Keperawata
NIM: 160814201518 n : 8. A
A. PENGERTIAN
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-
sember yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Supervisi memungkinkan seorang
supervisor keperawatan dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diruang yang bersangkutan melalui
analisis secara komprehensif bersama-sama dengan anggota perawat secara
efektif dan efisien (Arwani, 2006). Kegiatan supervisi merupakan proses
memberikan bantuan, bimbingan atau pengajaran, dukungan kepada
seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai kebijakan dan prosedur,
mengembangkan ketrampilan baru, dan memberikan pemahaman yang lebih
luas untuk melakukan tugas dengan lebih baik.
Sedangkan definisi dari supervisi sendiri merupakan proses formal dari
belajar dan dukungan profesional yang memungkinkan perawat praktisi
untuk mengembangkan pengetahuan, dan kompetensi, menerima tanggung
jawab dalam praktiknya dan meningkatkan perlindungan terhadap pasien dan
pelayanan keperawatan yang aman dalam situasi yang kompleks (Sitorus dan
Panjaitan, 2011).
Supervisi adalah suatu kemudahan untuk penyelesaian tugas –tugas
keprawatan merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengobservasi, dan
mendorong. Sedangkan menurut Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi
diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
B. KOMPETENSI
Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :
1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat
dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan.
C. FUNGSI
1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan
mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang
standar asuhan yang telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki
factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan
asuhan keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah
mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support
(supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).
D. PRINSIP
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan
staf dan pelaksana keperawatan.
E. CARA SUPERVISI
1. Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan
agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai
perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
a) Pengarahan harus lengkap
b) Mudah dipahami
c) Menggunakan kata-kata yang tepat
d) Berbicara dengan jelas dan lambat
e) Berikan arahan yang logis
f) Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
g) Pastikan bahwa arahan dipahami
h) Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak
lanjut
2. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,.
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.
F. KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR
Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya
(bittel,a987) adalah sebagai berikut:
a) Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)
G. SUPERVISOR KEPERAWATAN
Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
1. Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi
pelayanan keperawatan diunit kerjanya.
2. Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di
bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam
melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang
berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap,
instalasi rawat jalan dan lain-lain.
3. Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan
kepala seksi.
4. Kepala Bidang keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan
supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara
tidak langsung.