ABSTRAK
Dalam makalah ini, membahas integrasi mata pelajaran dalam konteks pembelajaran
tematik di sekolah. Makalah ini memberikan wawasan penting tentang pendekatan pembelajaran
tematik, yang menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan pembelajaran
yang fokus pada tema atau topik tertentu . Diharapkan makalah ini memberikan wawasan
penting tentang pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tema.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kurikulum 2013 terus menjadi subjek diskusi di kalangan akademisi sejak
diterapkan di beberapa sekolah. Namun, masih ada beberapa masalah yang belum
terselesaikan, yang paling menonjol adalah perbedaan yang signifikan dalam
pembelajaran.Banyak seminar dan diskusi diadakan untuk menentukan pedoman yang
tepat untuk menerapkan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, istilah “pembelajaran
tematik integratif” ditambahkan. Pembelajaran tematik adalah jenis pembelajaran yang
menggunakan tema untuk menghubungkan berbagai mata pelajaran sehingga
memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran
tematik biasanya digunakan di kelas awal Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
(kelas 1 hingga kelas 3). Namun, dengan kurikulum 2013, pembelajaran tematik
sekarang diterapkan di semua tingkat kelas (kelas 1 hingga kelas 6). (Frasandy, 2017. h.
304)
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB
I pasal 1 ayat 1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”(UU RI Nomor 20 Tahun 2003).
Dalam situasi seperti ini, guru harus kreatif untuk membuat pembelajaran yang
menarik dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran ke dalam satu tema.
Pendekatan ini disebut sebagai “Pembelajaran Tematik Integratif”. (Frasandy, 2017. h.
305)
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:
a. Bagaimana konsep integrasi mata pelajaran ke dalam pembelajaran tematik dapat
didefinisikan dan dipahami secara menyeluruh?
b. Bagaimana pengaruh integrasi mata pelajaran terhadap pencapaian hasil belajar
siswa?
c. Bagaimana penilaian yang ada dalam konsep integrasi mata pelajaran ke dalam
pembelajaran tematik?
d. Bagaimana model yang di terapkan dalam konsep integrasi mata pelajaran ke dalam
pembelajaran tematik?
B. PEMBAHASAN
1. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik digunakan dalam kurikulum 2013 untuk menggabungkan
beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator kurikulum atau standar isi (SI) dari
berbagai mapel ke dalam satu tema (Daryanto, 2014. h. 45). Pembelajaran tematik
berarti pembelajaran yang menggunakan tema untuk menghubungkan berbagai mata
pelajaran sehingga memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna kepada
siswa. (Ibid.,h. 3)
Salah satu model pembelajaran terpadu adalah pembelajaran tematik. Model
jaring laba-laba, atau webbed, menggunakan tema tertentu untuk menyatukan konsep.
(Hidayani, 2016.h. 159)
Menurut Majid (2014), Pembelajaran tematik adalah jenis pembelajaran yang
menggabungkan ide-ide dalam berbagai bidang studi dengan tujuan meningkatkan
kemampuan belajar siswa dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Selain
itu, pembelajaran tematik adalah jenis pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna kepada siswa.(Trianto, 2014. h. 79)
Menurut sri Istuti Malik menyatakan bahwa Pembelajaran tematik adalah upaya
untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran
dengan menggunakan tema. Ini termasuk dalam model pembelajaran terpadu (integrated
instruction), yang merupakan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa secara
aktif mempelajari konsep dan prinsip pendidikan secara menyeluruh, bermakna, dan
menarik. (Abdul Majid, 2014. h. 80)
Dengan demikian, pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan aktif
siswa dalam proses belajar. Hal ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan
pengalaman langsung yang memungkinkan mereka menemukan sendiri berbagai konsep
yang telah mereka pelajari . Pengalaman ini memungkinkan mereka untuk memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep-konsep
lain yang telah mereka pelajari sebelumnya. (Hidayani, 2017)
Di kelas I, II, dan III, mata pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai
penghela mata pelajaran lain melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai mengikat
berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasan. Di kelas IV,
V, dan VI, Kompetensi Dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial dibangun secara terpisah, sehingga pendekatan integrasinya bersifat
multidisipliner, meskipun Struktur kurikulum 2013 sekolah dasar dan daftar tema dari
kelas I hingga kelas VI disajikan di sini.
Pada struktur kurikulum 2013 SD/MI, mata pelajaran IPA dan IPS dimasukkan ke
dalam mata pelajaran lain untuk kelas I, II, dan III. Untuk kelas IV, V, dan VI, mata
pelajaran ini berdiri sendiri. Mulai kelas I, beban belajar siswa adalah 30 jam per
minggu; kelas II adalah 32 jam per minggu; kelas III adalah 34 jam per minggu; dan
kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam per minggu.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pendekatan dalam kurikulum yang menggabungkan
berbagai kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran ke dalam satu tema.
Tujuan utama pembelajaran tematik adalah meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
dan membantu mereka memahami materi yang terkait. Pembelajaran tematik juga
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahas siswa.
Pembelajaran tematik integratif mengambil prinsip-prinsip berikut: memilih topik
yang relevan, memilih materi yang mendukung kurikulum, mempertimbangkan minat,
kemampuan, dan pengetahuan awal siswa, dan memberikan siswa kesempatan untuk
mempelajari apa yang mereka butuhkan. Banyak model pembelajaran tematik yang
berpusat pada pengintegrasian tema. Ini termasuk model terhubung, model tersarang,
model terurut, model komprehensif, model terjaring, model tertali, model terpadu, model
terbatas, dan model jaringan. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dalam pendekatan pembelajaran tematik integratif, penilaian lebih menekankan
pada penilaian asli yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Pendekatan ini menggunakan berbagai metode untuk melakukan penilaian, termasuk
menentukan tema, mengintegrasikan tema ke dalam kurikulum, merancang rencana
pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi.
Pendekatan pembelajaran tematik integratif, yang mengintegrasikan berbagai
mata pelajaran dalam konteks tema tertentu, mendorong pemahaman yang lebih
mendalam, motivasi belajar yang lebih tinggi, dan pengembangan keterampilan lintas
mata pelajaran. Dengan pemahaman ini, guru dapat membuat rencana pembelajaran yang
lebih baik dan fokus pada perkembangan siswa secara keseluruhan.
2. Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karenanya, saran-saran dari para pembaca berupa kritikan-kritikan positif atau masukan-
masukan yang sifatnya konstruktif tetap kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA