Anda di halaman 1dari 14

CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

STRATEGI PENGEMBANGAN JAMU RAMUAN MADURA


DI KABUPATEN SUMENEP

Ika Fatmawati P1)*, Nur Qoudry Wijaya2)


1)*
Fakultas Pertanian,Universitas Wiraraja
2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja
email : ika_agribisnis@yahoo.co.id1)*, qoudri@yahoo.co.id2)

ABSTRAK
Salah satu daerah yang terkenal dengan brand jamu adalah Madura.Industri Jamu
Ramuan Madura masih banyak memilki kendala di tengah keberhasilan yangtelah adakarena
maraknya peredaran jamu berbahan baku kimia, dalam hal ini dikarenakan daya saing dan
kemampuan nilai jual produk jamu dari usaha mikro yang belum terstandarisasi sesuai
ketentuan Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan strategi pemasaran yang tepat terhadap produk jamu ramuan Madura berdasarkan
studi perilaku konsumen.Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat pada produk jamu
ramuan Madura yaitu menggunakan analisis SWOT sebagai metode pengolahan data
kemudian dipilah dalam IFAS dan EFAS 347, 62 dan 355 artinya faktor eksternal lebih kuat
daripada faktor internal. Hasil penelitian berdasarkan skor IFAS dan EFAS. Strategi yang
tepat untuk diterapkan pada produsen jamu Ramuan Madura yaitu: (a) Meningkatkan promosi
dan memperluas daerah pemasaran Oleh karena ini untuk mengembangkan jamu ramuan
Madura harus mampu memanfaatkan peluang pemasaran, (b) Modifikasi Kemasan, (c)
Teknologi mengurangi aroma menyengat pada jamu, (d) adanya pelatihan dan pendampingan
dalam mengurus ijin.

Kata Kunci :Jamu, Pemasaran, Strategi, SWOT

PENDAHULUAN
Jamu digunakan secara turun Bidang Ekonomi telah mencanangkan
temurun yang merupakan warisan budaya gerakan “Jamu Brand Indonesia” sebagai
bangsa.Bahan baku yang digunakan dalam bagian dari kegiatan menyatukan merek
pembuatan jamu tergolong dalamsepuluh jamu dalam satu payung Brand
komoditas tanaman obat yang potensial Indonesia.Di dalam dalam negeri
untuk dikembangkan. Industri jamu sangat penjualan jamu berpotensi hingga
berkontribusi besar pada pendapatan mencapai Rp. 20 triliun dengan ekspor
nasional, tersedianya lapangan kerja, dan senilai Rp. 16 triliun, sedangkan penjualan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. herbal dunia setiap tahun mencapai angka
Sekitar99% bahan baku yang digunakan US$60 miliar.Sebagai produsen jamu,
dari produk dalam negeri dinilai mampu Indonesia menduduki urutan keempat
memberikan multiplier effect cukup setelah China, India, dan Korea.
signifikan pada pertumbuhan Salah satu daerah yang terkenal
perekonomian Indonesia dari sektor hulu dengan brand jamu adalah
(pertanian) hingga sektor hilir yang Madura.“Sumenep sebagai salah satu
meliputi perdagangan dan perindustrian Kabupaten paling ujung timur di Pulau
Visi 2030 KADIN dan Road Map Madura telah lama mempraktekkan
Industri Nasional merekomendasikan jamu tumbuhan sebagai obat
sebagai klaster industri unggulan sebagai tradisional/jamu.Masyarakat Sumenep
penurun angka kemiskinan, penggerak mempunyai kebiasaan minum jamu
pencipta lapangan kerja, dan atas dasar mengikuti prinsip “lebih baik tidak makan
kearifan lokal.Kementerian Koordinator daripada tidak minum jam (Rifa’i, 2000).

50
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

“Jamu ramuan Madura lebih dikenal untuk masa kini semakin memprihatinkan dalam
perawatan dan pengobatan terkait dekade lima tahun terakhir, karena
reproduksi wanita antara lain jamu berpotensi mencemari perkembangan jamu
perawatan tubuh, jamu mengencangkan tradisional. Selain itu, banyak persaingan
payudara, jamu pasca melahirkan, jamu dan menurunnya citra jamu akibat dengan
mempertahankan stamina, jamu sari rapat, mudah ditemukannya produk jamu impor
dan lain sebagainya. Bentuk sediaan jamu di pasar dalam negeri dapat memberikan
terutama dalam bentuk pil kering atau pil dampak bagi industri skala menengah
dodol dan serbuk seduhan. Bentuk kapsul kebawah.Hal ini dikarenakan daya saing
kurang diminati” (Lestari, dkk, 1998). dan kemampuan nilai jual produk jamu
Jamu ramuan Madura menjadi dari usaha mikro yang belum
alternatif pilihan masyarakat dari berbagai terstandarisasi sesuai ketentuan Pembuatan
jenis jamu yang ada.Jamu ramuan Madura Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
tidak hanya mengisi pasar daerah Madura, Saat ini daya beli masyarakat
tetapi juga daerah luar Madura.Sebagian terhadap jamu khususnya jamu ramuan
besar jamu ramuan Madura diproduksi Madura menurun.Hal ini dapat dilihat
oleh industri rumah tangga atau industri beredarnya berbagai macam obat (jamu
skala kecil.Agroindustri jamu ramuan import dan farmasi) yang tersebar luas
Madura mampu memberikan kontribusi tampak lebih berhasil menarik minat
pendapatan bagi daerah (Fatmawati dan masyarakat untuk dikonsumsi. Tujuan dari
Amilia, 2017). penelitian ini untuk mengetahui strategi
Industri Jamu Ramuan Madura pengembangan pasaryang tepat bagi
masih banyak memilki kendala di tengah produk jamu ramuan Madura berdasarkan
keberhasilan yangtelah ada. Maraknya studi perilaku konsumen.
peredaran jamu terbuat dari bahan kimia

METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian ditentukan secara kemudian konsumen dan non konsumen
sengaja (purposive) yakni di empat jamu ramuan Madura.
kecamatan Kabupaten Sumenep (kota Sumber data menggunakan data
Sumenep, Manding, Kalianget, dan primer dimana data didapat secara
Saronggi) dengan mempertimbangkan langsung dari responden jamu ramuan
bahwa Kabupaten Sumenep merupakan Madura dan pakar agribisnis, kemudian
penghasil jamu ramuan Madura. data sekunder yaitu data yang didapat dari
Pengambilan sampel pengembangan studi pustaka/literatur terkait dan BPS
pasar menggunakan sampel informan kabupaten sumenep.Data didapat dengan
kunci (key informan).Menurut Endraswara metode observasi, wawancara, dan
(2006), “Key Informan adalah orang atau menyebar kuisioner.
sekelompok orang yang memiliki Untuk menjawabtujuanpenelitian
informasi pokok pada suatu objek menggunakan analisis SWOT sebagai
tertentu”. Dalam penelitian ini yang akan metode pengolahan data yang kemudian
dijadikan sebagai key informan (informan dipilah dalam IFAS dan EFAS. Berikut
kunci) adalah tenaga ahli, produsen jamu, Tabel serta langkah-langkah dalam
menentukan IFAS dan EFAS.
Tabel 3.1 Matrik IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)
Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Komentar
(Skor)
Kekuatan :
1.
2.

51
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

….
10.
Kelemahan :
1.
2
….
10.
Sumber: Rangkuti, 2006.

Tabel 3.2 Matrik EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary)


Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Komentar
(Skor)
Peluang :
1.
2.
….
10.
Ancaman :
1.
2
….
10.
Sumber: Rangkuti, 2006.

Langkah-langkah: 5. Kolom 5: Untuk memberikan


1. Kolom 1: Susunlah 5-10 faktor komentar atau catatan mengapa
kekuatan (Strenght), kelemahan faktor-faktor tertentu dipilih dan
(Weakness), peluang (Opportunity) bagaimana nilai pembobotannya
dan ancaman (Threatment). dihitung.
2. Kolom 2: Berikan bobot pada setiap 6. Untuk memperoleh total skor
faktor dimulai dari bobot 1,0 (sangat pembobotan bagi perusahaan dengan
penting) hingga bobot 0,0 (tidak cara skor pembobotan (kolom 4)
penting). dijumlahkan. Nilai total ini
3. Kolom 3: Hitung rating untuk setiap menunjukkan bagaimana perusahaan
faktor kekuatan dan peluang dengan bereaksi terhadap faktor-faktor
memberi skala mulai dari 4 eksternal dan eksternal.
(outstanding) sampai dengan 1 7. Kolom ke-5 digunakan untuk
(poor) berdasarkan pengaruh faktor memberikan komentar atau catatan
terhadap kondisi perusahaan yang mengapa faktor-faktor tertentu
bersangkutan. Sedangkan, pemberian dipilih dan bagaimana nilai
nilai rating pada kelemahan dan pembobotannya dihitung.
ancaman yaitu kebalikannya. 8. Untuk memperoleh total skor
4. Kolom 4: Nilai bobot dikalikan pada pembobotan pada perusahaan,
kolom 2 dengan nilai rating pada jumlahkan skor pembobotan (kolom
kolom 3. Hasilnya berupa skor 4). Nilai total ini menunjukkan
pembobotan untuk setiap faktor yang bagaimana perusahaan bereaksi
nilainya bervariasi mulai dari 4 terhadap faktor eksternal dan
(outstanding) sampai dengan 1 eksternal.
(poor).

52
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

Setelah mengetahui posisi matriks ini akan menghasilkan empat


perusahaan, langkah berikutnya adalah strategi. Berikut gambar matriks
melakukan formulasi alternatif strategi SWOT:
dengan matriks SWOT. Hasil dari
Tabel 3.3 Matriks SWOT
EFAS Kekuatan (S) Kelemahan (W)
 Menentukan 5-10  Menentukan 5-10 Faktor
Faktor Kekuatan Kekuatan Internal
IFAS Internal
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
Strategi yang menggunakan Strategi yang meminimalkan
 Menentukan 5-10 kekuatan dan memanfaatkan kelemahan dan
Faktor peluang peluang memanfaatkan peluang
Eksternal
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
 Menentukan 5-10 Strategi yang menggunakan Strategi yang meminimalkan
faktor ancaman kekuatan dan mengatasi kelemahan dan menghindari
Eksternal ancaman ancaman
Sumber: Rangkuti, 2006

PEMBAHASAN
Hasil analisis Swot dilakukan FGD mengobati sakit flu, dan lain
dengan dengan penjual jamu dan pakar sebagainya yaitu jamu yang diracik
agribisnis melakukan diskusi untuk dari berbagai tumbuhan-tumbuhan
menemukan titik permasalahan dan strategi alam (daun, bunga, buah, akar,
apayang tepat untuk mengatasinya yang batang, dsb) yang sangat berkhasiat
dihadapi penjual jamu agar dapat untuk menjaga kesehatan. Sehingga
meningkatkan penjualan. sudah terbukti mengonsumsi dalam
A. Lingkungan Internal dan Eksternal jangka panjang sangat baik karena
1. Faktor Internal tidak mengandung bahan kimia.
a) Kekuatan Sehingga timbul kepercayaan
 Bahan baku yang berlimpah untuk masayarakat akan khasiat jamu
pembuatan jamu ramuan Madura ramuan Madura. Sehingga menjadi
Banyaknya permintaan jamu ramuan peluang untuk menarik konsumen
Madura membutuhkan bahan baku karena faktor kepercayaan
yang berlimpah pula, sehingga masyarakat akan khasiat jamu
Kabupaten Sumenep menjadi salah Ramuan Madura.
satu faktor kekuatan dalam aktivitas  Jamu ramuan Madura sudah terkenal
industri jamu di Madura. Bahan baku secara turun temurun
menjadi tombak pertama berjalannya Jamu merupakan warisan budaya
suatu produksi. Di Sumenep bahan bangsa Indonesia, berupa ramuan
baku untuk jamu sangat melimpah bahan tumbuhan obat sudah
sehingga sudah dapat memenuhi digunakan secara turun temurun
kebutuhan dalam produksi jamu. yang terbukti aman dan mempunyai
 Kepercayaan masyarakat akan jamu manfaat bagi kesehatan sehingga
ramuan Madura menjadi kekuatan karena dari turun
Sejak dahulu nenek moyang kita temurun sudah terbukti khasiaatnya.
sudah memperkenalkan ramuan  Alami tanpa campuran bahan kimia
mujarab yang dapat mengurangi rasa Jamu berasal dari ekstrasi bagian
sakit, mencegah terserang penyakit, tanaman yaitu batang, daun, bunga,

53
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

buah, atau akarnya yang memiliki jamu.Pada produk jamunya sendiri


segudang khasiat untuk juga tidak disebutkan berapa banyak
menyembuhkan sakit sehingga takaran bahan yang digunakan serta
menjadi kekuatan bagi industri jamu efek samping usai
terus berkembang untuk meminumnya.Padahal ini
mempertahankan kealamiannya. berpengaruh pada jumlah dan
 Kualitas Pelayanan yang Baik frekuensi minum. "Berapa banyak
Konsumen jamu akan merasakan kunyit, berapa banyak asam, berapa
puas jika mereka memperoleh banyak diminum per hari. Belum ada
pelayanan yang baik dan sesuai yang penelitian yang mengatakan jika kita
diharapkan oleh konsumen jamu minum kunyit asem, kunyitnya lima
karena salah satu elemen penting gram, asamnya lima gram sehingga
yang menjadi pertimbangan utama jamu belum ada kandungan yang
konsumen jamu dalam suatu pasti”
pembelian produk adalah adanya  Efek samping penggunaan jamu
Kualitas Pelayanan yang Baik, baik Sebagai minuman tradisional, jamu
dari segi fisik, jasa, kualitas jamu, dinilai sebagai obat herbal untuk
dan pelayanan penjual yang dapat kesehatan tubuh.Jamu sendiri
dinilai secara obyektif sebelum dan memiliki ragam seperti beras kencur,
sesudah melakukan pembelian. Hal kunyit asem, temulawak, pahitan,
tersebut menjadi kekuatan jamu cabe puyang hingga uyup-
Ramuan Madura karena dapat uyup.Pembuatan jamu memang
kualitas jamu dapat diukur dengan menggunakan bahan dasar dari
melihat hal hal yang berkaitan rempah-rempah dan akar-akaran
dengan pelayanan baik sebelum dan seperti kunyit, jahe, asam, sirih,
sesudah membeli jamu baik mulai pahitan sampai gula Jawa.Jadi
segi fisik, kemampuan pelayanan, dipastikan minum jamu dalam
bukti pelayanan, jaminan pelayanan, takaran yang secukupnya tidak
dan lain sebagainya. berlebihan.Bahwa minum jamu juga
b) Kelemahan harus punya takarannya sendiri.
 Sebagian besar jamu ramuan Madura Dengan kata lain, minum jamu tak
tidak memiliki ijin produksi dan ijin bisa disamakan seperti minum air
edar. putih yang bisa dinikmati setiap saat.
Jamu ramuan Madura belum  Bentuk dan kemasan jamu masih
memiliki ijin edar dikarenakan sederhana
produknya yg tidak tahan lama Kunci pemasaran suatu produk yaitu
karena tidak menggunakan dari bentuk dan kemasan yang
pengawet.Sehingga menjadi menarik juga dapat meyakinkan
kelemahan bagi industry jamu untuk konsumen, konsumen juga yakin
menembus pasar modern dan bahwa produknya aman. Jamu
mengekspornya. ramuan Madura masih dikemas
 Belum ada kandungan yang pasti menggunakan botol aqua bekas air
seusai Uji Laboratorium minum. Tidak ada kemasan khusus
Menurut Fujiastuti menilai, dirinya dan menarik .
tidak dapat memastikan takaran yang  Rasa jamu yang pahit dan aroma
tepat untuk seseorang meminum jamu menyengat
jamu karena belum pernah dilakukan Mayoritas kebanyakan orang tidak
penelitian sebelumnya.Setiap orang suka minum jamu karena rasanya
juga memiliki kebiasaan yang yang pahit dan aroma jamu yang
berbeda saat mengkonsumsi kurang enak.Sehingga dijaman

54
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

sekarang masyarakat kurang dan dapat menarik minat pembeli


berminat mengonsumsi jamu.Mereka sehingga hal ini dapat jadi peluang
lebih suka minum obat yang tidak untuk meningkatkan pemasaran
ada rasanya ketimbang minum terpadu.
jamu.Obat juga praktis dan mudah  Inovasi jamu ramuan Madura
untuk di dapatkan. Semakin banyaknya persaingan maka
industri jamu mampu bersaing dan
2. Faktor Eksternal menginovasi produk jamu, dari segi
a) Peluang bahan, kualitas, sterilisasi proses jamu,
 Perubahan paradigma terhadap jamu bentuk jamu, dan memperbaiki
Dijaman pandemi covid-19 ini kemasan jamu. Sehingga hal ini
masyarakat kebanyakan beralih pada menjadi peluang untuk pengembangan
jamu, karena jamu dipercaya mampu jamu ramuan Madura karena hal ini
menangkal virus corona.Masyarakat sangat penting untuk mempertahankan
cenderung beralih mengonsumsi pada konsumen, inovasi produk jamu
obat-obatan yang alami yaitu jamu mampu mengurangi rasa bosan pada
ramuan Madura karena juga baik jamu.Karena sifat konsumen yang
untuk jangka panjang. selalu tertarik pada kemasaran terbaru.
 Era pandemi permintaan jamu  Petani menjadi mitra homeindustri
meningkat jamu Ramuan
Permintaann jamu sejak pandemi Kebutuhan bahan baku dapat
covid-19 meningkat karena msyarakat terpenuhi dengan cara bermitra
ingin menjaga kesehatannya, minum dengan petani, karena akan mampu
jamu dapat menjaga kekebalan memberikan kualitas standart bahan
tubuh.Sejak wabah COVID-19 yang akan digunakan. Petani tidak
menyerang, segala produk dengan bingung mengenai modal untuk
klaim pencegahan dan penyembuhan menanam, dan produsen dapat
laris manis di pasaran, tak terkecuali memenuhi permintaan.
ragam ramuan Madura seperti jahe, b) Ancaman
kunyit, asam jawa, dan temulawak.  Persaingan dengan obat kimia
Mereka percaya jamu tersebut dapat Obat kimia atau farmasi sudah
meningkatkan daya tahan tubuh memiliki pangsa pasar yang baik,
sehingga bisa menangkal transmisi masyarakat dengan mudahnya
virus corona. mendapatkan obat kimia. Masyarakat
 Pemasaran terpadu juga dengan mudahnya percaya akan
Pemasaran terpadu saat ini sudah jadi khasiat obat farmasi, dan percaya obat
tolak ukur untuk mengembangkan farmasi dapat memberikan efek yang
pemasaran jamu ramuan Madura cepat.
dikarenakan konsumen dapat melihat  Tuntutan daya beli masyarakat
secara langsung proses produksi jamu Tuntutan daya beli masyarakat
sekaligus menyediakan tempat wisata menjadi ancaman pada industry jamu
agar konsumen dapat menikmati jamu ramuan Madura dikarenakan jamu
sambil menikmati pemandangan ramuan Madura jika tidak lgsung
sehingga konsumen minum jamu habis maka akan kadaluarsa, karena
sambil liburan. Untuk itu pemasaran masa simpannya yang relative cepat.
selain dikembangkan secara offline  Kurangnya perhatian pemerintah
juga dapat dilakukan secara terhadap pengembanganindustri jamu
online.Jadi teknik pemasaran terpadu Pemerintah kurang memperhatikan
yaitu dengan mendatangkan pengembangan industri jamu, hal
konsumen, meyakinkan konsumen, tersebut dapat dilihat industri jamu

55
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

belum sejajar dengan obat Hal ini menjadi ancaman, dikarenakan


farmasi.Seperti halnya pasal 27 sekarang dunia tidak memprioritasnya
Undang-undang Kesehatan Nomor 23 pengobatan secara tradisional,
yang mendefinisikan obat tradisional rekomendasi dokter cenderung
sebagai pengobatan di luar ilmu menggunakan obat kimia.Karena
kedokteran atau keperawatan.Hal ini menurut dokter sari dari racikan jamu
membuat industri jamu kesulitan bisa membahayakan ginjal. Begitu
untuk memberikan resep sebagai juga saat ibu hamil tidak disarankan
pengobatan. minum jamu dikarenakan nantii
 Fluktuasi harga bahan baku pengaruh buruk ke bayinya akan
Kenaikan bahan baku dapat seperti lebam saat baru lahir.
meresahkan produsen karena akan
mempengaruhi keuntungan dan harga B. Strategi yang Tepat Pengembangan
jual jamu. Sedangkan konsumen untuk PasarJamu Ramuan Madura Guna
jamu sangat enggan untuk Meningkatkan Penjualan
mengeluarkan gocek yang cukup 1) Penentuan Bobot IFAS & EFAS
mahal. Sehingga naiknya harga akan Penentuan Bobot Analisis
dapat mempengaruhi permintaan Lingkungan Internal (IFAS) dan Analisis
konsumen terhadap jamu. Lingkungan Eksternal
 Pesaing jamu sejenis (EFAS).Berdasarkan analisis lingkungan
Seiring berkembangnya zaman, internal dan eksternal, maka langkah
semakin banyak bermunculan usaha selanjutnya ialah penentuan bobot matrik
jamu sejenis yang akan bersaing SWOT.Bobot matrik SWOT diperoleh
sehingga hal ini menjadi ancaman. dari penentuan faktor-faktor analisis
Karena konsumen yang mempunyai lingkungan internal (Strength, Weakness)
sifat ingin mencoba hal baru akan dan eksternal (Opportunity, Threats)
beralih pada produk baru. Terlebih yang lebih urgen, kemudian dijumlahkan
jika dari segi harga, rasa, kualitas jamu dan dipersentase.Penentuan bobot dari
mampu bersaing. analisis lingkungan internal (Strength,
 Terdapat Medis belum menerima jamu Weakness) dan eksternal (Opportunity,
sebagai alternative pengobatan Threats) dapat dilihat dari tabel berikut.
pasiennya.
Tabel 4.23
Penentuan Bobot Analisis Lingkungan Internal (IFAS)
Faktor yang Lebih Urgen
ALI JUMLAH BOBOT
A B C D E F G H I J
A A C A E A A A A J 6 14,29
B A C B B B B B B B 7 16,67
Strength C A B D C C C C I J 4 9,52
D D B C D D D D I D 5 11,90
E E B C D E E E E J 5 11,90
F A B C F E G H I J 1 2,38
Weakness G A B C G E F G I J 2 4,76
H A B C D E F H I J 1 2,38

56
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

I A I C I I I I I J 6 14,29
J A J C J E J J J I 5 11,90
TOTAL 47 100
Sumber : Data Primer diolah 2020
Tabel 4.24
Penentuan Bobot Analisis Lingkungan Eksternal (EFAS)
Faktor yang Lebih Urgen
ALI JUMLAH BOBOT
A B C D E F G H I J
A A A D A E F G H A 4 11,11
B B B B E F G H B J 4 11,11
Strength C C B D C G C C C C 6 16,67
D D B D D D G D D J 5 13,89
E E B C D F G H E E 3 8,33
F F B C D F F H F F 5 13,89
G A G C D G F H G J 3 8,33
Weakness H A B C D H F G H J 2 5,56
I A B C D E F G H J 0 0
J J B J D J F G H J 4 11,11
TOTAL 36
Sumber : Data Primer diolah (2020)

2) Penentuan Skor Analisis Lingkungan penentuan nilai rating yaitu nilai 5 =


Internal (ALI) dan Analisis sangat berpengaruh, 4 = berpengaruh, 3
Lingkungan Eksternal (ALE) = cukup berpengaruh, 2 = kurang
Penentuan skor analisis berpengaruh, dan 1 = tidak
lingkungan internal (Strength, berpengaruh. Penentuan skor dari
Weakness) dan eksternal (Opportunity, analisis lingkungan internal (Strength,
Threats) diperoleh dari hasil kali bobot Weakness) dan eksternal (Opportunity,
dan rating. Rating diperoleh dari Threats) dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.25
Matriks Analisis Lingkungan Internal (ALI)
Faktor Internal
Bobot Rating Skor
 Kekuatan
1. Bahan baku yang berlimpah untuk pembuatan jamu
14,29 4 57,14
ramuan Madura
2. Kepercayaan masyarakat akan jamu ramuan Madura 16,67 5 83,33
3. Jamu ramuan Madura sudah terkenal secara turun
9,52 3 28,57
temurun
4. Alami tanpa campuran bahan kimia 11,90 3 35,71
5. Kualitas pelayanan yang baik 11,90 3 35,71
Total faktor-faktor kekuatan 64, 29 240,48

57
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

 Kelemahan
1. Sebagian besar jamu ramuan Madura tidak memiliki
2,38 1 2,38
ijin produksi dan ijin edar
2. Belum ada kandungan yang pasti seusai Uji
4,76 2 9,52
Laboratorium
3. Efek samping penggunaan jamu 2,38 1 2,38
4. Bentuk dan kemasan masih sederhana 14,29 4 57,14
5. Rasa jamu pahit dan aroma menyengat 11,90 3 35,71
Total faktor-faktor kelemahan 35,71 107,14
Total kekuatan dan kelemahan 100 347,62
Sumber : Data Primer diolah (2020)
Maduradengan skor 83,33. Kelemahan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbesar bentuk dan kemasan sederhana
terdapat lima kekuatan dan lima dengan skor 57,14, sehingga jamu ramuan
kelemahan pada strategi penjualan jamu Madura kurang diminati oleh para non
ramuan Madura. Faktor kekuatan terbesar konsumen. Hal tersebut akan berpengaruh
sesuai dengan skor terbesar Kepercayaan pada perkembangan pemasaran jamu
masyarakat akan jamu ramuan ramuan Madura.
Tabel 4.26
Matriks Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
Faktor Eksternal
Bobot Rating Skor
 Peluang
1. Perubahan paradigma terhadap jamu 11,11 3 33,33
2. Era pandemi permintaan jamu meningkat 11,11 3 33,33
3. Pemasaran terpadu 16,67 5 83,33
4. Inovasi jamu ramuan Madura 13,89 4 55,56
5. Petani menjadi mitra homeindustri jamu Ramuan 8,33 3 24,99
Total faktor-faktor peluang 61,11 230,56
 Ancaman
1. Persaingan dengan obat kimia 13,89 4 55,56
2. Tuntutan daya beli masyarakat 8,33 3 24,99
3. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap
5,56 2 11,12
pengembanganindustri jamu
4. Fluktuasi harga bahan baku 0 1 0
5. Terdapat Medis belum menerima jamu sebagai
11,11 3 33,33
alternative pengobatan pasiennya.
Total faktor-faktor peluang 38,89 125
Total Peluang dan Ancaman 100 355
Sumber : Data Primer diolah 2020
Hasil penelitian menunjukkan secara klinis, sudah memiliki ijin edar
bahwa terdapat lima peluang dan lima sehingga mayoritas tenaga medis
ancaman pada strategi penjualan jamu menyarankan obat kimia sebagai
ramuan Madura. Faktor peluang alternative penyembuhan ketika sakit.
terbesar sesuai dengan skor terbesar Berdasarkan tabel 4.25 total skor
Kepercayaan masyarakat akan jamu ALI adalah 347,62dan dan tabel 4.26
ramuan Madura dengan skor 83,33. total skor ALE adalah 355 Hal ini
Ancaman terbesar persaingan dengan berarti bahwa faktor internal lebih kuat
obat kimia dengan skor 55,56, daripada faktor eksternal. Oleh karena
dikarenakan mempunyai efek lebih Pengembangan jamu ramuan Madura
cepet menyembuhkan, sudah teruji harus mampu memanfaatkan peluang

58
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

yang dimiliki serta mengatasi berdasarkan studi perilaku


kelemahan yang sangat berpengaruh konsumenberada di kuadran I (agresif)
terhadap penjualan jamu ramuan artinya pengembangan pasar jamu
Madura. ramuan Madura guna meningkatkan
3) Analisis Matriks Posisi SWOT penjualan berarti mempunyai beberapa
Berdasarkan hasil analisis yang faktor kekuatan dan peluang yang
telah dilakukan sebelumnya oleh cukup besar. Seperti halnya menurut
peneliti, faktor internal dan eksternal penelitian Salsabila dan Supriana
yang dihadapi produsen jamu ramuan (2018) yang berjudul “Strategies to
Madura dapat dikombinasikan kedalam increase the consumption of traditonal
matriks posisi SWOT.Untuk medicine in Medan” bahwasanya
mengetahui posisi penjualan jamu Kuadran I adalah situasi yang paling
ramuan Madura pada saat ini melalui menguntungkan, yang berarti bahwa
matriks posisi SWOT. perusahaan memiliki peluang dan
Perhitungan skor total dari analisis kekuatan sehingga bisa memanfaatkan
lingkungan internal (ALI) yang terdiri kekuatan dan peluang. Strategi
atas kekuatan dan kelemahan dengan Kekuatan-Peluang yang digunakan
skor total sebesar 347,62 sedangkan yaitu:
pada skor total dari analisis lingkungan 1. Memanfaatkan ketersediaan bahan
eksternal (ALE) yang terdiri atas baku untuk meningkatkan
peluang dan ancaman dengan skor total ketersediaan obat tradisional
sebesar 355. Dari skor yang diperoleh, 2. Memanfaatkan ketersediaan tenaga
kemudian dimasukkan pada diagram kerja untuk meningkatkan
matriks posisi SWOT, sehingga bisa ketersediaan obat tradisional
diketahui gambaran posisi strategi 3. Mengoptimalkan pengetahuan
pengembangan pasar yang tepat bagi pelaku usaha pengobatan tradisional
produk jamu ramuan madura untuk meningkatkan kualitas

ALE Peluang
0

400 200

Kuadran 3 Kuadran 1

Hight
Kelemahan Kekuatan
355
0

Kuadran 4 Kuadran
2

Gambar
Ancaman
1.
Analisis Matriks Posisi SWOT ALI

0 200
Formulasi Strategi 347,6240040015069,7369,73
Low Hight

59
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

Strategi yang sesuai dengan situasi pengembangan jamu Ramuan Madura


lingkungan internal dan eksternal dibawah ini :
ALI Strengths (S) Weaknesses (W)
1. Bahan baku yang 1. Sebagian besar jamu ramuan
berlimpah untuk Madura tidak memiliki ijin
pembuatan jamu ramuan produksi dan ijin edar
Madura 2. Belum ada kandungan yang
2. Kepercayaan masyarakat pasti seusai Uji
akan jamu ramuan Laboratorium
Madura 3. Efek samping penggunaan
ALE 3. Jamu ramuan Madura jamu
sudah terkenal secara 4. Bentuk dan kemasan masih
turun temurun sederhana
4. Alami tanpa campuran 5. Rasa jamu pahit dan aroma
bahan kimia menyengat
5. Kualitas pelayanan yang
baik
Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Perubahan paradigma terhadap 1. Menpertahankan serta 1. Modifikasi kemasan
jamu meningkatkan kualitas 2. Teknologi mengurangi
2. Era pandemi permintaan jamu 2. Memperluas jaringan aroma menyengat pada jamu
meningkat pemasaran 3. Pendampingan ijin produksi
3. Pemasaran terpadu 3. Memperkuat kemitraan dan ijin edar
4. Inovasi jamu ramuan Madura dengan petani tanaman
5. Homeindustri jamu bermitra herbal
dengan petanitanaman herbal
Threaths (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Persaingan dengan obat kimia Memaksimalkan Meminimalkan Kelemahan
2. Tuntutan daya beli masyarakat Kekuatan untuk untuk Mengurangi Ancaman
3. Kurangnya perhatian Mengurangi Ancaman 1. Meningkatkan promosi dan
pemerintah terhadap 1. Meningkatkan kualitas memperluas daerah
pengembangan industri jamu jamu ramuan Madura pemasaran
4. Fluktuasi harga bahan baku 2. Adanya pelatihan pada 2. Meningkatkan kemitraan
5. Terdapat Medis belum home industri jamu dengan industri jamu herbal
menerima jamu sebagai tepat komposisi dan 3. Meningkatkan hubungan
alternative pengobatan tepat dosis jamu. dengan pemerintah maupun
pasiennya. 3. Diservikasi bentuk jamu lembaga lain
Ramuan Madura 4. Adanya pelatihan dan
bimbingan dalam mengurus
ijin
Gambar 2
Diagram Matriks SWOT

a. Strategi dipasaran.Konsumen mempunyai


1) Strategi SO beberapa alternatif agar
 Mempertahankan serta kebutuhannya terpenuhi. Produsen
meningkatkan kualitas yang mampu berdaya saing akan
Memasuki rana dunia perdagangan selalu eksis untuk berkompetensi di
bebas, kita akan menemukan dunia persaingan yang ketat. Kualitas
berbagai jenis produk dijual produk adalah salah satu dari lima

60
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

keunggulan kompetitif yang dapat agar konsumen dapat memilih untuk


dipergunakan untuk unggul dalam membeli produk yang ukuran
persaingan bisnis. Dengan kualitas berapa.Sehingga hal tersebuat
produk yang tinggi dapat pemasarannya dapat dijangkau
dipergunakan sebagai senjata ampuh semua kalangan dari kelas menengah
untuk menang dalam persaingan. kebawah sampai menengah ke atas.
 Memperluas Jaringan Pemasaran  Teknologi Mengurangi Aroma
Pada era modern ini media elektronik Menyengat Pada Jamu
menawarkan kemudahan untuk Jamu identik dengan aromanya yang
memperluas jaringan pemasaran khas dimana orang yang mau minum
jamu ramuan Madura. Sosial media jamu pasti menyumbat hidung
seperti facebook, instagram, shopee, karena aromanya tidak
dan whatsaap, buka lapak, JD.Id dan enak.Sehingga diperlukan teknologi
lain sebagainya mempermudah mengolah jamu agar aromanya tidak
pengguna mencari produk yang menyengat sehingga konsumen
diinginkan. Dengan memperluas maupun non konsumen tidak enggan
jaringan pemasaran berpeluang untuk untuk meminum jamu karena aroma.
membuat usaha jamu ramuan  Pendampingan Ijin Produksi dan Ijin
Madura berkembang di Kabupaten Edar
Sumenep. Di era modern ini sudah banyak
 Memperkuat Kemitraan dengan produk tiruan, produk abal-abal yang
Petani Tanaman Herbal diedarkan sehingga ada ketakutan
Kemitraan dengan petani merupakan pada konsumen untuk mengonsumsi
suatu kerja sama antara produsen produk yang tidak mempunyai ijin
jamu dengan petani tanaman herbal, produksi dan ijin edar.Sehingga ijin
pola pembinaan yang diterapkan produksi dan ijin edar untuk
mulai dari bagaimana mengolah memasarkan jamu ramuan Madura
lahan, memilih bibit, teknik sangat penting untuk kepercayaan
budidaya, sistem tanam, masyarakat. Konsumen tidak akan
pengendalian hama penyakit, hingga ragu jika jamu Ramuan Madura
pasca panen, sehingga anatara mempunyai ijin produksi dan ijin
produsen jamu dan Petani saling edar.
smembutuhkan, saling 3) Strategi ST
menguntungkan, dan saling  Meningkatkan kualitas jamu ramuan
ketergantungan dengan tujuan Madura
menggandeng petani herbal guna Kepercayaan konsumen jangan
meningkatkan kualitas dan kuantitas sampai dirusak karena produsen yan
jamu ramuan Madura sehingga jadi mengurangi kualitas bahan yang
peluang agar jamu ramuan Madura digunakan untuk memproduksi jamu,
dapat berkembang dengan bermitra dengan alasan harga bahan baku naik
mampu dalam pemenuhan bahan atau untuk meminimalkan biaya
sesuai prinsip Good Agricultural pengeluaran produksi. Karena hal
Practice (GAP). tersebut membuat usaha tidak akan
2) Strategi WO bertahan lama.
 Modifikasi Kemasan  Adanya pelatihan pada home industri
Hal utama yang menjadi sorotan jamu tepat komposisi dan tepat dosis
pada produk adalah kemasan, jamu
kemasan yang menarik dapat Kebanyakan produsen jamu ramuan
menarik konsumen.Kemasana jamu Madura kurang memperhatikan
juga dibuat bervariasi ukurannya komposisi yang tepat dan berapa

61
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

dosis jamu yang di anjurkan. Karena Kemitraan pada industri jamu herbal
banyak orang beranggapan jamu dijadikan strategi untuk
alami tanpa bahan kimia tidak akan meningkatkan pengembangan jamu
overdosis jika mengonsumsi banyak. Ramuan Madura.Karena industri
Untuk itu penting adanya pelatihan jamu herbal sudah besar dapat
pada produsen jamu dalam dijadikan mitra terlebih pada masa
merekomendasikan dosis jamu yang pandemi saat ini permintaan jamu
akan dikonsumsi konsumen. ramuan Madura meningkat sehingga
 Diservikasi Bentuk Jamu Ramuan produsen jamu dapat menjadi
Madura pemasok untuk memenuhi
Dalam dunia usaha perlu adanya permintaan jamu yang kian
diservikasi produk karena dilihat dari meningkat.
persepsi non konsumen dengan  Meningkatkan Hubungan dengan
alasan tidak mengonsumsi jamu Pemerintah maupun lembaga lain
ramuan Madura karena tidak Pemasaran pada suatu produk tidak
terbiasa, alasan kedua karena rasanya lepas dari peran serta pemerintahan,
tidak enak, dan berbagai alasan salah satu strategi yang perlu
lainnya.Sehingga diservikasi produk dilakukan oleh produsen jamu
jadi strategi untuk pengembangan ramuan Madura yaitu dengan
jamu ramuan Madura guna meningkatkan penjualan dan
mendongkrak penjualan pada non penggunaan jamu, karena peran
konsumen jamu Ramuan pemerintahan saat kuat dalam
Madura.Contoh diservikasi produk memperluas jaringan
yaitu kopi lengkuas berdasarkan pemasaran.Karena selama ini
penelitian di dapatkan kalau pemerintahan belum secara optimal
pemasaran produk kopi lengkuas dalam pengembangan jamu ramuan
berpotensi hal tersebut dapat dilihat Madura.
berdasarkan aspek penawaran dan  Adanya pelatihan dan Pendampingan
permintaan memiliki prospek yang dalam mengurus ijin
baik untuk tahun 2016 – 2020 karena Adanya pelatihan dan pendampingan
terjadi surplus (kelebihan) untuk mengurus ijin sangat
permintaan. Penawaran kopi membantu para produsen jamu di
lengkuas mengalami deficit Madura, karena masih banyak yang
(kekurangan) sehingga belum belum paham dan kebanyakan
memenuhi permintaan padatahun karena persoalan adminitrasinya
2016-2020 sebesar 6.786.804,800 kg yang lumayan ribet yang membuat
(Rahman, dkk. 2018). produsen jamu enggan mengurus ijin
4) Strategi WT
 Meningkatkan Promosi dan KESIMPULAN
Memperluas Daerah Pemasaran Dari hasil analisis matriks ALI dan
Penjualan jamu ramuan Madura akan ALE, Kepercayaan masyarakat akan jamu
meningkat dengan digencarkan ramuan Madura dengan skor 83,33.
promosi agar semua orang tahu Kelemahan terbesar bentuk dan kemasan
produk apa yang ditawarkan, hal sederhana dengan skor 57,14 Faktor
tersebut juga dapat memperluas peluang terbesar sesuai dengan skor
daerah pemasaran jamu ramuan terbesar Kepercayaan masyarakat akan
Madura. jamu ramuan Madura dengan skor 83,33.
 Meningkatkan kemitraan dengan Ancaman terbesar persaingan dengan obat
industri jamu herbal kimia dengan skor 55,56, Posisi
Pengembangan Pasar Jamu Ramuan

62
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484

ISSN Online : 2460-8947

Madura Guna Meningkatkan Penjualan Wanita. Buletin Penelitian Sistem


berada pada kuadran I. Strategi yang perlu Kesehatan. Volume 2 Nomor 1
diterapkan produsen jamu ramuan Madura
mendukung kebijakan pertumbuhan yang Rangkuti, Freddy.2006. Analisis SWOT
agresif (growth oriented strategy). Strategi Teknik Membedah Kasus Bisnis.
yang tepat untuk diterapkan pada produsen Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
jamu Ramuan Madura yaitu: (a)
Meningkatkan promosi dan memperluas Rifa’i.2000.Pingit,Pijet,dan Pepahit:Peran
daerah pemasaran, (b) Modifikasi Tumbuhan dalam Kosmetik
Kemasan, (c) Teknologi Mengurangi Tradisional Indonesiaseperti
Aroma Menyengat Pada Jamu, (d) adanya dicerminkan di Daerah Madura
pelatihan dan pendampingan dalam
mengurus ijin. Sudarmin. Asyhar, Rayanda. 2012.
Transformasi Pengetahuan Sains
DAFTAR PUSTAKA Tradisional menjadi Sains Ilmiah
Aditama. 2014. Jamu & Kesehatan. dalam proses Produksi Jamu
Badan Penelitian dan Pengembangan Tradisional. Edu-Sains Journal.
Kesehatan:Jakarta Volume 1: Hal 1-7

Gunarsa, Singgih D. 2008.Psikologi anak Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku


: Psikologi Perkembangana anak dan Konsumen Teori dan Penerapannya
Remaja.PT.BPK Gunung Mulia: dalam Pemasaran.PT Ghalia
Jakarta Indonesia: Jakarta

Fatmawati, I., & Destryana, A. (2017). The William J. Stanton. 1991. Prinsip
prospects of jamu agro-industry as a Pemasaran.Hal 5.Erlangga : Jakarta
herbal agribusiness in Sumenep. E-
Proceeding Stie Mandala, 657–668. Winarsa, Hendra. 2019.Strategi
http://jurnal.stie- Pengembangan Jamu Kemasan Di
mandala.ac.id/index.php/eproceeding/ Indonesia.Jurnal MADANI Vol.2
article/view/155 No.1. Hal (131 - 144)

Handayani, L. 2003. Membedah Rahasia Prastiwi, W. D., & Setiyawan, H. (2016).


Ramuan Madura. Agromedia Pustaka Perilaku Konsumsi Susu Cair
Masyarakat Di DaerahPerkotaan Dan
Lestari, Handayani. Suharmiati. Suharti Pedesaan (Milk Consumption
Sakiro. Badrijah Djoerban. K. R. Behavior of Urban and Rural
Sogijono dan Setia Pranata.1998. Communities). Agriekonomika, 5(1),
Inventarisasi Jamu Madura yang 41.https://doi.org/10.21107/agriekono
Dimanfaatkan untuk Pengobatan atau mika.v5i1.996
Perawatan gangguan Kesehatan
Berkaitan dengan Fungsi Reproduksi

63

Anda mungkin juga menyukai