Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS MENDALAM TENTANG

WACANA ARGUMENTASI DAN PERSUASI

MAKALAH

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Penilaian Akhir Tahun Semester 1

Disusun oleh:
1. Alfatt Ghany Abimanyu (02)
2. Andira Nalindra P.A (03)
3. Charezta Aulya P (10)
4. Dimas Ardiansyah (14)
5. Eka Puji Lestari (15)
6. Julfika Dwi A (19)
7. Lubna Arisya N (23)
8. Nadine Diva Alda R (27)
9. Nerinda Fista M (29)
10. Vivi Sofiana (34)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KESAMBEN
KELAS XI BIOKIMIA 1
AGUSTUS 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul "Analisis Mendalam Tentang Wacana Argumentasi daAtas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Cacuk Harsoyo, S.Pd., selaku kepala sekolah SMAN 1 Kesamben yang telah
memberikan bimbingan, saran, ide, dan juga kesempatan untuk menggunakan fasilitas sekolah
untuk menunjang pembuatan makalah;
2. Ibu Erlina Kurniawati, S.Pd., Gr., selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan
dukungan, bimbingan, dan masukan kepada kamu;
3. Bapak Dwi Widodo Edi Supramono S.S., selaku guru pembimbing kami, yang
memberikan dorongan dan masukan kepada kami;
4. Bapak dan Ibu guru SMAN 1 Kesamben yang telah memberikan bekal ilmu, dan
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Terakhir, dan Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan
makalah ini.

Kesamben, 16 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ciri-Ciri Wacana Argumentasi dan Persuasi
2.2 Tujuan yang ingin Dicapai Melalui Pemaparan Argumentasi dan Persuasi
2.3 Syarat Topik Wacana Argumentasi dan Persuasi
2.4 Struktur atau Susunan Wacana Argumentasi

BAB III PENUTUP


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wacana argumentasi menjadi salah satu aspek yang sangat relevan dalam dunia komunikasi
dan pengembangan pemikiran. Di era informasi yang semakin berkembang pesat ini, manusia
dituntut untuk mampu menyampaikan pendapat dan pandangan dengan lebih efektif dan
persuasif. Wacana argumentasi menawarkan landasan kuat bagi setiap individu dalam
menyusun argumen yang berdasarkan logika dan fakta. Tidak hanya berperan dalam
komunikasi sehari-hari, wacana argumentasi juga memiliki peran penting dalam konteks
akademis, profesional, dan politik. Makalah ini dipilih karena pentingnya pemahaman
mengenai wacana argumentasi dalam menghadapi tantangan kompleks dalam berkomunikasi
dan menyampaikan gagasan di tengah masyarakat yang semakin dinamis.

Kemampuan untuk mengorganisasi pemikiran dengan argumen yang kuat dan meyakinkan
menjadi keterampilan kritis bagi setiap individu. Dalam konteks akademis, siswa dihadapkan
pada tugas-tugas seperti membut karya ilmiah, melakukan presentasi, atau berpartisipasi dalam
perdebatan. Menguasai wacana argumentasi memungkinkan para siswa untuk mengemukakan
gagasan mereka secara lebih terstruktur dan persuasif, sehingga mampu menyakinkan para
pembaca atau pendengar tentang kebenaran argumen yang mereka sampaikan. Selain itu,
pemahaman yang mendalam tentang wacana argumentasi juga membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis yang merupakan kunci untuk
menciptakan pemikiran yang berkualitas tinggi.

Pemilihan judul "Wacana Argumentasi" bertujuan untuk membuka wawasan dan pemahaman
yang lebih luas tentang pentingnya keterampilan wacana argumentasi dalam berbagai aspek
kehidupan. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi siswa, akademisi, dan masyarakat umum yang ingin meningkatkan
kemampuan komunikasi mereka. Melalui pemahaman mendalam tentang wacana argumentasi,
diharapkan akan muncul pemikiran yang lebih kritis, solutif, dan didukung oleh fakta,
sehingga mampu membentuk masyarakat yang lebih responsif dan berkualitas dalam
merespons berbagai perubahan dan tantangan zaman.
1.2 Ramusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
a. Bagaimana cara memahami teks argumentasi dan persuasi?
b. Bagaimana struktur dan langkah-langkah dalam menyusun wacana argumentasi dan
persuasi?
c. Bagaimana mempertimbangan dan kekeliruan dalam wacana argumentasi dan persuasi?
1.3 Tujuan
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, tujuan penulisan makalah ini
yaitu:
a. Mendeskripsikan cara memahami teks argumentasi dan persuasi
b. Mendeskripsikan apa saja struktur dalam menyusun wacana argumntasi dan langkah-
langkah dalam penyusunannya.
c. Mendeskripsikan pertimbangan dan kekeliruan dalam wacana argumentasi
dan persuasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wacana Argumentasi dan Persuasi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Edisi V, teks adalah naskah yang
berupa
kata-kata asli dari pengarang atau wacana
tertulis. Sementara argumentasi adalah
alasan untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan. Pengertian lain
diungkapkan oleh
Toulmin, dkk. (1979:13), Sebuah argumen,
dalam arti deretan penalaran, adalah
rangkaian pernyataan
posisi dan alasan yang saling terkait, yang
diantara keduanya terbangun konten dan
kekuatan posisi
dimana pembicara tertentu berargumen.
Mengacu pada pendapat Toulmin, dkk.,
perlu ditegaskan
bahwa argumen bukanlah alasan, melainkan
rangkaian pernyataan posisi yang
didukung oleh alasan
yang rasional dan logis. Selanjutnya,
Toulmin (1979:13) mengungkapkan
bahwa the word argument
has two distinct colloquial sense: it can refer
either to a “train of reasoning” or,
alternatively, to a
shouting match or other human dispute. Kata
“argumen” memiliki dua pengertian yang
berbeda:
argument dapat merujuk pada "deretan
penalaran" atau dapat pula merujuk pada
perselisihan
pendapat. Dalam pengertian pertama,
argument adalah suatu pernyataan posisi
yang disertai alasan
yang bersifat kuat atau lemah, bisa dipercaya
atau pun tidak, logis atau tidak masuk
akal, serta singkat
ataupun rumit. Lalu, dalam pengertian kedua,
Argumen adalah sesuatu di mana
seseorang
mengemukakan dan mempertahankan
pendapatnya dihadapan orang lain. Dari
pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa argumen adalah
pernyataan posisi yang disertai alasan
yang mencerminkan
penalaran seseorang untuk memperkuat,
menantang, atau mendukung suatu
pendapat yang berupa
rangkaian fakta-fakta dan bukti agar
pendapatnya sulit dibantahkan. Argumen
ini sangat diperlukan.
Apabila argumen tidak kuat, pendapat Anda akan mudah
dipatahkan. Argumen digunakan saat
mengomentari dan menginterpretasi masalah. Saat
mengomentari dan menginterpretasi, digunakan
pandangan pakar agar argumen yang diberikan terarah,
bukan hanya argument pribadi tanpa
pandangan pakar.
Argumentasi adalah suatu jenis karangan yang berusaha
mempengaruhi orang lain dengan
cara menyajikan bukti-bukti sebagai penguat
argumentasi yang dinyatakan secara logis dan
faktual
dengan tujuan pembaca atau pendengar tertarik dengan
yang dikemukakan oleh penulis.
(Hasani,2005:43). Alwasilah (2005:116) berpendapat
argumentasi adalah sebuah esai untuk
membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari
pernyataan. Jadi, argumentasi adalah jenis
pengembangan paragraf yang dibuat untuk menyakini
atau membujuk para pembaca atau pendengar.
Nursisto (1999:43) menyatakan bahwa argumentasi
adalah karangan yang berusaha memberikan
alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan. Karangan
argumentasi pasti memuat argumen, yaitu bukti dan
alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa
pendapat yang disampaikan benar. Argumentasi
merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain,
agar mereka percaya dan akhirnya bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Melalui
argumentasi penulis mampu merangkaikan
faktafakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu
menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal
tertentu itu benar atau tidak (Keraf,2004:3)
Menurut (Keraf, 2004:3), teks persuasi merupakan seni
verbal yang dibuat dengan tujuan agar
bisa menyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan keinginan para penulisnya pada

2.1 Ciri-Ciri Wacana Argumentasi


Seperti halnya jenis wacana yang lain, wacana argumentasi pun dapat ditentukan identitasnya.
Identitas tersebut merupakan ciri-ciri khusus yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan
membedakan wacana argumentasi dengan jenis wacana lainnya. Adapun ciri-ciri wacana
argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Berisi argumen-argumen sebagai upaya pembuktian suatu pendapat atau sikap.
b. Bertujuan meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang dikemukakan penulis.
c. Menggunakan logika atau penalaran sebagai landasan berpikir.
d. Bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi.
e. Bersikap mendesakkan pendapat atau sikap kepada pembaca.
f. Merupakan bentuk retorika yang sering digunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah.
g. Menggunakan bahasa yang bersifat rasional dan objektif dengan kata-kata bermakna
lugas atau denotatif.
h. Alasan, data, atau fakta yang mendukung.
i. Pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
2.4 Ciri-Ciri Teks Persuasi
Ciri teks persuasi yang berikutnya adalah adanya kata ajakan di dalamnya. Keberadaan kata
ajakan tersebut menjadikan kalian lebih mudah mengenai teks persuasi. Beberapa kata ajakan
yang kerap ada di dalam teks persuasi adalah seperti kata lakukanlah, ayo, mari dan lain
sebagainya.
Ciri teks persuasi yang terakhir adalah menghindari konflik. Dimana nantinya teks persuasi
memang dibuat untuk menghindari konflik agar kepercayaan para pembaca tidak hilang
begitu saja. Selain itu, juga bisa mewujudkan suatu kesepakatan antara penulis dengan
pembaca dalam bentuk tindakan sesuai dengan yang ada di dalam teks persuasi.
2.3 Tujuan yang Ingin Dicapai Melalui Pemaparan Argumentasi
Tujuan yang ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Melontarkan pandangan atau pendirian.
b. Mendorong atau mencegah suatu tindakan.
c. Mengubah tingkah laku pembaca.
d. Menarik simpati.
2.4 Syarat Topik Wacana Argumentasi
Topik terdiri dari bagian-bagian pengalaman yang merupakan kesatuan, yang dapat
menurunkan proposisi-proposisi untuk sebuah argumen. Kenyataan-kenyataan yang ada
mengenai sebuah topik dapat dirumuskan dalam pernyataan-pernyataan faktual. Proposisi harus
mengandung kebenaran yang terpercaya sehingga pembaca menerima kebenaran yang
disampaikan penulis. Oleh karena itu, syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menentukan
topik wacana argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Berhubungan dengan pengetahuan kita.
b. Menarik dan sesuai minat; ruang lingkupnya tidak terlalu luas.
c. Memiliki data dan fakta yang objektif.
d. Memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan.
2.5 Struktur atau Susunan Wacana Argumentasi
Dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif adalah berpikir kritis dan logis. Untuk itu, ia
harus bertolak dari fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang ada. Dalam argumentasi disamping
memerlukan kejelasan, memerlukan pula keyakinan dengan perantaraan fakta-fakta itu. Oleh
karena itu, penulis argumentasi harus meneliti kebenaran semua fakta yang digunakannya dan
relevansi kualitas fakta-fakta tersebut dengan maksud yang ingin diungkapkannya. Dalam
mengemukakan argumennya, penulis argumentasi harus memperhatikan struktur atau susunan
wacana argumentasi adalah sebagai berikut.
a. Pembukaan atau pendahuluan adalah bagian yang berfungsi untuk menarik perhatian
pembaca kepada argumen yang akan dikemukakan atau disampaikan dalam tulisan
tersebut.
b. Isi atau tubuh paragraf adalah bagian yang berisi pembuktian kebenaran pendapat yang
dikemukakan penulis, lalu dihubungkan secara logis dan kritis dari semua fakta-fakta,
kesaksian, serta angka-angka yang ada. Dengan demikian, kekuatan argumen harus
dimiliki oleh penulis agar dapat meyakinkan pembaca.
c. Penutup adalah bagian yang berisi kesimpulan, seperti halnya ringkasan isi. Pada bagian
kesimpulan ini, penulis harus bisa meyakinkan pembaca agar melakukan seperti apa yang
ditulisnya
2.6 Syarat-Syarat Wacana Argumentasi
Sebuah wacana dapat dikatakan baik apabila sudah memenuhi syarat-syarat sebuah wacana.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menyusun wacana argumentasi adalah sebagai
berikut:
a. Harus mengetahui benar pokok persoalan yang akan diargumentasikan berikut argumen-
argumennya; harus berusaha mengemukakan permasalahan dengan sejelas-jelasnya
sehingga mudah dipahami pembaca
b. Menggunakan kata-kata denotatif dan disusun dalam kalimat efektif sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman
c. Argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mencapai logis dan benar
d. Evidensi, baik berupa bukti, contoh, maupun alasan-alasan harus dikemukakan
berdasarkan logika atau penalaran budi akal sehingga tersusun sebuah karangan
argumentasi yang logis dan sistematis.
2.7 Langkah-Langkah Menyusun Argumentasi
Langkah-langkah dalam menyusun wacana argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Memilih dan menentukan pokok pembicaraan.
b. Merumuskan pokok pembicaraan dengan kalimat yang jelas.
c. Membuat garis besar; menetapkan tujuan mengumpulkan bahan-bahan berupa fakta,
keterangan, kesaksian orang lain atau ahli; mempelajari pustaka.
d. Mencatat kutipan.
d. Menganalisis, menguji, membandingkan, menghubungkan fakta, keterangan, kesaksian,
catatan, kutipan.
e. Menguraikandan menyusun karangan dengan menarik dan logis;membuat kesimpulan atau
ringkasan; membaca ulang naskah karangan argumentasi guna perbaikan dan penyempurnaan.
2.8 Jenis-Jenis Pertimbangan dalam Berargumen
Dengan menggunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu utama, tulisan argumentasi
yang dibuat dengan tujuan mengubah sikap dan pendapat orang lain harus bertolak dari dasar-
dasar tertentu menuju sasaran yang hendak dicapainya. Dasar-dasar yang harus diperhatikan
sebagai titik tolak argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Pengarang harus mengetahui tentang subjek yang akan dikemukakannya, sekurang-
kurangnya menjadi prinsip-prinsip ilmiahnya.
b. Bersedia mempertimbangkan pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya
sendiri.
c. Berusaha mengemukakan pokok persoalan dengan jelas menyelidiki persyaratan yang
relevan dengan tujuan lain yang tercakup dalam pembahasan.
d. Menyeleksi maksud dan tujuan yang lebih memuaskan penulis untuk menyampaikan
masalahnya.
Untuk membatasi persoalan dan menetapkan titik ketidaksesuaian, sasaran yang harus
ditetapkan untuk diamankan oleh setiap pengarang argumentasi adalah sebagai berikut:
a. Argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mengubah keyakinan orang mengenai
topik yang diargumentasikan
b. Pengarang harus menghindari setiap istilah yang dapat menimbulkan prasangka tertentu
untuk menghindari ketidaksepakatan dalam istilah-istilah
c. Pengarang harus secara tepat menetapkan titik ketidaksepakatan yang diargumentasika
2.11 Jenis-Jenis Teks Argumen dan Persuasi
Teks argumen secara tradisional terbagi atas dua kategori adalah sebagai berikut:
a. Bernalar induktif, bernalar induktif mengajukan konklusi berdasar sejumlah bukti.
b. Bernalar deduktif, bernalar deduktif menggunakan kebenaran umum terhadap sebuah
kasus untuk mendukung suatu kebenaran.
Kedua metode ini jika tidak dipergunakan dengan cermat dapat menghasilkan
kekeliruan berpikir. Ada beberapa komponen sebuah argumen adalah sebagai berikut.
a) Introduction atau lazim disebut exordiam (exhorfation) to the audience, pendahuluan
untuk menarik minat/perhatian pembaca dan memperkenalkan subjek pembahasan.
b) The sis, pernyataan ihwal posisi (sikap) terhadap sebuah isu. Pembaca digiring oleh
penulis untuk menyetujui tesis/proposisi, yakni memihak sebuah posisi.
c) Evidence/proofs, bukti-bukti yang disajikan untuk mendukung sebuah tesis.
d) Opposing arguments, terkadang argumen tandingan perlu disajikan sebelum penulis
menyampaikan argumennya sendiri.
e) Conclusion, kesimpulan maksudnya tiada lain kecuali mengukuhkan tesis yang disebut
sebelumnya.
f) Organisasi pengembangan isi, organisasi pengembangan isi meliputi hal-hal
sebagai berikut.

1. Urutan gagasan yang disampaikan sistematis.


2. Cakupan informasi pendukungnya luas.
3. Pemaparan yang disampaikan harus logis agar pembaca mengerti maksud yang
disampaikan oleh penulis.
4. Tata bahasa, tata bahasa penulisan harus menggunakan bahasa yang baik sesuai
dengan kaidah tata bahasa.
5. Pilihan struktur dan kosakata harus tepat.

2.11 Deskripsi Cara Menganalisis Penulisan Argumentasi Yang Baik Dan Benar
Langkah Menulis Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi bisa kamu buat dengan langkah-langkah di bawah ini:
a. Menentukan tema dan topik apa yang ingin di bahas.
b. Menentukan tujuan dari penulisan paragraf, apakah paragraf ingin ditulis untuk
meyakinkan atau mencari dukungan pembaca.
c. Mengumpulkan berbagai data sebagai
bukti. Memilih jenis pola pengembangan
paragrafnya.
d. Membuat kerangka paragraf yang terdiri dari gagasan utama dan gagasan pendukung.
Melengkapi melengkapi dan mengembangkan paragraf menjadi rangkaian yang utuh.

2.12 Contoh Teks Argumentasi

Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 mengajarkan kepada kita bahwa ketahanan pangan


nasional sangat penting ketika negara lain tidak dapat melepas cadangan
pangan ke pasar global. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan
Bangsa-Bangsa (FAO) memperingatkan kepada negara- negara anggotanya
untuk menjaga ketersediaan pangan nasional di negara masing-masing.
Walaupun stok pangan secara global cukup, karena pandemi Covid-19 meng
haruskan karantina total atau sebagian wilayah, setiap negara anggota harus
bisa mencukupi kebutuhan pangan rakyatnya.
Situas ini mem beri tekanan berat pada rantai pasok pangan karena
perdagangan global menjadi terbatas karena banyak negara menutup
pelabuhan dan perbatasan.
Di dalam negeri sendiri, produksi pangan melibatkan jejaring
petani, pasokan sarana produksi, pengolahan pascapanen, logistik dan
distribusi, hingga perdagangan eceran. Jika salah satu mata rantai
terhambat, pasokan pangan juga akan terganggu.
Kombinasi kedua alasan tersebut di atas menjadi hal yang tidak mudah
bagi negara-negara yang mendapatkan pangan dari pasar internasional.
Situasi itu menjadi lebih berat bagi negara yang menginpor pangan
dalam jumlah besar karena penduduk yang banyak seperti Indonesia.
Oleh karena itu, pandemi Covid-19 makin menegaskan tentang
pemahaman kita bahwa ketahanan pangan harus kita perluas jika
Indonesia ingin memiliki kedaulatan pangan khususnya dan kedaulatan
negara pada umumnya.
Sumber: Buku Paket Cerdas Cergas Berbahasa Dan Bersastra Indonesia
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam penulisan makalah ini tentang "Wacana Argumentasi”, dapat disimpulkan bahwa
wacana argumentasi memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang konsep wacana argumentasi, komponen-
komponen yang relevan, pembaca dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
menyampaikan gagasan dengan lebih efektif dan meyakinkan. Pentingnya pemahaman yang
mendalam mengenai berargumen juga menjadi perhatian khusus, karena dapat menciptakan
lingkungan debat yang lebih sehat dan berintegritas, yang pada gilirannya akan mendukung
pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat secara keseluruhan.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah ini, ada beberapa saran yang dapat diusulkan kepada pembaca:
a. Teruslah Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi: Teruslah berlatih dalam
menyusun wacana argumentasi secara kritis dan analitis. Pelajari lebih lanjut
tentang teknik dan strategi berargumen yang efektif untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi secara persuasif.
b. Terus Belajar dan Mengembangkan Diri: Berbagai keterampilan berargumen
dapat terus dikembangkan melalui pembelajaran dan pengalaman. Jangan ragu
untuk belajar dari pengalaman, menerima masukan dari orang lain, dan terus
berinovasi dalam menyampaikan gagasan.

DAFTAR PUSAKA
Putri,Vanya Karunia Mulia.2022.Teks Argumentasi: Pengertian
Kompas.com. https://amp.kompas.com/skola/read/2022/05/25/090000069/pengertian-
paragraf-argumentasi-dan-ciri-cirinya
Diakses 13 Agustus 2023 pukul 13.00
Teks Argumentasi: Ciri-ciri, Struktur, Unsur-unsur, Jenis-jenis Teks Argumentasi
Upi.Edu. http://repository.upi.edu/1285/3/s_c0151_053595_chapter2.pdf
Diakses 13 Agustus 2023 pukul 12.00
Heny Marwati,K.Waskitaningtias.2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Jakarta:Kementrian Pendidikan,Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indoensia 2021
Diakses 13 Agustus 2023 pukul 15.00

Anda mungkin juga menyukai