Hasil Penelitian
ABSTRAK
Tempe merupakan makanan tradisional yang pada dasarnya berbahan baku kedelai. Kenaikan
harga kedelai yang berimbas pada kenaikan harga tempe mengakibatkan penurunan kualitas
tempe sebagai salah satu sumber protein oleh masyarakat. Oleh karena itu perlu alternatif
bahan baku lain yakni kacang merah yang kaya akan sumber protein. Modifikasi bahan baku
dalam pembuatan tempe diantaranya dengan menambahkan beras merah. Penambahan jenis
serealia ini diharapkan dapat mengurangi proporsi konsumsi terhadap kedelai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kombinasi kacang merah dengan beras merah dan lama
fermentasi terbaik pada kandungan ptotein tertinggi dari tempe yang dihasilkan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi terdapat pada konsentrasi beras merah 0,52%
dengan lama fermentasi 36 jam yakni 22,31%, sedangkan kadar protein terendah terdapat pada
konsentrasi beras merah 0% dengan lama fermentasi 24 jam yakni 20,1%. Dari rata-rata nilai
kandungan gizi yang dihasilkan semuanya memenuhi kadar protein menurut Badan Standar
Nasional Indonesia (2009).
19
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 17, No. 1 Februari 2020 (Hal 19 – 25)
Hasil Penelitian
20
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 17, No. 1 Februari 2020 (Hal 19 – 25)
Hasil Penelitian
21
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 17, No. 1 Februari 2020 (Hal 19 – 25)
Hasil Penelitian
Tabel 1. Nilai gizi kadar protein pada tempe kacang merah dengan penambahan beras merah.
Kandungan Protein ( ± SD)
Lama fermentasi Persentase Beras Merah yang digunakan (%)
0 0,52 10
(Jam)
24 20,1±1,23 20,93± 0,57 20,8±1,83 20,61
36 20,56±1,8 22,31± 0,24 21,21±0,70 21,36
20,33 21,62 21,0
22
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 17, No. 1 Februari 2020 (Hal 19 – 25)
Hasil Penelitian
22.5
22
21.5
Kadar Protein (%)
21 24
20.5
36
20
19.5
19
18.5
0 0.52 10
Konsentrasi Beras Merah (%)
Gambar 1. Persentase kadar protein pada tempe kacang merah dengan penambahan beras
merah berdasarkan konsentrasi beras merah (%)
23
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 17, No. 1 Februari 2020 (Hal 19 – 25)
Hasil Penelitian
22.5
22
Kadar Protein (%)
21.5 0
21
0,52
20.5
10
20
19.5
19
24 Lama36Fermentasi (jam)
Gambar 2. Persentase kadar protein pada tempe kacang merah dengan penambahan beras
merah beradasarkan lama fermentasi (jam)
24
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 17, No. 1 Februari 2020 (Hal 19 – 25)
Hasil Penelitian
Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Kasmidjo. 1990. Tempe: Mikrobiologi Dan
Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Biokimia, Pengolahan Serta
Penebar Swadaya. Jakarta Pemanfaatannya. UGM. Yogyakarta.
Astuti, M., Meliala, Anderanyta., Fabien, Lestari, E. 2005. Pengaruh Penambahan
Dalais., Whiq, Mark. 2000. Tempe Bekatul Sebagai Bahan Pengisi Tempe
nutrious and healthy food from Terhadap Kadar Protein Tempe
Indonesia Asia Pacific J Clin Nutry Kedelai. Skripsi UMS.
(2000) 9 (4): 322-325. Mulyani.2006. Kadar Protein Tempe Dari
http://iqbalali.com/2008/05/07/buat- Biji Polong-Polongan Dengan
tempe-yuuuuk/. (diakes pada tanggal Penambahan Tepung Beras.UMS.
27 agustus 2018). Surakarta
Buckle, K.A, Edwards. R.a, Fleet. G. H., Saono, S.S. Brotonegoro, Abu Bakar T J.
dan Wotton, M. 1997. Ilmu pangan. Basuki dan I.G.P Badjira. 1976.
Penerjemah Hari Purnomo dan Mocrobiological studies on Tempeh,
Adiono. UI. Jakarta. Kecap and Tauco. ASEAN projection
Ferlina, F. 2009. Tempe. soybean and protein rich foods.
http://www.adln.lib. Suliantri, Warianti, PR. 2000. Mikrobiologi
unair.ac.id/go.php dalam Pengolahan dan Keamanan
Fibriyanti, Y.W, 2012. Kajian Kualitas Pangan. Alumni. Bandung.
Kimia dan Biologi Beras Merah Wicaksono, A.T. 2014. Pengaruh
(Oriza nivara) dalam beberapa ketebalan dan persen aerasi kemasan
Pewadahan Selama Penyimpanan. terhadap sifat fisikokimiatempe grits
Skripsi Universitas Sebelas Maret. kacang merah (Phaseolus vulgaris L.).
Surakarta. IPB. Bogor.
Handoyo, T. & Morita, N., 2006. Winarno, FG. 1980. Kimia Pangan dan
Structural and functional properties of Gizi. Gramedia. Jakarta
fermented soybean (Tempeh) by using Winarno, F.G.1993. Pangan, Gizi,
Rhizopus oligosporus. International Teknologi, dan Konsumen. Gramedia.
Journal of Food Jakarta.
Properties,9(2),pp.347–355 Winarno, FG. 2004. Pengantar Teknologi
Hidayat, N. 2008. Fermentasi Pangan. Gramedia. Jakarta.
Tempe.http://ptp2007.files.wordpress. Winarsih, H. 2002. Pangan Fungsional
com/2008/03/fermentasi-tempe.pdf dan Kontribusinya seminar online
(diakses 21 Mei 2019). Charisma ke-2.
Jaisan, C. 2013. Optimizing of
fermentation process of red bean
tempe. Skripsi IPB. Bogor.
25