Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
Oleh:Sarini, S.Pd.,M.Pd.

Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Tema/Materi Pembelajaran : Topik 10 (Mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun karya
sastra dalam teks cerpen yang dibaca dan didengar
Tujuan Materi Pembelajaran : Setelah mempelajari teks cerpen, peserta didik kelas IX mampu
mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra
dalam teks cerpen yang dibaca dan didengar dengan tepat
Indikator Pembelajaran : Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur-unsur
pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca dan
didengar.
Alokasi waktu : 10 Menit

A. PENDAHULUAN (3 MENIT)
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan menyapa peserta didik kemudian berdoa bersama
untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi sebelumnya
menggunakan LK TIP
4. Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran, model pembelajaran dan materi yang akan dipelajari
serta penilaian yang digunakan.

B. KEGIATAN INTI (5 MENIT)


1. Guru menayangkan powerpoint terkait dengan cerpen dan unsur-unsur pembangun teks cerpen dan
mengarahkan peserta didik untuk menyimak dengan saksama.
2. Setelah memastikan peserta didik memahami isi teks cerpen yang telah ditayangkan, guru kemudian
memberikan kertas kepada seluruh peserta didik dan mengarahkan peserta didik menulis satu
pertanyaan terkait dengan unsur-unsur teks cerpen yang telah dibaca pada kertas yang telah dibagikan.
3. Guru mengarahkan siswa membuat pesawat dengan kertas yang berisi pertanyaan yang telah ditulis oleh
peserta didik (pertanyaan tidak boleh kelihatan dan nama siswa harus ditulis pada bagian luar pesawat)
4. Guru mengarahkan peserta didik menerbangkan pesawat yang mereka buat secara bersamaan kemudian
masing-masing peserta didik mengambil satu pesawat dengan catatan tidak boleh mengambil pesawat
sendiri.
5. Setelah dipastikan semua peserta didik mendapat pesawat, guru mengarahkan mereka untuk membuka
pesawatnya kemudian menjawab hadiah berupa pertanyaan dibalik pesawat tersebut.
6. Setelah seluruh peserta didik selesai menjawab pertanyaan, guru meminta mereka secara bergiliran
membacakan jawabannya dan memberikan kesempatan mengonfirmasi kepada pemilik pesawat
sebelumnya terkait jawaban tersebut sampai sebagian besar peserta didik tampil.

C. PENUTUP (2 MENIT)
1. Guru meminta peserta didik merefleksikan PBM dan memberikan penguatan/simpulan terkait dengan
materi yang dipelajari
2. Guru memberikan PR dengan cerpen lain dan menganalisis unsur pembangun teks tersebut.
3. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
4. Guru dan peserta didik mengakhiri PBM dengan mengucap syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber/media pelatihan :
1. Media : Laptop, PPT, Gawai, Internet, Buku Paket, Kertas HVS, dan Spidol
2. Lingkungan : Alam takambang
3. Pengalaman

Penilaian

1. Penilaian Sikap : Spiritual dan sosial (Observasi/Jurnal), terlampir


2. Penilaian Pengetahuan : Lembar soal pengetahuan

Mengetahui, Bantaeng, 20 Desember 2022


Kepala SMPN 3 Gantarangkeke Guru Mata Pelajaran

Muhammad Rusdi Rasyid, S,Pd. Sarini, S.Pd.,M.Pd.


NIP 19650129 199412 1 001 NIP 197904112010012014
Lampiran Penilaian

● Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis yang telah disediakan


No Teknik Bentuk Butir Instrumen Waktu Keterangan
Instrumen pelaksanaa
n

1 Tertulis Pertanyaan Tentukanlah Saat Penilaian


unsur pembangun pembelajara pembelajaran
dari teks cerita n
pendek berjudul berlangsung
“Mimpi sang
Dara” yang telah
ditayangkan oleh
guru.

Rubrik Penilaian Pengetahuan

Kriteria Skor
Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerpen
 Menjawab unsur pembangun karya sastra cerpen dengan lengkap dan benar 4
 Menjawab unsur pembangun karya sastra dengan kurang lengkap tetapi benar 3
cerpen
 Menjawab unsur pembangun karya sastra cerpen dengan kurang lengkap dan 2
kurang tepat
 Jawaban tidak benar 1
Kesimpulan Unsur-Unsur Teks Cerpen
 Menjawab kesimpulan unsur pembangun karya sastra cerpen dengan lengkap 4
dan benar
 Menjawab kesimpulan unsur pembangun karya sastra cerpen dengan kurang 3
lengkap tetapi benar
 Menjawab kesimpulan unsur pembangun karya sastra cerpen dengan kurang 2
lengkap dan kurang tepat
 Jawaban tidak benar 1

Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh X 10


Jumlah Skor Maksimal

PENILAIAN SIKAP

Instrumen Penilaian ( Lembar Observasi ) Aspek sikap sosial

Nama Siswa yang dinilai :


Kelas / Semester : IX / Ganjil
Sikap yang dinilai : ,Disiplin
Penilai :
Pilihan Jawaban

No Pernyataan Kadan
Tidak
Selalu Sering g- Skor
Pernah
kadang
Peserta didik mengisi daftar hadir 1. 1
sebelum pembelajaran dimulai 1
2 Instruksi/tata tertib kelas
3 Mengumpulkan tugas tepat waktu
4 Peserta didik mengikuti pembelajaran
dari awal sampai akhir

Jumlah Skor

Keterangan

Catatan
Keterangan :
- Selalu diberi poin 4
- Sering diberi poin 3
- Kadang-kadang diberi poin 2
- Tidak pernah diberi poin 1

Instrumen Penilaian ( Lembar Observasi ) Aspek sikap sosial

1. Penilaian Sikap

Petunjuk

a. Amati perkembangan sikap peserta didik menggunakan Instrumen Jurnal pada setiap
pertemuan
b. Isi Jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku peserta didik yang menonjol , baik
yang positif maupun negatif . untuk peserta didik yang pernah memiliki catatan perilaku
kurang baik dalam jurnal , apabila telah menunjukkan perilaku ( menuju ) yang
diharapkan , perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal ( meskipun belum menonjol )

c. Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 GANTARANGKEKE


Kelas / Semester : IX / Ganjil
Sikap yang dinilai : Sosial dan Spiritual
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023

N Nama Catatan Sikap Tinda


Hari / Tanda
O Peserta k
Tanggal Tangan
Didik Perilaku Lanjut
Spiritual Sosial

1.

2
.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Waktu : 6 Menit
Nama/Kelas : ……………………….

A. KOMPETENSI DASAR
(Mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun karya sastra dalam teks cerpen yang dibaca
dan didengar.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari teks cerpen, peserta didik kelas IX mampu mengidentifikasi dan
menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dalam teks cerpen yang dibaca dan
didengar dengan tepat.

C. PETUNJUK KERJA
1. Bacalah teks cerita pendek yang ditayangkan oleh gurumu!
2. Tulislah satu pertanyaan terkait dengan unsur-unsur pembangun pada teks cerpen yang
kamu baca dengan judul “Mimpi Sang Dara” pada kertas yang telah dibagikan oleh
gurumu. Kemudian buatlah kertas yang berisi pertanyaan itu menjadi pesawat!.
3. Terbangkanlah pesawatmu, Setelah itu, ambillah satu pesawat. Kemudian, bukalah
pesawat tersebut, jawablah hadiah pertanyaan pada pesawat tersebut!.
4. Bacakanlah jawabanmu!
Mimpi Sang Dara

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara mulai menjerang air untuk
membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah
berdinding tinggi.

Dara merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya.
Namun sayangnya Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda,
sehingga merasa diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah tersebut.

Kedua orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari gadis
dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik dengan kondisi
seperti Dara.

Setiap hari Dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya
menuju arah taman. Gadis yang berusia 17 tahun tersebut sangat senang untuk menggambar di taman guna
menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaannya.

Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorangpun di dalam rumah tersebut mendekat
untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk
menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri.

Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang
sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan namanya, yaitu Hana.
mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti kondisi masing-masing.

Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia.
Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan
bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.” lalu, akhirnya gadis itu berpamitan pada Dara.

Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh
gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya
tidak mendukungnya sama sekali.

Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika
teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Dara
adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut.

Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal
yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan
Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan
Hana.

Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media
sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna
mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan.

Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si
gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua
orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.

Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara
menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya.
Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki

Sumber: https//www.gramedia.com/best-seller/contoh-cerpen/
Bahan Ajar
Pengertian Cerpen

Cerpen (cerita pendek) atau dalam Bahasa Inggris disebut short story, dalam ensiklopedia Britannica,
merupakan karangan prosa fiksi berbentuk naratif yang lebih pendek daripada novel dan biasanya hanya
menceritakan sedikit tokoh.
Dalam KBBI, cerpen diartikan sebagai kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan
tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika).
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah salah satu cerita fiksi (tidak benar-
benar terjadi) yang bentuknya naratif, dikemas secara singkat dan jelas, isinya hanya berfokus pada satu
permasalahan atau konflik saja.

Unsur-unsur Dalam Cerpen


Di dalam sebuah cerita pendek, terdapat unsur-unsur yang menyusunnya. Unsur cerita pendek dapat
dibagi ke dalam dua kategori yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen adalah
unsur yang membangun cerita dari dalam sedangkan ekstrinsik berasal dari luar cerita tersebut.
1. Unsur-unsur Intrinsik Cerita Pendek
Cerita pendek memiliki beberapa unsur-unsur yang membangun cerpen disebut unsur intrinsik, antara
lain: tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.
Penjelasan lebih lanjut mengenai unsur-unsur intrinsik cerita pendek dapat dilihat sebagai berikut.
 Tema
Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal.
Ada berbagai tema yang bisa dibahas dalam cerita pendek mulai dari asmara, sosial, budaya, sampai
keluarga.
 Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Di dalamnya sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana
penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita. dalam sebuah cerita
Dalam cerita pendek, ada tokoh yang berperan sebagai orang baik, orang jahat, atau orang yang biasa-
biasa saja. Penokohan dapat dikenalkan dengan cara mendiskripsikannya atau melalui dialog yang
dilakukan si tokoh dalam cerita.
Contohnya adalah sebagai berikut:
“Pria itu dikenal dengan nama Iqbal. Ia adalah pria yang dikenal pandai berbaur dengan orang-orang yang
ada di sekitarnya. Dengan kemampuan tersebut, tak mengherankan bila ia memiliki banyak sekali teman.”
 Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu
karya sastra.
Terdiri dari:
1. Latar Tempat
Mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
2. Latar Waktu
Berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
karya fiksi.
3. Latar Sosial
Mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi.
Contoh :
“Kejadian ini sudah cukup lama terjadi. Saat itu adalah awal musim hujan yang basah.”
 Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang diceritakan penulis dari awal hingga akhir. Alur juga
dapat diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang terjalin dengan saksama dan diyakini mampu
menggerakkan jalan cerita melalui berbagai kerumitan ke arah klimaks hingga menemukan
penyelesaian.
Alur dalam cerita pendek terbagi tiga yakni alur maju, mundur, dan campuran (zig-zag).
 Sudut Pandang
Merupakan cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang
memandang ceritanya.
a. Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti aku atau saya. Pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai
tokoh cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga
Menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat
cerita.
c. Sudut pandang pengamat serba tahu
Pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
d. Sudut pandang campuran
Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian
akhir kembali ke orang pertama. Ini yang paling banyak digunakan oleh pengarang.
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita pendek juga masuk ke dalam unsur intrinsik. Sudut pandang
yang digunakan bisa berupa orang pertama (aku/saya/gue), orang ketiga (dia/nama tokoh/mereka), dan
bisa juga menggunakan sudut pandang orang kedua.
 Amanat
Amanat merupakat pesan atau pelajaran yang didapatkan dari isi cerita yang telah dibaca. Amanat di
sajikan secara tersurat dan tersirat.
2. Unsur-unsur Ekstrinsik Cerpen
Selain unsur intrinsik, cerita pendek juga memiliki unsur ekstrinsik yang mempengaruhi cerita itu sendiri
yaitu:

Latar Belakang Hidup Pengarang


Latar belakang yang dimiliki si pengarang dapat mempengaruhi cerita pendek atau cerita pendek yang
dihasilkannya. Misalkan kondisi psikologi penulis saat menulis, pandangan politiknya, dan lain
sebagainya. Contohnya bisa di temukan dari cerpen-cerpen karya Ahmad Tohari. Cerpen-cerpen beliau
biasanya berlatar belakang kehidupan pedesaan di mana tempat beliau tinggal.

Keadaan Sosial Politik Masyarakat


Pada umumnya isi cerita pendek berpusat pada keadaan tempat tinggal yang dapat berpengaruh dalam
karyanya. Misalkan kondisi perekonomian, situasi sosial politik, dan lain-lain. Contohnya adalah keadaan
Indonesia pada 1998 yang bisa di temukan di beberapa cerita pendek karya Seno Gumira Ajidarma.
Keadaan Indonesia yang sedang mengalami kesusahan dan munculnya berbagai kerusuhan ditangkap oleh
Seno Gumira Ajidarma dalam cerpennya yang berjudul CLARA.

Anda mungkin juga menyukai