Anda di halaman 1dari 43

PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN KEBUTUHAN LOGISTIK OAT DAN NON-OAT

TAHUN 2021

Subdirektorat TB
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2020
Kata Pengantar
Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan dan menjadi tantangan global.
Data yang dikeluarkan WHO tahun 2018, Indonesia merupakan negara penyumbang kasus
TB 5 terbesar di dunia dan diperkirakan ada 844.000 TB baru per tahun serta 100.000
kematian per tahun.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya berdampak terhadap perubahan


pelaksanaan program penanggulangan TB di lapangan. Sebagai antisipasi perubahan
tersebut telah dilaksanakan update Pedoman Penanggulangan TB serta Juknis TB Resisten
Obat sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan, baik perubahan definisi,
terminology, sistematika dan kebijakan operasional. Strategi Penanggulangan TB juga
disesuaikan dengan beberapa perubahan baru dari hasil rekomendari WHO dan tetap
mempertimbangkan situasi spesifik program TB di Indonesia, seperti penggunaan alat
diagnostic baru (tes cepat molekuler), perubahan teknis tatalaksana pasien, perubahan
jadwal pemeriksaan dahak ulang dalam rangka pemantauan pasien.

Untuk mendukung eliminasi TB di Indonesia tahun 2030, diperlukan ketersediaan logistik


OAT dan non OAT untuk keberlangsungan pengobatan pasien TB. Untuk menjamin
akuntabilitas dan tertib administrasi diperlukan Petunjuk Teknis Perencanaan Kebutuhan
Logistik OAT dan non-OAT. Petunjuk Teknis ini sebagai panduan dalam perencanaan
kebutuhan OAT dan non-OAT dalam Program Penanggulangan TBC.

Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi, waktu dan tenaga dalam penyusunan dan revisi Petunjuk Teknis
Perencanaan Kebutuhan Logistik OAT dan non-OAT.

Jakarta, Januari 2020


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian Penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia telah berjalan sejak masa
sebelum kemerdekaan sampai saat ini. Pada tahun 1969 pengendalian TB mulai
dilakukan secara Nasional melalui Puskesmas. Pada saat itu Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) yang digunakan adalah paduan standard INH, PAS dan Streptomisin selama
satu sampai dua tahun. Pada 1976 dilakukan penelitian klinis penggunaan rifampisin
dalam suatu paduan OAT dengan masa waktu pengobatan relative pendek.
Penelitian ini dilanjutkan dengan uji coba lapangan yang dikenal dengan istilah “test
run” pada 1977. Selanjutnya pengobatan dengan paduan jangka pendek yang terdiri
atas INH, Rifampisin dan Ethambutol selama 6 bulan dipakai sebagai paduan
nasional dan diterapkan secara bertahap.

Pada tahun 1995, Program Nasional Pengendalian TB mulai menerapkan


pengendalian TB dengan “Strategi DOTS” yang direkomendasikan oleh WHO di
Puskesmas secara bertahap. Sejak tahun 2000 Strategi DOTS dilaksanakan secara
Nasional di seluruh Fasyankes termasuk rumah sakit. Strategi DOTS adalah strategi
yang diterapkan dalam penanggulangan TB karena strategi DOTS merupakan
strategi yang cost effective dan cost benefit.

Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data
per 17 Mei 2018). BerdasarkanTB Global Report 2018, insidensi TB Indonesia
adalah 842.000 kasus, atau 319 per 100.000 penduduk. Selain itu, Indonesia
merupakan salah satu negara dengan beban TB RO tertinggi di dunia meskipun
menunjukkan penurunan insiden MDR/RR-TB dari 32.000 kasuspada 2016 menjadi
23.000 kasus pada 2017.Tantangan besar dalam pengendalian TB yang dihadapi
Indonesia antara lain pencatatan dan pelaporankasusdanlogistik, TB ResistanObat
(RO), dan TB/HIV.(TB Global Report, 2018) Tantangan ini mendorong pemerintah
Indonesia untuk meningkatkan kinerja guna mencapai eliminasi TB pada tahun 2030
dan Indonesia bebas TB tahun 2050.

Dengan mempertimbangkan tingginya angka prevalensi dan insiden TB di Indonesia


maka diperlukan dukungan alat diagnosis untuk penemuan kasus secara cepat dan
dapat diakses dengan mudah oleh pasien TB. Alat diagnosis TB yang digunakan
program saat ini adalah mikroskop, tes cepat molekuler (TCM) TB, serta biakan dan
uji kepekaan. Selain itu juga diperlukan obat dan alat-alat pendukung lainnya untuk
memastikan pasien TB menyelesaikan pengobatannya sampai sembuh sesuai
tatalaksana pasien TB.
B. Tujuan
Disusunnya petunjuk teknis perencanaan logistik OAT dan non OAT ini bertujuan
untuk dapat digunakan sebagai acuan para pengelola logistik TB disetiap tingkat
pelaksana agar dapat menjamin ketersediaan logistik TB yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan dan dikelola sesuai tertib administrasi
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Perencanaan Kebutuhan Logistik OAT dan non OAT
D. Sasaran
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Fasilitas Kesehatan.
PENJELASAN
Template Logistik OAT dan Non-OAT
Petunjuk Teknis (Juknis) ini menjelaskan Template Logistik OAT dan Non-OAT yang
digunakan untuk menghitung kebutuhan logistik OAT dan Non-OAT. Template ini berbasis
Excel yang terdiri dari 12 sheets.Juknis ini terdiri dari tujuan, petunjuk pengisian, dan definisi
operasional dari masing-masing kolom pada setiap sheet (lembar kerja).

Sheet 1: Siklus Pengadaan


Sheet ini menjelaskan siklus pengadaan dan penerimaan logistik Obat Anti Tuberkulosis
Sensitif Obat (OAT SO) dan Non-OAT di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Siklus
pengadaan dan penerimaan OAT SO dan Non-OAT tahun 2020-2022 terdapat pada
Gambar 1. Siklus dan asumsi yang menjadi dasar perhitungan dalam perencanaan
kebutuhan logistikOAT SO dan Non-OAT adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan OAT SO dan Non-OAT dilakukan setiap satu tahun sekali menggunakan
dana dari APBN.
2. Proses perencanaan dan pengadaan OAT SO dan Non-OAT dilakukan bersama
antara pengelola program TB (Wasor) dan Farmasi.
3. Perhitungan perencanaan OAT SO dan Non-OAT dilakukan pada periode triwulan 1
(Q1), yaitu antara bulan Januari-Maret dengan data stok yang digunakan per 31
Desember tahun sebelumnya.
4. Periode perencanaan OAT SO dan Non-OAT adalah perhitungan kebutuhan untuk
24 bulan sejak dimulainya perencanaan obat.
5. OAT SO dan Non-OAT hasil perencanaan akan diterima pada tahun berikutnya.
Misal, OAT SO dan Non-OAT yang direncanakan tahun 2020 akan diterima pada
periode tahun 2021.

2020 2021 2022


Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Perhitungan Perencanaan
Obat tahun 2020-2021
Periode Perencanaan Obat TB
Penerimaan obat hasil perencanaan tahun 2020
Perhitungan Perencanaan
Obat tahun 2021-2022
Periode Perencanaan Obat TB
Penerimaan obat perencanaan 2021

Gambar 1. Siklus Pengadaan dan Penerimaan OAT dan Non-OAT Tahun 2020-
2022
Sheet 2:1. Target Kasus TB
Sheet ini bertujuan untuk menghitung perkiraan kasus TB per tipe tahun 2020 dan 2021
berdasarkan target penemuan kasus masing-masing kabupaten/ kota dan provinsi. Sheet 2
(Gambar 2) terdiri dari tabel perhitungan target penemuan kasus TB tahun 2020 dan 2021
per tipe di kabupaten/ kota untuk 38 kabupaten/ kota dan tabel rekapitulasi untuk tingkat
provinsi. Petunjuk pengisian dan definisi operasional pada sheet ini adalah sebagai berikut:
1. Sheet ini diisi oleh pengelola program TB kabupaten/ kota/ provinsi. Sebelum
memulai, pastikan petugas perencanaan melakukan "Save As" dan memberikan
nama file yang berbeda dengan nama file Master Perencanaan Obat.
2. Pengerjaan dimulai dari sheet ini dan berlanjut ke sheet berikutnya secara berurutan.
Pastikan petugas perencanaan membaca setiap petunjuk pengisian yang ada di
setiap sheet.
3. Pengelola program mengisi data hanya pada "Cell" yang diberi warna kuning. Sheet
satu dengan lainnya saling terkait/ terhubung secara otomatis. Oleh karena itu,
jangan merubah atau menghapus rumus yang sudah disediakan.
4. Nama Provinsi: Isi dengan nama provinsi masing-masing.
5. Nama Pengelola Program TB: Isi dengan nama pengelola program TB yang
bertanggungjawab pada pengisian format perencanaan ini ditingkat kabupaten/ kota/
provinsi.
6. Nama Pengelola Farmasi: Isi dengan nama pengelola program Farmasi yang
bertanggungjawab pada pengisian format perencanaan ini ditingkat kabupaten/ kota/
provinsi.
7. Kabupaten/ Kota: Isi dengan semua nama kabupaten/ kota yang ada di provinsi. Isi
pada "Cell" yang diberi warna kuning.
8. Jumlah Kasus TB tahun 2019: Isi dengan jumlah kasus TB per tipe yang ditemukan
dan diobati pada tahun 2019. Data ini dapat dilihat pada laporan TB 07. Pastikan
semua data kasus TB sudah tercatat dan terlaporkan. Tipe pasien TB terdiri dari:
• Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis: pasien baru TB yang terbukti
positif pada hasil pemeriksaan contoh uji biologinya (sputum dan jaringan)
melalui pemeriksaan mikroskopis langsung, TCM TB, atau biakan.
• Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis: pasien baru yang tidak memenuhi kriteria
terdiagnosis secara bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai pasien TB aktif
oleh dokter, dan diputuskan untuk diberikan pengobatan TB.
• TB Ekstra Paru: pasien TB yang terjadi pada organ selain paru, misalnya
pleura, kelenjar limfe, abdomen, saluran kencing, kulit, sendi, selaput otak
dan tulang.
• Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll: pasien TB yang pernah dinyatakan
sembuh atau gagal pada pengobatan terakhir.
• Kasus TB Anak: Pasien TB yang berumur dibawah 15 tahun.
9. Proporsi Kasus TB tahun 2019 per tipe (%): Proporsi dengan membandingkan
“Jumlah Kasus TB tahun 2019 per tipe” dengan “Jumlah Semua Kasus TB”.
10. Target Penemuan Kasus TB tahun 2020: Isi dengan target penemuan kasus TB
tahun 2020 yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dinas Kesehatan
(Dinkes) Provinsi dan Pusat.
11. Perkiraan Kasus TB tahun 2020 (per tipe): “Proporsi Kasus TB tahun 2019 per tipe
(%)” dikalikan dengan “Target Penemuan Kasus TB tahun 2020”.
12. % Estimasi Capaian Target Penemuan Kasus TB tahun 2020: Isi dengan
persentase (%) capaian target penemuan kasus yang realistis dan dapat dicapai oleh
Dinkes kabupaten/ kota. Sebagai acuan, angka minimal % ini bisa didapatkan dari %
capaian tahun sebelumnya.
13. Perkiraan Kasus TB tahun 2020 (per tipe) berdasarkan % Estimasi Capaian Target:
“Perkiraan Kasus TB tahun 2020 (per tipe)” dikalikan dengan “% Estimasi Capaian
Target Penemuan Kasus TB tahun 2020”.
14. Target Penemuan Kasus TB tahun 2021: Isi dengan Target penemuan kasus TB
tahun 2021 yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dinkes Provinsi dan
Pusat.
15. Perkiraan Kasus TB tahun 2021 (per tipe): “Proporsi Kasus TB tahun 2019 per tipe”
dikalikan dengan “Target Penemuan Kasus TB tahun 2021”.
16. % Estimasi Capaian Target Penemuan Kasus TB tahun 2021: Isi dengan persentase
(%), capaian target penemuan kasus yang realistis dan dapat dicapai oleh Dinkes
Kabupaten/ Kota. Sebagai acuan, angka minimal % ini bisa didapatkan dari %
capaian tahun sebelumnya.
17. Perkiraan Kasus TB tahun 2021 (per tipe) berdasarkan % Estimasi Capaian Target:
“Perkiraan Kasus TB tahun 2021 (per tipe)” dikalikan dengan “% Estimasi Capaian
Target Penemuan Kasus TB tahun 2021”.
Nama Provinsi :
Nama Pengelola Program TB :
Nama Pengelola Farmasi :

Target Penemuan Kasus TB Tahun 2020 dan 2021 per Kategori di Kabupaten/ Kota

No
Proporsi Target Perkiraan % Estimasi Perkiraan Kasus TB Target % Estimasi Capaian Perkiraan Kasus TB
Jumlah Perkiraan Kasus TB
Kasus TB Penemuan Kasus TB Capaian Target tahun 2020 Penemuan Target Penemuan tahun 2021
Kabupaten/ Kota Tipe Pasien TB Kasus TB tahun 2021
tahun 2019 Kasus TB tahun 2020 Penemuan Kasus (per-type) berdasarkan % Kasus TB tahun Kasus TB tahun (per-type) berdasarkan %
tahun 2019 (per-type)
per type (%) tahun 2020 (per-type) TB tahun 2020 Estimasi Capaian Target 2021 2021 Estimasi Capaian Target
1 Jumlah Semua Kasus TB - - -
Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis 0% - - - -
Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis 0% - - - -
TB Ekstra Paru 0% - - - -
Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll 0% - - - -
Kasus TB Anak 0% - - - -
2 Jumlah Semua Kasus TB - - -
Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis 0% - - - -
Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis - - - -
TB Ekstra Paru 0% - - - -
Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll 0% - - - -
Kasus TB Anak 0% - - - -
3 Jumlah Semua Kasus TB - - -
Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis 0% - - - -
Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis 0% - - - -
TB Ekstra Paru 0% - - - -
Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll 0% - - - -
Kasus TB Anak 0% - - - -
4 Jumlah Semua Kasus TB - - -
Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis 0% - - - -
Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis 0% - - - -
TB Ekstra Paru 0% - - - -
Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll 0% - - - -
Kasus TB Anak 0% - - - -
5 Jumlah Semua Kasus TB - - 615 -
Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis 0% - - - -
Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis 0% - - - -
TB Ekstra Paru 0% - - - -
Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll 0% - - - -
Kasus TB Anak 0% - - - -

Target Penemuan Kasus TB Tahun 2020 dan 2021 per Kategori di Provinsi

% Estimasi Perkiraan Kasus TB % Estimasi Perkiraan Kasus TB


Target Perkiraan Target Perkiraan
Jumlah Proporsi Kasus TB Capaian Target tahun 2020 Capaian Target tahun 2021
Penemuan Kasus TB Penemuan Kasus TB
Provinsi Tipe Pasien TB Kasus TB tahun 2019 per type Penemuan (per-type) berdasarkan Penemuan (per-type) berdasarkan
Kasus TB tahun 2020 Kasus TB tahun 2021
tahun 2019 (%) Kasus TB tahun % Estimasi Capaian Kasus TB tahun % Estimasi Capaian
tahun 2020 (per-type) tahun 2021 (per-type)
2020 Target 2021 Target
0 Jumlah Semua Kasus TB - - - - #DIV/0! - - 615 #DIV/0! -
Kasus baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis - #DIV/0! - - - - - - - -
Kasus baru TB Terdiagnosis Klinis - #DIV/0! - - - - - - - -
TB Ekstra Paru - #DIV/0! - - - - - - - -
Kasus kambuh, defaulter, gagal, dll - #DIV/0! - - - - - - - -
Kasus TB Anak - #DIV/0! - - - - - - - -

Gambar 2. Sheet Target Kasus TB


Sheet 3: 2. Kab Kota
Sheet ini bertujuan untuk menghitung rencana kebutuhan dan usulan pengadaan OAT SO
tahun 2021 di tingkat kabupaten/ kota. Sheet 3 (Gambar 3) terdiri dari template untuk 38
kabupaten/ kota. Petunjuk pengisian dan definisi operasional pada sheet ini adalah sebagai
berikut:
1. Sheet ini diisi oleh pengelola farmasi di instalasi kabupaten/ kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas hanya diminta melakukan pengisian
data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Tanggal Perencanaan: Isi dengan tanggal 1 Januari tahun 2020 sebagai tahun
perencanaan (Default tanggal sudah diisikan dan jangan dirubah).
5. Kabupaten/ Kota: Terisi otomatis karena sudah dikaitkan dengan sheet sebelumnya.
6. Nama obat: Terdiri dari OAT Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed Dosed
Combination (FDC) Kategori 1 dan Kategori Anak, OAT Kombipak Dewasa, dan OAT
Kombipak Anak.
7. Satuan: Satuan untuk perhitungan OAT SO adalah dalam bentuk paket.
8. Sisa Stok Per 31 Desember 2019: Isi dengan jumlah stok dan tanggal kedaluwarsa
obat yang tersedia di instalasi farmasi kabupaten/ kota per tanggal 31 Desember
tahun 2019. Isi jumlah dan tanggal kedaluwarsa pada cell kuning yang telah
disediakan.
• Kalau petugas perencanaan mau merubah tanggal kedaluwarsa (pada kolom
G) maka pastikan melakukan perubahan dengan mengganti angka pada
01/01/2020. Jangan merubah dengan mengetik secara langsung (6 januari
2020), tapi dengan merubah angka 01 dengan 06.
• Pengaturan tanggal (DD/MM/YYYY) bisa berbeda-beda setiap laptop, apabila
defaultnya (DD/MM/YYYY) berbeda maka tidak perlu dirubah, masukan data
mengikuti pengaturan yang ada.
• Apabila tersedia lebih dari 4 atau lebih tanggal kedaluwarsa, maka
gabungkan ke salah satu tanggal kedaluwarsa yang paling cepat mendekati
kedaluwarsa.
• Tanggal kedaluwarsa yang dimasukan adalah tanggal yang paling cepat. (1
Paket biasanya ada 2 tanggal kedaluwarsa, untuk fase awal dan fase
lanjutan.
9. Sisa Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01
Januari 2020: “Tanggal kedaluwarsa” dikurangi “Tanggal Perencanaan” terlebih
dahulu. Jika hasilnya sama dengan atau lebih dari 9 bulan (270 hari), maka semua
stok yang tersedia 31 Desember 2019 adalah valid dan masih bisa
digunakan.Sebaliknya, jika hasilnya kurang dari 9 bulan (270 hari), maka otomatis
terisi “0”). (Lihat Gambar 7 pada sheet 7 Penjelasan)
10. Rata-rata target tahun 2020 per bulan: “Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan
% Estimasi Capaian Target” dibagi 12 bulan.
11. Jumlah obat setelah validasi stok 31 Des 2019: Jika “Tanggal Kedaluwarsa”
dikurangi “Batas tanggal Validasi (9 bulan dr Januari)” atau“30 September 2020”
lebih besar dari 0, maka hasilnya (jumlah hari) dibagi 30 dan dikalikan dengan “Rata-
rata target tahun 2020 per bulan”. Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka
terisi otomatis “0”.
12. Jumlah Obat yang dipakai setelah validasi 6 bulan sebelum tanggal ED: Jika “Jumlah
obat setelah validasi stok 31 Des 2019” lebih dari 0, maka “Jumlah obat setelah
validasi stok 31 Des 2019” dikurangi 6 bulan konsumsi atau dikalikan “Rata-rata
target tahun 2020 per bulan”. Sebaliknya, Sebaliknya, jika lebih kecil dari 0, maka
terisi otomatis “0”. (Lihat Gambar 7 pada sheet 7 Penjelasan).
13. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan: Jika “Jumlah
Obat yang dipakai setelah validasi 6 bulan sebelum tanggal ED” lebih kecil dari “Sisa
Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01
Januari 2020”, maka sisa stok yang dipakai adalah “Jumlah Obat yang dipakai
setelah validasi 6 bulan sebelum tanggal ED”. Sebaliknya, iika lebih besar, maka sisa
stok yang dipakai sama dengan “Sisa Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi
Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01 Januari 2020”.
14. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan setelah validasi
nilai negatif menjadi nol: Jika “Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk
perencanaan lebih dari 0”, maka sisa stok adalah sesuai hasil
perhitungan.Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka terisi otomatis “0”.
15. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan (Setelah Validasi;
Max Konsumsi Perbulan dr seluruh jenis ED): Stok yang dapat dipakai adalah stok
terbanyak, bukan penjumlahan dari total stok yang tersedia. (Lihat Gambar 7 pada
sheet 7 Penjelasan).
16. Penerimaan obat pada periode tahun 2020-2021: Isi dengan jumlah obat yang pasti
datang pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana (Alokasi dari
Provinsi, Sumber dana APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, atau Sumber Dana Lainnya).
17. Prediksi Sisa Stok Tanggal 31 Desember 2020: “Sisa Stok per 31 Desember 2019
yang dipakai untuk perencanaan (Setelah Validasi; Max Konsumsi Perbulan dr
seluruh jenis ED)” ditambah “Penerimaan obat pada periode tahun 2020-2021” dari
semua sumber dana dikurangi “Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan %
Estimasi Capaian Target”.
18. Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan % Estimasi Capaian Target: Terisi
otomatis karena terkait ke sheet sebelumnya.
19. Perkiraan Kasus TB tahun 2021 berdasarkan % Estimasi Capaian Target: Terisi
otomatis karena terkait ke sheet sebelumnya.
20. Rencana Kebutuhan Tahun 2021: “Perkiraan Kasus TB tahun 2021 berdasarkan %
Estimasi Capaian Target” dikurangi “Prediksi Sisa Stok Tanggal 31 Desember 2020”.
21. Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock): Jika “Rencana Rencana
Kebutuhan Tahun 2021” lebih dari 0, maka pengadaan ditambah 5% buffer.
Sebaliknya, jika kurang dari 0, maka terisi otomatis "Obat Yg Dimiliki Sudah
Mencukupi/Data Tidak Tersedia").
Tanggal Perencanaan 01 January 2020
Batas tanggal Validasi
Sisa Stok per 31 Desember 2019 30 September 2020
Sisa Stok 31 Desember (9bln dr Jan) Sisa Stok per 31
Jumlah Obat yang
2019 Setelah Validasi Desember 2019
dipakai setelah
No Kabupaten/ Kota Nama Obat Satuan Tanggal Kedauwarsa dari yang dipakai untuk
validasi 6 bulan
tanggal 01 Januari 2020 Rata rata target tahun Jumlah obat setelah validasi stok perencanaan
Jumlah Tanggal Kedaluwarsa sebelum tanggal ED
2020 per bulan 31 Des 2019

1 0 - - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC anak paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Dewasa paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Anak paket
- - - - -
- - - - -
2 0 - - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC anak paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Dewasa paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Anak paket
- - - - -
- - - - -
3 0 - - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC anak paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Dewasa paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Anak paket
- - - - -
- - - - -
Sisa Stok per 31 Desember Penerimaan Obat Pada Periode Tahun 2020
Perkiraan Kasus TB Perkiraan Kasus TB
2019 yang dipakai untuk Sisa Stok per 31 Desember 2019
Prediksi Sisa Stok tahun 2020 tahun 2021
perencanaan setelah yang dipakai untuk perencanaan Rencana Kebutuhan Usulan Pengadaan
Tanggal 31 berdasarkan % berdasarkan %
validasi nilai negatif (Setelah Validasi; Max Konsumsi Tahun 2021 Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock)
Alokasi dari Sumber dana APBD Sumber Dana Desember 2020 Estimasi Capaian Estimasi Capaian
menjadi nol Perbulan dr seluruh jenis ED)
Provinsi Prov/Kab/Kota Lainnya Target Target

- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia


-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-
- - Obat Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
-
- - - -
-
-

Gambar 3. Sheet Kab Kota


Sheet 4: 3.Provinsi
Sheet ini bertujuan untuk menghitung rencana kebutuhan dan usulan pengadaan OAT SO
tahun 2021 di tingkat Provinsi. Sheet 4 (Gambar 4) merupakan rekapitulasi dari kabupaten/
kota dikurangi sisa stok yang ada di Instalasi Farmasi Provinsi. Petunjuk pengisian dan
definisi operasional pada sheet ini adalah sebagai berikut:
1. Sheet ini diisi oleh pengelola farmasi di instalasi kabupaten/ kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Tanggal Perencanaan: isi dengan tanggal 1 Januari tahun 2020 sebagai tahun
perencanaan (Default sudah diisikan dan jangan dirubah).
5. Unit TB/ Organisasi: unit/ tingkat perhitungan rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan OAT SO tahun 2021 terdiri dari:
• Total Kabupaten/Kota: rekapitulasi rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan tahun 2021 dari tingkat kabupaten/ kota.
• Instalasi Farmasi Provinsi: rencana kebutuhan dan usulan pengadaan tahun
2021 di Instalasi Farmasi Provinsi.
• Total provinsi: rencana kebutuhan dan usulan pengadaan tahun 2021 di
tingkat provinsi.
6. Nama obat: Terdiri dariOAT Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed Dosed
Combination (FDC) Kategori 1 dan Kategori Anak, OAT Kombipak Dewasa, dan OAT
Kombipak Anak.
7. Satuan: Satuan untuk perhitungan OAT SO adalah dalam bentuk paket.
8. Sisa Stok Per 31 Desember 2019: Isi dengan jumlah stok dan tanggal kedaluwarsa
obat yang tersedia di instalasi farmasi provinsi per tanggal 31 Desember tahun 2019.
Isi jumlah dan tanggal kedaluwarsa pada cell kuning yang telah disediakan.
• Kalau petugas perencanaan mau merubah tanggal kedaluwarsa (pada kolom
G) maka pastikan melakukan perubahan dengan mengganti angka pada
01/01/2020. Jangan merubah dengan mengetik secara langsung (6 januari
2020), tapi dengan merubah angka 01 dengan 06
• Pengaturan tanggal (DD/MM/YYYY) bisa berbeda-beda setiap laptop, apabila
defaultnya (DD/MM/YYYY) berbeda maka tidak perlu dirubah, masukan data
mengikuti pengaturan yang ada.
• Apabila tersedia lebih dari 4 atau lebih tanggal kedaluwarsa, maka
gabungkan ke salah satu tanggal kedaluwarsa yang paling cepat mendekati
kedaluwarsa.
• Tanggal kedaluwarsa yang dimasukan adalah tanggal yang paling cepat. (1
paket biasanya ada 2 tanggal kedaluwarsa, untuk fase awal dan fase
lanjutan)
9. Sisa Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01
Januari 2020: “Tanggal kedaluwarsa” dikurangi “Tanggal Perencanaan” terlebih
dahulu. Jika hasilnya sama dengan atau lebih dari 9 bulan (270 hari), maka semua
stok yang tersedia 31 Desember 2019 adalah valid dan masih bisa digunakan.
Sebaliknya, jika hasilnya kurang dari 9 bulan (270 hari), maka otomatis terisi “0”).
(Lihat Gambar 7 pada sheet 7 Penjelasan)
10. Rata-rata target tahun 2020 per bulan: “Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan
% Estimasi Capaian Target” dibagi 12 bulan.
11. Jumlah obat setelah validasi stok 31 Des 2019: Jika “Tanggal Kedaluwarsa”
dikurangi “Batas tanggal Validasi (9 bulan dr Januari)” atau “30 September 2020”
lebih besar dari 0, maka hasilnya (jumlah hari) dibagi 30 dan dikalikan dengan “Rata-
rata target tahun 2020 per bulan”. Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka
terisi otomatis “0”.
12. Jumlah Obat yang dipakai setelah validasi 6 bulan sebelum tanggal ED: Jika “Jumlah
obat setelah validasi stok 31 Des 2019” lebih dari 0, maka “Jumlah obat setelah
validasi stok 31 Des 2019” dikurangi 6 bulan konsumsi atau dikalikan “Rata-rata
target tahun 2020 per bulan”. Sebaliknya, Sebaliknya, jika lebih kecil dari 0, maka
terisi otomatis “0”. (Lihat Gambar 7 pada sheet 7 Penjelasan).
13. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan: Jika “Jumlah
Obat yang dipakai setelah validasi 6 bulan sebelum tanggal ED” lebih kecil dari “Sisa
Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01
Januari 2020”, maka sisa stok yang dipakai adalah “Jumlah Obat yang dipakai
setelah validasi 6 bulan sebelum tanggal ED”. Sebaliknya, jika lebih besar, maka sisa
stok yang dipakai sama dengan “Sisa Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi
Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01 Januari 2020”.
14. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan setelah validasi
nilai negatif menjadi nol: Jika “Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk
perencanaan lebih dari 0”, maka sisa stok adalah sesuai hasil perhitungan.
Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka terisi otomatis “0”.
15. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan (Setelah Validasi;
Max Konsumsi Perbulan dr seluruh jenis ED): Stok yang dapat dipakai adalah stok
terbanyak, bukan penjumlahan dari total stok yang tersedia. (Lihat Gambar 7 pada
sheet 7 Penjelasan).
16. Penerimaan obat pada periode tahun 2020-2021: Isi dengan jumlah obat yang pasti
datang pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana (Alokasi dari
Provinsi, Sumber dana APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, atau Sumber Dana Lainnya).
17. Prediksi Sisa Stok Tanggal 31 Desember 2020: “Sisa Stok per 31 Desember 2019
yang dipakai untuk perencanaan (Setelah Validasi; Max Konsumsi Perbulan dr
seluruh jenis ED)” ditambah “Penerimaan obat pada periode tahun 2020-2021” dari
semua sumber dana dikurangi “Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan %
Estimasi Capaian Target”.
18. Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan % Estimasi Capaian Target di Instalasi
Farmasi Provinsi: Terisi otomatis karena terkait ke baris sebelumnya.
19. Perkiraan Kasus TB tahun 2021 berdasarkan % Estimasi Capaian Target Instalasi
Farmasi Provinsi: Terisi otomatis karena terkait ke baris sebelumnya.
20. Rencana Kebutuhan Tahun 2021 di Instalasi Farmasi Provinsi merupakan kebutuhan
1 bulan yang didapat dari “Rata Rata Target tahun 2020 per Bulan”.
21. Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock) di Instalasi Farmasi Provinsi
sama dengan “Rencana Kebutuhan Tahun 2021” di Instalasi Farmasi Provinsi.
22. Sisa Stok per 31 Desember 2019 di TotalProvinsi: penjumlahan dari sisa stok di
“Total Kabupaten/ Kota” dan di “Instalasi Farmasi Provinsi.”
23. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang dipakai untuk perencanaan setelah validasi
nilai negatif menjadi nol di Total Provinsi: Penjumlahan di “Total Kabupaten/ Kota”
dan di “Instalasi Farmasi Provinsi”.
24. Penerimaan Obat Pada Periode Tahun 2020 di Total Provinsi: Penjumlahan di “Total
Kabupaten/ Kota” dan di “Instalasi Farmasi Provinsi”.
25. Prediksi Sisa Stok Tanggal 31 Desember 2020 di Total Provinsi: Penjumlahan di
“Total Kabupaten/ Kota” dan di “Instalasi Farmasi Provinsi”.
26. Perkiraan Kasus TB tahun 2020 berdasarkan % Estimasi Capaian Target di
TotalProvinsi: Terisi otomatis karena terkait ke baris sebelumnya.
27. Perkiraan Kasus TB tahun 2021 berdasarkan % Estimasi Capaian Target di
TotalProvinsi: Terisi otomatis karena terkait ke baris sebelumnya.
28. Rencana Kebutuhan Tahun 2021 di TotalProvinsi: Penjumlahan di “Total Kabupaten/
Kota” dan di “Instalasi Farmasi Provinsi”.
29. Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock)di TotalProvinsi: “Perkiraan
Kasus TB tahun 2021 berdasarkan % Estimasi Capaian Target” dikurangi “Prediksi
Sisa Stok Tanggal 31 Desember 2020” ditambah buffer 5% dan “Usulan Pengadaan
Tahun 2021 di Instalasi Farmasi Provinsi” (buffer provinsi).
Tanggal Perencanaan 01 January 2020
Sisa Stok per Batas tanggal (9bln dr
01 September 2020
31 Desember 2019 Jan)
Sisa Stok per 31 Sisa Stok per 31
Jumlah Obat yang
Desember 2019 Desember 2019
dipakai setelah
No Unit TB / Organisasi Nama Obat Satuan Setelah Validasi yang dipakai untuk
validasi 6 bulan
Tanggal Kadaluarsa Rata Rata Target tahun Jumlah obat setelah validasi perencanaan
Jumlah Tanggal Kadaluarsa sebelum tanggal ED
2020 per Bulan stok 31 Des 2019

1 Total Kabupaten/ Kota -

Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 paket

Obat Anti Tuberculosis FDC anak paket

OAT Kombipak Dewasa paket

OAT Kombipak Anak paket

2 Instalasi Farmasi Provinsi - - - - -


- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Obat Anti Tuberculosis FDC anak paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Dewasa paket
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
OAT Kombipak Anak paket
- - - - -
- - - - -
3 TOTAL PROVINSI - - - -

Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 paket

Obat Anti Tuberculosis FDC anak paket

OAT Kombipak Dewasa paket

OAT Kombipak Anak paket


Sisa Stok per 31 Penerimaan Obat Pada Periode Tahun 2020
Desember 2019 yang Perkiraan Kasus TB Perkiraan Kasus TB
Sisa Stok per 31 Desember 2019
dipakai untuk Prediksi Sisa Stok tahun 2020 tahun 2021 Usulan Pengadaan
yang dipakai untuk perencanaan Rencana Kebutuhan
perencanaan setelah Tanggal 31 berdasarkan % berdasarkan % Tahun 2021 (+ 5 % Buffer
(Setelah Validasi; Max Konsumsi Tahun 2021
validasi nilai negatif Alokasi dari Sumber dana APBD Sumber Dana Desember 2020 Estimasi Capaian Estimasi Capaian Stock)
Perbulan dr seluruh jenis ED)
menjadi nol Pusat Prov/Kab/Kota Lainnya Target Target

- -
-
0 0 0 0 0 0 0 0
-
-
- -
-
0 0 0 0 0 0 0 0
-
-
- -
-
0 0 0 0 0 0 0 0
-
-
- -
-
0 0 0 0 0 0 0 0
-
-
- -
-
- - - - -
-
-
- -
-
- - - - -
-
-
- -
-
- - - - -
-
-
- -
-
- - - - -
-
-
- -
-
0 0 0 - - - - Stok Mencukupi
-
-
- -
-
0 0 0 - - - - Stok Mencukupi
-
-
- -
-
0 0 0 - - - - Stok Mencukupi
-
-
- -
-
0 0 0 - - - - Stok Mencukupi
-
-

Gambar 4. Sheet Provinsi


Sheet 5: 4. Budget
Sheet 5 (Gambar 5) ini bertujuan untuk memberikan perkiraan budget yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat untuk pemenuhan kebutuhan OAT SO dari masing-masing provinsi.
Semua cell terisi otomatis kecuali jika ada perubahan “Harga per paket”

No JENIS OBAT TB Usulan Harga per paket Jumlah


OAT -KDT
1 Obat Anti Tuberculosis FDC kategori 1 Stok Mencukupi Paket Rp389.344 Rp0
2 Obat Anti Tuberculosis FDC anak Stok Mencukupi Paket Rp232.518 Rp0

OAT KOMBIPAK
1 OAT Kombipak Dewasa Stok Mencukupi Paket Rp317.018 Rp0
2 OAT Kombipak Anak Stok Mencukupi Paket Rp272.300 Rp0
Total Rp0
Gambar 5.Estimasi Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Pengadaan Obat TB Tahun 2021
Sheet 6:5. Permintaan OAT
Sheet 6 (Gambar 6) ini bertujuan untuk merangkum hasil perhitungan perencanaan OAT SO
dari masing-masing provinsi, yang terdiri dari OAT-KDT Kategori 1, OAT-KDT Kategori
Anak, OAT Kombipak Kategori 1, dan OAT Kombipak Kategori Anak. Petunjuk pengisian
dan definisi operasional pada sheet ini adalah sebagai berikut:
1. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom berwarna kuning saja, yaitu untuk tanggal
perencanaan dan hasil perencanaan ditandatangani oleh petugas.
2. Provinsi: Terisi otomatis karena terkait dengan sheet sebelumnya.
3. Jika pada table tertulis “Stok Mencukupi” berarti tidak ada usulan pengadaan
berdasarkan hasil perencanaan OAT SO yang dilaksanakan.
4. Petugas perencanaan yang terdiri dari pengelola program dan petugas farmasi
menandatangani hasil perencanaan.

Usulan Kebutuhan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Tahun 2021

…....., ... Maret 2020


Provinsi: 0

Kebutuhan OAT

OAT-KDT Kategori 1 OAT-KDT Anak OAT Kompipak Kategori 1 OAT Kompipak Kategori Anak

Stok Mencukupi Stok Mencukupi Stok Mencukupi Stok Mencukupi

Pengelola Program TB Pengelola Farmasi

0 0

Gambar 6. Sheet Permintaan OAT


Sheet 7:Penjelasan
Sheet 7 (Gambar 7) ini bertujuan untuk menjelaskan metode validasi pada perhitungan sisa
stok yang dapat dipakai, terutama pada pada Sheet “2. Kab Kota” dan Sheet “3.
Provinsi”.Metode validasi yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Validasi pertama: validasi sisa stok dengan tanggal kedaluwarsa minimal 9 bulan
dari tanggal perencanaan (cell berwarna ungu). Jika sisa stok memiliki tanggal
kedaluwarsa lebih dari 9 bulan dari tanggal perencanaan, maka OAT masih valid dan
dapat dipakai.
2. Validasi kedua: validasi sisa stok yang dapat dipakai adalah stok dengan jarak
minimal 6 bulan sebelum tanggal kedaluwarsa (cell berwarna jingga). Sisa yang
memiliki tanggal kedaluwarsa kurang dari 6 bulan tidak dapat dipakai karena
pengobatan TB minimal 6 bulan.
3. Stok yang dapat dipakai untuk perencanaan adalah irisan dari validasi pertama dan
kedua (cell berwarna hijau).
4. Penjelasan fungsi “MAX”: Jika stok yang dapat dipakai terdiri dari beberapa tanggal
kedaluwarsa, stok yang secara real dapat dipakai adalah stok terbanyak, bukan
penjumlahan dari total stok yang tersedia.
PENJELASAN METODE VALIDASI PERENCANAAN OBAT TB

TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

KETERANGAN :
VALIDASI 1, 9 BULAN SEJAK DIMULAINYA TANGGAL PERENCANAAN
VALIDASI 2, 6 BULAN SEBELUM OBAT TERSEBUT KEDALUWARSA
STOK OBAT YANG DIPAKAI UNTUK PERENCANAAN

PENJELASAN MAKSIMUM PAKET YANG BISA DISERAP BERDASARKAN RATA RATA PENGGUNAAN OBAT PERBULAN

STOK KONSUMSI PER


DESEMBER DURASI PAKAI BULAN MAKSIMUM
2019 (PAKET) (BULAN) (PAKET) KONSUMSI JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI ANALISIS
2000 3 100 300 ED 1700
1000 5 100 500 ED 800
700 7 100 700 ED 500

Gambar 7. Sheet Penjelasan


Sheet 8:6. Reagen ZN
Sheet ini bertujuan untuk menghitung rencana kebutuhan dan usulan pengadaan Reagen
ZN tahun 2021 di tingkat kabupaten/ kota dan provinsi. Sheet 8 terdiri dari tabel perhitungan
dikabupaten/ kota (Gambar 8) dan tabel rekapitulasi untuk perhitungan di tingkat provinsi
(Gambar 9). Petunjuk pengisian dan definisi operasional pada sheet ini adalah sebagai
berikut:
Usulan Kebutuhan Reagen ZN Kabupaten/ Kota
1. Sheet ini diisi oleh pengelola farmasi di instalasi kabupaten/ kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Tanggal Perencanaan: isi dengan tanggal 1 Januari tahun 2020 sebagai tahun
perencanaan (Default tanggal sudah diisikan dan jangan dirubah).
5. Kabupaten/ Kota: Terisi otomatis karena sudah dikaitkan dengan sheet sebelumnya.
6. Sisa Stok Per 31 Desember 2019: Isi dengan jumlah stok dan tanggal kedaluwarsa
Reagen ZN yang tersedia di Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kotaper tanggal 31
Desember tahun 2019. Isi jumlah dan tanggal kedaluwarsa pada cell yang telah
disediakan.
7. Validasi Tanggal Kedaluwarsa per 1 Januari 2020: Validasi tanggal kedaluwarsa sisa
stok per 31 Desember 2019 dengan tanggal perencanaan. Jika tanggal kedaluwarsa
sebelum 1 Januari 2020, maka akan terisi otomatis ”Produk Sudah Kedaluwarsa/
Data Tidak Tersedia"
8. Sisa Stok 31 Desember 2019 setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa Lebih dari 2
Tahun: Validasi tanggal kedaluwarsa sisa stok per 31 Desember 2019 apakah
mempunyai tanggal kedaluwarsa lebih dari 2 tahun. Jika sisa stok memiliki tanggal
kedaluwarsa kurang dari 2 tahun, maka jumlah sisa stok adalah sesuai yang
dicantumkan petugas perencanaan. Namun, jika tanggal kedaluwarsa melebihi 2
tahun, maka akan otomatis terisi “ED lebih dari 2 Tahun" yang menunjukan data
tidak valid.
9. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang Dipakai untuk Perencanaan: Sisa stok yang
sudah melewati “Validasi Tanggal Kedaluwarsa per 1 Januari 2020” dan “Validasi
Tanggal Kedaluwarsa Lebih dari 2 Tahun”.
10. Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun 2020: Masukan persentase
pemeriksaan Reagen ZN tahun 2020 dengan mikroskopis (untuk diagnosis dan
follow-up) dan TCM (untuk follow up) yang ada di provinsi masing-masing.
11. Rata-Rata Target Konsumsi ZN Tahun 2020: Rata-rata target konsumsi ZN per bulan
tahun 2020 baik untuk pemeriksaan dengan mikroskopis maupun TCM.
12. ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa: Jika hasil perhitungan
sisa stok yang bisa dipakai lebih kecil dari konsumsi selama sisa bulan tersisa
sampai dengan tanggal kedaluwarsa, maka hasil perhitungan dipakai sebagai stok
yang dapat dipakai. Sebaliknya jika lebih besar, maka yang dipakai adalah“Sisa Stok
per 31 Desember 2019 yang Dipakai untuk Perencanaan”.
13. ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Nilai Negatif: Jika “ZN yang Bisa Dipakai
setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa” lebih besar dari 0, maka stok adalah sesuai
hasil perhitungan. Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka terisi otomatis “0”.
14. ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Maksimum Konsumsi ZN per Bulan: Stok ZN
yang dapat dipakai adalah stok terbanyak, bukan penjumlahan dari total stok yang
tersedia.
15. Penerimaan ZN Pada Periode Tahun 2020: Isi dengan jumlah ZN yang pasti datang
pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana. Isi dengan jumlah ZN yang
pasti datang pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana (Alokasi dari
Provinsi/ APBN, Sumber dana APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, atau Sumber Dana
Lainnya).
16. Prediksi sisa stok Desember 2020: “ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi
Maksimum Konsumsi ZN per Bulan” ditambah “Penerimaan ZN Pada Periode Tahun
2020” dari semua sumber dana dikurangi total “Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi
Tahun 2020” dari pemeriksaan mikroskopis dan pemeriksaan TCM.
17. Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun 2021: Masukan persentase
pemeriksaan Reagen ZN tahun 2021 dengan mikroskopis (untuk diagnosis dan
follow-up) dan TCM (untuk follow up) yang ada di provinsi masing-masing.
18. Rata-Rata Target Konsumsi ZN Tahun 2021: Rata-rata target konsumsi per bulan
tahun 2021 baik untuk pemeriksaan mikroskopis maupun TCM.
19. Rencana Kebutuhan Tahun 2021: total “Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun
2021” baik dari pemeriksaan mikroskopis maupun pemeriksaan TCM dikurangi
“Prediksi sisa stok Desember 2020”
20. Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock): Jika “Rencana Kebutuhan
Tahun 2021” lebih besar dari 0, maka pengadaan ditambah buffer 5%. Sebaliknya,
jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka akan otomatis terisi “Reagen Yg Dimiliki Sudah
Mencukupi/Data Tidak Tersedia".
Usulan Kebutuhan Reagen ZN Provinsi
1. Sheet ini diisi oleh pengelola farmasi di instalasi kabupaten/ kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Unit TB/ Organisasi: unit/ tingkat perhitungan rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan OAT SO tahun 2021 terdiri dari:
• Total Kabupaten/Kota: rekapitulasi rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan tahun 2021 dari tingkat kabupaten/ kota.
• Instalasi Farmasi Provinsi: rencana kebutuhan dan usulan pengadaan tahun
2021 di Instalasi Farmasi Provinsi.
• Total provinsi: rencana kebutuhan dan usulan pengadaan tahun 2021 di
tingkat provinsi.
5. Sisa Per 31 Desember 2019: Isi dengan jumlah stok dan tanggal kedaluwarsa
Reagen ZN yang tersedia di Instalasi Farmasi Provinsi per tanggal 31 Desember
tahun 2019. Isi jumlah dan tanggal kedaluwarsa pada cell yang telah disediakan.
6. Validasi Tanggal Kedaluwarsa per 1 Januari 2020: Validasi tanggal kedaluwarsa sisa
stok per 31 Desember 2019 dengan tanggal perencanaan. Jika tanggal kedaluwarsa
sebelum 1 Januari 2020, maka akan terisi otomatis ”Produk Sudah Kedaluwarsa/
Data Tidak Tersedia"
7. Sisa Stok 31 Desember 2019 setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa Lebih dari 2
Tahun: Validasi tanggal kedaluwarsa sisa stok per 31 Desember 2019 apakah
mempunyai tanggal kedaluwarsa lebih dari 2 tahun. Jika sisa stok memiliki tanggal
kedaluwarsa kurang dari 2 tahun, maka jumlah sisa stok adalah sesuai yang
dicantumkan petugas perencanaan. Namun, jika tanggal kedaluwarsa melebihi 2
tahun, maka akan otomatis terisi “ED lebih dari 2 Tahun" yang menunjukan data
tidak valid.
8. Sisa Stok per 31 Desember 2019 yang Dipakai untuk Perencanaan: Sisa stok yang
sudah melewati “Validasi Tanggal Kedaluwarsa per 1 Januari 2020” dan “Validasi
Tanggal Kedaluwarsa Lebih dari 2 Tahun”.
9. Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun 2020 di Instalasi Farmasi Provinsi:
Sama dengan “Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun 2020” di “Tota
Kabupaten/ Kota”.
10. Rata-rata Target Konsumsi ZN Tahun 2020: Rata-rata target konsumsi per bulan
tahun 2020 baik untuk pemeriksaan mikroskopis maupun TCM.
11. ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa:Jika hasil perhitungan
sisa stok yang bisa dipakai lebih kecil dari konsumsi selama sisa bulan tersisa
sampai dengan tanggal kedaluwarsa, maka hasil perthitungan dipakai sebagai stok
yang dapat dipakai. Sebaliknyajika lebih besar, maka yang dipakai adalah“Sisa Stok
per 31 Desember 2019 yang Dipakai untuk Perencanaan”.
12. ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Nilai Negatif: Jika “ZN yang Bisa Dipakai
setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa” lebih besar dari 0, maka stok adalah sesuai
hasil perhitungan. Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka terisi otomatis “0”.
13. ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Maksimum Konsumsi ZN per Bulan: Stok ZN
yang dapat dipakai adalah stok terbanyak, bukan penjumlahan dari total stok yang
tersedia.
14. Penerimaan ZN Pada Periode Tahun 2020: Isi dengan jumlah ZN yang pasti datang
pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana. Isi dengan jumlah ZN yang
pasti datang pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana (Alokasi dari
Provinsi/ APBN, Sumber dana APBD Provinsi, atau Sumber Dana Lainnya).
15. Prediksi sisa stok Desember 2020: “ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi
Maksimum Konsumsi ZN per Bulan” ditambah “Penerimaan ZN Pada Periode Tahun
2020” dari semua sumber dana.
16. Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun 2021: Sama dengan “Target Konsumsi
ZN Sesuai Proporsi Tahun 2021” di “Total Kabupaten/ Kota”.
17. Rata-Rata Target Konsumsi ZN Tahun 2021: Rata-rata target konsumsi per bulan
tahun 2021 baik untuk pemeriksaan mikroskopis maupun TCM.
18. Rencana Kebutuhan Tahun 2021 di Instalasi Farmasi Provinsi: sama dengan “Rata-
Rata Target Konsumsi ZN Tahun 2021”
19. Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock) di Instalasi Farmasi Provinsi:
sama dengan “Rencana Kebutuhan Tahun 2021 di Instalasi Farmasi Provinsi”
20. Sisa Stok Per 31 Desember 2019 di Total Provinsi: Total penjumlahan “Sisa Stok Per
31 Desember 2019” di unit “Total Kabupaten/ Kota” dan “Instalasi Farmasi Provinsi”.
21. Sisa Stok ZN yang Bisa Dipakai setelah Validasi Maksimum Konsumsi ZN per Bulan
di Total Provinsi: Total penjumlahan “Sisa Stok ZN yang Bisa Dipakai setelah
Validasi Maksimum Konsumsi ZN per Bulan” di unit Total Kabupaten/ Kota dan
Instalasi farmasi Provinsi.
22. Penerimaan ZN Pada Periode Tahun 2020 di Total Provinsi: Total penjumlahan
“Penerimaan ZN Pada Periode Tahun 2020” di unit Total Kabupaten/ Kota dan
Instalasi farmasi Provinsi.
23. Prediksi sisa stok 31 Desember 2020 di Total Provinsi: Total penjumlahan “Prediksi
sisa stok 31 Desember 2020” di unit “Total Kabupaten/ Kota” dan “Instalasi Farmasi
Provinsi”.
24. Rencana Kebutuhan Tahun 2021 di Total Provinsi: Total penjumlahan “Rencana
Kebutuhan Tahun 2021” di unit “Total Kabupaten/ Kota” dan “Instalasi Farmasi
Provinsi”.
25. Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock) di Total Provinsi: jika total
“Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun 2021” baik dari pemeriksaan
mikroskopis maupun pemeriksaan TCM dikurangi “Prediksi sisa stok Desember
2020” di Total Provinsi lebih dari 0, maka perhitungan tersebut ditambah buffer 5%
dan ditambah “Usulan Pengadaan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock) di Instalasi
Farmasi Provinsi”. Sebaliknya, jika hasilnya lebih kecil dari 0, maka terisi otomatis
“Stok Mencukupi”.
Provinsi: 0
Tanggal Perencanaan 01 January 2020

Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun


Sisa Stok Per 2020
Sisa Stok per 31
31 Desember 2019 Sisa Stok 31 Desember 2019 setelah
Desember 2019 yang Rata-Rata Target
Validasi Tanggal Kedaluwarsa Lebih dari 75% 25%
No Kabupaten/ Kota Validasi Tanggal Kedaluwarsa per 1 Januari 2020 Dipakai untuk Konsumsi ZN Tahun
2 Tahun
Perencanaan 2020
Pemeriksaan
Mikroskopis Pemeriksaan TCM
Jumlah Tanggal Kedaluwarsa
(Diagnosis & Follow (Follow Up)
Up)
1 0 Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
2 0 Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
3 0 Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
4 0 Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
5 0 Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -
Produk Sudah Kedaluwarsa/ Data Tidak Tersedia - - 0 0 -

Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi Tahun


2021
Penerimaan ZN Pada Periode Tahun 2020
ZN yang Bisa Dipakai
ZN yang Bisa Dipakai ZN yang Bisa Dipakai Rata-Rata Target
setelah Validasi Prediksi sisa stok 75% 25% Rencana Kebutuhan Usulan Pengadaan
setelah Validasi setelah Validasi Nilai Konsumsi ZN Tahun
Maksimum Konsumsi Desember 2020 Tahun 2021 Tahun 2021 (+ 5 % Buffer Stock)
Tanggal Kedaluwarsa Negatif 2021
ZN per Bulan
Alokasi dari Provinsi Sumber Dana APBD Pemeriksaan Pemeriksaan TCM
Sumber Dana Lainnya
Dana (APBN) Prov/Kab/Kota Mikroskopis (Follow Up)

- - - - 0 0 - - Reagen Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia


- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - - - 0 0 - - Reagen Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - - - 0 0 - - Reagen Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - - - 0 0 - - Reagen Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - - - 0 0 - - Reagen Yg Dimiliki Sudah Mencukupi/Data Tidak Tersedia
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - 0 0 -

Gambar 8. Usulan Kebutuhan Reagen ZN Kabupaten/ Kota


Provinsi: 0

Sisa Stok Per Sisa Stok per 31 Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi
31 Desember 2019 Desember 2019 Tahun 2020 Rata-Rata
Sisa Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi
Validasi Tanggal Kedaluwarsa per 1 Januari 2020 yang Dipakai Target
No Unit TB / Organisasi Tanggal Kedaluwarsa Lebih dari 2 Tahun
untuk Konsumsi ZN
Perencanaan Tahun 2020
Pemeriksaan Pemeriksaan TCM
Jumlah Tanggal Kedaluwarsa
Mikroskopis (Follow Up)

1 Total Kabupaten/ Kota - 21 October 2020 0 - - 0 0 -


01 January 2019 Produk Sudah Kedaluwarsa - - 0 0 -
21 August 2020 0 - - 0 0 -
01 January 2023 0 ED lebih dari 2 Tahun - 0 0 -
2 Instalasi Farmasi Provinsi 0 - - 0 0 -
0 - - 0 0 -
0 - - 0 0 -
0 - - 0 0 -
3 Total Provinsi - 21 October 2020 0 - - 0 0 -
01 January 2019 Produk Sudah Kedaluwarsa - - 0 0 -
21 August 2020 0 - - 0 0 -
01 January 2023 0 ED lebih dari 2 Tahun - 0 0 -

Target Konsumsi ZN Sesuai Proporsi


Sisa Stok ZN Sisa Stok ZN Tahun 2021
Penerimaan ZN Pada Periode Tahun
yang bisa Sisa Stok ZN yang Bisa
2020 Rata-Rata
Dipakai yang Bisa Dipakai setelah Rencana Usulan Pengadaan
Prediksi sisa stok 75% 25% Target
setelah Dipakai setelah Validasi Kebutuhan Tahun 2021 (+ 5 % Buffer
31 Desember 2020 Konsumsi ZN
Validasi Validasi Nilai Maksimum Tahun 2021 Stock)
Alokasi dari Sumber Tahun 2021
Tanggal Negatif Konsumsi ZN
Pusat/ Dana APBD Sumber Dana Pemeriksaan Pemeriksaan TCM
Kedaluwarsa per Bulan
Provinsi/ Prov/Kab/ Lainnya Mikroskopis (Follow Up)
APBN Kota
- - - - 0 0 -
- - 0 0 -
0 0 0 - -
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - - - 0 0 -
- - 0 0 -
- -
- - 0 0 -
- - 0 0 -
- - - - 0 0 -
- - 0 0 -
0 0 0 - Stok Mencukupi
- - 0 0 -
- - 0 0 -

Gambar 9. Usulan Kebutuhan Reagen ZN Provinsi


Sheet 9:7. Pot Dahak-Kaca Sediaan
Sheet ini bertujuan untuk menghitung rencana kebutuhan dan usulan pengadaan Pot Dahak
dan Kaca Sediaan tahun 2021 di tingkat kabupaten/ kota dan provinsi. Sheet 9 terdiri dari
tabel perhitungan di kabupaten/ kota dan provinsi untuk Pot Dahak dan Kaca Sediaan
(Gambar 10). Petunjuk pengisian dan definisi operasional pada sheet ini adalah sebagai
berikut:
Pot Dahak
1. Sheet ini diisi olehpengelola farmasi di instalasi kabupaten/ kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Tanggal Perencanaan: isi dengan tanggal 1 Januari tahun 2020 sebagai tahun
perencanaan (Default tanggal sudah diisikan dan jangan dirubah).
5. Kabupaten/ Kota: Terisi otomatis karena sudah dikaitkan dengan sheet sebelumnya.
6. Target Kasus TB RO 2020: Penjumlahan dari 2.3% Target Kasus TB Baru dan 13%
Target Kasus TB Kambuh, Gagal, atau Defaulter tahun 2020.
7. Utk 1 Px TB Sensitif pada Perhitungan Kebutuhan 2020: Untuk menemukan 1 pasien
TB sensitif, dibutuhkan 32 Pot Dahak. Oleh karena itu, kebutuhan pot dahak adalah
32 dikali target “Kasus Baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis” tahun 2020
8. Utk 1 Px TB RO pada Perhitungan Kebutuhan 2020: Untuk menemukan 1 pasien TB
resistan obat (TB RO), dibutuhkan 42 Pot dahak. Oleh karena itu, kebutuhan pot
dahak adalah 42 dikali “Target Kasus TB RO 2020”
9. Target Konsumsi 2020: Penjumlahan dari “Utk 1 Px TB Sensitif” dan “Utk 1 Px TB
RO” tahun 2020.
10. Sisa Stok Per 31 Desember 2019: Isi dengan sisa stok Pot Dahak saat ini di tingkat
kabupaten/ kota/ provinsi per 31 Desember 2019.
11. Penerimaan Pot Dahak Pada Periode Tahun 2020: Isi dengan jumlah Pot Dahak
yang pasti datang pada tahun 2020 di tingkat Kabupaten/ Kota/ Provinsi, sesuai
dengan sumber dana(Alokasi dari Provinsi/Pusat/ Dana APBN, dan Sumber dana
APBDatau Sumber Dana Lainnya).
12. Prediksi sisa stok 31 Desember 2020: “Sisa Stok Per 31 Desember 2019” ditambah
“Penerimaan Pot Dahak Pada Periode Tahun 2020” dikurangi “Target Konsumsi
2020”.
13. Target Kasus TB RO 2021: Penjumlahan dari 2.3% Target Kasus Baru dan 13%
Target Kasus Kambuh, Gagal, atau Defaulter tahun 2021.
14. Utk 1 Px TB Sensitif pada Perhitungan Kebutuhan 2021: Untuk menemukan 1 pasien
TB sensitif, dibutuhkan 32 Pot Dahak. Oleh karena itu, kebutuhan pot dahak adalah
32 dikali target “Kasus Baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis” tahun 2021
15. Utk 1 Px TB RO pada Perhitungan Kebutuhan 2021: Untuk menemukan 1 pasien TB
resistan obat (TB RO), dibutuhkan 42 Pot dahak. Oleh karena itu, kebutuhan pot
dahak adalah 42 dikali “Target Kasus TB RO 2021”
16. Target Konsumsi 2021: Penjumlahan dari “Utk 1 Px TB Sensitif” dan “Utk 1 Px TB
RO” tahun 2021.
17. Rencana Kebutuhan 2021 di tingkat Kabupaten/ Kota: “Target Konsumsi 2021”
dikurangi “Prediksi sisa stok 31 Desember 2020”.
18. Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Paket): Jika “Rencana Kebutuhan 2021” di
tingkat kabupaten/ kota lebih besar 0, maka pengadaan ditambah buffer 5%.
Sebaliknya, jika kurang dari 0, maka terisi otomatis "Stok Mencukupi".
19. “Sisa Stok Per 31 Desember 2019”, “Penerimaan Pot Dahak Pada Periode Tahun
2020” dan “Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Paket)” pada “Total Kebutuhan
Kabupaten/ Kota”: merupakan rekapitulasi dari seluruh kabupaten/ kota.
20. Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Paket) di Instalasi Farmasi Provinsi: 5% dari
Total Kebutuhan Kabupaten/ Kota
21. Usulan Pengadaan Provinsi: “Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Paket)” di
“Total Kebutuhan Kabupaten/ Kota” ditambah “Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021
(Paket)” di “Instalasi Farmasi Provinsi” dikurangi “Sisa Stok Per 31 Desember 2019”
dan “Penerimaan Pot Dahak Pada Periode Tahun 2020” pada “Instalasi Farmasi
Provinsi” dengan buffer 5%. Jika hasilnya kurang dari 0, maka akan terisi otomatis
"Stok Mencukupi".

Kaca sediaan
1. Utk 1 Px TB Sensitif pada perhitungan Kebutuhan 2020: Sama dengan perhitungan
“Utk 1 Px TB Sensitif” di perhitungan Pot Dahak tahun 2020.
2. Target Kosumsi Kaca Sediaan 2020 (Kotak): Jumlah kebutuhan “Utk 1 Px TB
Sensitif” dibagi 72 karena dalam satu kotak Kaca sediaan terdapat 72 pcs.
3. Sisa Stok Per 31 Desember 2019: Isi dengan sisa stok Kaca Sediaan di tingkat
kabupaten/ kota/ provinsi per 31 Desember 2019.
4. Penerimaan Kaca Sediaan Pada Periode Tahun 2020: Isi dengan jumlah Kaca
Sediaan yang pasti datang pada tahun 2020 di tingkat Kabupaten/ Kota/ Provinsi,
sesuai dengan sumber dana (Alokasi dari Provinsi/Pusat/ Dana APBN, dan Sumber
dana APBD atau Sumber Dana Lainnya).
5. Prediksi sisa stok 31 Desember 2020: “Sisa Stok Per 31 Desember 2019” ditambah
“Penerimaan Kaca Sediaan Pada Periode Tahun 2020” dikurangi “Target Kosumsi
Kaca Sediaan 2020 (Kotak)”.
6. Utk 1 Px TB Sensitif pada perhitungan Kebutuhan 2021: Sama dengan perhitungan
“Utk 1 Px TB Sensitif” di perhitungan Pot Dahak tahun 2021.
7. Jumlah Kebutuhan 2021 (Kotak): Jumlah kebutuhan “Utk 1 Px TB Sensitif” dibagi 72
karena dalam satu kotak Kaca Sediaan terdapat 72 pcs.
8. Rencana Kebutuhan 2021 di tingkat Kabupaten/ Kota: “Jumlah Kebutuhan 2021
(Kotak)” dikurangi “Prediksi sisa stok 31 Desember 2020”.
9. Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Kotak): Jika “Rencana Kebutuhan 2021” di
tingkat Kabupaten/ Kota lebih besar 0, maka hasil perhitungan ditambah buffer 5%.
Sebaliknya, jika kurang dari 0, maka terisi otomatis "Stok Mencukupi".
10. “Sisa Stok Per 31 Desember 2019”, “Penerimaan Pot Dahak Pada Periode Tahun
2020” dan “Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Kotak)” pada “Total Kebutuhan
Kabupaten/ Kota”: merupakan rekapitulasi dari seluruh kabupaten/ kota.
11. Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Kotak) di Instalasi Farmasi Provinsi: 5% dari
“Total Kebutuhan Kabupaten/ Kota”.
12. Usulan Pengadaan Provinsi: “Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021 (Kotak)” di Total
“Kebutuhan Kabupaten/ Kota” ditambah “Usulan Pengadaan Pusat APBN 2021
(Kotak)” di “Instalasi Farmasi Provinsi” dikurangi “Sisa Stok Per 31 Desember 2019”
dan “Penerimaan Kaca Sediaan Pada Periode Tahun 2020” pada “Instalasi Farmasi
Provinsi” dengan buffer 5%. Jika hasilnya kurang dari 0, maka akan terisi otomatis
"Stok Mencukupi".
Pot Dahak
Penerimaan Pot Dahak
Perhitungan Kebutuhan 2020 Perhitungan Kebutuhan 2021
Pada Periode Tahun 2020

No Kabupaten/ Kota Sisa Stok Per Prediksi sisa Rencana Usulan Pengadaan
Target 31 Desember Alokasi dari Dana stok 31 Target Kebutuhan Pusat APBN 2021
Utk 1 Px
Target Kasus TB Utk 1 Px Konsumsi 2019 Provinsi/ APBD/ Desember 2020 Target Kasus Utk 1 Px TB Utk 1 Px Konsumsi 2021 (Paket)
TB
RO 2020 TB RO Konsumsi Pusat/ Dana Sumber TB RO 2021 Sensitif TB RO Pot Dahak
Sensitif
2020 APBN Dana Lain 2021

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
Total Kebutuhan Kabupaten/ Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Instalasi Farmasi Provinsi 0
Usulan Pengadaan Provinsi Stok Mencukupi
Kaca Sediaan (Slide)
Penerimaan Pot Dahak
Kebutuhan 2020 Sisa Stok Kebutuhan 2021
Pada Periode Tahun 2020
Prediksi sisa
Target Usulan Pengadaan
Sisa Stok stok 31 Rencana
Kosumsi Alokasi dari Pusat APBN 2021
Per 31 Dana APBD/ Desember Jumlah Kebutuhan 2021
Utk 1 Px TB Kaca Provinsi/ Utk 1 Px TB (kotak)
Desember Sumber 2020 Kebutuhan
Sensitif Sediaan Pusat/ Dana Sensitif
2019 Dana Lain 2021 (Kotak)
2020 APBN
(Kotak)
(Kotak)

0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 Stok Mencukupi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Stok Mencukupi

Gambar 10. Usulan Kebutuhan Pot Dahakdan Kaca Sediaan Tahun 2021
Sheet 10: 8.Kartrid TCM
Sheet ini bertujuan untuk menghitung rencana kebutuhan dan usulan pengadaan Kartrid
TCM tahun 2021 di tingkat kabupaten/ kota dan Provinsi. Perhitungan Kartrid TCM
menggunakan 2 metode, yaitu berdasarkan kapasitas alat dan berdasarkan target
penemuan kasus. Sheet 10 terdiri dari tabel perhitungan kebutuhan Kartrid TCM di
kabupaten/ kota dan provinsi (Gambar 11) dan perhitungan sisa stok di kabupaten/ kota
danprovinsi (Gambar 12). Petunjuk pengisian dan definisi operasional pada sheet ini adalah
sebagai berikut:

Perhitungan Kebutuhan Kartrid di Kabupaten/ Kota dan Provinsi


1. Sheet ini diisi oleh pengelola farmasi di instalasi kabupaten/ kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Provinsi: Terisi otomatis karena sudah dikaitkan dengan sheet sebelumnya.
5. Kabupaten/ Kota: Terisi otomatis karena sudah dikaitkan dengan sheet sebelumnya.
6. Jenis Mesin: Terdiri dari mesin dengan 2, 4, 8, dan 16 modul baik yang sudah
terpasang maupun yang direncanakan terpasang.
7. Jumlah Mesin: Isi dengan jumlah mesin TCM di masing-masing kabupaten/ kota,
baik yang terpasang maupun direncanakan terpasang.
8. Jumlah Modul: Hasil perkalian antara “Jumlah Mesin” dengan jumlah modul dalam
setiap mesin.
9. Kebutuhan Kartrid 1 Tahun: “Jumlah Modul” dikalikan kapasitas maksimum setiap
modul (50) dan 12 bulan.
10. Total Kebutuhan Thn 2020 dan 2021 Berdasarkan Kapasitas + Buffer 5%:
“Kebutuhan Kartrid 1 Tahun” dikurangi “Prediksi Sisa Stok Per 31 Desember 2020”
ditambah buffer 5%.
11. Target Penemuan Kasus TB tahun 2020:Terisi otomatis karena sudah dikaitkan
dengan sheet sebelumnya.Jumlah total “Perkiraan Kasus TB tahun 2020 (per-type)
berdasarkan % Estimasi Capaian Target” pada “Sheet target Kasus TB”.
12. Target Penemuan Kasus TB tahun 2021:Terisi otomatis karena sudah dikaitkan
dengan sheet sebelumnya. Jumlah total “Perkiraan Kasus TB tahun 2021 (per-type)
berdasarkan % Estimasi Capaian Target” pada “Sheet target Kasus TB”.
13. Target Terduga Diperiksa TCM Sesuai Proporsi Tahun 2021: “Target Penemuan
Kasus TB tahun 2021” dikalikan proporsi pemeriksaan menggunakan TCM di
masing-masing provinsi dan 10 orang terduga TB.
14. Total Kebutuhan Tahun 2021 Berdasarkan Target Terduga +5% buffer stock: “Target
Terduga Diperiksa TCM Sesuai Proporsi Tahun 2021” dikurangi “Prediksi Sisa Stok
Per 31 Desember 2020” ditambah buffer 5%.
15. Total permintaan Kartrid Tahun 2021 di Kabupaten/ Kota: Jika “Total Kebutuhan
Tahun 2021 Berdasarkan Target Terduga +5% buffer stock” lebih kecil dari “Total
Kebutuhan Thn 2020 dan 2021 Berdasarkan Kapasitas Alat TCM + 5% Buffer
Stock”, maka yang dipakai adalah berdasarkan target terduga. Sebaliknya, Jika lebih
besar maka yang dipakai adalah berdasarkan kapasitas alat.
16. Total permintaan Kartrid Tahun 2021 di Provinsi: Jika “Total permintaan Kartrid
Tahun 2021” dari seluruh Kabupaten/ Kota dikurangin “Prediksi Sisa Stok Per 31
Desember 2020” di Instalasi Farmasi Pusat lebih dari 0, maka ditambah buffer 5%.
Sebaliknya, jika kurang dari 0, maka otomatis terisi “Stok Mencukupi”.

Perhitungan Sisa Stok di Kabupaten/ Kota dan provinsi


1. Tanggal Perencanaan: isi dengan tanggal 1 Januari tahun 2020 sebagai tahun
perencanaan (Default tanggal sudah diisikan dan jangan dirubah).
2. Sisa Stok Per 31 Desember 2019: Isi dengan jumlah stok dan tanggal kedaluwarsa
Kartrid TCM yang tersedia di instalasi farmasi kabupaten/ kota/ provinsi per tanggal
31 Desember tahun 2019. Isi jumlah dan tanggal kedaluwarsa pada cell yang telah
disediakan.
3. Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01
Januari 2020: Jika “Tanggal Kedaluwarsa” setelah“Tanggal Perencanaan”, maka
sisa stok 31 Desember 2019 valid dan dapat dipakai. Namun jika sebelumnya, maka
akan terisi otomatis "Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia".
4. Rata-rata utilisasi TCM TW 4 2019: Isi dengan rata-rata utilisasi TCM Triwulan 4
tahun 2019 di kabupaten/ kota/ provinsi.
5. Rata-rata Jumlah Pemeriksaan yg Dapat Dilakukan Berdasarkan Mesin Terpasang
dan Utilisasi Tahun 2019: “Rata-rata utilisasi TCM TW 4 Tahun 2019” dikali jumlah
“Kebutuhan Kartrid 1 Tahun” dari semua jenis mesin yang terpasang dan dibagi 12
bulan.
6. Rata-rata Jumlah Pemeriksaan yang dapat Dilakukan Berdasarkan Mesin
Terpasang+Direncanakan dan Utilisasi Tahun 2019: “Rata-rata utilisasi TCM TW 4
Tahun 2019” dikali jumlah “Kebutuhan Kartrid 1 Tahun” dari semua jenis mesin baik
yang terpasang maupun direncanakan terpasang dibagi 12 bulan.
7. Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi berdasarkan kapasitas mesin terpasang:
Membandingkan antara Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi menggunakan
“Rata - Rata Jumlah Pemeriksaan yg Dapat Dilakukan Berdasarkan Mesin
Terpasang dan Utilisasi Tahun 2019” dengan “Stok 31 Desember 2019 Setelah
Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01 Januari 2020”.
8. Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi berdasarkan kapasitas mesin
terpasang+Direncanakan: Membandingkan antara Jumlah Stok Kartrid yang bisa
dikonsumsi menggunakan “Rata-Rata Jumlah Pemeriksaan yg Dapat Dilakukan
Berdasarkan Mesin Terpasang dan direncanakan dan Utilisasi Tahun 2019” dengan
“Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kedaluwarsa dari tanggal 01
Januari 2020”.
9. Penerimaan Kartrid Pada Periode Tahun 2020: Isi dengan jumlah Kartrid yang pasti
datang pada periode perencanaan, sesuai dengan sumber dana (Sumber Dana
APBN/ DAK Penugasan, Sumber dana APBD Prov/Kab/Kota, Sumber Dana
Lainnya)
10. Prediksi Sisa Stok Per 31 Desember 2020: “Penerimaan Kartrid Pada Periode Tahun
2020” ditambah “Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi berdasarkan kapasitas
mesin terpasang+Direncanakan” terbanyak, dikurangi “Target Penemuan Kasus TB
tahun 2020”.
11. Unit TB/ Organisasi: unit/ tingkat perhitungan rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan OAT SO tahun 2021 terdiri dari:
• Total Kabupaten/Kota: rekapitulasi rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan tahun 2021 dari tingkat kabupaten/ kota.
• Instalasi Farmasi Provinsi: rencana kebutuhan dan usulan pengadaan tahun
2021 di Instalasi Farmasi Provinsi.
• Total provinsi: rencana kebutuhan dan usulan pengadaan tahun 2021 di
tingkat provinsi.
12. Tanggal Perencanaan: isi dengan tanggal 1 Januari tahun 2020 sebagai tahun
perencanaan (Default tanggal sudah diisikan dan jangan dirubah).
13. Sisa Stok Per 31 Desember 2019 di Total Provinsi: Total penjumlahan “Sisa Stok Per
31 Desember 2019” di unit “Total Kabupaten/ Kota dan “Instalasi Farmasi Provinsi”.
14. Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi berdasarkan kapasitas mesin terpasang:
Total penjumlahan “Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi berdasarkan kapasitas
mesin terpasang” di unit “Total Kabupaten/ Kota dan “Instalasi Farmasi Provinsi”.
15. Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi berdasarkan kapasitas mesin
terpasang+Direncanakan: Total penjumlahan “Jumlah Stok Kartrid yang bisa
dikonsumsi berdasarkan kapasitas mesin terpasang+Direncanakan” di unit “Total
Kabupaten/ Kota dan “Instalasi Farmasi Provinsi”.
16. Penerimaan Katrid Pada Periode Tahun 2020: Total penjumlahan “Penerimaan
Katrid Pada Periode Tahun 2020” di unit “Total Kabupaten/ Kota dan “Instalasi
Farmasi Provinsi”.
17. Prediksi Sisa Stok Per 31 Desember 2020: Total penjumlahan “Prediksi Sisa Stok
Per 31 Desember 2020” di unit “Total Kabupaten/ Kota dan “Instalasi Farmasi
Provinsi”.
Provinsi: 0

Berdasarkan 100% Kapasitas Alat Berdasarkan Target Penemuan Kasus

Target Terduga Diperiksa Total Kebutuhan


Total permintaan
No Kab.Kota No Total Kebutuhan Thn 2020 dan TCM Sesuai Proporsi Tahun 2021
Kebutuhan Kartrid 1 Target Penemuan Kasus TB Target Penemuan Kasus TB Kartrid Tahun
Jenis Mesin Jumlah Mesin Jumlah Modul 2021 Berdasarkan Kapasitas Tahun 2021 Berdasarkan Target
tahun tahun 2020 tahun 2021 2021
Alat TCM + 5% Buffer Stock Terduga +5% buffer
stock
30%

0 A Yang sudah terpasang 0


1 Mesin 16 Modul 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0
1 B Yang direncanakan terpasang
1 Mesin 16 Modul 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0
0 A Yang sudah terpasang 0
1 Mesin 16 Modul 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0
2 B Yang direncanakan terpasang
1 Mesin 16 Modul 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0
0 A Yang sudah terpasang 0
1 Mesin 16 Modul 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0
3 B Yang direncanakan terpasang
1 Mesin 16 Modul 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan Kapasitas Alat Berdasarkan Target Penemuan Kasus

Total Kebutuhan Thn Total permintaan Kartrid


Provinsi No Target Terduga Total Kebutuhan Thn 2021
2021 Berdasarkan Target Penemuan Kasus TB Target Penemuan Kasus TB
Jenis Mesin Jumlah Mesin Jumlah Modul Kebutuhan Kartrid 1 tahun Diperiksa TCM Tahun Berdasarkan Target Tahun 2021
Kapasitas Alat TCM + tahun 2020 tahun 2021
2021 Terduga +5% buffer stock
5% Buffer Stock

0 A Yang sudah terpasang Stok Mencukupi


1 Mesin 16 Modul 0 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0 0
B Yang direncanakan terpasang
1 Mesin 16 Modul 0 0 0
2 Mesin 8 Modul 0 0 0
3 Mesin 4 Modul 0 0 0
4 Mesin 2 Modul 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0

Gambar 11. Perhitungan Kebutuhan Kebutuhan Katrid di Kabupaten/ Kota dan Provinsi
Tanggal Perencanaan 01 January 2020
Sisa Stok per
Rata - Rata Jumlah Penerimaan Kartrid Pada Periode Tahun 2020
31 Desember 2019 Rata - Rata Jumlah Jumlah Stok Kartrid yang
Pemeriksaan yg Dapat
Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Pemeriksaan yg Dapat Jumlah Stok Kartrid yang bisa dikonsumsi Prediksi Sisa Stok
Rata-rata utilisasi TCM Dilakukan Berdasarkan
No Kabupaten/ Kota Kadaluarsa dari tanggal 01 Januari 2020 Dilakukan Berdasarkan bisa dikonsumsi berdasarkan berdasarkan kapasitas Per 31 Desember
TW 4 Tahun 2019 Mesin Sumber Dana APBN/ DAK Sumber dana APBD Sumber Dana
Jumlah Tanggal Kadaluarsa Mesin Terpasang dan kapasitas mesin terpasang mesin 2020
Terpasang+Direncanakan Penugasan Prov/Kab/Kota Lainnya
Utilisasi Tahun 2019 terpasang+Direncanakan
dan Utilisasi Tahun 2019

1 0 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia - - 0 0 0


Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
2 0 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia - - 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
3 0 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia - - 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 0 0

Tanggal Perencanaan 01 January 2020


Sisa Stok per
Penerimaan Katrid Pada Periode Tahun 2020
31 Desember 2019 Jumlah Stok Kartrid
Stok 31 Desember 2019 Setelah Validasi Tanggal Kadaluarsa yang bisa dikonsumsi Jumlah Stok Kartrid yang Prediksi Sisa Stok
Rata-rata utilisasi TCM Rata - Rata Jumlah Rata - Rata Jumlah
No Unit TB / Organisasi dari tanggal 01 Januari 2020 Pemeriksaan yg Dapat Pemeriksaan yg Dapat berdasarkan bisa dikonsumsi Per 31 Desember
2019 Sumber Dana APBN/ DAK Sumber dana APBD
Jumlah Tanggal Kadaluarsa Dilakukan Berdasarkan Dilakukan Berdasarkan Mesin kapasitas mesin berdasarkan kapasitas Penugasan Prov/Kab/Kota
Sumber Dana Lainnya 2020
Mesin Terpasang dan Terpasang+Direncanakan dan terpasang mesin
Utilisasi Tahun 2019 Utilisasi Tahun 2019 terpasang+Direncanakan
1 Total Kabupaten Kota 0 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia #VALUE! - - - - 0 0 0 0
01 January 2020 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
2 Intsalasi Farmasi Provinsi Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia - - - - 0
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
3 Total Provinsi 0 01 July 2020 0 50% - - - - 0 0 0 0
02 August 2021 0 0 0 - -
01 January 2020 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -
01 January 2020 Produk sudah Expired/Data Tidak Tersedia 0 0 - -

Gambar 12. Perhitungan Sisa Stok Kartrid TCM di Kabupaten/ Kota dan Provinsi
Sheet 11:9. Masker N95
Sheet ini (Gambar13) bertujuan untuk menghitung rencana kebutuhan dan usulan
pengadaan Masker N95 tahun 2021 di Provinsi. Petunjuk pengisian dan definisi operasional
pada sheet ini adalah sebagai berikut:
1. Sheet ini diisi oleh pengelola program dan pengelola farmasi di instalasi kabupaten/
kota/ provinsi.
2. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom yang diberi warna kuning saja.
3. Jangan melakukan penghapusan atau perubahan pada fungsi rumus yang telah
disediakan, karena akan menyebabkan perhitungan obat tidak akurat dan salah.
4. Provinsi: Terisi otomatis karena sudah dikaitkan dengan sheet sebelumnya.
5. Jenis Layanan TB-RO terdiri dari RS Rujukan TB RO, RS Sub Rujukan TB RO,
Fasyankes Satelit TB RO (Puskesmas/RS/lain2).
6. Jumlah Fasyankes: Isi dengan jumlah RS Rujukan TB RO, RS Sub Rujukan TB RO,
dan Fasyankes Satelit TB RO (Puskesmas/ RS/ lain2) di provinsi masing-masing.
7. Jumlah Petugas Kesehatan per Fasyankes PMDT: Jumlah Petugas Kesehatan yang
membutuhkan masker N95 di RS Rujukan TB RO adalah 13, di RS Sub Rujukan TB
RO adalah 9, dan di Fasyankes Satelit TB RO adalah 2.
8. Kebutuhan 1 Minggu: “Jumlah Fasyankes” dikali“Jumlah Petugas Kesehatan per
Fasyankes PMDT” dikali 2.
9. Kebutuhan 1 bulan: Kebutuhan masker N95 untuk 4 minggu.
10. Kebutuhan 3 bulan: Kebutuhan masker N95 untuk 3 bulan (triwulan).
11. Kebutuhan 1 tahun: Kebutuhan masker N95 untuk 12 bulan atau 4 kali triwulan.
12. Total Kebutuhan 2020 dan 2021: Kebutuhan 1 tahun 2020 dan Kebutuhan 1 tahun
2021.
13. Kebutuhan 2020 dan 2021 per Jenis Masker: Masker N95 dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu: N95 tipe cone S (1860s), N95 tipe cone reguler (1860), N95 tipe flat (1870).
14. Jumlah Kebutuhan: Jumlah Kebutuhan per jenis dengan proporsi 30% untuk N95
tipe cone S (1860s), 50% untuk N95 tipe cone reguler (1860), dan 20% untuk N95
tipe flat (1870).
15. Sisa Stok Kabupaten/ Kota per 31 Desember 2019: Isi dengan sisa stok masker N95
di Kabupaten/ Kota di wilayah provinsi masing-masing per 31 Desember 2019.
16. Sisa Stok Provinsi per 31 Desember 2019: Isi dengan sisa stok masker N95 di
provinsi masing-masing per 31 Desember 2019
17. Pengadaan 2020: Isi dengan pengadaan masker dengan dana APBN dan APBD
tahun 2021 di tingkat kabupaten/ kota dan provinsi.
18. Usulan Kebutuhan 2021: Jika “Jumlah Kebutuhan” dikurangi “Sisa Stok Kabupaten/
Kota per 31 Desember 2019”, “Sisa Stok Provinsi Per 31 Desember 2019” dan
“Pengadaan 2020” lebih dari 0, maka ditambah 5% buffer. Sebaliknya, jika kurang
dari atau sama dengan 0, maka akan terisi otomatis “Stok Mencukupi”.
Usulan Kebutuhan Masker N95 Tahun 2021

Provinsi: 0
Kebutuhan Masker Tahun 2020
Jumlah Petugas Kesehatan Kebutuhan 1
Jumlah Fasyankes Kebutuhan 1 Minggu Kebutuhan 3 bulan Kebutuhan 1 tahun
No Jenis Layanan TB-RO per Fasyankes PMDT bulan
a b c=axbx2 d=cx4 e=dx3 f=ex4
1 RS Rujukan TB RO* 13 - - - -
2 RS Sub Rujukan TB RO** 9 - - - -
3 Fasyankes Satelit TB RO (Puskesmas/RS/lain2) 2 - - - -
Subtotal 2020 -

Kebutuhan Masker Tahun 2021


Jumlah Petugas Kesehatan Kebutuhan 1
Jumlah Fasyankes Kebutuhan 1 Minggu Kebutuhan 3 bulan Kebutuhan 1 tahun
No Jenis Layanan TB-RO per Fasyankes PMDT bulan
a b c=axbx2 d=cx4 e=dx3 f=ex4
1 RS Rujukan 13 - - - -
2 RS Sub Rujuka 9 - - - -
3 Satelit (Puskesmas/RS/lain2) 2 - - - -
Subtotal 2021 -
Total Kebutuhan 2020 dan 2021 -

Pengadaan 2020
Sisa Stok Kabupaten/ Kota Sisa Stok Provinsi Per 31 Usulan Kebutuhan 2021
No Kebutuhan 2020 dan 2021 per Jenis Masker Jumlah Kebutuhan
per 31 Desember 2019 Desember 2019 APBN 2020 (Alokasi
APBD Provinsi APBD Kabupaten/ Kota
dari Pusat
N95 tipe cone S (1860s) - Stock Mencukupi
N95 tipe cone reguler (1860) - Stock Mencukupi
N95 tipe flat (1870) - Stock Mencukupi
-

Gambar 13. Usulan Kebutuhan Masker N95 Tahun 2021


Sheet 12: 10. Permintaan Non-OAT
Sheet 12 (Gambar 14) ini bertujuan untuk merangkum hasil perhitungan perencanaan Non-
OAT dari masing-masing provinsi yang terdiri dari Reagen ZN, Pot Dahak, Kaca Sediaan,
Kartrid TCM, dan Masker N95. Petunjuk pengisian dan definisi operasional pada sheet ini
adalah sebagai berikut:
1. Sama seperti pada sheet sebelumnya, petugas perencanaan hanya diminta
melakukan pengisian data pada kolom warna kuning saja, yaitu untuk tanggal
perencanaan selesai dan hasil perencanaan ditandatangani oleh petugas.
2. Provinsi: Terisi otomatis karena terkait dengan sheet sebelumnya.
3. Jika pada table tertulis “Stok Mencukupi” berarti tidak ada usulan pengadaan
berdasarkan hasil perencanaan Non-OAT yang dilaksanakan.
4. Petugas perencanaan yang terdiri dari pengelola program dan petugas farmasi
menanda tangani hasil perencanaan.

Usulan Kebutuhan Non OAT Tahun 2021

…...., ...Maret 2020


Provinsi: 0

Kebutuhan
Masker N95
Kaca Sediaan
Reagen Zn Pot Dahak Kartrid
(Slide) Cone S Cone reguler Flat
Stok Mencukupi Stok Mencukupi Stok Mencukupi Stok Mencukupi Stock Mencukupi Stock Mencukupi Stock Mencukupi

Pengelola Program TB Pengelola Farmasi

Gambar 14. Usulan Kebutuhan Non-OAT Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai