Anda di halaman 1dari 21

LARUTAN

KIMIA UMUM
Dosen Pengampu : Dr. Junifa Layla Sihombing, S.si M.Sc

KELOMPOK 1 :
1. Bima Prayudah
2. Diah Syahputri
3. Nazwa Raudhatul
4. Samuel Winston Manullang
5. Yusniar Amara Dewi
Table of contents

01 02
Definisi Larutan Proses Pelarutan

03 04
Hukum Raoult Hukum Henry
01
Definisi Larutan
Definisi Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari berbagai komponen.
Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut, biasanya pelarut
berada dalam jumlah yang relatif lebih banyak. Perbandingan
zat terlarut dan pelarut mencerminkan komposisi campuran,
ini disebut dengan konsentrasi. Jika konsentrasi zat terlarut
sedikit, disebut larutan encer, tetapi bila konsentrasi tinggi
disebut larutan pekat. (Referensi : Buku Kimia Fisika, by Prof
Dr. Sukardjo)
Larutan jenuh adalah larutan yang sudah tidak dapat melarutkan zat terlarut lagi,
tetapi larutan yang belum jenuh masih sanggup melarutkan zat terlarut. Larutan lewat
jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut melebihi batas kelarutannya.
Larutan lewat jenuh biasanya sangat tidak stabil, bila kena sedikit gangguan akan
segera terbentuk endapan.

Suatu larutan sudah pasti berfasa tunggal. Berdasarkan wujud dari pelarutnya, suatu
larutan dapat digolongkan ke dalam larutan padat, cair ataupun gas. Larutan
berbentuk cair misalnya larutan gula. Kemudian larutan berbentuk gas adalah udara
yang merupakan campuran dari berbagai gas. Sedangkan berbentuk padat adalah
mas
02
Proses Pelarutan
Proses Pelarutan

Pelarutan Pelarutan
Pelarutan Padat - Cair
Cair - Cair Gas - Cair
Pelarutan Cair- Cair
Dalam membahas pelarutan zat cair dalam zat
cair lainnya, banyak Ilmuwan kimia
mengemukakan istilah “like dissolved like” sebagai
prinsip umum untuk menyatakan pelarutan. Istilah
ini mempunyai makna bahwa zat-zat cair yang
mempunyai struktur serupa akan saling
melarutkan satu sama lain dalam segala
perbandingan, sebab molekul-molekul zat cair
yang dicampurkan mempunyai gaya tarik
antarmolekul sama atau hampir sama dalam jenis
maupun kekuatan ikatannya.
Pelarutan Padat- Cair
Zat padat umumnya mempunyai kelarutan
terbatas dalam pelarut cair. Fraksi mol I2 dalam
CCl4 mencapai jenuh pada 25°C sekitar 0,011.
Jika dibandingkan dengan Br2 yang berwujud
cair pada suhu yang sama tidak mempunyai
batas kelarutan dalam CCl4 sehingga Br2 dalam
CCl4 tidak dapat membentuk larutan jenuh
Perbedaan gaya tarik antarmolekuler menyebabkan zat padat mempunyai
kelarutan terbatas di dalam suatu pelarut. Gaya tarik antarmolekuler dalam zat
padat lebih besar daripada gaya tarik antarmolekuler dalam zat cair untuk suhu
yang sama sehingga dapat diduga bahwa gaya tarik antarmolekul I2(s) lebih
besar daripada gaya tarik antarmolekul CCl4. Oleh sebab itu, kelarutan I2 dalam
CCl4 relatif rendah. Keadaan ini didukung oleh fakta bahwa zat padat dengan titik
leleh lebih rendah akan memiliki kelarutan lebih besar dibandingkan dengan zat
padat yang memiliki titik leleh lebih tinggi untuk struktur molekuler yang serupa.
Zat padat non-polar atau sedikit polar memiliki kelarutan tinggi dalam zat cair
yang memiliki kepolaran rendah, tetapi kelarutannya rendah dalam pelarut polar.
DDT, misalnya memiliki struktur serupa dengan CCl4 dan CHCl3 sehingga DDT
larut baik dalam pelarut non-polar atau sedikit polar sebagaimana halnya CCl4
dan CHCl3 dibandingkan dalam pelarut polar seperti air.
Pelarutan Gas- Cair
Terdapat dua prinsip utama berkaitan dengan
kelarutan gas dalam cairan. Pertama, makin tinggi
titik cair suatu gas, gaya tarik antarmolekul makin
mendekati sifat cairan. Dengan demikian, gas
dengan titik cair lebih tinggi memiliki kelarutan lebih
besar. Kedua, pelarut yang paling baik untuk suatu
gas adalah pelarut yang mempunyai gaya tarik
antarmolekul mirip dengan yang dimiliki oleh gas.
03
Hukum
Raoult
Tentang Larutan Ideal
Larutan Ideal
Dalam kimia, suatu larutan ideal adalah suatu larutan yang proses oencampurannya
tidak terjadi efek kalor. Artinya tidak ada entalpi pencampuran pada saat komponen
dicampur membentuk larutan (ΔH pencampuran = 0). Proses pembentukan larutan
ideal dari komponen- komponennya tidak terjadi perubahan volum. Hal ini dapat
dipahami mengingat bahwa dalam larutan ideal interaksi antar molekulnya sama,
volume nya juga sama sehinnga ketika dicampurkan tidak ada perubahan volum.
Larutan memenuhi hukum Raoult.
Hukum
Raoult
Francois M. van Raoult (1830-1901)
Hukum Raoult Tentang Larutan Ideal
Hukum Raoult adalah hukum yang dicetuskan oleh Francois M. van Raoult (1830-1901)
untuk mempelajari sifat-sifat tekanan uap larutan yang mengandung zat pelarut yang
bersifat nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air.

Bunyi dari hukum Raoult adalah: “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan
uap pelarut murni dan fraksi mol zat pelarut yang terkandung dalam larutan tersebut”
Tekanan uap pelarut dalam larutan

PA = XA PA°
PA : Tekanan uap pelarut dalam larutan
XA : Fraksi mol pelarut, A
PA° : Tekanan uap pelarut murni

Akibatnya :
PA < PA° Sehingga
Td larutan > Td pelarut murni
04
Hukum
Henry
Tentang Larutan Ideal
Hukum
Henry
William Henry (1775- 1836)
Bunyi Hukum Henry :

“Pada suatu konstan, jumlah gas yang terlarut dalam suatu


larutan akan berbanding lurus dengan tekanan parsial gas yang
berada dalam kesetimbangan larutan. Atau dapat juga
dinyatakan kelarutan gas dalam cairan berbanding lurus
terhadap tekanan parsial gas diluar cairan”
Dalam kimia, Hukum Henry adalah salah satu dari hukum gas yang
dirumuskan oleh kimiawan Inggris William Henry, yang mempelajari topik
tersebut di awal abad ke-19. Dalam publikasinya mengenai
kuantitas gas yang diserap oleh air, ia menggambarkan hasil
eksperimennya:

..."Air membutuhkan, gas terkondensasi, dengan satu, dua, atau lebih


tambahan atmosfer, suatu kuantitas dimana, biasanya dikompresi, akan
sebanding dengan dua kali, tiga kali lipat, volume yang diserap di bawah
tekanan umum atmosfer.“

Dengan kata lain, jumlah gas yang terlarut sebanding dengan tekanan
parsial dalam fase gas. Faktor kesebandingannya disebut sebagai
konstanta hukum Henry.
Rumus Umum :

Hukum ini menetapkan hubungan antara tekanan parsial dalam pelarut ;

= i

Hukum ini mengukur kelarutan gas dalam pelarut cair dengan mana gas berada
dalam kontak. adalah konstanta volatilitas, khusus untuk gas yang diberikan.
Konstanta Henry dinyatakan sebagai :

=
Dimana :
: merupakan konsentrasi maksimum (disebut "kejenuhan") dari senyawa i
: merupakan tekanan parsial dari gas
: merupakan "konstanta" yang tergantung pada sifat dari gas dari suhu dan cair.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai