Anda di halaman 1dari 20

III.

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN

3.1 Program Pokok Tema


3.1.1 Bidang Prasarana Fisik

3.1.1.1 Pembuatan Penyaringan Air


 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-PPM XVII Universitas
Udayana 2018 selama 5 minggu. Kegiatan program pembuatan, pemasangan
serta pengoperasian bak penyaring air dilakukan di reservoir sub-sistem yang
ada di tempekan Darma Karya dan Taman Sari (Banjar Kanginan) serta
tempekan Panca Yasa dan Eka Sila (Banjar Kawanan). Sistem penyaring air
yang diusulkan adalah sistem penyaring air dengan proses pencucian (back
wash) media penyaring secara gravitasi dari atas media ke bawah, jika media
penyaring tersebut mulai tersumbat (clogging). Proses pencucian cukup dengan
membuka katup penguras bak penyaring.tanpa menggunakan pompa air dan
blower (seperti sistem pada PDAM).

Kegiatan program ini dilaksanakan secara bertahap dimulai dari pembuatan


pondasi bak, pengadaan bak penyaring, pemasangan bak penyaring, pengadaan
media penyaring, pemasangan media penyaring, pemasangan perpipaan, dan uji
coba operasi. Pembuatan pondasi bak dilakukan dengan menggunakan jasa
tukang, sedangkan pemasangan bak penyaring dilakukan pada hari yang
berbeda untuk setiap reservoir dengan bantuan mahasiswa KKN-PPM dan
masyarakat Desa Menyali khususnya masyarakat yang ada di tempekan Darma
Karya dan Taman Sari (Banjar Kanginan) serta tempekan Panca Yasa dan Eka
Sila (Banjar Kawanan). Pemasangan bak penyaring hingga uji coba operasi
yang pertama dilakukan di reservoir sub-sistem kawanan pada hari Kamis, 16
Agustus 2018, sedangkan pemasangan bak penyaring hingga uji coba operasi
di reservoir sub-sistem kanginan dilakukan pada hari Minggu, 19 Agustus 2018
yang masing-masing dimulai pada pukul 08.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita.

Penyaring air tersebut menggunakan dua media yaitu pasir silica sebagai media
penyaring, dan antrasit (arang tempurung kelapa sebagai alternatif) sebagai

23
penghilang warna dan bau, serta dilengkapi sistem desinfektan (klorinasi) untuk
membunuh bakteri terutama E-coli. Hasil proses penyaringan ini diharapkan
dapat memenuhi baku mutu air bersih sesuai yang dipersyaratkan dalam
Permenkes No: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3 September 1990.

Urutan pemasangan material penyaringan dimulai dari yang paling dasar yaitu
penyaring besi, ijuk, spon, pasir silica kasar, pasir silica halus dan yang terakhir
adalah antrasit. Dalam uji coba operasi penyaring air tersebut dihasilkan air
keruh berwarna hitam yang merupakan campuran antara air hasil penyaringan
dan antrasit, sehingga penampungan air yang pertama kali harus dibuang hingga
air yang dihasilkan agak jernih. Untuk memperoleh air jernih hasil penyaringan
dibutuhkan waktu 1 (satu) hari untuk mengendapkan media penyaring tersebut
(pasir silica dan antrasit).

Setelah pemasangan penyaring air dikedua reservoir di sub-sistem kanginan dan


kawanan dilakukan pemeriksaan kejernihan air hasil penyaringan pada hari
selanjutnya, dimana diperoleh hasil air yang lebih jernih dibandingkan sebelum
pemasangan penyaring air.
 Hasil Pelaksanaan
Program pembuatan, pemasangan serta pengoperasian bak penyaring air di
reservoir sub-sistem kanginan dan kawanan ini telah disetujui oleh perbekel
Desa Menyali. Berdasarkan pemeriksaan air yang telah melalui bak penyaring,
diperoleh hasil air yang lebih bersih dan jernih dibandingkan sebelum
pemasangan penyaring air. Namun untuk kelayakan sebagai air minum masih
diperlukan uji lebih lanjut lagi untuk menjamin tingkat keamanan air bersih
yang dihasilkan dari penyaring air tersebut.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi selama kegiatan program ini adalah kurangnya tenaga
kerja untuk membantu pemasangan penyaring air dari pihak mahasiswa KKN-
PPM dikarenakan dari 30 mahasiswa hanya terdapat 1 mahasiswa laki-laki.
Selain itu, dana yang diperlukan untuk dapat menjalankan program ini sangat
besar, sehingga tanpa dana Hibah program ini belum tentu dapat berjalan
dengan baik.
24
3.1.1.2 Pengujian Kualitas Air Baku dan Air Bersih
 Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM Universitas Udayana ke
XVII. Kegiatan program pengujian kualitas air baku dan air bersih ini
dilakukan dengan mengambil sampel air di reservoir sub-sistem yang ada di
tempekan Darma Karya dan Taman Sari (Banjar Kanginan) serta tempekan
Panca Yasa dan Eka Sila (Banjar Kawanan) yang telah terpasang penyaring air
pada program sebelumnya. Sampel air tersebut terdiri dari 6 sampel yaitu air
baku dan air bersih dari reservoir sub-sistem Kanginan, air baku dan air bersih
dari reservoir sub-sistem Kawanan, serta air baku yang bersumber dari Lemukih
dan Bebetin. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptik dan
penyimpanannya pada cooling box. Pengujian kualitas air baku (sebelum
disaring) dan kualitas air bersih (setelah disaring) dilakukan di Laboratorium
Analitik (Kimia) Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Adapun tujuan
dilakukannya pengujian kualitas air baku dan air bersih di Desa Menyali yaitu
dapat menjamin bahwa air hasil proses penyaringan memenuhi baku mutu air
bersih sesuai yang dipersyaratkan dalam Permenkes No:
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3 September 1990. Sasaran dari kegiatan
ini adalah seluruh masyarakat Desa Menyali yang aliran airnya bersumber dari
Lemukih dan Bebetin, serta khususnya masyarakat tempekan Darma Karya dan
Taman Sari (Banjar Kanginan) serta tempekan Panca Yasa dan Eka Sila (Banjar
Kawanan).
 Hasil Pelaksanaan
Program pengujian kualitas air baku dan air bersih ini belum bisa diketahui
kualitas air baku dan air bersih tersebut layak untuk dikonsumsi. Adapun
standar baku mutu air bersih sesuai yang dipersyaratkan dalam Permenkes No:
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3 September 1990.

 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi


Kendala yang dihadapi selama kegiatan program ini adalah tingkat kestrerilan
dalam pengambilan sampel belum terjamin. Selain itu, selama menjalankan
program ini juga terdapat kendala waktu yang cukup lama dalam pengujian
25
kualitas air baku dan air bersih. Pengujian tersebut membutuhkan waktu 2
minggu dari saat sampel tiba di laboratorium uji.

3.1.1.3 Pembuatan PETA SPAMDES


 Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM UNIVERSITAS
UDAYANA ke XVII. Kegiatan program pembuatan peta SPAMDES (Sarana
Penyediaan Air Minum Desa) ini dilaksanakan secara bertahap dimulai dari
survei titik koordinat pipa aliran air dengan menggunakan GPS dari reservoar
menyali, reservoar kanginan, reservoar kajanan, reservoar kawanan, dan
reservoar campurasa. Setelah mendapatkan titik koordinat tersebut, lalu lokasi
titik-titik tersebut dicocokkan dengan Google Maps. Tahap terakhir adalah
membuat gambaran peta SPAMDES dengan menggunakan aplikasi AutoCad.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi disekitar lingkungan
Desa Menyali yang belum mendapat air bersih yang layak untuk diminum. Oleh
karena itu, program ini diadakan agar kami dapat mengetahui kemana saja aliran
distribusi air dan dimana saja terdapat sambungan pipa. Peta ini nantinya
diharapkan dapat menjadi acuan untuk dapat mengalirkan air bersih ke rumah-
rumah warga. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah tercapainya
kesejahteraan masyarakat Desa Menyali untuk memperoleh air bersih yang
dapat digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.
 Hasil Pelaksanaan
Program pembuatan peta SPAMDES di Desa Menyali ini telah disetujui oleh
pihak yang ada di Desa Menyali seperti: Kepala Desa, Unit Pelaksanaan Teknis
(UPT), seluruh ketua tempekan di Desa Menyali dan masyarakat Desa Menyali.
Berdasarkan hasil pembuatan peta SPAMDES yang telah dilakukan, pemberian
program ini dapat mengoptimalkan pendistribusian potensi air bersih yang telah
tersedia di reservoar induk (baru) ke reservoar sub-sistem di masing-masing
banjar untuk meningkatkan kapasitas layanan air bersih yang merata ke seluruh
wilayah layanan.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

26
Tidak tersedianya alat yang memadai seperti GPS sehingga penentuan titik
koordinat masih menggunakan handphone. Kurangnya akurasi hasil GPS dari
handphone karena terkendala sinyal.

3.1.1.4 Pembuatan Rencana Pengembangan PETA SPAMDES


 Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM Universitas Udayana ke
XVII. Kegiatan program ini diawali dengan pendataan jumlah penduduk di
seluruh tempekan, menghitung perkiraan peningkatan jumlah penduduk 15
tahun ke depan, mencari kebutuhan air per hari dari masing-masing tempekan
hingga mendapatkan debit air tiap wilayah di Desa Menyali. Tujuan kegiatan
program pembuatan perencanaan (gambar/peta) pengembangan sistem
distribusi air bersih Desa Menyali adalah untuk mengoptimalkan
pendistribusian potensi air bersih yang telah tersedia di reservoar induk (baru)
ke reservoar sub-sistem di masing-masing banjar untuk meningkatkan kapasitas
layanan air bersih yang merata ke seluruh wilayah layanan. Adapun sasaran dari
kegiatan ini adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah desa Menyali.
 Hasil Pelaksanaan : Hasil Belum Dapat Di Paparkan
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi :-

3.1.1.5 Pembuatan PETA SANITASI


 Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM UNIVERSITAS
UDAYANA ke XVII. Kegiatan program pembuatan peta sanitasi ini
dilaksanakan secara bertahap dimulai dari pendataan rumah-rumah penduduk
yang sudah/belum ada WC/toilet dan aliran air. Setelah data terkumpul
dilanjutkan dengan pembuatan gambar/mapping dengan AutoCad. Kegiatan ini
bertujuan untuk penanganan buang air besar sembarangan (Stop BABS).
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Menyali yang belum
memiliki WC/toilet dan aliran air yang diharapkan nantinya data ini dapat
memberikan informasi bagi pemerintah desa untuk memberikan bantuan
kepada masyarakat tersebut.
 Hasil Pelaksanaan
27
Program pembuatan peta sanitasi di Desa Menyali ini telah disetujui oleh pihak
yang ada di Desa Menyali seperti: Kepala Desa, seluruh ketua tempekan di Desa
Menyali dan masyarakat Desa Menyali. Berdasarkan hasil pembuatan peta
sanitasi yang telah dilakukan, data dari program ini dapat membantu pemerintah
desa untuk mempermudah pemberian bantuan kepada masyarakat yang belum
memiliki WC/toilet dan aliran air.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Adanya ketidakcocokan dari peta sebelumnya dengan kondisi di lapangan saat
ini sehingga sulit untuk mencari beberapa rumah.

3.1.1.6 Pemasangan Bak Sampah


 Pelaksanaan :
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM Universitas Udayana ke
XVII. Kegiatan program pemasangan bak sampah khusus plastik ini dilakukan
di tempat-tempat strategis seperti di depan Pura Paninjoan yang berdampingan
dengan Kantor Kepala Desa dan sekolah SD N 2 Menyali, di lapangan desa
yang berdampingan dengan SD N 1 Menyali dan TK Kumara Sandhi, di depan
Pura Desa Menyali, dan di depan SD N 3 Menyali. Kegiatan program ini
dilaksanakan secara bertahap dimulai dari pemantauan pembuatan bak sampah
khusus plastik dengan bahan terbuat dari besi beton dan kawat wiremesh yang
dikerjakan di bengkel “Jati Logam”. Tahapan selanjutnya yaitu pembuatan
spanduk berisi slogan yang mengajak warga Desa Menyali untuk
mengumpulkan sampah plastik pada tempat khusus agar bisa di daur ulang.
Kegiatan program ini diakhiri dengan pemasangan bak sampah khusus plastik
pada tempat- tempat strategis yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilaksanakan
berdasarkan hasil observasi disekitar lingkungan Desa Menyali yang kesadaran
masyarakatnya masih kurang dalam memilah sampah plastik. Oleh karena itu,
program ini diadakan agar masyarakat Desa Menyali lebih mudah untuk
memanfaatkan kembali sampah plastik tersebut sebab telah terkumpul di suatu
tempat sampah khusus. Adapun sasaran kegiatan ini adalah seluruh lapisan
masyarakat Desa Menyali.
 Hasil Pelaksanaan :

28
Program pemasangan bak sampah plastik ini telah disetujui oleh perbekel Desa
Menyali. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, tingkat kesadaran
masyarakat telah mengalami peningkatan dalam memilah sampah plastik
walaupun belum signifikan. Hal ini terbukti dari adanya sampah plastik di setiap
bak sampah yang terpasang di tempat-tempat yang telah ditentukan.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi selama kegiatan program ini adalah masih terbatasnya
jumlah bak sampah plastik yang diberikan sehingga hanya di tempat-tempat
tertentu saja yang terpasang bak sampah plastik ini.

3.1.2 Bidang Peningkatan Produksi

3.1.2.1 Pendampingan Pembuatan Pupuk Kompos


 Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN PPM XVII Universitas


Udayana 2018 dalam bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu pelatihan
secara langsung untuk membuatan pupuk organik cair. Adapun peserta dari
kegiatan ini adalah Ibu PKK yang berasal dari sembilan kelompok/tempekan
di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Melaui kegiatan
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini, diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran akan kelestarian dan kebersihan lingkungan serta
terbentuknya pola pikir yang kreativ dalam mengelola sampah rumah tangga
khususnya sampah organik oleh ibu – ibu rumah tangga.

 Hasil Pelaksanaan

Pembentukan panitia pelatihan pembuatan pupuk organik cair seluruhnya dari


mahasiswa KKN PPM XVII Universitas Udayana 2018. Kegiatan ini
berlangsung kurang lebih sekitar dua jam yang dimulai dari pembukaan pada
pukul sepuluh pagi hingga berakhir pada pukul dua belas siang. Peserta
kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik cair berjumlah 14 orang yang
berasal dari Ibu PKK di Desa Menyali.

29
Acara diawali dengan pembukaan dari MC, doa bersama. Dilanjutkan dengan
laporan ketua panitia, sambutan Koordinator Mahasiswa Desa Menyali,
sambutan Perbekel Desa Menyali sekaligus secara resmi membuka kegiatan
pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Acara inti dimulai dari penyampaian
materi mengenai kondisi ligkungan, sampah dan pupuk organik cair oleh salah
satu mahasiswa KKN yang memiliki pemahaman dibidang kompos dan
pertanian serta lingkungan sebagai narasumber. Selesai penyampaian materi
dilanjutkan dengan melakukan pelatihan secara langsung, dimana ibu PKK
membentuk kelompok kemudian mahasiswa mengadakan simulasi tahapan
pembuatan pupuk organik cair dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan
pupuk organik cair yang dilakukan oleh peserta (ibu PKK) dengan didampingi
oleh empat orang mahasiswa pada setiap kelompok. Saat pelatihan berlangsung
terdapat timbal balik yang bagus dari pihak peserta dengan narasumber
begitupun sebaliknya. Tak jarang beberapa pertanyaan pun terlontar dari
peserta.

 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi


Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan
pupuk organik cair yaitu sebagai berikut :
a. Mencari peserta kegiatan. Dimana ibu PKK Desa menyali mayoritasnya
sebagai buruh petik cengkeh yang sedikit memiliki waktu luang.
b. Menyediakan bahan baku pupuk seperti air cucian beras dan air kelapa.
c. Menentukan waktu kegiatan yang hendak menyesuaikan dengan waktu
peserta.
d. Terjadi kesalahpahaman penyampaian waktu kegiatan kepada peserta.
Dimana peserta mengira kegiatan dilaksanakan pada waktu 08.30 WITA,
padahal waktu kegiatan akan dimulai pukul 10.00 WITA.

3.1.3 Bidang Sosial Budaya

3.1.3.1 Promosi Potensi Wisata Desa Menyali Melalui Media Massa


 Pelaksanaan

30
Kegiatan Pembuatan Video Potensi Wisata Air Terjun Desa Menyali, dengan
tema“Promosi potensi wisata melalui media massa, bertujuan untuk mendata
potensi wisata yang berada di Desa Menyali dan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan potensi wisata yang berada di Desa Menyali, dengan sasaran
dari kegiatan pembuatan video potensi wisata ini merupakan masyarakat dan
wisatawan.
 Hasil Pelaksanaan
Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Mahasiswa KKN PPM XVII
Universitas Udayana 2018. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah penginformasian potensi wisata yang
dimiliki oleh Desa Menyali oleh Kepala Desa kepada Mahasiswa KKN PPM
XVII Universitas Udayana 2018. Tahapan kedua dalam program ini adalah
mensurvei lokasi potensi wisata yang berupa air terjun yang terletak di
tempekan/kelompok Campurasa, setelah dilakukan survei lokasi pada potensi
wisata Desa Menyali kami melakukan identifikasi masalah yang terdapat pada
potensi wisata Desa Menyali. Permasalahan yang kami temui terhadap potensi
wisata air terjun Desa Menyali adalah lokasi potensi wisata air terjun yang
kurang bersih karna tumpukan sampah yang terbawa oleh aliran air, maka dari
itu kami melakukan pembersihan sekitar lokasi air terjun Desa Menyali untuk
kenyamanan dan kebersihan wisatawan bila berkunjung. Setelah melakukan
kegiatan pembersihan di sekitar lokasi kami melakukan tahapan selanjutnya
dalam memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata desa. Hari
keduanya tepatnya pada hari selasa, 08 agustus 2018 berlangsung kegiatan
pengambilan gambar dan video dengan jumlah 3 peserta sebagai model.
Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih sekitar 3 jam yang dimulai dari
pengambilan video di depan tugu, selamat datang di desa Menyali. Kemudian
dilanjutkan pengambilan video didekat pertigaan Pura Desa. Lalu dilanjutkan
kembali pengambilan video di pura dekat lokasi Air terjun Menyali.
Pengambilan video selanjutnya berada di pertengahan jalur tangga yang
menyampaikan jika tempat yang dituju sudah dekat. Setelah tiba di Air Terjun
Menyali dilanjutkan dengan menuju spot-spot yang telah di tentukan sehari
sebelumnya. Kegiatan Pengambilan gambar dan video berakhir pada pukul
31
13.00. Hal tersebut dilakukan sebagai sarana guiding kepada wisatawan untuk
menemukan lokasi air terjun Desa Menyali.
Hasil dari kegiatan ini berupa video yang menampilkan potensi wisata air terjun
Desa Menyali, dengan adanya video ini diharapkan dapat memperkenalkan dan
mempromosikan potensi wisata air terjun Desa Menyali. Video ini akan
diunggah pada web desa sebagai sarana promosi dan disebarkan melalui media
massa.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
1. Minimnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dilingkungan potensi
wisata.
2. Kurangnya sarana dan prasarana, penunjang potensi pariwisata. (Akses
jalur, papan petunjuk jalan, toilet, tempat makan, tempat parkir, tempat
istirahat)

3.1.4 Bidang Kesehatan Masyarakat

3.1.4.1 Penyuluhan PHBS Di TK


 Pelaksanaan
Memelihara kesehatan tubuh merupakan hal yang penting diterapkan terutama
untuk anak usia dini. Kegiatan cuci tangan dan menyikat gigi merupakan dua
kegiatan yang pasti dilakukan setiap hari dimana tangan dan rongga mulut
merupakan salah dua jalan masuknya bakteri ke dalam tubuh. Oleh karena itu
ada baiknya jika pola hidup sehat yaitu mencuci tangan dan menyikat gigi
dengan baik dan benar diberikan kepada anak usia dini yaitu murid Taman
Kanak-Kanak. Program KKN PPM Universitas Udayana XVII di Desa Menyali
pada tahun 2017-2018 memiliki program kerja dalam bidang kesehatan
masyarakat yaitu penyuluhan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Sasaran
program kerja penyuluhan PHBS ini yaitu murid Taman Kanak-kanak Kumara
Sandhi yang terdapat di Desa Menyali. Pengenalan cara cuci tangan dan
menyikat gigi yang baik dan benar dirasa sangat diperlukan agar anak terbiasa
untuk berperilaku hidup sehat dan bersih di rumah masing-masing. Pelaksanaan
penyuluhan hari PHBS dilakukan pada Kamis tanggal 2 Agustus 2018
bertempat di Taman Kanak-kanak Kumara Sandhi. Materi mengenai cara cuci

32
tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar diberikan dengan metode
seminar, yaitu pemberian video edukatif dan praktek secara langsung. Kegiatan
penyuluhan PHBS ini disponsori oleh Rotary Club of Bali Taman dalam
pengadaan pasta dan sikat gigi, sabun cuci tangan serta beberapa souvenir.
 Hasil Pelaksanaan
Hasil dari kegiatan ini yaitu penyuluhan PHBS diikuti oleh 35 orang anak yang
terdiri dari anak Taman Kanak-kanak nol besar dan nol kecil. Saat pelaksanaan
penyuluhan murid Taman Kanak-kanak Kumara Sandhi terlihat sangat antusias
dimana dapat dilihat dari keaktifan saat menjawab pertanyaan saat dilakukan
sesi permainan serta anak-anak mudah menghafal lagu cuci tangan dan cara
menyikat gigi yang baik dan benar. Pelaksanaan penyuluhan ini dapat
menambah edukasi anak dalam hal menjaga kesehatan dan kebersihan baik
untuk anak maupun anggota keluarga lainnya. Kesadaran anak terhadap pola
hidup yang bersih dan sehat diharapkan dapat diterapkan juga kepada anggota
keluarganya.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala dalam program ini yaitu jadwal yang tidak sesuai dengan tanggal yang
telah ditentukan sebelumnya yang disebabkan oleh terdapat kegiatan dalam
rangka hari kemerdekaan yang diikuti oleh Taman Kanak-kanak Kumara
Sandhi serta menyesuaikan dengan jadwal dari Rotary Club of Bali Taman.

3.2 Program Bantu

3.2.1 Bidang Prasarana Fisik


1. Gotong Royong
Tabel Program Bantu Bidang Prasarana Fisik

Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(WITA) (Jam)

Gotong royong bersama


07.00 -
22/07/2018 masyarakat di Lingkungan 30 1
08.00
Desa Menyali
Gotong Royong Di Depan
08.00 -
16/08/2018 Kantor Desa dan Pura 30 1
10.00
Paninjoan

33
Membantu memasang umbul-
10.00 - umbul dan bendera dalam
01/08/2018 30 3
13.00 rangka HUT RI ke-73 di
Kantor Desa

 Pelaksanaan
Kegiatan gotong royong merupakan program bantu dari KKN PPM Unud XVII
yang dilakukan pada hari hari tertentu. Adapun kegiatan gotong royong yang
dilakukan diantaranya membersihkan areal sekitar Desa Menyali, membersihkan
Pura Peninjoan serta menyiapkan lapangan tersebut untuk digunakan upacara
bendera, memasang umbul – umbul dan bendera merah putih di Kantor Desa dalam
rangkaian HUT RI ke-73.

 Hasil Pelaksanaan

Kegiatan gotong royong ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan perangkat desa.
Setelah dilakukan koordinasi mengenai tempat serta waktu maka kegiatan gotong
royong ini dapat dilakukan. Adapun kegiatan gotong royong yang dilakukan
diantaranya membersihkan areal sekitar Desa Menyali, membersihkan Pura
Peninjoan serta menyiapkan lapangan tersebut untuk digunakan upacara bendera,
memasang umbul – umbul dan bendera merah putih di Kantor Desa dalam
rangkaian HUT RI ke-73.

34
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam kegiatan ini, hal ini dikarenakan
persiapan yang baik serta koordinasi dan kerja sama dengan pihak desa yang baik

2. Survei verifikasi kependudukan warga Desa Menyali

Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(Waktu) (Jam)
10.00 - Survei
12.00 verifikasi/validasi
09/08/2018 dan kependudukan 6 4
14.00 - warga Desa
16.00 Menyali.

 Pelaksanaan
Kegiatan survei kependudukan ini dilakukan untuk mengetahui dan
memperbaharui data terkait dengan sanitasi rumah tangga kepemilikan harta
benda , status ekonomi.
 Hasil kegiatan
Hasil dari kegiatan survei ini yaitu kami mendapatkan perbaharuan data
sehingga dapat digunakan oleh pihak desa dalam kepentingan yang terkait
 Kendala
Kendalanya keterbatasan waktu karena padatnya jadwal kami dalam
menyelesaikan program kerja pokok.
 Hasil Pelaksanaan
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

35
3.2.2 Bidang Peningkatan Produksi
3.2.2.1 Pembibitan dan pengomposan
Tabel Kegiatan Pembibitan dan Pengomposan

Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(WITA) (Jam)

09.00 -
22/07/2018 30 3
11.00 Membantu Program
Pembibitan Ibu-ibu PKK
16.00 - Desa Menyali
26/07/2018 30 3
18.30 Membantu Program
Pembibitan Ibu-ibu PKK
08.00 - Desa Menyali
10/08/2018 30 3
09.00

Kegiatan pembibitan dan pengomposan ini dilakukan dalam rangka


peningkatan kualitas dan mutu bibit serta mengefisiensikan waktu kerja dalam
pembibitan. Adapun kegiatan yang kami lakukan yaitu mengisi polybag dengan
tanah dan kompos setelah itu memindahkan bibit tanaman ke dalam polybag
yang telah terisi tanah dan kompos. Setelah beberapa hari kami melakukan
pemantauan terhadap pertumbuhan bibit.
 Hasil Pelaksanaan
Bibit tomat tumbuh dengan baik dan memiliki kualitas yang optimal
 Kendala
Kendala yang kami hadapi yaitu waktu, karena banyaknya ada kegiatan
program kerja pokok
4 Menghadiri Rapat Pertemuan Kelompok Kerja Kampung KB
Tabel Jadwal Kegiatan Rapat Pertemuan Kelompok Kerja Kampung KB

Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(WITA) (Jam)

Menghadiri rapat/pertemuan Kelompok


07.00 - kerja kampung KB di kantor Desa menyali
25/07/2018 8 2
08.00 bersama ibu Ir. Made Lely Nuryantini dari
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng

36
 Pelaksanaan
Pembahasan yang dipaparkan oleh Dinas Pertanian KB yaitu membahas
mengenai Peningkatan kualitas SDM di Desa menyali yang menyangkut
bidang pertanian.
 Hasil pelaksanaan
Hasil yang didapat yaitu para petani lebih memahami dalam kegiatan pertanian
untuk meningkatkan hasil produksi
 Kendala
Kendala yang diperoleh yaitu Keterbatasan biaya dari masyarakat dalam
mengembangkan pertanian

3.2.3 Bidang Sosial Budaya


 Pelaksanaan
Kegiatan memberikan bimbingan belajar bagi siswas-siswi kelas 1-3,SDN 1
dan SDN 2 Menyali oleh Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan baca siswa-siswi SDN 1 dan SDN 2 Menyali.
 Hasil Pelaksanaan
Program ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan membaca bagi adik-
adik SD. Setelah melaksanakan program ini, adik-adik SD 1,dan 2 Menyali
mampu mengikuti kegiatan belajar membaca lebih baik lagi. Pada siswa SDN
1 kelas 2 SD terlihat kemampuan membaca satu paragraph cerita tanpa harus
memebggal kata walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi


Dalam hal ini, hambatan yang dirasakan adalah kurangnya bantuan yang
diberikan oleh guru dan keluarga, untuk menekankan pentingnya baca tulis dan
menghitung dipelajari sejak dini.

3.2.4 Bidang Kesehatan Masyarakat


3.2.4.1 Posyandu Desa

 Pelaksanaan

37
Program bantu Posyandu dan Imunisasi MR bertujuan untuk memantau
perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita yang ada di desa Menyali serta
memberikan kekebalan imunitas agar bayi dan balita terbebas dari penyakit
Measle dan Rubella. Kegiatan ini menyasar balita dengan usia 0 – 60 bulan yang
ada di desa Menyali Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah menimbang
berat badan bayi dan balita, mengukur tinggi badan dan mengukur lingkar
kepala bayi dan balita, pemberian vitamin A, pencatatan dan pemantauan status
gizi balita melalui buku KIA, dan melakukan imunisasi oleh bidan desa dibantu
oleh kader dan mahasiswa KKN PPM XVII Unud. Kegiatan ini dilakukan
sebanyak lima kali. Pada tanggal 13 Agustus 2018 kegiatan posyandu
berlangsung di tempekan Kubu Anyar. Pada tanggal 14 Agustus, Posyandu
dilaksanakan di tempekan Taman sari sekaligus melaksanakan imunisasi MR
pada anak sekolah TK Kumara Sandhi dan SDN 1 Menyali. Pada tanggal 15
Agustus 2018 dilaksanakan imunisasi MR di SDN 2 dan SDN 3 Menyali.
Posyandu ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2018 di Tempekan
Paninjoan dan dilanjutkan pada tanggal 20 Agustus 2018 di tempekan campur
rasa. Posyandu terakhir dilaksanakan pada tempekan kawanan pada tanggal 23
Agustus 2018. Posyandu berlangsung dari pukul 09.00 – 11.00 WITA
 Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu dan imunisasi MR berjalan dengan baik. Tidak ditemukan
balita dengan status gizi buruk dan dan obesitas dari kelima tempekan. Tidak
ditemukan balita dengan status gizi dibawah garis normal (BGM). Manfaat dari
kegiatan posyandu dan imunisasi MR adalah pengaplikasian matakuliah
posyandu dalam kehidupan nyata sehingga mampu membantu bidan desa dalam
melakukan pengukuran, pencatatan, konseling gizi, dan pemantauan status
kesehatan balita di tiap tempekan di desa Menyali.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kegiatan posyandu dan imunisasi MR di desa Menyali memiliki beberapa
kendala dalam pelaksanaanya. Kendala tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Kurangnya tenaga bidan desa yang membantu kegiatan posyandu
dan imunisasi sehingga beban kerja bidan desa yang cukup berat.
38
2. Kurangnya pelatihan terhadap kader dalam melakukan kegiatan
pencatatan sehingga menghambat kegiatan posyandu.
3. Ketidakakuratan alat ukur yang ada di beberapa lokasi posyandu
sehingga mempengaruhi keakuratan hasil ukur.
4. Masyarakat desa yang datang berbondong – bondong dan tidak
mengantri sehingga petugas mengalami kesulitan dalam
memberikan pelayanan sesuai meja posyandu
3.3 Pendataan Balita
 Pelaksanaan
Kegiatan pendataan jumlah balita yang ada di desa Menyali merupakan
salah satu program bantu bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan ini
bertujuan untuk mendata jumlah balita yang masih aktif di posyandu
tempekan Kubu Anyar, Taman Sari, Paninjoan, Campurasa, dan Kawanan.
Sasaran kegiatan ini adalah balita dengan usia 0 – 60 bulan untuk posyandu,
dan balita berusia 9 bulan – 15 tahun untuk imunisasi MR. kegiatan
pendataan ini berlangsung selama 5 hari dengan total waktu 19 jam di posko
KKN Universitas Udayana. Pendataan balita dilakukan oleh mahasiswa
KKN bidang Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini meliputi menghitung usia
balita, pencatatan, dan pengelompokan balita berdasarkan usia dan jenis
kelamin
 Hasil Pelaksanaan
Kegiatan pendataan jumlah balita di lima tempekan berlangsung dengan
baik. Data tersebut selanjutnya akan digunakan pada kegiatan Posyandu dan
Imunisasi MR untuk memudahkan petugas dalam menghitung persentase
kedatangan balita yang terdaftar. Kegiatan ini memberikan manfaat bagi
mahasiswa KKN PPM Unud untuk mengaplikasikan ilmu mata kuliah
posyandu dan gizi kesmas. Selain itu, data ini memberikan gambaran
mengenai jumlah balita di tiap tempekannya.
 Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Dalam kegiatan pendataan jumlah balita, terdapat beberapa kendala antara
lain sebagai berikut :

39
1. Data yang tercatat tidak lengkap seperti data tanggal dan tahun lahir
sehingga menyulitkan untuk menghitung usia balita. Selain itu data
balita tidak terdapat nama orang tua yang menyebabkan kesulitan
dalam melacak balita.
2. Data yang tercatat tidak rapi sehingga kesulitan untuk membaca dan
mencatat ulang.
3. Terdapat data ganda yang menyebabkan kebingungan dalam
pendataan.

40
41
42

Anda mungkin juga menyukai