Anda di halaman 1dari 2

Tugas kelompok Sosiologi Korupsi

Anggota: 1. Emelia diwnta (5012111033)

2.

3.

4.

1. Hedonisme adalah suatu perilaku yang cenderung hanya memikirkan kesenangan. Namun,
gaya hidup ini sebenarnya tak datang begitu saja. Ada beberapa faktor yang akan dapat
memicu seseorang akan menjadi penganut paham hedonisme, baik itu faktor yang ada
dalam diri sendiri (internal) ataupun dari luar (eksternal). Contohnya, seorang atlit yang
biasa melakukan gaya hidup sehat, hal tersebut merupakan prinsip hidup mereka serta juga
menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.

2. Narsisme adalah sebuah kepribadian dalam diri seseorang akan memunculkan sosok yang
menganggap dirinya adalah sosok yang paling hebat, cenderung mengabaikan kepentingan
orang lain, merasa memiliki privilese lebih besar daripada orang lain dan beranggapan
dirinya adalah sosok yang paling penting (grandiosity, vanity and entitlement). Kepribadian
ini akan memunculkan perilaku seseorang yang selalu berusaha mencari berbagai macam
status dan kemewahan seperti bagaimana dapat memiliki rumah, mobil dan beragam
aksesori diri yang glamor. Tujuannya adalah untuk membuat orang lain terkesan dengan
dirinya dan agar dirinya dianggap sebagai sosok yang hebat di keluarganya dan masyarakat,
meskipun sebenarnya dirinya tidak mampu untuk membiayai kemewahan tersebut.
Koruptor dengan kepribadian narsistik akan berusaha untuk mendapatkan berbagai status
dan kemewahan hidup. Untuk membiayai gaya hidup borjuis seperti inilah yang akan
mendorong mereka untuk tidak segan-segan melakukan korupsi seperti penyuapan dan
penyalahgunaan wewenang. Semakin tinggi gaya hidup yang mereka inginkan, maka upaya
mereka untuk melakukan korupsi akan semakin besar.

3. Yang di maksud oleh hasrat yang berlebihan dalam memiliki adalah keinginan memiliki yang
berlebihan terhadap sesuatu seperti halnya dalam hal ingin memiliki kekuasaan yang lebih
tinggi dari kedudukan ia saat ini. Sehingga membuat seseorang itu melakukan apapun itu
sekali pun hal itu merupakan tindakan yang salah seperti halnya korupsi sebagai contoh juga
adalah seseorang yang serakah akan kekuasaan

4. Kita semua tau hampir semua dari manusia di dunia adalah mahluk yang sangat menjaga
citra dan nama baik mereka di hadapan publik. Bahkan meskipun tidak sesuai dengan
kondisi sebenarnya mereka cenderung tidak perduli dan bahkan melakuksn segala hal
meskipun curang sekalipun hanya untuk mendapatkan validasi dari manusia lain. Hal itulah
yang memicu banyaknya orang yang melalukan korupsi. Gaya hidup elit dengan ekonomi
yang sulit membuat mereka oknum koruptor mau tidak mau melakukan hal yang
bertentangan dengan hukum hanya untuk menjaga citra merek.
Contohnya banyak sekali kita temui di lingkungan kita. Bahkan terkadang kita juga masuk ke
dalam golongan orang yang menjaga citra dan nama baik.
Salah satu kasus baru baru ini yaitu kasus korupsi gubernur papua Lukas Enembe yang
melakukan korupsi dengan penyalahgunaan uang untuk pembelian halhal pribadi dan
menunjang gaya hidup mewahnya. Contoh kecil lainya. Orang orang yangg meminjam
barang orang lain lalu mengupload nya di sosial media seolah milik ppribadi

5. Manusia cenderung pragmatid, pragmatis merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang yang
cenderung berfikir pragtis, sempit, dan instan. Mereka yang memiliki sifat pragmatis ini
menginginkan sesuatu itu dengan kerja atau proses yang cepat dan praktis serta juga
mereka ingin sesuatu hal yang mereka inginkan tercapai tanpa mau berfikir panjang dan
berproses lama. Sebagai contohnya adalah seorang calon pemimpin yang melakukan
penyuapan terhadap masyarakat, dan juga masyarakat lebih menerima uang dalam hal
pemilihan pemimpin mereka tanpa berfikir panjang

6. Menjadi lebih menghargai hasil. Meskipun banyak hal yang dilalui untuk sebuah hasil, tetapi
ada saatnya kita bisa belajar bahwa terkadang hasil yang didapat tidak sebanding dengan
proses yang dilakukan. Namun sebaliknya sebagian orang menilai sebuah hasil lebih penting
biasanya merasa bahwa dengan hasil kita lebih merasa bahwa proses yang telah dijalani
begitu berharga dan tidak sia-sia. Sehingga dalam hal ini sebuah hasil yang dinilai sebagai
simbol kesuksesan dan kemenangan seseorang berupa kepuasan atas kerja kerasnya selama
ini.
Sebagian besar orang sering melakukan kesalahan dalam menggunakan hasil yang telah
didapatkan selama ini. Banyak orang yang berpikir bahwa hasil adalah segalanya, namun
lupa bahwa ada proses panjang dibalik itu semua. peran proses penting dibanding hasil.
setidaknya kita bisa belajar bahwa kadang kala, hasil yang didapatkan tidak sebanding
dengan proses yang dilakukan.

7. Berhadapan dengan orang egois, sesabar, sekuat apa pun bantuan, dan upaya untuk
menjaga harga dirinya, agar tetap dihargai, dapat dimengerti, sampai rela berkorban, tak
akan mempan bila pikiran-hati sudah bercabang dan berduri, ujungnya malah membuka aib
sendiri, berbalik menyakiti. (Supartono JW.18072022).
Di dunia ini, atau di negeri ini, bila "mereka" tidak egois, tentu tidak ada orang/rakyat yang
menderita. Namun manusia terutama bagi mereka yang memiliki hak lebih, kewenangan
lebih cenderung akan lebih tinggi berpotensi untuk menjadi individu yang egois. Para tindak
pidana korupsi yang biasanya adalah orang-orang yang memiliki jabatan penting ataupun
tinggu merupakan contohnya. Segala kebutuhan maupun gaya yang ingin dipenuhi akan
menutupi rasa iba serta rasa profesionalitas yang ada. Adanya rasa egoisme yang tinggi akan
membuat seseorang menutup mata akan fakta yang terjadi dan hanya akan memikirkan diri
sendiri

Anda mungkin juga menyukai