Anda di halaman 1dari 2

Aksi Nyata – Manusia Indonesia Bagi Saya

A. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah
dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Malang, terdapat tanda dan
simbol tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan baik di
lingkungan kelas maupun sekolah. Di kelas, terdapat foto presiden dan wakil presiden,
dari poster yang ada diharapkan dapat membuat siswa selalu ingat dengan dasar negara
pancasila serta mengamalkannya tidak hanya dalam proses pembelajaran namun jika
dalam kehidupan sehari-hari.
Ekosistem sekolah juga senantiasa menghadirkan nuansa kebhinekatunggalikaan hal
ini dapat dilihat dari kegiatan kegiatan yang diangkat kan sekolah seperti upacara bendera,
ekstrakurikuler, serta kegiatan propela atau profil pelajar pancasila yang diangkatkan
sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah.
Berdasarkan hasil observasi juga dilihat bahwa setiap elemen sekolah sudah berupaya
untuk menerapkan profil pelajar pancasila. Berikut ini hasil observasi penerapan profil
pancasila di ekosistem sekolah:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penerapannya terlihat dari
aktivitas sebelum memulai pembelajaran spensa berdoa Bersama, bershalawat
“Assabiqunnal awwalun”, Kamis & Jumat membaca al-quran Bersama. Setiap hari
shalat jamaaah zuhur. Setiap jumat berjamaah salat Jumat.
2. Berkebhinekaan Global. penerapannya dilihat pembuatan tugas. Siswa diberikan
kebebasan untuk mencari sumber dan informasi di mana saja baik dalam negeri
maupun luar negeri. siswa juga belajar untuk saling berdiskusi menghargai pendapat
tanpa memandang suku, agama, kelas sosial, asal, budaya, serta mengemukakan
pendapat dengan sopan santun.
3. Bergotong Royong, hal ini bisa dilihat dari siswa yang saling bergotong royong setiap
kegiatan yang akan diakan di sekolah, siswa juga saling gotong royong ketika diminta
untuk menyelesaikan tugas proyek.
4. Kreatif, hal ini bisa dilihat dari tugas yang diberikan, tugas yang diberikan menuntut
siswa untuk kreatif karena siswa diberikan kebebasan untuk mengkreasikan tugas
yang mereka buat, diantara tugas yang diberikan yaitu dalam
bentuk gambar, infografis canva, kemudian tugas dikumpulkan dan di tampilkan di
depan kelas.
5. Bernalar kritis, hal ini bisa dilihat dari tugas yang dikerjakan harus disertakan dengan
sumber yang jelas dan valid serta siswa aktif dalam menggali informasi.
6. Mandiri, siswa mampu mencari sumber secara mandiri kemudian siswa diminta untuk
mengerjakan tugas secara mandiri atau pribadi, selain itu hal ini juga terlihat dari
pengerjaan ujian dimana siswa dilarang untuk mencontek sehingga siswa dituntut
untuk mandiri mengerjakannya sendiri, tugas yang diberikan oleh guru juga menuntut
siswa untuk mengerjakan tugas secara mandiri.

B. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada
di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
Penghayatan nilai-nilai pancasila di sekolah sangatlah penting untuk menguatkan identitas
manusia indonesia. manusia indonesia sangatlah beragam, untuk itu manusia indonesia
perlu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutama di sekolah.
sekolah perlu menciptakan ekosistem yang mendukung penghayatan nilai pancasila ini. hal
ini dikarenakan siswa memiliki karakteristik yang beragam. nilai pancasila perlu dihayati
oleh setiap siswa. berikut ini penghayatan nilai pancasila yang ada di sekolah untuk
menguatkan identitas manusia indonesia

• Sila ke-1, Pembiasaan berdoa Bersama di lapangan basket, bershalawat, hari kamis &
jumat membaca al-quran Bersama, salat zuhur berjamaah, shalat jumat berjamaah.
• Sila ke-2, saling bekerja sama, gotong royong, memiliki empati dengan sesama, saling
menghormati sesama baik itu guru, teman sebaya maupun masyarakat sekolah lainnya
• Sila ke-3, saling menghargai satu sama lain, menghargai perbedaan, saling
berinteraksi dengan teman lainnya tidak memandang asal, suku, budaya, dan
perbedaan lainnya
• Sila ke-4, saling bermusyawarah, berdiskusi, menghargai pendapat, jika musyawarah
tidak menghasilkan kesepakatan baru setelahnya dilakukan mufakat.
• Sila ke-5, setiap anak memiliki hak yang sama dalam pendidikan. tidak ada pembeda
antar siswa. semua siswa memiliki hak menerima pelajaran dengan baik dan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai