Dalam Standar Kompetensi Lulusan Permendikbudristek RI nomor 5 tahun 2022
pada sekolah dasar dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas: a. mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami ajaran pokok agama/kepercayaan, melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur, menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih, menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan b. mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal dan menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan interaksi antarbudaya, dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip, serta berpartisipasi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Pembelajaran IPA di SD (K-13)
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2. Mengembangkan pengetahuan konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat TUJUAN PEMBELAJARAN IPAS KURIKULUM MERDEKA Dengan mempelajari IPAS, peserta didik mengembangkan dirinya sehingga sesuai dengan profil Pelajar Pancasila dan dapat: 1. Mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpicu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidupan manusia; 2. Berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak; 3. Mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;
Analisis Kondisi Pembelajaran IPA saat ini
Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di sekolah dasar saat ini hendaknya sesuai tujuan yang sudah ditetapkan agar siswa mempunyai pemahaman yang baik tentang alam dan sains. Namun, masih banyak permasalahan pendidikan IPA yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan IPA saat ini. Masalah yang muncul antara lain: a. Pembelajaran IPA masih terkesan hanya hapalan saja tidak mengena di hati karena masih banyak orang yang kurang peduli terhadap alam. Missal dalam konteks pembalajaran tentang menjaga kebersihan lingkungan. Anak anak masih sering selalu diingatkan untuk membuang sampah di tempatnya. Masih banyak pula anak yang belum peka ketika melihat sampah. b. Pembelajaran IPA harus meningkatkan keterampilan berpikir kritis seperti observasi, analisis, dan pemecahan masalah. Namun, pembelajaran seringkali hanya berfokus pada pemberian informasi c. Pembelajaran IPA yang tidak menarik dan tidak relevan dengan kehidupan sehari- hari menurunkan minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut. d. Banyak konsep dan pengetahuan yang dipelajari siswa di kelas tidak selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam pembelajaran menjaga organ pencernaan disarankan makan makanan yang tidak banyak pengawet, pewarna, dan perasa namun pada kenyataanya masih banyak anak yang jajan sembarangan.