Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PROGRAM KARTU JAKARTA MAHASISWA UNGGUL

YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH


PROVINSI DKI JAKARTA

Nabil Zahran Aryadi


(6670220049)
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: nzahran473@gmail.com

Abstrak

Hadirnya program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, sudah semestinya disambut
baik bagi kalangan mahasiswa/i asal Jakarta. Kebijakan pemerintah dalam bentuk program
yang tujuan utama ini sebagai penunjang dan bentuk kontribusi langsung dari pemerintah
provinsi DKI Jakarta untuk mencerdaskan sumber daya yang dimiliki daerahnya di bidang
pendidikan. Namun, pada implementasi dari kebijakan tersebut, masih diperlukan evaluasi –
evaluasi. Tujuan dari karya tulis ilmiah ialah untuk menganalisis dan mengevaluasi dari
program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul tersebut dengan didasarkan atas teori
evaluasi yang dikemukakan oleh William Dunn. Dan juga menjadikan studi literatur sebagai
sumber pengumpulan data dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Kebijakan pemerintah, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, Pendidikan

Abstract

The presence of the Jakarta Student Achievement Card scholarship program should be
welcomed by students from Jakarta. Government policy in the form of a program whose main
purpose is to support and form a direct contribution from the DKI Jakarta provincial
government to educate the resources owned by the region in the field of education. However,
the implementation of the policy still needs to be evaluated. The purpose of this scientific paper
is to analyze and evaluate the Jakarta Student Superior Card scholarship program based on
the evaluation theory proposed by William Dunn. And also make a literature study as a source
of data collection in this research.

Keywords: Government Policy, Jakarta Student Superior Card, Education


A. PENDAHULUAN
Unggulnya suatu negara maupun daerah, dapat diukur dari kebijakan – kebijakan publik
yang dihasilkan untuk kemaslahatan masyarakatnya (Simangunsong, 2018). Demikian hal
tersebut dikarenakan eksistensi sebuah kebijakan yang dihasilkan tak lain sebagai penunjang
untuk tercapainya tujuan daerah dan terwujudnya tujuan nasional. Produk kebijakan yang
dihasilkan oleh setiap daerah itu menjadi instrumen untuk memperkuat daya saing daerahnya
dikancah nasional melalui implementasi dari produk kebijakan yang telah diformulasikannya
itu. Salah satu program yang sedang digencar-gencarkan oleh setiap daerahnya ialah adanya
program beasiswa pendidikan yang diberikan oleh pemerintahan provinsi atau daerah
setempat, sebagai penunjang pendidikan bagi para pelajar/mahasiswa tidak mampu ataupun
berprestasi. Jakarta yang merupakan salah satu provinsi unggul di Indonesia memiliki
kebijakan program beasiswa bagi para pelajar/mahasiswa yang berasal dari daerah tersebut.

Salah satu program yang diselenggarakan ialah program beasiswa Kartu Jakarta
Mahasiswa Unggul. KJMU atau Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul merupakan produk
kebijakan yang menekankan pada bantuan pemerintah berupa Biaya Peningkatan Mutu
Pendidikan untuk calon/mahasiswa di PTN/PTS dari keluarga kurang mampu secara finansial
maupun prestasi serta berpotensi baik secara akademik. Tentunya, mahasiswa penerima dari
program beasiswa tersebut akan mendapatkan aliran dana pendidikan dari APBD Provinsi DKI
Jakarta selama masa pendidikannya.

Di tahun 2023, pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan anggaran sejumlah 134 Miliar
Rupiah guna untuk pencairan dana KJMU Tahap 1. Diketahui jumlah penerima tahap 1 yang
bersumber dari data DTKS (November 2022 s.d. Februari 2023) sebanyak 15.883 orang
dinyatakan sebagai penerima aliran dana beasiswa tersebut. Namun data tersebut tinjau ulang
kembali yang kemudian terdeteksi sebanyak 2.337 orang dinyatakan tidak layak menerima
aliran dana beasiswa tersebut dikarenakan 450 alamat tidak ditemukan, 59 anggota keluarga
PNS/TNI/Polri, 657 mampu, 607 memiliki mobil, 65 punya NJOP di atas Rp 1 miliar, 3
meninggal dunia, 386 pindah ke luar DKI Jakarta, 109 NIK tidak ditemukan, dan lain-lain.1

Dan juga diketahui bahwa dari jumlah mahasiswa yang te;ah ditetapkan sebagai
penerima bantuan tersebut tersebar di 110 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh wilayah

1
Sumber referensi data: https://www.kompas.id/baca/metro/2023/10/12/data-98258-penerima-bansos-pendidikan-di-
jakarta-dinilai-tidak-layak. Diakses pada Jumat, 20 Oktober 2023, Pukul 10.45 WIB
Indonesia dan 14 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta yang memiliki nilai akreditasi A
atau unggul, baik institusi perguruan tinggi maupun program studi.2 Namun, terdapat sebuah
kendala ketika pelaksanaan pengaliran dana tersebut kepada penerimanya. Dari jumlah
anggaran yang telah ditetapkan yaitu 134 Miliar, diketahui masih ada 60 Miliar dana yang
belum tersalurkan kepada penerimanya. Adapun besaran dana penerima beasiswa tersebut yang
ditetapkan kepada setiap individu perorangan sejumlah Rp 9.000.000,00/semester.

B. KAJIAN PUSTAKA
Pada dasarnya pendidikan ialah aspek yang sangat penting sebagai penunjang bagi setiap
orang untuk dapat menjadi pribadi yang kompeten, profesional dalam bidangnya yang nantinya
sebagai bekal untuk menghadapi persiangan ketat di ranah publik, terutama pendidikan tinggi
pada jenjang universitas (Eldrian, 2017). Aspek pendidikan telah tertuliskan menjadi salah satu
tujuan negara sebagaimana dituluskan pada pembukaan undang – undang dasar 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, dibahas juga dalam undang – undang nomor 12
tahun 2012 yaitu tentang sistem pendidikan tinggi. Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 5
dimana tujuan pendidikan tinggi adalah “dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang llmu
pengetahuan dan, atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya
saing bangsa. Maka dari itu, tentunya dari hal tersebut diperlukan aspek – aspek lainnya yang
bergerak sebagai penunjang untuk memberikan bantuan kepada para mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan tingginya di tiap – tiap universitasnya.

Tak sedikit permasalahan mengenai banyaknya mahasiswa yang memilih berhenti dalam
perjalanan menempuh pendidikan tingginya karena faktor kurangnya finansial sebagai
penunjangnya. Adanya bantuan pendanaan melalui beasiswa pendidikan Kartu Jakarta
Mahasiswa Unggul yang diberlakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta akan membantu
proses jalannya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu tersebut. Namun, hadirnya
program tersebut sudah memberikan dampak positif bagi penerimanya atau belum, itulah yang
menjadi tujuan penelitian pada karya tulis ilmiah ini guna menganalis serta mengevaluasi
program tersebut dari dampak yang telah dihasilkan. William Dunn (dalam Muhammad Zakirin
dan Zaufar, 2022) menyatakan terdapat 6 (enam) indikator yang menjadi tolak ukur evaluasi,
diantaranya efektivitas, efisisensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas dan ketepatan.

2
Sumber referensi data: https://www.sinpo.id/detail/52555/pemprov-dki-cairkan-kjp-dan-kjmu-tahap-i-senilai-
rp16-t. Diakses pada Jumat, 20 Oktober 2023,
Pukul 10.45 WIB
Indikator – indikator tersebut berkaitan dengan substansi tujuan bukan tentang cara atau
instrumen untuk merealisasikan tujuan.

C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dala karya tulis ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif secara tidak langsung atau menggunakan teknik pengumpulan data bersifat sekunder
yang bersumber dari data dan studi literatur yang sudah ada sebelumnya. Dari segi terminologi,
metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang melihat perilaku sosial alamiah guna mencari
tahu tentang apa itu realitas (fakta) sosial, sehingga seseorang dapat mengetahui cara
memecahkan masalah mereka sendiri (Mohajan, 2018:23). Adapun alasan peneliti memilih
topik dan locus (lokasi penelitian) tersebut, karena berangkat dari asumsi adanya program
beasiswa ini dan dampak yang diberikan kepada adanya mahasiswa/i (asal DKI Jakarta) yang
kurang mampu, namun memiliki prestasi dan potensi yang baik untuk bisa mengenyam
pendidikan di perguruan tinggi. Kurangnya finansial selalu saja menjadi akar permasalahan
banyaknya lulusan siswa SMA yang ingin melanjutkan kuliahnya atau mahasiswa/i yang
terpaksa tidak melanjutkan studinya karena faktor tersebut.

D. PEMBAHASAN
Pelaksanaan program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang
diselenggarakan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta sangatlah disambut baik serta didukung
pleh banyak elemen masyarakat. Adanya program tersebut dinilai sangat membantu bagi para
mahasiswa/i asal Jakarta yang kurang mampu dari segi finansialnya untuk terus bisa
melanjutkan studinya sampai selesai. Selain itu, hadirnya kebijakan program tersebut dinilai
sebagai pencegah guna meminimalisir angka putus pendidikan di kalangan generasi pelajar dan
mahasiswa/i di DKI Jakarta.

Program ini sebagai bentuk kontribusi penuh dari pemerintah provinsi DKI Jakarta guna
meningkatkan dan menunjang kualitas sumber daya manusia atau SDM masyarakat DKI
Jakarta di bidang pendidikan tinggi guna menghadapi persaingan global di era 5.0.3 Rifqa
Ruslan Sagita (2021) dalam skripsinya yang berjudul Evaluasi Program Beasiswa Kartu
Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) di UIN Jakarta, dirinya telah menuliskan tujuan dari
kebijakan program tersebut, diantaranya:

3
Sumber referensi data: https://www.jakarta.go.id/kjmu.Diakses pada Sabtu, 21 Oktober 2023, pukul 00.56 WIB
1. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di PTN bagi peserta didik yang tidak mampu
secara ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik;
2. Memberi bantuan biaya peningkatan mutu pendidikan kepada calon mahasiswa yang
memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan program diploma/sarjana sampai selesai
dan tepat waktu;
3. Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat; dan
4. Menumbuhkan motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan prestasi dan kompetitif.4

Namun, program yang mempunyai slogan khasnya yaitu “Melalui KJMU, bersama kita
tingkatkan mutu pendidikan warga DKI Jakarta. Pendidikan adalah kunci menuju Indonesia
Maju” pada pelaksanaannya terdapat beberapa kendala seperti halnya kurang tepatnya saasaran
penerima, terhambatnya penyaluran dana kepada penerima, penyalahgunaan dana beasiswa
dan sebagainya. Maka dari itu, perlunya evaluasi untuk program ini. Tentunya dalam sebuah
evaluasi terhadap suatu kebijakan, terdapat beberapa indikator yang dijadikan tolak ukurnya.
William Dunn (dalam Muhammad Zakirin dan Zaufar, 2022) menyatakan terdapat 6 (enam)
indikator yang menjadi tolak ukur evaluasi, diantaranya: efektivitas, efisisensi, kecukupan,
pemerataan, responsivitas dan ketepatan. Indikator – indikator tersebut berkaitan dengan
substansi tujuan bukan tentang cara atau instrumen untuk merealisasikan tujuan.

EFEKTIVITAS

Efektivitas dari program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul dalam rentan waktu 5
(lima) tahun terakhir dikatakan optimal. Hal ini didukung karena adanya mekanisme
pengelolaan sistem yang baik dari dinas P4OP DKI Jakarta yang menangani dan mengelola
program beasiswa tersebut. Dalam pelaksanaannya, dinas P4OP telah membuat sistem
pengaduan online yang dinamakan SIKLEDIMAS (Sistem Kelola Pengaduan Terintegrasi
Masyarakat). Hadirnya web layanan pengaduan atas kinerja program tersebut terkait apapun
permasalahannya dinilai memberikan dampak positif bagi penerimanya.

EFISIENSI

Efisiensi dari berjalannya program tersebut dapat dikatakan optimal. Jika didasarkan kepada
jumlah data penerima KJMU tahap 1 tahun 2023 sebanyak 14.966 mahasiswa/i yang telah
merasakan manfaat positif dari adanya program tersebut.5

4
Sumber referensi: Peraturan Gubernur No. 133 tahun 2016 pasal 7 ayat 1
5
Dikutip dari laman https://news.republika.co.id/berita/rvimhh484/pemprov-dki-kjp-plus-dan-kjmu-tahap-1-
tahun-2023-sudah-cair#:~:text=Pada%20tahap%20I%20tahun%202023,Rp%209%20juta%20per%20semester.
Diakses pada 21 Oktober 2023, pukul 02.41 WIB
KECUKUPAN

Kecukupan dari berjalannya program tersebut dapat dikatakan cukup. Hal ini didasarkan atas
jumlah dana yang diberikan pada beasiswa tersebut sangatlah lumayan bersar per orangnya,
yakni sejumlah Rp 9000.000,00-/semester. Dari besaran dana yang dialirkan tersebut,
seharusnya sudah mencukupi kebutuhan bagi para penerimanya serta dapat meminimalisir
terjadinya angka putus pendidikan bagi para mahasiswa.

PEMERATAAN

Dari segi pemerataan berjalannya program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul
dapat dikatakan masih belum dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari jumlah aliran dana yang
elah disalurkan kepada para penerimanya. Dari total anggaran APBD DKI Jakarta untuk KJMU
sebesar 134 Miliar, diketahui masih tersisa 60 Miliar rupiah dana yang belum tersalurkan
kepada penerimanya. Adapun besaran dana penerima beasiswa tersebut yang ditetapkan
kepada setiap individu perorangan sejumlah Rp 9.000.000,00/semester.

RESPONSIVITAS

Responsivitas terhadap hadirnya program beasiswa tersebut dari khalayak publik pun sangat
positif. Hal ini diketahui dari jumlah penerima KJMU yang terus meningkat dari tahun ke
tahunnya. Terutama pada penerimaan tahap 1 tahun 2023.

KETEPATAN

Dari segi pemerataan berjalannya program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul dapat
dikatakan masih belum dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari jumlah awal penerima beasiswa
tersebut sebanyak 15.883 orang dinyatakan sebagai penerima aliran dana beasiswa tersebut.
Namun data tersebut tinjau ulang kembali yang kemudian terdeteksi sebanyak 2.337 orang
dinyatakan tidak layak menerima aliran dana beasiswa tersebut dikarenakan 450 alamat tidak
ditemukan, 59 anggota keluarga PNS/TNI/Polri, 657 mampu, 607 memiliki mobil, 65 punya
NJOP di atas Rp 1 miliar. Dari hal tersebut seharusnya menjadi bahan evaluasi untuk dinas
terkait yang mengelola program beasiswa tersebut.
E. KESIMPULAN
Program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) mendapat dukungan positif
dalam upaya membantu mahasiswa/i Jakarta yang kurang mampu secara finansial agar bisa
menyelesaikan studi. Program ini memiliki tujuan meningkatkan akses pendidikan, efisiensi
yang baik, dan responsivitas positif. Namun, masalah terkait ketepatan penentuan penerima
dan pemerataan dana masih perlu diperbaiki melalui evaluasi terus-menerus.

REFERENSI

KOMANG DANDY ANDRIADI, et.al. (2018). EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN


PROGRAM BEASISWA BIDIKMISI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, VIII(3), 206 - 212.
https://doi.org/2599-2651

Muhammad Zakirin, Jauhar Arifin. (2022). EVALUASI KEBIJAKAN DILIHAT DARI


ASPEK DAMPAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA
HAYAPING KECAMATAN AWANG KABUPATEN BARITO TIMUR (Studi Kasus
Pada Komponen Pendidikan). JAPB, V( 2723-0937), 256 - 271. https://doi.org/1

Nur Handayani, Dede Risa Nurmayanti, Riant Nugroho. (2021). IMPLEMENTASI


KEBIJAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)
DI KECAMATAN KALIJATI KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT.
JURNAL KEBIJAKAN PEMERINTAHAN, IV(1), 34-40. https://doi.org/10.33701

Trisni Handayani, et.al. (2020). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN KARTU JAKARTA


PINTAR PLUSDI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
TIMUR. Jurnal Pendidikan Dasar(2526-5564), 1-13.

Anda mungkin juga menyukai