Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMK N 2 PARIAMAN
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/Semester : XII/V
Materi Pokok : Asset Tetap
Alokasi Waktu : 1 x 6 x 45 (6 JP)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah melaksanakan pembelajaran melalui model Discovery Learning
Peserta didik dapat menjelaskan penyusutan asset tetap , menjelaskan
faktor-faktor perhitungan penyusutan asset tetap, menyiapkan peralatan dan
bahan untuk penyusutan asset tetap, serta memiliki sikap rasa ingin tahu,
bertanggung jawab, kerjasama dan komunikatif.

III.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan :
Guru memeriksa kondisi kelas dan peserta didik, kemudian mengajak peserta
didik berdoa’ sebelum memulai pelajaran. Guru memberikan motivasi dengan
secara kontekstual tentang manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
nyata. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan
pembelajaran dan cakupan materi serta uraian kegiatan pembelajaran.
Inti :
Guru menayangkan video tentang asset tetap, siswa memperhatikan.
Kemudian siswa merumuskan pertanyaan tentang penyusutan asset tetap ,
faktor-faktor perhitungan penyusutan asset tetap, penyusutan asset tetap
( metode garis lurus , metode jumlah angka tahun ) peralatan dan bahan untuk
penyusutan asset tetap. Selanjutnya, setiap siswa mencari informasi tentang
penyusutan asset tetap , faktor-faktor perhitungan penyusutan asset tetap,
penyusutan asset tetap ( metode garis lurus, metode jumlah angka tahun ).
dan bahan untuk penyusutan asset tetap, melalui buku pegangan siswa.
Setelah itu siswa berdiskusi dalam kelompok untuk membahas tentang
penyusutan asset tetap , faktor-faktor perhitungan penyusutan asset tetap,
penyusutan asset tetap ( metode garis lurus, metode jumlah angka tahun ) ,
peralatan dan bahan untuk penyusutan asset tetap,. Terakhir setiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja` kelompok masing-masing.
Penutup :
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
menjelaskan kegiatan tindak lanjut serta menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

IV. PENILAIAN
Ranah Teknik Bentuk SKM Ket
Sikap Observasi Jurnal B
Pengetahuan Tertulis Pilihan ganda dan 65
essay
Keterampilan Unjuk Kerja Penugasan 65
Pariaman , Juni 2022
Mengetahui,
Plt Kepala SMK N 2 Pariaman Guru bidang studi,

Novri Resi ,S.Pd Fadrizon. S. Pd


NIP. 19771117 200312 2 008 NIP.19761206 200501 1 008
No. SK. 420/277/KPTS/2022
INSTRUMEN PENILAIAN

Kompetensi Inti I
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Berilah tanda cek (v) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Siswa : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

o Aspek Pengamatan Skor Ket.


1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Memberi salam sesuai agama masing-masing
sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/
presentasi
3 Mengamalkan sikap toleransi antar umat
beragama
Jumlah Skor
Petunjuk Penyekoran :
Siswa memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 10-12
Baik : apabila memperoleh skor 7- 9
Cukup : apabila memperoleh skor 4 - 6
Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 3

Kompetensi Inti II
1. Teliti
Pedoman Observasi Sikap teliti
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial siswa dalam
ketelitinapedulian. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kepedulian yang
ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Siswa : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
N Skor
Aspek Pengamatan Ket
o
Menjaga kerapian dan kebersihan tugas
Mengerjakan tugas dengan hati-hati
Menggunakan alat bantu pembelajaran dengan teliti
dan hati-hati
Jumlah Skor
Petunjuk Penyekoran :
Siswa memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 10 - 12
Baik : apabila memperoleh skor 7 - 9
Cukup : apabila memperoleh skor 4 - 6
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 3

Kompetensi Inti III


Penilaian pengetahuan
Kisi – kisi soal Uraian pertemuan 1
Kompetensi Dasar : menerapkan aasset tetap
Materi pembelajaran : : Asset tetap
Indikator sioal : disajikan data neraca saldo sebagian dan informasi tentang aktiva
tetap siswa peserta didik dapat menerapkan penyajian asset tetap
dalam laporan keuangan dengan tepat dan benar.
Ranah :C3

1. Neraca 31 Desember 2018 UD Sahabat Tani sebagai berikut

Gedung mulai digunakan sejak tanggal 2/1/2010 dengan metode penyusutan garis lurus
umur ekonomis 20 tahun dengan nilai sisa Rp 20.000.000
Tanggal 5 April 2019 bagian atap gedung di ganti dengan kontruksi baja ringan dan atap
multi roof. Penukaran atap ini menghabiskan dana Rp 105.250.000 sehingga menambah
umur ekonomis gedung menjadi 25 tahun dengan nilai sisa Rp 25.000.000
Diminta
a. Buatlah jurnal pertukaran atap gedung
b. Sajikanlah akun gedung dalam neraca 31 desember 2019

Kunci jawaban
Perhitungan penyusutan gedung

Penyusutan gedung sebelum perbaikan


HP Rp 280,000,000
UE Rp 20
NS Rp 20,000,000
Tahun
1 Tahun 2010 Rp 13,000,000
2 Tahun 2011 Rp 13,000,000
3 Tahun 2012 Rp 13,000,000
4 Tahun 2013 Rp 13,000,000
5 Tahun 2014 Rp 13,000,000
6 Tahun 2015 Rp 13,000,000
7 Tahun 2016 Rp 13,000,000
8 Tahun 2017 Rp 13,000,000
9 Tahun 2018 Rp 13,000,000
Penyusutan sampai 31 /12/2018 Rp 117,000,000

Penyusutan gedung setelah perbaikan dengan menambah nilai gedung


Nilai buku gedung tgl 5/4/2019
Harga perolehan Rp 280,000,000
Penyusutan 1/1/19 sd 5/4/19 Rp 3,250,000
penyusutan sd 31/12/2018 Rp 117,000,000
Akumulasi penyusutan 5/4/19 Rp 120,250,000
Nilai buku gedung tgl 5/4/2019 Rp 159,750,000

Nilai perbaikan Rp 105,250,000


HP setelah perbaikan Rp 265,000,000

Umur ekonomis
Jatuh tempo UE 1/2/2030
perbaikan 4/5/2019
10 th 9 bln
Tambahan UE 5 tahun
15 th 9 bln
dibulatkan 16 th
UE setelah perbaikan 16
NS Setelah perbaikan Rp 25,000,000
penyusutan pertahun Rp 15,000,000

Penyusustan 31/12/2019 Rp 11,250,000

Nilai buku 31/12/2019 Rp 253,750,000

1. Jurnal penukaran atap gedung


Akumulasi penyusutan gedung Rp 120.250,000,-
Kas Rp 105.250,000,-
Gedung Rp 15.000.000,-

2. Jurnal penyesuaian untuk mencatat beban penyusutan gedung


Beban penyusutan gedung Rp 11.250,000,-
Akumulasi penyusutan gedung Rp 11.250,000,-

3. Penyajian asset Gedung di Naraca tahun 2019

Skor penilaian
 Jawaban soal no 1 >> 40
 Jawaban soal no 2 >> 30
 Jawaban soal no 3 >> 30

Kompetensi Inti IV
Lembar Penilaian Keterampilan/Diskusi
Aspek pengamatan
Nama
No Siswa
Kerja
sama
Keampuan
bertanya
Kemampuan
menjawab
Kemampuan
menanggapi
Kemampuan
menyelesaikan
Sopan santun
dalam bertanya
Jumlah
skor
Ket

1
2
3
dst
Skor penilaian
 Jika 1 sampai dengan 3 indikator ditunjukkan skor 75
 Jika 1 sampai dengan 4 indikaor ditunuukkan skor 85
 Jika 1nsampai dengan 6 indikaot ditunjukkan skor 90

Pariaman , Juni 2022


Mengetahui,
Plt Kepala SMK N 2 Pariaman Guru bidang studi,

Novri Resi ,S.Pd Fadrizon. S. Pd


NIP. 19771117 200312 2 008 NIP.19761206 200501 1 008
No. SK. 420/277/KPTS/2022
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK N 2 PARIAMAN


Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Kelas/Semester : XII/V
Materi Pokok : Asset Tetap
Alokasi Waktu : 1 x 6 x 45 (6 JP)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Dasar
3.14 Menerapkan metode penyusutan asset tetap dan pencatatannya
4.14 Melakukan pencatatan penyusutan asset tetap

B. Tujuan pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran melalui model Discovery Learning
Peserta didik dapat menjelaskan penyusutan asset tetap , menjelaskan
faktor-faktor perhitungan penyusutan asset tetap, menyiapkan peralatan dan
bahan untuk penyusutan asset tetap, serta memiliki sikap rasa ingin tahu,
bertanggung jawab, kerjasama dan komunikatif.
C. Uraian Materi Pelajaran

PENYUSUTAN ( DEPRESIASI ) AKTIVA TETAP

Aktiva tetap (aset tetap) mempunyai nilai yang semakin berkurang dari suatu
periode ke periode berikutnya. Dengan demikian, nilai aktiva tetap akan
menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode tertentu
yang selanjutnya disebut dengan penyusutan aktiva tetap. Namun, terdapat
aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan akan semakin tinggi
nilainya yaitu tanah. Aktiva tetap dalam bentuk tanah nilainya akan semakin
tinggi seiring dengan pertambahan waktu.

Sedangkan menurut Horngren et al (1997:505), penyusutan merupakan


proses untuk mengalokasikan harga perolehan dari aktiva berwujud
menjadi beban pada suatu periode.

Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva
tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva
tetap. Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan
dari suatu aktiva tetap kepada periode-periode akukuntansi dalam masa
penggunaannya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan

1. Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Harga perolehan adalah faktor yang paling


berpengaruh terhadap biaya penyusutan.
Harga perolehan menjadi dasar
penghitungan seberapa besar depresiasi
yang harus dialokasikan per periode
akuntansi. Harga ini diperoleh dari sejumlah uang yang dikeluarkan
dalam memperoleh aktiva tetap hingga siap digunakan.

2. Nilai Residu / Nilai sisa (Salvage Value)

Taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tersebut dijual
pada saat penarikan atau penghentian (retirement) aktiva. Nilai residu
tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu
karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di
jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan,
alangkah baiknya jika aktiva dapat di daur ulang.

3. Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)

Sebagian besar aktiva memiliki dua jenis umur, yaitu ( 1 ) umur fisik /
umur teknis dan juga ( 2 ) umur ekonomis / umur fungsional. Umur fisik
dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva dikatakan masih
memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam
kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).

Sementara itu, umur fungsional biasanya dikaitkan dengan kontribusi


aktiva tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih
memiliki umur fungsional apabila aktiva tersebut masih memberikan
kontribusi menguntungkan bagi perusahaan ( manfaat lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan selama penggunaan aktiva tertap ). Walaupun
secara fisik suatu aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi
belum tentu masih memiliki umur fungsional.

Dapat saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model
atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva
mesin atau peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk.
Atau aktiva tersebut sudah tidak sesuai dengan jaman. Kondisi ini
biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif seperti furniture,
hiasan dinding, dan lain sebagainya. Dalam penentuan beban
penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur fungsional
yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.

Umur ekonomis merupakan taksiran yang ditetapkan oleh masing –


masing perusahaan yang disesuaikan dengan jenis dan aktifitas
perusahaan.

4. Metode penyusutan yang diterapkan

Metode penyusutan yang diterapkan dengan memperhatikan


karakteristik aktiva tetap yang bersangkutan dan ketentuan-ketentuan
perpajakan yang berlaku. Jenis aktiva tetap yang sama untuk penerapan
metode penyusutan yang berbeda akan menghasilkan jumlah beban
penyusutan yang berbeda setiap tahunnya.

Pencatatan Biaya Penyusutan Pada Akhir Periode

Penyusutan yang terjadi selama satu periode akuantansi akan di catat


sebagai beban yang mempengaruhi laba pada tahun yang bersangkutan.
Sedangkan beban penyusu untuk beberapa periode dikumpulka dalam
satu akun akumulasi penyusutan sebagai akun kontra dalam neraca dari
aktiva tetap yang bersangkutan.

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada waktu penyusunan laporan


keuangan atau pada saat akhir periode adalah

Debit Beban Penyusutan / Depreciation


Kredit Akumulasi penyusutan /Accumulated Depreciation

Metode Penyusutan Aktiva

Jenis – Jenis Metode Penyusutan Aktiva

Metode penyusutan aktiva tetap dapat di bagi menjadi dua dasar yaitu;
A. Metode penyusutan atas dasar waktu
1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
2. Metode Beban Menurun
a. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year
Digit Method)
b. Metode Penyusutan Saldo Menurun (Double Declining
Balance Method)

B. Metode penyusutan atas dasar factor penggunaan


1. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
2. Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi (Productive Output
Method)

Untuk pertemuan ke 2 ini metode yang akan dibahas adalah


metode medode garis lurus dan metode jumlah angka tahun ,
sedangkan metode yang lainnya dibahas pada pertemuan
berikutnya

1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap di


mana beban penyusutan tetap per tahunnya sama hingga akhir umum
ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini termasuk yang paling luas
dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis lurus
dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak
terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang
dihasilkan seperti bangunan dan peralatan kantor.

Metode garis lurus dapat dihitung dengan cara

Ada dua cara menghitungnya, yaitu:

Menggunakan nilai sisa:

rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus

atau

Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Usia Ekonomis

Penyusutan = ( HP – NR ) / n

Hp >> Harga perolehan


NR >> Nilai residu / Nilai sisa (salvage value)
N >> taksiran usia ekonomis
Bisa juga menggunakan persentase:

Tanpa nilai sisa:

Depresiasi = Harga Perolehan : Umur Ekonomis

Contoh soal ;

Jika aktiva tetap diperoleh pada awal tahun

Pembelian sebuah unit mesin pada awal tahun 2018 dengan


harga Rp.50.000.000, dengan nilai sisa sebesar RP.5.000.000, dan
umur ekonomis dari mesin tersebut adalah selama 5 tahun.
Penyusutan mesin tahun 2018 serta jurnal penyesuaian untuk
mencatat beban penyusutan desember tahun 2018
Perhitungan
Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Usia Ekonomis

Harga perolehan >>> Rp 50.000.000,-


Nilai sisa >>> Rp 5.000.000,-
Umur ekonomis >>> Rp 5 tahun
Depresiasi = Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 9.000.000,-
5

Jurnal 31 Desember 2018

Debit Depreciation Rp 9,000,000


Kredit Accumulated Depreciation Rp 9,000,000
Jika aktiva tetap diperoleh pada pertengahan tahun

Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan


mesin tersebut sebesar Rp 13.000.000. Mesin tersebut ditaksir memiliki
umur ekonomis 10 tahun. apabila nanti sudah tidak digunakan lagi atau
aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih memiliki
nilai sisa senilai Rp 1.000.000.Dalam pencatatan akuntansi aktiva tetap,
perusahaan menggunakan metode garis lurus

Perhitungan Penyusutan :

Mesin tersebut digunakan pada bulan Juni : maka bulan Juni sampai
dengan Desember selama 7 bulan ( Juni - Juli - Agustus - September -
Oktober - November - Desember.)
Maka penyusutan selama 7 Bulan tersebut >> 7/12

Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara :

Beban Penyusutan = 7/12 x [(Rp 13.000.000 – 1.000.000) : 10 tahun]


= Rp 699.999

*Rp 699.999 kita bulatkan saja menjadi Rp 700.000 untuk memudahkan


Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full
jadi menggunakan 12/12

Atas pembebanan penyusutan tahun 2014 dicatat sebagai berikut :

31 Desember 2014 :

Debit | Depreciation Rp 700.000


Kredit | Accumulated Depreciation Rp 700.000

Apabila kita teruskan, maka akan penyusutan selama 10 tahun akan


terlihat seperti tabel penyusutan dibawah ini
2. Metode Jumlah angka tahun ( Sum of Year Digits Method )

Metode ini berdasar pada jumlah angka tahun, sehingga jumlah


penyusustan setiap tahunnya menurun
Dalam metode ini jumlah nilai buku sampai akhir tahun sama dengan
jumlah nilai sisa

Rumusnya adalah:
Depresiasi = ( Sisa Usia Penggunaan : Jumlah Angka Tahun ) x Jumlah
yang disusutkan
Jumlah angka tahun dapat di hitung dengan cara menjumlahkan angka
tahun, selama usia ekonomis
Contoh jumlah angka tahun
Usia ekonomis sebuah mesin 8 tahun maka jumlah angka tahunnya
adalah >> 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 = 36 atau dapat di hitung
dengan rumus
Jumlah angka tahun >> n x ( n+1 ) / 2
n = taksiran umur ekonomis
Jadi >>> 8 x ( 8+1 ) / 2 >>>> ( 8 x 9) /2 = 72 / 2 = 36

Contoh soal
Jika aktiva tetap diperoleh pada awal tahun

Pada tanggal 2 Januari 2014, PT Merapi membeli sebuah mesin untuk


meningkatkan produksinya. Harga perolehan Mesin Sebesar
Rp 135.000.000,00 dengan taksiran nilai sisa (salvage value) sebesar
Rp 15.000.000,00. dan ditaksir, mesin tersebut hanya mampu
berproduksi sampai dengan 4 tahun
Perhitungan:

JAT (Jumlah Angka Tahun) : 1+2+3+4 = 10

Dasar Penyusutan = Rp 135.000.000,00 - Rp 15.000.000,00


= Rp 120.000.000,00

Tahun Tarif Dasar Penyusutan Penyusutan


1. 4/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 48.000.000,00
2 3/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 36.000.000,00
3 2/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 24.000.000,00
4 1/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 12.000.000,00

Pencatatan:
Jurnalnya sama saja dengan metode garis lurus ataupun saldo menurun.
31 Desember 2014

Debit | Beban Penyusutan mesin Rp 48.000.000


Kredit | Akumulasi penyusutan mesin Rp 48.000.000

Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya

31 Desember 2015

Debit | Beban penyusutan mesin Rp 36.000.000


Kredit | Akumulasi penyusutan mesin Rp 36.000.000

Begitupun dengan jurnal jurnal tahun berikutnya, sama. hanya angka yang
berbeda :)

Jika aktiva tetap diperoleh pada pertengahan tahun misalnya bulan


maret
Soal
Pada tanggal 2 Maret 2014, PT Merapi membeli sebuah mesin untuk
meningkatkan produksinya. Harga perolehan Mesin Sebesar
Rp 135.000.000,00 dengan taksiran nilai sisa (salvage value) sebesar
Rp 15.000.000,00. dan ditaksir, mesin tersebut hanya mampu
berproduksi sampai dengan 4 tahun

Perhitungan:

JAT (Jumlah Angka Tahun) : 1+2+3+4 = 10


Dasar Penyusutan = Rp 135.000.000,00 - Rp 15.000.000,00
= Rp 120.000.000,00
Tahun Tarif Dasar Penyusutan Penyusutan
1. 4/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 48.000.000,00
2 3/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 36.000.000,00
3 2/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 24.000.000,00
4 1/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 12.000.000,00
Jumlah Penyusutan Rp 120.000.000,00

Maka penyusutan untuk tahun 2014 adalah


Mulai Tangal 2 Maret sd tanggal 31 Desember 2014 >> 10 Bulan
Maka beban penyusutan tahun 2014 >>
10/12 x Rp 48.000.000,- = Rp 40.000.000,-
Jurnalnya sama saja dengan metode garis lurus ataupun saldo menurun.
31 Desember 2014

Debit | Beban Penyusutan mesin Rp 40.000.000


Kredit | Akumulasi penyusutan mesin Rp 40.000.000

Maka penyusutan untuk tahun 2015 adalah

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 2/12 x Rp 48.000.000,- = Rp 8.000.000,-

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 10/12 x Rp 36.000.000,- = Rp 30.000.000,-+

Jumlah penyusutan tahu 2015 = Rp 38.000.000,-

Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2015

Debit | Beban Penyusutan mesin Rp 38.000.000


Kredit | Akumulasi penyusutan mesin Rp 38.000.000

Maka penyusutan untuk tahun 2016 adalah

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 2/12 x Rp 36.000.000,- = Rp 6.000.000,-

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 10/12 x Rp 24.000.000,- = Rp 20.000.000,-+

Jumlah penyusutan tahu 2016 = Rp 26.000.000,-

Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

Debit | Beban Penyusutan mesin Rp 26.000.000


Kredit | Akumulasi penyusutan mesin Rp 26.000.000
Maka penyusutan untuk tahun 2017 adalah

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 2/12 x Rp 24.000.000,- = Rp 4.000.000,-

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 10/12 x Rp 12.000.000,- = Rp 10.000.000,-+

Jumlah penyusutan tahu 2017 = Rp 14.000.000,-

Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2017

Debit | Beban Penyusutan mesin Rp 14.000.000


Kredit | Akumulasi penyusutan mesin Rp 14.000.000

Maka penyusutan untuk tahun 2018 adalah

Tgl 1 /1 sd 2/3 >> 2 Bln ►► 2/12 x Rp 12.000.000,- = Rp 2.000.000,-

Pariaman , Juni 2022


Mengetahui,
Plt Kepala SMK N 2 Pariaman Guru bidang studi,

Novri Resi ,S.Pd Fadrizon. S. Pd


NIP. 19771117 200312 2 008 NIP.19761206 200501 1 008
No. SK. 420/277/KPTS/2022

Anda mungkin juga menyukai