Anda di halaman 1dari 4

Pengertian kokurikuler

Kokurikuler adalah kegiatan di sekolah yang dilakukan oleh peserta didik untuk menguatkan,
memperdalam, atau sebagai pengayaan mata pelajaran yang sudah dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan penguatan pendidikan karakter pada
peserta didik.

Kegiatan kokurikuler dilaksanakan sendiri ataupun kelompok. Nantinya, pengajar harus menyiapkan
beberapa poin penting, seperti memberikan tugas atau materi yang sesuai dengan pembahasan yang
sedang diajarkan. Pengajar juga wajib paham tingkat kesulitan materi kokurikuler agar tugas bisa
sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Di akhir, pengajar akan memberikan penilaian yang adil dan sesuai dengan hasil kerja dan
kemampuan peserta didik masing-masing. Kegiatan kokurikuler ini bisa diwajibkan untuk peserta
didik untuk mengembangkan identitas dan kearifan lokal. Kegiatan kokurikuler umumnya masih
terkait dengan mata pelajaran muatan lokal yang sudah ditetapkan pemerintah daerah.

Tujuan dan fungsi kokurikuler

Ada beberapa tujuan dan fungsi dari kegiatan kokurikuler yang nantinya bisa dijadikan acuan atau
pedoman tentang pentingnya kokurikuler, yaitu:

 Kegiatan kokurikuler dipakai penunjang dari praktik program intrakurikuler dengan acuan
utama peserta didik bisa mendalami materi yang sudah diperoleh. Peserta didik juga bisa
belajar bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
 Kegiatan kokurikuler diharapkan bisa membantu peserta didik agar lebih mudah memahami
dan belajar tentang materi yang akan atau sudah dibahas.

Manfaat kokurikuler
Kegiatan kokurikuler memang terlihat hanya bersenang-senang saja, tetapi ternyata mendatangkan
banyak manfaat untuk siswa dan guru.

Manfaat kokurikuler bagi siswa


Berikut ini adalah manfaat kokurikuler bagi siswa:

 Menumbuhkan dan mengembangkan karakter baik pada siswa.


 Melatih serta mengembangkan keterampilan di bidang sosial untuk para siswa yang
menjalankan kegiatan kokurikuler.
 Menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada siswa.
 Mendorong dan menstimulasi tumbuhnya penghargaan pada keberagaman.
 Meningkatkan semangat diri pada isu global yang sedang banyak dibicarakan publik.
 Menambah kemampuan di bidang literasi dan numerik.
Manfaat kokurikuler bagi guru
Berikut ini adalah manfaat kokurikuler bagi guru:

 Kegiatan kokurikuler mampu menunjang kegiatan intrakurikuler yang sudah diberikan


pengajar di dalam kelas.
 Tak hanya bisa menambah pemahaman kepada siswa, guru juga bisa menumbuhkan karakter
baik, keterampilan sosial, kemampuan memimpin dalam sebuah kelompok, dan lainnya
kepada peserta didik.
 Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru menjadi lebih menyenangkan dan tidak
membosankan.
 Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik bisa mengembangkan dan memperkuat
karakter.
 Proses pemberian proyek untuk tujuan akhir bisa lebih jelas.
 Proses pengembangan kompetensi pada peserta didik bisa lebih jelas dan terbuka, selain itu
juga bisa mempermudah untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain agar
hasil pembelajaran lebih maksimal.
 Dapat menunjang kemampuan guru, terutama lewat program PPG.

Contoh kegiatan kokurikuler


Kegiatan kokurikuler dilaksanakan di luar jam kegiatan intrakurikuler. Di bawah ini akan dibagikan
beberapa contoh kegiatan kokurikuler di SMA, SMP, dan SD.

Contoh kegiatan kokurikuler SMA


Berikut ini adalah contoh kegiatan kokurikuler yang bisa dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat
SMA, yaitu:

1. Masa Orientasi Siswa (MOS)


Pada masa orientasi siswa, kegiatan tidak hanya dilakukan untuk pengenalan sekolah saja,
tetapi juga mengkondisikan siswa supaya benar-benar siap belajar. Selama kegiatan ini
berlangsung, peserta didik akan dilatih untuk lebih disiplin.
2. Field study
Kegiatan belajar di lapangan dengan cara yang variatif namun tetap mendidik ini bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peserta didik dari informasi mata pelajaran
yang diperoleh di kelas.
Kegiatan ini bisa berupa pengamatan, percobaan, dan diakhiri dengan penyusunan laporan.
Sementara, objek yang diamati bisa bervariasi sesuai dengan materi pelajaran yang sedang
dibahas.
3. Out bound
Out bound adalah kegiatan yang dilakukan di luar sekolah untuk menumbuhkan kecerdasan
emosi, kemandirian, dan jiwa kepemimpinan setiap peserta didik. Selain itu, kegiatan out
bound juga bisa membuat siswa lebih refreshing.
4. Study tour
Study tour adalah salah satu kegiatan kokurikuler lainnya yang diselenggarakan untuk
meningkatkan wawasan dan pengalaman peserta didik. Pengajar bisa memberi tugas untuk
membuat laporan usai kegiatan study tour dilaksanakan.
5. Bakti sosial
Bakti sosial bisa menambah kecerdasan emosional dan kepedulian peserta didik. Banyak
beberapa contoh aktivitas bakti sosial, seperti galang dana, bersih desa, dan lainnya.
6. Research class
Contoh lainnya adalah kegiatan research class yang bisa mengasah kecerdasan serta
kerangka berpikir peserta didik. Objek penelitiannya sangat bervariasi, bisa meneliti
persoalan yang ada di alam atau masyarakat sekitar.
7.
Contoh kegiatan kokurikuler SMP
Berikut ini beberapa contoh kegiatan kokurikuler di jenjang pendidikan SMP:

1. Konferensi oleh siswa


Aktivitas ini bisa diselenggarakan di akhir semester untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam public speaking, presentasi, tampil di depan umum, dan memimpin sebuah konferensi
dengan menyajikan hasil riset sederhana sesuai dengan materi mata pelajaran yang sudah
dilakukan sebelumnya.
2. Membuat karya tulis
Membuat karya tulis bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam aplikasi tata cara penulisan
karya ilmiah yang sederhana berdasarkan penelitian dan data yang sudah dikumpulkan siswa.
3. Kerja bakti
Kerja bakti bisa dilakukan untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya
kebersihan dan penghijauan, terutama di lingkungan sekolah. Peserta didik bisa diarahkan
untuk membersihkan kelas, perawatan kebun, atau melakukan pemilahan sampah. Kegiatan
ini juga dapat dijadikan aktivitas refreshing siswa dari kegiatan intrakurikuler.
4. Kegiatan senam bersama
Sekolah juga bisa merancang kegiatan senam bersama untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran siswa yang dilakukan setiap pekan.
Contoh kegiatan kokurikuler SD
Berikut ini beberapa contoh kegiatan kokurikuler untuk jenjang pendidikan SD:

1. Edutrip
Edutrip bisa dilakukan dengan mengunjungi museum, kebun binatang, dan lainnya dengan
tujuan untuk memperdalam pengetahuan terkait pembelajaran sesuai tema.
2. Calistung
Dengan program kokurikuler calistung, siswa diharapkan bisa memperdalam cara baca, tulis,
dan hitung. Program calistung ini biasa dilakukan untuk siswa kelas 1, 2, dan 3 untuk
menunjang pembelajaran reguler.
3. Festival karya anak
Festival karya anak bisa dilakukan dengan menampilkan hasil karya siswa yang sudah dibuat
sebelumnya. Selain itu, juga bisa menampilkan bakat para peserta didik.
4. Bakti sosial
Aktivitas ini dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah untuk membantu orang-orang
yang kurang mampu dengan membersihkan lingkungan dan mengumpulkan dana.
5. Proyek kecerdasan finansial
Siswa ditugaskan untuk membuat celengan dan menabung setiap hari, proses menabung bisa
dilakukan di rumah atau sekolah.
Peran guru dalam kegiatan kokurikuler
Peran guru dalam kegiatan kokurikuler selain memberikan tugas yang sesuai dengan mata pelajaran
terhadap proyek kokurikuler, guru juga membina aktivitas siswa, mulai dari memberikan bimbingan,
arahan, pemantapan, arahan untuk sikap mental, pola pikir peserta didik. Tujuannya adalah agar
program kokurikuler bisa berjalan dengan baik dan sukses.

Tips membuat program kokurikuler yang efektif


Berikut ini adalah tips membuat program kokurikuler yang efektif:

 Melakukan perencanaan, mulai dari rapat oleh para guru agar mendapatkan kegiatan
kokurikuler yang sesuai untuk peserta didik. Dalam melakukan perencanaan, guru dapat
melakukan penyusunan prosedur dan standar operasional serta menuangkan rencana kegiatan.
 Pemberian tugas guru untuk kegiatan kokurikuler sebaiknya dibagi sesuai dengan bidangnya
masing-masing, misalnya guru BK membuat program kokurikuler untuk melihat bakat dan
minat siswa.
 Kemudian, dalam pelaksanaannya seharusnya tidak membebani para siswa dan justru dapat
menambah pemahaman dari kegiatan intrakurikuler. Memastikan pula apakah sarana dan
fasilitas dari sekolah sudah siap atau belum, serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang terlibat.
 Di akhir dilakukan penilaian dilakukan untuk melihat apakah program kokurikuler ini benar-
benar bisa mengembangkan kompetensi siswa atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai