Anda di halaman 1dari 3

CIVICS EDUCATION

Anggota:
- Adini Wahyuningfia
- Hendri
- Laura Nanda Salikha
- M. Agung Dwicahyandy
- Nanditha Adhe Riska

RUU CIPTA KERJA ANCAM HAK ASASI MANUSIA

RUU Cipta Kerja berpotensi melanggar HAM karena melanggar Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 yang
menyatakan bahwa setiap WNI berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

Alasan hak pekerja penting


Apabila hak pekerja dilindungi, maka distribusi pendapatan yang lebih baik akan terjamin. Orang-
orang bisa hidup sejahtera. Para pekerja dan keluarga mereka bisa hidup layak, serta mendapat
akses ke pendidikan dan kesehatan, dan mengembangkan kapasitas mereka.

Hak-hak pekerja
1. Upah yang adil dan bayaran setara untuk kerja bernilai setara tanpa perbedaan dalam
bentuk apapun, untuk kehidupan yang layak bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka;
2. Penghidupan layak bagi pekerja dan keluarganya;
3. Kondisi kerja yang aman dan sehat;
4. Peluang setara untuk promosi berdasarkan pengalaman dan kompetensi;
5. Waktu istirahat, rekreasi dan pembatasan jam kerja yang wajar serta hari libur rutin
berbayar, serta cuti berbayar untuk hari libur publik.
Perbandingan Aturan Sebelum dan Sesudah RUU Cipta Kerja
SEBELUM SESUDAH
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Pekerja/buruh memungkinkan untuk jadi
paling lama tiga tahun dan dapat diperpanjang pekerja kontrak seumur hidup.
1-2 tahun.
Pelanggaran perusahaan oleh Pekerja akan Pelanggaran perusahaan oleh Pekerja bisa
mendapatkan Surat Peringatan 1-3 sebelum langsung diPHK tanpa SP.
diPHK.
Wajib adanya upah minimum pekerja. Upah minimum tak wajib namun Gubernur
dapat menetapkan upah minimum
kabupaten/kota dengan berbagai syarat.
Lembur maksimal 1 hari 3 jam. Lembur maksimal 1 hari 4 jam.
Ada cuti berbayar, termasuk cuti haid, cuti Tidak ada cuti berbayar, termasuk cuti haid,
pribadi (seperti pernikahan, sunat, cuti pribadi (seperti pernikahan, sunat,
pembaptisan, atau kematian anggota keluarga), pembaptisan, atau kematian anggota keluarga),
cuti melahirkan, dan hari raya keagamaan. cuti melahirkan, dan hari raya keagamaan.

Dampak RUU Cipta Kerja terhadap Pekerja


1. Dengan tidak adanya batas waktu maksimal untuk pekerja kontrak serta aturan yang
mewajibkan system pengangkatan otomatis dari pekerja kontrak sementara ke status
pegawai tetap, ketentuan baru ini akan memberikan kekuasaan pada pengusaha untuk
mempertahankan status pekerja kontrak sementara untuk jangka waktu tak terbatas.
Tentunya hal tersebut tidak sesuai dengan aturan hak pekerja yaitu peluang setara untuk
promosi berdasarkan pengalaman dan kompetensi.
2. RUU juga akan menghapus UMK. Hal ini juga tidak sesuai dengan aturan hak pekerja
yaitu upah yang adil. Banyak pekerja yang tidak lagi cukup untuk menutupi biaya hidup
harian mereka yang berakibat mereka tidak bisa hidup layak bagi pekerja dan keluarganya.
3. Waktu lembur yang lebih lama juga akan merugikan pekerja di sector tertentu karena
mereka bisa saja bekerja lebih lama namun menerima upah lembur yang lebih rendah. Hal
ini juga tidak sesuai dengan aturan hak pekerja.
4. Penghapusan cuti juga dinilai merugikan pekerja karena tidak sesuai dengan aturan hak
pekerja dalam pembatasan jam kerja yang wajar.

Anda mungkin juga menyukai