Anda di halaman 1dari 72

MATERI 5

EVALUASI
PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan. Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, seorang pengawas sekolah
dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah. Berdasarkan tugas tersebut, maka pengawas sekolah memiliki peran yang
signifikan untuk peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan.

Untuk menduduki jabatan fungsional pengawas terdapat persyaratan yang harus dipenuhi
antara lain lulus seleksi calon pengawas sekolah, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
fungsional calon Pengawas Sekolah dan memperoleh STTPP, sebagaimana diatur dalam
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Pendidikan dan
pelatihan calon pengawas sekolah tersebut diselenggarakan dalam rangka membentuk calon
pengawas sekolah yang memiliki kompetensi yang diharapkan agar dapat menjalankan
tugasnya sebagai pengawas sekolah kelak.

Untuk mendukung diklat pembentukan calon pengawas sekolah, kami telah menyiapkan tujuh
(7) buku, yaitu (1) Pengelolaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah, (2) Manajemen
pelaksanaan kurikulum, (3) Manajerial Supervisi Akademik, (4) Manajemen Supervisi Manajerial,
(5) Evaluasi Pendidikan, (6) Penelitian dan Pengembangan dan (7) Etika Pengawas Sekolah.
Materi tersebut diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pendidikan dan
pelatihan Calon Pengawas Sekolah.

Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setingggi-tingginya atas


dedikasi kepada Ibu/Bapak penyusun dan penelaah serta semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Buku ini.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan ii


Daftar Isi
Kata Pengantar i
EVALUASI PENDIDIKAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Kompetensi yang diharapkan 3
C. Ruang Lingkup Materi 4
D. Langkah Langkah Belajar 4
E. Kegiatan Pembelajaran 3
1. PENILAIAN HASIL BELAJAR MENGACU STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 6
2. PANDUAN IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 16
3. CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN 39
4. LEMBARAN PENGAMATAN PERKEMBANGAN AKHLAK DAN KEPRIBADIAN 43
5. OVERVIEW PENILAIAN KINERJA GURU 46
6. OVERVIEW PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH 55
Daftar Pustaka 69

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan i


MATERI 5
EVALUASI PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
poin 17 dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dinyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: (a) standar isi, (b) standar proses, (c) standar
kompetensi lulusan, (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (e) standar sarana dan
prasarana, (f) standar pengelolaan, (g) standar pembiayaan, dan (h) standar penilaian
pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam peningkatan mutu
pendidikan adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan.Salah satu standar tersebut
adalah Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Pada standar tersebut diuraikan 6 (enam)
macam dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh Pengawas Sekolah/Madrasah, yaitu:
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan,
penelitian dan pengembangan, dan sosial. Enam kelompok kompetensi tersebut masing-
masing dijabarkan dalam beberapa kompetensi minimal.
Dimensi kompetensievaluasi pendidikan dijabarkan dalam enam macam kompetensi, yaitu: (1)
menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan di sekolah,
(2) membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran, (3) menilai kinerja
kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan
atau mata pelajaran, (4) memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa
serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan
atau mata pelajaran, (5) membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu
p endidikandan pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran, (6)
mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf
sekolah.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 1


Salah satu tugas PengawasSekolah/Madrasah pada Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
untuk Dimensi Evaluasi Pendidikan yang strategis dalam ikut menyukseskan terwujudnya
pengelolaan pembelajaran yang berkualitas di sekolah adalah membimbing guru dalam
menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan atau mata pelajaran. Hal itu disebabkan antara lain bahwa pengelolaan
penilaian hasil belajar di sekolah oleh guru berperan penting dalam memperbaiki kualitas
pembelajaran sehari-hari. Pada Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas Nomor 20
Tahun 2007) dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
barkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik
serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Terkait hal itu maka ada 9
(sembilan) macam kegiatan guru dalam penilaian hasil belajar di sekolah.
Pengawas sekolah adalah pembina guru, sehingga perlu melakukan pemantauan dan
bimbingan yang terus menerus kepada guru agar mampu mengelola penilaian hasil belajar
yang sesuai dengan standar penilaian pendidikan. Oleh karena itu Pengawas
Sekolah/Madrasah perlu meningkatkan kompetensinya dalam memahami tugas guru dalam
kegiatan penilaian hasil belajar, dan membimbing guru dalam mengelola penilaian hasil
belajar, khususnya dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Tugas lain dari pengawas sekolah/madrasah pada standar pengawas sekolah/madrasah
untuk dimensi evaluasi pendidikan yang juga strategis dalam ikut menyukseskan
terwujudnya pengelolaan pembelajaran yang berkualitas di sekolah adalah menilai kinerja
kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan
atau mata pelajaran.Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dan guru merupakan suatu
sistem yang dirancang untuk mengidentifikasi kinerja dalam melaksanakan tugasnya
melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.Hasil
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dan guru diharapkan dapat bermanfaat untuk
menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu sekolah/madrasah.
Pengawas sekolah/madrasah adalah pembina kepala sekolah/madrasah dan guru.Dalam
hal membina kepala sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah mempunyai
kewajiban menilai kinerja kepala sekolah/madrasah binaannya.Sedangkan terkait penilain
kierja guru, Pengawas sekolah/madrasah berkewajiban membimbing kepala

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 2


sekolah/madrasah binaannya dalam melaksanakan penilaian kinerja guru di
sekolahnya.Oleh karena itu Pengawas sekolah/madrasah perlu meningkatkan
kompetensinya dalam menilai kinerja kepala sekolah/madrasah dan membimbing kepala
sekolah/madrasah dalam menilai kinerja guru-guru di sekolahnya.

B. Kompetensi yang Diharapkan


Bahan ajar ini dirancang dan ditulis untukmemfasilitasi usaha peningkatan kompetensi
Pengawas Sekolah/Madrasah sebagai berikut.
1. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan
tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran
yang relevan di sekolah menengah yang sejenis.
2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis.
3. Menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah lainnya dalam
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan pembelajaran/bimbingan pada tiap bidang pengembangan atau mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang
sejenis.
4. Memantau pelaksanaan pembelajaran/ bimbingan dan hasil belajar siswa serta
menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan atau mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
5. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pendidikan
dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis.
6. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru
dan staf sekolah di sekolah menengah yang sejenis.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 3


C. Ruang Lingkup Materi

1. Penilaian Hasil Belajar Mengacu Standar Penilaian Pendidikan;

2. Overview Penilaian Kinerja Guru;

3. Overview Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.

D. Langkah-langkah Belajar
Materi yang dipelajari dalam bahan ajar ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, yaitu:
1. Kegiatan Belajar-1: Penilaian Hasil Belajar Mengacu standar Penilaian Pendidikan.
2. Kegiatan Belajar-2: Overview Penilaian Kinerja Guru.
3. Kegiatan Belajar-3: Overview Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah.
Dalam setiap kegiatan belajar terdapat 6 komponen, yaitu: pengantar, materi pokok,
tugas/latihan (In Service Training), rangkuman, refleksi dan tugas On the Job Training.
Setiap tugas/latihan pada In Service Trainingdimuat dalam Lembar Kerja Pengawas Sekolah
(LKPS). Pada kegiatan belajar-1, ada 3 macam tugas yang dikemas dalam LKPS 01, sedang
kegiatan belajar-2 dan 3 masing masing ada satu macam tugas yang dikemas dalam LKPS
02 dan LKPS 03.
Materi ini dirancang untuk dipelajari oleh pengawas sekolah dalam pelatihan.Oleh karena itu,
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas
individual dan kelompok. Secara umum aktivitas belajar individual meliputi: (1) membaca
materi pelatihan, (2) menyelesaikan tugas/latihan, (3) membuat rangkuman, dan (4)
melakukan refleksi. Sedangkan aktivitas belajar secara kelompok meliputi: (1) mendiskusikan
materi pelatihan, (2) bertukar pengalaman (sharing) dalam menyelesaikan tugas/latihan
pada LKPS, dan (3) membuat rangkuman. Langkah-langkah pembelajaran dapat
digambarkan seperti berikut.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 4


Aktivitas Individu Aktivitas Kelompok

Membaca materi Mendiskusikan isi


pelatihan materi

Menyelesaikan Sharingdalam
tugas/latihan menyelesaikan
tugas/ latihan

Membuat Membuat
Rangkuman Rangkuman

Melakukan
Refleksi

Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran

Dari gambar di atas tampak bahwa aktivitas kelompok selalu didahului oleh aktivitas
individu.Dengan demikian, maka aktivitas individu adalah hal yang utama.Sedangkan aktivitas
kelompok lebih merupakan forum untuk berbagi, memberikan pengayaan, dan penguatan
terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan individu masing-masing.Dengan mengikuti
langkah-langkah di atas, diharapkan peserta pelatihan baik secara individu maupun bersama-
sama dapat meningkatkan kompetensinya, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah yang dibinanya.Pada akhirnya diharapkan
diklat mampu menghasilkan pengawas sekolah yang kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan
masalah, dan berpikir kritis.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 5


KEGIATAN BELAJAR 1
PENILAIAN HASIL BELAJAR MENGACU STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

A. Pengantar
Dalam Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007) dinyatakan
bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan berdasarkan StandarPenilaian Pendidikan yang berlaku secara
nasional.Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 menyatakan bahwa penilaian hasil belajar
oleh pendidik dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran. Sedangkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 menyatakan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
merupakan proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.

Dalam Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian
tersebut minimal meliputi 9 (sembilan) macam kegiatan penilaian seperti yang tertuang
dalam Standar Penilaian Pendidikan.

Dalam rangka membangun karakter peserta didik, setiap guru hendaknya mengintegrasikan
pendidikan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran yang dikelolanya. Hal ini sesuai
dengan Sedangkan dalam standar penilaian pendidikan telah dinyatakan bahwa salah
satu tugas pendidik dalam penilaian adalah melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru
Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 6


kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik. Bagaimana
teknik penilaian akhlak mulia dan kepribadian yang dilaksanakan pada setiap mata
pelajaran? Bagaimana cara melaporkan hasil penilaian akhlak mulia dan kepribadian yang
didasarkan pada hasil pengembangan pendidikan karakter bangsa yang diintegrasikan pada
mata pelajaran?

Agar guru dapat mengelola kegiatan penilaian hasil belajar dengan baik sesuai sStandar di
atas Penilaian Pendidikan maka guru perlu memahami isi dari standar penilaian pendidikan
secara keseluruhan. Selanjutnya guru menerapkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam
sStandar penilaian tersebut dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dikelolanya.
Penerapan tersebut memperhatikan karakteristik dari mata pelajaran yang diampunya.

Pengawas Sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk membina guru untuk
meningkatkan kompetensi dalam bidang penilaian. Oleh karena itu,adalah pe mbina Guru.
Oleh karena itu pPengawas sSekolah dituntut untuk perlu memahami dengan baik isi dan
makna dari kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik (guru) dan penerapannya dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari.

Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan belajar ini Anda Bapak/Ibu diharapkan
minimal mampu: (1) menjelaskan macam kegiatan penilaian oleh pendidik (guru) mengacu
pada standar penilaian pendidikan, (2) menjelaskan macam-macam teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kelompok mata pelajaran atau bidang bimbingan;ng; (3)
mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang menjadi target pendidikan akhlak mulia dan
kepribadian; dan (4) menjelaskan cara melaporkan hasil penilaian akhlak mulia dan
kepribadian berdasarkan hasil penilaian pendidikan karakter bangsa.

B. Materi Pokok
1. Standar Penilaian Pendidikan

Berikut ini adalah Standar Penilaian Pendidikan yang dimuat dalam lampiran Permendiknas
Nomor 20 Tahun 2007.(Untuk yang menggunakan Kurikulum tahun 2013 perlu di tambah
dengan Permendikbud No 53 Tahun 2015 )

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 7


Pengertian

1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik;
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
3. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar.
4. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk
penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
5. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik;
6. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih;
7. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut;
9. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap
pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 8


10. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata
pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif
dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam
POS Ujian Sekolah/Madrasah.
11. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan, yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi Satuan Pendidikan . KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok
mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang
kompetensi. Isitilah-istilah dan pengertian penilaian yang terdapat dalam Permendiknas
Nomor 20 Tahun 2007 tersebut telah disempurnakan dalam Permendikbud Nomor 53
Tahun 2015, oleh karena itu dalam implementasinya perlu disesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam panduan penilian pada setiap jenjang sekolah
yang merupakan penjelasan teknis isi Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tersebut.

12. Prinsip Penilaian


a. sahih, berarti Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
d. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 9


e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
Penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan;
1. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.

13. Teknik dan Instrumen Penilaian

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik Penilaian berupa
tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik;
b. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja;
c. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan pembelajaran;
d. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas
rumah dan/atau proyek;
e. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a)
substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan
(c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan taraf perkembangan peserta didik.
f. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik;
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang
dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 10


14. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah;
b. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana peiaksanaan
pembelajaran (RPP);
c. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan;
d. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek
kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan keiulusan dari satuan pendidikan;
e. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian
satu atau lebih Kompetensi Dasar;
f. penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas;
g. hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
atau deskripsi;
h. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
i. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
j. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
k. peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
l. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajarankelompok
mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 11


olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil
penilaian oleh pendidik;
m. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil
penilaian oieh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah;
n. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a)
rnmenyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan
ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian
sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian;
o. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, sebagai perwujutdan sikap dan perilaku beriman dan
serta bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang
relevan;
p. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan
norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang
relevan;
q. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata
pelajaran yang relevan;
r. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditaAndatangani oleh pembina kegiatan dan kepala
sekolah/madrasah;
s. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedi;

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 12


t. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk
satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi
kemajuan belajar;
u. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah
yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN;
v. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama
dengan instansi terkait;
w. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya;
x. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.

12. Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan


kriteria penilaian pada awal semester;
b. mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai
pada saat menyusun silabus mata pelajaran;
c. mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian yang dipilih;
d. melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan;
e. mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar peserta didik;mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik
disertai balikan/komentar yang mendidik;
f. memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran;

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 13


g. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik
disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh;
h. melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian
kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk
menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan
kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

13. Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan
sebagai berikut:

a. menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik


peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik.
b. mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas.
c. menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
d. menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
e. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata
pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan
pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
f. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat
dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai
hasil ujian sekolah/madrasah.
g. Menyelenggarakan ujian Sekolah/Madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik
dari ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 14


h. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
laporan pendidikan.

i. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas


pendidikan kabupaten/kota.

j. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran
estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3) lulus ujian sekolah/madrasah.

4) lulus UN.

k. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik
yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

l. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan" bagi
satuan pendidikan penyelenggara UN.

14. Penilaian oleh Pemerintah

a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
c. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN
dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
d. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian .bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 15


e. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta
didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
f. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik darisatuan
pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan
rekomendasi BSNP.

Panduan Implementasi Standar Penilaian Pendidikan

2. Fungsi dan Jenis Penilaian

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan pendidikan yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi tepercaya yang
menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan keberhasilan
peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian hasil belajar merupakan salah
satu pilar dalam pengembangann Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Data yang diperoleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung dapat


dikumpulkan melalui prosedur dan mekanisme penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau
hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar lebih merupakan proses
pengumpulan dan penggunaan informasi oleh pendidik untuk memberikan keputusan tentang
hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh
potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang tercantum dalam Standar Isi (SI).

Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan
penggunaan informasi, baik untuk tindak lanjut bagi perbaikan kualitas pembelajaran maupun
untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilaksanakan
melalui berbagai teknik, seperti tes tertulis yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif, tes
praktik untuk mengukur aspek keterampilan, dan observasi atau pengamatan untuk menilai
aspek afektif, dengan memperhatihan prinsip penilaian.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 16


a. Fungsi Penilaian

Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi.

2) Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah


berikutnya, menyelesaikan masalah, baik untuk perencanaan program pembelajaran,
pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3) Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik,
dan menjadi alat diagnostikuntuk membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu
mengikuti remedial atau pengayaan.
4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung
guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5) Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.
6) Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

b. Jenis Penilaian:

Jenis-Jenis Penilaian telah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas RI Nomor
20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian meliputi: Ulangan
Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, Ulangan Kenaikan Kelas, Ujian
Sekolah,dan Ujian Nasional.

Tabel II.1 Jenis-jenis Penilaian


Penilai Jenis Penilaian Unsur Ruang Lingkup Materi
yang
Terlibat
Pendidik Ulangan Harian (Penilaian Pendidik KD
proses akhir KD)
Pendidik Pendidik Beberapa KD atau SK
(koordinasi (Internal/
satuan Ulangan Tengah Semester pengendalia
pendidikan) (Penilaian akhir beberapa KD n mutu)
atau akhir sebuah SK)

Ulangan Akhir Semester 1 Pendidik, Berupa beberapa KD


(komprehensif,seluruh kompe- atau SK
tensi dalam satu semester)

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 17


Penilai Jenis Penilaian Unsur Ruang Lingkup Materi
yang
Terlibat
Ulangan Kenaikan Kelas/ akhir Pendidik SKL yang dipelajari pada
semester 2 tahun yang bersangkutan
Satuan - Ujian Sekolah - Sekolah Mata pelajaran kelom-pok
Pendidikan (Internal/ iptek yang tidak diujikan
pengendali- dalam UN. Aspek kognitif
an mutu). agama dan akhlak mulia
serta kewarganegaraan dan
kepribadian.
Penilaian akhir akhlak dan Rapat Aspek afektif agama dan
kepribadian. dewan akhlak mulia serta
pendidik kewarganegaraan dan
kepribadian.
Pemerintah Ujian Nasional (UN) Pemerin- Seluruh SKL Ujian Nasional
tah

2. Teknik Penilaian
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan
belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar,
sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar
oleh pendidik dapat digunakan berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: tes (tes
tertulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik), observasi dan penugasan baik perorangan
maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek, produk dan portofolio,
penilaian afektif.
a. Penilaian melalui TesTertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:

1) tes objektif terdiri atas:


a) pilihan ganda
b) asosiasi pilihan ganda

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 18


c) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
d) menjodohkan
e) sebab-akibat

2) tes uraian terdiri atas:


a) isian atau melengkapi
b) jawaban singkat atau pendek
c) uraian terstruktur
d) uraian bebas
e) esai

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.


1) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diujikan;
2) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi;
3) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas;
4) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
Contoh :
Soal Uraian :
Ami dan ayahnya naik sepeda motor dengan jarak tempuh 96 km. Berangkat pukul 07.30
dan tiba pukul 09.30. Hitunglah kecepatan sepeda motor mereka per jam!
Contoh pedoman penskoran:
Deskripsi Jawaban yang diharapkan Skor
Tidak ada respon 0
Lama perjalanan = waktu tiba – waktu berangkat 1
= 09.30 – 07.30
= 2 jam 1
Kecepatan per jam = ja rak × km/ jam 1
lam a p erjalan an
= 9 6 × km/jam
2
= 48 km/jam 1
Jadi kecepatan sepeda motor yang dinaiki Ami dan ayahnya
adalah 48 km/jam 1
Skor maksimum 5

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 19


b. Penilaian melalui Tes Lisan
Penilaian lisan dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka antara peserta didik dengan
pendidik/penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan dan spontan. Tes jenis ini
memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.

c. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan


peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti:
praktik di laboratorium, praktik sholat, praktik OR, presentasi, diskusi, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap
lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan
peserta didik yang sebenarnya.

Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut


1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat
diamati.
5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati

Penilaian kinerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat
pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik,
misalnya, dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi
dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian,
gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.

Alat Penilaian Kinerja:

1) Daftar Cek (Check-list)


Penilaian kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak
baik).Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Kelemahan cara ini adalah

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 20


penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak
dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian, tidak terdapat nilai tengah, namun daftar
cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.Contoh :
Tabel II.2.Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____
Tidak
No. Aspek Yang Dinilai Baik
baik
1. Organization ( Introduction, body, conclusion)
2. Content ( depth of knowledge, logic)
3. Fluency
4. Language:
Pronunciation
Grammar
Vocabulary
5. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Skor yang dicapai
Skor maksimum 7
Keterangan : Baik mendapat skor 1, tidak baik mendapat skor 0
2) Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi
nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum
di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna
sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten
dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian
oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih objektif dan lebih akurat. Contoh:
Tabel II.3. Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
Nilai
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Organization ( Introduction, body, conclusion)
2. Content ( depth of knowledge, logic)
3. Fluency
4. Language:
Pronunciation
Grammar
Vocabulary
5. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 28

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 21


d. Penilaian melalui Penugasan
Penugasan adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan
tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu dalam bentuk kegiatan terstruktur.
Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang
berupa pekerjaan rumah, proyek, produk dan portofolio.
1) Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta didik di luar kegiatan
kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan melakukan latihan.
2) Penilaian Proyek
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu dan umumnya
menggunakan data lapangan. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan menyelidiki dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk
poster. Pelaksanaannya dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.

Contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek antara lain : a) Penelitian
sederhana tentang airdi rumah;b) Penelitian sederhana tentang perkembangan harga
sembako.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 22


Tabel II.4. Contoh Format Penilaian Hasil Tugas Proyek

Mata Pelajaran :
Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : _____________________ Kelas : XI/1

No Aspek * Skor (1 – 5)**


1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan

3. Laporan Proyek
a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
Total Skor
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah.
** Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan
skor.

e. Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung,
lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didikdalam merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 23


1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal.

Contoh:

Tabel II.5. Contoh Format Penilaian Hasil Pembuatan Produk


Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Nama Proyek : Membuat Sabun
Alokasi Waktu : 4 kali Pertemuan
Nama Siswa : __________________ Kelas : XI/1

No. Aspek * Skor (1 – 5)**


1. Perencanaan Bahan
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Inovasi
Total Skor
*Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
** Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor.

f. Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara menilai hasil karya
peserta didik yang berupa kumpulan tugas, karya, prestasi akademik/non akademik, yang
dikerjakan/dihasilkan peserta didik. Contoh karangan, puisi, surat, lukisan, laporan
penelitian, laporan kerja kelompok, sertifikat atau tanda penghargaan yang pernah diterima
oleh peserta didik. Kumpulan ini menggambarkan minat, perkembangan, prestasi dan
kreativitas peserta didik pada satu periode tertentu.
Portofolio penilaian bukan sekadar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil
kerja siswa dari kegiatan yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang
kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa terhadap kompetensi dalam mata pelajaran
tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 24


sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran,
atau peningkatan belajar siswa.
Portofolio peserta didik untuk penilaian merupakan kumpulan produk siswa, yang berisi
berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:
1) Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau
dengan penjelasan tertulis.

2) Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas
untuk mata pelajaran yang bersangkutan.

3) Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan.

4) Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang
bersangkutan.

5) Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata


pelajaran atau antarmata-pelajaran.

6) Penyelesaian soal-soal terbuka.

7) Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan
cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan
teman-teman sekelasnya.

8) Laporan kerja kelompok.

9) Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam
audio, dan komputer.

10) Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa
yang bersangkutan.

11) Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugaskan oleh
guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan).

12) Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran
yang bersangkutan.

13) Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha
peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 25


Langkah-langkah Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Jelaskan kepada peserta didik maksud penugasan portofolio.
2) Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat digunakan.

3) Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan mengarsipkan portofolio.

4) Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap evidence (bukti-bukti hasil belajar)

5) Tentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio.

6) Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum sesuai dengan kriteria.

Contoh :

Tabel II.6. Contoh Format Penilaiam Portofolio

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa: _________________ Kelas: X/1

Kriteria
No Tata Kosa Keleng- Sistematik
SK/KD Perio-de Keterangan
baha- kata kapan a
sa gagasan penulisan
1. Menulis 30/7
karangan 10/8
deskriptif dst.
2. Membuat 1/9
resensi buku 30/9
10/10
Dst.

Catatan:
Setiap karya siswa sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti
pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0 - 10 atau 0 - 100.
Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang
diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan
tulisan yang dinilai.

g. Penilaian melalui Observasi atau Pengamatan


Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara mencatat hasil pengamatan
terhadap objek tertentu. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 26


panduan observasi yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku dan
situasi yang akan diobservasi. Teknik penilaian observasi ini digunakan pada saat
menggunakan penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian produk, portofolio, dan penilaian
afektif.
Khusus penilaian afektif oleh pendidik untuk menilai akhlak dan kepribadian dilakukan
melalui pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh semua pendidik secara terus menerus dan
hasilnya dilaporkan kepada guru agama dan guru PKn. Guru Agama dan guru PKn
mengadministrasikan hasil penilaian yang dilaporkan oleh semua pendidik dan selanjutnya
dilaporkan melalui rapat dewan pendidik untuk pengambilan keputusan tentang akhlak dan
kepribadian peserta didik dengan ketegori sangat baik, baik, dan kurang baik.

3. Prosedur dan Mekanisme Penilaian

a. Prosedur Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan


untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan bentuk
instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen
baik tes maupun nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik
kelompok mata pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Dengan penilaian ini, diharapkan pendidik dapat (a)mengetahui
kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b)meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
(c)mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d)memperbaiki
strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 27


Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan
oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

b. Mekanisme Penilaian
Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan penilaian, analisis dan
tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.

Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan berikut:

Perencanaan Pelaksanaan Analisis Hasil


Penilaian Penilaian Penilaian

Pelaporan Tindak lanjut


Hasil Hasil
1) Perencanaan Penilaian
Perencanaanpenilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat indikator dan
strategi penilaian. Strategi penilaian meliputipemilihan teknik penilaian dan bentuk
instrumen penilaian.
Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik sebagai berikut.

a) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan pendidikan
(MGMP sekolah) melakukan:
(1) pengembangan indikator pencapaian KD,
(2) penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai,
(3) pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD,
(4) penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata pelajaran untuk
ulangan harian (setiap KD) dengan memperhatikan karakteristik peserta didik antara
lain kemampuan rata-rata peserta didik/intake, dan kondisi satuan pendidikan yang
meliputi daya dukung, kualifikasi dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan
prasarana, dan sebagainya.
(5) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM ulangan harian dan silabus
mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada
peserta didik.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 28


(6) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi,instrumen penilaian untuk
berbagai teknik penilaian baik tes, pengamatan, maupun penugasan, dan pedoman
penskoran.

2) Analisis hasil penilaian


Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisisadalah menganalisis hasil
penilaian ulangan harian menggunakan acuan kriteria yang telah ditetapkan yaitu KKM.
Analisis ini bermanfaat untuk dua tujuan, yaitu (1) untuk menentukan apakah peserta didik
telah mencapai KKM dan dapat melanjutkan mengikuti pembelajaran KD berikutnya atau
peserta didik belum mencapai KKM dan masih memerlukan analisis diagnostik oleh
pendidik sebagai dasar bagi pemberian remedial, dan (2) untuk mendapatkan umpan balik
bagi pendidik dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.

3) Tindak lanjut hasil penilaian


Analisis hasil penilaian yang telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.Kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi:

a) Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas (nilai ulangan harian
belum mencapai KKM) dan memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah
tuntas lebih awal;
b) Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.
4) Pelaporan hasil penilaian
Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar peserta didik.Pada
tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan sebagai berikut:

a) Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam penilaian


(tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester atau
ulangan kenaikan kelas);
b) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik pada
setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas
atau wakil bidang akademik dalam bentuk satu nilai prestasi belajar sebagai
cerminan kompetensi utuh mata pelajaran dan dilengkapi dengan deskripsi
singkat;

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 29


c) Memberi masukanhasil penilaian akhlak peserta didik kepada guru Pendidikan
Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester
akhlak dan kepribadian peserta didik;

3. Pelaporan Hasil Penilaian


Kegiatan pelaporan hasil penilaian diawali dengan melakukan interpretasi hasil penilaian
meliputi ulangan harian, tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester,
selanjutnya menyusun laporan hasil penilaian. Laporan hasil penilaian dilakukan sebagai
bentuk akuntabilitas publik. Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam menyusun
hasil penilaian meliputi: bentuk laporan, isi laporan, administrasi dan pelaporan, leger, buku
Laporan (Rapor), transkrip, paspor keterampilan (Skill Passport ), ijazah, dan sertifikat
kompetensi.
Interpretasi Hasil Penilaian
Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil
menguasai suatu kompetensi mengacu pada indikator yang telah dikembangkan.
Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung.
Penilaian pencapaian sebuah indikator dapat dijaring dengan berbagai jenis penilaian
berikut ini:
a. Ulangan Harian
Guru mendiagnosis hasil ulangan harian peserta didik sebagai dasar untuk
menentukan bentuk kegiatan remedial. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru
atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan penilaian dengan
cara: menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas
pengumpulan data. Waktu remedial diatur sesuai kesepakatan peserta didik dengan
guru, dapat dilaksanakan di luar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk
indikator/KD yang belum tuntas.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 30


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap Kompetensi Dasar (KD) diberikan skor
0% - 100%. KKM ideal pencapaian masing-masing KD adalah lebih besar atau sama
dengan 75%, tetapi sekolah dapat menetapkan KKM di bawah KKM ideal dengan
catatan harus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai KKM ideal (misalnya:
mulai dari 50%). Pertimbangan yang digunakan sekolah dalam menentukan KKM
adalah tingkat kompleksitas (kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar,
dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik), kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan tingkat kemampuan
(intake) rata-rata peserta didik. Dalam setiap KD, pencapaian KKM merupakan syarat
bagi peserta didik untuk melanjutkan mengikuti proses pembelajaran untuk KD
berikutnya. Apabila perolehan nilai peserta didik pada satu KD masih di bawah KKM,
maka peserta didik yang bersangkutan belum menuntaskan KD tersebut dan harus
mengikuti remedial.Nilai ulangan harian ini diperhitungkan dalam penentuan nilai rapor,
dengan ketentuan penetapan nilai remedial didasarkan pada dokumen I di sekolah.

b. Tugas, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester

Hasil ulangan harian, hasil ulangan tengah semester, hasil ulangan akhir
semester dan nilai tugas diakumulasi menjadi satu nilai yang ditulis dalam rapor yang
mencerminkan kompetensi utuh peserta didik dalam mata pelajaran yang
bersangkutan. Kriteria kenaikan kelas diputuskan oleh rapat dewan guru.

Penilaian Akhlak Mulia dan Kepribadian oleh Pendidik Berdasarkan Hasil Penilaian
Pendidikan Karakter Bangsa

1. Overview Pendidikan Karakter Bangsa


Pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif
dan kreatif .
Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan karakter bangsa sangat strategis
bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.Pengembangan itu

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 31


harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dan metode
belajar serta pembelajaran yang efektif.Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan
karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya harus dilakukan secara
bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mapel, dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu menghendaki
suatu proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam
kurikulum (kewarganegaraan, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, bahasa
Indonesia, IPS, IPA, matematika, agama, pendidikan jasmani dan olahraga, seni, serta
ketrampilan). Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa, kesadaran akan siapa
dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. Kesadaran tersebut hanya dapat
terbangun dengan baik melalui sejarah yang memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai
siapa diri bangsanya di masa lalu yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini.
Selain itu, pendidikan harus membangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan, dan
nilai berkenaan dengan lingkungan tempat diri dan bangsanya hidup (geografi), nilai yang
hidup di masyarakat (antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang
(sosiologi), sistem ketatanegaraan, pemerintahan, dan politik (ketatanegaraan/politik/
kewarganegaraan), bahasa Indonesia dengan cara berpikirnya, kehidupan perekonomian, ilmu,
teknologi, dan seni. Artinya, perlu ada upaya terobosan kurikulum berupa pengembangan nilai-
nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan karakter bangsa. Dengan terobosan kurikulum yang
demikian, nilai dan karakter yang dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat kokoh dan
memiliki dampak nyata dalam kehidupan diri, masyarakat, bangsa, dan bahkan umat manusia.
Pendidikan karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau kebajikan yang
menjadi nilai dasar budaya dan karakter bangsa.Kebajikan yang menjadi atribut suatu karakter
pada dasarnya adalah nilai.Oleh karena itu pendidikan karakter bangsa pada dasarnya adalah
pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia,
agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan karakter bangsa adalah:


a. mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
b. mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 32


c. menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa;
d. mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan; dan
e. mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan (dignity).

2. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter bangsa


Sumber-sumber nilai yang dikembangkan:
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-
sumber berikut.
a) Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.
Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan karakter bangsa harus didasarkan
pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
b) Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan
UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.
Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur
kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan karakter
bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu
warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila
dalam kehidupannya sebagai warga negara.
b. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak
didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar
dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan
budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan karakter bangsa.
c. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga
negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 33


jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang
paling operasional dalam pendidikan karakter bangsa.

Macam nilai-nilai karakter yang dikembangkan:


Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan
karakter bangsa sebagai berikut.
Tabel II.7. Macam dan Deskripsi Nilai Karakter Bangsa yang Dapat
Diintegrasikan Pendidikannya dalam Proses Pembelajaran
No Nilai Deskripsi Nilai
1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10 Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11 Cinta tanah air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa
12 Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
13 Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
komunikatif bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14 Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15 Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 34


No Nilai Deskripsi Nilai
16 Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
lingkungan kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi
17 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18 Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.

3. Penilaian Hasil Belajar Pengembangan Pendidikan KarakterBangsa


Penilaian pencapaian pendidikan nilai karakter bangsa didasarkan pada indikator.
Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan
“mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat,
diamati, dipelajari, atau dirasakan” maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah
yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta
didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga dilakukan secara tertulis atau
bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari
perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada
yang bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya.
Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di sekolah.
Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan guru. Selain itu, guru
dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Sebagai contoh,
peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya terhadap upaya menolong pemalas,
memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial
sampai kepada hal yang dapat mengundang konflik pada dirinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat
memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan
suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 35


BT: Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT: Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB: Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK: Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

4. Penilaian Pendidikan Karakter Bangsa dalam Proses Pembelajaran


Pada uraian sebelumnya telah disampaikan bahwa pendidikan karakter bangsa bukanlah
suatu mata pelajaran. Oleh karena itu strategi implementasinya antara lain dengan
diintegrasikan dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran. Berikut ini beberapa saran
yang perlu dilakukan dalam mengintegrasikan pendidikan karakter bangsa melalui proses
pembelajaran suatu mata pelajaran atau bidang bimbingan.
a. Tetapkan nilai karakter bangsa yang akan diintegrasikan pendidikannya melalui proses
pembelajaran.
Nilai karakter yang akan dikembangkandidasarkan pada hasil analisis terhadap kondisi
sekolah dan warganya, khususnya kondisi karakter peserta didik. Penetapan karakter tentu saja
harus sejalan dengan visi-misi satuan pendidikan. Penetapan karakter yang akan menjadi target
disarankan agar melalui rapat dewan pendidik. Nilai karakter yang diintegrasikan dalam
pembelajaran tiap mata pelajaran dapat terdiri dari nilai karakter yang disepakati untuk semua
mata pelajaran dan nilai karakter yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata
pelajaran. Mengingat bahwa perkembangan nilai karakter yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran perlu diamati, maka disarankan target nilai karakter yang diintegrasikan
pendidikannya dalam mata pelajaran jangan terlalu banyak, agar fokus dan tertangani dengan
baik.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 36


Dalam mata pelajaran PKn dan Pendidikan Agama-beberapa nilai karakter menjadi target KD dan beberapa lainnya bersifat
dampak iring. Pada mata pelajaran lainnya. hasil pendidikan nilai karakter menjadi dampak iring.Berikut ini contoh rancangan
pembelajaran dan penilaian pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam bentuk silabus dan cuplikan
rancangan penilaiannya dalam RPP.
Contoh Silabus Pembelajaran Satu Kompetensi Dasar Bermuatan Pengintegrasian Pendidikan Nilai-Nilai Karakter

Nama Sekolah : SMP/MTs Harapan Bangsa


Kelas/Semester : VIII (delapan)/Satu
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
Kompe- Materi Karakter Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alo-kasi Sumber Belajar
tensi Pembe yang Pencapaian Ben- Con- Waktu
Dasar - Dikem- Kompetensi tuk toh
lajaran bangkan Teknik
Instru Instru-
-men men
3.1 Teore-  Kerja  Secara kelompok, siswa  menjelaskan Tes  Buku Matematika
Meng- ma keras menemukan Teorema Teorema tertulis Soal Ada di 6 jam Jilid VIII, Dit. PLP,
gunakan Pytha-  Tang- Pythagoras Pythagoras (kuis isian hala- pelajar-an Depdiknas 2004;
Teorema goras gung-  Secara individu siswa pada sebelum man @ 40  Bahan informasi
Pythago- dan jawab menjelaskan Teorema segitiga Ulangan beri- menit, sejarah dan
ras untuk peng- Pythagoras (latihan) siku-siku Harian) kut-nya terma-suk kegunaan
menentu- gunaan  Dengan pendekatan  menentu- Tes untuk Teorema
kan nya kooperatif Team kan panjang tertulis Soal Ulangan Pythagoras;
panjang Assisted Intruction sisi-sisi (Ulang- urai- Harian  Alat peraga
sisi-sisi (TAI) siswa menentukan segitiga an Hari- an Teorema
segitiga panjang sisi suatu segitiga siku-siku an) Pythagoras;
siku-siku siku-siku yang diketahui dengan  LKS;
gambar atau namanya dan Teorema  Bahan PR
sebagian panjang sisi- Pythagoras  Bahan latihan;
sisinya  menentukan  Bahan kuis;
 Dengan pendekatan jenis segitiga Tes  Bahan ulangan
kooperatif TAI, siswa termasuk tertulis Soal harian.
menentukan suatu siku-siku (Ulang- urai-  Kertas berpetak
segitiga termasuk segitiga atau bukan an an

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 37


Kompe- Materi Karakter Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alo-kasi Sumber Belajar
tensi Pembe yang Pencapaian Ben- Con- Waktu
Dasar - Dikem- Kompetensi tuk toh
lajaran bangkan Teknik
Instru Instru-
-men men
siku-siku atau bukan siku- siku-siku Harian)
siku

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 38


Contoh Instrumen Penilaian:

Indikator pencapaian kompetensi 1 (fokus tujuan: memahami konsep)

1. Nyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus pada segitiga-segitiga siku-siku berikut
ini.
x
a. s b.

r t z
y2 = …….
t2 = ……......... y
x2 = …….

Indikator pencapaian kompetensi 2 (fokus tujuan: memahami konsep)

2. Perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut. Hitunglah nilai x.


Jawab:
13 cm
5 cm

x cm

Indikator pencapaian kompetensi 3 (fokus tujuan: melakukan penalaran dan komunikasi)

3. Apakah segitiga DEF yang mempunyai panjang sisi 5 cm, 6 cm dan 7 cm merupakan
segitiga siku-siku? Jelaskan alasan jawaban Anda.

Contoh Rancangan Penilaian

Dari contoh silabus di atas, selanjutnya dibuat RPPnya. Berikut ini contoh muatan komponen
Penilaian Hasil Belajar dalam RPPnya.
Kompetensi Dasar: Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi
segitiga siku-siku (Kelas : VIII)
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian: Penilaian mencakup penilaian proses dan hasil akhir belajar. Penilaian
proses dilakukan pada setiap akhir pertemuan dan penilaian hasil akhir belajar pada saat
Ulangan Harian. Prosedur penilaian sebagai berikut.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 39


Aspek yang Teknik Waktu Instrumen Keterangan
No
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1 Kerja keras Pengamatan pertemuan 1, Lembar Hasil penilaian
(akhlak mulia) 2 Pengamatan nomor 1 dan 2
2 Tanggungjawab Pengamatan pertemuan Lembar untuk masukan
(kepribadian) 1,2 pengamatan pembinaan dan
informasi bagi
3 Prestasi belajar  tes tertulis pertemuan 2 Soal kuis dan Soal
Guru Agama
matematika (kuis) dan saat Ulangan Harian
dan Guru PKn
 tes tertulis ulangan
(UH) harian

3. Instrumen penilaian:
Bahan Kuis
1. Nyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus pada segitiga-segitiga siku-siku berikut
x
ini.
a. s b.
z
y2 = …….
y
t x2 = …….

r t2 = …….........

2. Tunjukkan bahwa nilai x adalah 8 cm.


10 cm
6 cm

x cm

3. Apakah segitiga DEF yang mempunyai panjang sisi 5 cm, 6 cm dan 7 cm merupakan
segitiga siku-siku? Berikan alasan jawaban.
Bahan Ulangan Harian
1. Tentukan panjang sisi yang belum diketahui pada segitiga-segitiga berikut ini.
A
12

5
C

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 40


2. Apakah segitiga yang mempunyai panjang sisi 21 cm, 16 cm dan 15 cm merupakan
segitiga siku-siku? Berikan alasan jawaban.

Pedoman Penilaian:
Bobot penilaian soal 1 dan soal 2 sama. Skor maksimal masing-masing soal dibuat 50. Nilai
diperoleh dari hasil penjumlahan skor yang diperoleh pada penyelesaian soal-1 dan soal-2.
Soal Nomor-1:
No Aspek Rubrik Penilaian Skor
Penilaian
1. Pemahaman Menghubungkan penyelesaian dengan Teorema 20
terhadap Pythagoras dengan benar
Teprema Berusaha menghubungkan penyelesaian dengan Teorema 15
Puthagoras Pythagoras tapi belum benar
Tidak menghubungkan penyelesaian dengan Teorema 10
Pythagoras
2. Proses Proses perhitungan benar 20
perhitungan Proses perhitungan sebagian besar benar 15
Proses perhitungan sebagaian kecil saja yang benar 10
Proses perhitungan sama sekali salah 5
3. Hasil akhir Hasil akhir perhitungan benar dan penulisan satuan benar 10
perhitungan (AC =13 cm)
Hasil akhir perhitungan benar, satuan tidak ditulis 5
Hasil akhir perhitungan salah atau tidak ada 0
Skor maksimal = 50
Skor minimal = 15
Skor soal nomor-1 diperoleh dari jumlah perolehan skor pada rubrik nomor 1, 2, dan 3.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 41


Soal Nomor-2:
No Aspek Rubrik Penilaian Skor
Penilaian
1. Macam Menjawab : ya 10
jawaban Tidak menjawab ’ya’ atau ’tidak’ tapi diwakili kata: siku-siku 5
Menjawab: ’tidak’ dan tidak ada kata yang mengarah ke 0
jawaban, misal: siku-siku
2. Alasan Alasan jawaban dengan menghubungkan Teorema 20
jawaban Pythagoras dan benar
Alasan jawaban menghubungkan Teorema Pythagoras tapi 15
belum benar
Alasan jawaban tidak menghubungkan Teorema Pythagoras 10
3. Proses Proses perhitungan dan penulisan simbol pada alasan 20
perhitungan jawaban benar
Proses perhitungan dan penulisan simbol pada alasan 15
jawaban sebagian besar benar
Proses perhitungan dan penulisan simbol pada alasan 10
jawaban sebagian kecil benar
Proses perhitungan dan penulisan simbol pada alasan 5
jawaban samasekali salah
Skor maksimal = 50
Skor minimal = 15
Skor soal nomor-2 diperoleh dari jumlah perolehan skor pada rubrik nomor 1, 2, dan 3.

Kunci jawaban:

Soal Nomor-1:
AC² = BC² + AB² = 5² + 12² = 25 + 144 = 169
AC = √169 = 13. Jadi, AC = 13 cm

Soal Nomor-2:
Bukan/tidak.Misalkan segitiga itu ∆ DEF dengan DE = 21 cm, EF = 16 cm dan FD = 15
cm.DE² = 21² = 441. EF² + FD² = 16² + 15² = 256 + 225 = 481
Karena DE² > EF² + FD² maka segitiga DEF adalah segitiga tumpul.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 42


Lembar Pengamatan Perkembangan Akhlak Dan Kepribadian

Mata Pelajaran :..................................................................................................


Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Karakter yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah kerja keras dan tanggung jawab.

Indikator perkembangan karakter KERJA KERAS


1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator perkembangan karakter TANGGUNGJAWAB


1. BT (belum tampak) jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam melaksanakan
tugas-tugas kelompok
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam melaksanakan
tugas-tugas kelompok tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan sudah ambil bagian melaksanakan tugas-tugas
kelompok dengan frekuensi cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas-tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


NAMA PESERTA KERJA KERAS TANGGUNGJAWAB
NO
DIDIK BT MT MB MK BT MT MB MK
1
2
3
...
32

Sleman, .................2012
Guru
(......................................)
Catatan:
1. Pengembangan karakter kerja keras termasuk pengembangan akhlak mulia.
Pengembangan karakter tanggung jawab termasuk pengembangan kepribadian
2. Hasil pengamatan selalu cenderung MK artinya SANGAT BAIK.
3. Hasil pengamatan selalu cenderung MB dan MB artinya BAIK.
4. Hasil pengamatan selalu cenderung BT artinya KURANG BAIK.
C. Latihan
1. Jabarkan macam dan teknis kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik.
Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 43
2. Kasus-1:Dalam rangka merencanakan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam
mata pelajaran, beberapa guru mata pelajaran menyusun silabus dan RPP yang di dalamnya
memuat integrasi nilai-nilai karakter. Untuk silabus, nilai-nilai karakter yang akan diintegrasikan
dimuat dalam komponen indikator pencapaian kompetensi dan kolom tambahan. Untuk RPP
nilai-nilai karakter yang akan diintegrasikan dimuat dalam komponen indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Apakah yang dilakukan oleh para
guru tersebut benar? Diskusikan.
3. Kasus-2:Dalam rangka menilai hasil pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata
pelajaran, Ibu Dewi, guru matematika SMP, melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta
didik dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun sesuai RPPnya.
Pengamatan dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran suatu kompetensi dasar. Dalam
satu semester Ibu Dewi dapat memiliki 36 lembar pengamatan. Pada akhir semester, Ibu Dewi
mengolah hasil pengamatan tersebut dan hasil pengolahan dituangkan dalam laporan hasil
perkembangan pendidikan nilai-nilai karakter yang kemudian dikonversi menjadi nilai akhlak
mulia dan nilai kepribadian. Nilai-nilai tersebut kemudian diserahkan kepada Guru Agama dan
Guru PKn melalui Guru Bimbingan dan Konseling. Apakah kegiatan yang dilakukan oleh Ibu
Dewi tersebut sudah benar? Diskusikan!.

D. Rangkuman:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara barkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi 9 (sembilan) macam kegiatan;
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik, yaitu: tes, observasi,
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes
lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan baik
perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek;
3. Persyaratan yang harus dipenuhi dari suatu instrument penilaian hasil belajar adalah:
substansi, konstruksi dan bukti validitas empirik.
4. Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa, dan pendidikan yang telah dikemukakan
di atas maka pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 44


mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga
mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius,
nasionalis, produktif dan kreatif
5. Penilaian hasil belajar pengembangan belajar menggunakan teknik penilaian pengamatan.
Hasil pengamatan dapat dirumuskan dalam kategori BT, MT, MB, MK. Hasil penilaian
pengamatan tersebut dapat dikonversi ke dalam hasil penilaian akhlak dan kepribadian.

E. Refleksi:
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda dapat melakukan refleksi dengan
menjawab pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kegiatan belajar ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Pengawas Sekolah/Madrasah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?

F. Tugas On the Job Training


Lakukan pembimbingan terhadap minimal seorang guru binaan dalam menyusun
rancangan penilaian hasil pendidikan karakter bangsa yang diintegrasikan dalam pembelajaran
suatu mata pelajaran.Fokus langkah pembimbingan disarankan sebagai berikut.
1. Pilih nilai-nilai karakter yang akan diintegrasikan dalam proses pembelajaran dengan
mempertimbangkan karakteristik mata pelajarannya.
2. Buat contoh rancangan penilaian suatu kompetensi dasar (KD) yang mengintegrasikan nilai-
nilai karakter yang dipilih tersebut dalam bentuk komponen penilaian dalam silabus dan
RPP untuk minimal satu pertemuan. Rancangan penilaian sudah memuat instrumen untuk
mengambil data hasil penilaian pengembangan nilai karakter.
3. Mintalah guru binaan untuk melaksanakan rancangan pembelajaran tersebut dalam proses
pembelajaran. Bimbinglah guru binaan dalam mengolah data hasil pengamatan
perkembangan nilai karakter peserta didik sampai diperoleh nilai akhlak mulia dan
kepribadian yang siap digabung dengan nilai serupa dari proses pembelajaran KD lain.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 45


KEGIATAN BELAJAR2

OVERVIEW PENILAIAN KINERJA GURU


A. Pengantar

Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang
profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi
yang bermutu. Terwujudnya kegiatan guru yang tepat di dalam kelas , dan membantu guru
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, akan memberikan kontribusi secara
langsung pada peningkatan kualitas hasil belajaryang dilakukan guru. Jika semua ini dapat
dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan
yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.

PK Guru dilaksanakan oleh kepala sekolah/madrasah.Pengawas Sekolah/Madrasah


adalah pembina kepala sekolah/madrasah dan guru. Oleh karena itu Pengawas
Sekolah/Madrasah perlu memahami tata cara melaksanakan PK Guru agar dapat membimbing
kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan PK Guru dengan baik dan mampu memotivasi
guru agar terus meningkatkan kinerjanya secara terarah.

Kegiatan belajar ini membahas hal-hal yang merupakan pokok-pokok dari kegiatan PK
Guru. Setelah mempelajari intisari materi pada kegiatan belajar ini, Anda diharapkan minimal
mampu: (1) menjelaskan macam-macam aspek kegiatan guru yang dinilai dalam PK Guru dan
(2) membimbing kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan proses PK Guru.

B. Materi Pokok
1. Pengertian
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Menurut Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009,
pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam
penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang
dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Sistem PK Guru adalah sistem
penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 46


2. Fungsi

Secara umum, PK Guru memiliki 2 (dua) fungsi utama sebagai berikut.


a. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan
yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja
guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai
sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang dapat
dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.
b. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru
untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

3. Prinsip

Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK Guru adalah sebagai berikut.


a. Berdasarkan ketentuan
b. Berdasarkan kinerja
c. Berlandaskan dokumen PK Guru
d. Dilaksanakan secara konsisten

4. Aspek yang Dinilai dalam PK Guru

Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain
tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam penilaian kinerja guru beberapa
subunsur yang perlu dinilai adalah sebagai berikut.

A. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan prosespembelajaran bagi guru mata
pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan
tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan 4 (empat) domain kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 47


2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan
pembelajaran tersebut mensyaratkan guru menguasai 24 (dua puluh empat) kompetensi
yang dikelompokkan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Untuk mempermudah penilaian dalam PK GURU, 24 (dua puluh empat) kompetensi tersebut
dirangkum menjadi 14 (empat belas) kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Rincian jumlah kompetensi tersebut diuraikan dalam
tabel berikut ini.
Tabel III.1. Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran
No Ranah Kompetensi Jumlah
Kompetensi Indikator
1 Pedagogik 7 45
2 Kepribadian 3 18
3 Sosial 2 6
4 Profesional 2 9
Total 14 78
B. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan
Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi
pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor terdapat 4 (empat) ranah kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru BK/Konselor. Penilaian kinerja guru BK/konselor mengacu pada 4 domain
kompetensi tersebut yang mencakup 17 (tujuh belas) kompetensi seperti diuraikan dalam
tabel berikut ini.

Tabel III.2. Kompetensi Guru Bimbingan Konseling/Konselor

No Ranah Kompetensi Jumlah


Kompetensi Indikator
1 Pedagogik 3 9
2 Kepribadian 4 14
3 Sosial 3 10
4 Profesional 7 36
Total 17 69

C. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi 2,
yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 48


mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar
tatap muka meliputi: (1) menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil
kepala sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/program studi
atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; atau (5) menjadi kepala
laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. Tugas tambahan yang tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka dikelompokkan menjadi 2 juga, yaitu tugas
tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru pembimbing program
induksi, dan sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan sejenisnya).
D. Penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tugas tambahan yang mengurangai jam
mengajar tatap muka dinilai dengan menggunakan instrumen khusus yang dirancang
berdasarkan kompetensi yang dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas tambahan
tersebut. Rincian jumlah kompetensi dan jumlah indikator pelaksanaan tugas tambahan
disampaikan dalam tabel-tabel berikut ini.
1) Tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
Tabel III.3. Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah
No Ranah Kompetensi Kriteria
1 Kepribadian dan Sosial 7
2 Kepemimpinan 10
3 Pengembangan Sekolah/Madrasah 7
4 Pengelolaan Sumber Daya 8
5 Kewirausahaan 5
6 Supervisi Pembelajaran 3
Total 40

2) Tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah


Tabel III.4. Kompetensi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

No Ranah Kompetensi Kriteria


1 Kepribadian dan Sosial 7
2 Kepemimpinan 10
3 Pengembangan Sekolah/-Madrasah 7
4 Kewirausahaan 5
Jumlah Kriteria 29
Jumlah kriteria ke empat kompetensi tersebut kemudian ditambahkan dengan
banyaknya kriteria bidang tugas tertentu yang diampu oleh wakil kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan
 Akademik 5
 Kesiswaan 4

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 49


No Ranah Kompetensi Kriteria
 Sarana dan Prasarana 3
 Hubungan Masyarakat 3
Contoh: jika seorang wakil kepala sekolah/madrasah mengampu bidang akademik, maka
total kriteria penilaian kompetensinya adalah 29 + 5 = 34

3) Tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan

Tabel III.5. Kompetensi Kepala Perpustakaan


No Ranah Kompetensi Kriteria
1 Perencanaan kegiatan perpustakaan 8
2 Pelaksanaan program perpustakaan 9
3 Evaluasi program perpustakaan 8
4 Pengembangan koleksi perpustakaan 8
5 Pengorganisasian layanan jasa informasi perpustakaan 8
6 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi 4
7 Promosi perpustakaan dan literasi informasi 4
8 Pengembangan kegiatan perpustakaan sebagai sumber 4
belajar kependidikan
9 Kepemilikan integritas dan etos kerja 8
10 Pengembangan profesionalitas kepustakawanan 4
Total 55

4) Tugas tambahan sebagai kepala laboratorium/bengkel/sejenisnya


Tabel III.6. Kompetensi Kepala Laboratorium/Bengkel/Sejenisnya

No Ranah Kompetensi Kriteria


1 Kepribadian 11
2 Sosial 5
3 Pengorganisasian guru, laboran/teknisi 6
4 Pengelolaan program dan administrasi 7
5 Pengelolaan pemantauan dan evaluasi 7
6 Pengembangan dan inovasi 5
7 Lingkungan dan K3 5
Total 46
5)

6) Tugas tambahan sebagai ketua program keahlian

Tabel III.7. Kompetensi ketua program keahlian

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 50


No Ranah Kompetensi Kriteria
1 Kepribadian 6
2 Sosial 4
3 Perencanaan 5
4 Pengelolaan pembelajaran 6
5 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 4
6 Pengelolaansaranar dan Prasarana 4
7 Pengelolaan keuangan 4
8 Evaluasi dan Pelaporan 4
Total 37
Tugas tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar guru dihargai langsung sebagai
perolehan angka kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Perangkat Pelaksanaan PK Guru


Perangkat yang harus digunakan oleh penilai untuk melaksanakan PK GURU agar diperoleh
hasil penilaian yang obyektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggung-jawabkan adalah:
diperoleh hasil penilaian yang obyektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggung-jawabkan
adalah:
a. Pedoman PK Guru
Pedoman PK Guru mengatur tentang tata cara penilaian dan norma-norma yang harus
ditaati oleh penilai, guru yang dinilai, serta unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian.
b. Instrumen PK Guru
Instrumen penilaian kinerja yang relevan dengan tugas guru, terdiri dari:
1) Instrumen-1:
Pelaksanaan Pembelajaran untuk guru kelas/mata pelajaran (Lampiran 1);
2) Instrumen-2:
Pelaksanaan Pembimbingan untuk guru Bumbingan dan Konseling/Konselor (Lamp 2);
3) Instrumen-3.
Pelaksanaan Tugas Tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (Lampiran 3).
Instrumen-3 terdiri dari beberapa instrumen terpisah sesuai dengan tugas tambahan yang
diemban guru.
Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran atau pembimbingan terdiri dari:

1) Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 51


Lembar ini berisi daftar dan penjelasan tentang ranah kompetensi, kompetensi, dan
indikator kinerja guru yang harus diukur melalui pengamatan dan pemantauan (Lampiran
1A atau Lampiran 2A).
2) Format laporan dan evaluasi per kompetensi
Format catatan dan evaluasi penilaian kinerja per kompetensi digunakan untuk mencatat
semua hasil pengamatan dan pemantauan yang telah dilakukan, sebagai bukti pelaksanaan
penilaian kinerja guru. Catatan ini harus dilengkapi dengan bukti-bukti fisik tertentu,
misalnya dokumen pembelajaran dan penilaian, alat peraga dan media pembelajaran, atau
dokumen lain yang menguatkan bukti kinerja guru. Berdasarkan catatan hasil pengamatan
dan pemantauan serta bukti fisik yang ada, penilai di sekolah memberikan skor 0, 1, 2, pada
setiap indikator kinerja guru pada tabel yang disediakan. Persentase perolehan skor per
kompetensi kemudian dikonversikan ke nilai 1, 2, 3, 4, (Lampiran 1B atau Lampiran 2B).
3) Format rekapitulasi hasil PK Guru
Nilai per kompetensi kemudian direkapitulasi ke format rekap hasil PK Guru untuk
mendapatkan nilai total PK Guru (Lampiran 1C atau Lampiran 2C). Nilai inilah yang
selanjutnya dikonversi ke skala nilai kinerja menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 untuk
diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru di tahun tersebut. Format rekap hasil
PK Guru dipergunakan untuk merekapitulasi hasil PK Guru formatif dan sumatif. Format ini
juga dipergunakan untuk memantau kemajuan guru yang hasil PK Guru formatifnya
mempunyai nilai di bawah standar (1 dan/atau 2), lihat panduan program PKB. Ketiga
format rekap hasil PK Guru (formatif, sumatif, dan kemajuan) akan dipergunakan sebagai
masukan untuk menyusun laporan kendali kinerja guru. Fomat rekap hasil PK Guru sumatif
dipergunakan sebagai dasar penghitungan angka kredit bagi tim penilai jabatan fungsional
guru di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sesuai kewenangannya.
4) Format perhitungan angka kredit
Setelah memperoleh nilai total PK Guru untuk pembelajaran, pembimbingan atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilai dapat melakukan
perhitungan angka kredit. Perhitungan angka kredit hasil PK Guru dapat dilakukan di
sekolah tetapi sifatnya hanya untuk keperluan estimasi perolehan angka kredit. Bagi tim
penilai di tingkat kabupaten/kota, angka kredit hasil perhitungan tim penilai tersebut akan

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 52


dipergunakan sebagai dasar penetapan perolehan angka kredit guru (Lampiran 1D atau
Lampiran 2D).

c. Laporan Kendali Kinerja Guru


Hasil PK Guru untuk masing-masing individu guru (guru pembelajaran, guru bimbingan dan
konseling/konselor, maupun guru yang diberi tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah) kemudian direkap dalam format laporan kendali kinerja guru (Lampiran
4). Pada format ini dicantumkan hasil PK Guru formatif, sasaran nilai PK Guru yang akan
dicapai setelah guru mengikuti proses Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan
(PKB), dan hasil PK Guru sumatif untuk beberapa tahun ke depan. Dengan demikian,
kinerja guru akan dapat dipantau dan dapat diarahkan dalam upaya peningkatan kinerja
guru yang bersangkutan agar mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas
kepada peserta didik.

C. Latihan
1. Kegiatan guru apa saja yang dinilai dalam PK Guru?
2. Amati tayangan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan amati pula
hasil isian instrumennya terkait tayangan tersebut. Lakukan penilaian kesesuaian antara
tayangan kinerja guru dan hasil isian instrumennya.

D. Rangkuman
Penilaian Kinerja Guru merupakansuatu sistem penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya, yang dirancang
untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Fungsi utama PK Guru adalah untuk: (1) menilai kemampuan guru dalam menerapkan
semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, dan (2) menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada suatu tahun.
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK Guru adalah: berdasarkan ketentuan,
berdasarkan kinerja, berlandaskan dokumen PK Guru, dilaksanakan secara konsisten.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 53


Aspek kegiatan guru yang dinilai dalam PK Guru adalah:pelaksanaan proses
pembelajaran/bimbingan, pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Perangkat PK Guru terdiri atas: Pedoman PK Guru, Instrumen PK Guru dan
Laporan Kendali Kinerja Guru.

E. Refleksi
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda dapat melakukan refleksi dengan menjawab
pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kegiatan belajar ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Pengawas Sekolah/Madrasah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?

F. Tugas On The Job Training


1. Bimbinglah Kepala Sekolah dalam melaksanakan proses PK Guru.
2. Pembimbingan dilaksanakan terhadap minimal satu Kepala Sekolah dari sekolah binaan,
sedang Guru yang dinilai kinerjanya minimal sebanyak 2 (dua) orang.
3. Portofolio dari hasil On The Job Training adalah laporan peserta diklat dalam melaksanakan
pembimbingan terhadap Kepala Sekolah melaksanakan proses PK Guru. Komponen laporan
minimal mencakup:
a. Identitas (nama peserta diklat/Pengawas pembimbing, nama Kepala Sekolah yang
dibimbing, nama dan alamat sekolah dari Kepala Sekolah yang dibimbing, nama guru
yang dinilai, waktu dan tempat pelaksanaan proses pembimbingan oleh Pengawas
terhadap Kepala Sekolah)
b. Tujuan pembimbingan
c. Proses dan hasil pelaksanaan pembimbingan
d. Saran Pengawas pembimbing kepada Kepala Sekolah yang dibimbing.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 54


KEGIATAN BELAJAR 3

OVERVIEW PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

A. Pengantar

Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah (PK KS/M) merupakan serangkaian proses


penilaian untuk menentukan derajat mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala
sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugas. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah
bertujuan untuk:

1. memperoleh informasi kinerja kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil evaluasi pada


guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Hasil akhir
penilaian kinerja tersebut dapat digunakan oleh kepala sekolah/madrasah sebagai dasar
perhitungan perolehan angka kredit untuk pengusulan kenaikan pangkat dan
jabatannya;

2. memperoleh informasi kinerja kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil evaluasi yang


dapat digunakan sebagai dasar pengembangan diri kepala sekolah/madrasah dalam
melaksanakan tugasnya;

3. mendapatkan data kinerja kepala sekolah/madrasah secara kolektif dalam siklus


tahunan sehingga dapat diperoleh gambaran umum kinerja kepala sekolah/madrasah
pada tingkat kabupaten kota/provinsi sebagai dasar untuk menentukan mutu kinerja
kepala sekolah/madrasah secara nasional;

4. menghimpun data kinerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan program pembinaan
kompetensi mewujudkan kepala sekolah/madrasah yang profesional dalam rangka
meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional.

PK KS/M dilaksanakan oleh Pengawas Sekolah. Oleh karena itu Pengawas Sekolah perlu
memahami tata cara melaksanakan PK KS/M agar dapat melaksanakan PK KS/M dengan baik.
Kegiatan belajar ini membahas hal-hal yang merupakan pokok-pokok dari kegiatan PK Kepala
Sekolah. Setelah mempelajari intisari materi pada kegiatan belajar ini, Anda diharapkan minimal
mampu: (1) menjelaskan macam-macam aspek kegiatan kepala sekolah/madrasah yang dinilai
dalam PK Kepala Sekolah/Madrasah dan (2) melaksanakan proses PK Kepala Sekolah/Madrasah.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 55


B. Materi Pokok

1. Pengertian
Pengertian penilaian kinerja guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
35 Tahun 2010 adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Guru yang dimaksud dalam
Permendiknas ini adalah termasuk guru yang memiliki tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang terdiri atas 6 (enam) komponen dengan40 kriteria
kinerja dan 162 indikator. Berdasarkan hal tersebut di atas, penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan derajat
mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan
tugasnya.
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap
kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga
pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas
dan kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya. Penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan
derajat mutu kinerja terhadap target kegiatan kepala sekolah/madrasah dalam
melaksanakan tugas.

2. Prinsip Penilaian Kinerja


Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 dtentang Standar Penilaian, penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kinerja yang
diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 56


c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan kepala sekolah/madrasah
karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian kepala sekolah/madrasah merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan kepala sekolah/madrasah.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah dilakukan secara menyeluruh, meliputi seluruh aspek yang dapat
dan seharusnya dinilai, dan dilakukan terus-menerus secara periodik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
kepala sekolah/madrasah yang telah ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.

3. Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah


a. Langkah-Langkah Penilaian

Penilaian kinerja ini menggunakan Pendekatan Penilaian 360º.Dalam penilaian ini,


kepala sekolah/madrasah dinilai oleh pengawas dengan menggali informasi dari pihak-pihak
yang sehari-hari dapat mengetahui perilaku dan kinerja kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan dalam menjalankankan tugas dan fungsinya.Para pihak itu meliputi bawahan
(guru dan tenaga kependidikan), mitra kerja (komite sekolah/madrasah), dan atasan
(pengawas sekolah/madrasah).

Selain instrumen penilaian kinerja yang telah disusun baik, proses penilaian juga perlu
dilakukan dengan lancar dan baik pula. Proses penilaian kinerja guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah perlu dilakukan secara terprogram dan sistemik.
Semua proses kegiatan penilaian disusun dalam alur atau tahapan kegiatan sebagai berikut: (1)
persiapan, (2) pelaksanaan penilaian, (3) penentuan nilai akhir.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 57


1) Persiapan
a) Pemberitahuan secara tertulis oleh Pengawas kepada Kepala Sekolah/madrasah
yang akan dinilai;
b) Kepala sekolah/madrasah yang dinilai membuat laporan kinerja secara tertulis yang
dilengkapi dengan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja kepada
timpenilai.
2) Tim penilai mempelajari laporan kinerja dan mengamati kelengkapan dan keabsahan bukti-
bukti yang disertakan.
3) Pelaksanaan Penilaian
a) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dihadiri oleh kepala sekolah/madrasah
yang dinilai dan semua timpenilai.
b) Penilaian dilaksanakan di sekolah/madrasah tempat kepala sekolah/madrasah yang
dinilai bertugas.
c) Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja oleh kepala sekolah/madrasah
yang dinilai. Pemaparan difokuskan pada komponen-komponen penilaian dan bukti-
bukti yang relevan.
d) Tim penilai dapat melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan atas laporan
kinerja tertulis maupun lisan yang disampaikan oleh kepada kepala
sekolah/madrasah yang dinilai.
e) Tim penilai melakukan pengamatan dan pencatatan bukti-bukti lain yang ada di
lingkungan sekolah/madrasah yang belum atau tidak dapat disertakan dalam
laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat diidentifikasi melalui pengamatan terhadap
kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah/madrasah atau meminta informasi dari
orang-orang yang relevan yang ada di lingkungan sekolah/madrasah seperti guru,
karyawan sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah atau peserta didik.
f) Tim penilai melakukan penilaian terhadap setiap komponen penilaian berdasarkan paparan
laporan kinerja dan hasil pengamatan kelengkapan dan keabsahan bukti-bukti yang
dikumpulkan oleh kepala sekolah/madrasah yang dinilai dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Ketua timpenilai mengkonfirmasi keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh
kepala sekolah/madrasah yang dinilai dengan menggali informasi dari anggota
tim lainnya.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 58


(2) Tim peniliai mencatat semua bukti fisik maupun nonfisik kedalam format
penilaian yang relevan.
(3) Tim penilai mencermati semua bukti yang tercatat dan mencocokkannya
dengan indikator dari komponen yang dinilai.
g) Berdasarkan hasil pencermatan kelengkapan, keabsahan, dan ketepatan bukti yang
teridentifikasi,timpenilai menetapkan skor setiap komponen penilaian yang bersangkutan.
4) Tim penilai menetapkan nilai kinerja dengan cara merekap semua nilai komponen kedalam
format penilaian yang ditetapkan dan menuangkannya dalam instrumen penilaian.
h)
5) Penentuan Nilai Akhir
Pada prinsipnya, hasil penilaian merupakan kewenangan profesional dari timpenilai.
Prinsip transparansi, tim penilai perlu mengonfirmasi hasil penilaian kepala
sekolah/madrasah yang dinilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian kepada kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan disertai berita acara dan bukti-bukti yang terekam dalam proses penilaian.
b) Kepala sekolah/madrasah yang dinilai mempelajari berita acara penilaian berikut semua
bukti-bukti yang disampaikan oleh timpenilai.
c) Apabila diperlukan, kepala sekolah/madrasah dapat meminta penjelasan hasil penilaian
kepada Pengawas atau memberikan penjelasan atau bukti tambahan.
d) Apabila hasil penilaian disetujui oleh kepala sekolah/madrasah, maka yang bersangkuta
membuat pernyataan persetujuan dengan menandatangani instrumen penilaian.
e) Apabila kepala sekolah tidak menyetujui hasilpenilaian, dapat mengajukan keberatan
disertai alasan dan bukti-bukti yang kuat.
f) Tim penilai membahas keberatan yang diajukan oleh kepala sekolah/madrasah mengkaji
secara mendalam alasan dan bukti-bukti.
g) Tim penilai dapat mengubah hasil penilaian apabila dipandang bahwa alasan dan bukti-
bukti yang menyertai keberatan tersebut dapat diterima.
h) Apabila tidak dicapai kesepakatan antara tim penilai dan kepala sekolah/madrasah yang
dinilai terhadap hasil penilaian, hasil penilaian akhir ditetapkan berdasarkan hasil
penilaian tim penilai disertai cacatan ketidaksetujuan kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 59


b. Tahap Pemberian Nilai
1) Penilaian
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah dilaksanakan oleh pengawas yang ditunjuk
oleh Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya, sesuai dengan
pendekatan penilaian 360°.Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah harus dilakukan
dengan menggali informasi dari unsur-unsur pemangku kepentingan (stakeholders) yang
meliputi komite sekolah/madrasah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik bila
diperlukan. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap kriteria
berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti yang releven dan teridentifikasi.
a) Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik sekolah/madrasah,
perilaku dan budaya, dan lain-lain yang dapat diidentifikasi oleh Penilai melalui
pengkajian, pengamatan, dan penggalian informasi dari pihak-pihak yang terkait
di sekolah/madrasah seperti guru, pegawai, komite sekolah/madrasah, dan
peserta didik.
b) Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat yang disediakan
pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti yang dimaksud dapat berupa:
(1) bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:
 dokumen-dokumen tertulis.
 kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan lingkungan
sekolah/madrasah.
 foto, gambar, slide, video.
 produk-produk peserta didik.
(2) bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti
 sikap dan perilaku kepala sekolah/madrasah.
 budaya dan iklim sekolah/madrasah.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan pemangku
kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta didik, mitra dunia usaha dan
dunia industri).Pemberian skor harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan
dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi
dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut:

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 60


(1) Skor 4 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan
bukti‐bukti yang lengkap dan sangat meyakinkan bahwa kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria
komponen yang dinilai.
(2) Skor 3 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan
bukti‐bukti yang lengkap dan cukup meyakinkan bahwa kepala
sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria
komponen yang dinilai.
(3) Skor 2 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah menunjukkan bukti‐bukti yang
kurang lengkap dan cukup meyakinkan bahwa yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.

(4) Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas dan kurang
meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.

2) Instrumen Penilaian

Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan menggunakan Instrumen


Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (IPKKS) sebagaimana Lampiran 1.Instrumen ini terdiri
atas enam aspek penilaian dengan menggunakan skala penilaian 1 sampai dengan 4
dengan rentang skor antara 6 sampai dengan 24.

Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan nomor 16 tahun 2009 diperlukan
konversi skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

NKKS = x 100

Keterangan:
NKKS = Nilai Kinerja Kepala Sekolah

NIPKKS = Skor Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

3) Kategori Hasil Penilaian

Sesuai dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil penilain dengan IPKKS
dikonversikan kedalam Kategori Hasil Penilaian yang dinyatakan dalam rentang nilai 1 sampai

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 61


dengan 100 dan dibedakan menjadi lima kategori penilaian yaitu ‘Amat Baik’, ‘Baik’, ‘Cukup’,
‘Sedang’ dan ‘Kurang’ dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel IV.1. Tabel Konversi Nilai


Nilai IPKKS Kategori

91,0 – 100 Amat Baik

76,0 – 90,9 Baik

61,0 – 75,9 Cukup

51,0 – 60,9 Sedang

Kurang dari 51 Kurang

4) Nilai Perolehan Kinerja


Nilai perolehan kinerja (NPK) adalah persentase angka kredit unsur
pembelajaran/bimbingan yang diperoleh yang dihitung berdasarkan kategori hasil penilaian
berdasarkan IPKKS. Setiap kategori akan berimplikasi angka kredit yang diperoleh. Ketentuan
NPK untuk setiap kategori hasil penilaian adalah sebagai berikut.

Tabel IV.2 Bobot Nilai Perolehan Kinerja

Kategori NPK

Amat Baik 125%

Baik 100%

Cukup 75%

Sedang 50%

Kurang 25%

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 62


5) Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diperoleh, penilai wajib melaporkan
hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah kepada pihak yang berwenang untuk
menindaklanjuti hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tersebut. Hasil penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah dilaporkan kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk
merencanakan kegiatan promosi, periodisasi, dan PKB tahunan. Laporan juga diberikan kepada
tim penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan kewenangannya.

c. Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja keAngka Kredit


Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah ditentukan berdasarkan hasil penilaian yang
bersangkutan sebagai guru dengan menggunakan IPKG dan sebagai kepala sekolah/madrasah
dengan menggunakan IPKKS dengan pembobotan masing-masing 25% dan 75%. Perhitungan
perolehan angka kredit dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

AK =

Keterangan:
AK = Perolehan angka kredit per tahun
AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan
AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan
AKP = Angka kredit unsur penunjang
JM = Jumlah jam mengajar per minggu
JWM = Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala sekolah)
NPK = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru
NPKKS = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah

C. Contoh Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah


Nama : Ahmad Sumarna, S.Pd.
Jabatan : Guru Madya
Pangkat : Pembina
Golongan ruang : IV/a
TMT : 1 April 2014

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 63


Mengajar : mata pelajaran Fisika
Tugas tambahan : kepala sekolah
Waktu penilaian : Desember 2014
Hasil penilaian : sebagai guru memperoleh nilai 48
sebagai kepala sekolah memperoleh nilai rata-rata 18.
Perhitungan akhir angka kredit dilakukan berdasarkan dua sumber penilaian, yaitu sub unsur
pembelajaran dan sub unsur tugas tambahan sebagai kepala sekolah.

Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.

1. Perhitungan angka kredit subunsur pembelajaran:

a. Konversi hasil penilaian kinerja tugas subunsur pembelajaran bagi Ahmad Sumarna, S.Pd.
ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah:

b. Nilai kinerja guru untuk subunsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian dikategorikan ke


dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai Penilaian Kinerja Guru subunsur
pembelajaran 85,7 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
c. Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd.
adalah:

Angka Kredit per Tahun =

= 29,75

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 64


2. Perhitungan angka kredit subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:
a. Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Ahmad Sumarna,
SPd. ke skala nilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah:

b. Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk subunsur tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Nilai PK
Guru subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 75 masuk dalam rentang 61 – 75
dengan kategori “Cukup (75%)”.
c. Angka kredit per tahun subunsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:

Angka Kredit per Tahun =

= 22,31

3. Perhitungan Total Angka Kredit


Total angka kredit per tahun diperoleh dari penjumlahan nilai angka kredit per tahun dari
subunsur pembelajaran (bobotnya 25%) dan subunsur tugas tambahan sebagai kepala sekolah
(bobotnya 75%).

Total angka kredit per tahun = (25% x angka kredit per tahun sebagai guru) +

(75% x angka kredit per tahun sebagai kepala sekolah)

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 65


a. Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun 2014 sebagai guru
yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah:
= 25% (29,75) + 75% (22,31) = 7,44 + 16,73 = 24,17.
b. Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd mempunyai nilai kinerja
yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd selama 4 tahun adalah:
4 x 24,17 = 96,68

4. Perhitungan Angka Kredit Komulatif


Angka kredit komulatif diperoleh dari total angka kredit yang diperoleh selama 4
(empat) tahun ditambah dengan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pengembangan diri
keprofesian berkelanjutan yang dilakukan selama 4 (empat) tahun tersebut.

a. Selama 4 (empat) tahun Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan pengembangan


keprofesian berkelanjutan dan memperoleh hasil:4 angka kredit dari kegiatan
pengembangan diri, 12 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit dari kegiatan
unsur penunjang.
b. Jadi, Ahmad Sumarna, S.Pd memperoleh angka kredit kumulatif sebesar:
96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68
c. Angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsional guru dari
golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 ialah 150.
d. Dengan demikian, Ahmad Sumarna, S.Pd Tidak Dapat Naik Pangkat dari golongan
ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya dalam waktu 4
tahunkarena belum mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat
dan jabatan fungsionalnya.

C. Latihan
1. Sebutkan langkah-langkah (tahapan) Penilaian Kinerja kepala sekolah/madrasah.
2. Amati tayangan/profil sekolah/best practices yang menunjukkan kinerja kepala
sekolah/madrasah.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 66


3. Amati hasil isian instrumen penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang telah diisi
berdasarkan tayangan. Berikan komentar terhadap kesesuaian antara tayangan/profil
sekolah dan hasil isian instrumen.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 67


D. Rangkuman
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dirancang untuk mengidentifikasi kinerja
kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan
kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang
terkait dengan peningkatan mutu sekolah/madrasah.

E. Refleksi
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda dapat melakukan refleksi dengan menjawab
pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kegiatan belajar ini?
2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Pengawas sekolah/Madrasah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?

F. Tugas On The Job Training


1. Laksanakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.
2. Penilaian dilaksanakan terhadap minimal 1 (satu) orang Kepala Sekolah dari sekolah binaan.
3. Portofolio dari hasil On The Job Training minimal mencakup identitas (nama peserta
diklat/Pengawas Sekolah/Madrasah, nama dan alamat sekolah dari Kepala
Sekolah/Madrasah yang dinilai, waktu penilaian), hasil penilaian/isian instrumen penilaian.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 68


DAFTAR PUSTAKA

Kemendiknas.2010. Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta:


Balitbang, Kemendiknas.

-----------------.2007.Panduan Implementasi Standar Penilaian Pendidikan-Permendiknas Nomor


20 Tahun 2007. Jakarta: BSNP

----------------. 2007. Permendiknas Nomor 20 tentang Standar Penilaian. Jakarta: Kemendiknas

-----------------. 2010. Pedoman Penilaian Kinerja Guru.Jakarta: Pusbangprodik.

-----------------. 2011. Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta: Pusbangtendik.

Sri Wardhani.2011. Pengelolaan Penilaian Hasil Belajar Matematika Mengacu Standar Penilaian
Pendidikan. Bahan Fasilitasi Kegiatan Pelatihan di KKG/MGMP.Yogyakarta: PPPPTK
Matematika

---------------.2011.Teknik Pengembangan Silabus dan RPP Matematika SMP. Bahan Fasilitasi


Kegiatan Pelatihan di MGMP Matematika SMP.Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Materi diklat calon Pengawas Sekolah-Evaluasi Pendidikan 69

Anda mungkin juga menyukai