Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN UTS MANAJEMEN KEUANGAN RS DAN REMUNERASI

ANDI HERMAWAN
J508230003

1. a. Planning and budgeting.


Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan perencanaan terkait seluruh sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Tidak peduli dari mana sumber dana tersebut, baik
internal maupun eksternal. Perencanaan (planning) berguna untuk memaksimalkan
penggunaan dana dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Ini berarti semua
aspek yang membutuhkan dana harus dipikirkan dengan matang oleh seorang manajer
keuangan.
Selanjutnya bagian manajemen keuangan perlu memecah perencanaan satu per satu
untuk memastikan jumlah dana yang dibutuhkan masing-masing bagian. Sesuai prinsip
ekonomi tentu saja alokasi dana (budgeting) harus dilakukan dengan anggaran yang
paling sedikit untuk mendatangkan keuntungan yang besar. Uang yang dialokasikan
harus digunakan secara efisien dan hanya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

b. Financial reporting.
Pelaporan keuangan (Financial reporting) adalah semua cara yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan tersebut. Financial
reporting meliputi semua kegiatan membuat laporan keuangan dengan tujuan untuk
mengetahui data-data pemasukan dan pengeluaran dalam periode waktu tertentu. Melalui
laporan tersebut, kita jadi tahu apakah kondisi keuangan perusahaan sehat atau justru
tidak sehat sama sekali. Financial reporting bagi perusahaan memiliki beberapa manfaat,
antara lain:
- membantu dalam menentukan keputusan
- peluang untuk mendapatkan investor
- evaluasi kinerja perusahaan

c. Capital investment decisions.


Keputusan Investasi Modal (capital investment decision) merupakan investasi jangka
panjang untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, dan berkaitan dengan
proses perencanaan, penetapan tujuan, pengaturan pendanaan, serta penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Proses pengambilan keputusan investasi
modal sering kali disebut sebagai penganggaran modal atau capital budgeting.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah
dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek
terhadap laba perusahaan.

d. Financing decisions.
Keputusan pendanaan (financing decisions) menyangkut beberapa hal. Pertama,
keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi.
Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat berupa
utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri. Kedua, penetapan
perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang
optimum.

e. Revenue cycle and current accounts management.


Revenue cycle adalah serangkaian kegiatan bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan
informasi terkait dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan dan
mengumpulkan pembayaran untuk penjualan tersebut. Contoh aktivitas dalam revenue
cycle adalah menerima dan menjawab kebutuhan pelanggan, menyetujui penjualan
kredit, menagih customer atas barang yang dikirim atau jasa yang telah dilakukan,
memperbarui penjualan serta piutang.
Account management adalah serangkaian kegiatan yang berfokus untuk memelihara
hubungan dengan klien setelah dilakukannya penjualan sehingga dapat diperoleh ikatan
bisnis yang erat. Karena klien yang setia akan terus membeli produk yang dijual oleh
perusahaan (dalam hal Rumah sakit klien yang dimaksud adalah pasien). Loyalitas inilah
yang perlu dijaga untuk kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

f. Contract management.
Contract management atau yang biasa kita sebut dengan istilah manajamen kontrak,
memiliki pengertian sebagai proses pengelolaan segala hal atau aspek yang berhubungan
dengan kesepakatan antara dua belah pihak. Umumnya proses manajemen kontrak
meliputi mengelola negosiasi, pelaksanaan, kinerja, modifikasi, dan pemutusan kontrak
dengan pihak-pihak tersebut. Tugas lainnya adalah memastikan bahwa semua pihak
dalam kontrak sepenuhnya memenuhi kewajiban mereka. Selain itu, pengelolaan juga
harus memastikan kontrak telah sesuai dengan kepatuhan dengan syarat dan ketentuan
perusahaan. Perusahaan harus menerapkan dan memelihara proses manajemen kontrak
secara terorganisir. Pengelolaan kontrak yang efektif membutuhkan pemahaman tentang
setiap langkah dalam proses kontrak, termasuk setiap langkah yang berkontribusi,
menciptakan, atau menggunakan data kontrak.

g. Financial risk management.


Risiko finansial adalah kemungkinan uang hilang atau potensi terjadi kerugian yang
bersifat moneter (dapat diukur dengan uang). Risiko keuangan bisa menimpa siapa saja,
misalnya individu, berkelompok seperti perusahaan dan juga pemerintah. Dalam risiko
keuangan, ada yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Sesuai namanya,
risiko keuangan berjangka pendek umumnya terjadi mendadak namun berdampak tidak
lama, contohnya : sakit ringan, motor rusak, kehilangan dompet dsbnya. Kamu mungkin
akan terpaksa berhenti bekerja dan menderita risiko finansial tapi segera bisa kembali
seperti sedia kala lagi. Berbeda dengan risiko jangka panjang yang dampaknya bersifat
cukup signifikan, misalnya terjadi cacad permanen pada anggota tubuh, kematian pada
tulang punggung keluarga dan sebagainya. Termasuk pada perusahaan dan
pemerintahan, ada risiko finansial yang harus dihadapi. Misalnya, kehilangan modal
usaha, terjerat hutang, atau tidak mampu menyelesaikan beban keuangan sesuai target.
Sedangkan dari sisi pemerintah, ada risiko keuangan yang harus dipikirkan misalnya jika
ada kebijakan keuangan yang sulit dikendalikan, kondisi tak terduga pada hutang negara
atau obligasi.
Untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya risiko keuangan, maka perlu dilakukan
pengelolaan atau manajemen. Jadi, manajemen risiko keuangan (financial risk
management) adalah cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menyusun strategi dan
memilih langkah yang tepat dalam mengantisipasi terjadinya risiko keuangan pada masa
yang akan mendatang. Dalam melakukan manajemen risiko keuangan, ada serangkaian
proses yang perlu dilakukan, antara lain:
- mengidentifikasi risiko baik jangka pendek maupun jangka Panjang
- Membuat Indikator Penilaian dan Tanggapan Risiko
- Menyusun Perencanaan Manajemen Risiko Keuangan
- Mengimplementasi Strategi yang Sudah Disusun
- Mengawasi dan Mengevaluasi Strategi yang Dijalankan

2. Misalkan Klinik Sehat Selalu membeli mesin sinar-X seharga $200.000. Umur
ekonomis mesin tersebut menurut pedoman akuntansi adalah sepuluh tahun, dan
nilai residu pada akhir tahun ke-10 adalah $25.000. Dengan mengguakan metode
garis lurus, hitunglah berapa besarnya biaya depresiasi!

Penyusutan per tahun : Harga pembelian – nilai residu


Tahun
= $200.000 - $ 25.000
10
= $17.500

Jumlah penyusutan dan akumulasi penyusutan mesin disusun dalam bentuk table
tergambar sebagai berikut:
Akhir tahun ke- Biaya Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
(debet) penyusutan
(kredit)
$200.000
1 $17.500 $17.500 $182.500
2 $17.500 $35.000 $165.000
3 $17.500 $52.500 $147.500
4 $17.500 $70.000 $130.000
5 $17.500 $87.500 $112.500
6 $17.500 $105.000 $95.000
7 $17.500 $122.500 $77.500
8 $17.500 $140.000 $60.000
9 $17.500 $157.500 $42.500
10 $17.500 $175.000 $25.000
$175.000

3. Secara umum biaya operasi klinik bisa dikelompokkan menjadi biaya tetap dan
biaya variabel.
a. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap? Berikan contoh biaya pada rumah sakit!
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak memiliki hubungan secara relative
terhadap jumlah produksi dari sebuah organisasi. Biaya tetap menjadi biaya yang akan
tetap di keluarkan oleh sebuah organisasi walaupun pelayanan/produksi diberikan
kepada pelanggan maupun tidak. Biaya tetap dalam lingkup Rumah Sakit contohnya
adalah biaya terhadap tanah lokasi Rumah Sakit, alat-alat medis, gedung atau bangsal.
Ilustrasi dari biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk sebuah termometer
relative tetap untuk memeriksa 3 (tiga) pasien maupun 6 (enam) pasien. Hal ini
memperlihatkan biaya termometer tetap tidak bergantung terhadap pelayanan yang
diberikan kepada jumlah pasien.

b. Apa yang dimaksud biaya variabel? Berikan contoh biaya variabel pada rumah
sakit!
Biaya Variabel adalah biaya yang memiliki hubungan dengan jumlah produksi (output).
Biaya variabel akan berubah sesuai dengan perubahan jumlah produksi dari jasa atau
barang yang diberikan kepada pelanggan. Biaya variabel dalam lingkup Rumah Sakit
contohnya adalah biaya obat, alat tulis kantor, konsumsi, dan biaya pemeliharaan yang
lainnya. Biaya obat dan konsumsi pasien termasuk dalam biaya variabel karena biaya
yang dikeluarkan pasien akan bertambah berbanding lurus dengan jumlah pasien yang
dilayani. Ilustrasi biaya variabel dalam Rumah Sakit adalah ketika Rumah Sakit
mengeluarkan biaya obat dan konsumsi untuk 3 (tiga) pasien akan berbeda
dibandingkan dengan 6 (enam) pasien.

4. Misalkan laboratorium klinis memiliki biaya tetap sebesar $600.000, tarif biaya
variabel sebesar $20, dan pendapatan rata-rata per tes sebesar $60.
a. Hitunglah berapa jumlah kunjungan minimum agar klinik mencapai titik impas!
Total pendapatan – total variable cost – fixed cost = profit
($60 x volume) – ($20 x volume) - $600.000 = profit
Break even volume  profit = 0
($60 x volume) – ($20 x volume) - $600.000 = 0
($60 x volume) – ($20 x volume) = $600.000
($60-$20) x volume = $600.000
$40 x volume = $600.000
Volume = 15.000
Maka didapatkan jumlah kunjungan minimumnya sebanyak 15.000 visit untuk
mendapatkan break even volume
b. Dari hitungan titik impas (Break Even Point) yang Anda lakukan, gambarkanlah
dalam sebuah grafik!

TR & TC

BEP

Area Keuntungan

Area Kerugian

Total kunjungan

5. Jelaskan pentingnya mengelola siklus pendapatan dan manfaat apa saja yang akan
diterima oleh Rumah sakit!
Manajemen pendapatan rumah sakit, yang disebut juga "manajemen siklus pendapatan"
atau "manajemen siklus tagihan medis", adalah proses di mana rumah sakit menghasilkan
dan mengumpulkan pendapatan. Prosesnya dimulai ketika seorang pasien pertama kali
menghubungi rumah sakit dan berakhir saat faktur diselesaikan.
Manajemen rumah sakit harus jeli untuk melakukan analisis terkait aktivitas mana yang
menambah nilai dan mana yang tidak. Eliminasi terhadap aktivitas yang tidak menambah
nilai dan menyusun ulang alur pelayanan sehingga bernilai tambah lebih merupakan
aktivitas lean management di rumah sakit. Mengeliminasi aktivitas tak bertambah nilai
akan memberikan tambahan kecepatan layanan kepada pasien sehingga berdampak pada
siklus pendapatan lebih cepat berputar dan memberikan kesempatan kepada pasien yang
sebelumnya tidak dapat diberikan layanan menjadi dapat memanfaatkan layanan rumah
sakit tersebut.

Aktivitas lean management akan meningkatkan waktu dan efektifitas pelayanan,


mengurangi waktu antrian, menghilangkan pekerjaan berulang, mengurangi biaya yang
seharusnya tidak terjadi, memberikan kepuasan kepada staf dan ujungnya kepuasan
terhadap pasien. Penerapan lean management dalam siklus pendapatan bisa dilakukan
melalui beberapa hal antara lain:

a. Penggunaan billing system untuk pendukung layanan

Penggunaan software pendukung pelayanan akan mengurangi waktu tunggu pasien


dan mengurangi pekerjaan berulang oleh staf rumah sakit. Laporan dan rekapan
harian dapat dibuat dengan cepat tanpa harus mengulang pencatatan. Selain itu, proses
pembayaran layanan dapat dilakukan lebih cepat serta proses klaim atas pelayanan
rumah sakit dapat lebih baik dilakukan jika didukung dengan software pendukung
pelayanan.

b. Penyesuaian alur pelayanan

Alur pelayanan pasien harus mengalir mulai dari pasien masuk sampai dengan keluar,
sehingga tidak terjadi proses pasien bolak – balik ke satu titik tertentu yang akan
menyebabkan ketidaknyamanan pasien.

c. Mempersingkat waktu tunggu

Waktu tunggu yang lama akan menyebabkan kejenuhan pada pasien dan keluarganya,
sehingga perlu adanya inovasi dari manajemen rumah sakit untuk selalu
memperhatikan waktu tunggu. Misalnya waktu tunggu pelayanan rawat jalan, hal ini
dapat diperbaiki dengan ketepatan waktu mulai pelayanan, sistem antrian online, dan
juga standar waktu pelayanan per pasien.

Dampak dari kepuasan pasien dan kecepatan pelayanan akan dapat mendorong pasien
untuk berulang mengunjungi rumah sakit jika ada keluhan kesehatan. Hal ini tentunya
secara jangka panjang akan berdampak pada perkembangan jumlah pasien rumah sakit
secara terus – menerus yang berujung pada tercapainya tujuan rumah sakit.

6. Sebutkan jenis Biaya di Rumah Sakit Berdasarkan lama penggunaan dan berikan
contohnya!
Biaya RS Berdasarkan lama penggunaannya terdiri dari:
a) Biaya Investasi (Invesment Cost) Biaya investasi adalah biaya yang manfaat nya akan
dapat dirasakan dalam waktu yang relatif lama. Batasan waktu terhadap biaya
investasi biasanya adalah minimal satu tahun. Satu tahun diperoleh dari waktu
minimal yang direncanakan oleh perusahaan dalam merencanakan sebuah program
kerja dan anggaran. Contoh biaya investasi dalam lingkup Rumah Sakit adalah biaya
yang dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur Rumah Sakit seperti
pembangunan gedung, pembelian peralatan medis, pembelian ambulance dll.
b) Biaya Operasional (Operasional Cost) Biaya Operasional adalah biaya yang memiliki
hubungan terhadap sebuah proses produksi. Biaya operasional diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas – aktivitas dan bersifat habis pakai dalam kurun waktu yang
relative singkat. Contoh biaya operasional dalam lingkup Rumah Sakit adalah biaya
yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit untuk listrik, air, internet dll. Biaya operasional
sering disamakan sebagai biaya pemeliharaan dikarenakan biaya pemeliharaan juga
memiliki fungsi sebagai biaya yang dikeluarkan untuk dapat mempertahankan nilai
suatu barang agar terus berfungsi. Organisasi sering menjadikan satu antara biaya
operasional dan biaya pemeliharaan menjadi biaya operasional dan pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai