Anda di halaman 1dari 39

DIKTAT

PENJASORKES UNTUK SMK

Oleh : Teguh Cahyono, S. Pd

PERMAINAN BOLA KECIL

BULU TANGKIS

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 PURBALINGGA
(TERAKREDITASI “A”)
Jl. Raya Selaganggeng Mrebet Telp. (0281) 7610362 Purbalingga
LEMBAR PENGESAHAN

DIKTAT PENJASORKES

Disusun oleh:

NAMA : TEGUH CAHYONO, S. Pd

NIP : 19811023 200604 1 010

Page 2
PENJELASAN TUJUAN DIKTAT PENJASORKES

Diktat ini merupakan bahan pembelajaran mata pelajaran penjasorkes yang dapat
dipelajari dan diajarkan kepada SMK. Diktat ini merupakan pembelajaran yang dapat
dikembangkan. Diktat ini mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang berlaku seperti ada uraian,
latihan, dan contoh - contoh.
Materi pembelajaran penjasorkes pada diktat ini bisa dipelajari secara lengkap dan juga
dapat dijadikan sumber bahan belajar dan mengajar baik bagi guru SMK, Siswa SMK dan
bahan praktek di lapangan yang disesuaikan dengan tuntunan kurikulum 2013. Materi
penjaorkes ini akan memberikan kemudahan siswa untuk menganalisis dan mempraktikkan
variasi keterampilan gerak permainan bola kecil melalui permainan bulu tangkis serta
kombinasi keterampilan gerak permainan bola kecil melalui permainan bulu tangkis

Page 3
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ................................................................................................ 1


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... 2
PENJELASAN TUJUAN DIKTAT PENJASORKES.............................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 4
PENDAHULUAN...................................................................................................... 5
LEMBAR INFORMASI/MATERI BULU TANGKIS............................................. 7
PENUGASAN ......................................................... ................................................. 33
LATIHAN SOAL ......................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................38

Page 4
1 . PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI
Diktat ini berisikan kompetensi dasar :
1. sejarah bulu tangkis
2. teknik dasar bulu tangkis
3. variasi keterampilan dan kombinasi gerak teknik dasar bulu tangkis
4. peraturan permainan bulu tangkis
5. penerapan teknik dasar dalam permainan bulu tangkis
2. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Memelihara kesehatan tubuh.
2. Menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan gaya hidup aktif.
3. Saat bermain menunjukan permainan tidak curang.
4. Dalam melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara berkelompok, beregu, dan
berpasangan memperhatikan kondisi teman, baik fisik atau psikis.
5. Mengikuti, peraturan, petunjuk atau arahan yang telah diberikan guru.
3. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis dan mempraktikkan variasi keterampilan gerak permainan bola kecil
melalui permainan bulu tangkis.
2. Menganalisis dan mempraktikkan kombinasi keterampilan gerak permainan bola
kecil melalui permainan bulu tangkis.
4. PETUNJUK PENGGUNAAN DIKTAT
Agar peserta didik dapat berhasil dengan baik dalam menguasai diktat bahan ajar ini,
maka peserta didik diharapkan mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :
1. Bacalah semua bagian dari diktat bahan ajar ini dari awal sampai akhir. Jangan
melewatkan salah satu bagian apapun.
2. Baca ulang dan pahami sungguh – sungguh prinsip prinsip yang terkandung dalam
diktat bahan ajar ini.
3. Sebelum melakukan praktek setelah membaca diktat ini peserta didik wajib
melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menyiapkan tubuh menuju materi inti.
4. Setelah peserta didik di anggap menguasai materi diktat peserta didik hendaknya
mempraktekkan tugas – tugas yang ada dalam lembar latihan.

Page 5
5. Peserta didik harus dapat melakukan atau unjuk kerja dengan aman dan selamat,
sesuai kompetensi yang diharapkan, dan terjadi peningkatan keterampilan sesuai
dengan tantangan melakukan unjuk kerja gerak.
6. Peserta didik juga belajar untuk menilai kerja yang mereka lakukan dan juga
menilai rekannya
7. peserta didik juga harus mampu beradaptasi, memodifikasi dan meningkatkan
kemampuannya
8. peserta didik hendaknya membuat ringkasan dari keseluruhan materi diktat bahan
ajar ini.
9. setelah peserta didik selesai menjalani praktek materi dari diktat bahan ajar ini
hendaknya peserta didik melakukan pendinginan/cooling down.

Page 6
LEMBAR INFORMASI/MATERI BULU TANGKIS
A.

A. Standar Komptensi Lulusan

KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


Sikap mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif


Pengetahuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan kejadian.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
Keterampilan ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri.

B. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 7
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar
Kompetensi

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh 1.1.1 Memelihara kesehatan tubuh.


perangkat gerak dan kemampuannya
sebagai anugrah Tuhan yang tidak
ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh
harus dipelihara dan dibina, sebagai 1.2.1 Menjaga kesehatan tubuh
wujud syukur kepada sang Pencipta. dengan menerapkan gaya hidup
aktif.

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain. 2.1.1 Saat bermain menunjukan permainan
tidak curang
2.2 Bertanggung jawab terhadap 2.2.1 Merapihkan kembali peralatan yang
keselamatan dan kemajuan diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan telah digunakan pada tempatnya.
sekitar, serta dalam penggunaan
sarana dan prasarana pembelajaran.

2.3 Menghargai perbedaan karakteristik 2.3.1 Tidak melakukan gerakan yang


individual dalam melakukan berbagai
aktivitas fisik. dapat membahayakan diri sendiri dan
orang lain

2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama 2.4.1 Dalam melakukan aktivitas fisik


dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik. yang dilakukan secara berkelompok,
beregu, dan berpasangan memperhatikan
kondisi teman, baik fisik atau psikis
2.4.2 Saling membantu teman bila ada
kesulitan dalam melakukan gerakan

2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan 2.5.1 Dalam melakukan permainan tidak
teman dalam penggunaan peralatan
dan kesempatan. menguasi alat atau lapangan sendiri

2.6 Disiplin selama melakukan berbagai 2.6.1 Mengikuti, peraturan, petunjuk atau
aktivitas fisik.
arahan yang telah diberikan guru

2.7 Belajar menerima kekalahan dan


kemenangan dari suatu permainan. 2.7.1 Dalam melakukan permainan
menunjukan prilaku bahwa lawan
merupakan teman bermain

Page 8
3.2 Menganalisis variasi dan kombinasi 3.2.1 Menganalisis variasi dan kombinasi
keterampilan permainan bola kecil
untuk menghasilkan koordinasi gerak Permainan bola kecil melalui permainan
yang baik.
bulu tangkis

4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi 4.2.1 Mempraktikkan variasi dan


keterampilan dalam memainkan salah
satu permainan bola kecil dengan kombinasi permainan bola kecil melalui
koordinasi gerak yang baik.
permainan bulu tangkis

SEJARAH BULU TANGKIS


Page 9
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir
kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang
melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan
Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-
jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, dan
Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera
menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.
Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore

Page 10
bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di
Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia.

Bulu tangkis menjadi salah satu olahraga yang dilombakan pada Olimpiade Musim
Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Perkembangan bulu tangkis di
Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan Bangsa Indonesia, sejak masa sebelum
revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru
dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini
digemarimasyarakat.

Pada jaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulu tangkis di


Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam
negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus.Harus diusahakan satu
organisasi secara nasional, sebagai organisasi pemersatu. Untuk menempuh jalan menuju satu
wadah organisasi maka cara yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulu tangkisan
dalam satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara satu daerah
dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah lingkungan pulau jawa saja.
Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI ( Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia ).
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak
mereka untuk mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5
Mei 1951 yang merupakan awal sejarah bulu tangkis di kota Bandung lahirlah PBSI ( Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI.
Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri
Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim,
Bendahara II : Liem Soei Liong. Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka
kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi
Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan Pengcab ( Pengurus Cabang ) adalah nama yang
diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus
1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur ) dan sebanyak 224

Page 11
Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000
perkumpulan.

Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :


1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :
Kuning : Simbol kejayaan
Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran
Hitam : Kesetiaan dan kekal
Merah : Keberanian
Putih : Kejujuran 2.
2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat ( hari
proklamasi ).
3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 ( agustus ) 4.
4. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak
5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.
5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu
tahun tanggal 5 Mei 1951.
6. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat
dan tekun

. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun
telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang
supremasi dunia bulu tangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa
yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang.
Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh
yang besar. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah dan masyarakat, sehingga
sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup,

Page 12
sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen
internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.

Sejarah Bulu Tangkis Dalam Peraturannya

1. Jumlah pemain ganda yang terdaftar sebanyak 32 pasangan. Pemain ganda dibagi dalam
8 grup. Setiap grup diurut berdasarkan peringkat terdiri dari 4 pasang, dari yang
tertinggi sampai terbawah.
2. Jumlah pemain tunggal yang terdaftar sebanyak 20 orang. Pemain tunggal dibagi dalam
5 grup. Setiap grup diurut berdasarkan peringkat terdiri dari 4 pemain, dari yang
tertinggi sampai terbawah.
3. Perhitungan dengan system really point sampai angka 21
4. Babak penyisihan tunggal dan ganda dilakukan dengan two winning set.
5. Setiap pasangan dalam masing-masing grup bermain 6 kali pada babak penyisihan.
Penentuan siapa yang maju ke babak berikutnya ditentukan berdasarkan point yang
didapat pada setiap game.
6. Khusus untuk tunggal: 3 pemain urutan kedua dengan point tertinggi dalam babak
penyisihan, akan dimasukkan dalam babak 1/4 final karena diperlukan 8 pemain.
7. Perhitungan point akan direkam dan dihitung dengan menggunakan software khusus.
8. Setelah babak penyisihan ganda selesai, dilanjutkan dengan penyisihan tunggal dengan
metode yang sama.
9. Tahap berikutnya adalah permainan sistem gugur.
10. Babak 1/8 final untuk tunggal ditiadakan dan langsung ke ¼ final.
11. Skema dalam babak seperdelapan final diatur sebagai berikut:
12. Perkiraan waktu :
 2 jam untuk penyisihan
 30 menit untuk sistim gugur pertama (1/8),
 30 menit untuk sistim gugur kedua (1/4),
 30 menit untuk sistim gugur ketiga (1/2) dan 40 menit untuk final.

Page 13
13. Total waktu untuk badminton 6,5 jam
14. Pemanasan harus sudah dilakukan sebelum masuk lapangan supaya pertandingan sesuai

dengan alokasi waktu yang tersedia.

Kompetisi

The Badminton World Federation ( BWF ) menyelenggarakan beberapa kompetisi


internasional, termasuk Piala Thomas, partai beregu internasional putra utama pertama kali
diadakan pada 1948-1949, dan Piala Uber, setara putri pertama kali diadakan pada 1956-1957.
Kompetisi berlangsung setiap dua tahun. Lebih dari 50 tim nasional bersaing di turnamen
kualifikasi dalam konfederasi benua untuk tempat di final. Turnamen final melibatkan 12 tim,
menyusul peningkatan dari delapan tim pada tahun 2004.

Piala Sudirman, pertandingan tim internasional nomor beregu campuran diadakan setiap
dua tahun, dimulai pada tahun 1989. Tim dibagi menjadi tujuh tingkat berdasarkan prestasi
masing-masing negara. Untuk memenangkan turnamen, sebuah negara harus bermain dengan
baik di semua nomor (ganda dan tunggal putra, ganda dan tunggal putri, dan ganda campuran).

Bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Musim Panas 1972 dan 1988. Ini menjadi
olahraga Olimpiade Musim Panas resmi di Olimpiade Barcelona pada tahun 1992 dan medali
emasnya sekarang umumnya dinilai sebagai hadiah olahraga yang paling didambakan bagi
setiap pemain.[1]

Dalam Kejuaraan Dunia BWF, pertama kali diadakan pada tahun 1977, saat ini
peringkat tertinggi hanya 64 pemain di dunia, dan maksimal empat dari masing-masing negara,
dapat berpartisipasi dalam setiap kategori. Dalam kedua kompetisi Olimpiade dan BWF,
pembatasan jumlah peserta dari satu negara telah menyebabkan beberapa kontroversi karena
terkadang menyebabkan mereka tidak termasuk pemain elit tingkat dunia dari negara bulu
tangkis terkuat. Piala Thomas, Uber, Sudirman, Olimpiade, dan BWF (dan Kejuaraan Dunia
Junior BWF), semuanya dikategorikan sebagai tingkat turnamen yang sama.

Pada awal 2007, BWF memperkenalkan sebuah struktur turnamen baru untuk turnamen
tingkat tertinggi selain dari turnamen tingkat satu: BWF Super Series. Turnamen tingkat dua,
sebuah tur bagi pemain elit dunia, menjadwalkan dua belas turnamen terbuka di seluruh dunia

Page 14
dengan 32 pemain (setengah dari batas sebelumnya). Para pemain mengumpulkan poin yang
menentukan apakah mereka bisa bermain di final Super Series yang digelar di akhir tahun. Di
antara seri-seri turnamen ada Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka, pertama kali diadakan
pada tahun 1900, yang pernah dianggap sebagai kejuaraan dunia tidak resmi.

Turnamen tingkat tiga terdiri dari pertandingan Grand Prix Gold dan Grand Prix BWF. Pemain
hebat dapat mengumpulkan poin peringkat dunia dan memungkinkan mereka untuk bermain di
turnamen BWF Super Series terbuka. Ini termasuk kompetisi regional di Asia (Badminton Asia
Championships) dan Eropa (European Badminton Championships), yang menghasilkan pemain
terbaik dunia serta Pan America Badminton Championships.

Turnamen tingkat empat, yang dikenal sebagai International Challenge, International


Series dan Future Series, mendorong partisipasi dari pemain junior

Page 15
LAPANGAN DAN PERLENGKAPAN BULU TANGKIS
Lapangan

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti
terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning.
Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan
lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena
dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah
lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm
harus berwarna putih.

 Panjang lapangan bulutangkis: 13,40 m


 Lebar lapangan bulutangkis: 6,10 m
 Jarak garis servis depan dengan garis net: 1,98 m
 Jarak garis servis tengah dengan garis samping lapangan: 3,05 m
 Jarak garis servis belakang (untuk permainan ganda) dengan garis belakang lapangan:
0,76 m
 Jarak garis samping permainan tunggal dengan garis pinggir lapangan: 0,46 m
 Tinggi tiang net: 1,55 m
 Tinggi net: 1,52 m

Page 16
Ada perbedaan penggunaan bidang permainan pada pertandingan tunggal dan pertandingan
ganda. Menurut standar dari BWF, yaitu sebagai berikut:

Bidang Permainan Pada Pertandingan Tunggal

Ukuran bidang permainan tunggal yaitu:

 Panjang bidang permainan 13,40 m


 Panjang bidang penerima servis 4,72 m
 Lebar bidang permainan 5,18 m
 Lebar bidang penerima servis 2,59 m

Bidang Permainan untuk Pertandingan Double

Ukuran bidang permainan ganda sebagai berikut:

 Panjang bidang permainan 13,40 m


 Panjang bidang penerima servis 3,96 m
 Lebar bidang permainan 6,10 m
 Lebar bidang penerima servis 3,05 m

Perlengkapan
1. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam
ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis
profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat
karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi
perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih
menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

Page 17
2. Shuttlecock
a. Shuttlecock Bulunya harus berukuran 64 - 74 mm dari ujung atas sampai kebagian
yang rata pada gabus. Garis tengah atau diameter bagian atas shuttlecock 54 - 56
mm dan harus diikat dengan benang secara kuat atau bahan lain yang kuat.
b. Berat shuttlecock antara 73 – 85 grains (4,73 – 5,50 gram) dan harus mempunyai 14
- 16 helai bulu yang ditangcapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-1/8 inch atau 25 -
28 milimeter.
c. shuttlecock terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecock yang baik menggunakan
gabus sebagai kepala dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat.

Page 18
TEKNIK DASAR BULU TANGKIS

1. Variasi Memegang Raket

Teknik Memegang Raket (Grips)


Teknik memegang raket dalam bulu tangkis dapat dibedakan menjadi empat macam.

a. American Grip

Page 19
Cara melakukan sebagai berikut.
1. Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul
kasur.
2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.

Keuntungannya sebagai berikut.


1. Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di
depan net.
2. Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3. Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan
maupun ke kiri. Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk
melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping
kanan dan kiri.

b. Forehand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.


1. Raket dipegang dalam posisi miring.
2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3. Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.

Keuntungannya sebagai berikut.


1. Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh
sehingga bola akan mudah dipukul dengan pukulan forehand.
2. Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket.

Kelemahannya sebagai berikut.


1. Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan
kekuatan sendi bahu.

Page 20
2. Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net.

c. Backhand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.


1. Raket dipegang dalam posisi miring.
2. Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket,
sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan.

Keuntungannya sebagai berikut.


1. Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit
diduga.
2. Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.

Kelemahannya sebagai berikut.


1. Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras
yang arahnya ke samping kanan badan.
2. Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.

d. Combination Grip

Cara melakukan sebagai berikut.


1. Raket yang dipegang dalam posisi miring.
2. Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari memangkul
di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah tangkai raket.

Keuntungan sebagai berikut.


1. Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah
datangnya bola.
2. Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip.

Page 21
Kelemahannya adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket
combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya ke arah tubuhnya
karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.

2. Teknik Pukulan Bulutangkis


Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.

a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal
permainan. Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis
maka harus memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan
keras, sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus
menguasai berbagai jenis pukulan servis. Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah
sebagai berikut.

1) Servis Pendek (Short Service)

Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand. Pukulan
servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga lawan
akan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola.

Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri dengan sikap kaki kuda-kuda.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di samping badan dan tangan yang
lain melambungkan bola.
3. Setelah bola dilambungkan, bola dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan
pergelangan tangan diikuti berat badan digeser ke depan.

Cara melakukan servis pendek secara backhand sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap kaki kuda-kuda.

Page 22
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan badan di bawah pusat dan
tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket secara pelan-pelan
diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.

2) Servis Tinggi (Lob Service)

Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung
tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan
secara forehand dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan
forehand adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan
bagian belakang bawah dan tangan yang lain memegang bola.
2. Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah
depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.

Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan backhand adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan badan condong ke depan.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan tubuh di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah depan secara keras.
Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan bagian belakang.

b. Pukulan Lob

Page 23
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan
lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1). Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian
belakang.
2. Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas
dipukulkan ke arah bola.

2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
2. Raket dipegang diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala.
3. Bola dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke
arah lapangan bagian belakang lawan.

3) Pukulan lob forehand underhand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
2. Bola yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari
bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah
lapangan lawan.

4) Pukulan lob backhand underhand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang tangan kanan memegang raket.
2. Bola yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari bawah
ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan lawan bagian belakang.

c. Pukulan Drive

Page 24
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan
mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau
samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan
ganda. Pukulan drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand.

Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.
2. Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.

Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut.


1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata ke arah samping
kanan dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
2. Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul dengan ayunan raket dari
belakang ke arah depan, diusahakan bola jalannya datar.
d. Pukulan Smash

Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan. Cara
melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala bagian belakang.

Page 25
2. Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket
dari atas ke depan bagian bawah.

e. Pukulan Dropshot

Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan
lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari
bawah.
Cara melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala.
2. Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola
masuk ke lapangan lawan dekat dengan net.

VARIASI KETERAMPILAN GERAK


TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

Page 26
1. Melakukan servis tinggi/panjang forehand secara menyilang

a) Dilakukan berpasangan/kelompok.
b) Yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat.
c) Dilakukan berpasangan atau berkelompok untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama,
keberanian, sportivitas.

Gambar 2.15 Servis forehand panjang menyilang

2. Melakukan servis pendek forehand secara menyilang

a) Dilakukan berpasangan atau kelompok.


b) Yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat.
c) Dilakukan berpasangan atau berkelompok untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama,
keberanian, sportivitas.

Gambar 2.16 Servis forehand pendek menyilang


3. Servis pendek backhand secara menyilang

a) Dilakukan berpasangan atau kelompok.


b) Yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.
c) Dilakukan berpasangan atau berkelompok untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama,
keberanian, sportivitas.

Page 27
Gambar 2.17 Servis pendek backhand menyilang
4. Melakukan pukulan forehand arah bola lurus

a) Bola dipukul/diumpan teman.


b) Dilakukan berpasangan atau kelompok.
c) Yang telah melakukan pukulan forehand, bergerak berpindah tempat.
d) Untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Gambar 2.18 pukulan forehand lurus

5. Melakukan pukulan forehand menyilang lapangan

a) Bola dipukul/diumpan teman.


b) Dilakukan berpasangan atau kelompok.
c) Yang telah melakukan pukulan forehand bergerak berpindah tempat.
d) Untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Gambar 2.19 Pukulan forehand menyilang

6. Melakukan pukulan backhand arah bola lurus

a) Bola dipukul/diumpan oleh teman.


b) Dilakukan berpasangan atau kelompok.
Page 28
c) Yang telah melakukan pukulan backhand bergerak berpindah tempat.
d) Untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Gambar 2.20 Pukulan backhand lurus

7. Melakukan pukulan backhand arah bola menyilang lapangan

a) Bola dipukul/diumpan teman.


b) Dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
c) Yang telah melakukan pukulan backhand bergerak berpindah tempat.
d) Untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

Pukulan backhand

Gerak lari berpindah tempat

Gambar 2.21 Pukulan backhand menyilang

PERATURAN PERMAINAN BULUTANGKIS

Ada beberapa tujuan dari kegiatan bermain bulutangkis yang dimodifikasi, di antaranya:

Page 29
a) Untuk menerapkan teknik-gerak dasar yang telah dipelajari.
b) Agar peserta didik dapat menentukan posisi dalam tim sesuai dengan keterampilannya
masing-masing.
c) Agar peserta didik dapat menggunakan taktik dan strategi dalam bermain
bulutangkis.
d) Agar peserta didik dapat mengidentifikasi saat yang tepat untuk melakukan
penyerangan dan pertahanan.
e) Agar peserta didik dalam bermain lebih bersifat rekreatif dan menggembirakan.
f) Untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas dan kompetitif.

A. Bermain 3 lawan 3 dengan menggunakan teknik pukulan forehand dan backhand


overhead
a) Pihak yang bolanya banyak mati dianggap kalah (dilakukan 8-10 menit).
b) Permainan diawali dengan pukulan servis forehand (pendek/jauh) dan backhand.
c) Dalam pergerakan pemain tidak boleh bersentuhan baik badan maupun raket.
d) Sebelum memukul bola harus menyebutkan nama teman yang akan diarahkan bola.

Bermain berpasangan menggunakan pukulan


forehand dan backhand

B. Bermain 3 lawan 2 dengan menggunakan teknik pukulan forehand dan backhand


overhead
a) Pihak yang bolanya banyak mati dianggap kalah (dilakukan 8-10 menit).
b) Permainan diawali dengan pukulan servis forehand (pendek/jauh) dan backhand.
c) Dalam pergerakan pemain tidak boleh bersentuhan baik badan maupun raket.
d) Sebelum memukul bola harus menyebutkan nama teman yang akan diarahkan bola.

Page 30
Bermain 3 lawan 2 menggunakan pukulan forehand dan backhand

PENUGASAN

Page 31
1. Diskusikan setiap keterampilan gerak dasar keterampilan gerak permainan bulu tangkis
(pegangan raket, footwork, posisi berdiri, service, pukulan atas, dan pukulan bawah)
dengan benar dan membuat kesimpulannya.Temukan dan tetapkan pola yang sesuai
untuk kebutuhanmu dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab,
menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.
2. Temukan dan tetapkan pola yang sesuai untuk kebutuhanmu dengan menunjukkan
perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi
selama bermain, merubah posisi/bagian tangan yang berkenaan dengan perkenaan raket
dengan shutle kock.
3. Praktekkan setiap keterampilan gerak dasar keterampilan gerak permainan bolavoli
(pegangan raket, footwork, posisi berdiri, service, pukulan atas, dan pukulan bawah)
dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain
4. A.Penilaian unjuk kerja teknik dasar permainan bulutangkis

a. Lakukan keterampilan variasi dan kombinasi teknik dasar

b. Posisi berdiri dan foot work

c. Pegangan raket

d. Pukulan atas dan bawah

e. Servis

B. Penilaian sikap (penilaian diri) dalam permainan bulutangkis

Berilah tanda centang (3) pada kolom SB, B, C, atau K sesuai dengan sikap
yang kamu tunjukkan selama bermain bulutangkis.

Perilaku yang diharapkan SB B C K

1. Sportif dalam bermain

2. Bertanggung jawab

3. Menghargai perbedaan karakteristik individu

4. Bekerjasama dalam aktivitas

5. Toleransi dan mau berbagi dengan teman

6. Disiplin

7. Menerima kekalahan dan kemenangan

JUMLAH

Rata rata :

Keterangan: SB = Sangat baik C = Cukup


B = Baik K = Kurang

Page 32
C. Penilaian pemahaman konsep gerak dalam permainan bulutangkis

Buatlah analisis gerak secara sederhana tentang:


1) Posisi berdiri dan foot work
2) Pegangan raket
3) Pukulan atas dan bawah
4) Servis

LATIHAN SOAL

1. Perbedaan pukulan forehand dan backhand terletak pada ....


a. posisi kaki .
b. sikap badan menghadap

Page 33
c. laju bola
d. sikap tangan memukul
2. Bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk, menempel pada bagian permukaan tangkai
yang gepeng atau pipih adalah cara ....
a. Amerika
b. Backhand grip
c. campuran
d. Inggris
3. Cara memegang raket seperti English Grip, tetapi raket diputar ke kiri hingga ibu jari lebih
aktif menekan raket disebut cara....
a. Amerika
b. back hand grip
c. jabat tangan
d. Inggris
4. Dalam permainan bulu tangkis pukulan yang paling utama adalah ....
a. smash
b. drive
c. Service
d. Forehand
5. Berikut bukan jenis pukulan dalam bulu tangkis adalah ....
a. lob
b. smash
c. dropshot
d. topspin
6. Sistem berdampingan dalam permainan ganda bulu tangkis adalah lapangan terbagi
menjadi.... bagian.
a. satu
b. tiga
c. dua
d. empat
7. Pukulan service bulu tangkis yang melambung tinggi ke belakang disebut....
a. shot service
b. service
c. dropshot
d. lob service
8. Laju bola dari pukulan smash adalah keras
a. menukik.
b. melambung

Page 34
c. menyilang
d. mendatar
9. Pukulan smash dilakukan pada saat bola ..
a. meluncurturun
b. setinggi loncatan
c. menjelangmeluncurjatuh
d. melambung di depan atas kepala
10. Lajunya pukulan dropshot adalah ....
a. Menukik tajam dengan cepat
b. mendatar dengan cepat
c. lambat mendatar
d. keras mendatar
11. Pukulan rangkaian yang di lakukan secara berurutan dan berkesinambungan, yang
menggabungkan antara tehnik yang satu dengan tehnik yang lainnya dalam permainan bulu
tangkis di sebut ………….
a. tehnik permainan
b. strategi permainan
c. taktik permainan
d. variasi permainan
e. pola pukulan
12. Pola pukulan dalam permainan bulu tangkis di lakukan secara ………….
a. Berurutan
b. acak
c. Berkesinambungan
d. a & c benar
e. salah semua
13. Bentuk rangkaian tehnik dengan tujuan mnciptakan keharmonisan dan keterpaduan di
lakukan secara …………..
a. berulang-ulang
b. sekali saja
c. Perlahan
d. b & c benar
e. salah semua
14. Bentuk rangkaian tehnik yang di lakukan secara berulang-ulang dalam permainan bulu
tangkis, tujuannya menciptakan ………
a. suasana permainan yang ideal
b. pola yang terpadu
c. tehnik yang sempurna

Page 35
d. taktik permainan yang jitu
e. keharmonisan dan keterpaduan
15. Latihan yang di lakukan secara sederhana dalam permainan bulu tangkis yaitu ……
a. saling memberi umpan yang sederhana
b. saling memberi umpan yang mudah
c. memberi umpan dengan keras
d. Smash
e. a dan b benar
16. Latihan pertama yang di lakukan dalam menerapkan pola pukulan dalam permainan bulu
tangkis adalah ………..
a. permainan net yang tipis tipis
b. pukulan yang mematikan lawan
c. pukulan yang sederhana
d. pukulan lob
e. pukulan yang kompleks
17. Pukulan servis dalam permainan bulu tangkis yang sering di gunakan oleh pemain tunggal
adalah …….
a. lob service
b. medium service
c. short service
d. short and long service
e. long service
18. Pukulan servis dalam permainan bulu tangkis yang sering di gunakan oleh pemain ganda
adalah ………
a. lob service
b. medium service
c. short service
d. short and long service
e. long service
19. Dalam permainan bulu tangkis, pukulan lob adalah pukulan yang jatuhnya shuttlecock
………..
a. di daerah tengah lapangan
b. tipis di atas net
c. di daerah belakang lapangan
d. dekat dengan net
e. di daerah depan lapangan
20. Sifat dari strategi permainan bulu tangkis adalah ……..
a. tetap dan tidak berubah ubah

Page 36
b. fleksibel
c. tidak tetap
d. mandiri dan terpadu
e. berkesinambungan dan fleksibel
21. Suatu pola umum permainan yang di gunakan untuk menghadapi dan mengatasi pola
permainan lawan tertentu di namakan ………..
a. strategi permainan
b. tipe permainan
c. pola permainan
d. langkah-langkah permainan
e. tehnik permainan
22. Bintang bulu tangkis adalah …………
a. Michael Jakson
b. Michael Jordan
c. Susi Susanti
d. Myckey
e. Ledoris Jordan
23. Atlet bulu tangkis yang menikah dengan atlet bulu tangkis yang bernama Alan adalah
…….
a. Susi Susanti
b. Firdasari
c. Susi Khodijah
d. Lin dan
e. Gracia Polly
24. Pukulan lob silang ke kiri dalam permainan bulu tangkis di sebut juga ……….
a. smash
b. chop
c. dropshot
d. shuttlecock
e. backhand
25. Pada pertandingan Bulutangkis Indonesia melawan Malaysia, pada set ketiga set penentuan
Indonesia unggul dengan kedudukan 20 – 18, supaya bisa mendapatkan kemenangan maka
Indonesia harus mampu memperoleh poin ….
a. 20
b. 21
c. 22
d. 23
e. 24

Page 37
DAFTAR PUSTAKA

Agus Mukholid, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. SMA Kelas
X. Surakarta. Yudhistira.

Herman Subarjah, 2001. Bulu Tangkis : Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

Page 38
Pembelajaran. Jakarta. Dirjen Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Olahraga.

Kosasih, Engkos. 1993. Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika
Pressindo.

Muhajir, 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik, Untuk SMA kelas X,
Jakarta. Erlangga.
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
untuk Remaja Umur 16 – 19 Tahun. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
RI.

www.google.co.id
www.wikipedia.com

Page 39

Anda mungkin juga menyukai