Dosen Pembimbing:
Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep., M.Kep
NIP 19760907 200112 2 002
A. Nefropati Dibaetik
1. Pengertian Nefropati Dibaetik
Neforpati Diabetik (ND) didefinisikan sebagai sindrom klinis pada
penderita DM yang ditandai dengan albuminuria menetap (> 300 mg/ 24 jam
atau >200 ug/menit) pada minimal 2 kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3
sampai 6 bulan. Nefropati diabetik merupakan komplikasi mikrovaskular
diabetes melitus (DM) tipe 2 yang disebabkan oleh perubahan fungsi ginjal.
Nefropati diabetik (ND) merupakan komplikasi penyakit diabetes mellitus yang
termasuk dalam komplikasi mikrovaskular, yaitu komplikasi yang terjadi pada
pembuluh darah halus (kecil).
2. Etiologi
Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi merupakan komplikasi dari
penyakit DM dipercaya paling banyak menyebabkan secara langsung
terjadinya Nefropati Diabetik. Hipertensi yang tak terkontrol dapat
meningkatkan progresifitas untuk mencapai fase Nefropati Diabetika yang
lebih tinggi (Fase V Diabetik Nefropati).
3. Patofisiologi
Perubahan pertama yang terlihat pada ginjal adalah pembesaran ukuran
ginjal dan hiperfiltrasi. Glukosa yang difiltrasi akan direabsorbsi oleh tubulus
dan sekaligus membawa natrium, bersamaan dengan efek insulin (eksogen
pada IDDM dan endogen pada NIDDM) yang merangsang reabsorbsi tubuler
natrium, akan menyebabkan volume ekstrasel meningkat, terjalah hiperfiltrasi.
Pada diabetes, arteriole eferen, lebih sensitive terhadap pengaruh angiotensin
II dibanding arteriole aferen.
4. Faktor Resiko yang menyebabkan Nefropati Diabetik
1. Hiperglikemia, merupakan faktor utama penyebab terjadinya Hiperfiltrasi
pada Glomerulus, cedera ginjal, pelepasan Sitokin dan produk Glikosilasi.
2. Hipertensi sistemik maupun glomerular menyebabkan vasodilatasi arteriol
aferen glomerulus dan menambah hiperfiltrasi yang sudah ada.
3. Dislipidemia, terutama peranan kadar LDL dan TG yang tinggi adalah
merupakan agen proinflamasi yang berperan pada disfungsi endotel
4. Genetik dan Ras, faktor penyakit dalam keluarga menunjukan adanya
kerentanan terhadap Nefropati Diabetik.
5. Merokok, sudah disadari bahwa resiko perokok terhadap Nefropati
Diabetik lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak merokok.
5. Gejala
Gejala nefropati diabetik dibagi menjadi beberapa tahap, yang paling
sederhana adalah 3 tahap, yaitu mikroalbuminuria (berlangsung 5-15 th);
makroalbuminuria (5 -10 th); dan gagal ginjal terminal (3-6 th). Mogensen
membagi ND menjadi 5 tahap dengan menambahkan 2 tahap sebelum
mikroalbuminuria pada DM tipe 1. Tahap pertama adalah pembesaran ginjal
akibat hiperfiltrasi dan tahap kedua adalah silent stage dimana ekskresi
albumin normal tetapi struktur glomerolus berubah.
6. Penatalaksanaan
1. Optimalisasi kontrol glukosa untuk mengurangi risiko ataupun
menurunkan progresi nefropati.
2. Optimalisasi kontrol hipertensi untuk mengurangi risiko ataupun
menurunkan progresi nefropati.
3. Pengurangan diet protein pada diet pasien diabetes dengan penyakit
ginjal kronik tidak direkomendasikan karena tidak mengubah kadar
glikemik, risiko kejadian kardiovaskular, atau penurunan LFG.
4. Terapi dengan penghambat ACE atau obat penyekat reseptor angiotensin
II tidak diperlukan untuk pencegahan primer.
5. Terapi Penghambat ACE atau Penyekat Reseptor Angiotensin II diberikan
pada pasien tanpa kehamilan dengan albuminuria sedang (30 - 299
mg/24 jam) (C) dan albuminuria berat (> 300 mg/24 jam)
Tahun 2019
Sumber https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/
S0272638619311266
2. Jurnal 2
Judul Dietary Salt Restriction in Chronic Kidney Disease: A
Meta-Analysis of Randomized Clinical Trials
Jurnal Nutrients
Tahun 2018
Sumber https://www.mdpi.com/2072-6643/10/6/732
3. Jurnal 3
Judul Study of low salt diet in hypertensive patients with
chronic kidney disease
Tahun 2018
Sumber https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30647207/
4. Jurnal 4
Judul Pemberian Diet Diabetes Nefropati Rendah Garam pada
Pasien Diabetes Melitus, Gagal Ginjal, dan Hipertensi;
Sebuah Laporan Kasus
Jurnal Jurnal Kesehatan Tambusai
Volume & Volume 4, Nomor 3 Halaman 3819-3829
Halaman
Tahun 2023
Penulis Alifian Soni Romadhon1, Emyr Reisha Isaura
Reviewer Anggota kelompok 5
Tanggal 20 Oktober 2023
5. Jurnal 5
Judul Diet Rendah Garam pada Pasien Gagal Ginjal: Literature
Review
Jurnal Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional
(SIKesNas)
Volume & Volume - , Halaman73-82
Halaman
Tahun 2021
Penulis Agung Widiastuti, Muzaroah Ermawati Ulkhasanah,Fitria
Eka R,Dolia Paulina de Jesus pereira,Fina Putri Ansari
Reviewer Anggota kelompok 5
Tanggal 20 Oktober 2023
Latar Belakang Gagal ginjal menjadi masalah yang sangat besar di dunia,
karena sangat membutuhkan biaya perawatan yang mahal.
Mendidik pasien gagal ginjal kronik dengan diet rendah
garam sangat penting untuk mencapai kontrol blood
pressure sambil mempertahankan rejimen pengobatan.
Tanpa adanya pembatasan asupan garam, akan
mengakibatkan peningkatan cairan sehingga menyebabkan
edema. Melihat fenomena tersebut dibutuhkan penanganan
salah satunya adalah penerapan diet rendah garam pada
pasien gagal ginjal kronik untuk mengurangi resiko
sehingga tidak memperburuk keadaan.
Tujuan Untuk mengetahui Diet Rendah Garam pada Pasien Gagal
Ginjal
Metode Pencarian sumber literatur data base yang relevant
Penelitian menggunakan Sciencedirect, Ebsco, PubMed, dan search
engine Google Scholar dengan menggunakan kata kunci:
Low Salt Diet AND Dietary Sodium AND Chronic Kidney
Disease. Pencarian artikel tersebut disesuaikan dengan
kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan analisis
population, intervensi, conclution, and output (PICO). Selain
itu artikel diambil 5 tahun terakhir, full text dan yang
menggunakan metode RCT. Pencarian sumber literature.
Hasil pencarian data base melalui Sciencedirect, Ebsco,
PubMed, dan search engine Google Scholar dengan
menggunakan kata kunci yang ditentukan didapatkan artikel
sebanyak 2.701 penelitian, kemudian dilakukan screening
sesuai judul dan tahun terbit didapatkan 150 artikel.
Kemudian diseleksi kelayakan melalui abstrack dan full text
didapatkan 23 artikel. Tahap terakhir di screening dengan
kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 6 artikel. Penjelasan
karakteristik yang diambil tertera dalam tabel 1, meliputi
penulis, judul, populasi, metode, intervensi,hasil korelasi
dan hasil.
Definisi Gagal Ginjal
Operasional
Variabel
Dependen
Definisi Diet Rendah Garam
Operasional
Variabel
Independen
Hasil Penelitian Pemberian diet rendah garam dapat bermanfaat sebagai
kontrol tekanan darah dan bisa merubah tingkat eksresi
natrium dan kontrol tekanan darah. Jumlah aturan garam
dalam sehari maksimal sampai 2000 mg/hari
Kesimpulan Pemberian diet rendah garam dapat dijadikan prinsip utama
dalam intervensi pada pasien gagal ginjal sehingga dapat
bermanfaat untuk mengurangi keluhan seperti kontrol
tekanan darah dan dapat mengurangi resiko terjadinya
komplikasi ke penyakit jantung. Pemberian diet rendah
garam bisa dilakukan melalui pendidikan atau edukasi serta
pendampingan yang bisa dilakukan perawat tentang
pentingnya diet rendah garam maksimal diberikan sebanyak
2000 mg/ hari dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi. Sehingga dengan adanya pendidikan tersebut
pasien bisa menerapkan serta patuh dalm penggunaan diet
rendah garam setiap harinya sehingga bisa bermanfaat
untuk kontrol tekanan darah dan eksresi natrium urine.
Sumber http://ojs.udb.ac.id/index.php/sikenas/article/view/1235
BAB III
PEMBAHASAN
Masalah keperawatan yang diambil dari lima jurnal yang telah dibandingkan sama-sama
membahas tentang diet rendah garam yang berhubungan dengan nefropati serta
gangguan yang berada pada ginjal . Gagal ginjal kronik adalah destruksi struktur ginjal
yang progresif dan terus menerus. Penyebab gagal ginjal terjadi karena perburukan fungsi
ginjal secara progresif. Pada awalnya keseimbangan cairan, penanangan garam dan
penimbunan zat-zat masih bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal yang sakit.
Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal manifestasi klinis gagal ginjal kronik
mungkin minimal karena nefron sisa yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak .
Konsumsi garam yang rendah pada pasien gagal ginjal dapat berpengaruh terhadap kerja
jantung, dimana jantung bisa memompa darah lebih rileks sehingga dapat disalurkan
keseluruh tubuh dengan baik sehingga pasien tersebut tidak mengalami peningkatan
tekanan darah dan kelebihan natrium di dalam urine. Dari hasil lima jurnal yang telah
dibandingkan dan dipilah didapatkan beberapa hasil pendapat dalam penelitian tersebut
yaitu dengan beberapa intervensi dan metode yang dilakukan seperti menunjukkan bahwa
pemantauan dalam beberapa responden dengan melihat dari asupan natrium yang di
konsumsi dan juga , pemberian diet rendah garam dapat dijadikan prinsip utama dalam
intervensi pada pasien gagal ginjal sehingga dapat bermanfaat untuk mengurangi keluhan
seperti kontrol tekanan darah dan dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi ke
penyakit jantung. Pemberian diet rendah garam bisa dilakukan melalui pendidikan atau
edukasi serta pendampingan yang bisa dilakukan perawat tentang pentingnya diet rendah
garam maksimal diberikan sebanyak 2000 mg/ hari dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi. Sehingga dengan adanya pendidikan tersebut pasien bisa menerapkan serta
patuh dalam penggunaan diet rendah garam setiap harinya sehingga bisa bermanfaat
untuk kontrol tekanan darah dan eksresi natrium urine.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Neforpati Diabetik (ND) didefinisikan sebagai sindrom klinis pada penderita
DM yang ditandai dengan albuminuria menetap (> 300 mg/ 24 jam atau >200
ug/menit) pada minimal 2 kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6
bulan. Nefropati diabetik merupakan komplikasi mikrovaskular diabetes
melitus (DM) tipe 2 yang disebabkan oleh perubahan fungsi ginjal. Nefropati
diabetik (ND) merupakan komplikasi penyakit diabetes mellitus yang
termasuk dalam komplikasi mikrovaskular, yaitu komplikasi yang terjadi pada
pembuluh darah halus (kecil).
2. Dari hasil lima jurnal yang telah dibandingkan dan dipilah didapatkan
beberapa hasil pendapat dalam penelitian tersebut yaitu dengan beberapa
intervensi dan metode yang dilakukan seperti menunjukkan bahwa
pemantauan dalam beberapa responden dengan melihat dari asupan natrium
yang di konsumsi dan juga , pemberian diet rendah garam dapat dijadikan
prinsip utama dalam intervensi pada pasien gagal ginjal sehingga dapat
bermanfaat untuk mengurangi keluhan seperti kontrol tekanan darah dan
dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi ke penyakit jantung.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa/I Poltekkes Palangkaraya
Diharapkan bagi mahasiswa/i dapat menjadi acuan pembelajaran untuk
menyusun EBNP agar bisa lebih baik lagi.
2. Bagi Dosen Poltekkes Palangkaraya
Diharapkan bagi dosen dapat menjadi bahan koreksi dan sebagai penambah
referensi dari mahasiswa terkait penyusunan EBNP.
DAFTAR PUSTAKA
Clark-Cutaia, M. N. et al. (2013) ‘Psychometricvalidation of the self-
efficacy for restricting dietary salt in hemodialysis scale’, Topics in
Clinical Nutrition. doi:10.1097/01.TIN.0000437407.76867.65
Garofalo, C., Borrelli, S., Provenzano, M., De Stefano, T., Vita, C., Chiodini, P., ...
& Conte, G. (2018). Dietary salt restriction in chronic kidney disease: a
meta-analysis of randomized clinical trials. Nutrients, 10(6), 732.
Humalda, J. K., Klaassen, G., de Vries, H., Meuleman, Y., Verschuur, L. C.,
Straathof, E. J., ... & de Vries, H. (2020). A self-management approach for
dietary sodium restriction in patients with CKD: a randomized controlled
trial. American Journal of Kidney Diseases, 75(6), 847-856.
Koh, K. H., Tan, C., & Hii, L. (2011). Study of low salt diet in hypertensive
patients with chronic kidney disease (CKD). International Journal of
Cardiology, 152, S104.
PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Indonesia 2021 (1st ed.). PB. PERKENI. file:///D:/MATERI
PERKULIAHAN/SEMESTER 7/RISEK KEPERAWATAN/Hubungan tingkat
stres dengan kualitas hidup/Materi Ebook/22-10-21-Website-Pedoman-
Pengelolaan-dan-Pencegahan-DMT2-Ebook.pdf
Romadhon, A. S., & Isaura, E. R. (2023). PEMBERIAN DIET DIABETES
NEFROPATI RENDAH GARAM PADA PASIEN DIABETES MELITUS,
GAGAL GINJAL, DAN HIPERTENSI: SEBUAH LAPORAN KASUS. Jurnal
Kesehatan Tambusai, 4(3), 3819-3829.
Widiastuti, A., Ulkhasanah, M. E., Wijayanti, F. E. R., & Ansari, F. P. (2021,
June). DIET RENDAH GARAM PADA PASIEN GAGAL GINJAL:
LITERATURE RIVIEW. In Prosiding Seminar Informasi Kesehatan
Nasional (pp. 73-82).