Anda di halaman 1dari 9

PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SAMPAH

XII MIPA 1

Anggota :

Intan Shavira Oktavia

Keisha Nuraina Abdurahman


Zahwa dwi maulidina

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah yang berujudul “Pembangkit Listrik Tenaga Sampah” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiranya, serta ucapan terima kasih
kepada Bapak Saepul selaku guru Fisika di kelas kami.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan meningkatnya urbanisasi, limbah padat atau singkatnya sampah telah
meningkat selama satu abad terakhir menjadi lebih dari 3 juta ton yang dihasilkan
setiap hari secara global. Jumlahnya diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada
tahun 2025 (Organization for Economic Cooperation and Development). Di Indonesia
pun, hal ini juga menjadi salah satu isu mengingat mulai penuhnya TPA (Tempat
Pembuangan Sampah). Hal ini mendorong banyak pihak, khususnya pemerintah,
untuk mulai bergerak mengatasi masalah sampah yang terus menumpuk ini. Salah
satu penyelesaiannya, yaitu mengurangi sampah melalui mesin pembakaran sampah
(incinerator). Lalu, memanfaatkannya sebagai pembangkit listrik tenaga sampah atau
PLTSa. Wacana pengadaan PLTSa ini sendiri sudah ada sejak beberapa tahun lalu
melalui beberapa Perpres (Peraturan Presiden) no.18 Tahun 2016, dan Perpres No. 97
Tahun 2017. Pemerintah berencana mengadakan 12 pembangkit listrik di berbagai
daerah dan beberapa diantaranya sudah mulai beroperasi. Walau terlihat ramah
lingkungan mengingat salah satu tujuannya adalah mengurangi sampah, akan tetapi,
sumber energi listrik ini menuai banyak kontra dari berbagai pihak. Salah satu alasan
yang membuat alternatif ini ditentang adalah kemungkinan adanya polusi udara.
Bukan sekedar asap yang dihasilkan saat proses pembakaran, tapi dikhawatirkan jika
asap yang dikeluarkan akan mengandung banyak gas berbahaya.
1.2 Rumusan masalah
a) Apa itu pembangkit listrik ?
b) Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Sampah?
c) Apa manfaat Pembangkit Listrik Teanaga Sampah?
d) mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Teanag Sampah
e) Apa kelebihan dan keurangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah?

1.3 Tujuan penelitian


a) Mengetahui cara kerja penangkal listrik konvensional
b) Mengetahui hubungan listrik statis dengan penangkal listrik konvensional
c) Mengetahui manfaat penangkal petir
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pembangkit Listrik

Pembangkit listri adalah bagian dari alat industri untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti dari air menjadi
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dari nuklir menjadi PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir), dan bahkan bisa juga dari sampah. Bagian utama dari semua
pembangkit listrik adalah generator, yaitu suatu mesin yang berputar sehingga dapat
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet atau penghantar listrik.Nah, mesin generator tersebut diaktifkan dengan
menggunakan berbagai sumber energi dalam suatu pembangkit listrik. Salah satunya
sampah.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah


Sesuai namanya, PLTSa adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah sebagai bahan
bakar untuk menghasilkan uap dalam boiler dan digunakan untuk menghasilkan listrik. Cara
ini dianggap salah satu pemulihan energi yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Selain itu,
juga dibutuhkan analisis AMDAL yang baik untuk kebaikan lingkungan. Pembangkit ini
bekerja dengan membakar sampah pada suhu tinggi menggunakan insinerator, lalu
menggunakan panas untuk menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian menggerakkan turbin
yang menghasilkan listrik.

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Petir

Petir merupakan simbol dari listrik alam. Gejala alam petir ini bisa dianalogikan
dengan sebuah kondensator raksasa. Dalam kasus ini lempeng pertama adalah awan
yang bisa menduduki sebagai lempeng negatif maupun positif, dan lempeng yang
kedua adalah Bumi yang dianggap sebagai lempeng netral. seperti yang kita ketahui
bersama bahwa kapasitor merupakan sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik
yang bisa menyimpan energi sesaat. tidak Hanya awan ke bumi saja, namun petir juga
dapat terjadi antara awan dengan awan. Hal ini terjadi apabila ada salah satu awan
bermuatan listrin kenatif dan awan lainnya bermuatan listrik positif.

3.2 Proses terjadinya Petir

1. Proses terjadinya muatan pada awan ini karena awan terus bergerak secara teratur dan
terus menerus. Selama pergerakan ini awan akan berinteraksi dengan awan lainnya
sehingga muatan yang negatif akan berkumpul pada satu sisi saja dan sisi sebaliknya
akan berkumpul sisi positif.
2. Terjadi pembuangan muatan negatif, hal ini terjadi apabila perbedaan potensial antara
awan dan bumi cukup besar. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pembuangan
muatan negatif dari awan ke bumi untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron (muata negatif) adalah udara.
3. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi
ledakan suara yang kita dengar sebagai suara yang menggelegar.

3.3 Penangkal petir

Penangkal petir adalah perangkat sederhana berupa batang berbentuk tombak dari
bahan logam yang runcing dan kabel. Ada 3 bagian komponen utama perangkat ini,
yaitu splitzen atau batang penangkal, kawat konduktor, dan grounding atau tempat
pembumian.

Rangkaian ini adalah jalur bagi arus listrik dari petir untuk diteruskan langsung ke
permukaan bumi. Tak heran jika penangkal petir sering ditemukan pada gedung
pencakar langit karena bangunan bertingkat tinggi relatif dekat jaraknya dengan langit
sehingga sangat rentan terhadap sambaran petir.

3.4 Manfaat adanya Penangkal Petir


Secara garis besar pastinya manfaat adanya penangkal petir untuk
melindungibangunan atau properti dari bahaya petir, namun berikut ini ada beberapa
manfaat penangkal petir, sebagai berikut:
1. Melindungi kehidupan manusia, Petir dapat sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan cedera atau kematian pada manusia. Namun, dengan adanya
penangkal petir, bahaya petir dapat dikurangi secara signifikan.
2. Melindungi gedung, pabrik, dan fasilitas lainnya. Petir dapat merusak atap, sistem
listrik, peralatan, dan lain-lain. Namun, dengan adanya penangkal petir, properti
dapat dilindungi dari bahaya petir, sehingga mereduksi risiko kerugian material
yang besar.
3. Menjaga Kestabilan Proses Bisnis Banyak bisnis yang sangat bergantung pada
sistem listrik untuk menjalankan operasi sehari-hari.

3.5 Prinsip kerja penangkal petir


waktu terjadi petir, dan muatan listrik negatif di awan terkumpul,
otomatis muatan listrik positif di bawah tanah akan naik ke atas melalui kabel
konduktor, sampai ke ujung penangkal yang berbentuk tombak tadi. Pada
kondisi ini, karena pertemuan kedua muatan yang berbeda (positif dan negatif)
maka terjadilah daya tarik menarik yang menghasilkan aliran listrik. Muatan
positif tertarik ke muatan negatif, dan muatan negatif tertarik ke tanah lewat
konduktor. Jadi, bangunan terselamatkan dari sambaran petir.

BAB 4
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa dengan menggunakan
penangkal petir dapat meminimalisir terjadinya sambaran langsung kepada
bangunan, selain itu banyak manfaat lainya seperti menyelamatkan kehidupan
manusia yang dimana kita tau bahwa jika tersambar petir ada yang beresiko
kematian.
1. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin

Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin mengketengahkan system


yang hampir sama , yakni system penyalur arus listrik yang
menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding .
Sedangkan system perlindunga yang dihasilkan ujung penerima /
Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45 ‘ . Perbedaannya adalah
system yang dikembangkan oleh Faraday bahwa Kabel penghantar
terletak pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel
penghantar juga berfungsi sebagai penerima sambaran, Berupa
sangkar elektris

atau biasa disebut sangkar Faraday.

Anda mungkin juga menyukai