Anda di halaman 1dari 1

Perjalanan

Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional memiliki dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai
filosofi dan Pancasila sebagai pedoman."Pendidikan adalah tempat menabur benih-
benih kebudayaan masyarakat" - KHD.

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL


DASAR PEMIKIRAN
KI HADJAR DEWANTARA (KHD)

Pendidikan adalah sebuah 'tuntunan'


terhadap kekuatan kodrat peserta didik
agar dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai
manusia dan anggota masyarakat. Oleh
karena itu, pendidikan seharusnya berpihak
pada anak sesuai dengan konteks sosial
budaya dan nilai-nilai luhur Indonesia.

SEBELUM KEMERDEKAAN

Tidak ada sekolah, masyarakat


hidup sengsara dan menderita
Tahun 1854 muncul sekolah
kabupaten dan sekolah Bumiputera
Tahun 1908 muncul organisasi
Boedi Oetomo
Tahun 1912 ditandai dengan
gerakan pemikiran R.A. Kartini
Tahun 1922 berdirinya Taman
Siswa di Yogyakarta

SETELAH
KEMERDEKAAN

Tahun 1956 dalam Pidato Sambutan


KHD; "Pendidikan adalah sebuah
'tuntunan'."
Pendidikan yang membelenggu:
praktik TCL, guru spoon-feeder,
menyamaratakan kemampuan murid,
menuntut nilai sempurna, waktu belajar
terlalu lama.
Pendidikan yang memerdekakan:
Praktik Kurikulum Merdeka yang
memusatkan pendidikan pada
peserta didik (SCL)
REFLEKSI
PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan tidak hanya berbentuk
pengajaran yang memberi pengetahuan
tetapi juga mendidik keterampilan berfikir
dan mengembangkan kecerdasan batin
Peran pendidik adalah menuntun
tumbuhnya kekuatan kodrat peserta
didik, agar dapat memperbaiki lakunya
bukan mengubah dasarnya. Artinya hidup
tumbuhnya anak di luar kuasa para
pendidik, melainkan secara merdeka
dengan bimbingan dan didikan sesuai
kodrat alam dan kodrat zamannya
masing-masing.

@rizalbestari

Anda mungkin juga menyukai