Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI DETEKSI DINI PADA IBU HAMILRESIKO TINGGI


DENGAN METODE SOSIALISASI DI PUSKESMAS KUALA MAKMUR
KABUPATEN SIMEULUE

PESERTA
NADIAH SAKINA WIDHARMA, A.Md.Keb
13
COACH
Drs. T.YUFRIZAL. M.Si

Mentor
MARNITA,SST.M.K.M

PELATIHAN DASAR CPNS FORMASI UMUM GOLONGAN II


ANGKATAN VII RESTRIBUSIKABUPATEN SIMEULUE
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ACEH TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : Nadiah Sakina Widharma, A.Md.Keb

NIP : 19980213 202203 2 006


JUDUL : Optimalisasi Edukasi Deteksi Dini ibu Hamil resiko
tinggi di wilayah Puskesmas Kerja Kuala Makmur
Kabupaten Simeulue

BahwaRancanganAktualisasiyangdiusulkantelahdiperiksadandisetujuiuntukdipre

sentasikandihadapanpenguji,MentordanCoachpadaseminanEvaluasiRancanganA

ktualisasiPelatihanDasarCPNSGolonganII Angkatan VIIdiBPSDM ACEH pada:

Hari Kamis, 21 Oktober

2022 Banda Aceh, 20 Oktober 2022

Peserta LATSAR

( Nadiah SakinaWidharma,A.Md.Keb)

Nip.19980213 202203 2 006

Menyetujui MENTOR

COUCH

(Drs. T. Yufrizal, M. Si) (Marnita, SST.M.K.)

NIP. 196504051 98603 1 009 NIP. 19751121 200604 2 011

ii
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Nadiah Sakina Widharma, A.Md.Keb

NDH : 13
JUDUL : Optimalisasi Edukasi Deteksi Dini ibu Hamil resiko tinggi
di

wilayah Puskesmas Kerja Kuala Makmur Kabupaten


Simeulue

Bahwa Laporan Aktualisasitelahdipresentasikandihadapan


Penguji,MentordanCoachpadaseminan Laporan Evaluasi
AktualisasiPelatihanDasarCPNSGolonganII Angkatan VII Tahun 2022 ,pada
Hari tanggal November 2022

Banda Aceh, 29 November 2022

Penguji

(Fitri Sri Mulyani,S.H)

Nip.19760908 200212 2 002

Menyetujui MENTOR
COUCH

(Drs. T. Yufrizal, M. Si) (Marnita, SST.M.K.)


NIP. 196504051 98603 1 009 NIP. 19751121 200604 2 011

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vi
BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA ........................... 1
1.1 Gambaran umum Organisasi ............................................................................ 1
1.2 Profil Peserta .................................................................................................... 6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................... 10
2.1 Identifikasi Isu ................................................................................................. 10
2.2Penetapan Isu .................................................................................................... 11
2.3 Penyebab Isu .................................................................................................... 14
2.4 Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................... 15
2.5 Kegiatan ........................................................................................................... 16
2.6. Metrik Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 28
2.7 Tabel Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ..................................................... 31
BAB III CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ............................................... 32
3.1 Hasil PelaksanaanTahapanKegiatan................................................................... 32
Kegiatan I : Melakukan Konsultasi Dengan Mentor ........................................... 33
Kegiatan II : Meminta dukungan dari SteakHolder atau pihak terkait................. 36
Kegiatan III :Mempersiapkan Bahan Terkait Kegiatan Aktualisasi .................... 39
Kegiatan IV : Melaksanakan Sosialisasi ........................................................... 42
Kegiatan V : Evaluasi Hasil Kegiatan dan Menyiapkan Laporan ....................... 45
3.2 Manfaat ............................................................................................................ 48
3.3 Rencana TindakLanjut ..................................................................................... 48
3.4 Kesimpulan ...................................................................................................... 48
3.5 Saran ................................................................................................................ 49

iv
DAFTARPUSTAKA .................................................................................................... 50
LAMPIRAN ................................................................................................................. 51

v
vi
BAB I

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

1.1 Gambaran Organisasi

Gambar 1. Bangunan Puskemas Kuala Makmur

Puskesmas Kuala Makmur Merupakan salah satu puskesmas yang terdapat di

wilayah Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue terletak di Ujung Timur

Pulau Simeulue, dengan luas wilayah 115,04Km2 terdiri dari daerah pegunungan,

dataran dan rawa – rawa, terbagi dalam 7 Desa. Secara umum hubungan ke kota

kecamatan dari 7 Desa dapat di lalui kendaraan roda dua dan empat, hanya terdapat

satu desa yang transfortasinya Via Laut yaitu Robin dan Perahu, namun keberadaan

transportasi umum masih sangat minim.

Puskesmas Kuala Makmur merupakan salah satu puskesmas yang berada di

Kabupaten Simeulue.Kabupaten Simeulue terletak di pantai Barat Provinsi

Aceh.Kelembaban udara relative berkisar diantara 60% - 75% (Pemda Kab Simeulue

1999).Kabupaten Simeulue beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C −

33°C. Kabupaten Simeulue memiliki 10 Kecamatan, yaitu:

10
 Kecamatan Simeulue Timur

 Kecamatan Simeulue Tengah

 Kecamatan Simeulue Barat

 Kecamatan Simeulue Cut

 Kecamatan Salang

 Kecamatan Teupah selatan

 Kecamatan Teupah Barat

 Kecamatan Teupah Tengah

 Kecamatan Teluk Dalam

 Kecamatan Alafan

Gambar 2. Peta Wilayah Kuala Makmur

11
Wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur terletak di Desa Kuala

Makmur Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue yang berjarak

kurang lebih 16 Km dari pusat kota Kabupaten

Simeulue, dengan luas wilayah 115, 04 Km2, yang berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Teluk Dalam

2. Sebelah Selatan : Kecamatan Teupah Selatan

3. Sebelah Timur : Lautan Hindia

4. Sebelah Barat : Kecamatan Teupah Barat

Secara Administratif Wilayah kerja Kuala Makmur terbagi menjadi 7 Desa

23 Dusun serta 2 Pustu dan 6 Poskesdes. Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah

satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, Secara

umum hubungan ke kota kecamatan dari 7 Desa, dapat dilalui dengan roda 2 dan 4,

Namun terdapat satu desa yang hanya dapat dilalui Via Laut yaitu Robin dan

Perahu, namun keberadaan transportasi umum masih sangat minim. Dari Tabel 1 di

atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas

Kuala Makmur relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh 20 menit untuk 3 desa,dan waktu

tempuh yang terdekat 5-10 menit untuk 3 desa,ini diukur dengan menggunakan

kendaraan umum. Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Kuala Makmur adalah Desa Pulau

Siumat yang berjarak ± 3000 mildengan jarak tempuh ± 120 menit dengan menggunakan

kendaraan Kapal laut.

12
A. Visi dan Misi
a. Visi

\Terwujudnyas Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Sehat Dan


Mandiri.

b. Misi

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, dirumuskan beberapa misi sebagai
berikut:
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Prima
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dibidang kesehatan
3. Meningkatkan Mutu dan Pemerataan Pelayanan keseluruh lapisan
masyarakat
4. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Aktif Terhadap Kesehatan
c. Nilai

Dalam upaya mencapai Visi dan Misi tersebut, telah ditetapkan Tata Nilai
yang dianut oleh seluruh Staf UPTD Puskesmas Kuala Makmur yaitu IDAMAN :
Inovatif,Disiplin,Agamis,Mantap,Asri ,Nyaman
d. Motto

Dalam memberikan pelayanan FKTP Kuala Makmur mempunyai janji


pelayanan berupa motto yaitu Menjaga kesehatan adalah Ibadah,Anda Sehat Kami
Bangga.

13
2. Bagan struktur organisasi

Gambar 3. Bagan struktu organisasi

Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur sudah

cukup baik, yang ditandai dengan adanya Posyandu Bayi dan Balita Serta Posyandu

lansia di Seluruh desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur.

Selain Kegiatan Posyandu Bayi dan Balita Serta Posyandu lansia juga

terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat,

yaitu pembentukan Gampoung KB dan Tim Pelaksana Pansimas di dua Desa

pada tahun ini. yang berperan dalam menentukan desa Gampoung KB dan

Pelaksana Pansimas di dua desa pada tahun ini adalah pemerintah yang

bekerja sama dengan lintas sektor serta masyarakat.Tim tersebut di bentuk

berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh warga masyarakat kemuadian akan

disahkan oleh pihak Desa dan Kecamatan melalui Surat Keputusan yang

ditandatangani oleh Kepala Desa dan Camat.

14
Prestasi lain yang merupakan bukti peran serta masyarakat Wilayah kerja

puskesmas Kuala Makmur sudah baik khususnya di bidang kesehatan adalah pada

tahun 2015 mendapat penghargaan Eliminasi malaria kabupaten Simeulue. Di

samping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama

Puskesmas dengan lintas sektoral, diantara yaitu :

a. kegiatanPenjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan dan Departemen Agama.

b. Rapat Koordinasi dengan para kader, PKK dan PLKB di Wilayah kerja

puskesmas Kuala Makmur yang di laksanakan setiap 6 bulan sekali

c. kegiatanPenjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan

beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini) bekerja sama dengan Dinas

Pendidikan.

d. Kegiatan Siaga Bencana dengan kader,Aparat Desa,dan tokoh masyarat yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur

Data Sumber Daya

Table 1. Ketenagaan di Puskesmas Kuala makmur

Status Kepegawaian
No Jenis ketenagaan Jumlah
PNS/CPNS TKD TKS

1 Dokter umum 1 1 - -

2 Dokter gigi - - - -

3 S1 Kesmas 3 - 1 2

15
4 S1 Farmasi 1 - 1 -

5 S1 Keperawatan Ners 1 1 - -

6 DIV Kebidanan 1 - 1 -

7 DIII Keperawatan 13 7 3 3

8 DIII Kebidanan 24 13 4 7

9 DIII Kesling - - - -

10 DIII Keperawatan gigi 1 1 - -

11 DIII Analis Kesehatan 3 1 2 -

12 DIII Rekam Medis 1 1 - -

13 DIII Gizi 1 1 - -

14 SMA (CS) 4 - 1 3

15 DIII Administrasi - - - -

16 DIV Keperawatan gigi - - - -

Jumlah 54

16
1.2.PROFIL PESERTA

Nama saya Nadiah Sakina Widharma,

A.Md.Keb, Anak pertamah dari tiga

bersaudara. Lahir di Sinabang, pada tangal

13 Februari 1998. Ayah saya bernama

,Rasyid Widharma dan ibu bernama Ati

Susanti. Saya berstatus belum menikah.

Daerah Asal Kabupaten Simeulue .

Alamat tempat tinggal di desa suka damai ,Kecamatan Simeulue Timur

. Pendidikan terakhir saya Diploma III di STIKes Widya Husadab

Medan Prodi D-III Kebidanan, Saat ini saya bekerja di UPTD

Puskesmas Kuala Makmur Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten

Simeulue

Riwayat Bekerja

- Kontrak kerja di Klinik Pratama Swasta BPM (Bidan Praktek Mandiri)

Kabupaten Medan Deli Provinsi Sumatra Utara Tahun 2018-2022

Tugas Pokok dan Fungsi Bidan

Tugaspokok sebagai Bidan berdasarkan SKP Tahunan yang

telahditetapkanadabeberapatugaspokokdanfungsinyaantara lain adalah :

1. Melakukanpengkajianpadaibuhamilfisiologis

2. Melakukanpemeriksaanlaboratoriumsederhanapadapelayanankebidanan

3. Merencanakanasuhankebidanankasusfisiologissesuaikesimpulan

4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent

17
5. Melakukantindakanpencegahaninfeksi

6. Memberikannutrisidanrehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene

7. Memberikan vitamin/suplemenpadaklien/ asuhankebidanankasusfisiologis

8. MelaksanakankegiatanasuhanpadakelasIbuhamil

9. Memberikan KIE

tentangkesehatanibupadaindividu/keluargasesuaidengankebutuhan

10. Melakukanasuhan Kala I persalinanfisiologis

11. Melakukanasuhan Kala III Persalinanfisiologis

12. Melakukanasuhan Kala IV Persalinanfisiologis

13. Melakukanpengkajianpadaibunifas

14. Melakukanasuhankebidananmasanifas 6 jam

sampaidenganhariketigapascapersalinan (KF 1)

15. Melakukanasuhankebidananmasanifasharike 4-28 pascapersalinan (KF 2)

16. Melakukanasuhankebidananmasanifasharike 29-42 pascapersalinan (KF3)

17. Melakukanasuhankebidananpadagangguanpsikologisringandengan

pendampingan

18. MelakukanfasilitasiInisiasiMenyusuDini (IMD) padapersalinan normal

19. Melakukanasuhanbayibarulahir normal

20. MelakukanpenangananawalkegawatdaruratanpadaBayiBeratLahirRendah

(BBLR)

18
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU-ASN) No. 15

Tahun 2014 pasal 10 tentang ASN, yaitu: Pegawai ASN berfungsi sebagai: a)

pelaksana kebijakan publik; b) pelayan publik; dan c) perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pelaksana kebijakan publik tersebut

ASN dituntut profesional dan mengedepankan kepentingan publik demi pencapaian

tujuan nasional dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil

dan makmur.

Berdasarkan penjabaran tentang peran, tugas dan fungsi ASN berdasarkan

Undang-Undang maka terdapat beberapa kelompok isu yang akan dihadapi seorang

ASN saat menjalankan tugasnya yaitu:

1) Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

2) Smart ASN.

Smart ASN merupakan Pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta professional yang

tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan

pencapaian tujuan.

Profil Smart ASN meliputu integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan

global, menguasai IT dan berbahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa

entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

19
Isu adalah sebuah permasalahan yang belum terpecahkan yang harus

diberikan pemecahan masalah/solusi.Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara

praktek dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan hasil identifikasi

terdapat empat (4) isu yang teridentifikasi pada wilaya kerja Puskesmas Kuala

Makmur

Adapun isu yang teridentifikasi terkait tugas ASN adalah sebagai berikut:

1. Kurang efektifnya cara pengisian form MTBS (Manajemen Terpadu

Balita Sakit) di poli anak Puskesmas Kuala Makmur (MA)

2. Kurangnya tingkat hygine dan sanitasi hingga meningkatkan scabies

pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur. (MA)

3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang 1000 hari pertama

kehidupan (Golden Age) tumbuh kembang balita di wilayah kerja

Puskesmas Kuala Makmur (MA)

4. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian ASI Ekslusif pada bayi

di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur (MA)

5. Belum optimalnya deteksi ibu hamil dengan resiko tinggi di wilaya kerja

Puskesmas Kuala Makmur (MA)

Beberapa isu di atas merupakan sekumpulan isu dalam kedudukan dan

peran ASN dalam NKRI yaitu SMART ASN dan Manajemen ASN.

2.2 Penetapan Issue

Berdasarkan hasil identifikasi isu di atas, langkah selanjutnya adalah

menganalisis isu tersebut menggunakan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan,

Problematik, dan Kelayakan) dengan skala skor 1-5. Metode ini digunakan untuk

20
mengetahui bahwa masalah tersebut benar terjadi dan telah menimbulkan

kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. Nilai AKPK

ini didapat dari hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama bekerja. Adapun

seleksi isu menggunakan metode AKPK dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Identifikasi Isu Menggunakan Teknik Akpk

Kriteria
No Isu Jumlah Peringkat
A K P K

Kurang efektifnya cara pengisian


1. form MTBS (Manajemen Terpadu 4 3 5 3 15 3
Balita Sakit) di poli anakPuskesmas
Kuala Makmur (MA)

Kurangnya tingkat hygine dan sanitasi


2. hingga meningkatkan scabies pada 4 4 2 3 13 5
balita di wilayah kerja Puskesmas Kuala
Makmur. (MA)
Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang 1000 hari pertama kehidupan
3. (Golden Age) tumbuh kembang balita 4 3 5 5 17 2
di wilayah kerja Puskesmas Kuala
Makmur (MA)
Kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian ASI Ekslusif pada bayi di 4 3 4 3 14 4
4.
wilayah kerja Puskesmas Kuala
Makmur (MA)
Belum optimalnya edukasi tentang
5 deteksi ibu hamil dengan resiko 5 5 5 5 20 1
tinggi di wilaya kerja Puskesmas
Kuala Makmur (MA)

21
Keterangan Tabel :
Keterangan (berdasarkan skala):
A : Aktual
Skala nilai 1-5 “Analisis Kekhalayakan
K : Kekhalayakan
Problematika Kelayakan”
P : Problema
5 = Sangat Kuat Mempengaruhi
K : Kelayakan
4 = Kuat Pengaruhnya
MA : Manajemen ASN
3 = Sedang Pengaruhnya
SA :Smart ASN 2 = kurang Pengaruhnya
1 = Sangat Kurang Pengaruhnya
Berdasarkan tabel di atas, setelah penetapan masalah dengan menggunakan

teknik AKPK, kemudian menarik tiga masalah yang dipertimbangkan kembali untuk

dijadikan masalah prioritas atau masalah utama.Ketiga masalah tersebut kembali

diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G

(Growth). Adapun penetapan isu menggunakan metode USG dijabarkan dalam tabel

berikut:

Tabel 2.2 Hasil Penetapan Kualitas Isu dengan USG

Kriteria
No Isu TOTAL
U S G

Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang 1000 hari


1 pertama kehidupan (Golden Age) tumbuh kembang 4 5 4 13
balita di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur
(MA)
2 Kurang efektifnya cara pengisian form MTBS 4 4 3 11
(Manajemen Terpadu Balita Sakit) di poli anak
Puskesmas Kuala Makmur (MA)
Belum optimalnya edukasi deteksi dini ibu
3 hamil dengan resiko tinggi di wilaya kerja 5 5 5 15
Puskesmas Kuala Makmur (MA)

22
Keterangan Tabel:

Skala nilai 1-5 “USG”

Urgency (U) Serioussness (S) Growth (G)


5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat serius 5 = Sangat berdampak
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Berdampak
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup serius 3 = Cukup Berdampak
2 = Kurang Mendesak 2 = Tidak serius 2 = Tidak berdampak
1 = Tidak Mendesak 1 = Sangat tidak serius 1 = Sangat tidak berdampak

U : Urgency (Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas)


S :Serioussness (Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas)
G :Growth (Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkankemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan)
MA : Manajemen ASN
SA : Smart ASN

Berdasarkan hasil penetapan isu menggunakan metode AKPK dan USG,

diatas dapat dilihat bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking

tertinggi adalah isu final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan

masalahnya, yaitu :“ Belum optimalnya deteksi ibu hamil dengan resiko tinggi Di

Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Makmur.”

Oleh karena itu ,kami menilai isu ini paling urgent untuk segerah dicari

pemecahan masalahnya dan dirumuskan sosialisasi dengan flip cart

2.3. Penyebab Issue.

Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan

ibu maupun janin. Kondisi ini bisa disebabkan karna komplikasi saat kehamilan

namun bisa juga disebaban oleh suatu kondisi medis yang sudah ibu miliki sejak

23
sebelum kehamilan .ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus rajin memeriksakan

diri dan membutuhkan pengawasan dan perawatan extra dari dokter ataupun bidan

Diangkatnya isu ini dikarenakan menurut hasil pengamatan selama 6 bulan

bekerja didapati isu ini sangat penting dan serius jika tidak ditangani segera

dibandingkan isu lainnya. Alasannya karena ibu hamil harus mengetahui dan

mengerti tentang deteksi dini resiko tinggi dalam kehamilan sehingga mencega dan

menurunkan angka komplikasi dan kematian. Berdasarkan data yang yang di dapat

terdapat 8 ibu hamil dengan resiko tinggi dari 23 orang ibu hamil di yang ada

masih tingginya kasus ibu dengan resiko tinggi dipuskesmas kuala makmur, karena

masih kurangnya pemahan ibu hamil tentang bahanya resiko tinggi dalam kehamilan

dan kurangnya pengetahuan atau sosialisasi yang diberikan tenaga kesehatan kepada

ibu hamil. Dari hasil pengamatan ini akibat yang terjadi jika masalah ini tidak

terselesaikan adalah meningkatnya ibu hamil dengan resiko tinggi yang akan

berpengaruh terhadap peningkatanya angka kematian ibu jika ibu hamil tersebut

tidak bisa mendekteksi dini kehamilan dengan resiko tinggi beberapa jenis ibu hamil

dengan resiko tinggi yaitu, ibu dengan Hipertensi, tinggi kurang dari 145 cm,keadaan

penyakit bawaan ,riwayat secsio cesaria (oprasi) dan KEK (Kekurangan Energi

Kronik),

2.4. Gagasan Pemecahan Issue

Gagasan pemecahan isu merupakan solusi yang digunakan untuk mengatasi

atau menyelesaikan core issueagar tidak menimbulkan dampak yang tidak

diinginkan. Gagasan pemecahan isu merupakan inovasi dari ASN dalam rangka

memberikan layanan yang prima kepada publik.

24
Unit kerja : Puskesmas Kuala Makmur

Identifikasi Isu : Belum Optimalnya Edukasih Tentang DeteksiDini


Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi Di Wilaya Kerja
Puskesmas Kuala Makmur (MA)

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Edukasi Tentang DeteksiDini Ibu Hamil


Dengan Resiko Tinggi Di Wilaya Kerja Puskesmas
Kuala Makmur (MA)
2.5 Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait optimalisasi penyusunan

rancangan kegiatan sosialisasi

2. Meminta dukungan atau berkordinasi dari stake holder atau pihak yang

terkait

3. Mempersiapkan Bahan Yang Terkait Kegiatan Aktualisasi Intervensi

Habituasi

4. Melaksankan Sosialisasi Deteksi Dini Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi

5. Evaluasi hasil kegiatan Dan menyiapkan Laporan kegiatan

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian

kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian

kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait optimalisasi penyusunan

rancangan kegiatan sosialisasi

2. Meminta dukungan atau berkordinasi dari stek holder atau yang terkait

25
3. Mempersiapkan bahan yang terkait kegiatan Sosialisasi Edukasih deteksi dini

ibu hamil dengan Resiko Tinggi

4. Melaksankan sosialisasi edukasih deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi

5. Evaluasi dan Pelaporan

Rangkaian dan tahapan kegiatan dalam rancangan tersebut di atas memiliki

keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan

Sebagaimana kita ketrahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada prinsip
sebagai berikut:

a. Nilai dasar

b. Kode Etik.

c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan Publik.

d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas

e. Kualifikasi Akademik.

f. Jaminan Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan

g. Profesional jabatan.

Dari berbagai sumber, definisi nilai dasr sendiri adalah kondisi ideal atau

kewajiban moral tertentu yang diharapkandari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan

tugas instansi atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai

kewajiban moral ASN yang ditunjukkan dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang

dianggab/dinilai baik atau atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam

melaksanakan tugas maupun dalam pergaulanb hidup sehari hari. Adapun kode

perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan

26
ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari yang

merujuk pada kode etik.

Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakan, nilai dasar ASN dapat

diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi pada Pelayanan antara lain :

- Mengabdi pada Negara dan Rakyat Indonesia.

- Menjalankan Tugas Secara Profesional dan tidak ber pihak.

- Membuat keputusan Berdasarkan prinsip keahlian; dan

- Menghargai Komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.

Untuk memahami dan kebutuhan masyarakat (customer needs) sebagai salah

satu unsur penting dalam terciptanya suatu pelayanan public, terlebih dahulu kita

melihat pengertian masyarakat atau public sebagai penerima pelayanan. Masyarakat

dalam UU Pelayanan Publik adalah seluruh pihak, baik warga Negara amaupun

penduduk sebagai perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang

berkedudukan sebagai penerima mamfaat pelayanan public, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

2. Akuntabel

Akuntabelitas Adalah kata yang sering kali kita dengar, tapi tidak mudah

dipahami, Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas

adalahsesuatu yang sangat penting , tapi tidak mengetahui bagaimana cara

mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabelitas sering disamakan dengan

responsibilitas atau tanggung jawab, Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut

memiuliki arti yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung

27
jawab yang berangkat dari moral individu. Sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban

untuk, tapi tidak mudah dipahami, Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas,

yang terlintas adalahsesuatu yang sangat penting, tapi tidak mengetahui bagaimana

cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabelitas sering disamakan dengan

responsibilitas atau tanggung jawab, Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut

memiuliki arti yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung

jawab yang berangkat dari moral individu.Sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban

untuk tanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.Dalam

konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan

segala tindaj dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga

pembinan, dan lebih luasnya kepada publik.

3. Kompeten

Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh

seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasri oleh pengetahuan,

ketrampilan dan sikap sesuaio dengan standar kerja yang ditetapkan.

Kompetensi dari Internasional Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek

penting berkaitan dengan perilaku kompetensi yang meliputi pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.Aspek

kompetensi menggambarkan keterkaitan aspek aspek komopetensi merupakan

perpaduan pengetahuan (Knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (Attitude) yang

terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai dengan tuntutan

pekerjaan.

28
Dalam Konteks ini, Sesui Peraturan menteri PAN RB nomor 38 Tahun 2017 tentang

Standar Kompetensi ASn, Kompetensi Meliputi:

a. Kompetensi Teknis adalah Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku

yang dapat diminati, diukur, dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang

teknis jabatan.

b. Kompetensi manajerial adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku

yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/ atau mengelola

unit organisasi, dan

c. Kompetensi sosial kultural adalah pengetahuan, ketrampilan, dan

sikap/perilaku yang dapat diminati, diukur dan dikembangkan terkait dengan

pengalaman berinteraksi dengan manyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan

budaya, perilaku wawasan kebangsaan, etika, nilai nuilai, moral, emosi dan prinsip,

yang harus dipenuhi setiap pemegang jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai

dengan peran, fungsi dan jabatan.

4. Harmonis

Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmonious) diartikan sebagai

having a pleasing mixture of notesMenurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI),

makna dan tulisan kata “harmonis” yang benar har – mo – nis bersangkut paut denga

(mengenai) harmoni; seia sekata;

Memperhatikan aspek filosofis dari kata pengertian harmonis diatas, maka

jika di ibaratkan suatu aliran dalam seni musik yang membicarakan tentang

hubungan antara nada satu dengan nada lainnya.

29
Analogi yang sama dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Pola

harmoni merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai pertentangan

dalam masyarakat.Hal ini diterapkan pada hubungan hubungan sosial ekonomi untuk

menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang paling sempurna hanya

dapat tercapai dengan meningkatkanpermusyawaratan antara anggota

masyarakat.Pola ini disebut juga dengan pola integrasi.

Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi tak dapat dielakkan

jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di lingkungan kerja.Demikian

juda rasa memiliki, demgan berbagi kebahagiaan dalam organisasi kepada seluruh

karyawan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan meningkatkan antusiasme para

karyawa.

5. Loyal

Dapat didefinisikan sebagai tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang

konstan kepada lembaga tempatnya bekerja, atau dapat diartikan juga sebagai sikap

setia.

Berdasarkan surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

reformasi Birokrasi Nomor 20 tahun 2021 tangga 26 Agustus 2021 tentang

implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara,

disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi

transpormasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class

Government) pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai Nilai Dasar) Asn

BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga melayani Bangsa).

6. Adaptif

30
Arti kata adaptif dalah menurut Kamus Besar Bahasa Inonesia adalah mudah

menyesuaikan (diri) dengan keadaan, dalam konteks ini adaptif merupakan salah

satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, Terdapat alsan mengapa nilai nilai adaptif

perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas tugas jabatan di sector publik,

seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antara

instansi pemerintah, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.

Dari perspektif konteks ini adaptif adalah karakteristik alam yang dimiliki

makluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapiu segala perubahan lingkungan

atau ancaman yang timbu.Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan

mengubah diri sesuai dengan keadaan linkungan tetapi juga mengubah lingkungan

sesuai dengan keadaan (keinginan diri).

Sejatinya tanpa beradap tasi akan menyebabkan makluk hidup tidak dapat

mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.

Sehungga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya

keberlangsungan kehidupan.

Kebutuhan kemampouan beradaptasi berlaku juga bagi individu dan organisasi

dalam menjalankan fungsinya, dalam halm ini organisasi maupun individu

menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkunganh yang konstan,

sehingga berkarakterintik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif

maupun individual.

7. Kolaboratif

31
Kolaboratif di Adoipsi dari bahas inggris yaitu: “collaborative” artinya

(bersama atau kelompok), jadi metode kolaboratif adalah belajar bersama atau

pelatihan silang. Pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode

kolaboratif itu adalah bekerja sama secara keseluruhan.

Dalam konteks organisasi Pemerintah kolaboratif menurut penelitian yang

dilakukan Custumato (2021) menunjukkan bahwa factor yang mempengaruhi

keberkasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan,

pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formulasi pada

pencapaian kolaborasi yang efesien dan efektif antara etentitas publik.

Dari pandangan kepemerintahan kolaboratif merupakan aspek penting

membantu, meningkatkan ketrampilan terbaik dan meng idenbtifikasi bagian mana

yang memerlukan bantuan dari orang orang dengan ke ahlian berbeda. Hasilnya

bersama rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi kesenjangan

kompetensi.

Kolaborasi ditempat kerja membutuhkan ketrampilan interpersonal,

ketrampilan komunikasi, berbagi pengetahuan dan strategi, dan dapat bterjadi

dikantor secara luyring maupun diantara anggota tim virtual.

Mamfaat kolaborasi bekrja sama sebagai tim tidak hanya mendorong produktivitas

yang lebihbesar, tetapi juga membina hubungan yang sehat antara karyawan.

8. Smart ASN

32
Smart ASN adalah merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta

profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dengan semakin

responsive terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.

5 (lima) Kompetensi Smart aparatur Sipil Negara antara lain:

1. ASN Menguasai IT (Information Teknologi). ASn tidak Gaptek yakni gagap

teknologi dan informasi yakni dapat mengoperasionalkan dan memamfaatkan

aplikasi aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memamfaatkan

internet yang digunakakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya

dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

2. ASN Menguasai Bahasa asing. Seorang ASN selain menguasai Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan bahas asing

seperti Bahasa inggris, mandarin dan Bahasa lain sebagainya.

3. ASN memiliki sifat dan sikap Hospitality (Keramahan). Hospitaliti/

keramahan adalah memiliki sfat baik hati dan menarik budi bahasanya, manis

tuturkata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas pelaksanaan tugas

dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima kepada

masyarakat.

4. ASN Memiliki Kemampuan Networking. Networking adalah membangun

menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh

positif pada kesuksesan professional maupun personal.

5. ASN Memiliki jiwa Enterpreneurship. ASn dituntut memiliki kemampuan

entrepreneurship yakni berjiwa mkewirausahaan yang ditandai dengan

33
dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas

dalam menangkap dan mencipta peluang serta bertanggung jawab.

Enterpreneurship juga dapat diartikan berfikir tentang masa depan orang

banyak, kehidupan orng banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana

cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya

kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu

meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

9. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu profesi bagi Pegawai Negeri

Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada Instansi

Pemerintah. Peranan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah mewujudkan visi dan

misi Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Pegawai ASN dalam pasal 10 memiliki fungsi sebagai penyusun dan

pelaksana keijakan publik, pemberi pelayanan publik yang professional serta

berkualitas dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Tujuannya memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada masyarakat

sehingga terciptanya Pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan

tugasnya.

ASN memiliki peranan dalam mewujudkan pelayanan Publik,serta perekat

pemersatu bangsa, maka ASN dibentuk untuk menjadi ASN yang handal dan

profesional oleh karena itu ASN perlu diajarkan tentang nilai – nilai dasar profesi

34
ASN yang bertujuan untuk membentuk karakter yang baik dalam diri seorang ASN.

PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyrakat, setia dan taat

sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, Pemerintah sera mengutamakan

kepentingan negara di atas kepentingan diri sendiri. Untuk dapat melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya dengan baik setaip ASN diberikan hak. sebagai berikut :

a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas.

b. Cuti.

c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.

d. Perlindungan; dan

e. Pengembangan kompetensi

Selain hak tersebut, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa setiap

Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

Selain itu berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan

perlindungan berupa:

a. Jaminan kesehatan.

b. Jaminan kecelakaan kerja

c. Jaminan kematian; dan

d. Bantuan hukum.

Selaras dengan hak dan kewajiban yang didaptkannya, PNS memiliki

kewajiban yang harus dijalankannya. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan

dalam UU ASN adalah:

35
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah
yang sah.

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang


berwenang.

d. Menaati ketentuan peraturan perundangundangan.

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,


kesadaran, dan tanggung jawab.

f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan


tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik


Indonesia.

36
2.6 . Matriks Rancangan Aktualisasi

Nama :Nadiah Sakina Widharma


Jabatan : Pelaksana- Bidan
Unit Kerja : Puskesmas Kuala Makmur
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang 1000 hari pertama kehidupan (Golden Age) tumbuh
kembang balita di wilayah kerja Puskesmas Kuala Makmur
2. Belum Optimalnya edukasi tentang deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi
3. Kurang efektifnya cara pengisian form MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) di poli anak
Puskesmas Kuala Makmur

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya edukasi tentan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
Gagasan Pemecahan Isu :OptimalisasiEdukasih deteksi dini ibu hamil resiko tinggi pada puskesmas kuala makmur di
kabupaten simeulue

37
Tabel 2.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/ Hasil terhadap VisiMisi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan Melaporkan rencana Mendapatkan Melakukan konsultasi dengan Kegiatan ini Penguatan nilai
konsultasi dengan kegiatan, dan hasil persetujuan mentor terkait optimalisasi merupakan visi organisasi terkait
mentor terkait mendapatkan masukan/ dari mentor dan penyusunan rancangan dan Misi dari dengan : Sinergi,
penyusunan arahan sekaligus arahan serta saran kegiatan sosialisasi terkait Organisasi Efektif dan
rancangan kegiatan mendapatkan dan rekomendasi dengan Nilai: Efesien, Tanggung
sosialisasi rekomendasi secara tertulis dari ( Manajemen ASN, Smart Jawab,
tertulis mentor ASN , Akuntabel, Kompeten, Professional
Harmonis, Loyal,
Kolaboratif, Adaptif )

2. Meminta dukungan 1.Mengundang pihak Adanya dukungan Meminta dukungan atau Kegiatan Ini Penguatan nilai
serta berkoordinasi terkait atau steak holder dari ibuk pihak berkordinasi dari stek holder Berkontribusi organisasi terkait
dengan stake holder 2. Menyiapkan tempat terkait dan atau yang terkait dengan nilai : Terhadap Visi dengan,
atau pihak yang rapat untuk mendapatkan tersedianya Misi Organisasi Sinergi,Tanggung
terkait dukungan dari stake tempat pelaksanaa (Kolaboratif ,Berorientasi Jawab,Bermusyaw
holder atau yang terkait rapar Pelayanan,Harmonis , ara,Kordinasi,
Akuntabel ,Kompeten ,Smart Kolaborasi
ASN

38
3. Mempersiapkan Mendapatkan bahan- Tersedianya Mempersiapkan bahan yang Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
bahan yang terkait bahan dari internet dan Bahan Yang terkait kegiatan terkait merupakan visi dan dengan nilai
kegiatan aktualisasi memilah- milah bahan Terkait Kegitan denganNilai:(Smart ASN, Misi dari organisasi yaitu ,
intervensi Habituasi yang terkait kegiatan Edukasih Kompeten, Loyal , Organisasi Profesional,
edukasih tentang deketsi Terhadap Ibu Akuntabel, Adaptif) Inovatif Efektif
dini ibu hail resiko tinggi Hamil Resiko Dan Efesien Dan
Tinggi Akuntabel
Menyiapkan alat untuk
pemeriksaan kehamilan

4 Melaksankan Menyiapkan undangan - Tersedianya Melaksankan sosialisasi Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
sosialisasi dengan kegiatan sosialisasi sarana dan deteksi dini ibu hamil dengan merupakan visi dengan nilai
Edukasih deteksi prasarana dalam resiko tinggi dengan sesuai dan Misi dari organisasi yaitu
dini ibu hamil Menyiapkan tempa dan melaksanaklan dengan Nilai : Organisasi Sinergi ,Integritas,
dengan resiko tinggi bahan dalam bentuk kegiatan Profesional, Jujur
dan pemeriksaan leaflet dan buku KIA (Smart ASN, Akuntabel, Peduli, Kerjasama,
kehamilan Kompeten, Adaptif, Nilai Pancasila Sila
Menyediakan bahan Kolaboratif,Harmoni) Ke 2 Dan 3
dalam bentuk pre test
Akuntabel

5. Evaluasi hasil Menyiapkan Bahan - Adanya hasil Evaluasi dan Pelaporan tinggi Kegiatan ini Kegiatan ini sejalan
kegiatan Dan evaluasi dalam bentuk evaluasi kegiatan terkait Nilai : merupakan visi dan dengan nilai
menyiapkan Laporan Post test kegiatan Misi dari organisasi yaitu
kegiatan - Adanya laporan (Smart ASN , Berorientasi Organisasi Integritas, Sinergi
Dan menyiapkan yang berbentuk Pelayanan, Profesional, Peduli,
dokumen terkait hasil dokumen secara ,Harmonis,Kompeten Loyal, Kerjasama, Dan
pelaporan tertulis Adaptif, Kolaboratif Akuntabel

39
2.7. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan diwilaya kerja UPTD Puskesmas kuala Makmur, dimulai dari tanggal 24 Oktober 2022

sampai dengan 26 November 202, dengan melakukan kegiatan didalamnya

Tabel 2.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

25 Oktober – 25 November 2022

No KEGIATANN Oktober November

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu


II III IV
I IV

24-28 02-06 7-14 15-19 20-26

1. Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Terkait


Optimalisasi Penyusunan Rancangan Kegiatan Sosialisasi

2. Meminta Dukungan Atau Berkordinasi Dari Stake


Holder Atau Pihak Yang Terkait

3. Mempersiapkan Bahan Yang Terkait Kegiatan


Aktualisasi Intervensi Habituasi

4. Melaksankan Sosialisasi Deteksi Dini Ibu Hamil Dengan

40
Resiko Tinggi

5. EvaluasiHasil Kegiatan Dan Menyiapkan Laporan


Kegiatan

41
BAB III

CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 Hasil pelaksanaan tahapan kegiatan

Aktualisasi adalah kegiatan untuk merealisasikan pengetahuan atau

pemahaman tentang nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil yang biasa disebut

BerAKHLAK (Berorientasi

pelayanan,Akuntabel,Kompeten,Harmoni,Loyal,Adaptif, dan Kolaboratif) dari teori

menjadi praktek. Pelaksanaan aktualisasi ini di lakukan di UPTD Puskesmas Kuala

Makmur terhitung sejak 24 Oktober 2022 sampai dengan 24 November 2022.

Habituasi secara harfia diartikan ebagai proses pembiasaan pada/atau

dengan sesuatu “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan

“sesuatu” yang bersifat intriksi pada lingkungan kerjanya, Indikator keberhasilan

pembelajaran. Agenda habituasi adalah teridentifikasinya suatu kondisi nyatayang

terjadidi dalam lingkungan kerja dan secara spesifik terkait dengan tuntutan

pelaksanaan tugas jabatanya, sebagai suatu isu yang muncul dan harus dipecahkan

Adapun tahapan kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 5 kegiatan yang akan

dirincikan dalam Laporan aktualisasi ini,antara lain sebagai berikut :

42
 Kegiatan 1 : Menghadap pimpinan untuk melaporkan rancangan kegiatan
Aktualisasi

Kegiatan 1 Menghadap pimpinan untuk melaporkan rancangan

kegiatan aktualisasi

Tahapan kegiatan 1 Melaporkan rencana kegiatan untuk mendapatkan

masukan/ arahan

2 Mendapatkan dukungnan dan rekomendasi secara

tertulis

Tanggal 24 s.d 28 Oktober 2022

Output Mendapatkan hasil persetujuan dari mentor dan


arahan serta saran dan rekomendasi tertulis dari
mentor

43
A. Nilai dasar Akuntabel,Kompeten,Loyal,Harmoni,Adaptif
1. Akuntabel (Bertanggung jawab)
2. Kompeten (ingin terus belajar)
3. Loyal (Menjunjung dan menghormati Masukan dan hierarki
Kepemimpinan instansi)
4. Manajemen ASN (menaati aturan)
5. Harmonis(Bersikap sopan dan santu)
6. Kolaboratif (Kerjasama)
7. Adaptif (Inofatif)
B. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pertama yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku
yaitu dimulai dengan berkonsultasi dengan atasan selaku mentor
(Menejemen ASN),dalam hal ini, saya menyampaikan maksud dan
gambaran kegiatan aktualisasi yang akan saya jalankan di puskesmas
beserta tujuan secara jelas dan terarah berdasarkan rancangan yang
dibuat (Kompeten). Sesi konsultasi berlangsung selama tiga puluh
menit, saya menghadap mentor,dengan sikap yang sopan dan santun
serta mentor menyambut baik kedatangan saya (Harmonis). Mentor
mendukung penuh kegiatan yang akan saya lakukan di puskesmasserta
siap membantu jika dalam pelaksanaan aktualisasi nanti terdapat
hambatan dan kendala (Kolaborasi). Dalam menanggapi pemaparan
dari saya mentor memberikan arahan dan masukan, hasil musyawara
bersam (Loyal), yang sangat berguna dari saya saat melaksanakan
proses aktualisasi ini. Mentor berpesan agar saya harus memahami
betul proses dan tahapan yang akan dilaksanakan agar mendapatkan
hasil yang baik dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat banyak
khusunya di UPTD Puskesmas Kuala Makmur (Adaptif)

C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan konsultasi pada mentor berkontribusi dalam mendukung visi
dan misi UPTD Puskesmas Kuala Makmur, yaitu menjadikan sikap

44
jujur, disiplin, peduli, santun, percaya diri, sebagai bagian dari
interaksi sosial yang humanistik
D. Penguat Nilai Organisasi
Kegiatan konsultasi dengan mentor ikut menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu :
Sinergi, Konsultatif, Transparan, Adaptif , Efektif, Integritas,
Jujur

45
E. Dokumentasi Eviden Kegiatan

Gambar 3.1 Melakukan konsultasi dengan Mentor

Gambar 3.2 Mendapat surat izin melaksanakan Aktualisasi secara tertulis

46
Gambar 3.3. Hasil surat izin melaksanakan Aktualisasi dari mentor

47
 Kegiatan 2 : Meminta dukungan serta berkoordinasi dengan stake
holder atau pihak yang terkait

Kegiatan 1 Meminta dukungan serta berkoordinasi dengan stake


holder atau pihak yang terkait

Tahapan kegiatan 1 .Mempersiapkan undangan

2 Menyiapkan tempat rapat untuk mendapatkan

dukungan dari stake holder atau yang terkait

Tanggal 02 s.d 06 November 2022

Output Adanya dukungan dari ibuk pihak terkait dan


tersedianya tempat pelaksanaa rapar

A. Nilai dasar Akuntabel,Kompeten,Loyal,Harmoni,Adaptif


1. Berorientasi Pelayana (Ramah,sopan dan santun)
2. Akuntabel (Bertanggung jawab)
3. Kompeten (ingin terus belajar)
4. Harmonis(Menghargai)
5. Kolaboratif (Kerjasama)
6. Smart ASN(Penggunaan IT)
B. Deskripsi Kegiatan
Sesuai dengan arahan dari kepala puskesmas saya menemui dan
memberitahu kader desa selaku pihak yang dapat membantu saya
dalam melaksanakan kegiatan Aktualisasi (Akuntabel ) kader bersedia
membantu dan memberi dukungan (Harmoni dan Berorientasi
pelayana) untuk melaksananya kegiatan terkait Aktualisasi seperti
memberi undangan kepada steak holder/ ibu hamil selaku pihak terkait
(Kolaboratif) dan saya bersama kader melaksanakan rapat di balai
Posyandu sebagai tempat terkait kegiatan yang akan dilaksanaakan,

48
saya menyampaikan maksud dan gambaran kegiatan aktualisasi yang
akan saya jalankan di puskesmas kepada kader desa
(Kompeten).Setelah melaksanakan rapat bersama kader dan
mendapatkan data ibu hamil sebagai bahan dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi serta membuat surat undangan terkait kegiatan
sosialisasi yang akan diadakan (Smart ASN)

C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan meminta dukungan serta berkoordinasi dengan stake holder
atau pihak yang terkait berkontribusi dalam mendukung visi dan misi
UPTD Puskesmas Kuala Makmur, yaitu menjadikan sikap jujur,
disiplin, peduli, santun, percaya diri, sebagai bagian dari interaksi
dengan lingkungan Sosial
D. Penguat Nilai Organisasi
Kegiatan Meminta dukungan serta berkoordinasi dengan stake holder
atau pihak yang terkaitikut menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu :

Sinergi,Tanggung Jawab,Bermusyawara,Kordinasi, Kolaborasi

49
E. Dokumentasi Eviden Kegiatan

Gambar 3.3 Memberikan undangan Kepada kader

Gambar 3.4. Ruangan rapat bersama Kader

50
Gambar 3.5 Rapat untuk mendapatkan dukungan dari steak holder atau pihak
terkait

51
 Kegiatan 3 : Mempersiapkan bahan yang terkait kegiatan aktualisasi
Intervensi Habituasi

Kegiatan 1 Mempersiapkan bahan yang terkait kegiatan


Aktualisasi Intervensi Habituasi

Tahapan kegiatan 1 Mendapatkan bahan-bahan dari internet dan

memilah- milah bahan yang terkait kegiatan

Edukasi tentang deketsi dini ibu hail resiko tinggi

2 Menyiapkan bahan terkait kegiatan sosialisasi

Tanggal 07 s.d 14 November 2022

Output Tersedianya Bahan Yang Terkait Kegitan


Edukasi Terhadap Ibu Hamil Resiko Tinggi

A. Nilai dasar Akuntabel,Kompeten,Loyal,Harmoni,Adaptif


1. Akuntabel (Bertanggung jawab)
2. Kompeten (ingin terus belajar)
3. Loyal (Menjunjung dan menghormati Masukan dan hierarki
Kepemimpinan instansi)
4. Adaptif (Inofatif)
5. Smart ASN (Mampu menggunakan IT)
B. Deskripsi Kegiatan
Dalam melaksanakan sosialisai ada beberapa bahan yang dibutuhkan
dalam pemaparan materi,dalam mengumpulkan materi menggali
bahan dari berbagai sumber dan buku, (Kompeten)beberapa bahan
materi didapat dari pemanfaatan buku KIA (buku kesehatan ibu dan
anak) dan sebagian materi didapat dari internet (Smart ASN) dalam
pemilih bahan peserta memila-mila agar dapat di rangkum dalam
bentuk leaflite dan bahas yang saya gunakan adalah bahasa yang
mudah dimengerti (Adaptif). bahan yang telah dibuat dan

52
dikumpulkan selanjutnya akan dikonsultasikan kepada mentor dan
mentor memberi masukan terhadap bahan yang di buat (Loyal)
sertamenyiapkan beberapa bahan pendukung dan alat pemeriksaan
kehamilan seperti alat pengukur, Tensi, Dopler (Alat cek detak
jantung Janin) dan beberapa alat lainya(Akuntabel)
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan mempersiapkan bahan yang terkait kegiatan atualisasi
intervensi habituasiberkontribusi dalam mendukung visi dan misi
UPTD Puskesmas Kuala Makmur, yaitu menjadikan sikap aktif,
akurat dan efesien
D. Penguat Nilai Organisasi
Kegiatan mempersiapkan bahan yang terkait kegiatan atualisasi
intervensi habituasiikut menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu :
Profesional, Inovatif Efektif Dan Efesien Dan Akuntabel

53
E. Dokumentasi Eviden Kegiatan

Gambar 3.6 menyiapkan bahan leaflite untk kegiatan sosialisasi

Gambar 3.7 Prin out bahan leaflite

54
Gambar 3.8 hasil leaflite

55
 Kegiatan 4 : Melaksankan sosialisasi dengan Edukasih deteksi dini ibu
hamil dengan resiko tinggi dan pemeriksaan kehamilan
Kegiatan 4 Melaksankan sosialisasi dengan Edukasih deteksi dini
ibu hamil dengan resiko tinggi dan pemeriksaan
kehamilan

Tahapan kegiatan 1 Menyiapkan undangan kegiatan sosialisasi

2 Menyiapkan tempa dan bahan dalam bentuk


leaflet dan buku KIA (kesehatan ibu dan anak)

3 Menyediakan bahan dalam bentuk pre test dan


melaksanakan kegiatan sosialisasi dan
pemeriksaan kehamilan.

Tanggal 15 s.d 19 November 2022

Output Tersedianya sarana dan prasarana dalam


melaksanaklan kegiatan dan terlaksananya
kegiatan sosialisasi

56
A. Nilai dasar Akuntabel,Kompeten,Loyal,Harmoni,Adaptif
1. Akuntabel (Bertanggung jawab)
2. Kompeten (ingin terus belajar)
3. Loyal (Menjunjung dan menghormati Masukan dan hierarki
Kepemimpinan instansi)
4. Adaptif (Inofatif)
5. Smart ASN (Mampu menggunakan IT)
B. Deskripsi Kegiatan
Setelah melaksanakan rapat dan mempersiapkan bahan untuk kegiatan
sosialisasi, saya membuat undangan kegiatan sosialisasi dalam bentuk
undangan tertulis lalu saya kirimkan kepada para kader untuk
disampaikan kepada ibu hamil, (Akuntabel) diwilaya serta
mengundangn melalui whatsapp dan menginformasikan agar ibu
hamil membawa buku KIA (kesehatan ibu dan anak), setelah
menyiapkan undangan saya menyiapkan tempat kegiata sosialisasi di
balai desa dan mempersiapkan bahan yang akan saya tampilkan
seperti leaflite,(Smart ASN) Sebelum melakukan sosialisasi saya
memberikan lembaran pretest pada masing masing peserta sosialisasi
untuk diisi sesuai pengetahuan mereka,kegiatan ini saya lakukan
dengan menghargai dan menghormati setiap jawaban yang dipilih oleh
peserta sosialisasi (Loyal). Setelah itu saya melaksanakan kegiatan
sosialisasi yang berjudul kehamilan beresiko tinggi (Kompeten) saya
menyampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh peserta sosialisasi (Adaptif).
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan melaksankan sosialisasi dengan Edukasih deteksi dini ibu
hamil dengan resiko tinggi dan pemeriksaan kehamilanberkontribusi
dalam mendukung visi dan misi UPTD Puskesmas Kuala Makmur,
yaitu menjadikan sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli,
santun, percaya diri, sebagai bagian dari interaksi sosial yang
humanistik

57
D. Penguat Nilai Organisasi
Kegiatan konsultasi dengan mentor ikut menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu :
Sinergi ,Integritas, Profesional, Jujur Peduli, Kerjasama, Nilai
Pancasila Sila Ke 2 Dan 3 Akuntabel

E. Dokumentasi Eviden Kegiatan

Gambar 3.9 Melaksanakan kegiatan sosialisasi

58
Gambar 3.10 undangan kegiatan sosialisasi

59
 Kegiatan 5 : Evaluasi hasil kegiatan Dan menyiapkan Laporan
kegiatan

Kegiatan 5 Evaluasi hasil kegiatan Dan menyiapkan Laporan


kegiatan

Tahapan kegiatan 1 Menyiapkan Bahan evaluasi dalam bentuk Post


test

2 Menyiapkan dokumen terkait hasil pelaporan

Tanggal 19 s.d 26 November 2022

Output Adanya hasil evaluasi kegiatan dan adanya


laporan yang berbentuk dokumen secara tertulis

A. Nilai dasar Akuntabel,Kompeten,Loyal,Harmoni,Adaptif


1. Akuntabel (Transparan dalam pelaksanaan kegiatan)
2. Kompeten (ingin terus belajar)
3. Loyal (Menjunjung dan menghormati Masukan dan hierarki
Kepemimpinan instansi)
4. Kolaboratif (kerjasama)
5. Smart ASN (Mampu menggunakan IT, cerdas dan bertanggung
jawab dalam menyelesaikan pekerjaan)
B. Deskripsi Kegiatan
Setelah terselenggaranya kegiatan sosialisasi peserta ibu hamil
memahami setiap kegiatan yang telah diselenggaran selanjutnya
dilakukan post test kepada peserta kegiatan sosialisasi untuk melihat
sejauh mana peserta memahami sosialisai yang telah diberikan
(Kolaboratif) setalah berakhirnya kegiatan post tes, tahapan terakhir
dari kegiatan aktualisasi Latsar CPNS yang merupakan tanggung
jawab setiap peserta Latsar (Kompeten). Selain itu laporan aktualisasi
ini merupakan proses pembelajaran dan sebagai bentuk transplantasi
dalam kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk bukti bukti

60
(Evidence) dokumantasi kegiatan baik berupa foto, dokumen dan
video (Smart ASN, Akuntabel),yang harus dilaporkan kepada atasan/
mentor maupun coach (Harmoni) sebagai tindak lanjut kegiatan
aktualisasi (Loyal).
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan melaksankan sosialisasi dengan Edukasih deteksi dini ibu
hamil dengan resiko tinggi dan pemeriksaan kehamilan berkontribusi
dalam mendukung visi dan misi UPTD Puskesmas Kuala Makmur,
yaitu menjadikan sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli,
santun, percaya diri, sebagai bagian dari interaksi sosial yang
humanistik
D. Penguat Nilai Organisasi
Kegiatan konsultasi dengan mentor ikut menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu :Integritas, Sinergi Profesional, Peduli, Kerjasama,
Dan Akuntabel

61
E. Dokumentasi Eviden Kegiatan

Gambar 3.11 memberikan soal Post Test kepada peserta

Gambar 3.12Menyiapkan Hasil Laporan Aktualisasi

62
Gambar 3.13 Menyiapkan Prin out Laporan Aktualisasi

63
3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari Aktualisasi dengan intervensi Habituasi

adalah adanya peningkatan pengetahuan pasien terhadap deteksi dini

kehamilan dengan resiko tinggi dan minat pasien untuk melakukan

kontrol / pemeriksaan kehamilan dengan rutin dan intenst dengan

terlaksananya kegiatan sosialisasi Deteksi dini ibu hamil resti di wilaya

kerja UPTD Puskesmas Kuala Makmur

Kegiatan seperti ini tentunya tidak hanya berhenti sampai di sini

saja terlebih kemajuan teknologi yang mempengaruhi sistem pelayanan

dan pengetahuan serta mengharuskan tenaga kesehatan selalu berinovasi

dalam memberikan pelayanan.Sistem pelayanan yang dinamis ini

membuat tenaga kesehatan harus selalu kreatif dalam menentukan media

pelayanannya.Tentunya hal ini baik untuk meningkatkan minat dan

kunjungan pasien dalam melakukan kontrol ulang. Rencana tindak lanjut

pertama yang akan saya lakukan yaitu berkoordinasi dengan kepala

puskesmas dan teman sejawat yang ada di daerah puskesmas Kuala

Makmur dalam meningkatkan pengetahuan dan kontrol kehamilan untuk

ibu hamil dengan resio tinggi dengan menggunakan media leaflet

dankontrol ulang dengan upaya mengurangi Angka Kematian Ibu.

3.3 Rancangan Tindak Lanjut

Kegiatan ini tentunya tidak hanya berhanti sampai disini saja, terlebih

dengan adanya kemajuan teknologi yang seharusnya dapat membantu

pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.Kedepanya edukasi kepada ibu

hamil harus terus dilakukan agar meningkatnya pengetahuan Ibu hamil

64
tentang kehamilan dan sejateranya kehamilan dan persalinan. Dengan

memanfaatkan teknologi dan berbagai kegiatan edukasi yang dilakukan

berdampak baik bagi seluruh masyarakat

3.4 Kesimpulan

Profesi Bidan sebagai seorang ASN menjadi seorang pelayan

publik dalam organisasi tempat iamelayani.Oleh karena itu menjadi bidan

profesional yang memahami dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai

dasar ASN dalam kehidupan sehari-hari menjadi syarat mutlak.Nilai-nilai

dasar ASN ini menjadi pedoman bagi seorang bidan sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

Kegiatan habituasi untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS ini

memacu penulis untuk mengetahui keadaan pasien, Khususnya ibu hamil

maksimal untuk melakukan kontrol kehamilan . Upaya penulis

menggunakan media leaflet dan post test berhasil, sehingga adanya

pasien mendapat edukasi dan pemahaman tentang pentingnya

pemeriksaan rutin kehamilan di UPTD Puskesmas Kuala Makmur

Kabupaten Simeulue .

3.5 Saran

Melihat adanya dampak positif dari realisasi aktualisasi nilai-nilai

dasar ASN oleh CPNS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk

menyelesaikan isu di tempat tugas, maka penulis merekomendasikan agar

kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilanjutkan bahkan setelah latsar CPNS

selesai.

65
Nilai-nilai dasar yang diterapkan diharapkan bisa menjadi

kebiasaan dan karakter bagi setiap PNS.Kebiasaan dan karakter inilah yang

menciptakan kualitas pelayanan publik yang baik dan memuaskan.

66
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R., 2021. Modul Smart ASNPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Handoko, R., 2021. Modul AkuntabelPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Jalis, A., 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Mirdin, A.A.,2021. Modul Berorientasi PelayananPelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-undang Republik Indonesia No 5 Tahun


2014.
Jakarta: Sekertariat Negara.

Sejati, T.A., 2021. Modul KolaboratifPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Sembodo, J., 2021. Modul HarmonisPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Suwarno, Y.,2021. Modul AdaptifPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.


Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Surat Edaran (SE) Menteri PAN RB nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus
2021 tentang Implementasi core value dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Kemenpan-RB.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Jakarta:
Sekretariat Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014.


Jakarta: Sekretariat Negara

Gede danu, muhammad.,& agus. (2015). Deteksi dini resiko ibu hamil.
Surabaya. Jurnal obstetri dan ginekologi, 2,3, 1.

Khadijah S, . A,2018. Upaya Deteksi Dini Resiko Tinggi dalam Kehamilan.


JakartaMedia Aesculapius

67
Depkes RI, 2000. Penatalaksanaan Menu Seimbang Pada
IbuHamil.http://www.depkes.go.id.
Jakarta. Diakses tanggal 16 Maret 2011.

Puskesmas Kuala Makmur, 2021. Profil Kesehatan. Puskesmas Kuala Makmur


Kabupaten Simeulue 2021 .

Depkes, R.I. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).


Jakarta: depkes RI dan JICA

Mandriwati, G. A. 2012. Asuhan Kebidanan Antenatal Edisi 2.


Jakarta: ECG.

68
LAMPIRAN

69
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Menjelaskan kepada mentor tentang rancangan
kegiatan yang akan dilakukan
m

berkonsultasi pada pihak terkait kegiatan aktualisasi

70
71
LAMPIRAN KEGIATAN II

Mengundang Kader untuk mengadakan rapat bersma


ibu hamil

72
LAMPIRAN KEGIATAN 3

Kegiatan menyiapkan bahan terkait Sosialisasi

73
LAMPIRAN KEGIATAN 4

Daftar hadir peserta sosialisasi

74
LAMPIRAN KEGIATAN 5

Berkonsultasi dengan Mentor

75
Berkonsultasu dengan coach via zoommeting

76
Kegiatan mengisi posttest setelah sosialisasi diberikan

77

Anda mungkin juga menyukai