Refleksi-7 MuhammadAuliaAdil
Refleksi-7 MuhammadAuliaAdil
Hal-hal yang sudah dan belum diterapkan CT pada mata kuliah PBK
Berikut adalah hal-hal yang sudah diterapkan dalam mata kuliah PBK:
1. Presentasi materi
2. Sesi tanya jawab dan tanggapan
3. Refleksi mingguan
4. Forum diskusi
5. Tugas systematic literature review (SLR)
Semua tugas yang ada pada PBK menerapkan CT. Sebagai contoh, presentasi
materi membutuhkan CT seperti memeriksa kebenaran pernyataan dan mengambil
kesimpulan dari fakta yang ada. Kemudian sesi tanya jawab dan tanggapan membutuhkan
CT seperti mengkritisi maksud dari suatu konsep dan melakukan interpretasi dari suatu
pertanyaan. Refleksi mingguan sudah pasti melakukan CT karena saya harus mengevaluasi
ilmu yang saya miliki. Forum diskusi juga mengharuskan saya menganalisis informasi yang
ada untuk menjawab pertanyaan pemicunya. Tugas SLR mengharuskan saya untuk
melakukan tindakan sistematis dalam mengumpulkan informasi dan menarik kesimpulan
dari informasi tersebut.
Hal-hal yang belum diterapkan tentu juga sangat banyak. Akan tetapi, saya
memahami bahwa mahasiswa memiliki keterbatasan waktu jika ada semakin banyak tugas
yang membutuhkan CT. Contoh hal-hal yang bisa diterapkan adalah forum group discussion,
problem-based learning, Socratic Questioning assignment, think-pair share, dan lain-lain.
Bagaimana cara saya menerapkan CT?
Saya menggunakan CT dengan cara melakukan metakognisi. Saya sendiri
belakangan ini bertanya kepada diri sendiri, “bagaimana sih supaya saya dapat
memaksimalkan utilisasi dari metakoginisi?”. Kemudian setelah saya menganalisis kurang
lebih 15 menit, saya menyadari bahwa sebenarnya hal terpenting dari metakognisi adalah
comprehensive questioning (CQ) atau dengan kata lain membuat pertanyaan yang
menyeluruh.
Cara kerja CQ adalah pertama-tama kita mengambil suatu masalah. Kemudian kita
pertanyakan terus-menerus sampai kita sudah tidak kepikiran pertanyaan lagi. Kemudian
setelah tidak kepikiran pertanyaan lagi, kita jawab pertanyaan yang ada. Dari jawaban yang
dikemukakan, diharapkan muncul (beberapa) pertanyaan lagi. Hal ini diulangi terus-menerus
hingga akhirnya pertanyaan yang kita buat komprehensif sehingga jawabannya pun juga
komprehensif. Setelah saya pikir-pikir, konsep ini mirip dengan algoritma breadth-first
search.
Dengan menggunakan cara ini, saya lebih bisa memikirkan hal yang lebih kritis lagi
terhadap suatu permasalahan. Saya ingin menerapkan hal ini dalam berbagai aspek
kehidupan saya. Saya yakin cara ini akan dapat membuat hidup saya lebih baik, Insyaallah.
Rujukan
Ahmed, T. F. A., Arja, S. B., Bala, S., Omer, A. K., & Fateh, R. (2018). Critical Thinking Idea
Calderonello, A. H., Siegel, M., & Carey, R. (1990). Critical Thinking: A Semiotic Perspective.
Gambrill, E., & Gibbs, L. (2009). Critical thinking for helping professionals: A skills-related
LEARNING.
https://doi.org/10.1016/B0-08-043076-7/01586-2
Janse Van Rensburg, J., & Rauscher, W. (2022). Strategies for fostering critical thinking
Knap‑Stefaniuk, A., & Ambrozová, E. (2021). Critical Thinking – the Basic Competency for
Leadership in the 21st century. Perspektywy Kultury, 33(2), 137–152.
https://doi.org/10.35765/pk.2021.3302.10