Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

Disusun Oleh

NAMA : FATUR RAHMAN

NIM : 2304010040

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI

TAHUN 2023

I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA TUJUAN

1. Mengetahui alat dan bahan laboratorium yang digunakan.


2. Mengetahui fungsi alat dan bahan laboratorium dan cara pemakaiannya.
3. Mengetahui cara membaca dan menulis nama kemikalia, rumus molekul, bobot
molekul dan derajat kemurnian kemikalia yang ada dalam botol kemas serta
penggunaannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang
dibatasi oleh dinding yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan
beranekaragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen
(Subiyanto, 1998). Peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu
sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode
pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, tempat
dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik
yang bersikap ilmiah (Sudaryanto, 1998). Secara lebih umum laboratorium
diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian
(Depdikbud, 1994). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak
membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan,
ruang terbuka pun dapat menjadi laboratorium. Dalam sebuah praktikum,
praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja, serta fungsi dan
alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat
dan bahan, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna
(Walton, 1998).
Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan
sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan
dalam pelaksanaan praktikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam
pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik
mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses
pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai
jenis dan macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya
memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi (Prabowo, 2009).

II
METODOLOGI
Alat
Alat-alat yang ada di laboratorium kimia dasar
Bahan
Bahan kimia yang ada di laboratorium kimia dasar
Prosedur Kerja
a. Alat-alat yang ada di dalam almari diamati.
b. Minimum dua puluh nama alat dan kegunaannya ditulis sesuai dengan
nomor alat yang ada.
c. Label dalam botol kemasan kemikalia yang telah disediakan asisten
dibaca dan diamati.
d. Rumus kimia, nama kemikalia, bobot molekul, dan derajat
kemurniannya ditulis.
e. Hasil pengamatan pengenalan alat dan bahan kimia dibuat laporan.

III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan Alat-alat Laboratorium

IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Alat dan Fungsinya
Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik maupun
instrumental dari tahap persiapan sampai tahap pengukuran sebagian besar terbuat
dari gelas. Selain itu ada pula alat yang terbuat dari porselin, besi dan karet.
1. Alat-alat yang terbuat dari gelas, yaitu:
a. Tabung reaksi adalah tabung yang dipakai untuk mereaksikan zat.
b. Gelas ukur adalah silinder gelas berskala untuk mengukur volume larutan atau zat
cair dengan tepat. Standar deviasinya kira-kira 1 % dari volume yang sebenarnya.
Gelas ukur bermulut lebar dan bercucuk, lebar mulut sama dengan lebar alasnya.
c. Labu ukur leher panjang
kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini
digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu
ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat
tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas
hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet
volume adalah alat yang digunakan apabila Anda ingin
mengukur volume sebuah cairan kimia dengan ukuran yang lebih
tinggi tingkat akurasinya.
d. Pipet
e. Buret adalah pipet ukur yang panjang yang dilengkapi dengan kran untuk
mengukur volume cairan yang akan dipindahkan sesuai dengan keinginan kita.
Ukurannya bervariasi dari 10 sampai 50 mL terbagi dalam skala-skala kecil sebesar
1/10 mL. Dengan standar deviasi 0,01 mL atau 1%. Pada mikroburet (10 mL)
pembagian skalanya sampai 0,01 mL.
f. Labu Erlenmeyer yaitu labu gelas atau tempat menampung larutan. Erlenmeyer
ada yang berskala dan ada yang tidak berskala, serta ada yang tertutup dan ada yang
tidak tertutup. Dalam volumetric labu Erlenmeyer dipakai untuk menitrasi larutan
yang akan ditetapkan normalitasnya.
g. Labu didih adalah labu gelas yang digunakan untuk mendidihkan larutan.
h. Beker glass adalah bejana dari gelas berbentuk silinder bercucuk, berguna untuk
menampung larutan atau zat. Beker glass ada yang berskala dan ada yang tidak.
i. Kuvet adalah tabung gelas berbentuk silinder atau kubus panjang digunakan untuk
menampung larutan yang akan diukur secara spektrofotometri. Biasanya kuver kubus
berukuran 1 x 1 x 5 cm. Kuvet yang baik terutama untuk analisis-analisis dengan
metode spektrofotometri yang memerlukan ketelitian tinggi harus dibuat
dari kwartza atau silika.
j. Batang pengaduk adalah batang dari gelas yang digunakan untuk mengaduk

XIII
larutan.
k. Eksikator adalah alat untuk menyimpan bahan atau benda supaya tetap kering
terutama untuk bahan-bahan yang higroskopis.
l. Pipet tetes adalah alat pipet gelas yang dilengkapi dengan penyedot dari karet
untuk memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu diperhatikan.
m. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu.
n. Gelas arloji adalah cawan gelas berbentuk irisan bola digunakan untuk penguapan
atau pengeringan zat-zat yang terlarut. Alat-alat gelas yang dipakai dalam analisis
kimia harus dibuat dari bahan gelas yang tahan panas dan korosi. Biasanya alat-alat
gelas yang memenuhi kualifikasi tersebut diberi merk pyrex, Scott, Leerdam, dan
Assisten.
•Alat-alat yang terbuat dari porselin, antara lain:
a. Cawan porselin adalah cawan yang bercucuk dan dibuat dari porselin dipakai untuk
penguapan atau pengeringan padatan dalam bentuk tepung.
b. Sendok porselin atau spatula adalah alat untuk mengaduk bahan- bahan kimia
yang berbentuk tepung dan padatan. Sendok juga ada yang terbuat dari logam baja
yang
tahan karat dan korosi.
c. Mortar adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselin tebal untuk menghancurkan
padatan kimia.
•Alat-alat yang terbuat dari logam, antara lain:
a. Kaki tiga atau tripod adalah alat untuk menyangga labu yang akan dididihkan atau
keperluan lain.
b. Pembakar bunsen adalah pipa logam dilengkapi dengan pengatur
gas dan udara yang digunakan untuk pembakaran dengan nyala bunsen. Alat
pembakar yang lebih besar dari bunsen adalah Fisher.
•Alat-alat yang terbuat dari karet, antara lain:
a. Filler adalah alat penyedot pipet untuk larutan-larutan yang berbahaya. Alat ini
terdiri dari bola karet yang dilengkapi dengan tiga cabang leher berturut-turut untuk
menyedot, untuk mendorong larutan dalam pipet dan untuk mengisi dan membuang
udara.
•Bahan kimia dan kegunaannya
a. Aquades
Aquades atau aquadest alah air mineral yang telah diproses dengan cara destilasi,
banyak manfaat dari aquades atau aquadest ini. Aquades ini adalah air mineral yang
telah diproses dengan cara destilasi (disuling) sehingga diperoleh air murni (H2O)
yang bebas mineral. Kalau ditinjau dari namanya, aquades terdiri dari dua kata yaitu

XIV
(aqua dan destila). Aqua artinya air, destila artinya penyulingan. Jadi arti ini adalah air
mineral hasil penyulingan.
b. Natriumcarbonat
Natrium karbonat mempunyai banyak kegunaan diantaranya dalam pembersihan dan
pembuatan kaca. Proses produksi bahan alkali tarium karbonat sudah dilakukan dari
zaman kuno sampai tahun 1800-an berupa pembakaran vegetasi darat dan air laut
yang diikuti oleh proses kalsinasi pada panas yang menyala dan pencucian abu. Soda
abu atau natrium karbonat yang diperoleh dengan cara ini merupakan bahan yang
rendah; misalnya, Barilla Spanyol berisi 25-30% natrium karbonat(33-46), Varec dan
Normandia 3-8%, dan rumput laut Skotlandia 10-15%. Soda abu diperoleh dari
tanaman(234;241) sangat mahal dengan menggunakan proses yang terlalu kuno
untuk mndapatkan produk massal dan menghabiskan banyak vegetasi.
c. Ammonia
Digunakan untuk industri pupuk memproduksi bahan padat sepertigaram amonium,
garam nitrat dan urea. Amonia merupakan sistem paling kuno yang paling efisien,
digunakan baik di sistem penyerapan maupun kompresi serta amonia juga dikenal
sebagai pendingin mekanis paling ekonomis. Amonia digunakan sebagai nitrding,
carbo-nitriding, bright annealing, furnace brazing, sintering dalam metal treating
operations dan penggunaan lainnya dimana atmosfir lindung dibutuhkan. Rumus
molekul, bobot molekul, derajat kemurnian, dan densitas Rumus Molekul adalah
rumus senyawa kimia yang mengandung lambang atom-atom atau radikal yang ada,
yang diikuti dengan angka bawah yang menyatakan jumlah setiap jenis
atom atau radikal dalam molekul.
Massa molekul relatif (Ar) atau disebut pula massa
molekul(m) adalah massa suatu molekul, yang diukur dalam satuan massa atom (u
atau Da). Molekul berbeda dengan senyawa yang sama mungkin memiliki massa
molekul yang berbda karena mengandung isotop dari suatu unsur yang berbeda.
Kuantitas terkait yakni massa molekul relatif, seperti yang didefinisikan oleh IUPAC,
adalah rasio massa molekul terhadap satuan massa atom dan tidak memiliki satuan.
Massa molekul dan massa molekul relatif memiliki definisi yang berbeda tetapi
terkait dengan massa molar. Massa molar didefinisikan sebagai massa suatu zat yang
diberikan dibagi dengan jumlah suatu zat dan dinyatakan dalam g/mol. Massa molar
biasanya merupakan angka yang lebih tepat ketika berhadapan dengan jumlah
substansi makroskopik. 17 Derajat kemurnian kemikalia yang dibuat di pabrik harus
dicantumkan pada label botol kemas bahan tersebut. Beberapa derajat kemurnian
kemikalia yang terkenal antara lain:Comercial grade atau kemikalia teknik. Bahan
kimia ini

XV
pada umumnya tidak digunakan di laboratorium untuk analisis
kimia tetapi digunakan secara besar-besaran dalam industry. USP—grade (United
State Pharmacope) adalah kemikalia yang dimurnikan agar lulus dari tes-tes tertentu
atau tidak
mengandung beberapa zat tertentu. Pada umumnya kemurnian
USP-grade tidak setinggi CP-grade tetapi dapat dipakai untuk
keperluan laboratorium. CP-grade (Chemical pare grade).
Kemikalia dalam grade ini mempunyai derajat kemurnian yang
lebih tinggi dari USP-grade. Reagent grade atau analyzed grade. Kemikalia ini
dihasilkan oleh pabrik dan tidak dimurnikan dan telah dites untuk meyakinkan bahwa
kandungan dari zat-zat tertentu di bawah batas maksimum sesuai ketetapan Comitte
an Analytical Reagent of the
American Chemical Society. Primary Standard Grade atau
sering disebut PA (Pro analisa) merupakan kemikaliakemikalia yang memenuhi
semua persyaratan untuk membuat pereaksi
atau standar analisis-analisis kimia. Kemurnia dalam grade ini mendekati 100%.
Densitas adalah jumlah suatu zat pada suatu
unit volume. Densitas dapat dinyatakan
dalam tiga bentuk yaitu:
1. Densitas massa: Perbandingan jumlah massa
dengan jumlah volume.
2. Berat spesifik: densitas massa dikalikan dengan gravitasi.
3.Densitas relatif: disebut Juga specific grqfity (s.g) yaitu perba ndingan antara
densitas massa atau berat spesifik suatu zat terh adap densitas massa atau berat
spesifik suatu standard zat, yang pada umumnya standard zat tersebut adalah air
pada temperatur
4°C. Densitas relatif tidak memiliki satuan.
4.2.4. Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan
tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-
hal lain. Penggunaan simbol-
Beberapa simbol hazardous diantaranya adalah:
 Explosive (E)
 Oxidising (O)
 Corrosive (C)
 Toxic (T)
 Harmful (Xn)
simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang berbeda, latar belakang,

XVI
perbatasan dan infomasi tambahan dalam rangka untuk
pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Paraturan tentang Bahan Berbahaya
(Ordinance on Hazardeous Subtances).
Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan, atau benturan.
Tindakan : Hindari benturan, gesekan panas api, dan sumber nyala.
Bahan kimia bersifat oksidas menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor
Bahan yang bersifat korosif dapat merusak jaringan hidup dapat menyebabkan
iritasi pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan
hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Bahan yang bersifat beracun dan sangat berbahaya bagi ksehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindarin kontak langsung dengan tubuh dan sistem pernafasan.
Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontal langsung dengan tubuh atau
melalui iritasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan, dan hindari kontak langsung dengan kulit.
 Irritant (Xi)
 Flammable (F)
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan dapat menyebabkan luka
bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit
Mudah terbakar dibawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah dibawah 21 derajat celcius.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka, serta hindari pada kelembapan.

XVII
KESIMPULAN
1. Pemahaman mengenai alat dan bahan yang digunakan sebelum praktikum adalah penting.
2. Berdasarkan data pengamatan dan pembahasan di atas maka dapat simpulkan agar
praktikan dapat mengethahui alat-alat dan bahan yang terdapat di laboratorium serta
mengetahui kegunaanya.
3. Masing-masing alat dan bahan laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan
kegunaan dan fungsinya.
4. Peralatan yang digunakan dilaboratorium terdiri menjadi empat bagian yaitu yang terbuat
dari gelas, logam, porselin, dan karet.
5. Penggunaan alat dan bahan kimia harus digunakan dengan baik sesuai dengan prosedur dan
ketentuannya.
6. Kehati-hatian dalam menggunakan bahan kimia perlu diperhatikan karena setiap bahan
kimia mempunyai hazardous level yang dapat mengancam keselamatan praktikan.

SARAN
7. Lebih diperhatikan dan dirawat kembali alat-alat dan bahan, supaya dapat digunakan
kembali.
8. Praktikan lebih memperhatikan alat-alat yang mudah pecah serta memperhatikan bahan-bahan
kimia yang berbahaya.
9. Praktikan lebih memperhatikan sebelum praktikum untuk
10. mengetahui symbol keselamatan kerja untuk meminimalisir kecelakaan saat di laboratorium
11. Semoga untuk kedepannya praktikum bisa dilaksanakan offline.

DAFTAR PUSTAKA
Subiyanto, 1998. Laboratorium Kimia. Poltekkes: Denpasar.
Sudaryanto, 1998. Laboratorium Kimia. Poltekkes: Denpasar.
Depdikbud, 1994. Laboratorium Kimia. Poltekkes: Denpasar.
Achmad, H. 1993. PenuntunDasar-DasarPraktikum Kimia. ITB: Bandung. Ginting, T. 2000. Penuntun
Kimia Dasar 1.Unsri: Palembang.
Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.
Imam, K, 2010. BiokimiaNutrisidanMetabolisme. UI Press: Jakarta.
Khasani. 1990. ProsedurAlat-Alat Kimia. Liberty: Yogyakarta.

XVIII

Anda mungkin juga menyukai