Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedong Meneng Gd. Pasca Sarjana Bandar Lampung 35143

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN


Judul : Sistem Rangka Nama : Firstly Shalsabila Burokah

Tujuan : 1. Menyebutkan nama tulang pada vertebrata dan bagian NPM : 2213024085
bagiannya.
2. Mengklasifikasikan tulang berdasarkan bentuknya. Kelompok : 3B
3. Membandingkan ketiga jenis tulang rawan.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Tengkorak kambing
Deskripsi:
Tengkorak dan tulang wajah merupakan komponen utama tengkorak yang berjumlah 32 tulang. Tulang
tengkoraknya ada tiga tunggal dan empat pasang, sehingga totalnya ada 11 tulang. Hanya ada satu dan sisanya
merupakan tulang wajah berpasangan, sehingga total berjumlah 21 tulang. Tulang tengkorak antara lain tulang
oksipital, tulang parietal, tulang garis tengah, tulang sphenoid, tulang ethmoid, tulang frontal, dan tulang
temporal. Tulang wajah adalah rahang atas, premaxilla (runcing), tulang palatine, tulang pterigoid, tulang hidung,
tulang lakrimal, tulang pipi, tulang vomer, tulang turbinat hidung dan mandibula. dan hyoid dilaporkan pada
sapi), anjing, ruminansia, kuda, chitals dan blackbuck. (Choudary, 2020: 1473-1478) Tulang tengkorak kambing
Nigeria Shawulu dkk. Informasi mengenai tipologi tengkoraknya relatif sedikit. Meskipun demikian, ekotipe
kambing Sahel, fakta bahwa kambing Sahel adalah salah satunya jenis kambing terbesar di Nigeria. Oleh karena
itu, tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mempelajari tulang tengkorak dan rahang bawah ekotipe kambing Sahel
di Nigeria. Tujuh ekotipe berbeda dipelajari dan dibandingkan dengan menggunakan informasi May. Fungsi
utama tulang tengkorak adalah melindungi otak dan struktur saraf yang terletak di dalam (Kwari, 2011: 1-13)

Referensi:
Choudary, O.P. et al. 2020. A Morphometrical Study on the Skul of Goat (Capra hircus) in Mizoram. International
Journal Morphol. 38 (5): 1473-1478.
Kwari, H.D., Olopade, J.O., and Shawulu J. C. 2011. Morphology of the Bones of the Skull in the Sahel Ecotypes of
Goats (Capra hircus) in Nigeria. Journal Veterenian Anatomy. 4 (2): 1-13.

Foto Preparat Gambar Referensi

CRW

FRL FRSL
FRW
SOFD

FAW

SKL

NAL

FAL
PRW

PRH

OCW

OCH

ICW

IPCW

Sumber : Choudary dkk., 2020: 1474-1475.

2. Cervical Lumbrae
Deskripsi:
Cervical spine merupakan bagian tulang belakang yang paling mobile, Cervical spine mendukung kepala dan
memungkinkan gerakan kepala yang fleksibel, termasuk menunduk, mengangguk, dan memiringkan kepala ke
samping. Beberapa vertebra cervical memiliki fitur khusus. Vertebra pertama (C1), yang disebut atlas, mendukung
tengkorak dan memungkinkan gerakan ke atas dan ke bawah. Vertebra kedua (C2), yang disebut axis,
memungkinkan rotasi kepala. (Martiana dkk, 2019: 12-18)

Referensi:
Iuliis, D., Pulera, D. 2019. The Dissection of Vertebrates. 179.
Martiana, I.K. dkk. 2019. TRAUMATIC CERVICAL SPINAL CORD INJURY. IS URGENT INTERVENTION
SUPERIOR TO DELAYED INTERVENTION? A META-ANALYSIS EVALUATION. Journal Orthopaedi and
Traumatology Surabaya. 8 (1): 12-18.

Foto Preparat Gambar Referensi


Dorsal
Lamina

Postzygap
ophysis

Neural

Pedicle
Sumber : Gerrado de Lullis, 2019: 179.

Ventral

3. Vertebra lumbrae
Deskripsi:
Vertebra lumbalis atau tulang pinggang merupakan bagian tulang belakang yang terdiri dari 5 ruas tulang
belakang yang ukurannya lebih besar dibandingkan vertebra servikal dan toraks. Di bagian atas tulang belakang
lumbal terdapat tulang belakang dengan persendian yang disebut sendi torakolumbalis atau thoracolumbar. Di
bagian bawah tulang belakang lumbal terdapat sakrum dan sendi yang disebut sendi lumbosakral atau sendi
lumbosakral. (Prastika, 2018: 8-15) Vertebra lumbal merupakan struktur tulang belakang dengan diameter besar,
diameter transversal lebih lebar dari diameter anteroposterior dan diameter ventral lebih besar dari diameter
dorsal. Tangkai pendek vertebra lumbal, proses spinosus lebar, dan proses transversal pendek yang menonjol ke
belakang, ke atas, dan ke samping membentuk lengkungan tulang belakang yang melindungi sumsum tulang
belakang dan menyediakan tempat perlekatan otot dan ligamen. (Wahyuni, 2020: 1-17)

Referensi:
Prastika, O.W. 2018. PERBEDAAN INFORMASI CITRA ANATOMI MRI LUMBAL SEKUEN T2 FSE IRISAN
SAGITAL PADA KASUS HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) PADA PENGGUNAAN VARIASI NILAI
ECHO TRAIN LENGTH (ETL). 8-15.
Tortora, G.J., Derrickson, B. 2009. PRINCIPLES OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY. 224.
Wahyuni, O.D. 2020. BIOMEKANIKA NYERI PUNGGUNG BAWAH. 1-17.

Foto Preparat Gambar Referensi

Sumber : Tortora, Derickson. 2009: 224.

4. Femur
Deskripsi:
Tulang paha atau femur adalah bagian tubuh terbesar dan tulang terkuat pada tubuh manusia. Tulang Femur
menghubungkan tubuh bagian pinggul dan lutut. Tulang femur memiliki bentuk yang panjang, silindris, dan
sedikit melengkung. Ini membantu mendukung berat badan dan menjaga keseimbangan saat berdiri dan berjalan.
Bagian atas tulang femur menghubungkan dengan tulang panggul melalui sendi pinggul, sedangkan bagian
bawahnya bergabung dengan tulang tibia (shin bone) dan tulang fibula di lutut untuk membentuk sendi lutut.
(Wahyuni, 2015: 173-190) Variasi ukuran dan variasi morfologis dari tulang femur yakni sebagai akibat dari
perbedaan kondisi lingkungan mengingat tulang femur merupakan tulang panjang yang sifatnya responsif
terhadap tekanan yang kemudian dapat berdampak pada beban femur dan otot-otot didalamnya. (Saraswati, 2018:
1-10)

Referensi:
Saraswati, D.L. 2018. Variasi Ukuran dan Variasi Karakteristik Morfologi Femur Laki- laki dan Perempuan. 1-10.
Tortora, G.J., Derrickson, B. 2009. PRINCIPLES OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY. 177.
Wahyuni, S. 2015. Penentuan Kondisi Tulang Femur Menggunakan Analisis Tekstur Pada Citra Digital. Journal of
Islamic Science and Technology. 1 (2): 173-190.

Foto Preparat Gambar Referensi

Sumber : Tortora, Derickson. 2009: 177.

5. Toraks
Deskripsi:
Pada bagian thoraks, terdapat beberapa tulang penting, yakni sternum, costae, scapula, humerus, dan coracoid.
Struktur tulang ini dilekati oleh berbagai otot yang memberikan dukungan dan membantu lokomosi pada ayam.
Otot yang melekat pada tulang-tulang bagian toraks ayam di antaranya otot dada (pectoralis), otot punggung
(latissimus dorsi), otot perut (abdominal), dan otot intercostae. Tulang yang lebih panjang dan kuat akan
menghasilkan bobot karkas yang lebih tinggi karena memiliki ruang massa daging yang lebih besar. (Deliaputri, et
al, 2023: 255-266) Fungsi utama tulang toraks adalah melindungi organ-organ vital dalam rongga dada dan
mendukung proses pernapasan, tulang toraks juga berperan dalam membantu menjaga stabilitas tulang belakang
dan berkontribusi pada fleksibilitas tubuh. Toraks merupakan area tubuh manusia yang terletak di antara leher dan
perut (abdomen). Toraks dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di atas oleh saluran masuk toraks dan di
bawah oleh saluran keluar toraks, batas luarnya adalah dinding dada yang meliputi tulang-tulang vertebra toraks,
tulang rusuk dan tulang dada, serta otot-otot dan jaringan ikat. (Kristanto, 2015: 42-47)

Referensi:
Deliaputri, et al. 2023. Morfometri Tulang-Tulang Daerah Toraks Ayam Kampung (Gallus gallus gallus) Pasca-
Menetas sampai Usia Sembilan Minggu. 41 (2): 255-266.
Kristanto, E.G. dkk. 2015. POLA CEDERA TORAKS PADA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG
MENYEBABKAN KEMATIAN DI BAGIAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RSUP PROF. Dr. R.D.
KANDOU PERIODE JANUARI 2013- JANUARI 2014. 42-47.
Tortora, G.J., Derrickson, B. 2009. PRINCIPLES OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY. Hal 177.

Foto Preparat Gambar Referensi

Sumber : Tortora, Derickson. 2009: 228.

6. Tulang Rawan Hyalin


Deskripsi:
Terletak di dalam matriks antar sel tulang rawan hialin terdapat sel-sel yang disebut kondrosit. Sel-sel ini
menempati posisi ini karena alasan berikut. Di tempat di mana tulang rawan akan terbentuk pada embrio, sel-sel
mesenkim memadat dan berdiferensiasi menjadi sel kondroblas, yang kemudian mulai memproduksi komponen
molekuler lanjutan dari matriks tulang rawan. Pada saat yang sama, sel-sel yang terletak di tepi mulai membentuk
cangkang berserat yang disebut peritoneum. (Kalangi, 2014: 17-26) Tulang rawan hialin merupakan jenis tulang
rawan yang paling banyak jumlahnya, berwarna putih kebiruan, memiliki permukaan makroskopis halus, terletak
pada permukaan artikular sendi dan septum hidung, memiliki penutup luar berupa jaringan fibrosa membranosa
yang disebut perikondrium. , dan pada persendian terutama memungkinkan difusi cairan sinovial yang memberi
nutrisi pada jaringan tulang rawan, yang kaya akan kolagen tipe II, proteoglikan, dan glikosaminoglikan (GAG)
yang menahan air. (Remelia, 2014: 945-947)

Referensi:
Kalangi, S.J.R. 2014. TINJAUAN HISTOLOGIK TULANG RAWAN. Jurnal Biomedik. 6 (3): 17-26.
Remelia, M. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proliferasi dan Diferensiasi MSC (Mesenchymal Stem Cell)
menjadi Sel Kondrosit untuk Pengembangan Terapi Sel Tulang Rawan. 41 (12): 945-947.
Eroschenko V.P. 2008. Atlas of Histology with Functional Correlations. 75.

Foto Preparat Gambar Referensi

Matrix

Chond-
rocyte

Perich-
ndrium
Perbesaran 100x Sumber : Eroschenko. 2008: 75.
7. Tulang Rawan Elastin
Deskripsi:
Tulang rawan elastis merupakan bentuk tulang rawan yang sangat kenyal yang khusus diperuntukkan menahan
akibat pembengkokan. Jenis tulang rawan ini menyokong telinga luar dan epiglotis. Tulang rawan elastis
menyerupai tulang rawan hialin kecuali bahwa selain serat kolagen tipe II yang tersebat luas, matriksnya
mengandung serat-serat elastin. Kondroblas menghasilkan semua komponen matriks dan kemudian terbenam
sebagai kondrosit di dalam matriks yang dihasilkannya. Sebagaimana halnya pada tulang rawan hialin, kondrosit
terletak dalam lakuna dan beberapa terdapat berupa sel-sel isogen. Selain itu, tulang rawan jenis ini
mempertahankan perikondrium hingga dewasa. (Kalangi, 2014: 17-26) Tulang rawan elastis mempunyai sifat lebih
fleksibel karena kaya akan serat elastis yang dijalin menjadi jaring kolagen. Tulang rawan elastin juga ditutupi oleh
perikondrium dan paling sering ditemukan di pinna, tuba Eustachius, laring, dan epiglotis, memberikan dukungan
struktural dan fleksibilitas yang penting. (Remelia, 2014: 945-947)

Referensi:
Eroschenko V.P. 2008. Atlas of Histology with Functional Correlations. 57.
Kalangi, S.J.R. 2014. TINJAUAN HISTOLOGIK TULANG RAWAN. Jurnal Biomedik. 6 (3): 17-26.
Remelia, M. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proliferasi dan Diferensiasi MSC (Mesenchymal Stem Cell)
menjadi Sel Kondrosit untuk Pengembangan Terapi Sel Tulang Rawan. 41 (12): 945-947.

Foto Preparat Gambar Referensi


Kondrosit

Lakuna

Kapiler

Serabut
Elastik

Perbesaran 100x Sumber : Eroschenko. 2008: 57.

8. Tulang Atlas
Deskripsi:
Tulang leher pertama (C1) berbentuk seperti cincin. Tulang ini menopang dan menopang tengkorak, mirip dengan
karakter Atlas dalam mitologi Yunani yang menopang bola langit. Sendi atlanto-oksipital, yaitu penghubung
antara tulang atlas dan bagian belakang kepala (oksipital), memungkinkan tengkorak bergerak ke atas dan ke
bawah. Atlas memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh manusia, khususnya dalam mendukung dan
mengatur gerakan kepala dan tengkorak. (Adlini, 2022:8) Tulang Atlas tidak mempunyai badan vertebra. Lebih
jauh tebal dan memanjang kesamping, di bagian atas tulang atlas terdapat sendi atlanto-oksipital. Pada bagian
bawah tulang atlas membentuk persendian dengan tulang aksial. Bagian posterior lebih tipis dari bagian anterior
dan dihubungkan dengan blok di bagian lateral. Lubang pada bidang horizontal lebih lebar dibandingkan bidang
vertikal. Ada proses transversal yang berisi foramen transversal yang dilalui arteri vertebralis. Di bagian posterior
lengkung anterior terdapat sendi yang nantinya akan berartikulasi dengan tulang dentate batang, ditopang oleh
ligamen transversal. (Hendrawan, 2017: 8-11)

Referensi:
Adlini, M.N. 2022. BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA. Medan: 8.
Hendrawan, I.G.D. 2017. PERBEDAAN METODE INTEGRATED NEUROMUSCULAR INHIBITION TECHNIQUE
DENGAN DEEP TISSUE MASSAGE DAN CONTRACT-RELAX STRETCHING DALAM MENINGKATAN
LINGKUP GERAK SENDI SERVIKAL PADA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER
TRAPEZIUS. Kuta Selatan: 8-11.
Parmar, dkk. 2020. Morphological Studies of The Atlas in OX and It’s Comparison With The Atlas of Horse, Dog,
Goat and Sheep. Journal of Entomology and Zoology Studies. 8(3): 630-634.
Foto Preparat Gambar Referensi

Sumber : Parmar dkk, 2020: 632

9. Tulang Keras (Compact Bone)


Deskripsi:
Tulang keras dibentuk oleh sel-sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel tulang keras banyak
mengandung kapur dan sedikit lem sehingga keras. Pada tulang keras terdapat saluran Havers yang berisi
pembuluh darah yang mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras adalah tulang yang terbentuk dari proses
osifikasi sedangkan tulang rawan adalah tulang yang memiliki tingkat elastisitas yang tinggi karena tersusun sel-
sel tulang rawan atau kondrosit dimana kondrosit ini mensekresikan kondrin yang berupa kolagen atau hialin.
(Ramadhan, 2018: 1-6) Tulang keras atau osteon adalah jenis jaringan ikat khusus yang memberikan dukungan
pada tubuh. Tulang keras merupakan salah satu komponen sistem gerak. Fungsinya sebagai endoskeleton atau
endoskeleton, pemberi bentuk tubuh pada hewan vertebrata seperti manusia. Seperti jaringan ikat lainnya, tulang
terdiri dari sel dan matriks ekstraseluler. (Safitri, 2019: 1-7)

Referensi:
Eroschenko V.P. 2008. Atlas of Histology with Functional Correlations. 57.
Ramadhan, H. 2018. PENGARUH ASAM KLORIDA TERHADAP KEKUATAN TULANG AYAM. Indonesian
Journal of Natural Science Education (IJNSE). 1 (1): 1-6.
Safitri, R.A. 2019. LIMBAH TULANG HEWAN SEBAGAI BAHAN PENGGANTI TAMBAHAN CAMPURAN
BETON. 1: 1-7.

Foto Preparat Gambar Referensi

Central
canals

Lacunae

Perbesaran 100x
Osteons

Sumber : Martini dkk., 2018: 187.


Eroschenko, 2007: 93.

10. Rangka Manusia


Deskripsi:
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang mempunyai fungsi menyimpan mineral, tempat terbentuknya sel
darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi lunak tubuh dan menopang tubuh. Termasuk tengkorak,
tulang rusuk, tulang belakang, penyangga bahu, penyangga pinggul, tulang ekstremitas atas dan bawah. (Irawan,
2013: 7-13)
Sistem rangka biasanya dibagi menjadi tiga jenis: eksternal, internal, dan berbasis fluida (rangka hidrostatis),
meskipun sistem rangka hidrostatis juga dapat dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena
kurangnya struktur pendukung. Kerangka manusia terdiri dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak)
yang didukung oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata orang dewasa
memiliki 206 tulang, meskipun jumlah ini dapat bervariasi antar individu. (Mubin, 2013: 1-11)

Referensi:
Irawan, A.B. 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia. Hal 7-13.
Mubin, N.M. 2013. PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKIF SISTEM SKELETAL PADA MATA
KULIAH DASAR KEPERAWATAN I. Jurnal Sistem Skeletal. 0,1: 1-11.
Tortora, G.J., Derrickson, B. 2009. PRINCIPLES OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY. Hal 200.

Foto Preparat Gambar Referensi

Sumber : Tortora, 2009:200


Bandar Lampung, 26 September 2023

Menyetujui,
Asisten Praktikum Praktikan

Nama : Francisca Shanti A. Nama : Firstly Shalsabila Burokah


NPM : 2113024031 NPM : 2213024085

Anda mungkin juga menyukai