Inkuiri apresiatif adalah manajemen perubahan yang berfokus
pada asset atau daya dukung yang tersedia. Seorang guru hendaknya dapat mengenali asset/daya dukung yang ada pada dirinya baik berupa nilai-nilai positif, kompetensi diri, maupun asset yang ada pada diri murid dan lingkungan sekolah secara umum.
Kaitan antara inkuiri apresiatif dengan peran guru
penggerak yaitu dengan mengenali aset yang tersedia diharapkan seorang guru penggerak dapat menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan yang muaranya bertujuan pada pengembangan kompetensi murid sesuai dengan kodratnya.
Agar perubahan yang hendak dilakukan lebih
terarah dan fokus maka diperlukan adanya visi yang menjiwai semangat perubahan tersebut. Dengan adanya visi diharapkan setiap Prakarsa perubahan yang dilakukan seorang guru tetap berada pada trek yang sesuai dengan visinya.
Visi dirumuskan dengan mempertimbangkan
asset yang tersedia, baik yang ada pada diri guru (berupa nilai-nilai positif), asset yang ada pada diri murid (berupa kodrat baik/potensi) maupun asset yang ada pada lingkungan (perkembangan teknologi, daya dukung sekolah, dll) yang direalisasikan ke dalam suatu Prakarsa perubahan.
Untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila yang
berlandaskan filosofi Ki Hadjar Dewantara, maka visi saya adalah : “Mewujudkan pembelajaran yang menumbuhkan kreativitas siswa berbasis teknologi digital”