Anda di halaman 1dari 3

Nama: Putri Andini

Nim: PO71240210022

Pendidikan Budaya Anti Korupsi

A. Penyebab korupsi

Faktor umum, internal, eksternal yang menyebabkan Internal


A. Faktor Umum
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi sebagai berikut.
1. Greeds (keserakahan): Perilaku serakah Secara potensial ada di dalam diri setiap orang.
2. Opportunities (kesempatan): keadaan instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa
sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan.3. Needs
(kebutuhan): berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh individu-individu
untuk menunjang hidupnya yang wajar4. Exposures (pengungkapan): berkaitan dengan
tindakan atau konsekuensi Yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku
ditemukan melakukan kecurangan
B. Faktor Internal
• Aspek perilaku individu
1) Sifat tamak/rakus manusia
penyebab seseorang melakukan korupsi adalah karena ketergodaannya akan dunia materi
atau kekayaan yang tidak mampu ditahannya.
2) Moral yang kurang kuatSeorang yang moralnya tidak kuat cenderung mudah tergoda
untuk melakukan korupsi. Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat,
bawahannya, atau pihak yang lain yang memberi kesempatan untuk itu. Moral yang
kurang kuat salah satu penyebabnya adalah lemahnya pembelajaran agama dan etika.
3).Penghasilan yang kurang mencukupi
Penghasilan seorang pegawai selayaknya memenuhi kebutuhan hidup yang wajar.
Apabila hal itu tidak terjadi, seseorang akan berusaha memenuhinya dengan berbagai
cara.
4).Kebutuhan hidup yang mendesak
Contoh kasus:Seorang bidan membuka jasa aborsi wanita hamil dengan bayaran yang
tinggi arena terdesak oleh kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain, suaminya telah di-PHK dari
pekerjaannya. Tidak ada pilihan lain baginya untuk melakukan malpraktik karena
mendapatkan bayaran tinggi.
5) Gaya hidup yang konsumtif Perilaku konsumtif apabila tidak diimbangi dengan
pendapatan yang memadai akan mendorong seseorang untuk melakukan berbagai
tindakan guna memenuhi hajatnya. Salah satu kemungkinan tindakan itu adalah dengan
korupsi.
6) Malas atau tidak mau bekerja
Contohnya,Seorang mahasiswa yang malas berpikir, tidak mau mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen. Untuk mendapatkan nilai yang tinggi, mahasiswa tersebut
menyuruh temannya untuk mengerjakan tugas.
7) Ajaran agama yang kurang diamalkan.
Contohnya,Sebagian mahasiswa tetap mengusahakan jalan pintas dengan cara mengupah
seseorang untuk membuatkan laporan tugas akhir. Tindakan ini jelas-jelas melakukan
kebohongan pada institusi pendidikan dan ganjaran bagi sebuah kebohongan dalam
agama adalah dosa.
• Aspek Sosial Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga. Kaum behavioris
mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi
orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi sifat
pribadinya. Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan dan bukan
memberikan hukuman pada orang ketika ia menyalahgunakan kekuasaann
C. Faktor Eksternal
a. Aspek organisasi
1) Manajemen yang kurang baik sehingga memberikan peluang untuk melakukan korupsi
2) Kultur organisasi yang kurang baik
3) Lemahnya controling/pengendalian dan pengawasan
4) Kurangnya transparansi pengelolaan keuangan
b. Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi
1) Masyarakat enggan menelusuri asal usul pemberian
2) Masyarakat menganggap wajar kekayaan seseorang
3) Masyarakat tidak menyadari bahwa yang dilakukannya juga termasuk korupsi karena
kerugian yang ditimbulkan tidak secara langsung.
4) Dampak korupsi tidak kelihatan secara langsung sehingga masyarakat tidak merasakan
kerugian
5) Masyarakat memandang wajar hal-hal umum yang menyangkut kepentingannya

c. Aspek ekonomi
Gaya hidup yang konsumtif dapat mendorong seseorang menilai segala sesuatu dengan
uang sehingga penghasilannya pun sering dianggap tidak cukup untuk memenuhi ongkos
gaya hidupnya.
d. Aspek politik atau tekanan kelompokSeseorang melakukan korupsi mungkin karena
tekanan orang terdekatnya seperti istri/suami, anak-anak, yang menuntut pemenuhan
kebutuhan hidup.
e. Aspek hukum
Jika dalam suatu negara masih ditemukan aturan-aturan hukum yang diskriminatif,
berpihak, dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas sehingga menjadi multitafsir,
kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain (baik yang sederajat maupun lebih
tinggi), dapat dipastikan kepercayaan masyarakat akan luntur.

Anda mungkin juga menyukai