Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MODUL 4

PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU

 Disusun Oleh :

IMAWATY NUR KHASANAH 857104369

INDAH FIDIA 857104179

LIAH RAHMAWATI 857104383

LUTFI MUTIA RAMADHIN 857104201


UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) JAKARTA

POKJAR MAKASAR

2020

1 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


MODUL 4
PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU

Pendahuluan
Sebagaimana telah disajikan dalam modul terdahulu, bahwa pembelajaran terpadu
pada dasarnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa
mata pelajaran secara terintegrasi memberikan pengalaman yang bermakna kepada
siswa.
Dalam menanamkan kosep pengetahuan atau keterampilan, siswa tidak perlu di
driil, tetapi diarahkan untuk belajar melalui pengalaman langsung (direct experience)
dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain yang sudah dipahami sehingga
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Peran cangan yang tepat akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksaaan pembelajaran terpadu.
Pada modul keempat akan dihantarkan pada pemahaman mengenai
perancangan pembelajaran terpadu. Sebab pemahaman tersebut akan menjadi awal
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu di sekolah dasar.
Pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran secara terintegrasi
memberikan pengalaman yang brmakna kepada siswa.

Sebagai dasar dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran terpadu di


sekolah dasar, perlu dipahami terlebih dahulu kompetensi lulusan dan struktur
kurikulum sekolah dasar.

2 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


KEGIATAN BELAJAR 1
Tahapan Perancangan Pembelajaran Terpadu

Seperti sudah diuraikan pada bagian pendahuluan, bagi Anda yang belum atau
tidak menggunakan kurikulum 2004 tidak perlu kawatir. Pola yang diuraikan di bawah
ini dapat Anda adaptasi sendiri sambil mencermati kurikulum yang Anda gunakan di
kelas Anda sehari-hari.
Kompetensi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah
sebagai berikut:
1. Mengenali dan membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran agamayang
diyakini.
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli
terhadap lingkungan.
3. Berpikir secara logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai
media.
4. Menyenangi keindahan.
5. Membiasakan hidup bersih, bugar, dan sehat.
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
Struktur kurikulum SD dan MI memuat jumlah dan jenis mata pelajaran yang
ditempuh dalam satu periode belajar selama enam tahun mulai kelas I (satu) sampai
dangan kelas VI (enam).
Tabel 4.1
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
Alokasi Waktu
Kelas III sampai
I dan II
dengan VI
A.   A. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendekatan 3
Pendidikan 5
TEMATIK
Kewarganagaraan dan
Pengetahuan sosial
Bahasa Indonesia 5
Matematika 5

3 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


Pengetahuan Alam 4
Kerajinan Tangan dan 4
Kesenian
Pendidikan Jasmani 4
B.   B. Pembiasaan Kegiatan yang 2
mendorong/
mendukung
pembiasaan
C.   C. Muatan Lokal Kegiatan atau Mata -
Pelajaran
Jumlah 27 32

Penjelasan untuk kelas I dan II :


1. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar
pembiasaan dengan menggunakan pendekatan tematik diorganisasikan
sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah.
2. Penjelasan teknik pendekatan tematik diatur dalam pedoman tersendiri.
3. Alokasi waktu total yang disediakan adalah 27 jam pelajaran perminggu.
4. Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 35 menit
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 – 40 minggu
6. Alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran pada dasarnya dapat diatur dengan
bobot berkisar 15% Agama 50% membaca dan menulis permulaan serta
berhitung 35%, IPA, PKn dan Pendidikan Jasmani.
7. Sekolah dan madrasah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi
sesuai dengan kemampuannya.
Penjelasan untuk kelas III, IV, V danVI :
1. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar
pembiasaan diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah.
2. Penjelasan teknis kegiatan belajar pembiasaan diatur dalam pedoman tersendiri.
3. Alokasi waktu total yang disediakan adalah 32 sampai dengan 34 jam pelajaran
per-minggu.
4. Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 40 menit.

4 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


5. Minggu efektif satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 sampai dengan 40
minggu.
6. Mata pelajaran PKn dan Pengetahuan Sosial diajararkan baik secara sendiri-
sendiri maupun secara terintegrasi yang diatur sepenuhnya oleh sekolah.
7. Muatan lokal diadakan dengan kebutuhan dan kesiapan sekolah.
8. Sekolah dapat memberikan Mata Pelajaran Bahasa Inggris mulai kelas IV sesuai
dengan kemampuannya.
9. Dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai kemampuan
10. Sekolah bertaraf Internasional dapat menggunakan Bahasa Inggris, sebagai
bahasa pengantar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Idealnya modul pembelajaran terpadu bertolak dan dikembangkan dari kurikulum


yang sudah terpadu (Integrated Curriculum). Namun, dalam penididikan di Indonesia,
biasanya kurikulum itu sudah dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang
terpisah satu dengan lainnya, terdiri dari tujuh mata pelajaran yaitu pendidikan Agama,
PKn, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Kerajinan Tangan dan Kesenian, dan
Pendidikan Jasmani.
Guru harus memiliki kejelian dalam mengidentifikasi dan menetapkan
kompetensi dasar dan indikator pda setiap mata pelajaran yang akan dipadukan.
Guru harus memahami betul kandungan isi dari masing-masing kompetensi
dasar dan indicator tersebut sebelum dilakukan pemaduan- pemaduan.
Keberhasilan pelaksanaan pelaksaan pembelajaran terpadu sangat ditentukan
bagaimana guru mampu menyusun perancangan dan scenario pembelajaran yang
tepat dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa.
Dalam merancang pembelajaran terpadu disekolah dasar terpadu di sekolah
dasar terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan.

1. Penetapan Mata Pelajaran


Tetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan pad saat menetapkan beberapa
mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau

5 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


rasional yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan
kebermaknaan belajar.

2. Penetapan Kompetensi Dasar


Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan
semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan
secara terpadu dengan menggunakan payung sebuah tema pemersatu.

3. Penetapan Hasil Belajar dan Indikator


Mempelajari dan menetapkan hasil belajar dari setiap mata pelajaran sehingga
dapat diketahui pokok yang bisa dibahas secara terpadu.

4. Penetapan Tema
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan (Poerwadarminta, 1993; Moeliono, 1989; Keraf,1991).
Dalam pengembangan tema - tema pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat
sejumlah aspek yang perlu pertimbangan, diantaranya:
a. Tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta
terkait dengan cara kebiasaan belajarnya.
b. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa,
termasuk minat dan kemampuannya.
c. Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa.

5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu


Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-
masing mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu.
Pemetaan dapat dibuat dalm bentuk bagan dan atau matriks jaringan topik yang
memeprhatikan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap
mata pelajaran.

6 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu
Secara umum, silabus ini diartikan sebagai garis – garis besar, ringkasan, ikhtiar
atau pokok – pokok isi materi pembelajaran terpadu. Silabus merupakan penjabaran
lebih lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai.

7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu


Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi:
a. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas,
semester, dan waktu/ banyaknya jam pertemuan yang akan dialokasikan)
b. Kompetensi dasar yang hendak dicapai;
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar;
d. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus
dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber
belajar untuk menguasai kompetensi dasar;
e. Alat dan media yang akan digunakan untuk memperlancar pencapaian
kompetensi dasar;
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan istrumen yang akan digunakan untuk
menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian;
g. Sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran terpadu sesuai.
dengan kompetensi dasar yang dikuasai.

Keuntungan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat Sekolah


Dasar yaitu dengan adanya penerapan sistem guru kelas, dengan pengalaman
mengajarkan seluruh mata pelajaran, guru bisa lebih cepat melihat keterhubungan
kompetensi dasar dan indikator antar mata pelajaran.
Dalam merancang pembelajaran terpadu disekolah dasar terdapat tujuh langkah yang
harus dilakukan, antara lain:
1. Penetapan mata pelajaran
2. Penetapan Kompetensi Dasar
3. Penetapan hasil belajar dan indikator contoh (hal 4.11)

7 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


4. Penetapan tema contoh (hal 4. 13)
5. Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu (gambar 4.
2 dan 4.3).
6. Penyusunan silabus pembelajaran terpadu
7. Penyusunan satuan pembelajaran terpadu

8 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


Kegiatan Belajar 2
Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu

Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtiar, atau pokok–pokok isi/materi


pembelajaran yang digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi,
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok–pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam penyusunan satuan
pembelajaran terpadu, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem
penilaian.
Silabus pembelajaran terpadu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
sistem, dimana komponen-komponen yang ada di dalamnya saling berhubungan satu
sama lain dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Setelah mendapatkan gambaran tentang tahapan perancangan pembelajaran
terpadu di sekolah dasar, maka kita melakukan kajian terhadap contoh silabus dan
satuan pembelajaran terpadu.
Satuan pembelajaran terpadu merupakan satuan atau unit program
pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana
pencapaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran
terpadu yang akan dibahas.
Komponen satuan pembelajaran terpadu mengandung unsur-unsur pokok yang
meliputi
a. Identitas mata pelajaran,
b. Kompetensidasar, hasil belajar, dan indikator yang akan dipadukan,
c. pokok-pokok materi yang akan disajikan,
d. Kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan,
e. Alat, media, dan sumber bahan yang digunakan,
f. Cara penilaian yang akan ditempuh dilengkapi dengan alat penilaian.

B. MATERI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator di atas ditetapkan materi
pembelajaran sebagai berikut.

9 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


1. Bahasa Indonesia
a. Peristiwa alam yang terjadi di sekitar
b. Gambar seri, yang terdiri dari 4 rangkaian gambar yang memuat gejala peristiwa
alam
c. Menulis kalimat dengan memperhatikan ejaan dan penggunaan tanda baca
d. embaca dengan lalfal dan intonasi yang benar

2. Pengetahuan Alam

Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, meliputi ciri-ciri penyebab, dan
pengaruh terhadap kesehatan.

3. Matematikangan

Penjumlahan dan pengurangan melalui soal cerita tentang peristiwa alam dalam
kehidupan sehari-hari.

4. Kerajinan Tangan dan Kesenian

Syair lagu tentang “Kampung Halamanku”

C. STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran terpadu ini diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan


persiapan, pembukaan, inti, dan penutup

1. Kegiatan Persiapan/pra pembelajaran

Guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung pelaksanaan


proses pembelajaran terpadu seperti menyiapkan ruangan, alat dan media dan
sebagainya.

2. Kegiatan Pembukaan
a. Siswa dikondisikan ke dalam situasi belajar yang kondusif.

10 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


b. Guru menyampaikan secara lisan dan menuliskan di papan tulis materi yang
akan dipelajari.
c. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan siswa yang harus dilaksanakan
siswa dalam pembelajaran.
d. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu
PEMANDANGAN.

3. Kegiatan Inti
 Eksplorasi

Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang lagu yang dinyanyikan dan
dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari

 Elaborasi
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen, setiap kelompok
terdiri atas 4-5 anak
b. Setiap kelompok mencari berita dari surat kabar, majalah dan buku pengetahuan
tentang peristiwa alam yang telah disediakan guru
c. Perwakilan kelompok memaparkan apa yang telah ditemukan, dan dilanjutkan
tanya jawab
d. Guru memberi kesimpulan dari diskusi
e. Guru memperlihatkan gambar seri tentang peristiwa alam dan meminta masing-
masing kelompok mengamati dan menghubungkan setiap gambar
f. Setiap kelompok menuliskan paragraf kalimat untuk setiap gambar dengan
memperhatikan cara penulisan dan penggunaann tanda baca yang benar
g. Setiap kelompok membacakan hasilnya dengan memperhatikan intonasi yang
benar
h. Guru menanggapi tentang bacaan siswa dan memberikan penjelaskan
i. Setiap kelompok mengamati lingkungan disekitar sekolah, dan membedakan
lingkungan yang sehat dan lingkunngan yang tidak sehat
j. Setiap kelompok menuliskan pada lembar pengamatan dan mendiskusikan
dengan anggota kelompok. selanjutnya masing-masing perwakilan kelompok
membacakan hasilnya

11 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


k. Kegiatan selanjutnya mendemonstrasikan dan menyelesaikan latihan soal cerita
tentang penjumlahan dan pengurangan yang dihubungkan dengan peristiwa
alam di lingkungan sendiri

Konfirmasi

a. Guru memberikan tanggapan terhadap semua hasil kerja siswa


b. Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang telah menyampaikan hasil
diskusi, menyampaikan pendapatn serta memberikan motivasi pada siswa yang
belum aktif dalam pembelajaran.

4. Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya.
b. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru bersama siswa membahas jawaban siswa dan menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
d. Guru menutup pelajaran dan tindak lanjut memberikan pembiasaan untuk selalu
menjaga kebersihan dan kesehatan

D. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Koran, majalah, dan buku-buku pengetahuan
2. Lingkungan disekitar sekolah
3. Gambar seri tentang peristiwa alam (banjir)
4. Teks lagu “kampung halamanku”

E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penialaian
a. Penilaian proses dilakukan untuk melihat kerjasama siswa dalam berkelompok
b. Penilaian akhir (post-test)

2. Jenis dan Bentuk Tes


a. Tes tulisan bentuk uraian dan pilihan ganda dilakukan pada akhir pembelajaran.

12 | Perancangan Pembelajaran Terpadu


b. Tes lisan dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran.
c. Tes kinerja (performance test) dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

3. Alat Penilaian
a. Lembar Kerja Siswa
b. Lembar Soal
c. Lembar Pengamatan
d. Lembar Penilaian Kinerja
e. Lembar Analisis Kemampuan Menulis

F. SUMBER RUJUKAN

13 | Perancangan Pembelajaran Terpadu

Anda mungkin juga menyukai