Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM PELATIHAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK HARYANDA

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN


ANAK HARYAND

PerumahanPondokMahligai Indah, Tanah Badantung


Sijunjung, 27554
Email: rskiaharyanda123@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai institusi kesehatan sudah seharusnya dapat meminimalisir
risiko dan potensi bebahaya di lingkungan rumah sakit singga memberikan rasa aman
dan nyaman kepada pasien, petugas, pengunjung serta lingkungan rumah sakit.
Manjemen fasilitas dan keselamatan (MFK) berperan dalam menyediakan seluruh
fasilitas fisik dan peralatan medis yang aman & fungsional serta terdapat petugas yang
dapat mengelola secara integral dan efektif. Dengan dasar tersebut diharapkan
program pelatihan ini dapat mengurangi dan mengontrol risiko, mencegah kecelakaan
dan luka dan memelihara alat sesuai kondisi.
Rumah sakit perlu membuat program pelatihan manajemen fasilitas dan
keselamatan yang mencakup :
1. Keselamatan dan Keamanan sebagai sesuatu tingkatan kedaan tertentu
dimana gedung, halaman / ground dan peralatan rumah sakit tidak
menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien staf dan mengunjung serta
proteksi dari kehilangan, kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh
mereka yang tidak berwenang.
2. Bahan berbahaya dan beracun, mengenai penyimpanan dan penggunaan
bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan
limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
3. Mnajemen emergensi tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan
emergensi direncanakan dan efektif.
4. Pengamanan kebakaran property dan penghuninya dilindungi dari
kebakaran dan asap.
5. Peralatan medis peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian
rupa untuk mengurangi risiko.
6. Sistem utilitas listrik, air, dan system pendukung lainnya dipelihara untuk
meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian.
2. LATAR BELAKANG
Sarana pelayanan rumah sakit termasuk kedalam criteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak
hanya terhadap pelaku langsung yang bekerja dirumh sakit, tetapi juga terhadap
pasien maupun pengunjung rumah sakit. Potensi bahaya rumah sakit, selain dari
penyakit infeksi juga ada potensi bahaya lain yang dapat dipengaruhi situasi da
kondisi ditempat pelayanan tersebut seperti kecelakaan, kebakaran, bahan
berbahaya dan beracun, peralatan medis dan system utilitas. Dari berbagai potensi
tersebut perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin
meniadakannya, oleh karena itu perlu untuk memberikan pelatihan kepada semua
yang terlibat di tempat pelayanan kesehatan.
Semua staf, pengunjung, vendor / supplier, tenant / sewa, pekerja kontrak
merupakan sumber daya manusia yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Sehinga perlu untuk mengetahui tentang keamanan dan keselamatan
selama berada dilingkungan rumah sakit. Staf rumah sakit merupakan sumber
kontak utama dengan pasien dan pengunjung sehingga perlu untuk dibekali
edukasi dan dilatih untuk menjalankan peran mereka dalam mengidentifikasi serta
mengurangi risiko, melindungi orang lain dan diri mereka sedindi serta
mengurangi orang lain dan diri mereka sendiri serta menciptakan fasilitas yang
aman dan terlindungi.
3. TUJUAN
Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan semua staf, pengunjung, pedagang /
vendor, pekerja kontrak dan lain – lainnya di rumah sakit sehingga dapat
menyediakan fasilitas yang aman dan efektif.
Tujuan Khusus
1. Memberi bekal kemanapun dalam menyediakan fasilitas yang aman dan
berfungsi baik dalam hal fasilitas fisik, peralatan medis maupun sumber
daya manusia
2. Semua staf maupun meminimalkan risiko dan potensi berbahaya
dilingkungan rumah sakit
3. Semua staf memahami dan mengimplementasikan program manajemen
fasilitas dan keselamatan rumah sakit yang mencakup keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya, manajemen emergensi, keselamatan
kebakaran, pengelolaan dan pemeliharaan peralatan medis dan system
utilitas
4. Pengunjung, pedagang / vendor, pekerja kontrak dan lainnya yang
diidentifikasi oleh rumah sakit dapat memahami dan
mengimplementasikan program manajemen fasilitas dan keselamatan
rumah sakit
5. Staf dapat memahami dan mengimplementasikan pengoperasian dan
pemeliharaan alat medis dan system utulitas
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Secara umum unit pelatihan manajemen fasilitas dan keselamtan memiliki
kegiatan sebagai berikut :
1. Overview dasar kebijakan dan urgensi pengelolaan system manajemen
fasilitas dan keselamatan rumah sakit
2. Sistem pengelolaan bahan berbahaya (inventaris, penanganan,
penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya
lainnya serta pengendalian dan pembuangan bahan dan limbah B3 secara
aman
3. Sitem manajemen emergensi (tanggapan terhadap wabah, bencana dan
keadaan emergensi) yang efektif
4. Sistem keselamatan kebakaran (property dan penghuni / petugas, pasien,
pengunjung) yang efektif
5. Pengelolaan system peralatan medis ( analisis kebutuhan dan pemilihan
jenis alat serta teknik pemeliharaan alat)
6. Pengolaan system utilitas dan system pendukung lainnya yang efektif
untuk meminimalkan risiko pengoperasian
7. Penelolaan prosedur pelaporan tentang risiko potensi, pelaporan insiden
dan kecelakaan
8. Pendidikan diselenggarakan setiap tahun memastikan bahwa semua SDM
rumah sakit pada tiap shift dapat melaksanakan tanggung jawab secara
efektif
9. Sosialisasi juga diberikan pada pengunjung dan pendamping pasien
10. Pengetahuan staf diuji mengenai peran mereka dalam setiap program
manajemen fasilitas dankeselamatan dengan simulasi, pretest dan posttes
sehingga dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran mereka dalam
menanggapi keadaan darurat atau bencana
11. Pelatihan, pengujian dan hasil pengujian didokumentasikan
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Langkah – langkah dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan manajemen
fasilitas dan keselamatan, sebagai berikut :
1. Membuat jadwal pelatihan
2. Pelatihan diberikan setiap tahun
3. Materi pelatihan dalam bentuk presentasi dan simulasi
4. Setiap peserta diberi pretest dan post test
5. Dilakukan evaluasi dan tidak lanjut kepada direktur dan timbale
balik kepada seluruh unit kerja
6. SARAN
Peserta pelatihan adalah semua staf rumah sakit, pengunjung, vendor, supplier dan
pekerja kontrak
7. JADWAL PELAKSAAN KEGIATAAN DAN PESERTA

JADWAL BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A. PESERTA
Peserta untuk kegiatan ini adalah karyawan RSKIA Haryanda sebanyak 46 orang yang terdiri
dari Dokter, Ka. Unit, CS, Security, Laundry dan Driver

Nama Peserta
1. Alvina, A,md. Kep
2. Amelia Sari
3. Apt. Rinda Karlia, S.Farm
4. Adela Yuli Anggraini, S.E
5. Arsiska Dilla Oktavianis STr.Keb
6. Aulia Rizki, A,md. Kep
7. Beti Firmamirsa, A,md. Kep
8. Bima Yandra
9. Buqro Ramadhan
10. Chintia Rara Putri, A,md. Keb
11. Deby dini Prakusya, A,md. Kep
12. dr. Erlita Wienanda Syarief M.Ked (ped),
Sp.A
13. dr. Anggun Pratissa, Sp.OG
14. dr. Hari Suryana Sp.OG
15. dr. Nanni Sri Wahyuni Nasution
16. dr. Nesha Pratiwi
17. dr. Yulfakhri Amir, Sp.B
18. dr. Muhammad Fikri, Sp. An
19. Efiyeni, A,md. AK
20. Erlina Drana Putri, A,md.Keb
21. Ermalini
22. Faisal Fajri,S.H
23. Fakhrurozi, AMK
24. Hastini Rahma, S,M
25. Ilham, A.md.Kep
26. Indah Indri Dea Yumaisa A,md, Keb
27. Isapriadi
28. Jimmy Fernando, AMTE
29. Maya Desnoli S.Psi
30. Misrawati
31. Nike Irlanda Sari A,md. RM
32. Ns. Afrinda Sari, S.Kep
33. Ns. Wanricho R.S.Kep
34. Ns. Titia Febrianita S.Kep
35. Ns. Tria Sundara, S.Kep

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Tim K3RS akan melakukan evaluasi dilakukan setiap 1 tahun sekali dan pelapor ke direktur

Ditetapkan di : Sijunjung
Pada Tanggal : Januari 2023
DIREKTUR
RSKIA HARYANDA

dr. Nesha Pratiwi

Anda mungkin juga menyukai