Anda di halaman 1dari 10

HASIL OBSERVASI CURUG

BADAG & BATU


HANOMAN

KELOMPOK 3

UNIVERSITAS PERJUANGAN
ANGGOTA
PUTRI ADISTI RAFIQ NURMA PASYA
MEILANI DWI ABDUL YUNITA DINNUL

APRILIA FAIZAL Aini


M. REZI ERLANGGA
DZKIYAH M Kusniati
M
SEJARAH NAMA CURUG
BADAK & BATU HANOMAN
SEJARAH NAMA CURUG BADAK
Sejarah Nama Curug Badak Tasikmalaya diambil dari sebuah batu lonjong
yang berada di aliran air dari curug tersebut.Saat kondisi air sedang tinggi
dan deras, maka baru tersebut nyembul dari arus air layaknya seperti cule
badak. Pada akhirnya curug tersebut diberi nama Curug Badak
Tasikmalaya.

SEJARAH NAMA BATU HANOMAN


Sejarah Nama Curug Batu Hanoman dikarenakan aliran arus air yang
mengalir dari kondisi curug yang landai menyerupai ekor kera putih.Pada
akhirnya curug tersebut diberi nama Curug Batu Hanoman.Sejarah nama
Curug Batu Hanoman dikarenakan di lokasi tersebut terdapat sebuah batu
yang menyerupai monyet. Penduduk sekitar menyebutnya juga raja
monyet,Pada akhirnya, karena terdapat batu yang menyerupai monyet,
maka nama air terjun tersebut bernama Curug Batu Hanoman.
PESONA
KEINDAHAN
Pesona keindahan ke dua curug ini sduah dimulai dari lokasi parkiran
atau dari loket pembayaran. Rindangnya pohon pinus menjadi
sebuah sajian pembuka bagi para pengunjung. Lanjutkan perjalanan,
terdapat papan penunjuk arah ke Curug Badak berjarak 200 meter,
dan ke Curug Batu Hanoman berjarak 400 meter

Di sudut lain terdapat rumah pohon yang cukup tinggi, sehingga para
pengunjung bisa melihat keindahan sekitar lokasi wisata dari atas. Di
sisi lain juga terdapat warung yang menjajakan makan dan minuman.
Ada juga, nasi liwet dan sambalnya sangat recommended untuk
dicoba.
RAGAM AKTIVITAS DICURUG BADAK &
CURUG BATU HANOMAN
Secara keseluruhan spot yang tersaji di sana cocok sebagai destinasi wisata keluarga dan edukasi.

BERMAIN AIR BERENANG


HUNTING FOTO Itulah ragam aktivitas yang
bisa dilakukan saat berad di
sana. satu kali mendayung,
dua pulau terlewati. Satu kali
wisata, dua curug ternikmati.
Kira-kira itulah gambaran
MENUKMATI untuk melukiskan keindahan
BERSANTAI PEMANDANGAN MENIMATI alam Curug Badak dan Curug
Batu Hanoman.
DI HAMMOK DI RUMAH SAJIAN KULINER
POHON
RUTE

Bagi yang berangkat dari Jakarta :

• Masuk ke Jalan Tol Cipularang


Keluar di Tol Purbaleunyi
• Masuk Ke Jalan Nasional III
• Setelah turunan atau terkenal dengan tanjakan Nagreg, tetap lurus saja. Jangan belok ke kanan,
karena itu arah menuju Kabupaten Garut.
• Belok kanan menuju Jalan Cisinga
• Beok kanan menuju Jalan Kampung Leuwibodas
• Terus lurus sejauh 3,6 kilometer
• Kemudian belok kiri. Dan tujuan anda berada di sebelah kanan.
RUTE

Bagi yang berangkat dari BANDUNG :

Keluar di Tol Purbaleunyi


• Masuk Ke Jalan Nasional III
• Setelah turunan atau terkenal dengan tanjakan Nagreg, tetap lurus saja. Jangan belok ke kanan,
karena itu arah menuju Kabupaten Garut.
• Belok kanan menuju Jalan Cisinga
• Beok kanan menuju Jalan Kampung Leuwibodas
• Terus lurus sejauh 3,6 kilometer
• Kemudian belok kiri. Dan tujuan anda berada di sebelah kanan.
KESENIAN YANG ADA 1. Calung Rantay
Adalah calung yang terdiri dari bilah-bilah bambu sebanyak 10
DI CURUG BADAK batang, dipasang dengan cara dideretkan dengan mempergunakan
ikatan-ikatan tali

Calung
Calung adalah waditra jenis alat pukul
yang terbuat dari bahan bambu. Pada 2. Calung Gambang
Waditra ini hampir sama dengan Calung Rantay, perbedaanya terletak
mulanya waditra ini merupakan seni pada cara pemasangan bilah-bilah bambu yang ditempatkan pada
kalangenan (bersifat hobi), namun pada ancak/standard, seperti waditra Gambang.
perkembangannya Calung telah menjadi
seni pertunjukkan yang populer.
Istilah Calung berasal dari kata ca= 3.Calung Jingjing
Adalah calung yang setiap rumpungnya (rangkaian bilah-bilah bambu)
maca(baca), lung= linglung (bingung). ditampilkan dengan cara digantung (dipegang tangan sebelah kiri), tanpa
Calung terdiri dari 3 macam yaitu Calung mempergunakan ancak atau standard.
Rantay, Calung Gambang dan Calung
Jingjing.
Dog-dog atau Reok
Reak asal kata dari “reok”/”reog” yang berarti membuat kebisingan atau gaduh.
Seni Reog sendiri diyakini sudah ada sejak jaman Majapahit, dan masuk ke
Jawa Barat di jaman Islam pada masa pemerintahan Kesultanan Cirebon.
Kemudian menyebar ke Sumedang hingga sampai ke wilayah Ujungberung -
Bandung. Seni Reak awalnya berfungsi sebagai penyerta ritual pada budaya
nyawah (bercocok tanam padi).
Tahun 1952, Abah Nurfa’i, seorang pedagang dari Sumedang, dengan kawan-
kawannya sudah menyertakan seni Reak pada acara “Ngaronggeng”, yakni
ritual pesta panen padi, di sekitar Pusat Pemerintahan Distrik Ujungberung
Tempo Doeloe (Komplek Neglasari Sekarang). Tahun 1962, Aki Rahma dan
Abah Juarta dari Cinunuk mengubah fungsi seni tersebut menjadi seni
pertunjukkan untuk mengarak anak khitan. Mereka menghilangkan waditra
angklung sehingga suara dari waditra dogdog lebih dominan. Oleh karena itu
seni tersebut kemudian dinamakan seni “Reak Dogdog”.
Reak dogdog merupakan sebuah seni helaran yang atraktif, berjalan beriringan
dengan rute biasanya tidak terlalu jauh dari rumah yang punya hajat
(khitanan). Garis awal iring-iringan adalah rumah yang punya hajat kemudian
berjalan berkeliling kampung dan kembali ke rumah yangpunya hajat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai