ABSTRAK
Salah satu daerah yang terkenal dengan brand jamu adalah Madura.Industri Jamu
Ramuan Madura masih banyak memilki kendala di tengah keberhasilan yangtelah adakarena
maraknya peredaran jamu berbahan baku kimia, dalam hal ini dikarenakan daya saing dan
kemampuan nilai jual produk jamu dari usaha mikro yang belum terstandarisasi sesuai
ketentuan Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan strategi pemasaran yang tepat terhadap produk jamu ramuan Madura berdasarkan
studi perilaku konsumen.Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat pada produk jamu
ramuan Madura yaitu menggunakan analisis SWOT sebagai metode pengolahan data
kemudian dipilah dalam IFAS dan EFAS 347, 62 dan 355 artinya faktor eksternal lebih kuat
daripada faktor internal. Hasil penelitian berdasarkan skor IFAS dan EFAS. Strategi yang
tepat untuk diterapkan pada produsen jamu Ramuan Madura yaitu: (a) Meningkatkan promosi
dan memperluas daerah pemasaran Oleh karena ini untuk mengembangkan jamu ramuan
Madura harus mampu memanfaatkan peluang pemasaran, (b) Modifikasi Kemasan, (c)
Teknologi mengurangi aroma menyengat pada jamu, (d) adanya pelatihan dan pendampingan
dalam mengurus ijin.
PENDAHULUAN
Jamu digunakan secara turun Bidang Ekonomi telah mencanangkan
temurun yang merupakan warisan budaya gerakan “Jamu Brand Indonesia” sebagai
bangsa.Bahan baku yang digunakan dalam bagian dari kegiatan menyatukan merek
pembuatan jamu tergolong dalamsepuluh jamu dalam satu payung Brand
komoditas tanaman obat yang potensial Indonesia.Di dalam dalam negeri
untuk dikembangkan. Industri jamu sangat penjualan jamu berpotensi hingga
berkontribusi besar pada pendapatan mencapai Rp. 20 triliun dengan ekspor
nasional, tersedianya lapangan kerja, dan senilai Rp. 16 triliun, sedangkan penjualan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. herbal dunia setiap tahun mencapai angka
Sekitar99% bahan baku yang digunakan US$60 miliar.Sebagai produsen jamu,
dari produk dalam negeri dinilai mampu Indonesia menduduki urutan keempat
memberikan multiplier effect cukup setelah China, India, dan Korea.
signifikan pada pertumbuhan Salah satu daerah yang terkenal
perekonomian Indonesia dari sektor hulu dengan brand jamu adalah
(pertanian) hingga sektor hilir yang Madura.“Sumenep sebagai salah satu
meliputi perdagangan dan perindustrian Kabupaten paling ujung timur di Pulau
Visi 2030 KADIN dan Road Map Madura telah lama mempraktekkan
Industri Nasional merekomendasikan jamu tumbuhan sebagai obat
sebagai klaster industri unggulan sebagai tradisional/jamu.Masyarakat Sumenep
penurun angka kemiskinan, penggerak mempunyai kebiasaan minum jamu
pencipta lapangan kerja, dan atas dasar mengikuti prinsip “lebih baik tidak makan
kearifan lokal.Kementerian Koordinator daripada tidak minum jam (Rifa’i, 2000).
50
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
“Jamu ramuan Madura lebih dikenal untuk masa kini semakin memprihatinkan dalam
perawatan dan pengobatan terkait dekade lima tahun terakhir, karena
reproduksi wanita antara lain jamu berpotensi mencemari perkembangan jamu
perawatan tubuh, jamu mengencangkan tradisional. Selain itu, banyak persaingan
payudara, jamu pasca melahirkan, jamu dan menurunnya citra jamu akibat dengan
mempertahankan stamina, jamu sari rapat, mudah ditemukannya produk jamu impor
dan lain sebagainya. Bentuk sediaan jamu di pasar dalam negeri dapat memberikan
terutama dalam bentuk pil kering atau pil dampak bagi industri skala menengah
dodol dan serbuk seduhan. Bentuk kapsul kebawah.Hal ini dikarenakan daya saing
kurang diminati” (Lestari, dkk, 1998). dan kemampuan nilai jual produk jamu
Jamu ramuan Madura menjadi dari usaha mikro yang belum
alternatif pilihan masyarakat dari berbagai terstandarisasi sesuai ketentuan Pembuatan
jenis jamu yang ada.Jamu ramuan Madura Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
tidak hanya mengisi pasar daerah Madura, Saat ini daya beli masyarakat
tetapi juga daerah luar Madura.Sebagian terhadap jamu khususnya jamu ramuan
besar jamu ramuan Madura diproduksi Madura menurun.Hal ini dapat dilihat
oleh industri rumah tangga atau industri beredarnya berbagai macam obat (jamu
skala kecil.Agroindustri jamu ramuan import dan farmasi) yang tersebar luas
Madura mampu memberikan kontribusi tampak lebih berhasil menarik minat
pendapatan bagi daerah (Fatmawati dan masyarakat untuk dikonsumsi. Tujuan dari
Amilia, 2017). penelitian ini untuk mengetahui strategi
Industri Jamu Ramuan Madura pengembangan pasaryang tepat bagi
masih banyak memilki kendala di tengah produk jamu ramuan Madura berdasarkan
keberhasilan yangtelah ada. Maraknya studi perilaku konsumen.
peredaran jamu terbuat dari bahan kimia
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian ditentukan secara kemudian konsumen dan non konsumen
sengaja (purposive) yakni di empat jamu ramuan Madura.
kecamatan Kabupaten Sumenep (kota Sumber data menggunakan data
Sumenep, Manding, Kalianget, dan primer dimana data didapat secara
Saronggi) dengan mempertimbangkan langsung dari responden jamu ramuan
bahwa Kabupaten Sumenep merupakan Madura dan pakar agribisnis, kemudian
penghasil jamu ramuan Madura. data sekunder yaitu data yang didapat dari
Pengambilan sampel pengembangan studi pustaka/literatur terkait dan BPS
pasar menggunakan sampel informan kabupaten sumenep.Data didapat dengan
kunci (key informan).Menurut Endraswara metode observasi, wawancara, dan
(2006), “Key Informan adalah orang atau menyebar kuisioner.
sekelompok orang yang memiliki Untuk menjawabtujuanpenelitian
informasi pokok pada suatu objek menggunakan analisis SWOT sebagai
tertentu”. Dalam penelitian ini yang akan metode pengolahan data yang kemudian
dijadikan sebagai key informan (informan dipilah dalam IFAS dan EFAS. Berikut
kunci) adalah tenaga ahli, produsen jamu, Tabel serta langkah-langkah dalam
menentukan IFAS dan EFAS.
Tabel 3.1 Matrik IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)
Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Komentar
(Skor)
Kekuatan :
1.
2.
51
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
….
10.
Kelemahan :
1.
2
….
10.
Sumber: Rangkuti, 2006.
52
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
PEMBAHASAN
Hasil analisis Swot dilakukan FGD mengobati sakit flu, dan lain
dengan dengan penjual jamu dan pakar sebagainya yaitu jamu yang diracik
agribisnis melakukan diskusi untuk dari berbagai tumbuhan-tumbuhan
menemukan titik permasalahan dan strategi alam (daun, bunga, buah, akar,
apayang tepat untuk mengatasinya yang batang, dsb) yang sangat berkhasiat
dihadapi penjual jamu agar dapat untuk menjaga kesehatan. Sehingga
meningkatkan penjualan. sudah terbukti mengonsumsi dalam
A. Lingkungan Internal dan Eksternal jangka panjang sangat baik karena
1. Faktor Internal tidak mengandung bahan kimia.
a) Kekuatan Sehingga timbul kepercayaan
Bahan baku yang berlimpah untuk masayarakat akan khasiat jamu
pembuatan jamu ramuan Madura ramuan Madura. Sehingga menjadi
Banyaknya permintaan jamu ramuan peluang untuk menarik konsumen
Madura membutuhkan bahan baku karena faktor kepercayaan
yang berlimpah pula, sehingga masyarakat akan khasiat jamu
Kabupaten Sumenep menjadi salah Ramuan Madura.
satu faktor kekuatan dalam aktivitas Jamu ramuan Madura sudah terkenal
industri jamu di Madura. Bahan baku secara turun temurun
menjadi tombak pertama berjalannya Jamu merupakan warisan budaya
suatu produksi. Di Sumenep bahan bangsa Indonesia, berupa ramuan
baku untuk jamu sangat melimpah bahan tumbuhan obat sudah
sehingga sudah dapat memenuhi digunakan secara turun temurun
kebutuhan dalam produksi jamu. yang terbukti aman dan mempunyai
Kepercayaan masyarakat akan jamu manfaat bagi kesehatan sehingga
ramuan Madura menjadi kekuatan karena dari turun
Sejak dahulu nenek moyang kita temurun sudah terbukti khasiaatnya.
sudah memperkenalkan ramuan Alami tanpa campuran bahan kimia
mujarab yang dapat mengurangi rasa Jamu berasal dari ekstrasi bagian
sakit, mencegah terserang penyakit, tanaman yaitu batang, daun, bunga,
53
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
54
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
55
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
56
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
I A I C I I I I I J 6 14,29
J A J C J E J J J I 5 11,90
TOTAL 47 100
Sumber : Data Primer diolah 2020
Tabel 4.24
Penentuan Bobot Analisis Lingkungan Eksternal (EFAS)
Faktor yang Lebih Urgen
ALI JUMLAH BOBOT
A B C D E F G H I J
A A A D A E F G H A 4 11,11
B B B B E F G H B J 4 11,11
Strength C C B D C G C C C C 6 16,67
D D B D D D G D D J 5 13,89
E E B C D F G H E E 3 8,33
F F B C D F F H F F 5 13,89
G A G C D G F H G J 3 8,33
Weakness H A B C D H F G H J 2 5,56
I A B C D E F G H J 0 0
J J B J D J F G H J 4 11,11
TOTAL 36
Sumber : Data Primer diolah (2020)
57
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
Kelemahan
1. Sebagian besar jamu ramuan Madura tidak memiliki
2,38 1 2,38
ijin produksi dan ijin edar
2. Belum ada kandungan yang pasti seusai Uji
4,76 2 9,52
Laboratorium
3. Efek samping penggunaan jamu 2,38 1 2,38
4. Bentuk dan kemasan masih sederhana 14,29 4 57,14
5. Rasa jamu pahit dan aroma menyengat 11,90 3 35,71
Total faktor-faktor kelemahan 35,71 107,14
Total kekuatan dan kelemahan 100 347,62
Sumber : Data Primer diolah (2020)
Maduradengan skor 83,33. Kelemahan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbesar bentuk dan kemasan sederhana
terdapat lima kekuatan dan lima dengan skor 57,14, sehingga jamu ramuan
kelemahan pada strategi penjualan jamu Madura kurang diminati oleh para non
ramuan Madura. Faktor kekuatan terbesar konsumen. Hal tersebut akan berpengaruh
sesuai dengan skor terbesar Kepercayaan pada perkembangan pemasaran jamu
masyarakat akan jamu ramuan ramuan Madura.
Tabel 4.26
Matriks Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
Faktor Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang
1. Perubahan paradigma terhadap jamu 11,11 3 33,33
2. Era pandemi permintaan jamu meningkat 11,11 3 33,33
3. Pemasaran terpadu 16,67 5 83,33
4. Inovasi jamu ramuan Madura 13,89 4 55,56
5. Petani menjadi mitra homeindustri jamu Ramuan 8,33 3 24,99
Total faktor-faktor peluang 61,11 230,56
Ancaman
1. Persaingan dengan obat kimia 13,89 4 55,56
2. Tuntutan daya beli masyarakat 8,33 3 24,99
3. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap
5,56 2 11,12
pengembanganindustri jamu
4. Fluktuasi harga bahan baku 0 1 0
5. Terdapat Medis belum menerima jamu sebagai
11,11 3 33,33
alternative pengobatan pasiennya.
Total faktor-faktor peluang 38,89 125
Total Peluang dan Ancaman 100 355
Sumber : Data Primer diolah 2020
Hasil penelitian menunjukkan secara klinis, sudah memiliki ijin edar
bahwa terdapat lima peluang dan lima sehingga mayoritas tenaga medis
ancaman pada strategi penjualan jamu menyarankan obat kimia sebagai
ramuan Madura. Faktor peluang alternative penyembuhan ketika sakit.
terbesar sesuai dengan skor terbesar Berdasarkan tabel 4.25 total skor
Kepercayaan masyarakat akan jamu ALI adalah 347,62dan dan tabel 4.26
ramuan Madura dengan skor 83,33. total skor ALE adalah 355 Hal ini
Ancaman terbesar persaingan dengan berarti bahwa faktor internal lebih kuat
obat kimia dengan skor 55,56, daripada faktor eksternal. Oleh karena
dikarenakan mempunyai efek lebih Pengembangan jamu ramuan Madura
cepet menyembuhkan, sudah teruji harus mampu memanfaatkan peluang
58
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
ALE Peluang
0
400 200
Kuadran 3 Kuadran 1
Hight
Kelemahan Kekuatan
355
0
Kuadran 4 Kuadran
2
Gambar
Ancaman
1.
Analisis Matriks Posisi SWOT ALI
0 200
Formulasi Strategi 347,6240040015069,7369,73
Low Hight
59
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
60
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
61
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
dosis jamu yang di anjurkan. Karena Kemitraan pada industri jamu herbal
banyak orang beranggapan jamu dijadikan strategi untuk
alami tanpa bahan kimia tidak akan meningkatkan pengembangan jamu
overdosis jika mengonsumsi banyak. Ramuan Madura.Karena industri
Untuk itu penting adanya pelatihan jamu herbal sudah besar dapat
pada produsen jamu dalam dijadikan mitra terlebih pada masa
merekomendasikan dosis jamu yang pandemi saat ini permintaan jamu
akan dikonsumsi konsumen. ramuan Madura meningkat sehingga
Diservikasi Bentuk Jamu Ramuan produsen jamu dapat menjadi
Madura pemasok untuk memenuhi
Dalam dunia usaha perlu adanya permintaan jamu yang kian
diservikasi produk karena dilihat dari meningkat.
persepsi non konsumen dengan Meningkatkan Hubungan dengan
alasan tidak mengonsumsi jamu Pemerintah maupun lembaga lain
ramuan Madura karena tidak Pemasaran pada suatu produk tidak
terbiasa, alasan kedua karena rasanya lepas dari peran serta pemerintahan,
tidak enak, dan berbagai alasan salah satu strategi yang perlu
lainnya.Sehingga diservikasi produk dilakukan oleh produsen jamu
jadi strategi untuk pengembangan ramuan Madura yaitu dengan
jamu ramuan Madura guna meningkatkan penjualan dan
mendongkrak penjualan pada non penggunaan jamu, karena peran
konsumen jamu Ramuan pemerintahan saat kuat dalam
Madura.Contoh diservikasi produk memperluas jaringan
yaitu kopi lengkuas berdasarkan pemasaran.Karena selama ini
penelitian di dapatkan kalau pemerintahan belum secara optimal
pemasaran produk kopi lengkuas dalam pengembangan jamu ramuan
berpotensi hal tersebut dapat dilihat Madura.
berdasarkan aspek penawaran dan Adanya pelatihan dan Pendampingan
permintaan memiliki prospek yang dalam mengurus ijin
baik untuk tahun 2016 – 2020 karena Adanya pelatihan dan pendampingan
terjadi surplus (kelebihan) untuk mengurus ijin sangat
permintaan. Penawaran kopi membantu para produsen jamu di
lengkuas mengalami deficit Madura, karena masih banyak yang
(kekurangan) sehingga belum belum paham dan kebanyakan
memenuhi permintaan padatahun karena persoalan adminitrasinya
2016-2020 sebesar 6.786.804,800 kg yang lumayan ribet yang membuat
(Rahman, dkk. 2018). produsen jamu enggan mengurus ijin
4) Strategi WT
Meningkatkan Promosi dan KESIMPULAN
Memperluas Daerah Pemasaran Dari hasil analisis matriks ALI dan
Penjualan jamu ramuan Madura akan ALE, Kepercayaan masyarakat akan jamu
meningkat dengan digencarkan ramuan Madura dengan skor 83,33.
promosi agar semua orang tahu Kelemahan terbesar bentuk dan kemasan
produk apa yang ditawarkan, hal sederhana dengan skor 57,14 Faktor
tersebut juga dapat memperluas peluang terbesar sesuai dengan skor
daerah pemasaran jamu ramuan terbesar Kepercayaan masyarakat akan
Madura. jamu ramuan Madura dengan skor 83,33.
Meningkatkan kemitraan dengan Ancaman terbesar persaingan dengan obat
industri jamu herbal kimia dengan skor 55,56, Posisi
Pengembangan Pasar Jamu Ramuan
62
CEMARA VOLUME 18 NOMOR 1 MEI 2021 ISSN Cetak : 2087-3484
Fatmawati, I., & Destryana, A. (2017). The William J. Stanton. 1991. Prinsip
prospects of jamu agro-industry as a Pemasaran.Hal 5.Erlangga : Jakarta
herbal agribusiness in Sumenep. E-
Proceeding Stie Mandala, 657–668. Winarsa, Hendra. 2019.Strategi
http://jurnal.stie- Pengembangan Jamu Kemasan Di
mandala.ac.id/index.php/eproceeding/ Indonesia.Jurnal MADANI Vol.2
article/view/155 No.1. Hal (131 - 144)
63