Anda di halaman 1dari 2

Resume Pertemuan 2 : Pengantar Psikologi Islam

Mohammad Riski Saputro/20107010045

A. Definisi Psikologi Islam


Baharuddin menyatakan bahwa psikologi Islam adalah ilmu yang membicarakan tingkah laku
manusia berdasarkan cara pandang Islam tentang manusia dalam bertingkah laku ketika
berhubungan dengan diri, lingkungan, dan tuhannya.
B. Psikologi Manusia dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an sering menyebutkan manusia dengan insan (makhluk psikologis), basyar (makhluk
umum minus karakteristik), bani adam (biologi). Manusia menurut Al-Qur’an berada pada dua
dimensi yang bertentangan sehingga manusia dapat berjiwa besar, sportif, siap memberi, dan
pemberani sementara yang lain berjiwa kecil, curang, penakut, putus asa dan lari dari tanggung
jawab.
C. Sistem Kerja Nafs
1. Akal. Aqala artinya mengikat, tapi secara umum didefinisikan sebagai potensi yang disiapkan
untuk menerima pengetahuan.
2. Hati Nurani. Nuraniyyun berarti cahaya, secara umum dimaknai sebagai cahaya hati yang
sifatnya menerangi.
3. Hawa Nafsu. Nebgandung artinya kecenderungan syahwat yang mengandung arti turun dari
atas ke bawah.
4. Syahwat. Mufrad artinya seksual, jamaknya syahwat berhubungan dengan pikiran-pikiran
tertentu sehingga ungkapan syahwat dihubungkan dengan keinginan manusia terhadap
kelezatan dan kesenangan.
5. Qalb. Dalam bahasa arab berarti jantung. Namun secara lughawi memiliki makna bolak-balik
sehingga sifat hati manusia itu sering tidak konsisten.
D. Karakter Psikologis dalam Islam
Dalam diri manusia terdapat berbagai karakter yang terdiri atas karakter hewan, karakter
binatang buas, dan karakter malaikat:
1. Kebahagiaan hewan terletak pada makan, minum, dan bersenggama.
2. Kebahagiaan hewan buas terletak pada penghantaman dan terkaman.
3. Kebahagiaan setan terletak pada tipu daya, kejahatan, dan pengelabuhan
4. Kebahagiaan malaikat terletak pada persaksian kepada kehadirat tuhannya.
E. Persentuhan Agama dengan Psikologi
1. Periode pertama
Psikologi sebagai sains dimulai sekitar 1879 ketika Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
Leipzig di Jerman yang digunakan untuk menganalisis tingkah laku manusia dan binatang
melalui metode eksperimen. Ciri utamanya adalah perkembangan psikologi secara observasi
dan eksperimen. Lalu perhatian utamanya ialah tingkah laku manusia secara umum.
2. Periode kedua
Ciri utamanya adalah usaha-usaha dari para psikolog untuk mengkaji dan menafsirkan
perilaku beragama berdasarkan konsep dan teori psikologi. Tiga tokoh psikologi agama
adalah Edwin Diller, James H. Luba, dan William James. Dimulai dan diawali oleh Edwin Diller
di tahun 1899.
3. Periode ketiga
Periode ini menjadi periode kemerosotan hubungan agama dengan psikologi artinya para
psikolog tidak mengerahkan perhatiannya pada perilaku beragama. Hal ini disebabkan oleh
2 faktor :
- Pertama, psikolog cenderung semakin positivistik dan behavioristik.
- Kedua, para ahli agam memanfaatkan situasi itu untuk membentengi iman umatnya
dengan cara menjauhkan diri dan menolak temuan sains modern.
4. Periode keempat
Periode ini pengembangan psikoogi mengarah pada usaha-usaha untuk menjadikan nilai,
buadaya, dan agama sebagai objek kajian psikologi. Sekaligus sebagai sumber inspirasi
pembangunan teori-teori psikologi.

Anda mungkin juga menyukai