Anda di halaman 1dari 15

Permaina n tra d isi

Anak Na g ari
Silek & Meriam Bambu

Kelompok 1
Keminangkabauan

1.Glen hendrik Sihite


2.Mu h am ma d Reh an Asyifa
3.Michel Adrian
4.Taufik Hidayat

X.E3
SMAN 1 CANDUNG
Silek
Silat Minangkabau (silek
Minangkabau) adalah seni beladiri
yang berasal dari Minangkabau,
Sumatra Barat, Indonesia yang
diwariskan secara turun temurun.
Silat Minangkabau ini adalah salah
satu bekal bagi Masyarakat
Minangkabau yang memiliki
kebiasaan merantau semenjak
beratus-ratus tahun lalu.
Jika seseorang ingin belajar
silek, maka ia bisa datang
sendiri atau biasanya diantar
oleh teman, bapak atau mamak
(saudara laki-laki dari ibu)
kepada seorang guru, jika di
kalangan keluarga mereka
tidak ada yang bisa bermain
silat dengan baik. Setelah
berbasa basi, maka nanti si
calon murid datang pada waktu
yang ditentukan dengan
membawa benda-benda
tertentu.
Konsep silek
1. Tagak jo Langkah (Berdiri dan Langkah)

Ciri khas dari permainan silek adalah pola


berdiri dan langkah. Tagak artinya tegak
atau berdiri, di mana pesilat berdiri? Dia
berdiri di jalan yang benar (tagak di nan
bana), dia bukanlah seorang yang suka cari
rusuh dan merusak tatanan alam dan
kehidupan bermasyarakat.

2. Garak jo Garik (Gerak dan Gerik)

Di dalam bersilat perlu sekali memahami


garak dan garik. Garak artinya insting,
kemampuan membaca sesuatu akan terjadi,
contoh seorang pesilat bisa merasakan ada
sesuatu yang akan membahayakan dirinya
Aliran Silek

terdapat aliran utama Silek


Minangkabau, yaitu:

* Silek Tuo (Silat Tua).


* Silek Harimau (Silat Harimau)
* Silek Lintau (Silat Lintau)
* Silek Sitaralak (Silat Sitaralak)
* Silek Pauah (Silat Pauh)
* Silek Sungai Patai
Prinsip Silek
1.Musuah indak di cari, batamu pantang dilakukan, kapie hukumnyo bilo
suruik
Dalam silek musuh tidak di cari, untuk menjaga agar tidak ada orang yang
cedera atau meninggal bila terjadi pertarungan.

2.Rumah gadang indak ba pintu, mancik saikua bapantang lalu


Seorang pesilat tidak mudah di serang karena setiap serangan akan
diantisipasi dengan baik

3.Garak - Garik pantang kutiko, dimintak baru di Bari, sia mulai, si Kanai
Garak mengacu pada batin seorang pesilat, sedangkan Garik berupa gerak
fisik, bila tidak ada gerak maka tidak ada pula reaksi.

4.lawan tapijak diadoki Jo balabek, tapi di jabauan tangan mambao tagak


Sikap permusuhan tidak boleh ditunjukkan, jika lawan terjatuh,jangan di
serang juga bantu ia berdiri dengan tetap waspada dengan serangan
baliknya.

5.dima langit di pijak disitu langit di junjuang, Dima ranting dipatah disitu
sumua digali
Seorang pesilat harus mempu beradaptasi dimanapun ia berada, dengan
cara menghormati adat istiadat setempat.

dan prinsip silek lainya...


Fungsi Silek
1. Silek sebagai pakaian diri maksudnya suatu
Pengetahuan dan keterampilan yang melekat pada
diri seseorang.

2.Parik paga dalam nagari maksudnya silek menjadi


Benteng yang dipakai anak nagari untuk melindungi
nagarinya dari berbagai ancaman dan serangan dari luar

3.Jihad [bela negara, agama, keluarga] merupakan


kewajiban setiap orang dan silek menuntunnya sebagai
upaya menaklukan atau ancaman luar.

4. Amar Makruf nahi mungkar [mengajak kepada kebaikan


dan mencegah kemungkaran]

5. Peran pendeka dan tuo silek dalam resolusi konflik


Sangat penting, terutama konflik komunal antar daerah
yang berbeda
Nilai dalam Silek

1. Kehormatan dan harga diri


Kesadaran akan kehormatan dan harga diri sebagai
manusia yang setara.

2. Ketinggian Budi
berupa sikap rendah hati, toleran, peduli, dan tenggang
rasa yang menjadi tolak ukur dalam interaksi antar
personal dan Antar kelompok.

3. Ketangkasan
Mustahil perjuangan kehormatan dan harga diri
Meriam Bambu
Meriam bambu atau dalam bahasa
Minangkabau 'Badia batuang'
merupakan salah satu permainan
tradisional. Permainan ini dimainkan
oleh anak laki-laki dalam rangka
memeriahkan bulan Ramadhan
menjelang hari raya Idul Fitri.
Permainan ini populer pada anak-anak
90'an. Pada saat sekarang permainan
ini sulit untuk ditemukan.
Di sejumlah daerah di Indonesia dan wilayah
Melayu serumpun lainnya, permainan
tradisional yang satu ini dikenal dengan
nama Meriam bambu, namun di beberapa
daerah di Indonesia lainnya juga dikenal
dengan nama yang lain. Di sejumlah daerah
di wilayah melayu, misalnya di Kepulauan
Bangka Belitung Meriam bambu ini juga
dikenal dengan sebutan "bedil bambu", di
Minangkabau disebut Meriam betung atau
badia batuang, sedangkan di Aceh disebut
dengan te’t beude trieng. Di Yogyakarta,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur,
Bahan membuat merian bambu

Dalam pembuatan meriam bambu


bahan utamanya adalah batang
pohon Bambu, dan kita juga harus
memperkirakan usia batang bambu,
ukuran diameter batang bambu, dan
ukuran panjang batang bambu
karena hal tersebut akan
mempengaruhi Kualitas suara yang
dihasilkan nantinya. Semakin tua
usia batang bambu dan semakin
besar diameter batang bambu, maka
kualitas suara yang dihasilkan akan
semakin baik.
Cara membuat
1) .Mula- mula sediakan batang bambu dan potong dengan
ukuran panjang 1,5-2 meter atau 3-4 ruas dan diameter
bambu berukuran
4 inci

2.)Kemudian,permukaan batang bambu dilubangi dengan


jarak sekitar 10 cm dari pangkal batang bambu. Besarnya
diameter lubang dikira-kira sebesar ibu jari. Lubang inilah
yang akan
menjadi tempat untuk menyulut Meriam bambu.

3.)Langkah selanjutnya adalah ikat kuat – kuat sekitar


sambungan ruas bambu dengan tali atau karet ban untuk
memperkuat kapasitas bambu dari tekanan tenaga yang
dihasilkan ketika disulut.

4.)Lalu Sambungan ruas di antara pangkal dengan ujung


Meriam kemudian dilubangi dengan menggunakan linggis.
Sambungan ruas bagian dalam harus dipastikan dilubangi
dengan baik dan hampir rata dengan diameter bambu. Hal ini
sangat penting agar tekanan yang dihasilkan tidak tertahan
sehingga membuat bambu mudah pecah ketika dibunyikan.
Cara bermain

Setelah Meriam bambu selesai dibuat,


maka sudah siap untuk dibunyikan.
Bahan bakar yang digunakan bisa
berupa minyak tanah atau karbit yang
dicampuri air dengan takaran
tertentu.
Nilai -nilai Budaya yang
terkandung dalam permainan
Meriam bambu 1.)Memaknai perayaan hari besar. Permainan Meriam
bambu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menyambut
datangnya hari-hari besar,

2.)Wujud syukur dan kegembiraan. Sebagai wujud syukur


dan ungkapan kegembiraan atas perjuangan dan
keberhasilan yang diperoleh,

3.)Melestarikan tradisi. Permainan Meriam bambu adalah


salah satu dari sekian banyak kekayaan tradisi yang dimiliki
oleh masyarakat melayu sehingga sangat perlu untuk
dilestarikan agar tidak punah terkikis oleh perkembangan
zaman.

4.)Melatih kreativitas. Meriam bambu bukanlah permainan


yang bisa dibeli dengan mudah seperti kebanyakan
permainan modern yang ada saat ini.

5.)Melatih keberanian. Memainkan Meriam bambu memang


mengandung risiko bahaya,namun jika tetap berhati-hati
dan selalu waspada dalam memainkannya, justru dapat
melatih keberanian seseorang.
役に立つかもしれません
Semoga bermanfaat

お時間をいただきありが
とうございます
Terimakasih atas waktunya

Anda mungkin juga menyukai