Bab Ii
Bab Ii
id
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Judul
Judul perancangan tugas akhir adalah “Desain Interior Wine and
DineHouse di Yogyakarta”. Adapun pengertian dari judul perancangan
interior ini dijabarkan secara lebih jelas dalam uraian sebagai berikut:
Desain : 1) Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebagainya.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138)
2) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis
perancangan dimana titik beratnya adalah melihat
sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri
melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah
dengan lainnya saling kait mengkait. (Desain Interior,
1999 : 12)
Interior : 1) Ruang dalam suatu bangunan, yang
mengungkapkan tata kehidupan manusia melalui
media ruang. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 :
197)
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
2. Tinjauan Wine
a. Sejarah Wine
Fosil anggur pertama kali ditemukan berumur 60 juta tahun.Fakta ini
membuktikan bahwa anggur sudah ada sejak lama. Kebudayaan anggur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Gambar 2.1.
Proses Pembuatan Red Wine
(Sumber: Rubash, Joyce. The Master Dictionary of Food
and Wine. Second Edition, 1996)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
oak yang lebih dibandingkan dengan barrel yang besar dan barrel
buatan Amerika memberikan rasa kayu oak yang lebih dibandingkan
barrel buatan Perancis.
b) Botol Wine
Botol dari kaca memiliki keuntungan dibandingkan dengan material
yang lain. Bahan dari kaca tidak menyerap cairan yang terdapat
didalamnya, dapat mencegah agar wine tidak terkontaminasi dari
udara luar dan yang terpenting adalah bahan ini bisa menjaga struktur
yang terdapat dalam wine. Keuntungan lain adalah karena bahan
yang transparan, maka memungkinkan untuk pengecekan warna dan
kejernihan dari wine tersebut.
c) Penutup Botol
Keunikan dari struktur penutup botol yang terbuat dari kayu
membuatnya menjadi bahan yang ideal sebagai segel botol yang
mendukung proses pematangan. Tutup botol wine biasanya juga
terbuat dari kayu oak. Kualitas penutup botol tetap merupakan faktor
penting yang mempengaruhi kualitas wine. Tidak berbau, tidak
berasa, kedap udara dan tahan terhadap tekanan dari luar merupakan
pilihan terhadap penutup botol wine yang akan disimpan untuk waktu
yang lama. Untuk sparkling wine sendiri, “cork” mempunyai peranan
yang sangat penting yaitu untuk mencegah agar gas yang terdapat
dalam wine tidak dapat keluar dari botolnya.
d) Label Botol
Kebanyakan penikmat wine mengetahui paling tidak sedikit tentang
wine label. Mereka sadar bahwa ini bukanlah sekedar kertas biasa
dengan nama dan asal wine tersebut. Bahkan beberapa orang
menyempatkan waktu untuk membacanya dan memahami bahwa
label dari sebuah wine seringkali merupakan kualitas dari wine
tersebut sendiri. Label wine merupakan identitas dari wine itu sendiri
dan dengan melihatnya kita bisa membedakannya dengan wine yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Gambar 2.2.
Proses Pembuatan Red Wine
(Sumber : www.google.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Gambar 2.3.
Proses Pembuatan White Wine
(Sumber : www.google.com)
Gambar 2.4.
Standar Tempat Penyimpanan Wine
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)
Suhu yang dibutuhkan untuk menyimpan anggur tidak selalu sama, oleh
karena jenis dan elemen pembuat anggur yang berbeda-beda. Adakalanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
disimpan pada ruang dengan suhu udara yang tidak terlalu dingin, ada
juga yang harus disimpan pada suhu ruang yang rendah. Cara
penyimpanan anggur berdasarkan jenisnya adalah seperti di bawah ini:
a) Natural Still Wine
Anggur ini harus disimpan sesuai dengan temperatur interior ruangan
sehingga tidak diperlukan adanya mesin pendingin.Dengan suhu yang
sesuai dengan suhu ruangan, membuat anggur menjadi cepat matang dan
tua.
b) White and Rose Wine
Suhu ruang untuk menyimpan anggur ini sebaiknya berkisar antara 5-10
derajat celcius.Dengan demikian dapat mempertahankan kualitas anggur
dan menjaga kesegaran rasa anggur itu sendiri.Pendingin anggur dan es
batu diperlukan untuk menyajikan minuman ini dalam kondisi yang stabil
yaitu 5-10 derajat celcius.
c) Fortified Wine
Dalam upaya untuk menjaga kondisi dan karakter anggur, harus disimpan
dalam keadaan vertikal dengan suhu konstan 18 derajat celcius.
Disamping itu, ruang penyimpanan harus terbebas dari bau-bauan yang
kuat dan bebas akan kontaminasi bakteri. Lakukanlah pengecekan apakah
anggur masih dalam keadaan yang baik untuk dikonsumsi secara berkala.
Karena anggur ini mudah sekali menjadi rusak apabila cara
penyimpanannya menyimpang dari prosedur seperti yang telah dijelaskan
di atas.
d) Aromatized Wine
Harus disimpan pada suhu 18 derajat celcius, bebas dari bau-bauan yang
kuat, ada sirkulai udaran yang baik, dan tutuplah lubang-lubang yang bias
membuat air masuk kedalam ruang penyimpanan, karena akan membuat
anggur menjadi berjamur dan tidak layak diminum lagi karena
mengandung racun.
e) Sparkling Wine
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Secara garis besar cara penyimpanan yang baik sama dengan standar-
standar penyimpanan natural still wine hanya saja posisinya harus
horizontal.
f. Jenis-jenis wine yaitu:
a) Table wine (natural wine)
- Merupakan jenis wine yang terbanyak dipasaran.
- Jenis ini diminum sebagai pelengkap makanan.
- Kandungan alcohol 10%-14%.
- Pada jenis ini gas karbondioksida hasil fermentasi dekeluarkan.
- Contoh wine: Chardonay, Carbenet Sauvignon, Merlot, Riesling.
b) Sparkling wine
- Berasal dari jenis table wine yang difermentasi kembali dengan
menambahkan gula dan ragi.
- Pada wine ini gas karbondioksida tidak dikeluarkan untuk
menghasilkan gelembung dan rasa yang renyah.
- Contoh wine: Champagnes.
c) Fortified wine
- Diminum pada saat sebelum atau sesudah makan (tidak pada saat
makan).
- Kandungan alcohol lebih tinggi 5%-10% dari table wine.
- Contoh wine: Port, Cognac, Sherry, Brandy.
d) Cabernet Franc: dengan nama lain bouchet, salah satu dari dua jenis
cabernet yang tumbuh di Bordeaux tapi dominan di Saint Emilion,
Cabernet dari Loire, menghasilkan Chinon, Saumur dan lainnya dan
rose. Digunakan sebagai campuran untuk cabernet sauvignon atau
berdiri sendiri di California, Australia dan Chili.
e) Carmenere: berasal dari Bordeaux, Perancis. Jenis terbaik dan
melegenda ini pernah terserang phylloxera (sejenis hama tanaman
anggur), hingga akhirnya punah. Sebelum terjangkit wabah
phylloxera, tanaman anggur ini sempat dibawa ke Chili oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
Gambar 2.5.
White Wine Glass
(Sumber :www.google.com)
Gambar 2.6.
Snifler
(Sumber : www.google.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Gambar 2.8.
Champagnes Flute
(Sumber :www.google.com)
Gambar 2.9.
Burgundy Wine Glass
(Sumber : www.google.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Gambar 2.10.
Tata Cara Memegang Gelas Wine
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)
Gambar 2.11.
Membawa gelas wine dengan menggunakan baki
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Gambar 2.12.
Cara Menikmati Wine
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)
Penjelasan:
yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu (Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1991).
b. Lobby artinya ruang masuk pada suatu bangunan. Kata lobby pada
umumnya dipakai sebagai kata ganti ruang tamu. Fungsi dasar lobby
hampir sama dengan ruang tamu rumah, hanya saja fungsi lobby
menyangkut citra (image) yang ingin mempengaruhi tamu yang datang
(”Desain transparan interior kantor modern”, 219/023, 2001, p.20-21).
c. Lobby adalah bagian dari public space yang mempunyai fungsi sebagai
ruang tamu, ruang depan dan kamar tunggu untuk tamu (biasanya
merupakan ruang terbuka yang mempunyai hubungan langsung dengan
bagian front office, reception, cashier, information dan sebagainya)
(H.Kodhyat, 1992, p.55).
d. Kantor depan adalah salah satu departemen di hotel yang secara
operasional berhubungan langsung dengan tamu. Kantor depan terletak
pada bagian depan hotel. Ini dimaksudkan agar mudah diketahui umum.
Umumnya kantor depan disebut lobby (Darsono, 1992, p.9).
e. Kantor depan merupakan tempat berlangsungnya penyambutan tamu,
pemindahan barang, pembayaran, memberikan informasi kepada tamu
dan pengunjung, pelayanan pengiriman surat-surat, dokumen dan lain-
lain, pelayanan jasa kesekretarisan, pelayanan jasa komunikasi telepon
(Tormoezi & Manurung, 2000, p.18-27).
f. Menurut tinjauan dari beberapa pustaka, maka dapat diperoleh bahwa
pengertian dan fungsi lobby dewasa saat ini antara lain:
g. Sebagai simbol akan situasi dan pandangan terhadap hotel tersebut
(Saito,1992, p.55).
h. Memberi kesan pertama pada tamu terhadap hotel secara
keseluruhan(Hoyt, 1981, p.80).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
4. Galeri
Galeri merupakan ruang yang biasanya digunakan untuk memamerkan
barang-barang seni, sebagian besar memiliki skala ruang yang lebih kecil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung dalam jumlah
yang besar (Pile, 2003, p.22).
A room, series of rooms or building devoted to the exhibition and often
the sale of work of art/ ruangan, rangkaian ruangan atau bangunan yang
disediakan untuk memamerkan dan juga menjual karya seni (Stein&Urdang,
1967, p.173). Ruang atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni
dan sebagainya (Poerwodarminto, 2000, p.328).
Dalam “Encyclopedia of American Architectural”, dikatakan bahwa
perancangan galeri menunjuk pada perancangan museum dan sebaliknya.
Perbedaan antara galeri dan museum adalah bahwa museum secara umum
diartikan sebagai suatu bangunan atau ruang di dalam bangunan yang
digunakan sebagai tempat untuk mengoleksi objek pengetahuan atau karya
seni langka, sedangkan di galeri barang-barang yang dikoleksi sengaja untuk
dipamerkan dan dijual (Encyclopedia of American Architectural, 1994,
p.222).
Kegiatan penjualan tidak dapat dipisahkan dari galeri, berbeda dengan
museum yang bersifat social, galeri bersifat komersial di mana objek pamer
memang sengaja untuk dipamerkan dan dijual(Hunt,1980, p.375). Sebuah
atau serangkaian ruangan atau bangunan yang disediakan untuk pameran dan
menjual karya-karya seni (Stein,1976, p.278)
Adapun beberapa fungsi dari galeri:
a. Fungsi Komunikatif
Merupakan media penyampaian secara tidak langsung kepada komitmen
atau pengunjung galeri mengenai produk-produknya.
b. Fungsi Apresiatif
Merupakan tempat berapresiasi para seniman dalam menuangkan ide-
idenya dan karyanya.
c. Fungsi Estetis
Sebagai tempat untuk mengemas produk-produk yang akan dijual.
Untuk merancang sebuah galeri ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
antara lain:
Selain hal-hal diatas yang harus diperhatikan dalam merancang galeri, kita
juga harus mengatur sirlukasi karena sirkulasi merupakan hal yang sangat
penting dalam membuat sebuah galeri. Pengaturan sirkulasi yang baik akan
membuat pengunjung merasa nyaman dalam mengamati benda-benda yang
dipamerkan.
5. Restoran
Kata restoran mencakup serangkaian operasi jasa makanan. Istilah ini
berasal dari bahasa Prancis: ”restaurant” yang berarti pemulihan tenaga.
Istilah ini awalnya digunakan pada pertengahan 1700-an untuk
mendeskripsikan sebagai tempat umum dimana menawarkan ”soup &
bread” (sop dan roti). Sekarang, suatu tempat umum dimana khusus menjual
makanan untuk dikonsumsi ditempat itu secara langsung atau tidak, dapat
dideskripsikan sebagai restoran (Power, 1999, p.60).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
a) Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1
m2/tempat duduk.
b) Lebar ruang kerja bartender minimal 1 m.
c) Untuk ruang bar yang tertutup harus dilengkapi AC dan ventilasi
dengan temperatur ruangan 24oC dan kelembapan relative 60%.
d) Perlengkapan dan perabotan minimal:
- Tersedia bar counter dan bar stool (kursi bar).
- Meja untuk para pengunjung.
- Sofa untuk bersantai sambil bercakap-cakap.
- Rak penyimpanan minuman dan makanan.
- Lemari es dan perlengkapan membuat minuman.
- Berbagai jenis gelas dengan jumlah dua kali kapasitas bar minimal
(cocktail glass, tumber glass, gelas bir, cognac glass, brandy glass,
wine glass).
Sistem pelayanan yang digunakan pada sebuah bar menurut Fred Lawson
(1973) adalah:
a) Self Service
Pengunjung memesan makanan dan minuman tanpa dilayani
pelayankemudian menuju kasir untuk melakukan transaksi
pembayaran.Setelah itupengunjung dapat menikmati makanan dan
minuman yang mereka pesan.
b) Waiter Waitress to Table
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Ada lima elemen di dalam desain ruang retail yang penting untuk dikelola
agar lingkungan belanja yang berkesan. Kelimanya adalah:
a. Display
Sebuahdisplay diharapkan dapat memicu resapan emosional tertentu
dalam sekilas pandang. Display produk yang tertangkap langsung dari
arah luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk
masuk ke toko, merasa nyaman di dalamnya, dan membeli produk.
Untuk itu, display sebaiknya menghindari penampilan yang berlebihan,
melainkan fokus pada item-item produk seperti item best seller yang
diyakini paling memancing keinginan untuk membeli. Sebagai alat
informasi, maka konsep display sebaiknya menyertakan program promosi
yang sedang diljalani.Dan, tampilkan pula elemen display yang bergerak
atau bersuara sebagai bagian atraksi komunikasi fungsional yang boleh
jadi berkesan menghibur.
b. Signage
Elemen ini terkait dengan tampilan gambar/logo, warna, tulisan, dan
pencahayaan. Kita biasa melihatnya sebagai media di bagian luar toko
yang menampilkan nama perusahaan atau brand produk yang dijual di
dalam toko tersebut. Untuk brand besar yang telah memiliki nama,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
dari setiap transaksi. Elemen yang berada di area kasir ini terdiri dari
layar monitor, keyboard, scanner, cash drawer, tempat menggesekkan
kartu kredit, debet, dan lain-lain.
7. Tempat Informasi
Tujuan dari tempat informasi sendiri yaitu:
- Tersedianya sarana dan prasarana informasi serta koleksi dalam subjek
tertentu untuk memenuhi kebutuhan kalangan atau komunitas tertentu
baik itu ilmu pengetahuan, teknologi maupun kebudayaan.
- Menciptakan kondisi dan mendorong masyarakat komunitas tertentu
untuk mengembangkan dan memanfaatkan jasa layanan informasi dalam
rangka untuk memajukan komunitas itu sendiri.
- Rak buku
Penempatan rak buku harus memperhatikan keadaan cahaya dan
pertukaraan udara.Rak buku sebaiknya tidak diletakkan di daerah yang
berudara lembab.
- Meja baca
Meja baca harus ditempatkan di tempatkan di tempat yang terang dan
berudara sejuk dan segar. Masing-masing meja baca dilengkapi dengan
kursi baca.
- Meja sirkulasi
Meja sirkulasi diletakkan di tempat yang dapat mengawasi secara
menyeluruh orang-orang yang keluar masuk perpustakaan.
- Lemari loker/titipan barang
Lemari loker/titipan barang diletakkan di dekat pintu masuk atau keluar
sebelum meja sirkulasi.
- Lemari katalog
Penempatan lemari katalog di daerah jalur masuk ke area koleksi.
- Papan pengumuman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
B. PENDEKATAN DESAIN
1. Tinjauan Organisasi Ruang
Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan
fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi
bangunan. Keputusan mengenai jenis organisasi yang harus digunakan dalam
situasi khusus akan tergantung pada: kebutuhan atas program bangunan,
seperti pendekatan fungsional persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang-
ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau pemandangan.
Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk
atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi
tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya
dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya. (Ching, 2000, 188)
Berbagai macampengorganisasian ruang menurut Francis.D.K. Ching
antara lain sebagai berikut :
a. Terpusat
Gambar 2.13.
Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 189
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Gambar 2.14.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.15.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.16.
Ilustrasi 3 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk
atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu
akan fungsi, menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan suasana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Gambar 2.17.
Ilustrasi 4 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.18.
Ilustrasi 5 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.19.
Ilustrasi 6 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Gambar 2.20.
Ilustrasi 7 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
b. Linier
Gambar 2.2.
Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 189
Gambar 2.22.
Ilustrasi 1Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.23.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap
bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikan dengan
adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan air atau
sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya untuk memperoleh
sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat lurus, bersegmen,
atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang
tapaknya, diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak seperti
sebuah menara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Gambar 2.24.
Ilustrasi 3 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.25.
Ilustrasi 4 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
c. Radial
Gambar 2.26.
Organisasi ruang Radial
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang linier
berkembang menurut bentuk jari-jari.Organisasi ruang radialmemadukan
unsur-unsur baik organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri
dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi
linierberkembang menurut arah jari-jarinya. Apabila suatu organisasi
terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan
pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial
adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar
lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam
menggabungkan dirinya pada unsur-unsur atau benda-benda tertentu pada
tapaknya.
Gambar 2.27.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang Radial
Sumber : Ching, 2000, hal 190
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
d. Cluster
Gambar 2.28.
Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.29.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Gambar 2.30.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.31.
Ilustrasi 3 Organisasi ruang Cluster
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
e. Grid
Gambar 2.32.
Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Gambar 2.33.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus
yang membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya.
Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah
menjadi satu set ruang unit modular berulang. Kekuatan yang
mengorganisir suatu grid dihasilkan dari keteraturan dan kontinuitas pola-
polanya yang meliputi unsur-unsur yang diorganisir.pola-pola ini
membuat menjadi satu set atau daerah titik-titik dan garis-garis referensi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
yang stabil dalam ruang dimana ruang-ruang organisasi grid daerah yang
walaupun berbeda dalam hal ukuran, bentuk, atau fungsi, dapat membagi
hubungan bersama.
Gambar 2.34.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem struktur
rangka dari kolom dan balok. Dalam daerah grid ini, ruang-ruang dapat
terbentuk sebagai beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai
pengulangan modul grid. Tanpa melihat penempatannya dalam suatu
daerah, ruang-ruang ini, jika dipandang sebagai bentuk-bentuk positif,
akan menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif.
2. Pola Sirkulasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
a. Linier
Gambar 2.36.
Sirkulasi Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 221
Semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus dapat menjadi unsur
pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang.Sebagai tambahan,
jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen, memotong jalan
lain, bercabang-cabang, membentuk kisaran.
b. Radial
Gambar 2.37.
Sirkulasi Radial
Sumber : Ching, 2000, hal 221
Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti sebuah
pusat, titik bersama.
c. Spiral
Gambar 2.38.
Sirkulasi Spiral
Sumber : Ching, 2000, hal 221
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari
titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
d.Grid
Gambar 2.39.
Sirkulasi Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 221
Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau
kawasan-kawasan ruang segi empat.
- Network
Gambar 2.40.
Sirkulasi Network
- Komposit
Untuk menghindarkan orientasi yang membingungkan, suatu susunan
hierarkis diantara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan
skala, bentuk dan panjangnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
3. Elemen-Elemen Interior
a. Lantai
Lantai pada umumnya:
1) lantai harus kuat dan dapat menahan beban di atasnya
2) mudah dibersihkan
3) kedap suara
4) tahan terhadap kelembaban
5) memberikan rasa hangat pada kaki, dsb
Lantai ruang pamer seharusnya tampak baik secara umum dan fungsi.
Menurut Francis DK Ching lantai yang berwarna terang akan
meningkatkan tingkat kekuatan cahaya dalam suatu ruang, sedangkan
lantai yang berwarna gelap akan menyerap sebagaian besar cahaya yang
jatuh di atas permukaannya. Lantai menyalurkan kualitas fisiknya –
tekstur dan kepadatannya langsung kepada kita ketika kita berjalan di atas
permukaannya.
b. Dinding
Dinding adalah elemen utama yang dengannya kita membentuk ruang
interior. Dinding mengendalikan ukuran dan bentuk ruang, dinding juga
dapat dilihat sebagai penghalang yang merupakan batas sirkulasi kita,
memisahkan satu ruang dengan ruang disebelahnya dan menyediakan
privasi visual maupun akustik bagi pemakainya sebuah ruang. ( Francis
DK Ching,1996:180)
Fungsi dinding dalam bangunan antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
1) Mudah pemeliharaannya
2) Meredam suara / akustik
3) Menunjang aspek dekoratif
4) Tahan terhadap kelembaban
5) Memperlihatkan kesan atau sifat ruangan tertentu
6) Mencerminkan unsur kemegahan dari bangunan itu
7) Pemasangannya harus disesuikan dengan sistem pencahayaan atau
penghawaan baik secara alami maupun buatan.
Pada ruang pamer, agar dapat menarik pegunjung dibuat ceiling yang
kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan memberi kesan
mewah. (Pamudji Suptandar, 1999 : 132)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
5. Furniture
Furniture merupakan bagian penting dalam interior, dan secara garis besar
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Barang-barang bergerak bebas, dalam arti ini tidak menyatu atau tidak
terlihat pada elemen-elemen ruang, misalnya kursi dan meja.
b. Barang-barang yang masih terikat dengan ruang dimana barang itu berada
(built-in). Contohnya : rak, lemari yang menyatu dengan dinding, tempat
duduk yang menjadi satu dengan lantai.
Furniture yang dibutuhkan dapat ditentukan melalui macam kegiatannya
untuk itu perlu adanya pengelompokan furniture seperti dibawah ini :
a. Sifat Peletakan
Terdiri dari Bulit – in dan Furniture yang bergerak bebas.
b. Ukuran
Ukuran adalah penting terutama dalam penyesuaian dengan besaran ruang
dan kebutuhan dalam penggunaan.
c. Bentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
7. Penghawaan
a. Penghawaan alami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
A. A
NGINMA
TI B.
C. D.
DAERAH UDARA
MATI
E. F.
G. H.
Gambar 2.43.
Kemungkinan yang terjadi pada sistem ventilasi silang
Sumber : (Y.B Mangunwijaya, 1997 : 149)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
Keterangan gambar :
B = Lubang keluar dan masuk sama luasnya, arus ventilasi baik untuk
kedudukan tubuh manusia. Lebih baik bila jalan keluar diperluas.
Atau untuk menyerap kelembaban yang terjadi di dalam lemari, rak atau peti
penyimpanan, penggunaan silica gel sangat membantu atau pemakaian
polyethylene. Untuk mencegah terjadinya goresan pada benda koleksi,
disarankann agar benda-benda tersebut sebelum dibungkus dengan lembaran
tipis polyethelene lebih dahulu dengan anyaman kapas (cotton webbing).
Apabila suhu di dalam ruang penyimpanan ruang terlalu tinggi dan udara
terlalu kering, dapat dikurangi dengan pemakaian humidifer. Sedangkan
untuk mengurangi pencemaran, menyaring debu gas yang dihasilkan zat-zat
kimia, debu garam yang dibawa air laut, menggunakan airlocks.Pemakaian
airlocksini membantu kebersihan ruangan gedung secara keseluruhan.
b. Penghawaan Buatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
lentur dari panel tersebut yang akan menyerap energi bunyi yang datang
dan mengubahnya menjadai energi panas.
Karakteristik dari penyerap panel yaitu merupakan penyerap bunyi yang
efisien pada frekuensi rendah.
Contohnya : panel kayu (hardboard), plastic board, langit – langit
plesteran yang digantung, gypsum board, lantai kayu / panggung, pelat
logam.
c) Resonator rongga (helmh oltz)
Resonator rongga terdiri dari jumlah udara tertutup yang dibatasi oleh
dinding tegar dan dihubungkan oleh lubang / celah sempit ke ruang
sekitarnya, dimana gelombang bunyi merambat.
Karakteristik dari resonator rongga yaitu menyerap energi bunyi
maksimal pada frekuensi rendah yang sempit.
10. Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan
sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan Heavy duty door
contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed Circuit
Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang
melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman
kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi)
yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di
ruang khusus.
Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa pengamanan
terhadap bahaya kebakaran.
a) Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :
1) Sistem pendeteksi awal
- Smoke detector. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
- Fire alarm system. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada api
atau panas pada suhu 1350C - 1600C
2) Fire estinguisher
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
3) Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar
yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani
luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa cara
pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di pasang
pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus
mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari dinding.
4) Hidrant Kebakaran
Gambar 2.45.
Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran
Sumber :www.webdesign.com
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
commit to user