Anda di halaman 1dari 6

MERENUNGI KEBESARAN ALLAH

‫ َوَم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َهاِدَي‬،‫ َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه‬،‫ َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُروِر َأْنُفِس َنا َوِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬،‫إَّن الـَحْمَد ِهّلِل َنـْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه‬
‫ َو َأْش َهُد َأن َّال ِإَلَه ِإَّال هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُم ـَح َّم دًا َع ْبُد ُه َو َر ُسو ه‬،‫َلُه‬
‫ُل‬

‫َأَّم ا َبْعُد‬

Ikhwatal Islam,

Alhamdulillah diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita, kita bisa merasakan kenikmatan melihat
pemandangan yang indah, masya Allah. Ini merupakan nikmat yang luar biasa. Yang tentunya kita bukan
hanya sebatas melihat keindahannya saja, tapi juga kita merenungi akan kebesaran Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Merenungi akan keindahan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga dari situ semakin bertambah
keimanan kita. Bahwa Allah itu Maha indah. Indah bukan hanya ciptaannya, tapi juga indah syariatnya,
indah perbuatannya.

Maka dari itu kita juga berusaha bagaimana kita merasakan keindahan tersebut. Di dalam ibadah kita, di
dalam menjalankan syariat Allah. Maka ini adalah merupakan sesuatu yang luar biasa kalau kita semua
merasakan keindahan tersebut, sebab tidak ada yang lebih indah bagi seorang hamba dari bermunajat
kepada Allah, tidak ada yang lebih indah bagi hati kita ketika hati kita bertaqorrub kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Ketika kita mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka itu kebahagiaan yang luar
biasa, Bahkan kata Syaikhul Islan Ibnu Taimiyah Rahimhullah

‫إن في الدنيا جنة من لم يدخلها لم يدخل جنة اآلخـــرة‬

“Sungguh di dunia terdapat Surga, barangsiapa belum memasuki ke dalam Surga di dunia, maka dia
tidak akan masuk Surga di akhirat nanti”

Apa itu surga dunia yang dimaksud oleh beliau? Kata beliau yaitu Ma’rifatulloh Jalla wa ‘Ala, yaitu
mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia memang betul. Karena dengan mengenal Allah, kita akan betul-
betul tumbuh sifat-sifat yang indah sekali. Orang yang kenal Allah, dia akan menjadi hamba yang
bersyukur, orang yang kenal Allah dia akan menjadi hamba yang selalu berbuat baik kepada manusia,
orang yang kenal Allah dia akan menjadi hamba yang tawadhu, yang tidak akan pernah sombong, karena
dia sadar semua pemberian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang kenal Allah Subhanahu wa
Ta’ala menjadi orang yang sabar menghadapi berbagai macam ujian, kesulitan hidup dan yang lainnya.
Karena ia tahu dan ia kenal Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang kenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia
akan menjadi hamba yang mempunyai sifat-sifat yang luar biasa.

Lihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , manusia yang paling kenal Allah. Tidak ada manusia yang
paling kenal kepada Allah daripada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka karena pengenalan
beliau kepada Allah luar biasa, menimbulkan akhlak yang luar biasa, kesempurnaan sebagai seorang
manusia.

Makanya manusia menjadi sempurna ketika ia mengenal penciptanya Yang Maha Sempurna. Manusia
menjadi mulia, ketika ia mengenal penciptanya Yang Maha Mulia. Kenapa? karena kesempurnaan milik
siapa? Milik Allah, kemuliaan milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, keindahan milik Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Makanya orang-orang yang beriman dan bertakwa itu diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
dua macam keindahan, keindahan batin dan keindahan fisik.

Kalau kita melihat orang yang MasyaAllah bertakwa, beriman dan beramal sholeh, dari air wajahnya aja
kita sudah merasa senang melihatnya, kenapa? karena Allah mencintai dia, dan disebutkan dalam hadits
bahwa apabila Allah mencintai seseorang Allah akan memanggil Jibril. Lalu Jibril menyeru kepada semua
penduduk langit dan bumi, bahwasanya Allah mencintai si Fulan maka cintailah dia. Maka dicintailah
oleh penduduk langit, dicintai oleh penduduk bumi berupa bebatuan, demikian pula hewan-hewan dan
yang lainnya, dan diletakkanlah penerimaan dimuka bumi kata Rasullullah.

Saudaraku sekalian,

Maka penting sekali kita mengenal tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kenali Allah. Dengan semakin
kita kenal kepada Allah, maka kita akan bisa merasakan keindahan-keindahan yang tidak bisa kita
rasakan dan tidak bisa kita bandingkan dengan keindahan dunia.

Shahih saudaraku sekalian,


Makanya kenikmatan penduduk surga yang paling luar biasa di surga itu apa? melihat Allah. Tidak ada
keindahan di surga yang melebihi melihat wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana dalam Hadits
diriwayatkan imam Bukhari dan Muslim, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menafsirkan
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surah Yunus, ‘bagi orang-orang yang berbuat Ihsan, Allah akan
berikan kepada mereka surga dan tambahan, Rasullullah mengatakan nanti di hari kiamat Allah akan
berfirman kepada penduduk surga:

‫ َفُيْك َشُف اْلِح َج اُب َفَم ا ُأْع ُطْو ا َشْيًئا َأَح َّب ِإَلْيِهْم ِم َن‬: ‫ َأَلْم ُتَبِّيْض ُوُجْو َهَنا؟ َأَلْم ُتْد ِخ ْلَنا اْلَج َّنَة َو ُتَنِّج َنا ِم َن الَّناِر؟ َقاَل‬: ‫ُتِرْيُد ْو َن َشْيًئا َأِزْيُد ُك ْم ؟ َفَيُقوُلْو َن‬
‫ الَّنَظِر ِإَلى َر ِّبِهْم َع َّز َو َج َّل‬.

“Wahai penduduk surga, maukah aku menambahkan untuk kalian sesuatu? Mereka
menjawab,”Bukankah Engkau telah menjadikan wajah-wajah kami putih berseri? Bukankah Engkau telah
memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?” Nabi bersabda,”Maka
disingkapkanlah tabir penutup, sehingga tidaklah mereka dianugerahi sesuatu yang lebih mereka
senangi dibandingkan anugerah melihat Rabb mereka Azza wa Jalla.”

Kenapa? karena waktu di dunia mereka belum pernah melihat Allah. Dan mereka waktu di dunia
mengenal Allah dan ternyata mereka merasakan keindahan ketika mereka mengenal Allah di dunia ini.
Dia merasakan keindahan ketika bertaqorrub, ketika tahajud, ketika bermunajat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, dia merasakan keindahan-keindahan tersebut. Bahkan orang yang sudah
merasakan keindahan betul dengan mengenal Allah, dia tidak ingin menggantinya dengan yang lain, dia
tidak ingin kehilangan, karena itu memang sesuatu yang luar biasa dalam hidupnya.

Allah gantikan di surga menjadi melihat wajah Allah langsung yang sangat indah. Bayangkan kita melihat
ciptaan Allah saja kita merasa terkagum-kagum, Masya Allah, Subhanallah. Bagaimana coba kalau kita
melihat wajah Allah yang paling indah, yang keindahannya tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga
saudaraku sekalian.

Maka saudara-saudaraku sekalian, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan kita untuk
berusaha mengenal Allah, Rasullullah bersabda:

‫ِإَّن ِهلل ِتْس َع ُة َو ِتْس ِع ْيَن اْس ًم ا َم ْن أْح َص اَها َد َخ َل الَج َّنة‬
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barangsiapa menghafalnya akan masuk surga.” (HR. Bukhari).

Apa yang dimaksud dengan meng-ihsho di dalam hadis tersebut? Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah
menyebutnya dalam kitab beliau Madarijus Salikin, yang dimaksud deng ihso yaitu empat martabat,
martabat yang pertama ialah kita berusaha kenal dali-dalilnya dari Al-Qur’an dan hadits Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Sallam. Martabat yang kedua kita berusaha untuk menghafalnya, martabat yang ketiga kita
berusaha untuk menyelami makna-maknanya. Kita coba mengambil nama Allah Ar-Rahman, kita
berusaha selami maknanya, apa makna Ar-Rahman?. Kemudian martabat yang keempat itu kita
mengamalkan konsekuensinya.

Masya Allah, ini luar biasa sekali. Maka dari itulah mari kita berusaha mengenal Allah dengan dua cara
mengenal Allah. Kata Syaikh Muhammad bin Shaleh Utsaimin Rahimahullah, mengenal Allah itu dengan
dua cara.

Cara yang pertama yaitu melalui ayat-ayat yang dibaca yaitu Al-Qur’an dan hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam, karena Allah memperkenalkan dirinya dalam Al-Qur’an. Baca ayat Kursi, Allah berfirman
Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum, baca surat Al Ikhlas, Qul huwallahu Ahad, Allahush Shamad.
Baca akhir-akhir Surat Al-Hasyr, baca Al-Quran. Kita akan dapatkan Allah memperkenalkan dirinya
kepada hamba-hambaNya, ini cara yang pertama saudaraku.

Cara yang kedua yaitu, mengenal Allah melalui ayat-ayat yang bersifat kauniyah, ciptaan-ciptaan-Nya.
Ketika kita melihat bagaimana besarnya langit dan bumi yang kebesarannya tidak bisa kita ungkapkan
dengan kata-kata. Bumi yang kita pijak ini saja sangat besar sekali, tujuh angit 7 lapis bumi dan 7 lapis
langit Itu bagaimana? Allah mengatakan:

‫َو َلَقْد َز َّيَّنا الَّسماَء الُّد ْنيا ِبَم صاِبيَح‬

“Dan sungguh kami telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang“. (QS. Mulk: 5).

Bayangkan, bintang-bintang yang ada di situ, demikian pula matahari, ternyata itu masih langit dunia
saudaraku, dan ternyata bumi sangat kecil sekali dibandingkan dengan matahari. Itu baru langit dunia,
bagaimana yang kedua, ketiga, keempat, lebih besar sekali. Ketika kita melihat ciptaan Allah yang luar
biasa seperti itu, Allah Maha Besar, kebesaran Allah yang luar biasa, yang kita kenali dengan melihat
ciptaanNya saudaraku. Ketika kita melihat laut yang bergelombang, keindahan-keindahan yang Allah
perlihatkan kepada makhluk-makhluk-Nya, untuk memperlihatkan kepada hamba-Nya tentang
kekuasaan diri-Nya, untuk apa? supaya kita menjadi hamba-hamba yang berpikir, Allah mengatakan:

‫ِإَّن ِفي َخ ْلِق الَّسماواِت َو اَأْلْر ِض َو اْخ ِتالِف الَّلْيِل َو الَّنهاِر آَل ياٍت ُأِلوِلي اَأْلْلباِب‬

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam, sungguh terdapat
tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang memiliki pikiran“. (QS. Ali Imron: 190).

Siapa mereka:

‫اَّلِذ يَن َيْذ ُك ُروَن َهَّللا ِقيامًا َو ُقُعودًا َو َعلى ُج ُنوِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن ِفي َخ ْلِق الَّسماواِت َو اَأْلْر ِض َر َّبنا َم ا َخ َلْقَت َهَذ ا باِط ًال ُسْبحاَنَك َفِقنا َعذاَب الَّناِر‬

“Yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah ketika berdiri, ketika duduk, ketika berbaring
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Rabb kami, tiadalah apa yang
Engkau ciptakan ini semua dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, dan pelihara kami dari api neraka”“. (QS.
Ali Imron: 191).

Maka dari itulah saudaraku, kita diperintahkan oleh Allah untuk melihat, mentadaburi ayat-ayat Allah
yang bersifat kauniyah, alam semesta ini. Karena ciptaan itu menunjukkan kepada sifat penciptanya.
Semoga dengan kita mengunjungi tempat-tempat yang indah semakin menambah keimanan kita kepada
Allah. Semakin kita berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, agar kita diberikan keindahan yang
lebih dari itu. Keindahan yang bersifat maknawi, keindahan hati, keindahan akhlak, dan tentunya yang
terbesar yaitu keindahan melihat wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ada sebuh mitos tentang pulau di belakang saya, pulau Senoa, yang katanya asal-muasalnya adalah
wanita hamil yang pelit yang kemudian tenggelam dari pulau. Ini namanya dongeng. Tentunya yang
pertama berita-berita seperti ini harus kita periksa secara ilmiah, apakah itu harus diperiksa atau sebatas
cerita. Kalau tidak ada buktinya, mana dalilnya, maka Allah berkata di dalam Al-Qur’an:
‫ُقْل َهاُتوا ُبْر َهاَنُك ْم ِإْن ُكْنُتْم َص اِدِقيَن‬

“Katakan, kemarikan bukti-bukti kalian, jika kalian orang yang benar“. (QS. Al-Baqarah: 111).

Karena jika hanya sebatas cerita dan lainnya, tentu kita tidak bisa mempercayainya. Karena untuk
meyakini sesuatu membutuhkan kepada bukti yang akurat. Bagaimana kita yakin jika buktinya saja
masih bersifat dugaan, bahkan dibawah dugaan, hanya sebatas mitos saja. Sementara di dalam Al-
Qur’an, untuk meyakini sesuatu harus butuh bukti.

Anda yakin ada Mekkah? yakin, darimana anda tau Mekkah ada? karena saya sudah kesana, banyak
orang yang sudah melihat, buktinya sangat jelas, maka kita yakin betul karena buktinya sudah jelas
sekali. Namun jika hanya sekedar mitos, kata orang dan kata orang, maka yang seperti ini tidak boleh
kita percayai. Dan seperti ini masuknya khurofat, yaitu cerita-cerita yang tidak masuk di akal, dibuat-
buat. Maka yang seperti ini namanya khurofat. Jika disertai keyakinan jika kita pergi ke pulau itu bisa jadi
begini dan begini, baru itu timbul kesyirikan. Tapi kalau hanya sebatas cerita begini dan begini, itu
khurofat namanya.

Allahu a’lam, semoga yang sampaikan bermanfaat, wabillahi taufiq.

Anda mungkin juga menyukai