Anda di halaman 1dari 6

KASUS POLIGAMI TAK SESUAI SYARIAT DALAM ISLAM

Willyan Fatrika Tanjung


Offering PAI:I16/NIM: 230934604023

BAB I PENDAHULUAN

Pernikahan merupakan suatu peristiwa hukum yang sangat penting dan sudah menjadi
kebutuhan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan setiap orang dari zaman dahulu hingga
saat ini.. Perkawinan merupakan persoalan praktis yang perlu dibicarakan di dalam dan di luar
ketentuan Undang-Undang .. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan , perkawinan adalah suatu ikatan jasmani dan batin antara seorang
laki-laki dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau
rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa..
Pernikahan merupakan suatu ikatan suci yang tidak dapat dipisahkan dari agama masing-
masing pasangan.. Hidup bersama dalam perkawinan bukan sekedar pemenuhan kebutuhan
fisiologis tetapi juga pembentukan rumah tangga yang bahagia, rukun, harmonis.. Dalam
Pasal 2 (dua) Kompilasi Hukum Islam (KHI) disebutkan bahwa perkawinan menurut Hukum
Islam adalah pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk menaati
perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah..Tujuan perkawinan dalam islam
adalah untuk memenuhi tuntutan hajat tabiat kemanusiaan berhubungan dengan laki-laki dan
perempuan dalam rangka mewujudkan suatu keluarga yang bahagia dengan dasar cinta dan
kasih sayang untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat dengan mengikuti
ketentuan-ketentuan yang telah diatur oleh Syariah. Bagi umat islam, hukum perkawinan di
Indonesia bersumber dari AlQur'an dan hadist yang tertuang dalam Undang-Undang
Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) tahun 1991.. Undang-
Undang Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah, rahmah. Agar terciptanya kehidupan rumah tangga yang harmonis suami dan istri
harus saling menyayangi dan mencintai untuk menjadikan perkawinannya kekal dan bahagia
sesuai dengan tujuan perkawinan..

Meski ikatan pernikahan dikatakan kuat, namun juga ada batasnya.. Kadang-kadang ikatan itu
terpecah, bahkan putus, karena kehendak masing-masing pasang atau karena suatu sebab di
luar kehendak mereka.. Salah satu permasalahan dalam perkawinan yang masih menjadi topik

Laporan Studi Kasus MKU PAI Gasal 2023-2024 1


kontroversial sehingga menimbulkan kelebihan dan kekurangan yang timbul pada masyarakat

adalah poligami, suatu realitas hukum dalam bidang perkawinan .. Istilah poligami berasal
dari bahasa Yunani yaitu Poli atau Polus yang berarti banyak dan gamein atau gamos artinya
perkawinan.. Poligami adalah perkawinan yang terdiri dari satu suami dan banyak istri..
Poligami dapat menimbulkan permasalahan sosial yang menimbulkan perselisihan keluarga,
perzinahan, perceraian antara suami istri dan munculnya perkawinan sembunyi-sembunyi
(nikah yang tidak dicatatkan) secara signifikan mempengaruhi status isteri dan anak bersedia
berpoligami dalam suatu masyarakat.. negara ilegal.. dan tentu saja dalam beberapa hal .. tidak
diakui oleh Negara.. Sebagian orang beranggapan bahwa poligami adalah sebuah dosa atau
praktik yang buruk, sebuah tindakan yang tidak beradab dan tidak menghormati perempuan,
dan mereka menganggap bahwa berbagi cinta dengan seorang perempuan adalah hal yang
wajar bagi seorang suami.. Islam membimbing orang untuk menghindari perselingkuhan dan
telah mengatur dengan sempurna pernikahan dan poligami.. Namun saat ini banyak pelaku
poligami yang hanya mengandalkan hawa nafsu dan tidak mengikuti aturan agama..

Menurut Fazlur Rahman, poligami merupakan produk hukum Islam yang tujuan
hukumnya adalah mewujudkan cita-cita ketertiban dalam masyarakat tertentu. Oleh karena
itu, poligami tidak bisa dihilangkan begitu saja..4 Pak Quraish Shihab, seorang ahli tafsir
kontemporer, menyatakan bahwa poligami adalah tempat bagi mereka yang menginginkannya

ketika seseorang harus menghadapi kondisi atau keadaan tertentu menjadi alasan yang sah
bagi untuk melakukan perbuatan yang dibenarkan.. poligami, walaupun dengan syarat-syarat
yang tidak lunak dan tidak memungkinkan diakuinya poligami sebagai suatu anjuran apalagi
suatu kewajiban, namun poligami adalah solusi untuk situasi darurat tidak bisa dibuka hanya
ketika kondisi menghendakinya.. Ketentuan poligami dalam UU Perkawinan diatur dalam
Pasal ayat (1) dan (2).. Undang-undang ini merupakan bentuk respon positif untuk mengatur
4.444 suami yang ingin menikah dengan lebih dari satu orang (istri).

BAB II PERMASALAHAN

Poligami sudah ada jauh sebelum munculnya Islam.. Negara-negara Eropa yang
sekarang kita sebut Rusia, Yugoslavia, Cekoslowakia, Jerman, Belgia, Denmark, Swedia dan
Inggris semuanya adalah negara-negara poligami.. Begitu pula dengan 4..444 negara Timur
seperti Yahudi dan Arab.. Sebelum munculnya Islam, 4.444 masyarakat (khususnya Arab)
sebenarnya telah mengenal dan melakukan poligami.. Banyak di antara mereka yang

Laporan Studi Kasus MKU PAI Gasal 2023-2024 2


mempunyai istri lebih dari satu.. Ada yang beristri lima, ada yang beristri delapan bahkan
ada yang beristri lebih.. Poligami bukan sekadar produk hukum Islam.. Jauh sebelum
lahirnya Islam pada tahun – 610 M, peradaban manusia di seluruh dunia sudah mengenal
poligami.. Dr Yusuf Al-Qardhawi menulis bahwa dahulu kala peradaban manusia
mengalami poligami dalam bentuknya yang paling mengerikan, karena seorang laki-laki
tidak bisa mempunyai hanya 4 (empat) istri saja melainkan lebih dari itu.. Jumlah isterinya
mencapai 10 (sepuluh) bahkan ratusan.. Bahkan dalam kitab Yahudi Perjanjian Lama, Daud
disebutkan memiliki 300 istri, baik resmi maupun selir.. Dalam fiqhus-Sunah As-Sayyid

Sabiq mengutip kitab hak-hak perempuan dalam Islam karya Dr.Ustadz. Ali Abdul
Wahid Wafi mengatakan, poligami jika ditelusuri secara historis sebenarnya merupakan cara
hidup yang diakui dan diamalkan di pusat-pusat peradaban manusia.. Dapat dikatakan
bahwa sebagian besar pusat peradaban manusia, terutama yang sudah berkembang dan ada
sejak lama, mengakui poligami dan menganggapnya sebagai hal yang lumrah dan formal..

Para sejarawan mencatat bahwa hanya peradaban yang tidak terlalu maju dan tidak
bertahan lama yang tidak mengenal poligami.. Poligami bukanlah milik peradaban dunia
sebelumnya namun saat ini masih diakui oleh negara-negara dengan sistem hukum non-
Islam seperti Afrika, India, Cina dan Jepang.. Oleh karena itu, jelaslah bahwa poligami
adalah produk kemanusiaan, produk kemanusiaan, dan produk peradaban besar dunia. Islam
hanya yang ikut serta di dalamnya dengan jiwa manusia.. Islam telah sampai pada keadaan
dimana poligami telah dikenal masyarakat dunia selama ribuan tahun dan telah diakui dalam
sistem hukum manusia.. Padahal Islam memberikan aturan agar poligami tetap sejalan
dengan rasa keadilan dan kerukunan.. Misalnya dengan menuntut keadilan dan kemampuan
mencari nafkah.. Begitu pula Islam tidak memperbolehkan poligami Dalam Perspektif
Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam
(KHI) – Esther Masri 228 Murni poligami karena hanya membolehkan maksimal empat istri
dan aturan main lainnya yang tak terhitung jumlahnya, sehingga meskipun mengakui adanya
poligami, poligami adalah adil..

BAB III ANALISIS dan PENGEMBANGAN ALTERNATIF SOLUSI

Bab ini berisi analisis masalah yang ditentukan dan alternatif solusi yang ditawarkan
beserta pengembangannya. Poligami dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan Perkawinan dan urusannya di Indonesia diatur secara resmi dalam Undang

Laporan Studi Kasus MKU PAI Gasal 2023-2024 3


undang Nomor Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan
PemerintahNomor 1..9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan UU No.. 1 Tahun 1974 dan
Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai pedoman umat Islam di Indonesia.. Salah satu asas
perkawinan dalam sistem hukum Indonesia adalah asas monogami, artinya menurut undang-
undang yang berlaku di Indonesia, laki-laki hanya boleh mempunyai satu isteri dan
sebaliknya perempuan tidak boleh mempunyai satu isteri saja.. seorang suami.. Mengenai
asas monogami ini, undang-undang memberikan pengecualian, artinya dalam hal-hal yang
sangat khusus, poligami (beristri lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan) selalu
diperbolehkan tanpa kecuali, adalah dengan memenuhi syarat, alasan, dan tata cara tertentu..
..17 Asas ini ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UU Perkawinan.. Asas UU Perkawinan
bukanlah monogami mutlak melainkan asas monogami umum yang ditegaskan dalam UU
Perkawinan pasal 3 ayat (2), yaitu Pengadilan dapat memperbolehkan seorang suami
mempunyai isteri lebih dari satu apabila dikehendaki oleh para pihak.. Pasal 3 ayat (2),
mengandung makna bahwa pengadilan agama merupakan lembaga yang cukup penting
untuk menegaskan diperbolehkannya poligami.. Dalam hal ini, syarat-syarat hukum seorang
laki-laki dapat beristri banyak sekaligus (poligami)

adalah sebagai berikut:

1.. Kalau memang boleh beristri banyak menurut agama orang yang ingin menikah..

2.. Apabila istri yang sudah ada dan istri yang hendak dikawini tersebut tidak melebihi

jumlah yang dibenarkan oleh agama yang dianut oleh mereka yang hendak melakukan

perkawinan tersebut..

3.. Dalam hal seorang suami beristri lebih dari satu, maka suami wajib mengajukan

permohonan kepada pengadilan di daerah tempat tinggalnya 4..444 pelamar..

Dalam Pasal 4 ayat (2) dijelaskan lebih lanjut bahwa mengizinkan suami menikah
dengan banyak istri jika:

a.. Istri tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri..

b.. Istri mempunyai cacat fisik atau penyakit mematikan..

tenaga kuda.. Wanita itu tidak dapat mempunyai anak..

Pasal 5 ayat (1) UU Perkawinan lebih lanjut mengatur bahwa untuk dapat mengajukan
permohonan ke pengadilan untuk mengawinkan lebih dari satu orang, harus memenuhi

Laporan Studi Kasus MKU PAI Gasal 2023-2024 4


syarat-syarat sebagai berikut:

a.. Mendapat persetujuan dari pasangan..

b.. Yang pasti suami mampu mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya..

tenaga kuda.. Terdapat jaminan bahwa suami akan memperlakukan isteri dan anak-
anaknya dengan adil apabila isterinya tidak dapat dimintai persetujuannya dan tidak dapat
menjadi pihak dalam perjanjian atau apabila tidak mendapat kabar dari isterinya selama
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.. atau karena alasan lain harus dinilai oleh pengadilan..
Apabila alasan dan syarat hukum telah terpenuhi, maka prosedur berpoligami tersebut harus
dilakukan melalui pengadilan yakni dengan dikeluarkannya izin berpoligami oleh
pengadilan yang berwenang.. Persyaratan dalam Pasal 5 (lima) ini merupakan syarat
kumulatif dimana seluruhnya harus dapat dipenuhi suami yang akan melakukan poligami..

Berdasarkan hal tersebut di atas, sudah jelas menunjukkan 3 (tiga) alasan yang dijadikan
dasar pengajuan permohonan poligami.. Tidak mudah untuk suami melakukan poligami,
karena poligami bukan perintah agama tetapi hanya dibolehkan dengan beberapa syarat-syarat
yang harus dipenuhi.. Salah satu asas dalam Undang-Undang Perkawinan adalah poligami
diperketat artinya suami harus meminta persetujuan istri terlebih dahulu jika akan melakukan
poligami.. Soalnya hal ini jarang terjadi, bahkan tidak mungkin, karena takut istrinya tidak
mengizinkan, sehingga banyak orang yang memalsukan identitasnya agar bisa
melangsungkan pernikahan poligaminya.. Ini merupakan pelanggaran hukum.. Pada tahun

, poligami sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan bukan merupakan wilayah Negara
Republik Indonesia Tahun 1974 tentang Perkawinan. Poligami dari segi hukum Nomor I
Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)

BAB IV KESIMPULAN/REKOMENDASI
Pada prinsipnya perkawinan di Indonesia menganut asas monogami, artinya laki-laki hanya
diperbolehkan menikahi satu perempuan, sehingga tidak boleh mempunyai lebih dari 4..444
istri dalam waktu yang bersamaan.. Pengecualian terhadap penerapan asas monogami diatur
dengan undang-undang dengan syarat terpenuhinya syarat-syarat tertentu, khususnya syarat
persetujuan istri saat ini dan juga harus sesuai dengan agama yang dianutnya..
Poligami diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
dan Kompilasi Hukum Islam (KHI), yang artinya tidak semua orang bisa melakukan
poligami karena berbagai alasan, karena ambiguitas atau diskresi karena ada aturan dan tata

Laporan Studi Kasus MKU PAI Gasal 2023-2024 5


cara itu harus dihormati. Poligami Dilihat dari Undang-Undang Nomor I Tahun 1974
Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) – Esther Masri 240
Syarat utama poligami adalah suami harus berlaku adil dan setara.. Aturan mengatur tentang
bolehnya melakukan poligami yang merupakan syarat mutlak bagi suami. Syarat mutlaknya
adalah anda hanya boleh mengawini 4 (empat) orang istri dan dapat memperlakukan isteri
anda dengan adil.. Jika syarat adil tidak dipenuhi dan berlaku Pasal , maka hanya satu
perempuan yang wajib menikah.. Pasal Idealnya kedua ketentuan hukum tersebut bertujuan
untuk memberikan syarat bagi suami yang ingin menikah lagi.. Peraturan ini bertujuan untuk
meminimalisir kesewenang-wenangan suami (laki-laki) terhadap istri (perempuan)..
Dengan tujuan terciptanya keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah sehingga tujuan
pernikahan terpenuhi dan tercapai..

Daftar pustaka
Masri, E. (2019). Poligami Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 Tentang
Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Krtha Bhayangkara, 13(2).

Fajar, M. S. (2017). Keadilan Dalam Hukum Islam (Tinjauan Multidisipliner Dalam Kasus
Poligami). Al-'Adalah, 12(1), 33-48.

Laporan Studi Kasus MKU PAI Gasal 2023-2024 6

Anda mungkin juga menyukai