ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk (1). Menganalisis strategi pemasaran jagung hibrida di Desa
Janti Kabupaten Kediri. (2). Menganalisis saluran pemasaran jagung hibrida di Desa Janti
Kabupaten Kediri.
Strategi pemasaran jagung hibrida Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
dengan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS dengan skor tertinggi yaitu sebesar 4,6
pada skor SO. Sehingga dalam strategi pemasaran jagung hibrida menggunakan strategi SO,
maksudnya strategi yang mengoptimalkan Strengths (S) dengan memanfaatkan Opportunities
(O) yang ada dalam sistem pemasaran jagung hibrida.
Strategi pemasaran jagung hibrida Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
dengan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS dengan skor tertinggi yaitu sebesar 4,6
pada skor SO. Sehingga dalam strategi pemasaran jagung hibrida menggunakan strategi SO,
maksudnya strategi yang mengoptimalkan Strengths (S) dengan memanfaatkan Opportunities
(O) yang ada dalam sistem pemasaran jagung hibrida. Yaitu (1) Melakukan inovasi terhadap
jagung hibrida; (2) Lembaga pemerintah maupun swasta mendukung demi meningkatkan
produktivitas jagung hibrida; (3) Jagung hibrida sangat cukup untuk memenuhi pasar
Kabupaten Kediri; (4) Jagung hibrida mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan Kabupaten
lain; (5) Kualitas jagung hibrida harus dipertahankan; dan (6) Produksi jagung hibrida Kediri
mempunyai standarisasi harga untuk ekspor.
25
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013
hibrida di Desa Janti Kabupaten Kediri. (2) Sampling) yaitu sebuah sampel yang diambil
Menganalisis saluran pemasaran jagung sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian
hibrida di Desa Janti Kabupaten Kediri. atau satuan elementer populasi yang
Hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai kesempatan yang sama untuk
bermanfaat untuk: (1) Bagi organisasi swasta dipilih sebagai sampel. Populasi dalam
maupun organisasi di bidang pertanian penelitian ini adalah berjumlah 38 orang.
khususnya di Desa Janti Kabupaten Kediri
tentang strategi pemasaran jagung hibrida 4. Metode Pengumpulan Data
dan diharapkan dapat digunakan sebagai Teknik pengambilan data di lapangan
bahan informasi dalam menentukan strategi menggunakan (a). Wawancara (b).
pemasaran dalam organisasi. (2) Bagi Dokumentasi (c).Observasi/Pengamatan (d).
akademisi untuk memperluas wawasan ilmu Studi Kepustakaan.
pengetahuan tentang strategi pemasaran
dalam meningkatkan penjualan. (3) Bagi 5. Teknik Analisa Data
peneliti yang akan datang sebagai bahan Analisa Deskripsi yaitu analisa yang
pertimbangan dalam melakukan penelitian diperoleh secara deskriptif dengan cara
lanjutan di bidang yang sama. menggambarkan secara detail seluk beluk
strategi pemasaran jagung hibrida.
METODE PENELITIAN Menggunakan Analisa SWOT yaitu
1. Waktu dan Lokasi Penelitian mengidentifikasi berbagai faktor secara
Penelitian dilaksanakan pada bulan sistematis untuk merumuskan suatu strategi.
November – Desember 2011, yaitu dengan Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
mengadakan pengumpulan data primer dan memaksimalkan kekuatan (Strenghs) dan
data sekunder tingkat Kabupaten Kediri yang peluang (Opportunity), namun secara
bersumber dari laporan, BPS dan review dari bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
beberapa hasil penelitian khususnya pada (Weakness) dan ancaman (Treats).
usahatani dan pemasaran jagung hibrida di
Kabupatan Kediri. HASIL PENELITIAN
2. Jenis Penelitian dan Sumber Data Strategi Pemasaran Jagung Hibrida Desa
a. Jenis Penelitian Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri
Jenis penelitian ini adalah analisis Berdasarkan kondisi pertanian yang ada
deskriptif dengan metode survey yang di Kabupaten Kediri saat ini masih banyak
menggunakan kuesioner dan daftar kendala atau permasalahan dalam faktor
pertanyaan kepada responden. Penelitian ini internal maupun eksternal. Dalam hal ini faktor
bersifat menjelaskan secara sistematis internal merupakan faktor-faktor yang ada di
tentang data atau karakteristik populasi dalam tubuh usaha tani itu sendiri. Sedangkan
tertentu atau bidang tertentu. faktor eksternal merupakan faktor yang
b. Sumber Data terdapat atau berasal dari luar usaha
Data Primer yaitu suatu penelitian pertanian yang meliputi peluang dan ancaman
dengan mendapatkan data yang langsung dan yang terjadi dilapangan.
konkrit serta aktual dari sumbernya. Dengan dasar informasi yang
Data sekunder adalah sumber data dikumpulkan tersebut, maka akan dapat
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak disusun perencanaan bisnis sesuai dengan
langsung melalui media perantara (diperoleh formulasi bisnis yang telah ditentukan seperti
dan dicatat oleh pihak lain). Data ini dapat tujuan, strategi dan kebijakan. Untuk itu
diperoleh melalui literatur, jurnal, dan sumber- pendekatan yang biasa digunakan adalah
sumber yang mendukung penelitian ini. dengan menggunakan suatu analisa, yang
berupa analisa SWOT. Pada dasarnya
3. Populasi dan Sampel analisis SWOT ini digunakan untuk
a. Populasi mengembangkan strategi saluran pemasaran.
Populasi merupakan sebagian atau
keseluruhan unsur-unsur yang mempunyai a. Analisis SWOT
satu ciri, beberapa ciri atau karakteristik yang Analisis ini berdasarkan pada logika yang
sama. dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts)
b. Sampel dan peluang (Opportunities), namun secara
Pengambilan sampel dilakukan secara bersamaan meminimalkan kelemahan
metode acak sederhana (Simple Random (Weakness) dan ancaman (Threats). SWOT
26
Ida Syamsu Roidah, Strategi Pemasaran Jagung Hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar
b. Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya tenaga kerja dalam bertani
jagung hibrida di Kabupaten Kediri
27
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013
28
Ida Syamsu Roidah, Strategi Pemasaran Jagung Hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar
Matrik SWOT
Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Pengalaman Petani dalam menanam 1. Kurangnya tenaga kerja
jagung hibrida di Kabupaten Kediri dalam bertani jagung hibrida
2. Perolehan bahan baku jagung hibrida di Kabupaten Kediri
secara kontinyu di Kabupaten Kediri 2. Posisi tawar sebagai penjual
3. Ketersediaan hasil produksi jagung 3. Keterbatasan permodalan
hibrida yang dimiliki oleh petani
4. Sarana dan prasarana yang dimiliki 4. Keterbatasan ketersediaan
oleh petani jagung hibrida sarana produksi di sekitar
5. Hasil produktivitas jagung hibrida lokasi usahatani jagung
Eksternal 6. Produksi jagung hibrida dapat 5. Rendahnya kualitas jagung
memenuhi keinginan pasar di hasil produksi petani
Kabupaten Kediri
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
1. Penetapan jagung sebagai 1. Melakukan inovasi terhadap jagung 1. Ditambah tenaga kerja untuk
komoditas unggulan Jawa hibrida petani jagunng hibrida,
Timur 2. Lembaga pemerintah maupun swasta sehingga tercipta komomditas
2. Tersedianya lembaga mendukung demi meningkatkan unggulan
pendukung usahatani jagung produktivitas jagung hibrida 2. Harus menguntungkan petani
3. Besarnya dana untuk 3. Jagung hibrida sangat cukup untuk dan penjual jagung hibrida
produksi jagung hibrida memenuhi pasar Kabupaten kediri 3. Harus diminimalkan dana
Kabupaten Kediri 4. Jagung hibrida mempunyai kualitas produksi jagung hibrida
4. Kualitas benih jagung hibrida yang tidak kalah dengan Kabupaten 4. Harus ditingkatkan kualitas
mempengaruhi harga lain jagung hibrida
5. Brand Image (citra produk) 5. Kualitas jagung hibrida harus 5. Sarana produksi jagung
jagung hibrida Kabupaten dipertahankan hibrida diperluas, sehingga
Kediri 6. Produksi jagung hibrida Kediri brand image terpercaya
6. Standarisasi harga jagung mempunyai standarisasi harga untuk
hibrida untuk ekspor ekspor
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Harga komoditi jagung yang 1. Dengan inovasi petani dapat 1. Produksi jagung hibrida harus
fluktuasi mempertahankan harga jagung hibrida dikendalikan
2. Kurangnya lembaga 2. ketersediaan bahan baku jagung 2. Harga yang dipatok oleh
permodalan hibrida Kabupaten Kediri mencukupi produsen harus lebih mahal
3. Persaingan dengan pedagang 3. Kabupaten Kediri meningkatkan dan diperhatikan kualitas
pengumpul dari Kabupaten kualitas jagung hibrida produknya
Tetangga untuk memperoleh 4. Petani harus meminimalkan biaya 3. diimbangi dengan banyaknya
komoditas jagung produksi jagung hibrida produk jagung hibrida dan
4. Tingginya biaya pungutan 5. Cara penanaman jagung hibrida harus jarak yang ditempuh
dalam pengangkutan disesuaikan dengan tata cara yang 4. Menanam jagung hibrida
5. Iklim yang kurang mendukung benar, sehingga tahan terhadap iklim jangan mendekati musim
6. Lebih ditingkatkan lagi hasil produksi penghujan
jagung hibrida, agar memenuhi 5. Ditambah lembaga
keinginan pasar diluar kab. Kediri permodalan, agar petani
dapat meminjam modal
dengan bunga rendah
29
Jurnal MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. 13, No. 1, Januari 2013
harga jagung hibrida, kemudian ketersediaan proses produksi, sehingga baik buruknya
bahan baku benih jagung hibrida harus sistem pemasaran yang dilakukan
mencukupi seluruh Kabupaten Kediri dan berpengaruh nyata pada tingkat keuntungan
harus ditinkatkan lagi kualitas jagung hibrida. yang dicapai. Keuntungan petani yang
dalam strategi ini petani harus pandai – diperoleh tergantung dari proses pemasaran
pandai dalam mengatur biaya produksi jagung jagung hibrida disamping faktor lainnya
hibrida seminimal mungkin dan cara seperti biaya pengangkutan dan saluran
pemilihan benih jagung hibrida harus pemasaran yang digunakan. Jika proses
disesuaikan dengan daerah Kabupaten Kediri, pemasaran dilakukan dengan baik, maka
sehingga tahan terhadap iklim dan hama. keuntungan yang diterima petani relatif lebih
Dalam meminimalkan kelemahan dan tinggi daripada saat proses pemasaran yang
memanfaatkan peluang dapat dilakukan tidak lancar. Pemasaran tidak akan berhasil
dengan memasarkan hasil produksi ke daerah apabila produsen atau penjual hanya
lain yang memiliki harga jual yang lebih tinggi memperhatikan kepentingan atau tujuannya
daripada dipasarkan di daerah lokal. Tenaga saja. Sebaliknya pemasarn tidak akan
kerja ditambah dalam hal petani jagung mendatangkan hasil yang memadai dari
hibrida serta menguntungkan bagi petani dan produsen, jika hanya memperhatikan
penjual jagung hibrida di Kabupaten Kediri. kepentingan konsumen tanpa memperhatikan
Serta meminimalkan dana produksi jagung tujuan perusahaan dan efisiensi penggunaan
hibrida dan ditingkatkan kualitas jagung faktor-faktor produksi. Adanya peningkatan
hibrida khususnya Desa janti Kecamatan pendapatan masyarakat merupakan faktor
Papar Kabupaten Kediri. yang mempengaruhi perubahan konsumsi
Strategi WT dilakukan dalam keadaan masyarakat. Semakin meningkat pendapatan
dimana petani jagung hibrida dituntut untuk masyarakat akan berdampak pada
meminimalkan kelemahan serta menghindari peningkatan konsumsi terhadap suatu barang
ancaman yaitu dengan cara mengendalikan termasuk jagung hibrida. pernyataan tersebut
produksi jagung hibrida dan mematok harga dapat disimpulkan bahwa dengan
dari petani lebih mahal serta kualitas jagunng meningkatnya pendapatan keluarga akan
hibrida sangat bagus. Selain itu produktivitas terjadi peningkatan permintaan barang.
jagung hibrida harus lebih banyak tiap Kegiatan-kegiatan dalam usaha
tahunnya dengan pengangkutan pemasaran pemasaran tidak hanya memindahkan
dengan jarak yang jauh, jadi tidak akan rugi barang/jasa dari tangan produsen ke tangan
dari produsen. Dan menanam jagung hibrida konsumen saja dengan sistem penjualan,
jangan mendekati pada musim penghujan, ini tetapi banyak kegiatan lain yang juga
diharapkan agar kualitas jagung saat panen dijalankan dalam kegiatan pemasaran.
dapat terjaga dengan baik Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai
Setelah memperoleh nilai skor dari fungsi pemasaran, apabila pemasar
faktor Strength (S), Weaknessess (W), melakukan pekerjaan dengan baik untuk
Opportunities (O) dan Threath (T). Kemudian mengidentifikasi kebutuhan konsumen,
kita dapat menyusun matriks IFAS dan EFAS mengembangkan produk dan menetapkan
yang digunakan untuk menentukan strategi harga yang tepat, mendistribusikan dan
mana yang akan dipilih yaitu sebagai berikut: mempromosikannya secara efektif, maka
Dari hasil perhitungan pada matriks akan sangat mudah menjual barang-barang
IFAS dan EFAS ada skor yang tertinggi tersebut.
terdapat pada skor SO, yaitu dengan jumlah Tingkat harga jagung yang berlaku di
sebesar 4,6. Strategi yang akan dipilih adalah Kabupaten Kediri adalah berkisar Rp 2.250 –
strategi yang mengoptimalkan Strengths (S), Rp 2.500 per Kg. Hal ini dipengaruhi oleh
dengan memanfaatkan Opportunities (O) kualitas jagung hibrida yang rendah akibat
yang ada di sistem pemasaran jagung hibrida. kadar air jagung yang cukup tinggi langsung
SO WO berakibat pada anjloknya harga. Umumnya
Skor (S) + Skor (O) Skor (W) + Skor (O) jagung hasil produksi di Kabupaten kediri
2,2 + 2,4 = 4,6 0,45 + 2,4 = 2,85
ST WT
dipasarkan langsung ke pedagang pengumpul
Skor (S) + Skor (T) Skor (W) + Skor (T) kabupaten, seiring dengan meningkatnya
2,2 + 0,4 = 2,6 0,45 + 0,4 = 0,85 persaingan diantara pedagang pengumpul
Sistem Pemasaran Benih Jagung Hibrida kabupaten dalam memperoleh pasokan
Pasar adalah tempat dimana jagung. Pedagang-pedagang tersebut
bertemunya permintaan dan penawaran. memanfaatkan jasa kolektor unmtuk langsung
Pemasaran merupakan kegiatan terakhir dari
30
Ida Syamsu Roidah, Strategi Pemasaran Jagung Hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar
32