EVALUASI
PENDIDIKAN
Pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan. Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, seorang pengawas sekolah
dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah. Berdasarkan tugas tersebut, maka pengawas sekolah memiliki peran yang
signifikan untuk peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan.
Untuk menduduki jabatan fungsional pengawas terdapat persyaratan yang harus dipenuhi
antara lain lulus seleksi calon pengawas sekolah, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
fungsional calon Pengawas Sekolah dan memperoleh STTPP, sebagaimana diatur dalam
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Pendidikan dan
pelatihan calon pengawas sekolah tersebut diselenggarakan dalam rangka membentuk calon
pengawas sekolah yang memiliki kompetensi yang diharapkan agar dapat menjalankan
tugasnya sebagai pengawas sekolah kelak.
Untuk mendukung diklat pembentukan calon pengawas sekolah, kami telah menyiapkan tujuh
(7) buku, yaitu (1) Pengelolaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah, (2) Manajemen
pelaksanaan kurikulum, (3) Manajerial Supervisi Akademik, (4) Manajemen Supervisi Manajerial,
(5) Evaluasi Pendidikan, (6) Penelitian dan Pengembangan dan (7) Etika Pengawas Sekolah.
Materi tersebut diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pendidikan dan
pelatihan Calon Pengawas Sekolah.
D. Langkah-langkah Belajar
Materi yang dipelajari dalam bahan ajar ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, yaitu:
1. Kegiatan Belajar-1: Penilaian Hasil Belajar Mengacu standar Penilaian Pendidikan.
2. Kegiatan Belajar-2: Overview Penilaian Kinerja Guru.
3. Kegiatan Belajar-3: Overview Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah.
Dalam setiap kegiatan belajar terdapat 6 komponen, yaitu: pengantar, materi pokok,
tugas/latihan (In Service Training), rangkuman, refleksi dan tugas On the Job Training.
Setiap tugas/latihan pada In Service Trainingdimuat dalam Lembar Kerja Pengawas Sekolah
(LKPS). Pada kegiatan belajar-1, ada 3 macam tugas yang dikemas dalam LKPS 01, sedang
kegiatan belajar-2 dan 3 masing masing ada satu macam tugas yang dikemas dalam LKPS
02 dan LKPS 03.
Materi ini dirancang untuk dipelajari oleh pengawas sekolah dalam pelatihan.Oleh karena itu,
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas
individual dan kelompok. Secara umum aktivitas belajar individual meliputi: (1) membaca
materi pelatihan, (2) menyelesaikan tugas/latihan, (3) membuat rangkuman, dan (4)
melakukan refleksi. Sedangkan aktivitas belajar secara kelompok meliputi: (1) mendiskusikan
materi pelatihan, (2) bertukar pengalaman (sharing) dalam menyelesaikan tugas/latihan
pada LKPS, dan (3) membuat rangkuman. Langkah-langkah pembelajaran dapat
digambarkan seperti berikut.
Menyelesaikan Sharingdalam
tugas/latihan menyelesaikan
tugas/ latihan
Membuat Membuat
Rangkuman Rangkuman
Melakukan
Refleksi
Dari gambar di atas tampak bahwa aktivitas kelompok selalu didahului oleh aktivitas
individu.Dengan demikian, maka aktivitas individu adalah hal yang utama.Sedangkan aktivitas
kelompok lebih merupakan forum untuk berbagi, memberikan pengayaan, dan penguatan
terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan individu masing-masing.Dengan mengikuti
langkah-langkah di atas, diharapkan peserta pelatihan baik secara individu maupun bersama-
sama dapat meningkatkan kompetensinya, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah yang dibinanya.Pada akhirnya diharapkan
diklat mampu menghasilkan pengawas sekolah yang kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan
masalah, dan berpikir kritis.
A. Pengantar
Dalam Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007) dinyatakan
bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan berdasarkan StandarPenilaian Pendidikan yang berlaku secara
nasional.Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 menyatakan bahwa penilaian hasil belajar
oleh pendidik dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran. Sedangkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 menyatakan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
merupakan proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
Dalam Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian
tersebut minimal meliputi 9 (sembilan) macam kegiatan penilaian seperti yang tertuang
dalam Standar Penilaian Pendidikan.
Dalam rangka membangun karakter peserta didik, setiap guru hendaknya mengintegrasikan
pendidikan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran yang dikelolanya. Hal ini sesuai
dengan Sedangkan dalam standar penilaian pendidikan telah dinyatakan bahwa salah
satu tugas pendidik dalam penilaian adalah melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru
Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan
Agar guru dapat mengelola kegiatan penilaian hasil belajar dengan baik sesuai sStandar di
atas Penilaian Pendidikan maka guru perlu memahami isi dari standar penilaian pendidikan
secara keseluruhan. Selanjutnya guru menerapkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam
sStandar penilaian tersebut dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dikelolanya.
Penerapan tersebut memperhatikan karakteristik dari mata pelajaran yang diampunya.
Pengawas Sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk membina guru untuk
meningkatkan kompetensi dalam bidang penilaian. Oleh karena itu,adalah pe mbina Guru.
Oleh karena itu pPengawas sSekolah dituntut untuk perlu memahami dengan baik isi dan
makna dari kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik (guru) dan penerapannya dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan belajar ini Anda Bapak/Ibu diharapkan
minimal mampu: (1) menjelaskan macam kegiatan penilaian oleh pendidik (guru) mengacu
pada standar penilaian pendidikan, (2) menjelaskan macam-macam teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kelompok mata pelajaran atau bidang bimbingan;ng; (3)
mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang menjadi target pendidikan akhlak mulia dan
kepribadian; dan (4) menjelaskan cara melaporkan hasil penilaian akhlak mulia dan
kepribadian berdasarkan hasil penilaian pendidikan karakter bangsa.
B. Materi Pokok
1. Standar Penilaian Pendidikan
Berikut ini adalah Standar Penilaian Pendidikan yang dimuat dalam lampiran Permendiknas
Nomor 20 Tahun 2007.(Untuk yang menggunakan Kurikulum tahun 2013 perlu di tambah
dengan Permendikbud No 53 Tahun 2015 )
1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik;
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
3. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar.
4. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk
penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
5. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik;
6. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih;
7. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut;
9. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap
pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik Penilaian berupa
tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik;
b. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja;
c. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan pembelajaran;
d. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek;
e. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a)
substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan
(c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan taraf perkembangan peserta didik.
f. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik;
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang
dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan
sebagai berikut:
j. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria:
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran
estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
4) lulus UN.
k. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik
yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
l. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan" bagi
satuan pendidikan penyelenggara UN.
a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
c. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN
dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
d. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian .bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan pendidikan yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi tepercaya yang
menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan keberhasilan
peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian hasil belajar merupakan salah
satu pilar dalam pengembangann Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan
penggunaan informasi, baik untuk tindak lanjut bagi perbaikan kualitas pembelajaran maupun
untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilaksanakan
melalui berbagai teknik, seperti tes tertulis yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif, tes
praktik untuk mengukur aspek keterampilan, dan observasi atau pengamatan untuk menilai
aspek afektif, dengan memperhatihan prinsip penilaian.
b. Jenis Penilaian:
2. Teknik Penilaian
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan
belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar,
sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar
oleh pendidik dapat digunakan berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: tes (tes
tertulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik), observasi dan penugasan baik perorangan
maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek, produk dan portofolio,
penilaian afektif.
a. Penilaian melalui TesTertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.
c. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat
pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik,
misalnya, dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi
dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian,
gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk
poster. Pelaksanaannya dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.
Contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek antara lain : a) Penelitian
sederhana tentang airdi rumah;b) Penelitian sederhana tentang perkembangan harga
sembako.
Mata Pelajaran :
Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : _____________________ Kelas : XI/1
3. Laporan Proyek
a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
Total Skor
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah.
** Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan
skor.
e. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung,
lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didikdalam merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Contoh:
f. Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara menilai hasil karya
peserta didik yang berupa kumpulan tugas, karya, prestasi akademik/non akademik, yang
dikerjakan/dihasilkan peserta didik. Contoh karangan, puisi, surat, lukisan, laporan
penelitian, laporan kerja kelompok, sertifikat atau tanda penghargaan yang pernah diterima
oleh peserta didik. Kumpulan ini menggambarkan minat, perkembangan, prestasi dan
kreativitas peserta didik pada satu periode tertentu.
Portofolio penilaian bukan sekadar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil
kerja siswa dari kegiatan yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang
kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa terhadap kompetensi dalam mata pelajaran
tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru
2) Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas
untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
3) Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan.
4) Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang
bersangkutan.
7) Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan
cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan
teman-teman sekelasnya.
9) Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam
audio, dan komputer.
10) Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa
yang bersangkutan.
11) Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugaskan oleh
guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan).
12) Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran
yang bersangkutan.
13) Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha
peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh :
Kriteria
No Tata Kosa Keleng- Sistematik
SK/KD Perio-de Keterangan
baha- kata kapan a
sa gagasan penulisan
1. Menulis 30/7
karangan 10/8
deskriptif dst.
2. Membuat 1/9
resensi buku 30/9
10/10
Dst.
Catatan:
Setiap karya siswa sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti
pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0 - 10 atau 0 - 100.
Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang
diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan
tulisan yang dinilai.
a. Prosedur Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen
baik tes maupun nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik
kelompok mata pelajaran.
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Dengan penilaian ini, diharapkan pendidik dapat (a)mengetahui
kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b)meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
(c)mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d)memperbaiki
strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah.
b. Mekanisme Penilaian
Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan penilaian, analisis dan
tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.
Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan berikut:
a) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan pendidikan
(MGMP sekolah) melakukan:
(1) pengembangan indikator pencapaian KD,
(2) penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai,
(3) pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD,
(4) penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata pelajaran untuk
ulangan harian (setiap KD) dengan memperhatikan karakteristik peserta didik antara
lain kemampuan rata-rata peserta didik/intake, dan kondisi satuan pendidikan yang
meliputi daya dukung, kualifikasi dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan
prasarana, dan sebagainya.
(5) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM ulangan harian dan silabus
mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada
peserta didik.
a) Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas (nilai ulangan harian
belum mencapai KKM) dan memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah
tuntas lebih awal;
b) Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.
4) Pelaporan hasil penilaian
Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar peserta didik.Pada
tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan sebagai berikut:
Hasil ulangan harian, hasil ulangan tengah semester, hasil ulangan akhir
semester dan nilai tugas diakumulasi menjadi satu nilai yang ditulis dalam rapor yang
mencerminkan kompetensi utuh peserta didik dalam mata pelajaran yang
bersangkutan. Kriteria kenaikan kelas diputuskan oleh rapat dewan guru.
Penilaian Akhlak Mulia dan Kepribadian oleh Pendidik Berdasarkan Hasil Penilaian
Pendidikan Karakter Bangsa
1. Nyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus pada segitiga-segitiga siku-siku berikut
ini.
x
a. s b.
r t z
y2 = …….
t2 = ……......... y
x2 = …….
x cm
3. Apakah segitiga DEF yang mempunyai panjang sisi 5 cm, 6 cm dan 7 cm merupakan
segitiga siku-siku? Jelaskan alasan jawaban Anda.
Dari contoh silabus di atas, selanjutnya dibuat RPPnya. Berikut ini contoh muatan komponen
Penilaian Hasil Belajar dalam RPPnya.
Kompetensi Dasar: Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi
segitiga siku-siku (Kelas : VIII)
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian: Penilaian mencakup penilaian proses dan hasil akhir belajar. Penilaian
proses dilakukan pada setiap akhir pertemuan dan penilaian hasil akhir belajar pada saat
Ulangan Harian. Prosedur penilaian sebagai berikut.
3. Instrumen penilaian:
Bahan Kuis
1. Nyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus pada segitiga-segitiga siku-siku berikut
x
ini.
a. s b.
z
y2 = …….
y
t x2 = …….
r t2 = …….........
x cm
3. Apakah segitiga DEF yang mempunyai panjang sisi 5 cm, 6 cm dan 7 cm merupakan
segitiga siku-siku? Berikan alasan jawaban.
Bahan Ulangan Harian
1. Tentukan panjang sisi yang belum diketahui pada segitiga-segitiga berikut ini.
A
12
5
C
Pedoman Penilaian:
Bobot penilaian soal 1 dan soal 2 sama. Skor maksimal masing-masing soal dibuat 50. Nilai
diperoleh dari hasil penjumlahan skor yang diperoleh pada penyelesaian soal-1 dan soal-2.
Soal Nomor-1:
No Aspek Rubrik Penilaian Skor
Penilaian
1. Pemahaman Menghubungkan penyelesaian dengan Teorema 20
terhadap Pythagoras dengan benar
Teprema Berusaha menghubungkan penyelesaian dengan Teorema 15
Puthagoras Pythagoras tapi belum benar
Tidak menghubungkan penyelesaian dengan Teorema 10
Pythagoras
2. Proses Proses perhitungan benar 20
perhitungan Proses perhitungan sebagian besar benar 15
Proses perhitungan sebagaian kecil saja yang benar 10
Proses perhitungan sama sekali salah 5
3. Hasil akhir Hasil akhir perhitungan benar dan penulisan satuan benar 10
perhitungan (AC =13 cm)
Hasil akhir perhitungan benar, satuan tidak ditulis 5
Hasil akhir perhitungan salah atau tidak ada 0
Skor maksimal = 50
Skor minimal = 15
Skor soal nomor-1 diperoleh dari jumlah perolehan skor pada rubrik nomor 1, 2, dan 3.
Kunci jawaban:
Soal Nomor-1:
AC² = BC² + AB² = 5² + 12² = 25 + 144 = 169
AC = √169 = 13. Jadi, AC = 13 cm
Soal Nomor-2:
Bukan/tidak.Misalkan segitiga itu ∆ DEF dengan DE = 21 cm, EF = 16 cm dan FD = 15
cm.DE² = 21² = 441. EF² + FD² = 16² + 15² = 256 + 225 = 481
Karena DE² > EF² + FD² maka segitiga DEF adalah segitiga tumpul.
Sleman, .................2012
Guru
(......................................)
Catatan:
1. Pengembangan karakter kerja keras termasuk pengembangan akhlak mulia.
Pengembangan karakter tanggung jawab termasuk pengembangan kepribadian
2. Hasil pengamatan selalu cenderung MK artinya SANGAT BAIK.
3. Hasil pengamatan selalu cenderung MB dan MB artinya BAIK.
4. Hasil pengamatan selalu cenderung BT artinya KURANG BAIK.
C. Latihan
1. Jabarkan macam dan teknis kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik.
Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 43
2. Kasus-1:Dalam rangka merencanakan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam
mata pelajaran, beberapa guru mata pelajaran menyusun silabus dan RPP yang di dalamnya
memuat integrasi nilai-nilai karakter. Untuk silabus, nilai-nilai karakter yang akan diintegrasikan
dimuat dalam komponen indikator pencapaian kompetensi dan kolom tambahan. Untuk RPP
nilai-nilai karakter yang akan diintegrasikan dimuat dalam komponen indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Apakah yang dilakukan oleh para
guru tersebut benar? Diskusikan.
3. Kasus-2:Dalam rangka menilai hasil pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata
pelajaran, Ibu Dewi, guru matematika SMP, melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta
didik dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun sesuai RPPnya.
Pengamatan dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran suatu kompetensi dasar. Dalam
satu semester Ibu Dewi dapat memiliki 36 lembar pengamatan. Pada akhir semester, Ibu Dewi
mengolah hasil pengamatan tersebut dan hasil pengolahan dituangkan dalam laporan hasil
perkembangan pendidikan nilai-nilai karakter yang kemudian dikonversi menjadi nilai akhlak
mulia dan nilai kepribadian. Nilai-nilai tersebut kemudian diserahkan kepada Guru Agama dan
Guru PKn melalui Guru Bimbingan dan Konseling. Apakah kegiatan yang dilakukan oleh Ibu
Dewi tersebut sudah benar? Diskusikan!.
D. Rangkuman:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi 9 (sembilan) macam kegiatan;
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik, yaitu: tes, observasi,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes
lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan baik
perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek;
3. Persyaratan yang harus dipenuhi dari suatu instrument penilaian hasil belajar adalah:
substansi, konstruksi dan bukti validitas empirik.
4. Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa, dan pendidikan yang telah dikemukakan
di atas maka pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang
E. Refleksi:
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda dapat melakukan refleksi dengan
menjawab pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kegiatan belajar ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Pengawas Sekolah/Madrasah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang
profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi
yang bermutu. Terwujudnya kegiatan guru yang tepat di dalam kelas , dan membantu guru
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, akan memberikan kontribusi secara
langsung pada peningkatan kualitas hasil belajaryang dilakukan guru. Jika semua ini dapat
dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan
yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.
Kegiatan belajar ini membahas hal-hal yang merupakan pokok-pokok dari kegiatan PK
Guru. Setelah mempelajari intisari materi pada kegiatan belajar ini, Anda diharapkan minimal
mampu: (1) menjelaskan macam-macam aspek kegiatan guru yang dinilai dalam PK Guru dan
(2) membimbing kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan proses PK Guru.
B. Materi Pokok
1. Pengertian
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Menurut Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009,
pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam
penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang
dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Sistem PK Guru adalah sistem
penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
3. Prinsip
A. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan prosespembelajaran bagi guru mata
pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan
tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan 4 (empat) domain kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
C. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi 2,
yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak
C. Latihan
1. Kegiatan guru apa saja yang dinilai dalam PK Guru?
2. Amati tayangan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan amati pula
hasil isian instrumennya terkait tayangan tersebut. Lakukan penilaian kesesuaian antara
tayangan kinerja guru dan hasil isian instrumennya.
D. Rangkuman
Penilaian Kinerja Guru merupakansuatu sistem penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya, yang dirancang
untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Fungsi utama PK Guru adalah untuk: (1) menilai kemampuan guru dalam menerapkan
semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, dan (2) menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada suatu tahun.
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK Guru adalah: berdasarkan ketentuan,
berdasarkan kinerja, berlandaskan dokumen PK Guru, dilaksanakan secara konsisten.
E. Refleksi
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda dapat melakukan refleksi dengan menjawab
pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kegiatan belajar ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Pengawas Sekolah/Madrasah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?
A. Pengantar
4. menghimpun data kinerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan program pembinaan
kompetensi mewujudkan kepala sekolah/madrasah yang profesional dalam rangka
meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional.
PK KS/M dilaksanakan oleh Pengawas Sekolah. Oleh karena itu Pengawas Sekolah perlu
memahami tata cara melaksanakan PK KS/M agar dapat melaksanakan PK KS/M dengan baik.
Kegiatan belajar ini membahas hal-hal yang merupakan pokok-pokok dari kegiatan PK Kepala
Sekolah. Setelah mempelajari intisari materi pada kegiatan belajar ini, Anda diharapkan minimal
mampu: (1) menjelaskan macam-macam aspek kegiatan kepala sekolah/madrasah yang dinilai
dalam PK Kepala Sekolah/Madrasah dan (2) melaksanakan proses PK Kepala Sekolah/Madrasah.
1. Pengertian
Pengertian penilaian kinerja guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
35 Tahun 2010 adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Guru yang dimaksud dalam
Permendiknas ini adalah termasuk guru yang memiliki tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang terdiri atas 6 (enam) komponen dengan40 kriteria
kinerja dan 162 indikator. Berdasarkan hal tersebut di atas, penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan derajat
mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan
tugasnya.
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap
kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga
pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas
dan kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya. Penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan
derajat mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala sekolah/madrasah dalam
melaksanakan tugas.
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kinerja yang
diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
Selain instrumen penilaian kinerja yang telah disusun baik, proses penilaian juga perlu
dilakukan dengan lancar dan baik pula. Proses penilaian kinerja guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah perlu dilakukan secara terprogram dan sistemik.
Semua proses kegiatan penilaian disusun dalam alur atau tahapan kegiatan sebagai berikut: (1)
persiapan, (2) pelaksanaan penilaian, (3) penentuan nilai akhir.
(4) Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas dan kurang
meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
2) Instrumen Penilaian
Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan nomor 16 tahun 2009 diperlukan
konversi skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
NKKS = x 100
Keterangan:
NKKS = Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Sesuai dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil penilain dengan IPKKS
dikonversikan kedalam Kategori Hasil Penilaian yang dinyatakan dalam rentang nilai 1 sampai
Kategori NPK
Baik 100%
Cukup 75%
Sedang 50%
Kurang 25%
AK =
Keterangan:
AK = Perolehan angka kredit per tahun
AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan
AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan
AKP = Angka kredit unsur penunjang
JM = Jumlah jam mengajar per minggu
JWM = Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala sekolah)
NPK = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru
NPKKS = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah
a. Konversi hasil penilaian kinerja tugas subunsur pembelajaran bagi Ahmad Sumarna, S.Pd.
ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah:
= 29,75
b. Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk subunsur tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK
Guru subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75
dengan kategori “Cukup (75%)”.
c. Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:
= 22,31
Total angka kredit per tahun = (25% x angka kredit per tahun sebagai guru) +
C. Latihan
1. Sebutkan langkah-langkah (tahapan) Penilaian Kinerja kepala sekolah/madrasah.
2. Amati tayangan/profil sekolah/best practices yang menunjukkan kinerja kepala
sekolah/madrasah.
E. Refleksi
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda dapat melakukan refleksi dengan menjawab
pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kegiatan belajar ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Pengawas sekolah/Madrasah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?
Sri Wardhani.2011. Pengelolaan Penilaian Hasil Belajar Matematika Mengacu Standar Penilaian
Pendidikan. Bahan Fasilitasi Kegiatan Pelatihan di KKG/MGMP.Yogyakarta: PPPPTK
Matematika