Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PEMASARAN JAGUNG HIBRIDA DI DESA JANTI KECAMATAN

PAPAR KABUPATEN KEDIRI

Ida Syamsu Roidah

ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk (1). Menganalisis strategi pemasaran jagung hibrida di Desa
Janti Kabupaten Kediri. (2). Menganalisis saluran pemasaran jagung hibrida di Desa Janti
Kabupaten Kediri.
Strategi pemasaran jagung hibrida Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
dengan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS dengan skor tertinggi yaitu sebesar 4,6
pada skor SO. Sehingga dalam strategi pemasaran jagung hibrida menggunakan strategi SO,
maksudnya strategi yang mengoptimalkan Strengths (S) dengan memanfaatkan Opportunities
(O) yang ada dalam sistem pemasaran jagung hibrida.
Strategi pemasaran jagung hibrida Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
dengan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS dengan skor tertinggi yaitu sebesar 4,6
pada skor SO. Sehingga dalam strategi pemasaran jagung hibrida menggunakan strategi SO,
maksudnya strategi yang mengoptimalkan Strengths (S) dengan memanfaatkan Opportunities
(O) yang ada dalam sistem pemasaran jagung hibrida. Yaitu (1) Melakukan inovasi terhadap
jagung hibrida; (2) Lembaga pemerintah maupun swasta mendukung demi meningkatkan
produktivitas jagung hibrida; (3) Jagung hibrida sangat cukup untuk memenuhi pasar
Kabupaten Kediri; (4) Jagung hibrida mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan Kabupaten
lain; (5) Kualitas jagung hibrida harus dipertahankan; dan (6) Produksi jagung hibrida Kediri
mempunyai standarisasi harga untuk ekspor.

LATAR BELAKANG ketat serta kompetitif. Untuk menjaga


eksistensi dan kontinuitas perusahan yang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah bersangkutan serta dapat bersaing secara
satu tanaman sumber karbohidrat yang sehat dan berkualitas dengan perusahaan-
penting setelah padi dan gandum. Jagung perusahaan kompetitor yang sejenis, maka
banyak dikembangkan di Indonesia untuk sangat diperlukan sumber daya manusia
digunakan sebagai bahan makanan, pakan (SDM) yang berkualitas pula dengan skill dan
ternak, dan bahan baku industri. Permintaan pengetahuan yang memadai dan sesuai
jagung juga meningkat seiring dengan dengan bidang kerja yang ditekuni. Diantara
meningkatnya pertambahan penduduk dan skill dan pengetahuan yang paling memegang
perkembangan industri pangan dan pakan. peranan penting adalah kemampuan
Benih berkualitas tinggi belum banyak mengambil kebijakan strategis dan teknis
ditanam petani, biasanya jagung ditanam berkaitan dengan pemasaran/marketing
bersama komoditi lain dengan pengelolaan produk, memasarkan produk yang berkualitas,
tanaman dan lingkungan belum dilaksanakan pandai dalam merebut hati konsumen,
secara intensif, budidaya jagung memberi menciptakan permintaan pasar terhadap
pendapatan yang lebih rendah daripada produk yang dipasarkan, memenuhi target
tanaman pangan lainnya, sehingga tidak penjualan serta memelihara loyalitas terhadap
mendorong intensifikasi. Produksi jagung brand/merek yang bersangkutan. Perusahaan
dapat ditingkatkan dengan pemakaian perlu mengenali kekuatan dan kelemahan
varietas unggul bersari bebas maupun hibrida. perusahaan dalam persaingan. Hal ini akan
Perkembangan dunia bisnis saat ini berjalan sangat membantu perusahaan dalam
semakin cepat. Hal ini dikarenakan bangsa mengenali diri, serta memanfaatkan setiap
Indonesia memasuki pasar tenaga kerja yang peluang yang ada dan menghindari atau
ada tidak hanya terbatas pada daerah meminimalkan ancaman. Sehingga perlu
regional saja, tetapi sudah terbuka dan dilakukan penelitian tentang strategi
meluas secara global. Sehingga siapapun pemasaran jagung hibrida di Desa Janti
yang dinilai berkualitas dan memenuhi Kecamatan papar Kabupaten Kediri.
kriteria/persyaratan penawaran pasar kerja
yang ada, maka akan dengan cepat dan Tujuan dan Manfaat Penelitian
mudah dapat berperan serta dan bersaing Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
dengan baik dalam dunia usaha yang semakin Menganalisis strategi pemasaran jagung

25
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013

hibrida di Desa Janti Kabupaten Kediri. (2) Sampling) yaitu sebuah sampel yang diambil
Menganalisis saluran pemasaran jagung sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian
hibrida di Desa Janti Kabupaten Kediri. atau satuan elementer populasi yang
Hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai kesempatan yang sama untuk
bermanfaat untuk: (1) Bagi organisasi swasta dipilih sebagai sampel. Populasi dalam
maupun organisasi di bidang pertanian penelitian ini adalah berjumlah 38 orang.
khususnya di Desa Janti Kabupaten Kediri
tentang strategi pemasaran jagung hibrida 4. Metode Pengumpulan Data
dan diharapkan dapat digunakan sebagai Teknik pengambilan data di lapangan
bahan informasi dalam menentukan strategi menggunakan (a). Wawancara (b).
pemasaran dalam organisasi. (2) Bagi Dokumentasi (c).Observasi/Pengamatan (d).
akademisi untuk memperluas wawasan ilmu Studi Kepustakaan.
pengetahuan tentang strategi pemasaran
dalam meningkatkan penjualan. (3) Bagi 5. Teknik Analisa Data
peneliti yang akan datang sebagai bahan Analisa Deskripsi yaitu analisa yang
pertimbangan dalam melakukan penelitian diperoleh secara deskriptif dengan cara
lanjutan di bidang yang sama. menggambarkan secara detail seluk beluk
strategi pemasaran jagung hibrida.
METODE PENELITIAN Menggunakan Analisa SWOT yaitu
1. Waktu dan Lokasi Penelitian mengidentifikasi berbagai faktor secara
Penelitian dilaksanakan pada bulan sistematis untuk merumuskan suatu strategi.
November – Desember 2011, yaitu dengan Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
mengadakan pengumpulan data primer dan memaksimalkan kekuatan (Strenghs) dan
data sekunder tingkat Kabupaten Kediri yang peluang (Opportunity), namun secara
bersumber dari laporan, BPS dan review dari bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
beberapa hasil penelitian khususnya pada (Weakness) dan ancaman (Treats).
usahatani dan pemasaran jagung hibrida di
Kabupatan Kediri. HASIL PENELITIAN

2. Jenis Penelitian dan Sumber Data Strategi Pemasaran Jagung Hibrida Desa
a. Jenis Penelitian Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
Jenis penelitian ini adalah analisis Berdasarkan kondisi pertanian yang ada
deskriptif dengan metode survey yang di Kabupaten Kediri saat ini masih banyak
menggunakan kuesioner dan daftar kendala atau permasalahan dalam faktor
pertanyaan kepada responden. Penelitian ini internal maupun eksternal. Dalam hal ini faktor
bersifat menjelaskan secara sistematis internal merupakan faktor-faktor yang ada di
tentang data atau karakteristik populasi dalam tubuh usaha tani itu sendiri. Sedangkan
tertentu atau bidang tertentu. faktor eksternal merupakan faktor yang
b. Sumber Data terdapat atau berasal dari luar usaha
Data Primer yaitu suatu penelitian pertanian yang meliputi peluang dan ancaman
dengan mendapatkan data yang langsung dan yang terjadi dilapangan.
konkrit serta aktual dari sumbernya. Dengan dasar informasi yang
Data sekunder adalah sumber data dikumpulkan tersebut, maka akan dapat
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak disusun perencanaan bisnis sesuai dengan
langsung melalui media perantara (diperoleh formulasi bisnis yang telah ditentukan seperti
dan dicatat oleh pihak lain). Data ini dapat tujuan, strategi dan kebijakan. Untuk itu
diperoleh melalui literatur, jurnal, dan sumber- pendekatan yang biasa digunakan adalah
sumber yang mendukung penelitian ini. dengan menggunakan suatu analisa, yang
berupa analisa SWOT. Pada dasarnya
3. Populasi dan Sampel analisis SWOT ini digunakan untuk
a. Populasi mengembangkan strategi saluran pemasaran.
Populasi merupakan sebagian atau
keseluruhan unsur-unsur yang mempunyai a. Analisis SWOT
satu ciri, beberapa ciri atau karakteristik yang Analisis ini berdasarkan pada logika yang
sama. dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts)
b. Sampel dan peluang (Opportunities), namun secara
Pengambilan sampel dilakukan secara bersamaan meminimalkan kelemahan
metode acak sederhana (Simple Random (Weakness) dan ancaman (Threats). SWOT

26
Ida Syamsu Roidah, Strategi Pemasaran Jagung Hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar

dipergunakan oleh suatu institusi untuk 2. Posisi tawar sebagai penjual


memformulasikan dan mengkoordinasikan 3. Keterbatasan permodalan yang dimiliki
strategi untuk merealisasikan tujuan serta oleh petani
kebijakan yang merupakan suatu dasar 4. Keterbatasan ketersediaan sarana
pertimbangan dalam merubah tujuan, produksi di sekitar lokasi usahatani
kebijakan serta strategi yang sesuai dengan jagung
kekuatan saluran pemasaran atau paling tidak 5. Rendahnya kualitas jagung hasil
untuk mengklarifikasi suatu kekuatan produksi petani
potensial yang dapat dikembangkan dalam c. Peluang (Opportunities)
bidang strategi pemasaran jagung hibrida. 1. Penetapan jagung sebagai komoditas
unggulan Jawa Timur
b. Strategi Pemasaran Jagung Hibrida 2. Tersedianya lembaga pendukung
Strategi pemasaran jagung dengan usahatani jagung
memadukan faktor-faktor pada lingkungan 3. Besarnya dana untuk produksi jagung
eksternal Kabupaten Kediri yang berada di hibrida Kabupaten Kediri
luar kewenangan pemerintah kabupaten untuk 4. Kualitas benih jagung hibrida
mengaturnya terkait peluang (opportunities) mempengaruhi harga
dan ancaman (threaths) yang ada dengan 5. Brand Image (citra produk) jagung
kondisi lingkungan internal Kabupaten Kediri hibrida Kabupaten Kediri
yang berada di dalam kewenangan 6. Standarisasi harga jagung hibrida
pemerintah kabupaten untuk mengaturnya untuk ekspor
terkait kekuatan (strength) dan kelemahan d. Ancaman (Threaths)
(weakness) yang dimiliki. 1. Harga komoditi jagung yang fluktuasi
Analisis faktor internal bertujuan untuk 2. Kurangnya lembaga permodalan
menemukan berbagai kekuatan (strength) dan 3. Persaingan dengan pedagang
kelemahan-kelemahan (weakness) yang pengumpul dari Kabupaten Tetangga
dimiliki oleh Kabupaten Kediri pada berbagai untuk memperoleh komoditas jagung
aspek yang terkait dengan pengembangan 4. Tingginya biaya pungutan dalam
pemasaran komoditi jagung. Analisis faktor pengangkutan
eksternal bertujuan untuk menemukan 5. Iklim yang kurang mendukung
berbagai peluang (opportunities) yang dapat
diraih oleh Kabupaten Kediri pada berbagai c. Matriks Faktor Strategi Internal
aspek yang terkait dengan pengembangan Analisis lingkungan internal yang
komoditas jagung khususnya dalam meliputi beberapa faktor strategi internal dapat
pemasarannya sertamengidentifikasi dibuat dalam tabel IFAS pada strategi
ancaman-ancaman (threats) yang merupakan pemasaran jagung hibrida. Penjumlahan
faktor penghambat di luar kewenangan masing-masing komponen IFAS diperoleh
pemerintah Kabupaten Kediri pada berbagai masing-masing kekuatan dan kelemahan.
aspek yang terkait dengan pengembangan Nilai kekuatan strategi pemasaran jagung
komoditi jagung khususnya dalam hibrida sebesar 2,2 sedangkan nilai
pemasarannya. kelemahannya sebesar 0,45.
a. Kekuatan (Strenghts) Berdasarkan hasil pembobotan,
1. Pengalaman Petani dalam menanam pemberian rating dan skoring tersebut
jagung hibrida di Kabupaten Kediri diperoleh hasil total skor 2,65 yang berasal
2. Perolehan bahan baku jagung hibrida dari penjumlahan faktor kekuatan dan
secara kontinyu di Kabupaten Kediri kelemahan. Nilai ini berarti kondisi internal
3. Ketersediaan hasil produksi jagung dapat memberikan dukungan dan kesempatan
hibrida kepada produsen jagung hibrida untuk
4. Sarana dan prasarana yang dimiliki meningkatkan kualitas produksinya dan
oleh petani jagung hibrida memanfaatkan kekuatan dengan maksimal.
5. Hasil produktivitas jagung hibrida Bobot, rating dan skor dari IFAS terdapat
6. Produksi jagung hibrida dapat pada tabel berikut:
memenuhi keinginan pasar di
Kabupaten Kediri

b. Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya tenaga kerja dalam bertani
jagung hibrida di Kabupaten Kediri
27
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013

No Faktor – Faktor No Faktor-Faktor


Internal Eksternal
Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor
S (Strength) O (Opportunities)
Kekuatan Peluang
1 Pengalaman Petani 0,10 4,00 0,40 1 Penetapan jagung 0,09 4,00 0,36
dalam menanam sebagai komoditas
jagung hibrida di unggulan Jawa Timur
Kabupaten Kediri 2 Tersedianya lembaga 0,11 4,00 0,44
2 Perolehan bahan 0,09 4,00 0,36 pendukung usahatani
baku jagung hibrida jagung
secara kontinyu di 3 Besarnya dana untuk 0,10 4,00 0,40
Kabupaten Kediri produksi jagung
3 Ketersediaan hasil 0,07 4,00 0,28 hibrida Kabupaten
produksi jagung Kediri
hibrida 4 Kualitas benih jagung 0,10 4,00 0,40
4 Sarana dan 0,10 4,00 0,40 hibrida
prasarana yang mempengaruhi harga
dimiliki oleh petani 5 Brand Image (citra 0,10 4,00 0,40
jagung hibrida produk) jagung
5 Hasil produktivitas 0,10 4,00 0,40 hibrida Kabupaten
jagung hibrida Kediri
6 Produksi jagung 0,09 4,00 0,36 6 Standarisasi harga 0,10 4,00 0,40
hibrida dapat jagung hibrida untuk
memenuhi keinginan ekspor
pasar di Kabupaten Jumlah Skor 0,6 2,4
Kediri
T (Threath)
Jumlah Skor 0,55 2,2
Ancaman
W (Weaknesses) 7 Harga komoditi 0,07 1,00 0,07
Kelemahan jagung yang fluktuasi
7 Kurangnya tenaga 0,10 1,00 0,10 8 Kurangnya lembaga 0,07 1,00 0,07
kerja dalam bertani permodalan
jagung hibrida di 9 Persaingan dengan 0,07 1,00 0,07
Kabupaten Kediri pedagang pengumpul
8 Posisi tawar sebagai 0,09 1,00 0,09 dari Kabupaten
penjual Tetang-ga untuk
9 Keterbatasan 0,08 1,00 0,08 memperoleh
permodalan yang komoditas jagung
dimiliki oleh petani 10 Tingginya biaya 0,08 1,00 0,08
10 Keterbatasan 0,10 1,00 0,10 pungutan dalam
keterse-diaan sarana pengangkutan
produksi di sekitar 11 Iklim yang kurang 0,11 1,00 0,11
lokasi usahatani mendukung
jagung Jumlah Skor 0,4 0,4
11 Rendahnya kualitas 0,08 1,00 0,08
Total 1,00 2,8
jagung hasil produksi
petani
Jumlah Skor 0,45 0,45 Berdasarkan hasil pembobotan, pemberian
Total 1,00 2,65 rating dan skoring tersebut, diperoleh hasil
total 2,8 yang berasal dari penjumlahan faktor
d. Matriks Faktor Strategi Eksternal peluang dan ancaman. Nilai ini berarti kondisi
Analisis lingkungan eksternal yang eksternal dalam strategi pemasarn jagung
meliputi beberapa faktor strategis eksternal hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar
diatas dapat dibuat tabel EFAS dalam strategi Kabupaten Kediri dapat memberikan
pemasaran jagung hibrida. Penjumlahan dukungan yang strategis dimana kekuatan
masing-masing komponen EFAS diperoleh yang ada merupakan faktor yang berpengaruh
masing-masing nilai peluang dan ancaman. terhadap kondisi pemasaran jagung hibrida di
Nilai ini berarti kondisi eksternal strategi wilayah tersebut sekalipun kelemahan yang
pemasaran jagung hibrida di Desa Janti ada cukup banyak.
Kecamatan Papar Kabupaten Kediri sebesar
2,4 sedangkan nilai ancaman sebesar 0,4. e. Matriks Faktor-Faktor Strategi
Bobot, rating dan skor dari EFAS terdapat Pemasaran
pada tabel berikut: Analisis SWOT dalam penelitian ini
menggunakan faktor eksternal dan internal
yang dihasilkan dari analisis strategi
pemasaran jagung hibrida. Serta
pertimbangan peneliti sendiri, sekalipun masih

28
Ida Syamsu Roidah, Strategi Pemasaran Jagung Hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar

banyak kelemahannya namun setidaknya Alternatif strategi untuk pemasaran


dapat memberikan gambaran strategi bagi berdasarkan matriks strategi SO yaitu
perusahaan. melakukan inovasi terhadap jagung hibrida
Berdaarkan matriks SWOT dapat yang berkualitas di Kabupaten Kediri.
disusun 4 strategi utama yaitu dengan Seharusnya lembaga pemerintah dan swasta
memanfaatkan SO, WO, ST dan WT masing – khususnya dinas pertanian di Kabupaten
masing memiliki karakteristik tersendiri Kediri mengadakan suatu program untuk
sehingga dapat diimplimentasikan strategi meningkatkan produktivitas jagung hibrida
hendaknya dilaksanakan bersama dan saling serta cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar
mendukung satu dengan lainnya. Kabupaten Kediri. Selain itu petani jagung
Berdasarkan rumusan variabel – hibrida harus memperhatikan kualitas agar
variabel maka dapat dilihat matris SWOT mampu bersaing dengan Kabupaten lainnya
strategi pemasaran jagung hibrida serta dapat serta produksi jagung hibrida Kediri harus
disusun 4 strategi utama SO, ST, WO, WT mempunyai standarisasi harga untuk di
sebagai berikut: ekspor.

Matrik SWOT
Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Pengalaman Petani dalam menanam 1. Kurangnya tenaga kerja
jagung hibrida di Kabupaten Kediri dalam bertani jagung hibrida
2. Perolehan bahan baku jagung hibrida di Kabupaten Kediri
secara kontinyu di Kabupaten Kediri 2. Posisi tawar sebagai penjual
3. Ketersediaan hasil produksi jagung 3. Keterbatasan permodalan
hibrida yang dimiliki oleh petani
4. Sarana dan prasarana yang dimiliki 4. Keterbatasan ketersediaan
oleh petani jagung hibrida sarana produksi di sekitar
5. Hasil produktivitas jagung hibrida lokasi usahatani jagung
Eksternal 6. Produksi jagung hibrida dapat 5. Rendahnya kualitas jagung
memenuhi keinginan pasar di hasil produksi petani
Kabupaten Kediri
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
1. Penetapan jagung sebagai 1. Melakukan inovasi terhadap jagung 1. Ditambah tenaga kerja untuk
komoditas unggulan Jawa hibrida petani jagunng hibrida,
Timur 2. Lembaga pemerintah maupun swasta sehingga tercipta komomditas
2. Tersedianya lembaga mendukung demi meningkatkan unggulan
pendukung usahatani jagung produktivitas jagung hibrida 2. Harus menguntungkan petani
3. Besarnya dana untuk 3. Jagung hibrida sangat cukup untuk dan penjual jagung hibrida
produksi jagung hibrida memenuhi pasar Kabupaten kediri 3. Harus diminimalkan dana
Kabupaten Kediri 4. Jagung hibrida mempunyai kualitas produksi jagung hibrida
4. Kualitas benih jagung hibrida yang tidak kalah dengan Kabupaten 4. Harus ditingkatkan kualitas
mempengaruhi harga lain jagung hibrida
5. Brand Image (citra produk) 5. Kualitas jagung hibrida harus 5. Sarana produksi jagung
jagung hibrida Kabupaten dipertahankan hibrida diperluas, sehingga
Kediri 6. Produksi jagung hibrida Kediri brand image terpercaya
6. Standarisasi harga jagung mempunyai standarisasi harga untuk
hibrida untuk ekspor ekspor
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Harga komoditi jagung yang 1. Dengan inovasi petani dapat 1. Produksi jagung hibrida harus
fluktuasi mempertahankan harga jagung hibrida dikendalikan
2. Kurangnya lembaga 2. ketersediaan bahan baku jagung 2. Harga yang dipatok oleh
permodalan hibrida Kabupaten Kediri mencukupi produsen harus lebih mahal
3. Persaingan dengan pedagang 3. Kabupaten Kediri meningkatkan dan diperhatikan kualitas
pengumpul dari Kabupaten kualitas jagung hibrida produknya
Tetangga untuk memperoleh 4. Petani harus meminimalkan biaya 3. diimbangi dengan banyaknya
komoditas jagung produksi jagung hibrida produk jagung hibrida dan
4. Tingginya biaya pungutan 5. Cara penanaman jagung hibrida harus jarak yang ditempuh
dalam pengangkutan disesuaikan dengan tata cara yang 4. Menanam jagung hibrida
5. Iklim yang kurang mendukung benar, sehingga tahan terhadap iklim jangan mendekati musim
6. Lebih ditingkatkan lagi hasil produksi penghujan
jagung hibrida, agar memenuhi 5. Ditambah lembaga
keinginan pasar diluar kab. Kediri permodalan, agar petani
dapat meminjam modal
dengan bunga rendah

Alternatif strategi S-T untuk ancaman bisa dilakukan dengan melakukan


memanfaatkan kekuatan untuk menghindari inovasi petani dengan mempertahankan

29
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013

harga jagung hibrida, kemudian ketersediaan proses produksi, sehingga baik buruknya
bahan baku benih jagung hibrida harus sistem pemasaran yang dilakukan
mencukupi seluruh Kabupaten Kediri dan berpengaruh nyata pada tingkat keuntungan
harus ditinkatkan lagi kualitas jagung hibrida. yang dicapai. Keuntungan petani yang
dalam strategi ini petani harus pandai – diperoleh tergantung dari proses pemasaran
pandai dalam mengatur biaya produksi jagung jagung hibrida disamping faktor lainnya
hibrida seminimal mungkin dan cara seperti biaya pengangkutan dan saluran
pemilihan benih jagung hibrida harus pemasaran yang digunakan. Jika proses
disesuaikan dengan daerah Kabupaten Kediri, pemasaran dilakukan dengan baik, maka
sehingga tahan terhadap iklim dan hama. keuntungan yang diterima petani relatif lebih
Dalam meminimalkan kelemahan dan tinggi daripada saat proses pemasaran yang
memanfaatkan peluang dapat dilakukan tidak lancar. Pemasaran tidak akan berhasil
dengan memasarkan hasil produksi ke daerah apabila produsen atau penjual hanya
lain yang memiliki harga jual yang lebih tinggi memperhatikan kepentingan atau tujuannya
daripada dipasarkan di daerah lokal. Tenaga saja. Sebaliknya pemasarn tidak akan
kerja ditambah dalam hal petani jagung mendatangkan hasil yang memadai dari
hibrida serta menguntungkan bagi petani dan produsen, jika hanya memperhatikan
penjual jagung hibrida di Kabupaten Kediri. kepentingan konsumen tanpa memperhatikan
Serta meminimalkan dana produksi jagung tujuan perusahaan dan efisiensi penggunaan
hibrida dan ditingkatkan kualitas jagung faktor-faktor produksi. Adanya peningkatan
hibrida khususnya Desa janti Kecamatan pendapatan masyarakat merupakan faktor
Papar Kabupaten Kediri. yang mempengaruhi perubahan konsumsi
Strategi WT dilakukan dalam keadaan masyarakat. Semakin meningkat pendapatan
dimana petani jagung hibrida dituntut untuk masyarakat akan berdampak pada
meminimalkan kelemahan serta menghindari peningkatan konsumsi terhadap suatu barang
ancaman yaitu dengan cara mengendalikan termasuk jagung hibrida. pernyataan tersebut
produksi jagung hibrida dan mematok harga dapat disimpulkan bahwa dengan
dari petani lebih mahal serta kualitas jagunng meningkatnya pendapatan keluarga akan
hibrida sangat bagus. Selain itu produktivitas terjadi peningkatan permintaan barang.
jagung hibrida harus lebih banyak tiap Kegiatan-kegiatan dalam usaha
tahunnya dengan pengangkutan pemasaran pemasaran tidak hanya memindahkan
dengan jarak yang jauh, jadi tidak akan rugi barang/jasa dari tangan produsen ke tangan
dari produsen. Dan menanam jagung hibrida konsumen saja dengan sistem penjualan,
jangan mendekati pada musim penghujan, ini tetapi banyak kegiatan lain yang juga
diharapkan agar kualitas jagung saat panen dijalankan dalam kegiatan pemasaran.
dapat terjaga dengan baik Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai
Setelah memperoleh nilai skor dari fungsi pemasaran, apabila pemasar
faktor Strength (S), Weaknessess (W), melakukan pekerjaan dengan baik untuk
Opportunities (O) dan Threath (T). Kemudian mengidentifikasi kebutuhan konsumen,
kita dapat menyusun matriks IFAS dan EFAS mengembangkan produk dan menetapkan
yang digunakan untuk menentukan strategi harga yang tepat, mendistribusikan dan
mana yang akan dipilih yaitu sebagai berikut: mempromosikannya secara efektif, maka
Dari hasil perhitungan pada matriks akan sangat mudah menjual barang-barang
IFAS dan EFAS ada skor yang tertinggi tersebut.
terdapat pada skor SO, yaitu dengan jumlah Tingkat harga jagung yang berlaku di
sebesar 4,6. Strategi yang akan dipilih adalah Kabupaten Kediri adalah berkisar Rp 2.250 –
strategi yang mengoptimalkan Strengths (S), Rp 2.500 per Kg. Hal ini dipengaruhi oleh
dengan memanfaatkan Opportunities (O) kualitas jagung hibrida yang rendah akibat
yang ada di sistem pemasaran jagung hibrida. kadar air jagung yang cukup tinggi langsung
SO WO berakibat pada anjloknya harga. Umumnya
Skor (S) + Skor (O) Skor (W) + Skor (O) jagung hasil produksi di Kabupaten kediri
2,2 + 2,4 = 4,6 0,45 + 2,4 = 2,85
ST WT
dipasarkan langsung ke pedagang pengumpul
Skor (S) + Skor (T) Skor (W) + Skor (T) kabupaten, seiring dengan meningkatnya
2,2 + 0,4 = 2,6 0,45 + 0,4 = 0,85 persaingan diantara pedagang pengumpul
Sistem Pemasaran Benih Jagung Hibrida kabupaten dalam memperoleh pasokan
Pasar adalah tempat dimana jagung. Pedagang-pedagang tersebut
bertemunya permintaan dan penawaran. memanfaatkan jasa kolektor unmtuk langsung
Pemasaran merupakan kegiatan terakhir dari

30
Ida Syamsu Roidah, Strategi Pemasaran Jagung Hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar

ke lokasi usahatani atau ke rumah-rumah petani tersebut. Tengkulak melakukan


petani untuk melakukan pembelian. pengiriman jagung hibrida ke pengumpul
Setiap hari perusahaan tersebut dengan jasa truk baik milik sendiri maupun
meminta jagung hibrida pipil kering dalam sistem sewa, setiap kali tengkulak mengirim
jumlah besar. Setiap hari pengumpul jagung hibrida dapat membawa antara 4
melakukan pengiriman dengan jasa sampai 8 ton jagung. Biaya transportasi yang
transportasi berupa kendaraan truk gandeng, harus ditanggung oleh tengkulak untuk
karena besarnya jumlah jagung hibrida yang mengangkut jagung hibrida dari petani ke
dikirim harus disesuaikan dengan permintaan pengumpul rata-rata sebesar Rp 1.500/Kg
konsumen untuk tujuan konsumen Kabupaten atas sewa truk. Pengumpul akan melakukan
Kediri dan biaya yang dikeluarkan oleh pembayaran secara langsung apabila telah
pengumpul sebesar Rp 1.500/Kg, sedangkan menerima jagung hibrida yang dikirimkan oleh
untuk tujuan konsumen Kabupaten Blitar tengkulak.
sebesar Rp 2.000/Kg. Setelah barang Pengumpul adalah pedagang perantara
diterima konsumen maka pengumpul baru (lembaga pemasaran) yang membeli jagung
akan menerima pembayaran atas jagung hibrida dari tengkulak untuk dipasarkan
hibrida yang telah dikirimkannya. langsung kepada konsumen akhir.
Sedangkan untuk proses pemindahan Perusahaan pakan ternak dan perusahaan
barang dari tempat produsen (petani) ke makanan ringan merupakan konsumen akhir
tempat konsumen akhir melalui beberapa dari jagung hibrida pipil kering.
lembaga pemasaran yang ikut terlibat di
dalamnya, sehingga hal ini mengakibatkan KESIMPULAN
terbentuknya saluran pemasaran jagung 1. Strategi pemasaran jagung hibrida Desa
hibrida. Dari hasil penelitian menunjukkan ada Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
2 saluran pemasaran jagung hibrida di Desa dengan hasil perhitungan pada matriks
Janti Kecamatan Papar Kabupaten kediri IFAS dan EFAS dengan skor tertinggi yaitu
sebagai berikut: sebesar 4,6 pada skor SO. Sehingga
Saluran pemasaran I dalam strategi pemasaran jagung hibrida
Petani Tengkulak Pengumpul menggunakan strategi SO, maksudnya
Konsumen (Kediri) strategi yang mengoptimalkan Strengths
Saluran pemasaran II (S) dengan memanfaatkan Opportunities
Petani Tengkulak Pengumpul (O) yang ada dalam sistem pemasaran
Konsumen (Blitar) jagung hibrida.
Pada saluran pemasaran I dan 2. Saluran pemasaran jagung hibrida ada 2
pemasaran II, terdapat dua cara yang saluran pemasaran di Desa Janti
dilakukan petani responden dalam menjual Kecamatan Papar Kabupaten kediri
hasil panen yaitu dengan sistem harga rupiah sebagai berikut:
per kilogram dan dengan sitem tebasan. Saluran pemasaran I
Kebanyakan petani responden lebih memilih Petani Tengkulak Pengumpul
menjual hasil panen dengan sistem rupiah per Konsumen (Kediri)
kilogram, sedangkan yang lainnya memilih Saluran pemasaran II
menjual hasil panennya dengan sistem Petani Tengkulak Pengumpul
tebasan. Hal ini dikarenakan petani ingin Konsumen (Blitar)
cepat mendapatkan uang, baik untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
maupun untuk mempersiapkan usaha tani DAFTAR PUSTAKA
berikutnya. Tengkulak adalah pedagang yang
secara langsung berhubungan dengan petani, Kotler, Phillip. 2005. Marketing
tengkulak melakukan pembelian dengan cara Management. Prentice Hall: New
mendatangi petani secara langsung, sehingga Jersey
pembelian dilakukan dengan sistem harga per
Maulana, Doddy. 2009. Analisis Lingkungan
kilogram dan sistem tebasan. Sedangkan
Bisnis Dalam Rangka Penetapan
untuk sistem tebasan tengkulak biasanya
Strategi Perusahaan Pada Rumah
menetapkan harga hasil panen per luas 100
Sakit Umum Daerah Di Kota Malang.
Ru atau 0,143 Ha, harga antara petani yang
Jurnal Administrasi dan Bisnis hal 27-
satu dengan petani lain tidak sama. Hal ini
36, Volume 3, Nomor 1, Juli 2009, ISSN
dikarenakan tergantung pada kualitas dan
1987-726X
kuantitas jagung hibrida yang dihasilkan oleh
31
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013

Neuman, w laurence. 2000. Social Research


Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches. Boston:
Allyn and Bocon
Pearce II, John.A and Richard.B. Robinson,
Jr. 2005. Formulation,
Implementation and Control of
Competitive Strategy. Nineth edition.
Richard D. Irwin, Inc: New York
____ . 1997. Manajemen Strategi:
Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian. Terjemahan Agus
Maulana, Bina Rupa Aksara: Jakarta
Porter, Michael, E. 1986. Competitive
Strategy. The Free Press: New York
Prawitasari, Yati S. 2010. Analisis SWOT
Sebagai Dasar Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing.
Universitas Diponegoro: Semarang
Putranto, Syamriadi A. 2008. Evaluasi
Gabung Beberapa Varietas Jagung
(Zea mays L.) Dengan Metode Silang
Varietas. Universitas Sumatera Utara:
Medan
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian
Survey. LP3ES: Jakarta
Sudiyono. 2001. Pemasaran Pertanian.
UMM Press: Malang
Sugiyono. 2000. Metode penelitian Bisnis.
CV. Alfabeta: Bandung
Suwarsono. 1994. Manajemen Strategik:
Konsep, Alat Analisa dan Konteks.
UUP AMP YKPN: Yogyakarta
Swasta, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen
Pemasaran Modern. Liberty:
Yogyakarta
Umar, Husein. 1996. Pokok-Pokok Materi
Statistik 2: Statistik Interaktif. Bumi
Aksara: Jakarta
Winardi, O. 1982. Manajemen Pemasaran.
Sinar Baru: Bandung

32

Anda mungkin juga menyukai