KELOMPOK 3
UNIVERSITAS PERJUANGAN
ANGGOTA
PUTRI ADISTI RAFIQ NURMA PASYA
MEILANI DWI ABDUL YUNITA DINNUL
Di sudut lain terdapat rumah pohon yang cukup tinggi, sehingga para
pengunjung bisa melihat keindahan sekitar lokasi wisata dari atas. Di
sisi lain juga terdapat warung yang menjajakan makan dan minuman.
Ada juga, nasi liwet dan sambalnya sangat recommended untuk
dicoba.
RAGAM AKTIVITAS DICURUG BADAK &
CURUG BATU HANOMAN
Secara keseluruhan spot yang tersaji di sana cocok sebagai destinasi wisata keluarga dan edukasi.
Calung
Calung adalah waditra jenis alat pukul
yang terbuat dari bahan bambu. Pada 2. Calung Gambang
Waditra ini hampir sama dengan Calung Rantay, perbedaanya terletak
mulanya waditra ini merupakan seni pada cara pemasangan bilah-bilah bambu yang ditempatkan pada
kalangenan (bersifat hobi), namun pada ancak/standard, seperti waditra Gambang.
perkembangannya Calung telah menjadi
seni pertunjukkan yang populer.
Istilah Calung berasal dari kata ca= 3.Calung Jingjing
Adalah calung yang setiap rumpungnya (rangkaian bilah-bilah bambu)
maca(baca), lung= linglung (bingung). ditampilkan dengan cara digantung (dipegang tangan sebelah kiri), tanpa
Calung terdiri dari 3 macam yaitu Calung mempergunakan ancak atau standard.
Rantay, Calung Gambang dan Calung
Jingjing.
Dog-dog atau Reok
Reak asal kata dari “reok”/”reog” yang berarti membuat kebisingan atau gaduh.
Seni Reog sendiri diyakini sudah ada sejak jaman Majapahit, dan masuk ke
Jawa Barat di jaman Islam pada masa pemerintahan Kesultanan Cirebon.
Kemudian menyebar ke Sumedang hingga sampai ke wilayah Ujungberung -
Bandung. Seni Reak awalnya berfungsi sebagai penyerta ritual pada budaya
nyawah (bercocok tanam padi).
Tahun 1952, Abah Nurfa’i, seorang pedagang dari Sumedang, dengan kawan-
kawannya sudah menyertakan seni Reak pada acara “Ngaronggeng”, yakni
ritual pesta panen padi, di sekitar Pusat Pemerintahan Distrik Ujungberung
Tempo Doeloe (Komplek Neglasari Sekarang). Tahun 1962, Aki Rahma dan
Abah Juarta dari Cinunuk mengubah fungsi seni tersebut menjadi seni
pertunjukkan untuk mengarak anak khitan. Mereka menghilangkan waditra
angklung sehingga suara dari waditra dogdog lebih dominan. Oleh karena itu
seni tersebut kemudian dinamakan seni “Reak Dogdog”.
Reak dogdog merupakan sebuah seni helaran yang atraktif, berjalan beriringan
dengan rute biasanya tidak terlalu jauh dari rumah yang punya hajat
(khitanan). Garis awal iring-iringan adalah rumah yang punya hajat kemudian
berjalan berkeliling kampung dan kembali ke rumah yangpunya hajat.
TERIMAKASIH