaanperusahaan
- Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem system
- Output dilayar komputer
- Masukan untuk komputer komputer
- Komunikasi ucapan
- Surat atau memo
- Data yang dibaca atau atau direkam di file
- Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda
- Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain
 Proses (process)Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin, atau komputer danhasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dilakukan arus data yang akan keluardari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan
dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empatpersegi panjang tegak dengan
sudut-sudutnya tumpul.

Notasi Proses di DFD

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :


- Proses harus memiliki input dan output.
- Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses
melalui alurdata.
- Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem
digambarkandengan komponen proses.

 Simpanan data (data store)Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data
yang dapat berupa file atau databasedi sistem komputer, arsip atau catatan manual,
kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuanmanual, agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garishorizontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya.

Simbol dari Simpanan Data di DFD


2. Apa manfaat Diagram Alir Data (DAD)?
1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi.
2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya
bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari
pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat
pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
kepada pemakai maupun pembuat program.

3. Tujuan Diagram Alir Data (DAD)


1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data
bergerak melalui system
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

4. Hubungan Sistem Informasi dengan DAD/ DFD


Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan data yang sudah diolah,
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan informasi yang mempunyai nilai
atau berguna dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi pada aplikasi
ini merupakan sistem informasi yang memproses data transaksi bisnis sehingga
menghasilkan keluaran berupa informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Diagram Alir Data (Data Flow Diagram-DFD) memperlihatkan bagaimana
aliran informasi dan transformasi data dalam suatu data informasi. DFD dapat
digunakan untuk merancang logika sebuah program atau rincian
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan, ERD
digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan secara konseptual.
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata. ERD
mempunyai notasi atau simbol yang digunakan dalam menggambarkan ERD.

5. Cara Kerja Implementasi Diagram Alir Data (DAD) Pada Perusahaan


Marketplace Shopee
1. Gambaran Umum Profile Perusahaan Shopee
Shopee adalah perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan Garena
(berubah nama menjadi SEA Group), perusahaan internet di Asia Tenggara.
Shopee resmi diperkenalkan di Singapura pada tahun 2015 yang diikuti dengan
negara Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. (Wikipedia,
2018) Shopee merupakan marketplace mobile yang penjualannya lebih
berfokus kepada C2C (Consumer to costumer ). Yang mana bisnis ini menyediakan
wadah bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan penjualan secara online.
Yang artinya, setiap user mendapatkan kesempatan yang sama untuk
menampilkan barang dagangannya agar user lain dapat melihat dan tertarik
untuk membeli. Shopee membantu dalam memudahkan user untuk
mengiklankan barang dagangannya karena, tidak sedikit orang yang
berkeinginan untuk memiliki usaha online namun tidak mengerti bagaimana cara
memulainya. “Kami ingin sekali mengambil bagian dalam mendukung
pertumbuhan Indonesia dalam e-commerce ritel global dengan membawa
pengalaman berbelanja social commerce yang mengintegrasikan penggunaan
media sosial dan online shopping platform untuk mendukung interaksi sosial
antara penjual dan pembeli,” tambah Chris Feng, Chief Executive Officer Shopee
dalam peluncuran aplikasi Shopee di Jakarta, Selasa (1/12/2015). Shopee menjual
berbagai jenis produk serta dilengkapi dengan metode pembayaran yang aman
dan variatif sehingga memudahkan siapa saja untuk melakukan transaksi jual-
beli. Selain itu, terdapat layanan pengiriman yang terintegrasi dan fitur sosial
yang inovatif untuk menjadikan jual beli menjadi lebih menyenangkan, aman,
dan praktis. Saat ini, Shopee telah diunduh lebih dari 4 juta kali di app store dan
google play store dan memiliki lebih dari 600 ribu pengikut. Target pengguna
Shopee adalah kalangan muda yang saat ini terbiasa melakukan kegiatan dengan
bantuan gadget termasuk kegiatan berbelanja. Untuk itu shopee hadir dalam bentuk
aplikasi mobile untuk menunjang kegiatan berbelanja yang mudah dan cepat.
Kategori produk yang ditawarkan Shopee lebih mengarah pada produk fashion
dan perlengkapan rumah tangga. Pada halaman awal pengguna akan disambut
dengan 21 kategori yang tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria,
Sepatu Wanita, Sepatu Pria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion,
Kecantikan & Kesehatan, Jam Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi &
Mainan, Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik,
Komputer & Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan
Serba Serbi yang di dalamnya terdapat camilan dan dekorasi rumah. (Priambada,
2015). Dalam sistem pembayaran Shopee Indonesia menerapkan sistem layanan
jual beli interaktif antara penjual dan pembeli melalui fitur live chat. Shopee
menyediakan berbagai sistem pembayaran melalui transfer bank, Indomaret,
Kredivo, hingga kartu kredit. Shopee juga dilengkapi dengan layanan ShopeePay
yang memudahkan pembeli dan penjual untuk bertransaksi dengan mengisi saldo
shopeepay. Pengguna tidak perlu untuk ke ATM dan juga minimarket untuk
melakukan transaksi. Shopee Indonesia juga memiliki fitur “Koin Shopee”, yaitu
koin virtual yang diperoleh dari hasil pembelian barang dengan promo tertentu
dengan sistem cashback. Nantinya, “Koin Shopee” ini dapat ditukar dengan
diskon saat pembelian barang berikutnya. Untuk memastikan barang yang dikirim
penjual Shopee sampai ke pembeli, Shopee Indonesia memberlakukan sistem
Garansi Shopee sebagai jaminan uang akan kembali seratus persen apabila barang
tidak sampai. Selain itu shopee Indonesia juga memiliki dukungan logistik yang
berkerjasama dengan beberapa jasa logistik di Indonesia, seperti JNE, J&T, GO-
JEK (Go-Send), dan Pos Indonesia untuk membantu proses pengiriman barang.
Shopee adalah platform marketplace yang aman untuk melakukan transaksi di
mana antara penjual dengan pembeli akan disediakan rekening bersama
sehingga tidak ada kontak perbankan langsung antara pembeli dengan penjual.
Menarik uang dari akun Shopee pun prosesnya sangat cepat dan mudah, Anda bisa
langsung menarik uang pembayaran dari pembeli segera setelah pembayaran dari
pembeli dikirimkan oleh Shopee ke rekening atau akun penjual. Shopee juga
dilengkapi dengan layanan ShopeePay yang memudahkan pembeli dan penjual
untuk bertransaksi dengan mengisi saldo shopeepay. Pengguna tidak perlu untuk
ke ATM dan juga minimarket untuk melakukan transaksi.

2. Analisis Pembahasan Hasil


Klasifikasi Sistem Informasi pada Perusahaan E-Commerce Shopee
Pengembangan sebuah perusahaan tidak terlepas dari adanya 4 komponen
utama sistem informasi, yakni:
1. Transaction Process System
2. Decision Support System
3. Decision Support System
4. Executive Information Systems
Dalam studi kasus shopee, berikut ini merupakan analisis sistem informasinya :
1. Transaction Processing System Transaction Process System adalah sistem
informasi yang mengatur segala bentuk proses transaksi antara pemilik
perusahaan dengan target konsumen. Biasanya, dalam sebuah perusahaan,
digunakan customer support atau kasir atau karyawan yang bekerja di suatu
perusahaan tersebut. Pada studi kasus Shopee, yang merupakan saction
Processing System (TPS) adalah:
a. Customer Service
- Sebagai resepsionis
- Sebagai customer relation officer
b. Penjual
- Penjual ikut terlibat dalam proses transaksi yang ada
- Penjual dapat memperbarui data dari produk-produk yang dijualnya
c. Pembeli
- Pembeli kut terlibat dalam proses transaksi yang ada
- Pembeli dapat menanyakan hal-hal terkait dengan kejadian
d. Finance
- Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan
- Melakukan penginputan semua transaksi keuangan
e. Quality Control
- Memantau produk-produk yang dijual oleh seller
- Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas terbaik dalam produk dan jasa
perusahaannya
3. Management Information Systems (MIS)
Management Information Systems (MIS) mendukung spektrum tugas-tugas
organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. MIS menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data). Pada studi kasus Shopee, yang merupakan
MIS adalah: Marketing Officer:
1. Melakukan optimasi Shopee di mesin pencari
2. Melakukan optimasi di sosial media
3. Bertugas mebawa kemajuan dalam hal marketing untuk perusahaan

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan MIS karena sama-sama menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari MIS karena menekankan pada fungsi pendukung
pembuat keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap
wewenang eksklusif pembuat keputusan. Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan
dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Mengambil elemen-elemen informasi
b. Menganalisis seluruh file
c. Menyiapkan laporan dari berbagai file
d. Memperkirakan akibat dari keputusan
e. Mengusulkan keputusan
f. Membuat keputusan Pada studi kasus Shopee
yang merupakan Decision Support Systems (DSS) adalah Chief Marketing Officer :
a. Pemimpin dari Marketing Officer
b. Bertugas membuat keputusan/kebijakan untuk kemajuan di bidang marketing
perusahaan.

5. Executive Information Systems (EIS)


EIS adalah sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor penentu
keberhasilan. Pada studi kasus Shopee, yang merupakan EIS adalah :
Chief Executive Officer :
a. Mengelola dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti
operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran
b. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada perusahaan

6. Kelebihan dan Kekurangan Shopee Kelebihan Shopee :


Kelebihan Shopee:
1. Berbelanja online dengan gratis ongkos kirim
2. Produk yang variatif
3. Terdapat banyak voucher menarik
4. Terdapat fitur live chat
5. Verifikasi pembayaran otomatis dan cepat saat berbelanja di shopee
6. Terdapat detail barang pada tiap produk
7. Tampilan yang menarik

Kekurangan Shopee :
1. Terkadang situs menjadi lamban dan sulit di akses pada jam-jam tertentu
2. Persyaratan untuk ongkos kirim cukup rumit
3. Cukup memakan banyak ongkos kirim apabila barang berada di penjual yang
berbeda
4. Keterangan gambar dan komentar yang kurang meyakinkan
5. Terkadang ada banyak penjual yang menjual barang jauh dibawah harga pasar
yang dapat membuat pembeli ragu akan keaslian produk.
KESIMPULAN

1. Shopee merupakan salah satu e-Commerce yang melayani jual beli interaktif antara
penjual dan pembeli secara online dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan
penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka
website melalui perangkat komputer.
2. Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu
diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara
logika, tersruktur dan jelas.
3. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini
sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,
diagram alur kerja, atau model fungsi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Putra, Y. M., (2021). Sistem lnformasi Sistem Informasi Siklus Produksi,


Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah
Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
2. Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of
Implementation of Enterprise Resource Planning in the Warehouse Division of
Trading and Service Companies, Indonesia. International Journal of
Engineering Research and Advanced Technology-IJERAT (ISSN: 2454-
6135), 6(7), 37-50
3. Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational
Culture and Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting
Information System Implementation.
4. Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE
IMPLEMENTATION OF TRANSPARENCY AND ACCOUNTING
INFORMATION SYSTEMS ON THE QUALITY OF FINANCIAL
REPORTS. IJO-International Journal of Business Management, 3(11), 01-12.
5. Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information
Technology Toward Quality The Quality of MSME’s Financial Reports. In The
1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019 (Vol. 1, No. 3).
6. Iskandar, D. (2015). Analysis of factors affecting the success of the application
of accounting information system. International Journal of scientific &
Technology research, 4(2), 155-162
7. Susanto, A. (2018, June). The Influence of Information Technology on the
Quality of Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd
High Performance Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-
115).
8. Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
9. Azhar Susanto, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
10. Marshall B. Romney dan Paul John Steintbart, 2015. Accounting Information
Systems, edisi-13, Pearson Education Limited, England.
11. James A. Hall, 2013. Accounting Information Systems, 8th Edition, South
Western Cengage Learning, USA.
12. https://www.researchgate.net/publication/350525083_Teknik_dan_Dokument
asi_SIA_pada_PT_Shopee_Indonesia_Inggrit_Febriana_43219110230
13. https://www.researchgate.net/publication/344171089_TUGAS_SISTEM_INF
ORMASI_AKUNTANSI_IMPLEMENTASI_KONSEP_SISTEM_INFORM
ASI_AKUNTANSI_BERBASIS_E-
COMMERCE_PADA_PT_SHOPEE_INDONESIA

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai