Penyaring air tersebut menggunakan dua media yaitu pasir silica sebagai media
penyaring, dan antrasit (arang tempurung kelapa sebagai alternatif) sebagai
23
penghilang warna dan bau, serta dilengkapi sistem desinfektan (klorinasi) untuk
membunuh bakteri terutama E-coli. Hasil proses penyaringan ini diharapkan
dapat memenuhi baku mutu air bersih sesuai yang dipersyaratkan dalam
Permenkes No: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3 September 1990.
Urutan pemasangan material penyaringan dimulai dari yang paling dasar yaitu
penyaring besi, ijuk, spon, pasir silica kasar, pasir silica halus dan yang terakhir
adalah antrasit. Dalam uji coba operasi penyaring air tersebut dihasilkan air
keruh berwarna hitam yang merupakan campuran antara air hasil penyaringan
dan antrasit, sehingga penampungan air yang pertama kali harus dibuang hingga
air yang dihasilkan agak jernih. Untuk memperoleh air jernih hasil penyaringan
dibutuhkan waktu 1 (satu) hari untuk mengendapkan media penyaring tersebut
(pasir silica dan antrasit).
26
Tidak tersedianya alat yang memadai seperti GPS sehingga penentuan titik
koordinat masih menggunakan handphone. Kurangnya akurasi hasil GPS dari
handphone karena terkendala sinyal.
28
Program pemasangan bak sampah plastik ini telah disetujui oleh perbekel Desa
Menyali. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, tingkat kesadaran
masyarakat telah mengalami peningkatan dalam memilah sampah plastik
walaupun belum signifikan. Hal ini terbukti dari adanya sampah plastik di setiap
bak sampah yang terpasang di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi selama kegiatan program ini adalah masih terbatasnya
jumlah bak sampah plastik yang diberikan sehingga hanya di tempat-tempat
tertentu saja yang terpasang bak sampah plastik ini.
Hasil Pelaksanaan
29
Acara diawali dengan pembukaan dari MC, doa bersama. Dilanjutkan dengan
laporan ketua panitia, sambutan Koordinator Mahasiswa Desa Menyali,
sambutan Perbekel Desa Menyali sekaligus secara resmi membuka kegiatan
pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Acara inti dimulai dari penyampaian
materi mengenai kondisi ligkungan, sampah dan pupuk organik cair oleh salah
satu mahasiswa KKN yang memiliki pemahaman dibidang kompos dan
pertanian serta lingkungan sebagai narasumber. Selesai penyampaian materi
dilanjutkan dengan melakukan pelatihan secara langsung, dimana ibu PKK
membentuk kelompok kemudian mahasiswa mengadakan simulasi tahapan
pembuatan pupuk organik cair dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan
pupuk organik cair yang dilakukan oleh peserta (ibu PKK) dengan didampingi
oleh empat orang mahasiswa pada setiap kelompok. Saat pelatihan berlangsung
terdapat timbal balik yang bagus dari pihak peserta dengan narasumber
begitupun sebaliknya. Tak jarang beberapa pertanyaan pun terlontar dari
peserta.
30
Kegiatan Pembuatan Video Potensi Wisata Air Terjun Desa Menyali, dengan
tema“Promosi potensi wisata melalui media massa, bertujuan untuk mendata
potensi wisata yang berada di Desa Menyali dan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan potensi wisata yang berada di Desa Menyali, dengan sasaran
dari kegiatan pembuatan video potensi wisata ini merupakan masyarakat dan
wisatawan.
Hasil Pelaksanaan
Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Mahasiswa KKN PPM XVII
Universitas Udayana 2018. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah penginformasian potensi wisata yang
dimiliki oleh Desa Menyali oleh Kepala Desa kepada Mahasiswa KKN PPM
XVII Universitas Udayana 2018. Tahapan kedua dalam program ini adalah
mensurvei lokasi potensi wisata yang berupa air terjun yang terletak di
tempekan/kelompok Campurasa, setelah dilakukan survei lokasi pada potensi
wisata Desa Menyali kami melakukan identifikasi masalah yang terdapat pada
potensi wisata Desa Menyali. Permasalahan yang kami temui terhadap potensi
wisata air terjun Desa Menyali adalah lokasi potensi wisata air terjun yang
kurang bersih karna tumpukan sampah yang terbawa oleh aliran air, maka dari
itu kami melakukan pembersihan sekitar lokasi air terjun Desa Menyali untuk
kenyamanan dan kebersihan wisatawan bila berkunjung. Setelah melakukan
kegiatan pembersihan di sekitar lokasi kami melakukan tahapan selanjutnya
dalam memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata desa. Hari
keduanya tepatnya pada hari selasa, 08 agustus 2018 berlangsung kegiatan
pengambilan gambar dan video dengan jumlah 3 peserta sebagai model.
Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih sekitar 3 jam yang dimulai dari
pengambilan video di depan tugu, selamat datang di desa Menyali. Kemudian
dilanjutkan pengambilan video didekat pertigaan Pura Desa. Lalu dilanjutkan
kembali pengambilan video di pura dekat lokasi Air terjun Menyali.
Pengambilan video selanjutnya berada di pertengahan jalur tangga yang
menyampaikan jika tempat yang dituju sudah dekat. Setelah tiba di Air Terjun
Menyali dilanjutkan dengan menuju spot-spot yang telah di tentukan sehari
sebelumnya. Kegiatan Pengambilan gambar dan video berakhir pada pukul
31
13.00. Hal tersebut dilakukan sebagai sarana guiding kepada wisatawan untuk
menemukan lokasi air terjun Desa Menyali.
Hasil dari kegiatan ini berupa video yang menampilkan potensi wisata air terjun
Desa Menyali, dengan adanya video ini diharapkan dapat memperkenalkan dan
mempromosikan potensi wisata air terjun Desa Menyali. Video ini akan
diunggah pada web desa sebagai sarana promosi dan disebarkan melalui media
massa.
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
1. Minimnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dilingkungan potensi
wisata.
2. Kurangnya sarana dan prasarana, penunjang potensi pariwisata. (Akses
jalur, papan petunjuk jalan, toilet, tempat makan, tempat parkir, tempat
istirahat)
32
tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar diberikan dengan metode
seminar, yaitu pemberian video edukatif dan praktek secara langsung. Kegiatan
penyuluhan PHBS ini disponsori oleh Rotary Club of Bali Taman dalam
pengadaan pasta dan sikat gigi, sabun cuci tangan serta beberapa souvenir.
Hasil Pelaksanaan
Hasil dari kegiatan ini yaitu penyuluhan PHBS diikuti oleh 35 orang anak yang
terdiri dari anak Taman Kanak-kanak nol besar dan nol kecil. Saat pelaksanaan
penyuluhan murid Taman Kanak-kanak Kumara Sandhi terlihat sangat antusias
dimana dapat dilihat dari keaktifan saat menjawab pertanyaan saat dilakukan
sesi permainan serta anak-anak mudah menghafal lagu cuci tangan dan cara
menyikat gigi yang baik dan benar. Pelaksanaan penyuluhan ini dapat
menambah edukasi anak dalam hal menjaga kesehatan dan kebersihan baik
untuk anak maupun anggota keluarga lainnya. Kesadaran anak terhadap pola
hidup yang bersih dan sehat diharapkan dapat diterapkan juga kepada anggota
keluarganya.
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kendala dalam program ini yaitu jadwal yang tidak sesuai dengan tanggal yang
telah ditentukan sebelumnya yang disebabkan oleh terdapat kegiatan dalam
rangka hari kemerdekaan yang diikuti oleh Taman Kanak-kanak Kumara
Sandhi serta menyesuaikan dengan jadwal dari Rotary Club of Bali Taman.
Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(WITA) (Jam)
33
Membantu memasang umbul-
10.00 - umbul dan bendera dalam
01/08/2018 30 3
13.00 rangka HUT RI ke-73 di
Kantor Desa
Pelaksanaan
Kegiatan gotong royong merupakan program bantu dari KKN PPM Unud XVII
yang dilakukan pada hari hari tertentu. Adapun kegiatan gotong royong yang
dilakukan diantaranya membersihkan areal sekitar Desa Menyali, membersihkan
Pura Peninjoan serta menyiapkan lapangan tersebut untuk digunakan upacara
bendera, memasang umbul – umbul dan bendera merah putih di Kantor Desa dalam
rangkaian HUT RI ke-73.
Hasil Pelaksanaan
Kegiatan gotong royong ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan perangkat desa.
Setelah dilakukan koordinasi mengenai tempat serta waktu maka kegiatan gotong
royong ini dapat dilakukan. Adapun kegiatan gotong royong yang dilakukan
diantaranya membersihkan areal sekitar Desa Menyali, membersihkan Pura
Peninjoan serta menyiapkan lapangan tersebut untuk digunakan upacara bendera,
memasang umbul – umbul dan bendera merah putih di Kantor Desa dalam
rangkaian HUT RI ke-73.
34
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam kegiatan ini, hal ini dikarenakan
persiapan yang baik serta koordinasi dan kerja sama dengan pihak desa yang baik
Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(Waktu) (Jam)
10.00 - Survei
12.00 verifikasi/validasi
09/08/2018 dan kependudukan 6 4
14.00 - warga Desa
16.00 Menyali.
Pelaksanaan
Kegiatan survei kependudukan ini dilakukan untuk mengetahui dan
memperbaharui data terkait dengan sanitasi rumah tangga kepemilikan harta
benda , status ekonomi.
Hasil kegiatan
Hasil dari kegiatan survei ini yaitu kami mendapatkan perbaharuan data
sehingga dapat digunakan oleh pihak desa dalam kepentingan yang terkait
Kendala
Kendalanya keterbatasan waktu karena padatnya jadwal kami dalam
menyelesaikan program kerja pokok.
Hasil Pelaksanaan
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
35
3.2.2 Bidang Peningkatan Produksi
3.2.2.1 Pembibitan dan pengomposan
Tabel Kegiatan Pembibitan dan Pengomposan
Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(WITA) (Jam)
09.00 -
22/07/2018 30 3
11.00 Membantu Program
Pembibitan Ibu-ibu PKK
16.00 - Desa Menyali
26/07/2018 30 3
18.30 Membantu Program
Pembibitan Ibu-ibu PKK
08.00 - Desa Menyali
10/08/2018 30 3
09.00
Pukul Waktu
Tanggal Kegiatan Tim
(WITA) (Jam)
36
Pelaksanaan
Pembahasan yang dipaparkan oleh Dinas Pertanian KB yaitu membahas
mengenai Peningkatan kualitas SDM di Desa menyali yang menyangkut
bidang pertanian.
Hasil pelaksanaan
Hasil yang didapat yaitu para petani lebih memahami dalam kegiatan pertanian
untuk meningkatkan hasil produksi
Kendala
Kendala yang diperoleh yaitu Keterbatasan biaya dari masyarakat dalam
mengembangkan pertanian
Pelaksanaan
37
Program bantu Posyandu dan Imunisasi MR bertujuan untuk memantau
perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita yang ada di desa Menyali serta
memberikan kekebalan imunitas agar bayi dan balita terbebas dari penyakit
Measle dan Rubella. Kegiatan ini menyasar balita dengan usia 0 – 60 bulan yang
ada di desa Menyali Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah menimbang
berat badan bayi dan balita, mengukur tinggi badan dan mengukur lingkar
kepala bayi dan balita, pemberian vitamin A, pencatatan dan pemantauan status
gizi balita melalui buku KIA, dan melakukan imunisasi oleh bidan desa dibantu
oleh kader dan mahasiswa KKN PPM XVII Unud. Kegiatan ini dilakukan
sebanyak lima kali. Pada tanggal 13 Agustus 2018 kegiatan posyandu
berlangsung di tempekan Kubu Anyar. Pada tanggal 14 Agustus, Posyandu
dilaksanakan di tempekan Taman sari sekaligus melaksanakan imunisasi MR
pada anak sekolah TK Kumara Sandhi dan SDN 1 Menyali. Pada tanggal 15
Agustus 2018 dilaksanakan imunisasi MR di SDN 2 dan SDN 3 Menyali.
Posyandu ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2018 di Tempekan
Paninjoan dan dilanjutkan pada tanggal 20 Agustus 2018 di tempekan campur
rasa. Posyandu terakhir dilaksanakan pada tempekan kawanan pada tanggal 23
Agustus 2018. Posyandu berlangsung dari pukul 09.00 – 11.00 WITA
Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu dan imunisasi MR berjalan dengan baik. Tidak ditemukan
balita dengan status gizi buruk dan dan obesitas dari kelima tempekan. Tidak
ditemukan balita dengan status gizi dibawah garis normal (BGM). Manfaat dari
kegiatan posyandu dan imunisasi MR adalah pengaplikasian matakuliah
posyandu dalam kehidupan nyata sehingga mampu membantu bidan desa dalam
melakukan pengukuran, pencatatan, konseling gizi, dan pemantauan status
kesehatan balita di tiap tempekan di desa Menyali.
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Kegiatan posyandu dan imunisasi MR di desa Menyali memiliki beberapa
kendala dalam pelaksanaanya. Kendala tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Kurangnya tenaga bidan desa yang membantu kegiatan posyandu
dan imunisasi sehingga beban kerja bidan desa yang cukup berat.
38
2. Kurangnya pelatihan terhadap kader dalam melakukan kegiatan
pencatatan sehingga menghambat kegiatan posyandu.
3. Ketidakakuratan alat ukur yang ada di beberapa lokasi posyandu
sehingga mempengaruhi keakuratan hasil ukur.
4. Masyarakat desa yang datang berbondong – bondong dan tidak
mengantri sehingga petugas mengalami kesulitan dalam
memberikan pelayanan sesuai meja posyandu
3.3 Pendataan Balita
Pelaksanaan
Kegiatan pendataan jumlah balita yang ada di desa Menyali merupakan
salah satu program bantu bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan ini
bertujuan untuk mendata jumlah balita yang masih aktif di posyandu
tempekan Kubu Anyar, Taman Sari, Paninjoan, Campurasa, dan Kawanan.
Sasaran kegiatan ini adalah balita dengan usia 0 – 60 bulan untuk posyandu,
dan balita berusia 9 bulan – 15 tahun untuk imunisasi MR. kegiatan
pendataan ini berlangsung selama 5 hari dengan total waktu 19 jam di posko
KKN Universitas Udayana. Pendataan balita dilakukan oleh mahasiswa
KKN bidang Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini meliputi menghitung usia
balita, pencatatan, dan pengelompokan balita berdasarkan usia dan jenis
kelamin
Hasil Pelaksanaan
Kegiatan pendataan jumlah balita di lima tempekan berlangsung dengan
baik. Data tersebut selanjutnya akan digunakan pada kegiatan Posyandu dan
Imunisasi MR untuk memudahkan petugas dalam menghitung persentase
kedatangan balita yang terdaftar. Kegiatan ini memberikan manfaat bagi
mahasiswa KKN PPM Unud untuk mengaplikasikan ilmu mata kuliah
posyandu dan gizi kesmas. Selain itu, data ini memberikan gambaran
mengenai jumlah balita di tiap tempekannya.
Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi
Dalam kegiatan pendataan jumlah balita, terdapat beberapa kendala antara
lain sebagai berikut :
39
1. Data yang tercatat tidak lengkap seperti data tanggal dan tahun lahir
sehingga menyulitkan untuk menghitung usia balita. Selain itu data
balita tidak terdapat nama orang tua yang menyebabkan kesulitan
dalam melacak balita.
2. Data yang tercatat tidak rapi sehingga kesulitan untuk membaca dan
mencatat ulang.
3. Terdapat data ganda yang menyebabkan kebingungan dalam
pendataan.
40
41
42