1. Angka Kontak Indikator untuk mengetahui Jumlah Peserta 150 per Komunikasi aksesabilitas dan terdaftar yang mil orang pemanfaatan pelayanan melakukan kontak primer oleh peserta terdaftar komunikasi dengan BPJS di Puskesmas. Kontak Puskesmas dikali komunikasi bila peserta JKN 1000 dibagi total (per nomor identitas peserta) jumlah peserta yang terdaftar mendapatkan terdaftar di pelayanan kesehatan (kontak Puskesmas. sakit maupun sehat) di Catatan untuk kinerja Puskesmas Puskesmas: Catatan: 1 (satu) orang 150 permil- 250 permil dianggap 1 (satu) kunjungan = 100% dihilangkan dalam 1 (satu) bulan tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta. 2. Kelengkapan Keleng kapan penulisan No. Jumlah rekam medik 100 % pengisian identitas register, nama lengkap rawat jalan yang diisi pasien dalam rekam pasien, tanggal lahir, alamat lengkap dibagi jumlah medik dalam rekam medic rekam medik rawat jalan dikali 100% II. Ruangan Pemeriksaan Umum
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik 100 % pengisian rekam dalam 24 jam setelah selesai rawat jalan yang diisi medic pelayanan, diisi oleh tenaga lengkap dibagi jumlah medis dan atau paramedis rekam medik rawat (identitas, SOAP, KIE, askep, jalan dikali 100% diagnosis, kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS) 2. Rasio Rujukan Kasus non spesialistik adalah Jumlah rujukan kasus < 5% Rawat Jalan Non kasus terkait 144 diagnosa non spesialistik dibagi Spesialistik yang harus ditangani di jumlah rujukan dikali Puskesmas serta kriteria Time- 100 % Age-Complication-Comorbidity Catatan kinerja (TACC). Kelayakan rujukan Puskesmas: kasus tersebut berdasarkan < 5% = 100% kesepakatan dalam bentuk 5- 7,5 % =75% perjanjian kerjasama antara >7,5-10 %=50% BPJS Kesehatan, Puskesmas, >10-15 %=25% Dinkes Kabupaten/Kota dan >15% = 0% organisasi profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis 3. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 % hipertensi standar meliputi :a. Pengukuran hipertensi usia ≥ 15 mendapatkan tekanan darah dilakukan tahun di wilayah pelayanan minimal satu kali sebulan di kerjanya yang kesehatan sesuai fasilitas pelayanan kesehatan mendapatkan standar b. Edukasi perubahan gaya pelayanan kesehatan hidup dan / atau kepatuhan sesuai standar dibagi minum obat jumlah estimasi c. Melakukan rujukan jika penderita hipertensi diperlukan. Tekanan Darah usia ≥ 15 tahun yang Sewaktu (TDS) lebih dari 140 berada didalam wilayah mmHg ditambahkan pelayanan kerjanya berdasarkan terapi farmakologi angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%. 4. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 % diabetes mellitus standar yang meliputi : Diabetes Mellitus usia > mendapatkan a. Pengukuran gula darah 15 tahun di dalam pelayanan dilakukan minimal satu kali wilayah kerjanya yang kesehatan sesuai sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan standar kesehatan pelayanan kesehatan b. Edukasi perubahan gaya sesuai standar dalam hidup dan / atau nutrisi kurun waktu satu tahun c. Melakukan rujukan jika dibagi jumlah estimasi diperlukan.Tekanan Darah penderita Diabetes Sewaktu (TDS) lebih dari 140 Mellitus usia > 15 tahun mmHg ditambahkan pelayanan yang berada di dalam terapi farmakologi wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%. III. Ruangan Kesehatan Lansia
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik 100 % pengisian dalam 24 jam setelah selesai rawat jalan yang diisi rekam medik pelayanan, diisi oleh tenaga lengkap dibagi jumlah medis dan atau paramedis rekam medik rawat (identitas, SOAP, KIE, askep, jalan dikali 100% diagnosis, kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS) 2. Rasio Peserta Penyakit kronis masuk Prolanis Jumlah peserta 50 % Prolanis Rutin yaitu Diabetes Melitus dan Prolanis yang rutin Berkunjung ke Hipertensi. berkunjung ke FKTP (RPPB) Aktifitas Prolanis: Puskesmas dibagi (1)Edukasi Klub jumlah Peserta (2) Konsultasi Medis Prolanis terdaftar di (3) Pemantauan Kesehatan Puskesmas dikali melalui pemeriksaan penunjang 100% (4) Senam Prolanis Catatan untuk kinerja (5) Home visit/kunjungan rumah Puskesmas: (6) Pelayanan Obat secara rutin 50% - 90% = 100%; (obat PRB) 3. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 % hipertensi standar meliputi : hipertensi usia ≥ 15 mendapatkan a. Pengukuran tekanan darah tahun di wilayah pelayanan dilakukan minimal satu kali kerjanya yang kesehatan sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan sesuai standar kesehatan pelayanan kesehatan b. Edukasi perubahan gaya sesuai standar dibagi hidup dan / atau kepatuhan jumlah estimasi minum obat penderita hipertensi c. Melakukan rujukan jika usia ≥ 15 tahun yang diperlukan. Tekanan Darah berada didalam wilayah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 kerjanya berdasarkan mmHg ditambahkan pelayanan angka prevalensi terapi farmakologi Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%. 4. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 % diabetes mellitus standar yang meliputi : Diabetes Mellitus usia mendapatkan a. Pengukuran gula darah > 15 tahun di dalam pelayanan dilakukan minimal satu kali wilayah kerjanya yang kesehatan sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan sesuai standar kesehatan pelayanan kesehatan b. Edukasi perubahan gaya sesuai standar dalam hidup dan / atau nutrisi kurun waktu satu tahun c. Melakukan rujukan jika dibagi jumlah estimasi diperlukan.Tekanan Darah penderita Diabetes Sewaktu (TDS) lebih dari 140 Mellitus usia > 15 mmHg ditambahkan pelayanan tahun yang berada di terapi farmakologi dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%. IV. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
ET 1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik rawat 100 % pengisian dalam 24 jam setelah selesai jalan yang diisi lengkap rekam medik pelayanan, diisi oleh tenaga dibagi jumlah rekam medik medis dan atau paramedis rawat jalan dikali 100% (identitas, SOAP, KIE, askep, diagnosis, kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS) 2. Rasio gigi Pelayanan kuratif kesehatan Jumlah gigi tetap yang di >1 tetap yang gigi dan mulut yang dilakukan tambal permanen ditambal di Puskesmas, dinilai dengan dibandingkan dengan gigi terhadap gigi membandingkan perlakuan tetap yang dicabut. tetap yang tambal/cabut gigi tetap Catatan kinerja Puskesmas: dicabut >1 = 100% 0,75 - 1 = 75 %, 0,5 - < 0,75= 50 % 0,25 - <0,5= 25 % < 0,25 =0% 3. Bumil yang Pelayanan kesehatan gigi Jumlah ibu hamil (minimal 100% mendapat ibu hamil minimal 1 kali 1x selama kehamilan) yang pelayanan selama kehamilan di mendapat pelayanan kesehatan gigi Puskesmas kesehatan gigi di (konseling/pemeriksaan/pera Puskesmas dibagi jumlah watan) ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas dikali 100% 4. Kelengkapa Kelengkapan pengisian data Jumlah informed consent 100 % n pengisian informed consent meliputi tindakan poli gigi yang diisi informed identitas pasien, informasi lengkap dibagi jumlah consent (diagnosis dan tata cara informed consent di tindakan kedokteran, tujuan pelayananpoli gigi dikali tindakan kedokteran yang 100% dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis dari tindakan yang akan dilakukan serta perkiraan pembiayaan) dan tanda tangan saksi serta pemberi layanan.
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik 100 pengisian dalam 24 jam setelah selesai rawat jalan yang diisi rekam medik pelayanan, diisi oleh tenaga lengkap dibagi jumlah medis dan atau paramedis rekam medik rawat (identitas, SOAP, KIE, askep, jalan dikali 100% diagnosis, kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS) 2. Kelengkapan Kelengkapan pengisian data Jumlah informed 100 % pengisian informed consent meliputi consent tindakan KIA informed identitas pasien, informasi yang diisi lengkap consent (diagnosis dan tata cara dibagi jumlah informed tindakan kedokteran, tujuan consent di pelayanan tindakan kedokteran yang KIA dikali 100% dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis dari tindakan yang akan dilakukan serta perkiraan pembiayaan) dan tanda tangan saksi serta pemberi layanan.
1. Cakupan Pelayanan konseling gizi Jumlah konseling gizi 5% pelayanan untuk semua pasien di pasien di Puskesmas konseling Puskesmas tahun berjalan dibandingkan jumlah gizi kunjungan pasien ke Puskesmas per tahun dikali 100% Catatan untuk kinerja Puskesmas: > 5% = 100%; > 4 - <5% = 75%; >3 - 4%=50%; >2 - 3%=25% <1-2 % = 0%
1. Kesesuaian Evaluasi kesesuaian item Jumlah item obat di 80 % item obat yang obat yang tersedia di Puskemas yang tersedia dalam Puskesmas terhadap Fornas sesuai dengan Fornas Fornas FKTP, diralat menjadi FKTP dibagi jumlah Evaluasi kesesuaian item item obat yang obat yang tersedia di tersedia di Puskemas Puskesmas terhadap Fornas dikali 100 %. FKTP. Perhitungan evaluasi Contoh: Jumlah obat kesesuaian item obat yang Puskesmas yang tersedia dengan Fornas sesuai dengan fornas dilakukan setiap bulan. 297 item, yang tersedia 513 item, maka % kesesuaian =297/513x 100 %= 57,89% 2. Ketersediaan Tersedianya obat dan vaksin Bila obat tersedia 85% obat dan vaksin untuk pelayanan kesehatan untuk pelayanan di terhadap 20 dasar terhadap 20 item obat Puskesmas maka item obat indikator (Albendazol, diberi angka 1, bila indikator Amoxicillin 500 mg, obat tidak tersedia Amoxicillin syr, untuk pelayanan di Dexamethason tab, Puskesmas maka Diazepam 5 mg/ml amp, diberi angka 0 Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (catatan : bila obat (sebagai HCL) amp, tidak dibutuhkan oleh Fitomenadion (Vitamin K) inj, Puskesmas dan tidak Furosemide 40 mg/HCT, tersedia (kosong) di Garam Oralit, Puskesmas tersebut Glibenklamid/Metformin, maka dalam format Captopril, Mg SO4 inj, pelaporannya ditulis Magnesium Maleat 0,200 mg N/A, dan dalam - 1 ml, Obat Anti TB Dewasa, perhitungan dianggap Oksitosin amp, Paracetamol bernilai 1). 500 mg, Tablet Tambah Perhitungan diperoleh Darah, Vaksin BCG, Vaksin dengan cara = Jumlah TT, Vaksin kumulatif item obat DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib), indikator yang tersedia ditambah dengan keterangan di Puskesmas dibagi Pemilihan obat dan vaksin 20 dikali 100 % 20 item tersebut adalah sesuai dengan pedoman Indikator Kinerja Kementerian pada Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes Ditjen Farmalkes Kemkes RI. Penilaian ketersediaan obat dan vaksin dilakukan setiap bulan. 3. Pemakaiananti Penggunaan antibiotika pada Jumlah Penggunaan ≤ 20 % biotikpadapeny penatalaksanaan kasus Antibiotika pada akit ISPA non ISPA non pneumoni per ISPA non pneumonia lembar resep terhadap Pneumonia dibagi seluruh kasus tersebut, Jumlah kasus ISPA diralat menjadi Penggunaan non Pneumonia antibiotika pada dikali 100 % penatalaksanaan kasus Catatan kinerja ISPA non pneumoni per Puskesmas : lembar resep terhadap ≤ 20% = 100% seluruh kasus tersebut. 21-40 % =75% Penggunaan antibiotik pada 41-60 % = 50% penatalaksanaan kasus 61-80 % = 25% ISPA non-pneumonia > 80 % = 0% memiliki batas toleransi maksimal sebesar 20%. Data sampel diambil dari resep dengan diagnosa penyakit misal seperti ISPA ats (acute upper respiratory tract infection) (diagnosa dokter/perawat tidak spesifik), pilek (common cold), batuk-pilek, otitis media, sinusitis atau dalam kode ICD X berupa J00, J01, J04, J05, J06, J10, J11. 4. Penggunaan Penggunaan antibiotika pada Jumlah penggunaan ≤8% antibiotika pada penatalaksanaan kasus diare Antibiotika pada penatalaksanaa non spesifik terhadap diare non spesifik n kasus diare seluruh kasus tersebut, dibagi jumlah kasus non spesifik diralat menjadi Penggunaan diare non spesifik antibiotika pada dikali 100 % penatalaksanaan kasus diare Catatan kinerja non spesifik terhadap Puskesmas : seluruh kasus tersebut. ≤ 8 % = 100% Penggunaan antibiotik pd 9 - 20 % =75% penatalaksanaan kasus diare 21 - 40 % = 50% non-spesifik memiliki batas 41 - 60 % = 25% toleransi maksimal 8 %. > 60% = 0% Diare Non Spesifik meliputi Gastroenteritis, penyebab tidak jelas, virus, dll (non bakterial). Data diambil jika diagnosa ditulis diare mencret atau sejenisnya atau dalam kode ICD X berupa A09 dan K52. 5. Penggunaan Penggunaan injeksi pada Jumlah penggunaan ≤1% Injeksi pada penatalaksanaan kasus injeksi pada myalgia myalgia myalgia terhadap seluruh dibagi jumlah kasus kasus tersebut, diralat myalgia dikali 100% menjadi Penggunaan injeksi Catatan kinerja pada penatalaksanaan kasus Puskesmas: myalgia terhadap seluruh ≤ 1 % = 100% kasus tersebut. Penggunaan 2 - 10 % =75% injeksi pada 11 - 20 % = 50% penatalaksanaan kasus 21 - 30 % = 25% myalgia dengan batas > 30 % = 0% toleransi maksinal 1%. Data diambil jika diagnosa ditulis nyeri otot, pegal-pegal sakit pinggang, atau sejenisnya yang tidak membutuhkan injeksi (misal vitamin B1) 6. Rerata item rerata item obat per lembar Jumlah item obat per ≤ 2,6 % obat yang resep terhadap seluruh lembar resep dibagi diresepkan kasus tersebut. Rerata item jumlah resep obat perlembar resep Catatan kinerja dengan batas toleransi 2,6. Puskesmas: ≤ 2,6 = 100% 2,7 - 4 =75% 5 - 7 = 50% 8 - 9 = 25% >9 = 0% 7. Penggunaan Prosentase penggunaan Jumlah % capaian 68 % Obat Rasional antibiotika pada masing-masing (POR) penatalaksanaan kasus indikator peresepan ISPA non pneumoni, diare dibagi jumlah non spesifik, injeksi pada komponen indikator penatalaksanaan kasus peresepan dengan myalgia dan rerata item obat rumus = {[(100- per lembar resep terhadap a)x100/80]+[(100- seluruh kasus tersebut. b)x100/92]+[(100- c)x100/99]+[(100- d)x4/1,4]}/4 Catatan : a) % Pengg. AB pada ISPA non Pneumonia = Jumlah Pengg. AB pada ISPA non Pneumonia/Jumlah kasus ISPA non Pneumonia x 100 % Jika a ≤ 20 %, maka persentase capaian indikator kinerja POR untuk poin tersebut adalah 100 %. b) % Pengg. AB pada Diare non Spesifik = Jumlah Pengg. AB pd diare non spesifik/Jumlah kasus diare non spesifik x 100 % Jika b ≤ 8 %, maka persentase capaian indikator kinerja POR untuk poin tersebut adalah 100 %. c) % Pengg. Injeksi pada Myalgia =Jumlah Pengg. Injeksi pada myalgia/Jumlah kasus myalgia x 100 % Jika c ≤ 1 %, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 100 %. d) Poin d dihitung dengan cara mempersentasekan rerata item dengan cara = nilai rerata item obat yang diresepkan/4 x 100%. Rumus rerata item obat yang diresepkan = Jumlah item obat/jumlah lembar resep. Jika d ≤ 2,6 item, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 100 % Jika d ≥ 4 item, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 0 %.
1.Kesesuaian jenis Wa 50 Jenis pelayanan Jumlah jenis pelayanan 60% pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, yang tersedia dibagi laboratorium Hematokrit, Hitung eritrosit, Jumlah standar jenis dengan standar Hitung trombosit, Hitung pelayanan (50) dikali lekosit, Hitung jenis lekosit, 100% LED, Masa perdarahan dan Masa pembekuan. b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total, Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL. c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria dan Jamur permukaan. d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, VDRL, HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue. e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen). f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik. ktumulaipasiendiambil sample sampaidenganmenerimahasil yang sudahdiekspertisisesuaijenis pemeriksaandankebijakanten tangwaktutunggupenyerahan hasil 2. Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil Jumlah pasien dengan 100 % tunggu sample sampai dengan waktu tunggu penyerahan hasil menerima hasil yang sudah penyerahan hasil pelayanan diekspertisi sesuai jenis pelayanan laboratorium laboratorium pemeriksaan dan kebijakan sesuai jenis tentang waktu tunggu pemeriksaan dan penyerahan hasil kebijakan dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali 100% 3. Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu Jumlah pemeriksaan 100 % pemeriksaan pelayanan laboratorium mutu internal yang baku mutu memenuhi +2SD- -2SD memenuhi standar internal (PMI) (Standar Deviasi) oleh minimal 1 (satu) Tenaga Puskesmas yang parameter dari kompeten, dilakukan hematologi, Kimia evaluasi, analisa dan tindak Klinik, serologi, dan lanjut, diralat menjadi bakteriologi dibagi Pemeriksaan mutu jumlah pemeriksaan pelayanan laboratorium oleh dalam 1 (satu) bulan Tenaga Puskesmas yang dikali 100% kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut 4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin Jumlah pemeriksaan 100 % Hemoglobin pada pada ibu hamil minimal 1 Hemoglobin minimal 1 ibu hamil (satu) kali selama kehamilan (satu) kali pada ibu oleh tenaga yang kompeten hamil dibagi jumlah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas dikali 100% 5. Kelengkapan Kelengkapan pengisian data Jumlah informed 100 % pengisian informed consent meliputi consent laboratorium informed identitas pasien, informasi yang diisi lengkap consent (diagnosis dan tata cara dibagi jumlah informed tindakan kedokteran, tujuan consent di tindakan kedokteran yang pelayananlaboratorium dilakukan, alternatif tindakan dikali 100% lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis dari tindakan yang akan dilakukan serta perkiraan pembiayaan) dan tanda tangan saksi serta pemberi layanan.
IX. Ruangan Pelayanan TB
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET 1. Kelengkapan Rekam medik yang Jumlah rekam medik 100 % pengisian rekam lengkap dalam 24 jam rawat jalan yang diisi medik setelah selesai pelayanan, lengkap dibagi jumlah diisi oleh tenaga medis rekam medik rawat dan atau paramedis jalan dikali 100% (identitas, SOAP, KIE, askep, diagnosis, kode ICD X, kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)
1. Kelengkapan Kelengkapan pengisian Jumlah informed 100 % pengisian data informed consent consent gawat darurat informed meliputi identitas pasien, yang diisi lengkap consent informasi (diagnosis dan dibagi jumlah informed tata cara tindakan consent di pelayanan kedokteran, tujuan tindakan gawat darurat dikali kedokteran yang dilakukan, 100% alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis dari tindakan yang akan dilakukan serta perkiraan pembiayaan) dan tanda tangan saksi serta pemberi layanan.
1. Bed Occupation Pemakaian tempat tidur di Jumlah hari 10% - Rate(BOR) Puskesmas rawat inap pada perawatan dalam 1 60% kurun waktu tertentu diralat bulan dibagi hasil kali menjadi Pemakaian tempat jumlah tempat tidur tidur di Puskesmas rawat dengan jumlah hari inap setiap bulan dan rata- dalam 1 bulan ybs rata setahun Jumlah hari Catatan kinerja perawatan dalam 1 bulan Puskesmas, diralat menjadi : 10% - 60% = 100% >60 - 70% = 75% >70 - 80% = 50% >80 - 90% = 25% <10% atau >90% = 0% 2. Kelengkapan Rekam medik yang telah diisi Jumlah rekam medis 100% pengisian rekam lengkap pada pelayanan yang lengkap dibagi medik rawat inap rawat inap oleh staf medis jumlah rekam medis dan atau tenaga yang per bulan di diberikan pelimpahan pelayanan rawat inap kewenangan, meliputi dikali 100% kelengkapann pengisian identitas, SOAP, KIE, asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume medis, surat pemulangan, informed concent, monitoring rujukan, monitoring pra, selama dan sesudah pemberian anestesi dan laporan operasi
1.Kepatuhan petugas Petugas menggunakan APD Jumlah prosentase 100% menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada kepatuhan petugas saat melaksanakan tugas di terhadap prosedur UGD/ruang tindakan, penggunaan APD laboratorium, KIA/KB, gigi, dibagi jumlah persalinan, penanganan petugas yang diamati limbah, penanganan linen, (UGD/ruang tindakan, penanganan alat paska laboratorium, KIA/KB, tindakan, sesuai dengan gigi, persalinan, panduan, kebutuhan dan penanganan limbah, indikasi pemakaian untuk penanganan linen, meminimalkan terjadinya penanganan alat risiko infeksi paska tindakan ) 2. Kepatuhan Prinsip pinsip sterilisasi Jumlah prosentase 100% prosedur desinfeksi dilaksanakan dengan kepatuhan petugas dan/atau sterilisasi tahapan pemilahan alat kotor terhadap prosedur alat setelah tindakan dan bersih, proses desinfeksi dan/atau precleaning, cleaning, sterilisasi alat dibagi desinfeksi, dan/atau jumlah petugas yang sterilisasi sesuai dengan diamati (UGD/ruang regulasi yang ditetapkan dan tindakan, persalinan, klasifikasi Spaulding tentang gigi, KIA-KB) penanganan alat medis risiko rendah (non kritis), sedang (semi kritis), dan tinggi (kritis). 3. Kepatuhan Prosedur pencegahan Jumlah langkah 100% prosedur pencegahan penularan infeksi melalui kepatuhan prosedur penularan infeksi transmisi air-borne melalui pencegahan penataan ruang periksa, penularan dibagi penempatan pasien, maupun seluruh langkah transfer pasien dilakukan prosedur yang dinilai sesuai dengan dikali 100%, diralat Pembersihan kamar dengan menjadi: Jumlah benar setiap hari selama prosentase pasien tinggal di puskesmas kepatuhan prosedur dan pembersihan kembali pencegahan setelah pasien keluar pulang penularan dibagi harus dilakukan sesuai seluruh prosedur standar atau pedoman yang dinilai dikali pengendalian infeksi. 100% 4. Kebersihan Halaman dan seluruh Jumlah ruangan dan 100% lingkungan pelayanan ruangan Puskesmas terawat halaman pelayanan berdasarkan 5 R dengan 5 R meliputi rapi, yang terawat dengan ringkas, resik, rawat, rajin. 5 R dibagi jumlah Seluruh permukaan seluruh lingkungan datar, bebas ruangan/halaman debu, bebas sampah, bebas Puskesmas dikali serangga (semut, kecoa, 100% lalat, nyamuk) dan binatang pengganggu (kucing, anjing, tikus) dan dibersihkan secara terus menerus 5 Pembuangan Pembuangan limbah benda Jumlah safety box 100% limbah benda tajam tajam/pecahan kaca dengan jarum suntik memenuhi standar memenuhi standar bila jarum yang tidak ditekuk, suntik habis pakai tidak dipatahkan, tidak ditekuk, dipatahkan, tidak disarungkan kembali disarungkan kembali dibagi jumlah safety (recapping), dibuang dalam box yang diamati wadah penampung limbah dikali 100%. benda tajam/safety box dekat lokasi,wadah ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah