Anda di halaman 1dari 25

OBSERVASI PRODUKSI KOPI

MAKALAH STUDI LAPANGAN KOLABORASI 2


"Diajukan untuk memenuhi tugas Pembelajaran Berbasis Proyek Kolaborasi Mata Pelajaran Kimia,
Fisika, PKWU, Matematika (P), Bahasa Sunda, Bahasa Inggris, PABP, dan Seni Budaya.”

Guru Mata Pelajaran :

Novida Hermiyati, A.Md. Kimia


Muhamad, S.Pd. Fisika
Risty Nadia, S.Pd. PKWU
Herlina, S.Pd. Matematika (P)
Adad Mulyadi, S.Pd., M.Pd. Bahasa Sunda
Didin Salam Nurdin, S.Pd. Bahasa Inggris
Cucu Carmilah, S.Ag. PABP
Rindianti Puspitasary, S.Pd. Seni Budaya

Disusun oleh :

Kelompok I , Kelas XII MIPA 1

1. Feby Kania M.
2. Irwan Maulana Y.
3. Lidia Lusmiati
4. Nafa Dwina R.
5. Novita Syawalia
6. Rusmiati
7. Wila Sri W.
8. Yulianti
9. Zidan Hikmal F.

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KALIJATI


JALAN TANGGULUN BARAT NOMOR 1
SUBANG
LEMBAR PENGESAHAN

Judul

“OBSERVASI PRODUKSI KOPI”

Disusun untuk memenuhi Tugas Pembelajaran Berbasis Proyek Kolaborasi Mata Pelajaran
Kimia, Fisika, PKWU, Matematika (P), Bahasa Sunda, Bahasa Inggris, PABP, dan Seni
Budaya

Diajukan Oleh :

Kelompok 1, Kelas XII MIPA 1

Menyetujui :

Guru Pembimbing Wakasek Kurikulum

Muhamad, S.Pd. Hertien K.S, S.Pd., M.Pd.


NIP.197709142003121002 NIP.198412062009022007

Mengetahui :

Kepala Sekolah

H. Gunawan, S.Pd., M.M.Pd

NIP. 196502281988031005

2|
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi, baik dari pemateri, teman-teman, dan
guru pembimbing yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kalijati, 27 Februari 2023

Penulis

3|
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
Bab 1 PENDAHULUAN..................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................................6
Bab II LANDASAN TERORETIS.................................................................................... 7
2.1 Konsep Kimia Dalam Produksi Kopi.................................................................... 7
2.2 Konsep Fisika Dalam Produksi Kopi.................................................................... 7
Bab III METODOLOGI.....................................................................................................9
3.1 Teknik Perolehan Data...........................................................................................9
3.2 Tempat Studi Lapangan..........................................................................................9
3.3 Objek Studi Lapangan dan Subjek yang dilibatkan................................................9
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................10
4.1 Konsep Kimia Dalam Produksi Kopi....................................................................10
4.2 Konsep Fisika Dalam Produksi Kopi....................................................................12
4.3 Strategi pemasaran, promosi, dan pengemasan dalam produksi kopi...................13
4.4 Konsep Penghitungan Matematis dalam Produksi Kopi.......................................14
4.5 Kandungan dan manfaat pada kopi serta hukum mengkonsumsi kopi luwak dalam
Islam......................................................................................................................15
4.6 Hasil Analisis Pada Kemasan Kopi.......................................................................18
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................20
Kesimpulan..................................................................................................................20
Saran............................................................................................................................22
Daftar Pustaka .............................................................................................................23
Lampiran .....................................................................................................................24
4|
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Siswa adalah peserta didik yang memiliki tugas pokok dalam pendidikan di
sekolah, guna mengembangkan kemampuan dalam ilmu pengetahuan teknologi dan
seni dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam dua perspektif tersebut maka
potensi yang dimiliki perlu dikembangkan, salah satu caranya dengan mengadakan
studi lapangan. Hal ini akan banyak memberikan efek positif kepada para pelajar,
karena dengan melihat dan mempelajari secara langsung para pelajar diharapkan akan
semakin terbuka wawasannya.
SMAN 1 Kalijati mengadakan studi lapangan khususnya untuk kelas 12 jurusan
MIPA ke kawasan Hofland Coffee yang beralamat di Jalan Babakan Jati, RT 01/RW
06, Cisalak, Kabupaten Subang pada tanggal 23 Februari 2023 dengan tujuan untuk
mengobservasi proses pengolahan, dan jenis-jenis kopi. Kami melakukan observasi
untuk mencari bahan yang nantinya akan kami susun dalam bentuk makalah untuk
tugas PJBL akhir.
Hofland Coffee merupakan tempat produksi kopi yang berdiri sejak tahun 2016
yang berada di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tempat ini memiliki kebun
kopi dengan luas 2 hektare dan menghasilkan berbagai jenis kopi yang dikirim ke
berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Taiwan, dan Mesir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka, dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep fisika yang ada dalam produksi kopi?
2. Bagaimana konsep kimia yang ada dalam produksi kopi?
3. Bagaimana strategi pemasaran, promosi, dan pengemasan dalam produksi kopi
Hofland?
4. Bagaimana konsep penghitungan matematis yang diterapkan dalam produksi kopi?
5. Bagaimana hukum mengkonsumsi kopi luwak dalam Islam dan apa saja
kandungan yang terdapat dalam kopi?
6. Bagaimana hasil analisis pada kemasan kopi?

5|
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan konsep kimia yang ada dalam produksi kopi
2. Menjelaskan konsep fisika yang ada dalam produksi kopi
3. Menjelaskan Strategi pemasaran, promosi, dan pengemasan dalam produksi kopi
hofland
4. Menjelaskan penghitungan matematis yang diterapkan dalam produksi kopi
5. Menjelaskan hukum mengkonsumsi kopi dalam Islam dan kandungan yang
terdapat dalam kopi
6. Menjelaskan hasil analisis pada kemasan kopi
1.4 Manfaat
Bagi Siswa :
1. Studi lapangan ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa untuk mengetahui
mengenai jenis-jenis kopi dan pengolahan kopi yang berada di tempat produksi kopi
tepatnya di Hofland Coffee yang berada di Cisalak, Kabupaten Subang.

6|
BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Konsep Kimia Dalam Produksi Kopi


Produksi kopi melibatkan beberapa reaksi kimia yang terjadi pada biji kopi selama
pengolahan dan pemanggangan. Berikut adalah beberapa landasan teoritis kimia yang
terkait dengan produksi kopi:
 Asam klorogenat: Asam klorogenat adalah senyawa fenolik yang ditemukan
dalam biji kopi. Selama proses pemanggangan, asam klorogenat terurai menjadi
asam kafeat dan asam kuinat. Kedua senyawa ini memberikan rasa pahit pada
kopi.
 Reaksi Maillard: Reaksi Maillard terjadi selama proses pemanggangan biji kopi.
Pada saat suhu tinggi, asam amino dan gula bereaksi membentuk senyawa
kompleks yang memberikan rasa dan aroma yang khas pada kopi panggang.
 Degradasi klorofil: Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat dalam biji kopi.
Selama proses pemanggangan, klorofil terurai dan menghasilkan senyawa yang
memberikan warna coklat pada biji kopi panggang.
 Oksidasi lemak: Selama proses pemanggangan, lemak dalam biji kopi
mengalami oksidasi. Reaksi ini menghasilkan senyawa volatil yang memberikan
aroma yang khas pada kopi panggang.
 Pembentukan karbon dioksida: Selama proses pembuangan kulit dan
pengeringan biji kopi, terjadi pembentukan karbon dioksida. Reaksi ini
menghasilkan senyawa volatil yang memberikan aroma pada biji kopi yang
belum dipanggang.

2.2 Konsep Fisika Dalam Produksi Kopi

Alat pengolahan kopi melibatkan beberapa prinsip fisika yang terkait dengan transfer
panas, mekanika fluida, dan listrik. Berikut adalah beberapa landasan teoritis fisika yang
terkait dengan alat pengolahan kopi:

1. Perpindahan panas: Pemanggangan biji kopi memerlukan transfer panas yang


efisien dari sumber panas ke biji kopi. Ini dapat dicapai melalui konduksi,
konveksi, dan radiasi. Kekuatan dan kecepatan aliran udara, suhu, dan waktu

7|
pemanggangan semua dapat mempengaruhi perpindahan panas dan akhirnya
kualitas kopi yang dihasilkan.
2. Mekanika fluida: Penggilingan biji kopi melibatkan mekanika fluida yang
kompleks. Alat penggiling kopi biasanya menggunakan pisau yang berputar
dengan kecepatan tinggi untuk menghancurkan biji kopi. Kecepatan, jumlah, dan
ukuran pisau, serta tekanan penggilingan, dapat mempengaruhi hasil akhir
penggilingan dan konsistensi partikel biji kopi yang dihasilkan.
3. Elektronika: Beberapa alat pengolahan kopi modern dilengkapi dengan teknologi
elektronik untuk memantau suhu, waktu, dan tekanan selama proses pengolahan
kopi. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan pengolahan kopi dan
menghasilkan kopi berkualitas tinggi dengan konsistensi yang baik.
4. Akustik: Beberapa alat pengolahan kopi, seperti mesin espresso, melibatkan
penggunaan suara untuk memantau konsistensi dan kualitas ekstraksi. Suara yang
dihasilkan oleh aliran air melalui kopi dapat memberikan petunjuk tentang
seberapa baik kopi telah diekstraksi dan apakah biji kopi terlalu halus atau terlalu
kasar

8|
BAB III

METODOLOGI

3.1 Teknik Perolehan Data

Dalam penelitian ilmiah faktor metodologi memegang peranan penting guna


mendapatkan data yang objektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan
permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian metode adalah cara yang telah teratur
dan telah berfikir secara baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S
Poerwodarminto 1987).
Dalam metodologi telah dijelaskan bahwa pelaksanaan penelitian mempunyai
kebebasan unuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Maka dengan demikian
kami menggunakan metode:
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi
dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
2. Wawancara
Wawancara pada penlitian ini menggunakan interview tidak berstruktur karena
peneliti memandang model ini adalah yang paling luwes, dimana subjek diberi
kebebasan untuk menguraikan jawaban dan ungkapan-ungkapan pandangannya secara
bebas.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam peneitian ini dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan bahan-
bahan penelitian. Bahan-bahan penelitian ini berupa video, foto, dan rekaman suara
yang dapat dijadikan sebagai bukti.
3.2 Tempat Studi Lapangan

Kawasan Hofland Coffee, Jalan Babakan Jati, RT 01/RW 06, Cisalak, Kabupaten
Subang, Jawa Barat.

3.3 Objek Studi Lapangan dan Subjek yang dilibatkan

Objek yang diamati dalam penelitian ini antara lain tempat produksi biji kopi,
pengolahan biji kopi, penyimpanan biji kopi, dan tempat pembuatan minuman kopi.
Subjek yang dilibatkan adalah para pekerja yang ada di tempat tersebut.

3.3

9|
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Konsep Kimia Dalam Produksi Kopi

Berikut ini adalah beberapa rumus kimia senyawa yang umumnya terdapat dalam kopi:

 Kafein: C8H10N4O2
 Asam klorogenat: C16H18O9
 Asam kafeat: C9H8O4
 Asam ferulat: C10H10O4
 Trigonelin: C7H7N3O
 Glukosa: C6H12O6
 Fruktosa: C6H12O6
 Asam sitrat: C6H8O7
 Asam malat: C4H6O5
 Asam fosfat: H3PO4

Secara alami kopi memiliki berbagai jenis senyawa kimia pembentuk cita rasa yaitu senyawa
karbohidrat, nitrogen lemak dan senyawa asam. Sebelum disangrai senyawa tersebut tidak
akan bereaksi satu sama lain. Setelah mengalami pemanasan di dalam drum sangria,
senyawa-senyawa tersebut bersintesa membentuk senyawa baru melalui reaksi kimiawi
sebagai berikut :
1. Reaksi mailard
Reaksi ini terjadi secara intensif saat kadar air rendah dan suhu 140 sampai 170
Celcius. Ratusan jenis senyawa pembentuk aroma dan rasa khas kopi muncul dari
reaksi mailard tersebut muncul 3 fase.

 Fase pertama terjadi pemecahan senyawa protein (R - CH(NH2) - COOH).


menjadi asam amino (NH2CHRCOOH). Secara bersamaan sukrosa
(C12H22O11) sederhana terpecah menjadi monosakarida glukosa
(C6H12O6) dan fruktosa(C6H12O6). Hasil reaksi asam amino dan
monosakarida adalah senyawa amadori. Karena sifatnya yang tidak stabil
senyawa amadori mengalami dehidrasi dengan cepat membentuk senyawa
karbonil dan reaksi degradasi mengikuti mekanisme reaksi strecker.
 Reaksi ini berlangsung pada fase kedua dan melibatkan sintesa antara
senyawa Alfa asam amino (H2NCHRCOOH) dengan senyawa karbonil.
Produk reaksi strecker adalah beberapa jenis senyawa volatile antara lain
pirazine dan senyawa non volatile piridin (C5H5N) yang membentuk aroma
khas serta memiliki nilai ambang batas sehingga dapat mudah dideteksi
dengan indra penciuman. Sedangkan piridin sebagai senyawa penyumbang
rasa pahit pada saat warna biji kuning menjadi kecoklatan.
 Pada fase ketiga atau terakhir yaitu membentuk senyawa melanoidin, senyawa
ini adalah produk reaksi kondensasi dari beberapa senyawa reaksi mailard fase
kedua dan memberikan kontribusi dalam pembentukan warna coklat tua dan
cita rasa.
10 |
2. Reaksi Karamelisasi
Reaksi ini dimulai pada saat asam amino pada kopi menjadi rendah setelah melewati
reaksi mailard. Tentang suhu reaksi ini mulai dari 170 celcius sampai 200 Celcius.
Senyawa sukrosa akan mengalami dehidrasi dan bergabung (kondensasi) menjadi
senyawa karamel. Jenis produk karamelisasi tergantung pada derajat dehidrasinya.
Saat pemanasan suhu 170 Celcius, sukrosa akan kehilangan 4 molekul air H2O dan
menjadi senyawa karamelan (C24H36O18), senyawa ini menyebabkan warna biji kopi
menjadi coklat dan berkontribusi pada sensasi rasa manis.
Pada suhu lebih tinggi, sukrosa akan berubah menjadi senyawa karamelan akibat
kehilangan 8 molekul airnya. Penambahan waktu pemanasan akan menghasilkan
senyawa karamelin (C125H188O80) yang menyebabkan warna biji kopi menjadi
coklat tua. Selain berperan pada pembentukan warna, senyawa furan (C4H4O) adalah
produk karamelisasi juga berperan membentuk rasa manis dan rasa kacang.

1. Reaksi Pirolis
Saat suhu melebihi 200 Celcius reaksi karamelisasi berlanjut ke reaksi pirolisis.
Pirolisis adalah reaksi dekomposisi senyawa organik kompleks dalam biji kopi, dalam
suhu tinggi dan minim oksigen, menjadi fraksi senyawa karbon sederhana berbentuk
gas dan padat. Gas hasil pirolisis tinggal dalam dinding sel biji kopi yang kuat dan
bersifat impermeable. Dan waktu sangria, tekanan gas hasil pirolisis membesar yang
pada akhirnya mampu memecah dinding sel dan memunculkan suara retakan yang
makin intensif. Sebagai senyawa organik membentuk arang atau atom karbon
berwarna makin gelap dan diselimuti senyawa minyak di permukaannya. Cita rasa biji
kopi sangrai menjadi lebih pahit (bitter) dan keasaman (acid) semakin menurun.
2. Kemasaman
Kemasaman atau acidity merupakan atribut cita rasa yang menunjukkan kualitas kopi
ada tiga jenis asam pada kopi yaitu, asam alipatik,khlorogenat dan venolat salah satu
tolak ukur keemasan biji kopi adalah dengan mengukur nilai ph nya, awalnya nilai ph
biji kopi adalah 5,7 setelah kopi disangrai sampai first crack (light) nilai ph biji kopi
menurun sampai 5,20. Hal ini terjadi sebab peruraian senyawa sukrosa, glukosa dan
fruktosa membentuk senyawa asam golongan alifatik (asam sitrat, malat pirufat dan
asam asetat) secara maksimal. Makin tinggi suhu sangrai, laju pembentukan suhu
sangrai cepat sehingga nilai ph biji kopi sangrai menjadi rendah. Eksistensi senyawa
asam tersebut dalam biji kopi bertahan konstan sampai tingkat sangrai medium (48
detik setelah first crack) . Setelah mencapai tingkat sangrai gelap (second crack), nilai
ph-nya meningkat ke kisaran 5,30 akibat senyawa asam afilatik terdekomposisi
menjadi gas CO2. Proses dekomposisi berlangsung lebih cepat pada suhu 210 Celcius
dan berakibat pada kenaikan nilai ph biji sangrai lebih tinggi 5, 40.golongan asam
khlorogenat akan terurai pada suhu tinggi menjadi beberapa senyawa asam kuinat.
Pada tingkat sangrai di atas gelap (very dark). Senyawa asam kwinat terbentuk makin
banyak dan akan berkontribusi pada sensasi rasa asam pada seduhan kopi.

11 |
3. Kandungan Kafein
Kafein (C8H10N4O2) terdiri dari senyawa kimia yang disebut sebagai
trimetilksantin. Kandungan kimia kafein juga dapat mencakup zat seperti teofilin dan
teobromin, yang ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil di dalam teh dan cokelat.

Secara umum, kafein adalah zat yang larut dalam air, dan ketika dikonsumsi,
dapat dengan cepat diserap oleh tubuh dan memasuki sistem saraf pusat. Kafein juga
merupakan stimulan psikoaktif yang dapat meningkatkan fungsi kognitif,
meningkatkan mood, meningkatkan kewaspadaan, dan meningkatkan kinerja fisik.

Namun, terlalu banyak konsumsi kafein dapat memiliki efek samping negatif
seperti kecemasan, gangguan tidur, gemetar, dan iritabilitas. Oleh karena itu, penting
untuk mengonsumsi kafein dalam batas yang sehat dan tidak melebihi dosis yang
disarankan.
4. pH tanah yang baik untuk budidaya tanaman Kopi
pH tanah yang cocok untuk budidaya kopi berkisar antara 5,0-6,5. Tanah dengan
pH di atas 6,5 cenderung terlalu basa dan dapat menyebabkan penyerapan nutrisi yang
buruk oleh tanaman kopi, sedangkan tanah dengan pH di bawah 5,0 cenderung terlalu
asam dan dapat merusak akar tanaman kopi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga
pH tanah dalam kisaran yang sesuai agar tanaman kopi dapat tumbuh dengan sehat
dan menghasilkan buah kopi yang berkualitas.
Adapun cara cara untuk menjaga pH tanah Berikut adalah beberapa cara untuk
menjaga pH tanah agar cocok untuk budidaya kopi :
1. Melakukan tes pH tanah: Langkah pertama untuk menjaga pH tanah adalah
dengan melakukan tes pH tanah untuk mengetahui kondisi pH tanah saat ini.
Anda dapat melakukan tes pH tanah dengan menggunakan alat tes pH atau
mengirimkan sampel tanah ke laboratorium untuk dianalisis.
2. Pemupukan yang tepat: Pemupukan yang tepat dapat membantu menjaga pH
tanah. Pemberian pupuk hijau seperti kacang tanah atau kacang-kacangan
lainnya dapat membantu menambahkan bahan organik ke dalam tanah dan
meningkatkan pH tanah. Pemupukan juga harus dilakukan sesuai dengan
kebutuhan tanaman kopi.
3. Pengapuran: Jika pH tanah terlalu asam, maka pengapuran dapat membantu
menaikkan pH tanah. Pilihlah jenis kapur yang cocok untuk jenis tanah dan
kondisi lingkungan di sekitar area budidaya kopi.
4. Menghindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya: Bahan kimia yang
berbahaya dapat merusak pH tanah dan kesehatan tanaman kopi. Hindari
penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan coba pilih alternatif bahan
organik yang lebih ramah lingkungan.
5. Menjaga keseimbangan air dan tanah: Tanah yang terlalu kering atau terlalu
basah dapat mempengaruhi pH tanah. Pastikan untuk menjaga keseimbangan
air dan tanah agar pH tanah tetap stabil.

12 |
4.2 Konsep Fisika Dalam Produksi Kopi

Alat pemanggang biji kopi atau coffee roaster adalah perangkat atau mesin yang
digunakan untuk memanggang biji kopi mentah menjadi biji kopi matang dengan
karakteristik rasa dan aroma yang diinginkan. Proses pemanggangan biji kopi sangat
penting dalam mempengaruhi rasa dan aroma kopi yang dihasilkan.
Alat pemanggang biji kopi terdiri dari beberapa komponen penting seperti drum
pemanggang, elemen pemanas, kipas, dan kontrol suhu. Drum pemanggang adalah
komponen yang digunakan untuk menampung biji kopi dan memastikan biji kopi
terpanggang dengan merata. Elemen pemanas berfungsi untuk menghasilkan panas
yang diperlukan untuk memanggang biji kopi. Kipas digunakan untuk membantu
sirkulasi udara dan memastikan suhu di dalam mesin tetap stabil. Kontrol suhu
digunakan untuk mengatur suhu yang diperlukan untuk pemanggangan biji kopi.
Penggunaan alat pemanggang biji kopi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dapat
membantu menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang optimal. Hal ini sangat
penting untuk memastikan rasa dan aroma kopi yang dihasilkan sesuai dengan
harapan konsumen.
Proses pemanggangan kopi pada mesin pemanggang kopi melibatkan beberapa
konsep fisika, antara lain:
1. Konduksi panas: Mesin pemanggang kopi menghasilkan panas melalui
pemanasan elemen pemanas pada dinding mesin. Panas kemudian disalurkan
melalui konduksi ke drum pemanggang tempat biji kopi dimasukkan.
Konduksi panas merupakan transfer panas dari suatu benda ke benda lainnya
melalui kontak langsung.
2. Konveksi panas: Selama proses pemanggangan, biji kopi di dalam drum
pemanggang terus diaduk agar panas dapat merata ke seluruh permukaan biji
kopi. Udara panas di dalam mesin juga berkonveksi untuk membawa panas
dari elemen pemanas ke seluruh mesin dan mengeluarkan gas CO2 yang
dihasilkan selama pemanggangan. Konveksi panas merupakan transfer panas
melalui aliran fluida seperti udara atau cairan.
3. Perpindahan panas radiasi: Selama proses pemanggangan, radiasi panas juga
terjadi ketika elemen pemanas menghasilkan gelombang elektromagnetik
dalam bentuk radiasi panas. Radiasi panas kemudian menyebar ke seluruh
mesin dan menyebar ke permukaan biji kopi di dalam drum pemanggang.

13 |
Perpindahan panas radiasi merupakan transfer panas melalui radiasi
elektromagnetik.
4. Pembuangan panas: Selama proses pemanggangan, mesin pemanggang kopi
akan menghasilkan panas berlebih yang harus dibuang agar mesin tetap
beroperasi dengan efisien. Hal ini dilakukan dengan memasang sistem
pembuang panas yang mengeluarkan panas ke lingkungan sekitar.
Semua konsep fisika tersebut harus diperhatikan dan diatur dengan cermat untuk
memastikan kualitas dan hasil pemanggangan kopi yang optimal pada mesin
pemanggang kopi.
4.3 Strategi pemasaran, promosi, dan pengemasan dalam produksi kopi

Ada pun strategi pemasaran dan promosi produk yang dipakai oleh hofland
coffee yaitu:
1. Melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan situs website.
Instagram : @hofland.official
Facebook : Kopi hofland
Website : http://kopihofland.com
2. Membuka cafe di daerah pusat kota subang.
3. Melakukan ekspor produk ke berbagai negara.
4. Mengikuti pameran coffee internasional yang diselenggarakan di dubai dan abu
dhabi

Strategi pengemasan dalam produksi kopi dari hofland, mereka menggunakan


kemasan standing pouch yang praktis dan ekonomis, selain itu hofland coffee juga
menggunakan kemasan double secure sehingga kualitas dari bubuk kopi tetap terjaga.
Dari hasil pengemasan ini hofland coffee telah berhasil memenangkan kepercayaan
konsumen.
4.4 Konsep Penghitungan Matematis dalam Produksi Kopi

Luas wilayah kebun hofland coffee adalah 200-300 hektar yang di tanami ratusan
pohon kopi. Ada 2 jenis kopi yang di budidayakan oleh hofland coffee yaitu kopi arabica
dan robusta. Hofland coffee memiliki 3 jenis varian produk, yaitu robusta, arabica, dan
arabusta dengan masing masing kemasan memiliki berat 100 gram. Jenis kopi arabica
hanya tumbuh di ketinggian 1000 mdpl ke atas, sedangkan robusta bisa ditanam di
ketinggian 800 mdpl kebawah. Dalam sekali panen hofland coffee bisa memanen sampai
200 batang pohon kopi, hasil panen hofland coffee pada tahun 2022 adalah kurang lebih
50 ton. Hofland coffee ini berdiri tahun 2016 .menariknya di perkopian sekarang ini
faktanya di hilir sebanyak 70% kaula muda yang menggandrunginya, hofland coffee
sudah mengirimkan 8 barista muda ke timur tengah.

Koperasi ini sudah mengekspor hasil produksinya ke beberapa negara yaitu korea
selatan,jepang(tahun pertama),taiwan ,Arab saudia,Mesir sampai dengan sekarang. Pada
tahun 2023 Hoffland coffee telah mengekspor kopi ke dua tempat di Mesir sebanyak
1500 ton, dengan Arobustan Company sebanyak 1000 ton dan perusahaan Atoz sebanyak

14 |
500 ton ,nilai kontrak tersebut kurang lebih 3,2 juta USD pertahun atau
48.974.880.000,00 miliar rupiah.

Cara untuk menyeduh secangkir kopi dari produk hofland coffee yang pertama
yaitu, masukan bubuk kopi ke dalam cangkir sebanyak 8-10 gram atau sebanyak 1
sendok makan, lalu tuangkan air panas ke dalam cangkir sebanyak 125 ml lalu aduk kopi
sampai larut dan kopi pun siap di sajikan.

4.5 Kandungan dan manfaat pada kopi dan hukum mengkonsumsi kopi luwak

1. Zat yang terkandung dalam kopi serta efek bagi tubuh

Selain kafein, kopi juga memiliki zat-zat lain yang terkandung di dalamnya.
Berikut beberapa kandungan dari kopi :

 Dicaffeoylquinic Acid: Zat ini merupakan salah satu zat antioksidan yang
mampu menangkal radikal bebas. Kopi adalah salah satu penyuplai
antioksidan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia bahkan kandungannya
paling tinggi di banding semua jenis buah dan sayuran.
 Ethyphenol: Kandungan yang satu inilah yang memberikan aroma khas pada
kopi.
 Quinic Acid: Quinic acid merupakan zat yang berperan sebagai pemberi rasa
asam pada kopi.
 Dimethyl Disulfide: Kopi juga mengandung Dimethyl Disulfide, zat ini
banyak dijumpai saat biji kopi masih belum dikeringkan dan disangrai. Zat ini
yang biasanya membuat kotoran manusia mejadi bau, mirip dengan bau sulfur.
 Niacin: Senyawa ini sebenarnya kurang baik untuk tubuh karena dapat
menyerap vitamin-vitamin dari dalam tubuh. Oleh karena itu tidak dianjurkan
mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang berlebih.
 Acetylmethylcarbinol: Zat acetylmethylcarbinol ini merupakan zat yang
memberikan rasa gurih pada lidah saat Anda mengkonsumsi kopi. Zat ini
biasanya juga terdapat dalam mentega.
 Trigonelline: Trigonelline merupakan zat yang berfungsi untuk melindungi
gigi. Walaupun banyak peminum kopi yang giginya hitam, namun zat ini
mampu membuat gigi peminum kopi tidak mudah berlubang.
Efek baik yang didapat dari zat-zat yang terkandung pada kopi diantaranya adalah
untuk meningkatan kerja tubuh sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek
fisiologis berupa peningkatan energi, memiliki antioksidan yang tinggi sehingga dapat
menangkal radikal bebas, serta trigonelline zat yang dapat melindungi gigi.

Efek buruk yang didapat dari zat-zat yang terkandung pada kopi jika dikonsumsi
berlebihan, Niacin dapat menyerap vitamin-vitamin dari dalam tubuh, trigonelline
juga membuat gigi menjadi hitam, Kafein diklasifikasikan sebagai drug dan dikui
aman dalam dosis tertentu. Melebihi dosis yang ditentukan akan menyebabkan
ketergantungan.

2. Proses Fermentasi kopi wine dan hukum mengonsumsi kopi wine

15 |
Kopi wine merupakan kopi fermentasi yang dijemur utuh dan setelah cukup
waktu baru dikupas. Sebelum dijemur, kopi mengalami proses pembusukan atau
fermentasi yang dibungkus dengan karung atau bahan lain (misalnya plastik) yang
tidak kedap udara. Kopi wine dihasilkan dari proses natural (proses kering) yang lebih
panjang, untuk menciptakan kopi wine prosesnya memakan waktu 30—60 hari. Lama
waktunya tergantung seberapa terik matahari bersinar.

Penyimpanan ceri kopi dalam proses fermentasi ini pun harus di tempat khusus,
yang jauh dari bau-bauan atau aroma lain yang bisa mempengaruhi rasa kopi. Setelah
difermentasi, kopi dijemur, kemudian difermentasi lagi dan dijemur lagi. Begitu
seterusnya sampai terasa kopi wine benar-benar matang.

Proses Pengolahan kopi wine dimulai dari biji yang tidak dikupas kulitnya dan
dilakukan penjemuran serta fermentasi tiga kali hingga selesai. Proses berikutnya
mengupas kulit kopi dengan alat penggiling kopi, untuk mendapatkan kopi lalu
dijemur kembali. Kopi Arabika wine sudah di uji oleh Cupper Team di laboratorium
bahwa kopi tersebut tidak mengandung alkohol. Kopi ini memiliki nilai Cupping
Score sebesar 86,25. Nilai tersebut nilai yang cukup tinggi dalam tester cupping kopi.
Kadar air wine coffee rata-rata 9.08% (SNI), kadar abu rata-rata 4.5% (SNI) dan
kadar alkohol 0% (Dairobbi, 2017).

Aroma kopi yang timbul menyebabkan namanya disebut kopi wine karena
hampir mirip dengan minuman wine anggur, namun untuk rasanya sendirinya tidak.
Kopi ini tidak mengandung alkohol seperti minuman wine (anggur) yang dikenal
masyarakat. Hanya saja, kopi ini diproses secara khusus sehingga menghasilkan
aroma dan rasanya yang mirip dengan wine. Aroma asam tercium dari biji kopi wine
yang sudah di roasting.

Meskipun difermentasi dan menghasilkan aroma dan rasa seperti wine, tetapi
kopi wine ini tidak mengandung alkohol. Karakteristik rasanya segar dan asam.
Penamaan ‘wine’ membuat kopi wine tidak bisa disertifikasi halal. Halal Partnership
& Audit Services Director of LPPOM MUI, Dr. Ir. Muslich, M.Si., menyebutkan
bahwa keputusan sertifikasi halal ada di Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (KF
MUI).
Dalam hal ini, KF MUI memiliki kriteria sertifikasi halal. Di antara kriteria terrsebut
ada kriteria produk, dan di antara kriteria produk ada kriteria tentang nama produk.

“Meskipun bahannya semua halal, tapi ketika menggunakan nama-nama tertentu,


sebagai bagian dari nama produk, dan itu tidak memenuhi kriteria, maka produk
tersebut tidak bisa disertifikasi,” tutur Muslich.

Dijelaskan bahwa adapun, nama produk yang tidak dapat disertifikasi halal, yakni
meliputi nama produk yang mengandung nama minuman keras. Di kelompok ini
antara lain wine non-alkohol, sampanye, rootbeer, es krim rasa rhum raisin, dan bir 0
% alkohol.

5. Hukum Mengkonsumsi Kopi Luwak

Kopi luwak yaitu buah kopi matang yang dimakan oleh luwak, kemudian dikeluarkan
sebagai kotoran luwak tetapi biji-biji kopi tersebut tidak tercerna sehingga bentuknya
16 |
masih dalam bentuk biji kopi. Jadi, di dalam perut musang biji kopi mengalami proses
fermentasi dan dikeluarkan lagi dalam bentuk biji bersama dengan kotoran luwak.

Kaidah-Kaidah Fiqih Seputar Permasalahan hukum mengkonsumsi kopi luwak


Ada beberapa kaidah fiqih yang dapat kita terapkan dalam masalah ini:

a. Asal makanan adalah halal


Kaidah sudah kita sebutkan di atas, bahwa:

‫اَألْص ُل ِفي اَألْع َياِن الَّطَهاَر ُة‬


“Asal hukum segala jenis makanan adalah halal sampai ada dalil yang
mengharamkannya.” [13]
Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Asal hukum makanan dan minuman adalah halal
kecuali apa yang diharamkan oleh Allah dalam al-Qur‘an-Nya atau melalui lisan
Rosululloh shallallahu ‘alayhi wasallam, karena apa yang diharamkan oleh Rosululloh
shallallahu ‘alayhi wasallam sama halnya dengan pengharaman Allah.” [14]

Demikianlah, dalam masalah ini hukum asalnya adalah boleh dan halal sampai ada
dalil yang menunjukkan keharamannya. Kita tetap dalam keyakinan ini sampai datang
bukti dan dalil kuat yang dapat memalingkan kita dari kaidah asal ini, adapun sekadar
keraguan maka tidak bisa.

b. Hukum itu berputar bersama sebabnya


Termasuk kaidah fiqih yang berkaitan dengan masalah ini adalah:

‫اْلُح ْك ُم َيُد ْو ُر َم َع ِع َّلِتِه ُو ُجْو ًدا َو َعَد ًم ا‬

“Hukum itu berputar bersama sebabnya, ada dan tidaknya.” [15]

Dalam masalah kopi luwak, alasan bagi yang melarangnya adalah adanya najis.
Namun, tatkala najis tersebut sudah hilang dan dibersihkan maka hukumnya pun
menjadi suci.

c. Istihalah[16]
Termasuk kaidah yang sangat berkaitan erat dengan masalah ini adalah kaidah
istihalah dan membersihkan benda yang terkena najis:

‫الَّنَج اَس ُة ِإَذ ا َز اَلْت ِبَأِّي ُم ِزْيٍل َطُهَر اْلَم َح ُّل‬

“Benda najis apabila dibersihkan dengan pembersih apa pun maka menjadi suci.” [17]

Nah, tatkala biji kopi luwak yang bercampur dengan kotoran tersebut memang sudah
dibersihkan, lantas kenapa masih dipermasalahkan lagi?!

Masalah-Masalah Serupa Dalam Fiqih

Sebenarnya masalah kopi luwak ini dapat kita kaji melalui pendekatan masalah-
masalah yang mirip dengannya yang biasa dikenal dengan istilah Asybah wa
17 |
Nazho‘ir. Ada beberapa masalah yang dapat kita jadikan sebagai pendekatan dengan
masalah ini, yaitu:

a. Bila hewan mengeluarkan biji


Pendekatan yang paling mirip adalah apa yang dikatakan oleh para ulama fiqih yang
menerangkan jika ada hewan memakan biji tumbuhan kemudian dapat dikeluarkan
dari perut, jika kondisinya tetap—sehingga sekiranya ditanam dapat tumbuh[17]—
maka tetap suci. Imam Nawawi rahimahulloh berkata:

‫ َفِإْن َكاَنْت َص اَل َبُتُه َباِقَيًة ِبَح ْيُث َلْو ُز ِرَع‬، ‫ ِإَذ ا َأََك َلِت اْلَبِهْيَم ُة َح ًّبا َو َخ َر َج ِم ْن َبْطِنَها َص ِح ْيًحا‬: ‫َقاَل َأْص َح اُبَنا َر ِح َم ُهُم ُهّٰللا‬
‫ َفَع ْيُنُه َطاِهَر ٌة ٰل ِكْن َيِج ُب َغْسُل َظاِهِر ِه ِلُم اَل َقاِة الَّنَج اَسِة‬، ‫َنَبَت‬

“Para sahabat kami (ulama madzhab Syafi’i)—semoga Allah merahmati mereka—


mengatakan: ‘Jika ada hewan memakan biji tumbuhan kemudian dapat dikeluarkan
dari perut, jika kekerasannya tetap dalam kondisi semula, yang sekiranya jika ditanam
dapat tumbuh maka tetap suci tetapi harus disucikan bagian luarnya karena terkena
najis…’ ” [19]

Terlepas dari perselisihan ulama tentang musang apakah haram ataukah tidak, dan
terlepas dari perselisihan ulama apakah kotoran hewan itu najis ataukah tidak, kami
berpendapat bahwa biji kopi luwak yang bercampur dengan kotoran kalau memang
sudah dibersihkan maka hukumnya adalah suci dan halal. Barang siapa yang
mengharamkan maka dia dituntut untuk mendatangkan dalil yang akurat. Wallohu
A’lam

4.6 Hasil Analisis Pada Kemasan Kopi.

Unsur-unsur pada kemasan kopi produk Hofland


1. Bentuk
Bentuk kemasan pada produk kopi Hofland berbentuk standing pouch
dengan menggunakan zip lock pada kemasannya, sehingga produk akan tetap
terjaga dan aman jika sudah dibuka.

18 |
Standing pouch dengan Zip lock

Alasan Hofland kopi memilih jenis kemasan standing pouch karena harga
pouch yang lebih terjangkau, praktis dan kualitas kopi akan lebih terjaga
karena terdapat zip lock pada pouch.

2. Warna

Design dan warna kemasan dari waktu kewaktu

Warna kemasan pada produk kopi Hofland berubah dari waktu ke waktu

Disign dan warna kemasan sekarang


Untuk saat ini warna kemasan utama pada produk kopi hofland yaitu hitam
dan menggunakan warna emas pada motif kemasan untuk varian Robusta dan
warna putih dan emas untuk varian Arabika serta warna abu-abu dan emas
untuk varian Arabusta.
Penggabungan warna yang selaras membuat warna kemasan terlihat cantik
dan elegan, pemilihan warna pada kemasan untuk setiap varian disesuaikan
dengan kandungan kafein dalam kopi, Seperti contoh untuk varian robusta
memiliki kandungan kafein tertinggi maka pemilihan warna kemasan adalah
hitam sedangkan varian Arabika kandungan kafeinnya lebih rendah maka
warna kemasan yang dipilih adalah putih.
3. Tulisan

Tulisan yang tertera pada kemasan produk kopi hofland menggunakan font
yang sederhana tetapi terlihat elegan, hal ini menambah nilai estetika pada
kemasan sehingga membuat kemasan terlihat lebih menarik.

19 |
4. Estetika
Bentuk kemasan yang praktis dengan perpaduan warna yang selaras dan
motif yang elegan serta tulisan sederhana membuat kemasan produk kopi
Hofland ini terkesan elegan dan mewah.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

A. Kimia
Kopi mengandung banyak senyawa kimia, termasuk kafein, asam klorogenat,
trigonelin, asam kafeat, dan asam ferulat. Kafein adalah senyawa paling dikenal dalam
kopi karena sifatnya yang merangsang dan memberikan efek pada sistem saraf. Asam
klorogenat adalah senyawa antioksidan yang penting dalam kopi dan dapat membantu
mengurangi risiko beberapa jenis penyakit kronis.

Proses pengolahan kopi seperti roasting, grinding, dan brewing dapat mempengaruhi
kandungan senyawa kimia dalam kopi. Misalnya, roasting dapat mengubah
konsentrasi senyawa kafein dan asam klorogenat dalam kopi. Grinding dapat
meningkatkan luas permukaan partikel kopi, mempercepat ekstraksi senyawa-senyawa
kimia, dan menghasilkan rasa dan aroma yang berbeda.

Dalam kesimpulannya, makalah ini memberikan gambaran tentang kandungan


senyawa kimia dalam kopi dan bagaimana pengolahan kopi dapat mempengaruhi
kandungan senyawa kimia tersebut. Dalam dunia kopi, pemahaman tentang kimia kopi
sangat penting untuk menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi dan memuaskan bagi
para penikmat kopi

B. Fisika

Mesin roaster kopi adalah perangkat yang digunakan untuk memanggang biji kopi.
Selama proses pemanggangan, panas diterapkan pada biji kopi untuk menghasilkan
rasa dan aroma yang diinginkan. Namun, perpindahan kalor pada mesin roaster kopi
sangat penting dalam menentukan kualitas biji kopi yang dihasilkan.

Dalam mesin roaster kopi, perpindahan kalor terjadi melalui tiga mekanisme yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi terjadi ketika biji kopi berada di atas
permukaan yang dipanaskan, konveksi terjadi ketika udara dipanaskan dan bergerak di
sekitar biji kopi, dan radiasi terjadi ketika panas dipancarkan langsung dari sumber
panas ke biji kopi.

20 |
Faktor-faktor seperti bentuk, ukuran, dan bahan dari mesin roaster kopi dapat
mempengaruhi perpindahan kalor. Selain itu, pengaturan suhu dan waktu
pemanggangan juga harus diperhatikan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Penelitian lebih lanjut tentang perpindahan kalor pada mesin roaster kopi dapat
membantu meningkatkan efisiensi proses pemanggangan, mengurangi waktu
pemanggangan, dan meningkatkan kualitas biji kopi yang dihasilkan. Dalam hal ini,
pemilihan bahan dan bentuk mesin roaster kopi, serta pengaturan suhu dan waktu
pemanggangan menjadi faktor kunci dalam mencapai hasil yang optimal.

C. PKWU
Agar mendapatkan keuntungan yang besar dengan menjual banyak produk kepada
konsumen diperlukan strategi pemasaran dan promosi yang tepat. Disamping itu
strategi pengemasan juga sangat diperlukan guna menarik perhatian para konsumen.
Adapun strategi pemasaran yang diterapkan oleh Hofland Coffee adalah dengan
menggunakan media sosial, dan website sebagai sarana promosi, serta mengikuti
beberapa pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri.

D. Matematika Peminatan
Penghitungan matematis dalam makalah ini mencakup luas wilayah kebun, pabrik
kopi, jumlah panen,jumlah ekspor, dan jumlah takaran penyeduhan kopi.

E. PABP
Zat yang terkandung dalam kopi serta efek bagi tubuh Selain kafein, kopi juga
memiliki zat-zat lain yang terkandung di dalamnya. Walaupun banyak peminum kopi
yang giginya hitam, namun zat ini mampu membuat gigi peminum kopi tidak mudah
berlubang. Efek baik yang didapat dari zat-zat yang terkandung pada kopi diantaranya
adalah untuk meningkatan kerja tubuh sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan
efek fisiologis berupa peningkatan energi, memiliki antioksidan yang tinggi sehingga
dapat menangkal radikal bebas, serta trigonelline zat yang dapat melindungi gigi. Efek
buruk yang didapat dari zat-zat yang terkandung pada kopi jika dikonsumsi
berlebihan, Niacin dapat menyerap vitamin-vitamin dari dalam tubuh, trigonelline juga
membuat gigi menjadi hitam, Kafein diklasifikasikan sebagai drug dan dikui aman
dalam dosis tertentu.
Kopi wine merupakan kopi fermentasi yang dijemur utuh dan setelah cukup waktu
baru dikupas. Kopi wine dihasilkan dari proses natural (proses kering) yang lebih
panjang, untuk menciptakan kopi wine prosesnya memakan waktu 30—60 hari.
Penyimpanan ceri kopi dalam proses fermentasi ini pun harus di tempat khusus, yang
jauh dari bau-bauan atau aroma lain yang bisa mempengaruhi rasa kopi. Aroma kopi
yang timbul menyebabkan namanya disebut kopi wine karena hampir mirip dengan
minuman wine anggur, namun untuk rasanya sendirinya tidak.
Kopi luwak yaitu buah kopi matang yang dimakan oleh luwak, kemudian
dikeluarkan sebagai kotoran luwak tetapi biji-biji kopi tersebut tidak tercerna sehingga

21 |
bentuknya masih dalam bentuk biji kopi. Kaidah-Kaidah Fiqih Seputar Permasalahan
hukum mengkonsumsi kopi luwak Ada beberapa kaidah fiqih yang dapat kita terapkan
dalam masalah ini:

‫اَألْص ُل ِفي اَألْع َياِن الَّطَهاَر ُة‬


“Asal hukum segala jenis makanan adalah halal sampai ada dalil yang
mengharamkannya.” [13] Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Asal hukum makanan
dan minuman adalah halal kecuali apa yang diharamkan oleh Allah dalam al-Qur‘an-
Nya atau melalui lisan Rosululloh shallallahu ‘alayhi wasallam, karena apa yang
diharamkan oleh Rosululloh shallallahu ‘alayhi wasallam sama halnya dengan
pengharaman Allah.” [14] Kita tetap dalam keyakinan ini sampai datang bukti dan
dalil kuat yang dapat memalingkan kita dari kaidah asal ini, adapun sekadar keraguan
maka tidak bisa.
Sebenarnya masalah kopi luwak ini dapat kita kaji melalui pendekatan masalah-
masalah yang mirip dengannya yang biasa dikenal dengan istilah Asybah wa Nazho‘ir.
Bila hewan mengeluarkan biji Pendekatan yang paling mirip adalah apa yang
dikatakan oleh para ulama fiqih yang menerangkan jika ada hewan memakan biji
tumbuhan kemudian dapat dikeluarkan dari perut, jika kondisinya tetap sehingga
sekiranya ditanam dapat tumbuh[17]—maka tetap suci.
Terlepas dari perselisihan ulama tentang musang apakah haram ataukah tidak, dan
terlepas dari perselisihan ulama apakah kotoran hewan itu najis ataukah tidak, kami
berpendapat bahwa biji kopi luwak yang bercampur dengan kotoran kalau memang
sudah dibersihkan maka hukumnya adalah suci dan halal.

F. Seni Budaya
Design dan warna kemasan untuk saat ini, warna kemasan utama pada produk kopi
hofland yaitu hitam, dan menggunakan warna emas pada motif kemasan untuk varian
Robusta, warna putih dan emas untuk varian Arabika, serta warna abu-abu dan emas
untuk varian Arabusta.

Penggabungan warna yang selaras membuat warna kemasan terlihat cantik dan
elegan, pemilihan warna pada kemasan untuk setiap varian disesuaikan dengan
kandungan kafein dalam kopi, Seperti contoh untuk varian robusta memiliki
kandungan kafein tertinggi maka pemilihan warna kemasan adalah hitam sedangkan
varian Arabika kandungan kafeinnya lebih rendah maka warna kemasan yang dipilih
adalah putih.

5.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke

22 |
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet Kandungan dalam kopi https://www.honestdocs.id/kandungan-kopi-yang-


perlu-kamu-ketahui Di akses 28 Februari 2023

Sumber internet Kopi wine http://agritech.unhas.ac.id/kmdtpuh/kopi-wine-kopi-yang-


memabukkan/ Di akses 28 Februari 2023

Sumber Internet https://food.detik.com/info-kuliner/d-6295363/meski-tanpa-alkohol-kopi-


wine-tetap-tak-bisa-dapat-label-halal-karena-ini Di akses 28 Februari 2023

Sumber Internet Referensi : https://almanhaj.or.id/3304-melacak-setatus-hukum-kopi-


luwak.html Di akses 1 Maret 2023

23 |
LAMPIRAN

Wawancara dengan Owner Hofland Coffee Foto kelompok di tempat observasi

Biji kopi yang sudah di roasting Varian produk kopi Arabica dan Robusta

24 |
Mesin roasting(pemanggang) Pengukuran pH tanah kebun kopi Welcome drink

25 |

Anda mungkin juga menyukai