CHAPTER 5&6
Disusun oleh
Ellen Pramesti Wijaya (S412308009)
S2 MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2023
CHAPTER 5
KEMAMPUAN UNTUK BELAJAR TENTANG PELANGGAN DAN PASAR
Kemampuan untuk Belajar Tentang Pelanggan dan Pasar
Perusahaan yang berorientasi pasar berorientasi pasar menekankan kemampuan
perusahaan untuk mempelajari pelanggan, pesaing, dan anggota saluran agar merasakan dan
bertindak berdasarkan peristiwa dan tren di pasar saat ini atau asar prospektif. Perusahaan yang
digerakkan oleh pasar menunjukkan keterampilan inovatif dalam mengumpulkan,
menafsirkan, dan menggunakan informasi untuk memandu strategi bisnis dan pemasaran
mereka serta untuk mencapai keunggulan kompetitif. pembelajaran mengenai pasar dengan
menafsirkan informasi, seperti pencarian internet online, informasi dalam perusahaan dan
sistem intelijen, laporan dan survei lembaga riset pemasaran, teknik penelitian etnografi, dan
literatur teknis.“Pelanggan adalah bos” yang berati memberikan pengalaman baik konsumen.
P&G telah meluncurkan dua situs jejaring sosial baru untuk mendapatkan wawasan mengenai
kebiasaan dan preferensi konsumen dalam forum online untuk wanita. Inovasi dan daya
tanggap yang mengesankan di P&G dibangun berdasarkan proses pembelajaran berkelanjutan
dan perolehan pengetahuan.
Strategi Berbasis Pasar, Penginderaan Pasar, dan Proses Pembelajaran
• Proses Penginderaan Pasar (mencari peluang dan ncaman di pasar ), memprediksi
bagaimana reaksi pelanggan terhadap perubahan dalam strategi pemasaran :
a) Membangun proses penyelidikan yang berpikiran terbuka
b) Menganalisis tindakan pesaing
c) Mendengarkan karyawan
d) Mencari kebutuhan pelanggan yang terpendam
e) Memindai pinggiran pasae/mencari peluang baru dipasar
f) Mendorong eksperimen
Organisasi Pembelajar
Organisasi pembelajar dipandu oleh visi bersama yang menciptakan nilai unggul bagi
pelanggan. Organisasi-organisasi ini terus-menerus memperoleh, memproses, dan
menyebarkan pengetahuan tentang pasar, produk, teknologi, dan proses bisnis ke seluruh
organisasi.
Pembelajaran dan Keunggulan Kompetitif. Dengan pembelajaran organisasi mampu
merespons peluang dan ancaman dengan cepat dan efektif, serta memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan produk baru dan layanan yang lebih baik. Misalnya, H&M dapat
memasukkan desain baru ke dalam tokonya hanya dalam waktu tiga minggu, dibandingkan
dengan pengecer pakaian tradisional butuh waktu enam bulan. Desainer H&M dengan cermat
memperhatikan tren fashion.
• Penyelidikan Objektif. Mengeksplorasi pandangan-pandangan baru mengenai pasar dan
persaingan
• Belajar tentang pasar. Perusahaan sering menghadapi masalah karena penginderaan pasar
yang salah atau tidak lengkap. pembelajaran berkelanjutan memungkinkan perusahaan
memperoleh lebih banyak informasi tentang pelanggan, pemasok, dan pesaing.
berdasarkan keputusan yang matang dan pemetaan serta analisis lingkungan persaingan
yang lebih lengkap. Perusahaan dapat merespons tindakan pesaing dengan lebih cepat dan
memanfaatkan situasi di pasar.
• Distribusi Informasi untuk Sinergi. Distribusi informasi yang luas dalam organisasi dapat
meningkatkan nilai informasi dengan melintasi fungsi-fungsi bisnis untuk berbagi
informasi tentang pelanggan, saluran distribusi, pemasok, dan pesaing.
• Interpretasi yang Saling Diinformasikan. Tujuannya adalah untuk mencapai visi bersama
tentang pasar dan dampak informasi baru terhadap visi ini. Pembelajaran terjadi ketika
anggota organisasi mengevaluasi hasil keputusan mereka berdasarkan visi mereka pada
saat keputusan itu dibuat.
• Memori yang Dapat Diakses. Pentingnya menjaga dan mendapatkan akses terhadap
pembelajaran sebelumnya. Tujuannya agar tidak kehilangan informasi berharga yang
dapat terus digunakan.
Hambatan terhadap Proses Pembelajaran Pasar
Struktur organisasi yang kaku dan sistem informasi yang tidak fleksibel mungkin
menghalangi pembelajaran dan berbagi pengetahuan dalam suatu organisasi.
Pengembangan strategi berbasis pasar yang efektif berkaitan erat dengan kemampuan
penginderaan pasar dan proses pembelajaran pasar.
Strategi Pemosisian
Mengkaji komposisi strategi positioning dan bagaimana komponen positioning
digabungkan menjadi strategi yang terintegrasi. Terakhir, kita melihat bagaimana
efektivitas positioning dievaluasi. Positioning mungkin terfokus pada keseluruhan
perusahaan, campuran produk, lini produk tertentu, atau merek tertentu, meskipun
positioning sering kali berpusat pada merek tersebut.
Strategi positioning merupakan perpaduan strategi program pemasaran (bauran) yang
digunakan untuk menggambarkan positioning yang diinginkan manajemen kepada
pembeli sasaran. Strategi ini mencakup produk, layanan pendukung, saluran distribusi,
harga, dan tindakan promosi yang dilakukan organisasi. Efektivitas positioning
mempertimbangkan seberapa baik tujuan positioning manajemen dicapai dalam target
pasar. Hal ini termasuk menentukan metrik yang akan digunakan dalam menilai
efektivitas.
Memilih Konsep Positioning
Konsep positioning menunjukkan bagaimana manajemen menginginkan pembeli
mempersepsikan merek perusahaan. Memilih konsep positioning adalah keputusan utama
pemasaran dan strategi bisnis.
Konsep Positioning, dikaitkan dengan persyaratan nilai pembeli. Fokus konsep mungkin
bersifat fungsional, simbolik, atau pengalaman. Konsep fungsional diterapkan pada
produk yang memecahkan masalah terkait konsumsi untuk kebutuhan konsumsi yang
dihasilkan secara eksternal. Contoh merek yang menggunakan dasar penentuan posisi ini
antara lain pasta gigi Crest (pencegah gigi berlubang). Positioning simbolis berkaitan
dengan kebutuhan internal pembeli akan peningkatan diri, posisi peran, keanggotaan
kelompok, atau identifikasi ego. Contoh positioning simbolis adalah jam tangan Rolex dan
barang mewah Louis Vuitton. konsep eksperiensial digunakan untuk memposisikan
produk yang memberikan kesenangan indrawi, variasi, dan/atau stimulasi kognitif. Merek
mobil BMW diposisikan menggunakan konsep experiential yang menekankan pada
pengalaman berkendara. Keputusan Positioning memutuskan bagaimana memposisikan
suatu merek.