Anda di halaman 1dari 70

USULAN RENCANA PENELITIAN (PROPOSAL)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. VALE

INDONESIA TBK DAN PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO) TBK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
WAHDANIA AGUSSALIM
022 2018 0252
MANAJEMEN/KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS


MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

iii
PENGESAHAN PEMBIMBING

JUDUL : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada PT.


Vale Indonesia Tbk Dan PT. Aneka Tambang
(Persero) Tbk
NAMA MAHASISWA : Wahdania Agussalim
STB : 022 2018 0252
FAKULTAS : EKONOMI
JURUSAN : Manajemen
KONSENTRASI : Manajemen Keuangan

MENYETUJUI

Pembimbing I

Prof. Dr. H . Abdul Rahman Mus , SE., M.Si Tanggal :……………..

Pembimbing 2

Muhammad Ashoer Zaenal, SE., M.M Tanggal:……………..

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 6

1. Analisis 6

2. Kinerja Keuangan 14

3. Laporan Keuangan 18

4. Analisis Rasio Keuangan 21

5. Profil Perusahaan 31

a. PT. Vale Indonesia Tbk 31

b. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk 32

B. Penelitian Terdahulu 33

C. Kerangka Konseptual Penelitian 40


D. Hipotesis 41

III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian 42

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 42

C. Jenis dan Sumber Data 44

D. Metode Pengumpulan Data 44

E. Metode Analisis Data 45

F. Definisi Operasional Variabel

Penelitian...................................................49

IV PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian 51

B. Perkiraan Biaya 51

C. Sistematika Penulisan 52

DAFTAR PUSTAKA 53
DAFTAR TABEL

Nomor Teks

Halaman

1.Kumpulan Penelitian Terdahulu 33

2. Jadwal Rencana Penelitian 51


DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks

Halaman

1. Kerangka Kesimpulan Penelitian 40


I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat,

hal ini

menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif.

Pertumbuhan

dunia usaha yang pesat dikarenakan oleh berbagai faktor, salah satu

contoh faktor

yang mempengaruhi yaitu faktor teknologi yang dari zaman ke zaman

terus

berkembang semakin canggih. Perusahaan menyadari munculnya

berbagai

tantangan yang harus dihadapi, baik perusahaan sejenis di dalam negeri

maupun

yang berasal dari luar negeri.

Industri pertambangan di Tanah Air mengalami pertumbuhan yang

pesat, oleh karena itu menimbulkan persaingan antar perusahaan.

Persaingan yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk

menciptakan inovasi serta mengembangkan konsep atau metode-metode

baru dalam perusahaan, selanjutnya yang akan digunakan oleh pihak

manajemen dalam perhitungan matematisnya agar mampu bertahan

dalam persaingan serta meningkatkan nilai perusahaan dimasa yang akan

1
2

datang. Oleh karena itu kinerja keuangan adalah salah satu hal yang

penting dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Industri pertambangan di Indonesia merupakan industri yang

menarik karena pertumbuhannya sangat signifikan dalam 10 tahun

terakhir, seperti terlihat dari perkembangan perusahaan pertambangan

batubara, emas, ferronikel, Hal ini akan mendorong meningkatnya

investasi asing di sektor tersebut. Agar menarik investor pihak perusahaan

harus memberikan rincian laporan keuangan sebagai penilaian kinerja

keuangan yang selama ini telah dijalankan. Kondisi keuangan perusahaan

akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari

neraca,laporan laba rugi serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan

mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui atau

diperoleh gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Sedangkan

analisis terhadap

laporan laba rugi memberikan gambaran tentag hasil usaha perusahaan

yang bersangkutan.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diperoleh dari informasi yang

disajikan melalui suatu laporan keuangan pada satu periode.

Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk

menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan ,laporan keuangan

juga sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan

perusahaan dari ke waktu untuk mengetahui sejauhmana perusahaan

mencapai tujuannya serta dapat digunakan untuk menilai kemampuan


3

perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal

usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal-hal lainnya yang

berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan (Munawir, 2005).

Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio-rasio

selama satu periode tertentu (subramayam, 2007). Salah satu rasio untuk

menilai prestasi perusahaan atau kinerja keuangan perusahaan adalah

rasio profitabilitas yang menghubungkan dua data keuangan yang satu

dengan lainnya. Rasio profitabilitas mengukur perushaan menghasilkan

keuntungan ( profitabilitas ) pada tingkat penjualan ,asset, dan modal

saham (Hanafi 2005). Rasio profitabilitas ini akan memberikan jawaban

tentang efektivitas manajemen perusahaan dan tentang efektivitas

pengelolaaan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu perlu dilakukan analisis rasio profitabilitas pada

perusahaan Pertambangan untuk melihat sejauh mana perusahaan

melakukan efektivitas pengelolaan manajemen dan keuangan. Oleh

karena itu Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dibedakan menjadi perusahaan Pertambangan milik PT. Aneka

Tambang (Persero) Tbk dan perusahaan Pertambangan PT. Vale

Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka untuk menilai

keefektifan penggunaaan sumber daya yang dimiliki dan pengaruhnya

terhadap kinerja keuangan yang dihasilkan. Aktivitas yang dijalankan

perusahaan dilihat dari rasio-rasio yang dimiliki seperti gross profit margin

(GPM), operating margin (OPM), net profit margin (NPM),return on assets


4

(ROA) dan return on equity (ROE). Denagn itu tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul ”ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA

KEUANGAN PADA PT. VALE INDONESIA TBK DAN PT ANEKA TAMBANG

(PERSERO) TBK. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”

A. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah

sebagai

berikut :

1. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan memilih PT. Vale

Indonesia Tbk

dan PT.Aneka Tambang (Persero)Tbk ditinjau dari Rasio Likuiditas ?

2. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan memilih PT. Vale

Indonesia Tbk dan PT.Aneka Tambang (Persero)Tbk ditinjau dari

Rasio Profitabilitas ?

3. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan memilih PT. Vale

Indonesia Tbk dan PT.Aneka Tambang (Persero)Tbk ditinjau dari

Rasio Solvabilitas ?

4. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan memilih PT. Vale

Indonesia Tbk dan PT.Aneka Tambang (Persero)Tbk ditinjau dari

Rasio Aktivitas ?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :


5

1. Menentukan perbandingan kinerja antara PT Vale Indonesia Tbk dan

PT. Aneka Tambang ( Persero) Tbk berdasarkan rasio likuiditas pada

laporan keuangan.

2. Menentukan perbandingan kinerja antara PT Vale Indonesia Tbk dan

PT. Aneka Tambang ( Persero) Tbk berdasarkan rasio profitabilitas

pada laporan keuangan.

3. Menentukan perbandingan kinerja antara PT Vale Indonesia Tbk dan

PT. Aneka Tambang ( Persero) Tbk berdasarkan rasio solvabilitas

pada laporan keuangan.

4. Menentukan perbandingan kinerja antara PT Vale Indonesia Tbk dan

PT. Aneka Tambang ( Persero) Tbk berdasarkan rasio aktivitas pada

laporan keuangan.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin di capai bagi pihak-pihak yang

terkait adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil ini digunakan untuk memperoleh pengetahuan dan memperkaya

wawasan dalam bidang manajemen keuangan khususnya kemampuan

menganalisa kinerja keuangan perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Bagi pihak manajemen, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini


6

sebagai bahan masukan dan mengevaluasi kinerja keuangan

perusahaan.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi peneliti digunakan untuk mengetahui dan memperoleh ilmu tentang

manajemen keuangan, terutama yang berkaitan dengan rasio rasio

keuangan, sehingga bisa diterapkan di dunia kerja nantinya.


II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Analisis

a. Pengertian Analisis

Pengertian Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah

kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk

digolongkan dan dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu

kemudian dicari kaitannya dan ditafsir maknannya (Wirahadi).

Dalam definisi lain, Analisis adalah proses menyadari sesuatu

dengan teliti dan hati-hati, atau menggunakan data dan metode statistik

untuk memahami atau menjelaskan hal tersebut. Definisi ini merupakan

rumusan umum tentang analisis.

Pengertian Analisis Menurut Para Ahli

a) Menurut Satori dan Komariyah (2014: 200), Definisi Analisis adalah

usaha untuk mengurai suatu masalah menjadi bagian-bagian. Sehingga,

susunan tersebut tampak jelas dan kemudian bisa ditangkap maknanya

atau dimengerti duduk perkaranya.

b) Menurut Sugiono (2015: 335), Analisis adalah kegiatan untuk

mencari pola, atau cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara

sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan

antarbagian, serta hubungannya dengan keseluruhan.

Analisis didefinisikan juga sebuah penjabaran setelah pengkajian

yang sebaik-baiknya. Dan pemecahan persoalan yang dimulai dengan

42
43

dugaan akan kebenarannya. Dua pengertian ini lebih dekat dengan proses

berpikir sistematis menggunakan metode analitik.

b. Fungsi dan Tujuan Analisis

Berdasarkan beberapa rumusan definisi di atas, dapat disimpulkan

bahwa analisis memiliki sedikitnya tiga fungsi dan tujuan utama. Namun

secara spesiik, hal ini akan tergantung bagaimana proses penggunaan

metode analisis. Secara umum, berikut fungsi dan tujuannya.

Analisis berfungsi untuk menguraikan sesuatu menjadi komponen-

komponen kecil yang diketahui hubungan-hubungannya. Kemudian

uraian komponen tersebut dapat lebih mudah dipahami, baik setiap

bagiannya maupun secara keseluruhan.

Analisis bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih mendetail

mengenai suatu hal. Pemahaman tersebut nantinya dapat dijelaskan

kepada publik. Sehingga publik mendapatkan informasi bermanfaat dari

analisis tersebut.

Analisis juga memiliki fungsi dan tujuan untuk menentukan

keputusan. Yang dimaksud dalam hal ini adalah pengambilan keputusan

berdasarkan dugaan, teori, atau prediksi dari sesuatu yang sebelumnya

telah dipahami dengan metode analisis.

Pemahaman mendalam tentang suatu hal tak mungkin bisa

diperoleh dengan cara mudah. Oleh karena itu, analisis akan

membutuhkan langkah-langkah sistematis dalam pelaksanaannya.

Penjabaran pada poin-poin di atas telah menjelaskan langkah yang


44

dimaksud secara singkat.

Langkah pertama adalah mengumpulkan data-data penting sesuai

topik yang dianalisis. Lalu memeriksa data, mengidentifikasi, dan

mencatatnya menurut klasifikasi tertentu. Hasilnya kemudian diuji ulang

untuk mencari tahu kualitas, identifikasi, dan pencatatan data.

Selanjutnya, data yang telah teruji disampaikan dalam bentuk yang

mudah dipahami, biasanya berupa tabel atau diagram. Setelah itu, baru

bisa diperoleh kesimpulan, teori, atau prediksi yang masih harus diuji

kembali agar diketahui tingkat kebenarannya.

c. Jenis - Jenis Analisis

Jenis-jenis analisis dikategorikan berdasarkan teknik penggunaannya.

Namun sebelum mengetahui beberapa teknik tersebut, perlu dipahami

pula bahwa perbedaan jenis ini tergantung metode penelitian atau

pengumpulan data yang diterapkan.

Terdapat dua macam metode penelitian, yakni kuantitatif dan

kualitatif. Setiap metode penelitian memiliki teknik analisis masing-masing

yang terdiri dari beberapa jenis. Secara berurutan, pertama-tama berikut

jenis analisis pada metode penelitian kuantitatif.

a) Analisis Deskriptif. Menggambarkan data yang diperoleh dengan

apa adanya, menggunakan satuan variabel umum dalam statistik, seperti

mean (rata-rata), median (nilai tengah), modus (nilai paling sering muncul),

dan standar deviasi (ukuran keragaman data).

b) Analisis Komparatif. Teknik analisis perbandingan, baik antara satu


45

tema dengan tema lainnya, maupun beberapa tema pada kelompok-

kelompok subjek yang berbeda. Analisis ini dapat menemukan persamaan

dan perbedaan antara beberapa hal yang diperbandingkan.

c) Analisis Korelasi. Kebalikan dari analisis komparatif, analisis

korelasi mencari keterkaitan antara beberapa tema yang berbeda. Tema-

tema berbeda tersebut tidak pernah diuji atau dibuktikan sebelumnya.

d) Analisis Kausalitas. Kausalitas juga bersifat menemukan

keterkaitan. Namun jenis analisis satu ini lebih mengkhususkan pencarian

informasi tentang bagaimana hubungan antara setiap tema dapat saling

memengaruhi satu sama lainnya.

Metode penelitian kuantitatif menggunakan data-data yang diolah

secara matematis atau dibuat dalam bentuk statistik. Metode ini

umumnya dipakai pada bidang ilmu pasti, seperti ekonomi, teknik,

kedokteran, fisika, dan sebagainya.

Sedangkan, metode kualitatif lebih mengutamakan pengolahan data

secara mendalam. Data-data tersebut berbentuk hasil observasi,

wawancara, sumber-sumber literatur, dan lain-lain. Oleh karena itu, metode

ini lebih banyak menggunakan teknik analisis deskriptif.

d. Penggunaan Kata Analisis dalam Istilah.

Proses analisis begitu dekat hubungannya dengan bidang-bidang

ilmu. Oleh karena itu dalam setiap disiplin ilmu, proses analisis yang

dilakukan pun berbeda antara satu dengan lainnya. Terapan analisis dalam

berbagai bidang tersebut akan diuraikan pada poin-poin berikut ini.


46

a) Dalam Bisnis

Pengusaha tak bisa sembarangan mengambil keputusan.

Sebelumnya dia perlu melakukan analisis bisnis, dengan menerapkan

evaluasi menyeluruh pada segala aspek yang akan memengaruhi maju

tidaknya kinerja perusahaan.

Aspek-aspek tersebut meliputi suasana kerja dan performa

karyawan, atmosfer bisnis, strategi dan perencanaan, kinerja partner, serta

posisi dan performa keuangannya. Oleh karena itu, analisis keuangan

adalah bagian dari analisis bisnis.

Melalui analisis bisnis pada unsur-unsur tersebut, perusahaan dapat

mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang

mungkin terjadi di masa depan. Sehingga perusahaan dapat bersiap

dengan sebuah keputusan cerdas untuk meraih kemajuan.

b) Dalam Bahasa.

Dunia bahasa atau linguistik juga menerapkan analisis. Metode ini

biasanya digunakan untuk mendalami struktur bahasa yang digunakan

oleh kelompok masyarakat tertentu, dalam situasi tertentu, atau pada

media tertentu, baik secara khusus maupun luas.

Analisis bahasa mengenal tiga jenis metode pendekatan. Yaitu

pendekatan sinkronik, yang menggunakan variabel waktu. Artinya analisis

dilakukan terhadap fenomena terkait bahasa yang terjadi dalam waktu

tertentu.

Metode kedua adalah pendekatan diakronis yang merupakan


47

kebalikan daripada sinkronis. Analisis ini menggunakan penelusuran data

bahasa dari zaman ke zaman. Umumnya dilakukan untuk memahami

sejarah perubahan bahasa hingga dipakai pada masa kini.

Sedang, metode ketiga adalah pendekatan pankronis yang

menggabungkan dua jenis pendekatan sebelumnya. Metode yang satu ini

menggunakan data dalam bentuk statistik berdasarkan klasifikasi tertentu,

untuk memahami fenomena bahasa secara lebih objektif.

c) Dalam Ilmu Kimia

Kimiawan melakukan analisis terhadap suatu zat, umumnya untuk

menguraikan dan mengetahui komposisinya. Ini mencakup jenis senyawa

penyusun, jumlah konsentrasi, serta pengembangan eksperimen zat-zat

kimia.

Dalam ilmu kimia, analisis baru bisa dilakukan setelah melalui

eksperimen pengayakan untuk memilah unsur senyawa. Metode

pemisahan terdiri dari dua macam, yakni klasik dan instrumental.

Metode klasik meliputi pengendapan, ekstraksi, distilasi, dan

sebagainya. Atau melalui pengamatan warna, bau, bentuk, massa, volume,

serta titik leleh. Sedang metode instrumental berarti memakai alat pemilah,

seperti spektroskop salah satunya.

d) Dalam Ilmu Kesehatan.

Fungsi analisis dalam ilmu kesehatan hampir serupa dengan ilmu

kimia. Seorang analis pada kedua bidang ini sama-sama bekerja di

laboratorium. Dalam beberapa kasus, analis kesehatan juga melakukan


48

penguraian zat dalam jaringan, seperti halnya analis kimia.

Analisis kesehatan memiliki ruang lingkup penelitian yang cukup

luas. Beberapa di antaranya, meliputi identifikasi penyakit, pemeriksaan

darah (hematologi), pemeriksaan organisme dalam tubuh (parasitologi),

serta sistem kekebalan tubuh (imunologi).

Analisis kesehatan juga memungkinkan dunia medis dapat

mengidentifikasi organisme berukuran super mini atau mikrobiologi,

seperti jamur (fungi), bakteri, dan virus. Oleh karenanya profesi analis

kesehatan juga bisa dimanfaatkan oleh industri makanan.

e) Dalam Sistem Informasi

Di bidang sistem informasi, analisis diperlukan sebelum sebuah

sistem mulai dirancang bangun. Analisis merupakan cara untuk

mengidentifikasi permasalahan pada rencana sistem, untuk kemudian

dapat ditemukan solusinya.

Langkah untuk melakukan analisis sistem informasi tidak jauh

berbeda dengan proses analisis pada umumnya. Dimulai dari

mengidentifikasi permasalahan, menentukan dan memahami pola kerja

sistem, kemudian menganalisis kesalahan yang terjadi.

Analisis sistem informasi membutuhkan banyak data dari berbagai

aspek. Jadi seorang analis sistem informasi bukan hanya harus

memahami tentang komputer dan pemograman, tetapi juga ilmu

komunikasi, teknik olah data, aplikasi sistem, sampai wawasan bisnis

menyeluruh.
49

f) Dalam Keuangan

Laporan keuangan merupakan instrumen penting dalam mengambil

keputusan bisnis. Uraian di dalamnya memuat banyak informasi terkait

performa keuangan. Mulai dari margin laba, aset, ekuitas, sumber dana,

hingga efektivitas kinerja perusahaan dalam meraih profit.

Karena memuat banyak informasi penting, laporan keuangan

merupakan subjek yang tepat untuk dianalisis. Apalagi, dalam upaya bagi

perusahaan saat membuat keputusan bisnis. Analisis keuangan umumnya

menggunakan data dari laporan neraca dan pendapatan.

Melalui analisis keuangan, setidaknya perusahaan dapat

mengetahui posisi keuangannya dalam waktu tertentu. Kemudian

perusahaan bisa memahami sejauh mana kinerjanya, kelemahan dan

kelebihannya, serta membutuhkan pengembangan seperti apa.

Dengan demikian, para pejabat penentu arah perusahaan tidak bisa

mengambil keputusan tanpa terlebih dahulu melalui analisis. Analisis

menjadikan perusahaan terhindar dari keputusan berdasarkan intuisi atau

dugaan murni yang tak bisa dipastikan sama sekali.

g) Dalam Jurnal

Analisis jurnal penting salah satunya bagi mahasiswa yang

umumnya akan berkutat dengan aktivitas pembuatan jurnal. Sehingga

nantinya mahasiswa dapat menulis jurnal secara lebih sistematis dan

komprehensif.
50

Analisis jurnal diperlukan untuk mengetahui pokok pembahasan

dari sebuah jurnal. Mencari kelebihan dan kelemahan, baik dari data yang

dipakai maupun hasil laporan penelitian. Kemudian menemukan cara lebih

baik untuk memperbaiki penulisan jurnal baru nantinya. Kadang kala,

seorang penulis membutuhkan sumber dari sebuah jurnal. Di sini, analisis

jurnal juga bisa dilakukan untuk mencari sumber yang tepat dan sesuai

dengan tema tulisan yang sedang dikerjakan. Nah, itulah pembahasan

singkat mengenai analisis beserta penggunaannya di berbagai bidang

keilmuan. Melalui analisis Anda dapat mengidentifikasi suatu fenomena,

mengetahui letak permasalahan atau manfaatnya, lalu menemukan solusi

perbaikan dengan cara yang logis.

2. Kinerja Keuangan

a. Pengertain Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dalam konteks dunia usaha mengandung

pengertian yang sangat luas. Pengertian kinerja keuangan menurut Ikatan

Akuntan Indonesia (2007) adalah kemampuan perusahaan dalam

mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Kinerja

keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu

periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun

penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,

likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian

keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai


51

atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa

kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar

(Fahmi, 2012:2). Menurut Rudianto (2013:189) kinerja keuangan adalah

hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam

menjalankan fungsinya megelola aset perusahaan secara efektif selama

periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan

untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan

perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

Menurut Mulyadi (2007:2) menguraikan pengertian kinerja

keuangan ialah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu

organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria

yang ditetapkan sebelumnya”. Pendapat serupa dikemukakan oleh Sawir

(2005:1) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan kondisi

yang mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan berdasarkan

sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan.

Menurut Wiratna (2017:71) menyatakan bahwa Kinerja keuangan

merupakan hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai

dilakukan, hasil pekerjaan tersebut dibandingkan dengan kriteria yang

telah ditetapkan bersama.Setiap pekerjaan yang telah selesai dilakukan

perlu dilakukan penilaian/pengukuran secara periodik. Dari sejumlah

pengertian kinerja keuangan di atas, dapat diambil kesimpulan sederhana


52

bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian prestasi perusahaan

pada suatu periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan

profitabilitas.

b. Penilaian Kinerja Keuangan

Menurut Srimindarti (2006:34) penilaian kinerja keuangan yaitu

penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan

sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara

periodik. Pengukuran kinerja diaplikasikan perusahaan untuk

melaksanakan perbaikan atas kegiatan operasionalnya supaya bisa

bersaing dengan perusahaan lain. Untuk investor, informasi mengenai

kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah

mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut

atau mencari alternatif lain.

Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi.

Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melihat

perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi

kenaikan harga saham atau dapat dikatakan bahwa harga saham

merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan,

informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal

sebagai berikut:

a) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam

suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan


53

pelaksanaan kegiatannya.

b) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan

untuk masa yang akan datang.

c) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan

organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada

khususnya.

d) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar

dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

c. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan

Tujuan pengukuran kinerja keuangan sangat penting untuk

diketahui karena pengukuran yang dilakukan dapat mempengaruhi

perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja

keuangan suatu perusahaan tergantung pada sudut pandang yang diambil

dan tujuan analisis. Karena alasan itu, pihak manajemen perusahaan

sangat perlu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan alat ukur penilaian

kinerja yang akan digunakan serta tujuan pengukuran kinerja keuangan

tersebut. Ada empat tujuan dilaksanakannya pengukuran kinerja keuangan

perusahaan (Munawir 2004:31) yakni untuk:

a) Mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada

saat ditagih.

b) Mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut


54

dilikuidasi, kewajiban keuangan yang dimaksud mencakup keuangan

jangka pendek maupun jangka panjang.

c) Mengetahui tingkat profitabilitas atau rentabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu

dengan menggunakan aktiva atau modal secara produktif.

d) Mengetahui tingkat stabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam

menjalankan dan mempertahankan usahanya sehingga tetap stabil.

Kemampuan yang dimaksud diukur dari kemampuan perusahaan

membayar pokok hutang dan beban bunga tepat pada waktunya. Dengan

tujuan tersebut, penilaian kinerja keuangan mempunyai beberapa peranan

bagi perusahaan. Penilaian kinerja keuangan dapat mengukur tingkat

biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan, untuk

menentukan atau mengukur efisiensi setiap bagian, proses atau produksi

serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan, untuk menilai dan mengukur hasil kerja

pada tiap-tiap bagian individu yang telah diberikan wewenang dan

tanggungjawab, serta untuk menentukan perlu tidaknya digunakan

kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih

baik (Wild dan Halsey, 2005; Munawir, 2002).

3. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah memberikan ikhtiar mengenai keadaan

finanziil suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance Sheets)


55

mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat

tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement) mencerminkan

hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu, biasanya meliputi periode

satu tahun. Menurut Bambang Riyanto (2012:327).

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Hans (2016 : 126) adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

arus kasentitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna

laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Laporan

keuangan juga merupakan wujud pertanggung jawaban manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dalam

mengelola suatu entitas. Dengan demikian laporan keuangan tidak

dimaksudkan untuk tujuan khusus, misalnya dalam rangka likuidasi

entitas atau menentukan nilai wajar entitas untuk tujuan merger dan

akuisisi. Juga tidak disusun khusus untuk memenuhi kepentingan

suatu pihak tertentu saja misalnya pemilik mayoritas. Pemilik adalah

pemegang instrumen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas.

Menurut Hutauruk (2017 : 10) tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang

disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar


56

pengguna.

Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua

informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh

keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk

menyediakan informasi non keuangan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Tujuan umum laporan

keuangan yang diatur dalam PAI yaitu:

1) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercayai mengenai

aktiva dan kewajiban serta ekuitas suatu bank.

2) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai

perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu

bank yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh

laba.

3) Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna

laporan di dalam menaksir potensi perubahan dalam

menghasilkan laba.

4) Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam aktiva dan kewajiban suatu bank, seperti informasi mengenai


57

aktivitas pembayaran dan investasi.

5) Memberikan informasi tentang sejauh mana pengungkapan

informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang

relevan untuk kebutuhan pengguna laporan, seperti informasi

mengenai kebijakan akuntansi yang dianut bank.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1,

tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagisejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

2) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara

umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasalalu

dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai

apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat

demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan

ini mungkin mecakup, misalnya keputusan untuk menahan atau


58

menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk

mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

4. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan merupakan angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya

yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan (berarti). Analisis rasio

keuangan merupakan salah satu Cara untuk menilai kinerja perusahaan di

masa lalu dan masa sekarang (Harahap, 2011:297).

b. Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan digunakan untuk melihat prospek dan risiko

perusahaan pada masa yang mendatang. Faktir prospek dalam rasio

tersebut Akan memperngaruhi harapan investor terhadap perusahaan

pada masa-masa mendatang (Hanafi, 2013:75).

c. Pengukuran Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan

penilaian kinerja. Pengukuran kinerja adalah kualifikasi dan efisiensi serta

efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode

akuntansi. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan

perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian

secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,

menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan


59

pada suatu periode tertentu.

1) Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2012:130) Rasio likuiditas atau sering juga disebut

dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan

membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar

dengan total passiva lancar (utang jangka pendek). Penilaian dapat

dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan

likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu. Tujuan dan manfaat rasio

likuditas untuk perusahaan menurut Kasmir

(2012:132) adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau

utang yang secara jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya,

kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya

dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal

dan bulan tertentu).

b) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban

jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya

jumlah kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama

dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar.

c) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban

jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan

atau piutang. Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang
60

yang dianggap likuiditasnya lebih rendah.

d) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang

ada dengan modal kerja perusahaan.

e) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang.

f) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan

perencanaan kas dan utang.

g) Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke

waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.

h) Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-

masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.

i) Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki

kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.

Menurut Subramanyam (2014:36), rasio yang digunakan untuk

mengukur

likuiditas perusahaan, terdiri dari:

a) Current Ratio (CR) Merupakan rasio yang membandingkan antara

aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka

Current Ratio = Current assets


Current liabilities
pendek.

b) Quick Ratio atau Acid Test Ratio (ATR) Merupakan rasio yang

ATR = Cash and cash equivalents + Marketable


securities + Accounts receivable Current liabilities
61

mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar

hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih

likuid.

c) Cash Ratio atau Cash Position Ratio (CPR) Merupakan rasio yang

mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk mambayar hutang yang

segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan

efek yang dapat segera diuangkan.

Cash Ratio = Cash and cash


equivalents Current liabilities
d) Net working Capital To Total Asset Ratio Merupakan likuiditas dari

total aktiva dan posisi modal kerja.

NWC To Total Assets Ratio = Current Assets


– current liabilities Total Assets

2). Rasio Solvabilitas

Menurut Munawir (2010:32),“Solvabilitas adalah menunjukkan

kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik

kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.” Sedangkan

menurut Riyanto (2010:32), “Solvabilitas dimaksudkan sebagai

kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya

(baik jangka pendek maupun jangka panjang).”

Menurut Kasmir (2012:153) ada beberapa tujuan perusahaan

dengan

menggunakan rasio solvabilitas yakni:

1) Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada


62

pihak

lainnya (kreditor).

2) Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

yang bersifat tetap.

3) Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva

tetap dengan modal.

4) Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.

Manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio:

1) Untuk menganalisis posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada

pihak lainnya.

2) Untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban yang bersifat tetap.

3) Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya

aktiva tetap dengan modal.

4) Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

utang.

Menurut Subramanyam (2014:36) rasio yang digunakan untuk

mengukur solvabilitas perusahaan, terdiri dari:

1) Total debt to equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan equitas.

Total debt to equity = Total liabilities


Shareholder’s equity
63

2) Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

3) Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka

Debt Ratio = Total Debt


Total Assets
panjang dengan modal sendiri.

Long-term debt to equity = Long-term


liabilities
4) Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari kali perolehan

bunga.

Times Interest Earned = Income before


income taxes and interest expense

3). Rasio Aktivitas

Menurut Kasmir (2012:172) rasio aktivitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengunakan

aktiva yang dimilikinya. Menurut Kasmir (2012:173) ada beberapa tujuan

perusahaan dengan menggunakan rasio aktivitas yakni:

a. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu

periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini

berputar dalam satu periode.

b. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang, dimana hasil

perhitungan ini menunjukkan jumlah hari piutang tersebut rata-rata

tidak dapat ditagih.


64

c. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam

gudang.

Manfaat rasio aktivitas:

1. Dalam bidang piutang

a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang

mampu ditagih selama satu priode.

b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata

penagihanpiutang sehingga manajemen dapat pula mengetahui

jumlah hari piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.

2. Dalam bidang persediaan

Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan

dalam gudang.

3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan

Manajemen dapat mengetahui berapa kalli dana yang ditanamkan

dalam modal kerja berputar dalam satu periode.

4. Dalam bidang aktiva dan penjualan

a. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan

dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

b. Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva

perusahaan

dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.

Menurut Subramanyam (2014:36) rasio yang digunakan untuk

mengukur
65

aktivitas perusahaan, terdiri dari:

1. Accounts receivable turnover merupakan rasio yang digunakan untuk

berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali

dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Accounts receivable turnover = Sales


Average accounts receivable

2. Inventory turnover merupakan rasio yang digunakan untuk untuk

mengukur

berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam

suatu periode.

Inventory turnover = Cost of sales


Average inventory

3. Working capital turnover merupakan salah satu rasio untuk mengukur

atau menilai kefektifan modal kerja perusahaan selama periode

tertentu.

Working capital turnover = Sales


Average working capital

4. Total Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan

mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah

aktiva.

Total Assets Turn Over = Sales


Average total assets
66

4). Rasio Profitabilitas

Menurut Munawir (2010:33), “Rentabilitas atau Profitabilitas, adalah

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu. ”. Rasio profitabilitas memberikan jawaban akhir bagi

manajemen perusahaan karena rasio profitabilitas ini memberikan

gambaran mengenai efektifitas pengelolaan perusahaan. Tujuan

penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar

perusahaan, yaitu:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu. Total Assets Turn Over = Sales Average total

assets Working capital turnover = Sales Average working capital 19

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjman maupun modal sendiri.

f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

g. Dan tujuan lainnya.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio profitabilitas

menurut Kasmir (2012:198) adalah:

1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam


67

satu periode;

2) Mengetahui posisi laba perusahaa tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang;

3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Menurut Subramanyam (2014:36) rasio yang digunakan untuk

mengukur profitabilitas perusahaan, terdiri dari:

1. Gross profit margin merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur margin laba atas penjualan.

Gross profit margin = Sales - Cost of


sales Sales

2. Operating Profit Margin mengukur seberapa kemampuan dalam

memaksimalkan penjualan untuk menghasilkan laba operasi.

Operating profit margin (pretax) =


Income from operations Sales

3. Net Profit Margin digunakan untuk mengukur sebarapa besar ukuran

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dihasilkan

dari penjualannya.

Net profit margin = Net income Sales

4. Return On Investment (ROI) Merupakan rasio yang menunjukkan hasil


68

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

5. Return On Asset (ROA) Suatu cara untuk mengukur seberapa banyak

laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki

perusahaan.

ROA = Net income + interest expense x (1 –


Tax) Average total assets

6. Return On Equity (ROE) Merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.

ROE = Net income Average


shareholders’ equity
5. Profil Perusahaan

a. PT Vale Indonesia Tbk

PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) merupakan perusahaan yang

mendapat lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi,

penambangan, pengolahan dan produksi nikel. Sebagai kontraktor tunggal

Pemerintah Indonesia di areal Kontrak Karya (KK), memiliki hak eksklusif

di beberapa wilayah yang telah ditentukan di Sulawesi untuk melakukan

eksplorasi, pengembangan, penambangan, pengolahan, penimbunan,

pengangkutan dan penjualan nikel maupun mineral lain terkait nikel yang

terdapat di areal KK.

PT Vale berinduk pada Vale, perusahaan multitambang yang

berpusat di Brasil. Vale merupakan pemimpin global dalam produksi bijih

besi dan salah satu produsen nikel terbesar di dunia.


69

Di tahun 2014, PT Vale menjadi perusahaan pertama dan satu-

satunya yang merampungkan amendemen Kontrak Karya (KK),

sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Minerba tahun 2009.

Dengan demikian, PT Vale telah memenuhi ketentuan undang-undang, dan

menempatkan landasan regulasi yang stabil bagi masa depan Perseroan.

Kini kami mengelola area Kontrak Karya seluas 118.439 hektar di

Sorowako, Bahodopi (Sulawesi Tengah), dan Pomalaa (Sulawesi

Tenggara).

PT Vale mengoperasikan salah satu operasi tambang dan

pengolahan nikel laterit terpadu terbesar di dunia yang berlokasi di dekat

Sorowako di Pulau Sulawesi, Indonesia. Operasi bisnis kami terdiri dari

penambangan dan pengolahan bijih menjadi produk nikel dalam matte,

yaitu produk yang digunakan dalam pembuatan nikel rafinasi. Produksi

kami pada tahun 2014 mencapai 78.726 ton nikel dalam matte. Ini

merupakan produksi tertinggi yang pernah dicapai, melampaui rekor

sebelumnya yaitu 76.727 ton pada tahun 2007.

Pabrik pengolahan kami di Sorowako memiliki tiga tanur pengering

berbahan bakar minyak, lima tanur pereduksi berbahan bakar minyak,

empat tanur listrik, dan tiga converter Pierce-Smith. Kami telah

membangun dan memelihara infrastruktur pendukung yang mencakup

fasilitas pelabuhan dan jalan untuk mengangkut dan mengapalkan produk

akhir kami serta terminal bahan bakar minyak di Mangkasa Point. Kami

juga memiliki dan mengoperasikan tiga fasilitas pembangkit listrik tenaga


70

air dengan total kapasitas rata-rata 365 megawatt (MW).

Dengan cadangan dan sumber daya nikel kami yang sangat baik,

kami menyediakan pasokan jangka panjang yang handal ke konsumen

nikel hilir, khususnya di Jepang, negara tujuan pengapalan kami. Semua

produksi nikel dalam matte kami terikat dalam penjualan kepada Vale

Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (SMM), dimana

perjanjian penjualan tersebut mengatur bahwa 80% dari produksi tahunan

kami dibeli oleh VCL dan 20% lainnya oleh SMM berdasarkan formula

harga LME.

b. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk

PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut dengan PT Antam

merupakan perusahaan pertambangan yang sebagian besar sahamnya dimiliki

oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%). PT Antam didirikan

pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan,

pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Pendapatan PT Antam

diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan

mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut

kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah

dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam

adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit,

feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan

pemurnian logam mulia serta jasa geologi.

ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan

Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya


71

jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk

beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat

memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan

keuntunga

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain atau penelitian

terdahulu dapat menjadi referensi bagi peneliti ini dan perbandingan dalam

teori hasil dari penelitian tersebut. Adapun hasil penelitian terdahulu

sebagai berikut.

Tabel 1. Kumpulan Penelitian Terdahulu

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
Vitalis Ari Analisis Perbandingan Berdasarkan hasil

1. Widiyaningsi Kinerja Keuangan penelitian menunjukkan


h Bank Pemerintah bahwa terdapat
( 2020 ) Dengan Bank perbedaan yang
Umum Swasta signifikan pada kinerja
Nasional keuangan yaitu loan to
deposit ratio bank
Swasta dan bank
Pemerintah. Rasio LDR
juga merupakan
penilaianterhadap
faktor likuiditas, rasio
ini menilai kinerja bank
berdasarkan besarnya
Kredit terhadap Dana
yang Diterima oleh
72

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
Bank. Dana yang
Diterima adalah Kredit
Likuiditas Bank
Indonesia, Giro,
Deposito, dan
Tabungan Masyarakat,
Pinjaman bukan dari
bank yang berjangka
waktu lebih dari tiga
bulan (tidak termasuk
pinjaman subordinasi),
Deposito dan Pinjaman
dari bank lain yang
berjangka waktu lebih
dari tiga bulan, dan
surat berharga yang
diterbitkan oleh bank
yang berjangka waktu
lebih dari tiga bulan.
Nilai LDR bank Swasta
berbeda dengan nilai
NPL bank Pemerintah
hal ini karena bank
Swasta memiliki nilai
LDR yang cukup tinggi
karena danakredit pada
bank swasta lebih besar
dibandingkan pada bank
pemerintah.
73

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
2. Jumirin Analisis Perbandingan Berdasarkan hasil
Asyikin, Kinerja Keuangan uji beda dengan
Veronica Antara Perusahaan menggunakan
Suryanti Tanu Farmasi Milik independent sample
( 2015 ) Pemerintah (Bumn) t test bahwa dari
Dengan Perusahaan enam variabel
Farmasi Swasta Yang pengukur kinerja ke-
Terdaftar Di Bursa Efek uangan, terlihat
Indonesia variabel GPM, OPM,
NPM, ROA, ROI, ROE
dan EPS menunjukkan
perbedaan nyata antara
Perusahaan Farmasi
Milik Pemerintah
(BUMN) dengan
Perusa-haan Farmasi
Milik Swasta yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perbedaan
inti lebih dise-babkan
karena perusahaan
Farmasi Milik Swasta
mempunyai pasar
yang lebih luas
bahkan pasar luar
negeri (ekspor)
dengan manajemen
yang lebih bagus
sehingga hasil prestasi
74

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
keuangan juga bagus.
Sementara perusahaan
Farmasi Milik Peme-
rintah (BUMN)
terkendala pemasaran
karena pasarnya lebih
banyak di dalam
negeri sehingga hasil
penjualan
(keuntungan) yang
diperoleh lebih kecil
dan manajemen yang
dijalankan masih
kurang baik karena
masih adanya
interpensi atau
campur tangan dari
pemerintah. Sedangkan
rata-rata rasio GPM,
OPM, NPM, ROA,
ROI, ROE dan EPS
Perusahaan Farmasi
Milik Swasta lebih
besar dari Peru-
sahaan Farmasi Milik
Pemerintah (BUMN).
Berarti rasio GPM,
OPM, NPM, ROA, ROI,
ROE dan EPS
75

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
perusahaan
Perusahaan Farmasi
Milik Swasta lebih
baik. Jika dibandingkan
dengan perusahaan
Farmasi Milik
Pemerintah (BUMN
3. MolliWahyuni Analisis Perbandingan Berdasarkan hasil
, Ririn Eka Kinerja Keuangan Bank penelitian diperoleh
Efriza Syariah Dengan Bank gambaran bank
Konvensional di
( 2017 ) syariah
Indonesia
mempunyai rata-rata
(mean) Rasio
CAR sebesar
3,065523%. Sedangkan
bank konvensional
mempunyai rata-rata
(mean) rasio CAR
sebesar 0,1610771%.
Hal ini dapat dikatakan
bahwa nilai dari rata-
rata dari rasio CAR
pada bank syariah
Lebih besar
dibandingkan dengan
bank konvensional,
sehingga diketahui
bahwa kinerja bank
dilihat dari rasio CAR
76

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
lebih baik bank
syariah. Dilihat dari
nilai uji hitung diketahui
hitung sebesar 32,889
yang Mempunyai nilai
profitabilitas 0,000 <
0,05. Artinya pada
rasio CAR dalam
penelitian ini terdapat
Perbedaan yang
signifikan antara bank
syariah dengan
bank konvensional.
4. Michael Penggunaan Rasio Kinerja PT. Astra
Agyarana Keuangan Untuk Otoparts, Tbk lebih baik
Barus, Nengah Mengukur Kinerja dibandingkan PT.
Sudjana, Sri
Keuangan Perusahaan Goodyear Indonesia,
Sulasmiyati
(Studi Pada Pt. Astra Tbk apabila dilihat dari
( 2017 )
Otoparts, Tbk Dan Pt. analisis rasio
Goodyer Indonesia, likuiditasnya. Pada
Tbk Yang Go Public Di current rasio PT. Astra
Bursa Efek Indonesia) Otoparts, Tbk tahun
2013 sampai tahun
2015 berturut-turut
adalah 180%, 130% dan
130%, sedangkan PT.
Goodyear Indonesia,
Tbk adalah 93%, 94%,
150%. Quick ratio PT.
77

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
Astra Otoparts, Tbk
secara berturut-turut
dari tahun 2013 sampai
tahun 2015 adalah
128%, 88%, 84%,
sedangkan untuk PT.
Goodyear Indonesia,
Tbk adalah 49%, 48%,
51%. Cash ratio PT.
Astra Otoparts, Tbk
secara berturut-turut
dari tahun 2013 sampai
tahun 2015 adalah 55%,
33%, 26%, sedangkan
untuk PT. Goodyear
Indonesia, Tbk adalah
15 %, 15,%, dan 16%.
Dari hasil analysis rasio
tersebut PT. Astra
Otoparts, Tbk memilki
angka rasio lebih tinggi
dibandingkan dengan
PT. Goodyear Indonesia,
Tbk. Kesimpulan yang
dapat diambil adalah
PT. Astra Otoparts,Tbk
lebih likuid
dibandingkan dengan
PT. Goodyear Indonesia,
78

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
Tbk untuk periode tahun
2013 sampi dengan
tahun 2015.

5. Claudia Analisis Perbandingan Hasil penelitian


Friska Kinerja Keuangan Pada menunjukkan bahwa
Kindangen Perusahaan terdapat perbedaan
( 2016 ) Telekomunikasi Yang yang signifikan return
Terdaftar Di Bursa Efek on asset
Indonesia Periode PT. Telekomunikasi
2011-2014 (Studi Indonesia Tbk dan PT.
Kasus Pada Pt. XL Axiata Tbk. Namun
Telekomunikasi dilihat dari nilai rata-
Indonesia Tbk Dan Pt. rata ROA,nilai rata-rata
Xl Axiata Tbk) tertinggi adalah ROA
PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Hal
tersebut diakibatkan
oleh pendapatan PT.
Telekomunikasi
Indonesia Tbk lebih
tinggi dari PT. XL
Axiata Tbk. Artinya
pengguna aktiva PT.
Telekomunikasi
Indonesia Tbk lebih
produktif dari PT. XL
Axiata Tbk.
Kesimpulannya kinerja
keuangan yang diukur
79

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
denganReturn on
Asset PT.
Telekomunikasi
Indonesia Tbk lebih
baik dari PT. XL Axiata
Tbk.

6 Fairus Angger Analisis Hasil dari


Wibowo Perbandingan penelitian ini
(2012) Kinerja Keuangan menunjukkan
Perusahaan bahwa studi dalam
Sebelum Dan 7 rasio keuangan,
Sesudah Merger NPM, ROI, ROE,
Dan Akuisisi (Studi EPS, TATO, CR dan
Pada Perusahaan Debt. Pada
yang Melakukan pengakuisisi tidak
Merger dan menunjukkan
Akuisisi, periode perbedaan yang
2004-2010) signifikan
dibandingkan
sebelum dan
sesudah akuisisi.
Tapi perusahaan
yang telah
bergabung rasio
ROI, EPS dan Debt
Rasio terdapat
perbedaan yang
signifikan sebelum
80

Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
dan sesudah
merger.

Sumber:Kumpulan Peneliti Terdahu

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memperjelas sasaran penelitian ini dibuatkan suatu kerangka pikir

yang didalamnya memuat tentang yang diteliti nantinya dilapangan. Dalam

kerangka pikir ini akan meneneliti tentang Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Pada Pt. Vale Indonesia Tbk Dan Pt. Aneka Tambang (Persero)

Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dari skema kerangka pikir dibawah ini :

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Analisis Laporan
Keuangan 2016 - 2020

Rasio Rasio Solvabilitas Rasio Aktivitas Rasio


k d f bl

- Current - Debt Ratio - Fixed Asset - ROA


Ratio - Debt to Equity Turn Over - ROE
- Cuig Ratio Ratio - Inventori - NPM
C hR i Turnover - OPM
- Total Asset - GPM
Turnover
81

PT. VALE INDONESIA TBK PT. ANEKA TAMBANG (Persero) TBK

Uji Beda

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati dalam

upaya untuk memahaminya (nasution, 2014).Hipotesis dapat

didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya harus

diuji atau rangkuman kesimpulan secara teoritis yang diperoleh

melalui tinjauan pustaka. (martono, 2014).

1. Pengaruh Likuiditas terhadap kinerja keunagan.

Menurut Kasmir (2013, hal 196). “rasio profitabilitas merupakan

rasio untuk menilai kemampuaan perusahaan dalam mencari

keuntungan dan juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan". Rasio profitabilitas digunakan untuk

mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan

oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik

rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan

tingginya perolehan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :
82

H1 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

2. Pengaruh Solvabilitas terhadap kinerja keuangan.

Menurut Hanafi dan Halim (2012) leverage adalah kemampuan

perusahaan memenuhi semua kewajiban-kewajiban jangka

panjangnya. Leverage mempunyai dampak yang buruk terhadap

kinerja perusahaan, karena tingkat utang yang semakin tinggi berarti

beban bunga akan akan semakin besar yang berarti mengurangi

keuntungan. Sebaliknya, tingkat rasio leverage yang kecil

menunjukkan kinerja yang baik, karena menyebabkan tingkat

pengembalian yang semakin tinggi.

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H2 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan

3. Pengaruh Aktivitas terhadap kinerja keuangan.

Rasio aktivitas ini mengukur seberapa efektifnya perusahaan dalam

menggunakan aktiva-aktivanya. Indikator yang digunakan untuk

mengukur tingkat aktivitas dalam penelitian ini adalah rasio

perputaran persediaan. Rasio perputaran persediaan merupakan

rasio yang menunjukkan berapa kali persediaan berputar sepanjang

tahun. Jika rasio perputaran persediaan pada suatu perusahaan lebih

rendah dibandingkan dengan perusahaan lain maka dapat dikatakan


83

perusahaan tersebut terlalu banyak menyimpan persediaan.

Kelebihan persediaan tersebut tentunya tidak produktif dan dapat

menjadikan bahwa tingkat pengembalian dari investasi tersebut

rendah.

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Aktivitas berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap kinerja keuangan.

Menurut Hanafi dan Halim (2012) profitabilitas adalah kemampuan

perusahan mencapai laba pada tingkat penjualan, aset dan modal

saham tertentu. Semakin tinggi rasio profitabilitas suatu perusahaan

berarti semakin baik kinerja perusahaan dari sudut manajemen. Hal

tersebut disebabkan karena semakin tinggi rasio profitabilitas suatu

perusahaan maka akan semakin tinggi pula keuntungan yang

diperoleh perusahaan tersebut. Profitabilitas yang tinggi akan

memperoleh tanggapan positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H 4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan.
84

III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Metode Penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah adalah dilaksanakan

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

Rasional adalah penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris adalah cara yang

digunakan dapat diamati dengan indera manusia Sistematis adalah proses

penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

(Arwih, 2019).
85

Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan

masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek

penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

bagaimana adanya. Sedangkan Pendekatan

kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,

hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai

dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan,

rumus dan kepastian data numerik (Dakhri, 2018).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh terhadap

kinerja keuangan pada PT. Vale Indonesia Tbk dan PT. Aneka Tambang

(Persero) Tbk.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi Objek penelitian ini adalah perusahaan yang

bergerak pada bidang industri multitambang yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yaitu PT Vale Indonesia Tbk dan PT Antam (Persero) Tbk.

Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa

Efek Indonesia Universitas Muslim Indonesia yang berada di Jl. Urip

Sumoharjo, KM. 5. Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini rencana

dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan dari September 2021 sampai

dengan Desember 2021.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi


86

yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.. Populasi dalam penelitian ini adalah perbandingan

laporan keungan yang meliputi laporan laba/rugi ,neraca dan pendukung

lainnya pada perusahaan sektor pertambangan yang terdapat di Bursa

Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Vale Indonesia Tbk dan PT Antam (Persero)

Tbk.

b. Sampel Penelitian

Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan

serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi. Jika Populasi

tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk

mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh

karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti :

keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka

akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya diberlakukan untuk Populasi.

Oleh karena itu sampel yang didapatkan dari Populasi memang harus

benar-benar representatif (mewakili). Metode pemilihan sampel dalam

penelitian ini adalah sama dengan populasinya yaitu perbandingan laporan

keuangan ,laporan neraca, laporan laba/rugi pada perusahaan PT Vale

Indonesia Tbk dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.


87

D. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data yang digunakan adalah Data Kuantitatif, yaitu data yang

diperoleh dalam bentuk angka-angka, berupa laporan keuangan, laporan

laba/rugi, neraca dan laporan pendukung lainnya.

b. Sumber data yang digunakan adalah Data skunder yang diperoleh

secaraaa tidak langsung atau data dalam bentuk dokumen- dokumen

resmi milik perusahaan. Sumber data penelitian diperoleh dari website

resmi milik PT Vale Indonesia Tbk dan PT Antam (Persero) Tbk. Data

skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

lain. (Sugiyono 2012 : 193)

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini teknik dokumentasi

yaitu kegiatan yang dilakukan dengan pencatatan terhadap dokumen yang

dibutuhkan atau bukti tertulis yang resmi dan dapat dipertanggung

jawabkan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Teknik

dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan

data laporan keuangan perusahaan telah tercatat atau dipublikaskan

secara resmi, berbentuk Annual Report yang dikeluarkan oleh website

resmi milik PT Vale Indonesia Tbk dan PT Antam (Persero) Tbk periode

2016-2020.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk


88

mengelolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif

dengan menggunakan analisis rasio keuangan (Financial Ratio Analysis ),

yaitu analisis yang didasarkan pada perhitungan untuk mengetahui tingkat

likuiditas,solvabilitas, Analisis data bertujuan untuk menyusus data dalam

cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Dalam melakukan

penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data time series yang

mana analisis ini menyajikan laporan keuangan beberapa tahun kemudian,

angka-angka laporan dikonversi dengan angka indeks yang memiliki tahun

dasar, sehingga dapat melihat perkembangan, posisi dan kemajuan

perusahaan dalam rentang waktu tertentu.

Time series adalah suatu himpunan pengamatan yang dibangun

secara berurutan dalam waktu. Waktu atau periode yang dibituhkan untuk

melakukan suatu peramalan itu biasanya disebut sebagi lead time yang

berpariasi pada tiap persoalan. Berdasarkan himpunan pengamatan yang

tersedia maka time series dikatakan kotinyu jika himpunan pengamatan

tersebut juga diskrit. (Fahmi 2011:52).

Hal yang perlu diperhatikan pada peramalan data time series adalah

galat (error), diman merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

metode peramalan. Hasil dari prediksi sangatlah jarang yang sama

dengan data sesungguhnya, maka seorang peramal hanya bisa berusaha

untuk membuat galtnya menjadi seminimal mungkin. Untuk meramalkan

data time series dibutuhkan tehnik peramalan yang baik. Teknik anlisis
89

laporan keuangan ditukukan untuk memperluhatkan hubungan-hubungan

dan perubahan-perubahan terdapat 3 (tiga) teknik peramalan yang lazim

dipakai yaitu :

a. Analisis horizontal (Horizontal analysis)

Analisis horizontal (horizontal analysis), yang disebut juga analisis

trend (trend analysis), merupakan suatu teknik untuk mengepaluasi

serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. Analisis

horozontal melakukan penelitian dalam laporan keuangan komparatif.

Analisis Vertikal (Vartikal analysis)

b. Analisis vartikal adalah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi data

laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan

keuangan dari segi persentase dan jumlah rupiah. Pada saat analisis

vertikal dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dari beberapa

periode, trend atau perubahan hubungan antara pos-pos lebih mudah

didefinisikan. Laporan keuangan yang hanya dinyatakan dalam persentase

saja disebut laporan bersama (Common Size Statement). Dalam analisis

vertikal terdapat neraca, setiap pos dinyatakan sebagai suatu persentase

dari neraca atau suatu persentase dari jumlah kewajiban dan ekuitas

pemegang saham. Dalam analisis vartikal terdapat laporan laba rugi,

adalah lazim untuk menyatakan pos-pos pada laporan laba rugi sebagai

suatu persentase dari ngka penjualan bersih.

c. Analisi rasio (Ratio analysis)

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan


90

(mathematical ralationship) antara satu jumlah tertentu dengan jumlah

yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan

dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang

baik atau buruknya keadaan atau posisi keunagan suatu perusahaan

terutama apaaabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio

pembandingan yang digunakan sebagai stamdar.

Adapun tahap-tahap dalam analisis data dapat diperinci sebagai

berikut :

Mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio

analisis keuangan pada tahun anggaran (2016-2020), dimana rasio-rasio

yang di gunakan antara lain:

1). Rasio likuiditas

a. Menghitung Rasio lancar (current ratio).

b. Menghitung Rasio cepat (quick ratio)

c. Menghitung Rasio kas (cash ratio)

2). Rasio solvabilitas

a. Menghitung Rasio hutang terhadap total aset (debt to tatal assets


91

ratio)

b. Menghitung Rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio)

3).Rasio aktivitas

a. Menghitung Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)

b. Menghitung Perputaran total aktiva (total assets turnover)

4). Rasio profitabilitas

a. Menghitung Gross profit margin

b. Menghitung Net profit margin

c. . Menghitung Return on Asset


92

d. Menghitung Return on Equity

1. Menganalisis dan menginterprestasikan rasio keuangan PT Vale

Indonesia Tbk dan PT Antam (Persero) Tbk dengan cara

membandingkan dari tahun ketahun yaitu 2016 sampai dengan 2020.

2. Melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh.

3. Apabila terhadap masalah dari hasil kinerja keuangan yang telah

dianalisis, maka akan dilakukan solusi atau pemecahan masalah

terhadap laporan keuangan perusahaan dengan priode yang diteliti.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Rasio likuiditas

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan

jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar

terhadap utang lancarnya. Beberapa komponen dari rasio likuiditas adalah

sebagai berikut:

- Rasio lancar (current ratio)

- Rasio cepat (quick ratio)

- Rasio kas (cash rastio)

b. Rasio solvabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Bebarapa komponen


93

rasio solvabiltas adalah:

- Rasio hutang terhadap total aset (debt to tatal assets ratio)

- Rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio)

c. Rasio aktivitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas

perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. Beberapa

komponen rasio aktivitas adalah:

- Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)

- Perputaran total aktiva (total assets turnover)

d. Rasio profitabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memperoleh keuntungan melalui semua kemampuan. Beberapa

komponen rasio profitabilitas adalah:

- Gross profit margin

- Return on Equity

- Net profit margin

- Return on Asse
IV PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Rencana Jadwal

Penelitian ini diperkirakan dapat selesai dalam kurun waktu kurang

lebih 3 (tiga) bulan yaitu pada Oktober 2021 hingga Desember 2021.

Adapun rencana jadwal penelitian yang dugunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal Rencana Penelitian

Oktober November Desember


No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian
2. Pengumpulan Data

3. Analisis Data
4. Pengolahan Data
Penulisan
5.
Hasil
Penelitian
6. Seminar Hasil

B. Perkiraan Biaya

Biaya penelitian dialokasikan pada pos-pos biaya berikut ini :

Persiapan / Pra Penelitian Rp. 100.000,-

Pembuatan Proposal Rp. 125.000,-

Seminar Proposal Rp. 715.000,-

Penelitian Lapangan Rp. 550.000,-

Biaya Transportasi Rp. 650.000,-

Pengolahan Data Rp. 150.000,-


Seminar Hasil Rp. 726.000,-

Ujian Skripsi Rp. 1.012.000,-


Jumlah Rp. 4.028.000,-

51
52

C. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini mudah di pahami dan memenuhi persyaratan,

maka dalam penulisan di bagi ke dalam beberapa bab. Antara bab

satu dengan bab yang lain merupakan suatu rangkaian yang saling

melengkapi, Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian dan Metode Penelitian.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi Landasan Teori, Penelitian Terdahulu dan

Hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi Lokasi dan Waktu Penelitian, Jenis dan Sumber

Data, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data serta

Definisi Operasional Variabel Penelitian.

BAB IV: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi (objek)

penelitian

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan.


53

BAB VI: SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan berisi Simpulan dan Saran yang akan diperoleh

dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arwih, M. Z. (2019). Hubungan Kelincahan Dengan Kemampuan


Menggiring Pada Permainan Bola Basket Mahasiswa Jurusan Ilmu
Keolahragaan. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 18 (1), Januari – Juni
2019: 63 - 71, 67.

Claudia Friska Kindangen, l 16, No 3 (2016) > Kindangen, “analisis


perbandingan kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi
yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2011-2014 (studi
kasus pada pt. telekomunikasi indonesia tbk dan pt. xl axiata tbk)”

Dakhri. (2018). Profil Kehidupan Sosial dan Ekonomi Nelayan di Desa


Corawali Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru . Makassar:
Skripsi UNM.

Dosenpendidikan.com – 2014
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-laporan-
keuangan/

Fairus Angger Wibowo(2012),Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan


Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi
Pada Perusahaan yang Melakukan Merger dan Akuisisi, periode
2004-2010)
https://core.ac.uk/download/pdf/11734212.pdf

http://eprints.umm.ac.id/36432/3/jiptummpp-gdl-agysliants-48649-3-
babii.pdf

http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/1129/3/Analisis%20R
asio%20
Profitabilitas

Jumirin Asyikin, Veronica Suryanti Tanu, 2016 SPREAD Jurnal Ilmiah


Bisnis dan Keuangan, “analisis perbandingan kinerja keuangan
54

antara perusahaan farmasi milik pemerintah (bumn) dengan


perusahaan farmasi swasta yang terdaftar di bursa efek
indonesia.”

Komariyah, d. s. (2014). definisi analisis. cendekiawan, hal. 200.

Molli Wahyuni, Ririn Eka Efriza, 2017, Kinerja Keuangan; Rasio Keuangan;
Bank Syariah dan Bank Konvensional, “analisis perbandingan
kinerja keuangan bank syariah dengan bank konvensional di
indonesia”

Michael Agyarana Barus, Nengah Sudjana, Sri Sulasmiyati, VOL 44, NO 1


(2017) > BARUS, “penggunaan rasio keuangan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan (studi pada pt. astra otoparts, tbk
dan pt. goodyer indonesia, tbk yang go public di bursa efek
indonesia)”

Martono,nanang.(2014).pengertianhipotesis.https://www.dosenpendidika
n.co.id/hipotis-adalah/.

Munawir. (2005). kinerja keuangan . surakarta: cendekiawan.

Nasution. (2014). definisi hipotesis.


https://www.dosenpendidikan.co.id/hipotesis-adalah/.

Subramayam. (2007). oprational performance ratio. cendekiawan.

Putra , (2020), “pengertian analisis: Fungsi, Tujuan dan Jenis Jenis Analisa”

PT Antam Tbk – 2020, Sekilas Antam, “https://www.antam.com/id/about”

Sarmento, manuela natalina castro (2018) “analisis perbandingan kinerja


keuangan perusahaan air minum ira-mor dengan perusahaan
bemor di timor leste (study kasus perusahaan ira-mor dan
perusahaan bemor, dili, timor leste). S2 thesis, uajy.

Syafnidawaty, “raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-
dalam-penelitian/”

Vitalis Ari Widiyaningsih, Heru Suwasono, “analisis perbandingan


kinerja keuangan bank pemerintah dengan bank umum swasta
nasional , media akuntansi: vol. 32 no. 02 (2020): juli -
desember 2020”

Vale Indonesia - 2016, Sekilas tentang perusahaan pertambangan nikel


55

terbesar di
Indonesia.http://www.vale.com/indonesia/bh/investors/indonesia
investors/tentang-perusahaan/sekilas-pt-vale/pages/default.aspx

Anda mungkin juga menyukai