2. Metode bunyi (fonik) dan metode suku kata (sila-baca) adalah dua pendekatan yang
berbeda dalam mengajarkan membaca pada peserta didik. Berikut adalah penjelasan
perbedaan antara keduanya:
a. Metode Bunyi (Fonik): Metode bunyi, juga dikenal sebagai pendekatan fonik,
didasarkan pada hubungan antara huruf dan bunyi yang mereka wakili.
Pendekatan ini mengajarkan anak-anak untuk mengenali dan menghubungkan
bunyi-bunyi individu (fonem) dengan huruf-huruf yang mewakilinya. Anak-anak
belajar membaca dengan memecah kata-kata menjadi bunyi-bunyi dan
menggabungkannya bersama-sama. Misalnya, mereka akan belajar bahwa huruf
"m" mewakili bunyi /m/ dan huruf "a" mewakili bunyi /a/. Dalam metode bunyi,
fokus utama adalah pada pembelajaran dan penerapan aturan fonetik dalam
membaca kata.
b. Metode Suku Kata (Sila-Baca): Metode suku kata, juga dikenal sebagai
pendekatan sila-baca, berfokus pada pengenalan dan pemahaman suku kata dalam
membaca kata-kata. Anak-anak belajar mengenali suku kata (misalnya, "ka", "bu",
"ta") dan kemudian menggabungkannya bersama-sama untuk membentuk kata.
Pendekatan ini memusatkan perhatian pada pola-pola suku kata dalam bahasa dan
membantu anak-anak memahami struktur suku kata dalam kata-kata yang mereka
baca.
Perbedaan utama antara metode bunyi dan metode suku kata adalah dalam
cara pendekatan pengenalan dan penghubungan bunyi dan huruf. Metode bunyi fokus
pada pengenalan dan penerapan aturan fonetik, sedangkan metode suku kata fokus
pada pengenalan dan pemahaman pola suku kata dalam bahasa. Meskipun keduanya
berbeda dalam pendekatannya, seringkali metode ini tidak digunakan secara terpisah,
tetapi digabungkan dalam pengajaran membaca untuk memberikan pendekatan yang
holistik dalam pengembangan kemampuan membaca pada anak-anak.
Adapaun contoh penggunaan metode bunyi dan metode suku kata dalam
membaca:
Contoh Metode Bunyi (Fonik): Kata: "topi" Metode bunyi akan mengajarkan
anak-anak untuk menghubungkan bunyi-bunyi individu dengan huruf-hurufnya.
Dalam kata "topi", anak akan belajar bahwa huruf "t" mewakili bunyi /t/, huruf "o"
mewakili bunyi /o/, dan huruf "p" mewakili bunyi /p/. Dengan demikian, mereka akan
memahami cara membaca kata "topi" dengan menggabungkan bunyi-bunyi tersebut.
Contoh Metode Suku Kata (Sila-Baca): Kata: "meja" Metode suku kata akan
mengajarkan anak-anak untuk mengenali dan memahami suku kata dalam kata-kata.
Dalam kata "meja", anak akan belajar bahwa ada dua suku kata, yaitu "me" dan "ja".
Dengan memahami pola suku kata tersebut, mereka dapat membaca kata "meja"
dengan menggabungkan suku kata "me" dan "ja".