Anda di halaman 1dari 65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Judul
Judul perancangan tugas akhir adalah “Desain Interior Wine and
DineHouse di Yogyakarta”. Adapun pengertian dari judul perancangan
interior ini dijabarkan secara lebih jelas dalam uraian sebagai berikut:
Desain : 1) Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebagainya.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138)
2) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis
perancangan dimana titik beratnya adalah melihat
sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri
melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah
dengan lainnya saling kait mengkait. (Desain Interior,
1999 : 12)
Interior : 1) Ruang dalam suatu bangunan, yang
mengungkapkan tata kehidupan manusia melalui
media ruang. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 :
197)

2) Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot


(hiasan, dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia,1993 : 483)

Desain Interior : adalah karya arsitek atau desainer yang khusus


menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan.
(Desain Interior, 1999 : 11)

Wine : 1) Minuman beralkohol hasil proses fermentasi buah


anggur spesies Vitis vinifera. (Yohan :9)

commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

2) Minuman anggur atau sejenis minuman beragi mirip


anggur tetapi terbuat dari tanaman-tanaman atau buah-
buahan lainnya. (Advanced English-Indonesian
Dictionary 4th edition 969)

Dine :Dine berasal dari bahasa Inggris, yang dapat diartikan


sebagai makan malam. Dimana makan tidak lepas dari
usaha penyedia makanan yang biasa disebut dengan
restoran. (Kamus Inggris Indonesia)

House : 1) Rumah. (Kamus Inggris Indonesia)

2) Bangunan tempat tinggal manusia, kebutuhan


rumah tangga, bangunan yang bisa digunakan untuk
banyak hal, perusahaan yang bergerak di bidang
komersial atau perusahaan bisnis. (The random
house of the English language)

di : adalah merupakan kata penunjuk tempat.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, 2001)

Yogyakarta : 1) Nama kota yang merupakan Daerah Istimewa dan


bagian dari Jawa Tengah. (Ensiklopedia Nasional
Indonesia 32)

Jadi pengertian Perancangan Interior Wine and Dine House di Yogyakarta


adalah suatu proses merancang bagian ruang dalam bangunan yang bergerak
dalam commercial space, yang digunakan untuk mewadahi atau menyalurkan
peminat wine dengan porsi yang benar dan meyediakan semua hal tentang
anggur, yang berlokasi di Yogyakarta.

2. Tinjauan Wine
a. Sejarah Wine
Fosil anggur pertama kali ditemukan berumur 60 juta tahun.Fakta ini
membuktikan bahwa anggur sudah ada sejak lama. Kebudayaan anggur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

pertamatercantum pada Alkitab Perjanjian Lama diceritakan didalamnya,


Nuh yangmengembangbiakkan sebuah taman anggur dan membuat
minuman anggur (wine).Sebagai suatu tanaman yang dapat difermentasi,
madu dan biji padi merupakantanaman yang lebih tua daripada anggur
(Handoyo 1-98).
Sumber dari Timur Tengah
Suatu dongeng Persia menceritakan tentang seorang wanita kerajaan
denganpenemuannya tentang wine.Dia adalah seorang putri yang sudah
tidakdisayangi oleh rajanya lagi berusaha untuk bunuh diri dengan
memakanbeberapa anggur yang telah rusak dalam sebuah kendi.Dia tiba-
tiba menjadipusing dan jatuh tidur. Dan ketika ia bangun, ia dapat
melupakan semua stressyang telah ia alami. Maka ia kembali mencari
tahu apa yang menyebabkanhilangnya perasaan stress itu.
Keingintahuannya tentang hal itu menarikperhatian Raja kembali yang
telah pernah hilang.Secara pasti, wine merupakan hasil dari fase dimana
anggur membusuk,ditemukan secara tidak sengaja dan bukan penemuan
dari seorang laki-laki.
Diketahui bahwa kebudayaan tanaman anggur dan minuman wine
telahdimulai sejak abad 4.000 SM. Perkembangan pertama adalah
disekitar LautKaspian dan Mesopotamia, yang sekarang berada di dekat
Iran. Suatu tulisanyang terdapat pada suatu makam kuno di Mesir
membuktikan anggur telahdigunakan di sana sekitar abad 2.700 sampai
2.500 SM. Para pendeta danorang-orang kaya mengkonsumsi wine,
sedangkan bir dikonsumsi oleh para pekerja. Ilmu arkeologi mengadakan
penggalian dan menemukan banyak tempat dengan kendi yang terkubur,
sehingga efek temperatur dari penyimpanan wine diketahui.
Wine adalah minuman yang sejarahnya bisa ditarik sampai sekitar
tahun6.000 SM. Berasal dari daerah Mesopotamia, wine kemudian
menyebar keseluruh dunia. Seperti banyak sejarah makanan dan minuman
lainnya, kononwine dihasilkan secara tidak sengaja. Pada suatu hari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

seorang wanitaMesopotamia mengumpulkan anggur yang dipetiknya dari


ladang, yang laludisimpannya dalam sebuah tong besar. Buah anggur
yang berada dibagianbawah tong pecah karena tergencet buah anggur di
atasnya dan menghasilkanjus anggur yang menggenang dibawah wadah.
Jus anggur ini kemudiantercampur dengan ragi alami yang biasanya
menempel pada kulit fermentasialami. Setelah beberapa hari, jadilah wine
yang pertama dikenal manusia.
Penyebaran ke Eropa.
Wine pertama kali muncul di Eropa dibawa oleh orang Yunani yang
menjajahpada abad 1.600 SM. Wine pada saat itu memegang peranan
penting di dalamperdagangan Yunani dan juga bagi para dokter, termasuk
Hipokrates. Merekajuga mencoba inovasi baru dengan menambahkan
semacam tumbuhan herbaldan beberapa macam bumbu.Dengan itu, maka
kebudayaan tentang tanaman anggur di Eropa semakinberkembang,
semua itu adalah akibat pengaruh dari bangsa Roma. Dimulaisekitar abad
1.000 SM, bangsa Roma mulai membuat beberapa

Gambar 2.1.
Proses Pembuatan Red Wine
(Sumber: Rubash, Joyce. The Master Dictionary of Food
and Wine. Second Edition, 1996)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

klasifikasijenis-jeniskarakteristiknya, mengidentifikasi penyakit yang


dapat merusak tanamantersebut serta tanah yang cocok untuk mendukung
pertumbuhannya. Merekamenjadi semakin terlatih dalam
mengembangbiakkannya melalui teknik irigasidan pemupukannya.
Selama penggalian untuk perkembangan sebuah rumah di sebuah bekas
tamananggur disekat kota Speyer, Jerman. Didalamnya ditemukan dua
buah batusarkofogus peninggalan bangsa Roma yang tergali.Tanggal dari
botol ituadalah berasal dari tahun 325 A.D dan ditemukan pada tahun
1876.
b. Pengertian Wine
Wine adalah minuman beralkohol yang terbuat dari sari buah anggur.
Selamamasa fermentasi, mikroorganisme satu sel yang disebut ragi,
mencerna gulayang terdapat di dalam sari buah sehingga menghasilkan
alkohol dan gaskarbondioksida. Meskipun anggur adalah buah yang
paling sering digunakanuntuk membuat wine, wine juga bisa dibuat dari
hasil fermentasi sari buah lainseperti pir, apel, beri dan bahkan bunga
seperti gandelion. Pada umumnyawine mengandung 85-89% air, 10-14%
alkohol, sisanya aroma dan rasa dalamjumlah yang sedikit sampai 100%.
Karakteristik wine (rasa dan baunya)berasal dari banyak faktor yaitu jenis
buah anggur yang dipakai, dimana buahanggur tersebut tumbuh dan
teknik produksi yang digunakan oleh produsenanggur atau enologist.
Wine adalah sejenis minuman beralkohol dengan kadar alkohol antara
14% sampai 16%, rata-rata 15%, minuman bergengsi yang didapatkan
dengan caraperagian (fermentasi) sari buah anggur segar. Ragi dan gula
yang terdapat didalam buah anggur akan menghasilkan alcohol dan CO2.
Anggur (atau jugapopuler disebut dalam bahasa inggris wine) adalah
minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang
biasanya hanya tumbuh di area30 hingga 50o LU dan LS. Minuman
beralkohol yang dibuat dari sari buah lainyang kadar alkoholnya berkisar
diantara 8% hingga 15% biasanya disebutsebagai wine buah (fruit wine).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

Wine dibedakan berdasarkan warna dan rasanya. Karakter yang


terbentuksangat tergantung oleh perbedaan dimana anggur itu ditanam,
tanahnya danlingkungannya serta perawatan terhadap buah anggur saat
dipanen jugametode dari finishing pembuatannya. Apabila proses
fermentasi yang sedangberlangsung diberhentikan sebelum seluruh gula
berubah maka yang akandihasilkan adalah minuman anggur yang manis.
Sedangkan proses fermentasiyang dilakukan secara keseluruhan maka
akan dihasilkan dry wine dengankandungan alkohol sebanyak 14%.
Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur.
Adabeberapa jenis minuman anggur yaitu Red Wine, White Wine, Rose
Wine,Sparkling Wine, Sweet Wine dan Fortified Wine.
c. Beberapa Komponen Penting yang Tidak Bisa Lepas dari Wine:
a) Gentong (wadah pembuatan wine)
Gentong untuk tempat pembuatan wineakan mempengaruhi rasa dan
aroma wine saat dihasilkan. Yang perlu diperhatikan adalah usia dari
kayu yang akan dipakai sebagai wadah wine, karena hal ini akan
memberikan karakter tersendiri untuk setiap wine. Apabila tidak
sesuai maka akan dihasilkan wine yang akan berasa kayu atau bahkan
terlalu kering apabila diletakkan di dalam wadah kayu tersebut terlalu
lama. Karena kualitas yang cocok, maka kayu oak lebih sering
digunakan dibandingkan jenis kayu yang lainnya. Untuk bentuknya
sendiri mungkin dapat sama dengan kayu yang lain, namun yang
membedakannya adalah volume yang bisa tertampung. Sebuah
tempat yang terbuat dari kayu untuk mematangkan wine, hampir
selalu terbuat dari kayu oak.Terdapat beberapa ukuran barrel yang
berbeda, 225 L dan 300 L yang biasa digunakan di Australia. Jenis
barrel yang berbeda memberikan rasa yang berbeda pula pada wine
yang dimatangkan di dalamnya. Barrel yang masih baru akan
memberikan rasa kayu oak yang lebih dibandingkan dengan barrel
yang sudah lama, barrel yang lebih kecil memberikan karakter kayu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

oak yang lebih dibandingkan dengan barrel yang besar dan barrel
buatan Amerika memberikan rasa kayu oak yang lebih dibandingkan
barrel buatan Perancis.
b) Botol Wine
Botol dari kaca memiliki keuntungan dibandingkan dengan material
yang lain. Bahan dari kaca tidak menyerap cairan yang terdapat
didalamnya, dapat mencegah agar wine tidak terkontaminasi dari
udara luar dan yang terpenting adalah bahan ini bisa menjaga struktur
yang terdapat dalam wine. Keuntungan lain adalah karena bahan
yang transparan, maka memungkinkan untuk pengecekan warna dan
kejernihan dari wine tersebut.
c) Penutup Botol
Keunikan dari struktur penutup botol yang terbuat dari kayu
membuatnya menjadi bahan yang ideal sebagai segel botol yang
mendukung proses pematangan. Tutup botol wine biasanya juga
terbuat dari kayu oak. Kualitas penutup botol tetap merupakan faktor
penting yang mempengaruhi kualitas wine. Tidak berbau, tidak
berasa, kedap udara dan tahan terhadap tekanan dari luar merupakan
pilihan terhadap penutup botol wine yang akan disimpan untuk waktu
yang lama. Untuk sparkling wine sendiri, “cork” mempunyai peranan
yang sangat penting yaitu untuk mencegah agar gas yang terdapat
dalam wine tidak dapat keluar dari botolnya.
d) Label Botol
Kebanyakan penikmat wine mengetahui paling tidak sedikit tentang
wine label. Mereka sadar bahwa ini bukanlah sekedar kertas biasa
dengan nama dan asal wine tersebut. Bahkan beberapa orang
menyempatkan waktu untuk membacanya dan memahami bahwa
label dari sebuah wine seringkali merupakan kualitas dari wine
tersebut sendiri. Label wine merupakan identitas dari wine itu sendiri
dan dengan melihatnya kita bisa membedakannya dengan wine yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

lain, sehingga kita dapat mengetahui wine yang mana berkualitas


tinggi. Untuk percetakannya sendiri ada peraturan yang telah
dikeluarkan dan tidak sembarang orang atau perusahaan yang dapat
mencetak langsung tanpa ijin, bahkan setiap Negara mempunyai
peraturannya sendiri.
d. Proses Pembuatan Wine
a) Red Wine (Anggur Merah)

Gambar 2.2.
Proses Pembuatan Red Wine
(Sumber : www.google.com)

a) Anggur merah dimasukkan ke dalam alat yang disebut mechanical


destemmer- crusher. Alat ini digunakan untuk memeras sari buah
anggur dan membuang ranting-ranting yang masih melekat pada
anggur.
b) Sari anggur beserta kulitnya (must) dimasukkan ke dalam tong
untuk difermentasi selama ± 14 hari. Disini ragi akan mengubah
rasa manis dari anggur menjadi alkohol dan gas karbondioksida.
c) Setelah mengalami proses fermentasi, sari anggur ini telah
berubah menjadi wine. Wine disaring untuk memisahkan wine dari
kulit dan bijinya.
d) Hasil saringan dimasukkan ke dalam barrelyang terbuat dari kayu
oak. Disini wine tetap akan mengalami fermentasi untuk
memisahkan sari dari residu (list). Residu akan mengendap di
bagian bawah barrel. Kemudian sari anggur diambil dipisahkan
dari residu.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

e) Sari anggur yang benar-benar dipindahkan lagi ke dalam barrel


kosong.
f) Setelah itu wine dimasukkan ke dalam botol-botol wine dan
ditutup rapat menggunakan penutup kayu (Rahasia wine, 2007, p.
40).
b) White Wine (Anggur Putih)

Gambar 2.3.
Proses Pembuatan White Wine
(Sumber : www.google.com)

a) Anggur kuning keemasan dimasukkan ke dalam alat yang disebut


mechanical destemmer- crusher. Alat ini digunakan untuk
memeras sari buah anggur dan membuang ranting-ranting yang
masih melekat pada anggur.
b) Hasil dari mechanical destemmer- crusher dimasukkan ke dalam
mesin pres untuk memisahkan anggur dari kulitnya. Setelah itu
sari anggur yang benar-benar bersih dimasukkan ke dalam tong.
c) Sari anggur dimasukkan ke dalam tong untuk difermentasi selama
± 14 hari. Disini ragi akan mengubah rasa manis dari anggur
menjadi alkohol dan gas karbondioksida.
d) Hasil saringan dimasukkan ke dalam barel yang terbuat dari kayu
oak. Disini wine tetap akan mengalami fermentasi untuk
memisahkan sari dari residu (list). Residu akan mengendap di
bagian bawah barrel. Kemudian sari anggur diambil dipisahkan
dari residu.
e) Sari anggur yang benar-benar bersih dipindahkan lagi ke dalam
barrelkosong.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

f) Setelah itu wine dimasukkan ke dalam botol-botol wine dan


ditutup rapat menggunakan penutup kayu (Rahasia wine, 2007, p.
30).
e. Cara penyimpanan wine
Cara penyimpanan wine agar tetap berkualitas baik adalah sebagai
berikut:
a) Suhu penyimpanan ±16 C (red wine) dan ±4 -10 C (white wine).
b) Tidak diperkenankan menggunakan cahaya yang sangat terang yang
mengarah langsung ke wine.
c) Suhu ruangan tidak boleh berubah secara drastis dalam waktu yang
singkat.
d) Botol wine tidak boleh mengalami guncangan (dikocok) (Rahasia
wine, 2007, p.51).

Gambar 2.4.
Standar Tempat Penyimpanan Wine
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)

Suhu yang dibutuhkan untuk menyimpan anggur tidak selalu sama, oleh
karena jenis dan elemen pembuat anggur yang berbeda-beda. Adakalanya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

disimpan pada ruang dengan suhu udara yang tidak terlalu dingin, ada
juga yang harus disimpan pada suhu ruang yang rendah. Cara
penyimpanan anggur berdasarkan jenisnya adalah seperti di bawah ini:
a) Natural Still Wine
Anggur ini harus disimpan sesuai dengan temperatur interior ruangan
sehingga tidak diperlukan adanya mesin pendingin.Dengan suhu yang
sesuai dengan suhu ruangan, membuat anggur menjadi cepat matang dan
tua.
b) White and Rose Wine
Suhu ruang untuk menyimpan anggur ini sebaiknya berkisar antara 5-10
derajat celcius.Dengan demikian dapat mempertahankan kualitas anggur
dan menjaga kesegaran rasa anggur itu sendiri.Pendingin anggur dan es
batu diperlukan untuk menyajikan minuman ini dalam kondisi yang stabil
yaitu 5-10 derajat celcius.
c) Fortified Wine
Dalam upaya untuk menjaga kondisi dan karakter anggur, harus disimpan
dalam keadaan vertikal dengan suhu konstan 18 derajat celcius.
Disamping itu, ruang penyimpanan harus terbebas dari bau-bauan yang
kuat dan bebas akan kontaminasi bakteri. Lakukanlah pengecekan apakah
anggur masih dalam keadaan yang baik untuk dikonsumsi secara berkala.
Karena anggur ini mudah sekali menjadi rusak apabila cara
penyimpanannya menyimpang dari prosedur seperti yang telah dijelaskan
di atas.
d) Aromatized Wine
Harus disimpan pada suhu 18 derajat celcius, bebas dari bau-bauan yang
kuat, ada sirkulai udaran yang baik, dan tutuplah lubang-lubang yang bias
membuat air masuk kedalam ruang penyimpanan, karena akan membuat
anggur menjadi berjamur dan tidak layak diminum lagi karena
mengandung racun.
e) Sparkling Wine
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

Secara garis besar cara penyimpanan yang baik sama dengan standar-
standar penyimpanan natural still wine hanya saja posisinya harus
horizontal.
f. Jenis-jenis wine yaitu:
a) Table wine (natural wine)
- Merupakan jenis wine yang terbanyak dipasaran.
- Jenis ini diminum sebagai pelengkap makanan.
- Kandungan alcohol 10%-14%.
- Pada jenis ini gas karbondioksida hasil fermentasi dekeluarkan.
- Contoh wine: Chardonay, Carbenet Sauvignon, Merlot, Riesling.
b) Sparkling wine
- Berasal dari jenis table wine yang difermentasi kembali dengan
menambahkan gula dan ragi.
- Pada wine ini gas karbondioksida tidak dikeluarkan untuk
menghasilkan gelembung dan rasa yang renyah.
- Contoh wine: Champagnes.
c) Fortified wine
- Diminum pada saat sebelum atau sesudah makan (tidak pada saat
makan).
- Kandungan alcohol lebih tinggi 5%-10% dari table wine.
- Contoh wine: Port, Cognac, Sherry, Brandy.
d) Cabernet Franc: dengan nama lain bouchet, salah satu dari dua jenis
cabernet yang tumbuh di Bordeaux tapi dominan di Saint Emilion,
Cabernet dari Loire, menghasilkan Chinon, Saumur dan lainnya dan
rose. Digunakan sebagai campuran untuk cabernet sauvignon atau
berdiri sendiri di California, Australia dan Chili.
e) Carmenere: berasal dari Bordeaux, Perancis. Jenis terbaik dan
melegenda ini pernah terserang phylloxera (sejenis hama tanaman
anggur), hingga akhirnya punah. Sebelum terjangkit wabah
phylloxera, tanaman anggur ini sempat dibawa ke Chili oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

viticulturist terbaik. Yang dikenal sebagai Grande Vidure, jenis


carmenere memiliki kualitas terbaik: manis dengan tanin yang halus
dan rasa coklat yang ringan. Sekarang jenis carmenere hanya
diproduksi di Chili dikembangkan di setiap perkebunan anggur dan
menjadi bendera bagi wine Chili.
f) Cabernet Sauvignon: jenis anggur dengan karakter yang bagus,
tajam, herby, tannic, dengan ciri khas aroma blackcurrant. Jenis
anggur pertama dari Medoc dan menghasilkan jenis red wine terbaik
dari California, Amerika Selatan, Eropa dan bersaing dengan jenis
shiraz di Australia. Jenis wine dari anggur ini selalu membutuhkan
pengumuran sehingga biasanya bermanfaat dalam pencampurannya
dengan merlot, cabernet franc, syrah dan sangiovesse. Menghasilkan
wine yang beraroma rose.
g) Merlot: jenis anggur yang mudah beradaptasi yang dapat
menghasilkan aroma wangi dan rasa plum dari wine Pomerol di Saint
emilion. Jenis wine ini dianggap sebagai adik dari Cabernet
Sauvignon karena merupakan wine yang mirip tapi taninnya kurang
dari Cabernet Sauvignon karenanya lebih halus, lebih lembut dan
matang lebih awal.
h) Malbec: berasal dari Perancis Tenggara dikenal juga dengan sebutan
Cot. Menghasilkan wine dengan hasil yang baik, memiliki kepekatan
dan elegan dengan jumlah kandungan tannin yang cukup sehingga
baik untuk disimpan.
i) Pinot Noir: berasal dari Bordeaux, Perancis. Merupakan jenis
tanaman anggur yang baik yang dapat menghasilkan anggur dengan
kualitas yang sangat bagus namun jenis tanaman ini sangat sulit
untuk dikembangkan. Jenis anggur ini memiliki keharuman yang
memikat, tekstur dan kepekatan yang bagus, dengan tannin yang
kurang dari Cabernet Sauvignon dan aroma buah yang kuat pada saat
anggur ini masih muda. Ketika mulai matang jenis anggur ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

menghasilkan bouquet yang lembut. Warnanya lebih terang dari


Cabernet Sauvignon dan Merlot.
j) Syrah: dikenal juga dengan sebutan shiraz, jenis terbaik dari anggur
Roma, tannicnya wine purple peppery (merah tua) yang matang
secara bagus.
k) Sangiovese: anggur merah dari Chianti dan banyak terdapat di Itali
bagian Tengah. Kualitas yang paling berpotensial sekarang terdapat
di California.
l) Sauvignon Blanc: berasal dari Bordeaux, Perancis.Sangat asam
dengan aroma tumbuh-tumbuhan dari rumput segar.Termasuk juga
aroma mineral dan rasa sayuran, beberapa diantaranyabahkan
beraroma binatang yang mana sangat popular. Hal inimenghasilkan
dry wine dengan rasa yang ringan
m) Chardonnay: berasal dari Bordeaux, Perancis.Jenis anggur ini
menghasilkan wine putih yang sangat elegan di dunia dan dalam
waktu yang bersamaan menjadi wine champagne yang pentinganggur
ini dapat ditemukan dalam gaya yang berbeda-beda dengan rasabuah-
buahan mulai dari apel di iklim yang dingin hingga rasa buah-
buahantropis yang berkarakter di iklim yang lebih hangat.
n) Semillon: buah anggur ini adalah tiang utama dari semua white wine
yangbaik dari Bordeaux, baik jenis dry maupun jenis sauterne.
Keasamannyarelatif rendah dengan aroma tumbuhan yang atraktif
dan lembut, lanolin,semanis madu dan matang. Buah anggur ini
menghasilkan wine yangberkualitas, selaras dan segar.
o) Riesling: berasal dari lembah Rhine di Jerman. Menghasilkan wine
dengankarakter yang baik, keasaman yang kuat, ringan dan
menyegarkan,umumnya jenis anggur ini tidak dibuat dengan
campuran kayu oak. Aromadan rasa mereka beragam dari buah-
buahan seperti apel hijau dan jerukhingga buah atau mineral. Di
Jerman Riesling terdiri dari beragam jenisdengan kekesatan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

aroma yang berbeda bahkan ada yang memilikipotensi


penyimpangan yang tinggi.
p) Viognier:menghasilkan white wine yang paling menyenangkan
dengan aroma dariapricot masak dan kacang da rempah-rempah
panggang dan mengandungrasa lain yang terasa kuat di mulut dan
terkadang menggairahkan dan terasa berminyak.
g. Gelas Wine
Wine merupakan jenis minuman yang diminum dengan menggunakan
gelaskhusus. Gelas wine berbeda untuk setiap wine. Jenis gelas yang ada
adalah:
- Gelas ini dikenal dengan namawhite wine glass.
- Digunakan untuk menyajikan white wine (anggur putih).
- Ukurannya lebih kecil dibandingkan gelas untuk red wine karena
biasanya white wine disajikan dingin. Dengan ukuran gelas yang
lebih kecil maka suhu dingin akan bertahan lebih lama.

Gambar 2.5.
White Wine Glass
(Sumber :www.google.com)

- Gelas ini dikenal dengan namaSnifler.


- Gelas ini digunakan untuk menyajikan wine jenis brandy atau
cognac.
- Bentuknya menyerupai balon agar pas saat dipegang dalam
genggaman tangan.Cara memegang seperti ini akan membantu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

menghangatkan cairan yang ada didalamnya. Cara ini digunakan


untuk meningkatkan karakteristik dari wine yang diminum.

Gambar 2.6.
Snifler
(Sumber : www.google.com)

- Gelas ini dikenal dengan namaBordeaux Wine Glass.


- Gelas ini digunakan untuk menyajikan wine jenis cabernet sauvignon
(redwine).
- Bentuknya digunakan untuk meminimalkan rasa pahit disebabkan
adanya kandungan tannin yang terdapat dalam wine jenis ini.
- Bagian bawah gelas dibuat lebar untuk menonjolkan kompleksitas
aroma dari wine.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

- Gelas ini dikenal dengan namaChampagnes Flute.


- Gelas ini digunakan untuk menyajikan sparkling wine.
- Bentuknya yang ramping dan tinggi digunakan untuk menunjukkan
gelembung-gelembung yang naik ke permukaan.
- Bagian bibir gelas dibuat sempit untuk memperlambat pengeluaran
gelembung sehingga pada saat wine diminum rasanya masih renyah.

Gambar 2.8.
Champagnes Flute
(Sumber :www.google.com)

- Gelas ini dikenal dengan namaBurgundy Wine Glass.


- Gelas ini penggunaannya sama seperti Bordeaux Wine Glass.
- Gelas ini digunakan untuk menyajikan wine jenis full bodied wine
seperti carbenet sauvignon dan zinfandel.

Gambar 2.9.
Burgundy Wine Glass
(Sumber : www.google.com)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

Cara menyajikan tiap-tiap jenis wine tidaklah sama, sehingga


diperlukan pengetahuan khusus guna memperlakukan wine yang sesuai
dengan aturan-aturan yang sudah disepakati di dunia internasional.
Adapun cara-cara penyajian wine adalah sebagai berikut (Ervanto, 2002):

1. Natural still wine


Wine ini dapat disajikan lewat 3 cara,yaitu:
a) Tanpa menggunakan keranjang wine; keranjang ini digunakan
untuk anggur muda yang belum terjadi proses sedimentasi.
b) Dengan keranjang wine; keranjang ini digunakan sebagai
simbolis bahwa anggur yang di dalamnya adalah anggur tua yang
sudah terdapat sedimentasinya.
c) Dengan botol khusus wine yang bentuknya sangat menarik; botol
ini juga digunakan untuk anggur yang sudah tua dan memiliki
sedimentasi.
2. Sparkling wine
Secara mendasar, sparkling wine adalah natural wine yang ditambah
dengan karbondioksida.Anggur ini dijual dalam kemasan botol yang
ukuran dan warnanya bervariasi.Mengandung 14% alkohol atau lebih
rendah.Tutup kayu pada botol anggur ini tertutup dengan rapat dan
dilapisi dengan alumunium foil.Hal ini berguna untuk menanggulangi
terjadinya tutup kayu yang tersembur keluar akibat tekanan dari gas
karbondioksida di dalam botol.
3. Aromatized wine
Tambahan liquor buah pada natural wine menjadikan jenis baru
dalam wine yang dikenal dengan aromatized wine. Anggur yang
digunakan bisa berasal dari anggur berwarna merah ataupun
berwarna putih.Anggur ini mengandung alkohol sebesar 15%-20%
alkohol.
4. Fortified wine

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

5. Merupakan natural wine yang ditambahi brandi. Anggur ini


mengandung 16%-21% alkohol. Rasanya bisa manis, medium, dan
kering. Anggur ini biasanya disajikan per gelas tidak per botol.

Tata cara memegang gelas wine:

a) Pada saat membersihkan gelas harus dicuci dengan bahan-bahan


yang tidak mengandung bau. Seperti layaknya sabun cuci di
indonesia yang banyak mengandung bau-bauan seperti lemon
atau jeruk karena dapat merubah aroma dan rasa dari minuman
yang disajikan.

Gambar 2.10.
Tata Cara Memegang Gelas Wine
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)

b) Proses pengeringan juga berbeda dengan gelas biasa. Tidak


diperkenankan mengeringkan dengan menggunakan telanjang
tangan yang nantinya akan membuat permukaan kaca menjadi
buram oleh sebab terpegang oleh tangan. Pakailah sarung tangan
apabila kurang percaya diri, biasanya orang yang sudah biasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

mengeringkan gelas anggur hanya menggunakan sebuah kain


panjang untuk mengeringkannya.
c) Dilarang keras menyentuh bibir gelas baik pada saat clear up
maupun pada saat menyajikan.disarankan hanya memegang
bagian tangkai atau bagian bawah tangkai gelas karena hal itu
akan membut gelas Nampak kotor dan permukaan kaca sudah
tidak jernih. Hal ini juga dipercaya dapat menurunkan selera
minum para pengunjung. Kebersihan adalah faktor yang paling
penting guna memberikan penampilan yang sempurna bagi
penikmat anggur yang eksklusif.
d) Harus menggunakan baki sebagai sarana untuk membawa gelas
dengan jumlah lebih dari 2.

Gambar 2.11.
Membawa gelas wine dengan menggunakan baki
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

Cara menikmati segelas wine :

Gambar 2.12.
Cara Menikmati Wine
(Sumber : Principle of Bar and Beverage)

Penjelasan:

a) Wine yang sudah dituang ke dalam gelas dilihat melalui cahaya


sebuah lilin, ini dilakukan guna melihat warna anggur sesungguhnya
dan melihat seberapa besar tekstur dari sedimen yang terjadi.
b) Mencium aroma anggur. Aroma anggur sangat memegang peranan
penting sebab tanpa ada aroma, anggur menjadi pincang, beberapa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

berpendapat kalau aroma lebih penting daripada rasa sebuah wine.


Untuk mendapat aroma bisa dilakukan memutar-mutar gelas,
sehingga isi di dalam gelas berputas dan membawa keluar gas yang
mengandung aroma angur menuju ke hidung.
c) Meminum anggur, peganglah bagian tangkai gelas seperti terlihat
pada gambar.
d) Jangan sekali kali mencium bau tutup botol anggur, sebab aroma
yang melekat pada tutup botol sangat berbeda dengan anggur di
dalamnya.
h. Jenis- Jenis Lampu yang Baik untuk Penyimpanan Wine
Pencahayaan secara tidak langsung mempengaruhi umur dari wine
tersebut. Botol dengan kaca yang bening adalah yang paling peka
terhadap cahaya, namun cahaya ultraviolet menembus bahkan botol yang
berasal dari bahan kaca dengan warna gelap. Yang paling ideal adalah:
1. Incandescent Light
Beberapa tipe dari lampu ini, seperti yang berwarna putih dan
“reader” (matte finishing pada lampu) mengurangi timbulnya cahaya
yang berwarna merah.Dan pada dasarnya system kerja yang ada pada
lampu ini menfilter sinar ultraviolet yang ada pada lampu.Telah
diteliti bahwa lampu ini mempunyai elemen Neodymium yang
mempunyai kemampuan menyaring cahaya berwarna orange.
2. Sodium Vapor Light
Merupakan sebuah lampu elektrik yang mengandung sejumlah kecil
gas sodium dan neon, yang digunakan untuk menghasilkan sebuah
cahaya berwarna kuning, biasanya digunakan untuk penerangan
jalanan.
3. Lobby
Teori-teori yang berhubungan dengan lobby yaitu:
a. Lobby merupakan ruang teras di dekat pintu masuk hotel (bioskop dan
sebagainya) yang dilengkapi dengan beberapa perangkat meja dan kursi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu (Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1991).
b. Lobby artinya ruang masuk pada suatu bangunan. Kata lobby pada
umumnya dipakai sebagai kata ganti ruang tamu. Fungsi dasar lobby
hampir sama dengan ruang tamu rumah, hanya saja fungsi lobby
menyangkut citra (image) yang ingin mempengaruhi tamu yang datang
(”Desain transparan interior kantor modern”, 219/023, 2001, p.20-21).
c. Lobby adalah bagian dari public space yang mempunyai fungsi sebagai
ruang tamu, ruang depan dan kamar tunggu untuk tamu (biasanya
merupakan ruang terbuka yang mempunyai hubungan langsung dengan
bagian front office, reception, cashier, information dan sebagainya)
(H.Kodhyat, 1992, p.55).
d. Kantor depan adalah salah satu departemen di hotel yang secara
operasional berhubungan langsung dengan tamu. Kantor depan terletak
pada bagian depan hotel. Ini dimaksudkan agar mudah diketahui umum.
Umumnya kantor depan disebut lobby (Darsono, 1992, p.9).
e. Kantor depan merupakan tempat berlangsungnya penyambutan tamu,
pemindahan barang, pembayaran, memberikan informasi kepada tamu
dan pengunjung, pelayanan pengiriman surat-surat, dokumen dan lain-
lain, pelayanan jasa kesekretarisan, pelayanan jasa komunikasi telepon
(Tormoezi & Manurung, 2000, p.18-27).
f. Menurut tinjauan dari beberapa pustaka, maka dapat diperoleh bahwa
pengertian dan fungsi lobby dewasa saat ini antara lain:
g. Sebagai simbol akan situasi dan pandangan terhadap hotel tersebut
(Saito,1992, p.55).
h. Memberi kesan pertama pada tamu terhadap hotel secara
keseluruhan(Hoyt, 1981, p.80).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

i. Lobby difungsikan sebagai tempat bertemunya orang dalam suatu


gedungmaka letaknyapun mudah diakses, karena didalamnya juga
terdapat beberaparuang, antara lain:
1) Resepsionis
Ruangan untuk menanyakan informasi, letaknya harus mudah
dijangkau orangwaktu pertama kali masuk dalam sebuah gedung,
terlihat jelas danmenandakan bahwa ruangan reseptionis ini berbeda
dengan ruangan yang lain,sehingga membuat orang pertama kali
melihat adalah ingin menuju ruangantersebut.
2) Ruang Tunggu
Tempat dimana orang duduk menunggu, bertemu orang lain dalam
suatugedung. Letaknya di dalam lobby agar mudah dilihat orang,
berisikan tempatduduk ataupun sofa. Ruangan ini sangat luas, karena
harus bisa menampungorang-orang yang menjadi sasaran pengunjung
pada konsep perancangangedung tersebut.
3) Ruang penerima tamu.
4) Ruang perantara (foyer).
5) Tempat penyimpanan barang.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah:

1) Mudah dilihat dan dicapai.


2) Desain ruang dapat mencerminkan identitas atau citra suatu
perusahaan.
3) Penentuan desain lobby hendaknya memperhitungkan kenyamanan
pengguna yang disesuaikan dengan konsep desain.
4) Penerangan harus dapat memberikan kesan luas.

(Gordon, 1972, p.44).

4. Galeri
Galeri merupakan ruang yang biasanya digunakan untuk memamerkan
barang-barang seni, sebagian besar memiliki skala ruang yang lebih kecil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung dalam jumlah
yang besar (Pile, 2003, p.22).
A room, series of rooms or building devoted to the exhibition and often
the sale of work of art/ ruangan, rangkaian ruangan atau bangunan yang
disediakan untuk memamerkan dan juga menjual karya seni (Stein&Urdang,
1967, p.173). Ruang atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni
dan sebagainya (Poerwodarminto, 2000, p.328).
Dalam “Encyclopedia of American Architectural”, dikatakan bahwa
perancangan galeri menunjuk pada perancangan museum dan sebaliknya.
Perbedaan antara galeri dan museum adalah bahwa museum secara umum
diartikan sebagai suatu bangunan atau ruang di dalam bangunan yang
digunakan sebagai tempat untuk mengoleksi objek pengetahuan atau karya
seni langka, sedangkan di galeri barang-barang yang dikoleksi sengaja untuk
dipamerkan dan dijual (Encyclopedia of American Architectural, 1994,
p.222).
Kegiatan penjualan tidak dapat dipisahkan dari galeri, berbeda dengan
museum yang bersifat social, galeri bersifat komersial di mana objek pamer
memang sengaja untuk dipamerkan dan dijual(Hunt,1980, p.375). Sebuah
atau serangkaian ruangan atau bangunan yang disediakan untuk pameran dan
menjual karya-karya seni (Stein,1976, p.278)
Adapun beberapa fungsi dari galeri:
a. Fungsi Komunikatif
Merupakan media penyampaian secara tidak langsung kepada komitmen
atau pengunjung galeri mengenai produk-produknya.
b. Fungsi Apresiatif
Merupakan tempat berapresiasi para seniman dalam menuangkan ide-
idenya dan karyanya.
c. Fungsi Estetis
Sebagai tempat untuk mengemas produk-produk yang akan dijual.

Di bawah ini beberapa fasilitas yang didapatkan dari sebuah galeri:


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

a. Memajang dan memamerkan benda-benda.


b. Display (sementara atau pameran).
c. Mengatur dan mencatat keluar masuk barang.
d. Administrasi dan dokumentasi.
e. Menerima pengunjung galeri dan berupa pelayanan informasi.
f. Visitor gude service atau information.

Untuk merancang sebuah galeri ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
antara lain:

a. Terlindung dari kerusakkan, pencurian, kebakaran, kelembaban,


kekeringan, cahaya matahari langsung, dan debu.
b. Penampilan display harus menarik dan dapat dilihat tanpa kesulitan.
c. Pencahayaan yang cukup.
d. Penghawaan yang baik, dan nyaman.
e. Memperhatikan jarak pandang dan batas pandang

Selain hal-hal diatas yang harus diperhatikan dalam merancang galeri, kita
juga harus mengatur sirlukasi karena sirkulasi merupakan hal yang sangat
penting dalam membuat sebuah galeri. Pengaturan sirkulasi yang baik akan
membuat pengunjung merasa nyaman dalam mengamati benda-benda yang
dipamerkan.

5. Restoran
Kata restoran mencakup serangkaian operasi jasa makanan. Istilah ini
berasal dari bahasa Prancis: ”restaurant” yang berarti pemulihan tenaga.
Istilah ini awalnya digunakan pada pertengahan 1700-an untuk
mendeskripsikan sebagai tempat umum dimana menawarkan ”soup &
bread” (sop dan roti). Sekarang, suatu tempat umum dimana khusus menjual
makanan untuk dikonsumsi ditempat itu secara langsung atau tidak, dapat
dideskripsikan sebagai restoran (Power, 1999, p.60).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

Restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa


pelayananmakanan dan minuman bagi masyarakat umum (Soekresno, 1991,
p.16-17).Dalam hal ini, restoran dikelola secara profesional.
a. Klasifikasi Restoran
Restoran memiliki berbagai macam klasifikasi, klasifikasi restoran
berdasarkan Market, yaitu:
a) Dining Market
adalah restoran yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan sosial.
Jenis-jenisnya, antara lain:
- Fine Dining Restaurant : restoran yang kapasitas muatannya kurang
dari 100 orang. Restoran ini memiliki karyawan yang sudah terlatih
dan harga yang ditawarkan cukup tinggi.
- Casual Dining Restaurant : restoran yang cenderung ke suasana
santai, ceria dan menyenangkan. Sebagian besar restoran ini
memiliki tema yang bersifat menyeluruh dalam hal desain makanan
dan minuman, serta dekorasi interior dan eksterior. Casual Dining
Restaurant ini terbagi atas dua jenis, yaitu:
b) Specialty Restaurant : restoran ini memiliki ciri yang terdapat pada
menu dan dekorasinya yang ditawarkan berpusat pada tema. Contoh:
restoran Cina, Italia, Jepang, juga termasuk Steak House dan Sea Food
Restaurant.
c) Ethnic Restaurant : restoran ini menjual suasana yang berbeda,
berdasarkan etnis tertentu dengan menu yang khas dari daerah tertentu.
Biasanya pemilik dari restoran yang bersangkutan berasal dari etnis
dengan apa yang ditawarkan restorannya.
d) Eating Market
adalah restoran yang lebih mengutamakan pemenuhan akan kebutuhan
biologis saja. Jenis restoran ini terdapat pada Fast Food Restaurant,
yang memiliki berbagai jenis pelayanan, yaitu:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

- Take-Out : makanan dan minuman dibeli dan dibawa


pulang.
- Delivery : makanan dan minuman dikirim melalui jasa
pengantaran.
- Drive-through : makanan dan minuman dapat dibeli pada saat
konsumen didalam kendaraan bermotor, tanpa harus meninggalkan
kendaraan bermotornya (Power, 1999, p.64-87).
b. Pola Sirkulasi Restoran
Sirkulasi mengarahkan dan membimblng perjalanan atau tapak yang
terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberi kesinambungan pada pengunjung
terhadap fungsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada
ruang sebagai petunjuk arah jalan tersendiri. Tokoh terkenal dunia
arsitektur Le Corbusier telah mengidam-idamkan suatu sirkulasi yang
terorganisir secara baik yang satu sama lain dihubungkan dengan system
lalu lintas yang kontinu (berkesinambungan). Semua ruang dianalisa,
disesuaikan dengan perkembangan atau perubahan- perubahan yang bisa
terjadi dalam kehidupan. Kegemaran penghuni dan masyarakat, yaitu
jalan pintas ( langsung ) kebiasaan dalam sistem sirkulasi. Pengarahan
atau pernbimbingan jalan dapat diperkuat dengan perletakan pintu-pintu,
permainan lantai, permainanan plafond / langit-langit, permainan dinding,
lampu-lampu / penyinaran, gambar-gambar atau lukisan-lukisan warna
dan benda-benda di dalam ruang.Sehingga perancangan sirkulasi dalam
Restoran yang bertaraf Internasional ini sebisa mungkin nyaman bagi
pengguna baik staf maupun pengunjungnya.
c. Bar
Bar merupakan suatu tempat untuk minum. Biasanya menjual minuman-
minuman yang mengandung alkohol.Menurut Fred Lawson (1980) dalam
bukunya Restaurant, Club and Bars Planning Design. Bar adalah:
a) Tempat mencari hiburan, sehingga suasana yang diciptakan adalah
suasana yang dapat meningkatkan sosialisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

b) Tempat yang didirikan dengan kepentingan komersial, sehingga lokasi


harus strategis dan akses yang mudah dicapai. Seperti di pusat kota,
jalan-jalan utama dan di daerah sub urban.

Persyaratan bar berdasarkan Direktur Jendral Pariwisata no. 14/U/1988,


25 Februari 1988:

a) Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1
m2/tempat duduk.
b) Lebar ruang kerja bartender minimal 1 m.
c) Untuk ruang bar yang tertutup harus dilengkapi AC dan ventilasi
dengan temperatur ruangan 24oC dan kelembapan relative 60%.
d) Perlengkapan dan perabotan minimal:
- Tersedia bar counter dan bar stool (kursi bar).
- Meja untuk para pengunjung.
- Sofa untuk bersantai sambil bercakap-cakap.
- Rak penyimpanan minuman dan makanan.
- Lemari es dan perlengkapan membuat minuman.
- Berbagai jenis gelas dengan jumlah dua kali kapasitas bar minimal
(cocktail glass, tumber glass, gelas bir, cognac glass, brandy glass,
wine glass).

Sistem pelayanan yang digunakan pada sebuah bar menurut Fred Lawson
(1973) adalah:

a) Self Service
Pengunjung memesan makanan dan minuman tanpa dilayani
pelayankemudian menuju kasir untuk melakukan transaksi
pembayaran.Setelah itupengunjung dapat menikmati makanan dan
minuman yang mereka pesan.
b) Waiter Waitress to Table

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

Pengunjung hanya duduk dan menikmati makanan yang


dipesan.Karenasemua pemesanan makanan dilayani sepenuhnya oleh
pelayan.
c) Counter Service
d) Pengunjung bebas memilih makanan yang tersedia. Karena makanan
danminuman terdapat di area khusus. Biasanya system ini digunakan
untukpelayanan cepat dan servis yang tidak formal.
Dalam mendesain display untuk sebuah bar, ada beberapa hal yang
perludiperhatikan:
- Obyek yang dipertunjukkan.
- Fungsi dan maksud yang ingin disampaikan kepada pengunjung.
- Besaran area yang tersedia.
- Efek yang timbul.
- Cara perawatannya.
6. Retail and Gift Shop
Area untuk berjualan ini berperan penting sebagai sumber pendapatan.Area
ini seharusnya terletak di daerah ruang tunggu atau setidaknya dapat terlihat
dari ruang tunggu sehingga menarik pembeli. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam sebuah retail dan gift shop adalah:
- Peletakan bagian depan retail dan perancangan desain retail harus
menarik, sehingga menarik minat pembeli serta terlihat dari area lainnya.
- Penggunaan warna-warna yang menarik, lampu-lampu dan logo-logo
yang sesuai.
- Display mendapat perhatian pertama sehingga penataan display harus
memberikan sugesti kepada pembeli.
- Sirkulasi untuk membeli dan menjual harus diperhatikan.

Ada beberapa teknik pencahayaan pada retail, antara lain :

a. Highlighting dan silhouetting

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

Umumnya digunakan pada merchandise.Highlighting membuat kuat


cahaya obyek 5 kali lebih terang dibanding latar belakangnya.Silhouetting
menekankan fitur khusus obyek sekaligus menghilangkan glare. Pada
manekin, misalnya, satu spotlight yang diinstal agak rendah mendekat ke
model menciptakan kontras cahaya sangat kuat, yakni sebagian sisi begitu
terang dan sebagian lain berbayang gelap. Sisi high brightness biasa pada
sebagian wajah dan bahu model, agar tercipta karakter
dominan.Permainan kontras sejalan tujuan atraktif area window sebagai
zona letak manekin pada umumnya.
b. Backlighting
Meletakkan sumber cahaya di belakang obyek untuk performa berkas
cahaya impresif dari depan. Teknik ini umumnya digunakan untuk
produk-produk kristal. Lain bila cahaya diletakkan dari arah lain,
misalnya direct lighting dengan lampu halogen spots atau fluorescents
dari depan. Arah ini lebih menghasilkan efek refleksi dan ekspos kilap.
Kilap (sparkle) lebih keluar dengan halogen spots ketimbang
fluorescents. Dengan halogen, bayangan (shadow play) pada latar
belakang pun lebih elegan.
c. Sparkle
Menunjuk pada teknik menciptakan kontras terang pada suatu tempat
gelap.Pada area staircase/tangga misalnya.Tangga merupakan elemen
arsitektur yang khas, terlebih dengan konsep mobilitas gerak dari
perubahan tinggi dan cepatnya.Dengan permainan lampu pada bagian
tangga seperti anak tangga, pengalaman itu lebih atraktif.
d. Structural lighting
Menerapkan indirect lighting pada elemen struktural ekspos, seperti pada
rangkaian balok baja di suatu bangunan hi-tech. Cara ini menguatkan
fungsi komponen struktur sekaligus elemen arsitektur artistik.
e. Down lighting

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

Umumnya berupa teknik pencahayaan 180º dari langit-langit yang baik


untuk penerangan area sirkulasi.
f. Up lighting
Pencahayaan mengarah ke bidang atas, untuk menonjolkan ceiling atau
menguatkan kesan ketinggian.
g. Wall washing
Kegunaannya menonjolkan obyek di dinding, memperjelas karakter fisik
dinding sendiri (wujud, tekstur, warna dan semacamnya), dan
menciptakan kesan “ruang”.

Ada lima elemen di dalam desain ruang retail yang penting untuk dikelola
agar lingkungan belanja yang berkesan. Kelimanya adalah:

a. Display
Sebuahdisplay diharapkan dapat memicu resapan emosional tertentu
dalam sekilas pandang. Display produk yang tertangkap langsung dari
arah luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk
masuk ke toko, merasa nyaman di dalamnya, dan membeli produk.
Untuk itu, display sebaiknya menghindari penampilan yang berlebihan,
melainkan fokus pada item-item produk seperti item best seller yang
diyakini paling memancing keinginan untuk membeli. Sebagai alat
informasi, maka konsep display sebaiknya menyertakan program promosi
yang sedang diljalani.Dan, tampilkan pula elemen display yang bergerak
atau bersuara sebagai bagian atraksi komunikasi fungsional yang boleh
jadi berkesan menghibur.
b. Signage
Elemen ini terkait dengan tampilan gambar/logo, warna, tulisan, dan
pencahayaan. Kita biasa melihatnya sebagai media di bagian luar toko
yang menampilkan nama perusahaan atau brand produk yang dijual di
dalam toko tersebut. Untuk brand besar yang telah memiliki nama,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

terkadang cukup dengan penonjolan signage brand-nya yang identik di


bagian luar, orang yang melihat pun akan terpancing masuk ke dalam.
c. Grafis
Memperhatikan unsur grafis sebagai elemen ketiga bermanfaat agar suatu
brand lebih mudah dan cepat diingat.Karenanya, pihak desainer harus
bekerjasama dengan pihak advertising atau desain grafis untuk
menciptakan tampilan grafis di suatu toko sebagai kekuatan visual yang
memikat sekaligus tetap informatif terhadap produk. Penonjolan produk-
produk utama sebagai materi grafis diyakini akan semakin menagaskan
daya tarik produk sebagi fokus setiap shop environment.
Untuk menampilkan display yang langsung berkesan (first impression)
dari sisi luar, menurut Lighting Desainer, Benno Salinas F. terutama
perhatikan desain shop window (jendela toko) sebagai perantara
visualnya.Beberapa ritel memunculkan jendela yang memperlihatkan
secuplik produk sebagai bagian dari isi yang ingin dikedepankan.
Sebagian lagi malah memunculkan keseluruhan isi merchandise yang
didisplay. Namun jendela juga semestinya memunculkan tema- tema
tertentu, ide atau gaya tertentu dari ritel dan brand yang disandangnya.
Untuk itu, bisa melalui desain jendela yang memperlihatkan paduan
signage dengan olahan grafis, dan tata pencahayaan yang membangun
impresi visual tertentu.Tanpa menenggelamkan produk dibalik jendela,
tentunya.
d. Merchandising
Elemen keempat pada desain ruang retail adalah merchandising,
pengelolaan barang dagangan. Keputusan retailer untuk menjual barang
tertentu, unik, khusus, atau bahkan barang umum di dalam tokonya akan
amat berpengaruh pada konsep desain toko.
e. Point of sale
Elemen Terakhir, pentingnya keberadaan sistem point of sale (POS)
sebagai satu sistem perangkat teknologi yang merespons tuntutan praktis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

dari setiap transaksi. Elemen yang berada di area kasir ini terdiri dari
layar monitor, keyboard, scanner, cash drawer, tempat menggesekkan
kartu kredit, debet, dan lain-lain.
7. Tempat Informasi
Tujuan dari tempat informasi sendiri yaitu:
- Tersedianya sarana dan prasarana informasi serta koleksi dalam subjek
tertentu untuk memenuhi kebutuhan kalangan atau komunitas tertentu
baik itu ilmu pengetahuan, teknologi maupun kebudayaan.
- Menciptakan kondisi dan mendorong masyarakat komunitas tertentu
untuk mengembangkan dan memanfaatkan jasa layanan informasi dalam
rangka untuk memajukan komunitas itu sendiri.

Peletakan perabotan dan perlengkapan pada ruang informasi:

- Rak buku
Penempatan rak buku harus memperhatikan keadaan cahaya dan
pertukaraan udara.Rak buku sebaiknya tidak diletakkan di daerah yang
berudara lembab.
- Meja baca
Meja baca harus ditempatkan di tempatkan di tempat yang terang dan
berudara sejuk dan segar. Masing-masing meja baca dilengkapi dengan
kursi baca.
- Meja sirkulasi
Meja sirkulasi diletakkan di tempat yang dapat mengawasi secara
menyeluruh orang-orang yang keluar masuk perpustakaan.
- Lemari loker/titipan barang
Lemari loker/titipan barang diletakkan di dekat pintu masuk atau keluar
sebelum meja sirkulasi.
- Lemari katalog
Penempatan lemari katalog di daerah jalur masuk ke area koleksi.
- Papan pengumuman

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

Papan pengumuman harus dapat dipindah-pindahkan dan dapat


diletakkan di ruang manapun khususnya di dekat pintu masuk sehingga
mudah untuk dilihat oleh pengunjung.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

B. PENDEKATAN DESAIN
1. Tinjauan Organisasi Ruang
Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan
fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi
bangunan. Keputusan mengenai jenis organisasi yang harus digunakan dalam
situasi khusus akan tergantung pada: kebutuhan atas program bangunan,
seperti pendekatan fungsional persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang-
ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau pemandangan.
Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk
atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi
tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya
dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya. (Ching, 2000, 188)
Berbagai macampengorganisasian ruang menurut Francis.D.K. Ching
antara lain sebagai berikut :
a. Terpusat

Gambar 2.13.
Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 189

Suatu ruang dominan, dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder


dihadapkan.

Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri


dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang
pusat yang luas dan dominan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

Gambar 2.14.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya


berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan
sejumlah ruang sekunder di sekelilingya.

Gambar 2.15.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang sekunder dari suatu organisasi mungkin setara satu sama


lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran, serta menciptakan suatu konfigurasi
keseluruhan yang secara geometri teratur dan simetris terhadap dua
sumbu atau lebih.

Gambar 2.16.
Ilustrasi 3 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk
atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu
akan fungsi, menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan suasana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

sekitarnya. Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga memungkinkan


bentuk dari organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi lingkungan
tapaknya.

Gambar 2.17.
Ilustrasi 4 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Apabila bentuk organisasi terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-kondisi


pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan
ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk.

Gambar 2.18.
Ilustrasi 5 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin


berbentuk radial, lup atau Spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus
pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.

Gambar 2.19.
Ilustrasi 6 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

Organisasi-organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif padat dan


secara geometrik teratur dapat digunakan untuk menetapkan titik-titik
atau “tempat-tempat” di dalam ruangan, menghentikan kondisi-kondisi
aksial, dan berfungsi sebagai suatu obyek di dalam daerah atau volume
ruang yang tetap.

Gambar 2.20.
Ilustrasi 7 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
b. Linier

Gambar 2.2.
Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 189

Suatu urutan linier dari ruang-ruang yang berulang.Organisasi linier


pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat
berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan
melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang serupa


dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi. Organisasi ini juga dapat terdiri dari
ruang linier tunggal yang menurut panjangnya mengorganisir sederetan
ruang-ruang sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk atau
fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang rangkaian
tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

Gambar 2.22.
Ilustrasi 1Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting


keberadaannya terhadap organisasi dapat terjadi di manapun sepanjang
rangkaian linier dan kepentingannya ditegaskan olehukuran maupun
bentuknya. Kepentingan juga dapat ditekankan menurut lokasinya: (1)
pada ujung rangkaian linier, (2) keluar dari organisasi linier, (3) pada
titik-titik belok bentuk linier yang terpotong-potong.

Gambar 2.23.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap
bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikan dengan
adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan air atau
sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya untuk memperoleh
sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat lurus, bersegmen,
atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang
tapaknya, diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak seperti
sebuah menara.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

Gambar 2.24.
Ilustrasi 3 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Bentuk organisasi linier dapat berhubungan dengan bentu-bentuk lain di


dalam lingkupnya dengan: (1) menghubungkan dan mengorganisir
bentuk-bentuk di sepanjang bentangnya, (2) berfungsi sebagai dinding
atau penahan untuk memisahkan ruang menjadi daerah yang berbeda. (3)
mengelilingi dan melingkupi bentuk-bentuk ke dalam sebuah daerah
ruang.

Gambar 2.25.
Ilustrasi 4 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Bentuk-bentuk lengkung danbersegmen pada organisasi-organisasi linier


melingkupi daerah ruang eksterior pada sisi cekungnya dan mengarahkan
ruang-ruangnya menghadap ke pusat daerah. Pada sisi cembungnya, bentuk-
bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang di hadapannya
terhadap lingkungannya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

c. Radial

Gambar 2.26.
Organisasi ruang Radial
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang linier
berkembang menurut bentuk jari-jari.Organisasi ruang radialmemadukan
unsur-unsur baik organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri
dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi
linierberkembang menurut arah jari-jarinya. Apabila suatu organisasi
terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan
pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial
adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar
lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam
menggabungkan dirinya pada unsur-unsur atau benda-benda tertentu pada
tapaknya.

Gambar 2.27.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang Radial
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Seperti pada organisasi-organisasi terpusat, ruang pusat pada suatu


organisasi radial pada umumnya bebentuk teratur. Lengan-lengan linier di
mana ruang pusat menjadi porosnya,mungkin mirip satu sama lain dalam

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

hal bentuk dan paniang dan mempertahankan keteraturan bentuk


organisasi secara keseluruhan.

d. Cluster

Gambar 2.28.
Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan atau bersama-


sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual.

Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian Organisasi dalam


bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik untuk
menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. sering kali organisasi
ini terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-
fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan
orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam
komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya,
tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau
alat penata visual seperti kesimetrisan atau sebuah sumbu. Karena
polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk suatu
organisasi kelompok bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan
dan perubahan langsungtanpa mempengaruhi karakternya,

Gambar 2.29.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang Cluster
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang kelompok atau cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik


tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang
rnelaluinya. Ruang-ruang dapat jugadikelompokkan berdasarkan luas
daerah atau volume ruang tertentu. Pola ini serupa dengan organisasi
terpusat, tetapi kurang dalarn hal kepadatan dan keteraturan geometri
akhirnya. Ruang-ruang suatu organisasi kelompok dapat juga dimasukkan
dalam suatu daerah atau volume ruang yang telah dibentuk.

Gambar 2.30.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Karena tidak adanya tempat utama di dalam pola organisasi berbentuk


kelompok, maka tingkat kepentingan sebuah ruang harus ditegaskan lagi
melalui ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya.

Kondisi simetris, atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat atau


menyatukan bagian-bagian suatu organisasi kelompok dan membantu
menegaskan pentingnya suatu ruang sekelompok ruang atau dalam
organisasi

Gambar 2.31.
Ilustrasi 3 Organisasi ruang Cluster

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

Sumber : Ching, 2000, hal 190

e. Grid

Gambar 2.32.
Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau grid tiga


dimensi lain.

Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana


posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang
grid tiga dimensi.

Gambar 2.33.
Ilustrasi 1 Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus
yang membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya.
Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah
menjadi satu set ruang unit modular berulang. Kekuatan yang
mengorganisir suatu grid dihasilkan dari keteraturan dan kontinuitas pola-
polanya yang meliputi unsur-unsur yang diorganisir.pola-pola ini
membuat menjadi satu set atau daerah titik-titik dan garis-garis referensi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

yang stabil dalam ruang dimana ruang-ruang organisasi grid daerah yang
walaupun berbeda dalam hal ukuran, bentuk, atau fungsi, dapat membagi
hubungan bersama.

Gambar 2.34.
Ilustrasi 2 Organisasi ruang Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 190

Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem struktur
rangka dari kolom dan balok. Dalam daerah grid ini, ruang-ruang dapat
terbentuk sebagai beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai
pengulangan modul grid. Tanpa melihat penempatannya dalam suatu
daerah, ruang-ruang ini, jika dipandang sebagai bentuk-bentuk positif,
akan menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif.

Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus mengenai dimensi


ruang-ruangnya atau untuk menegaskan daerah ruang untuk sirkulasi atau
pelayanan, suatu grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah.
perubahan dimensi ini akan menimbulkan suatu hirarki rnodul-modul yang
dibedakan oleh ukuran, proporsi dan lokasinya.

2. Pola Sirkulasi

Sirkulasi menurut Francis.D.K. Ching dalam bukunya “Bentuk Ruang dan


Susunannya”, adalah :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

a. Linier

Gambar 2.36.
Sirkulasi Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 221

Semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus dapat menjadi unsur
pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang.Sebagai tambahan,
jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen, memotong jalan
lain, bercabang-cabang, membentuk kisaran.

b. Radial

Gambar 2.37.
Sirkulasi Radial
Sumber : Ching, 2000, hal 221

Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti sebuah
pusat, titik bersama.

c. Spiral

Gambar 2.38.
Sirkulasi Spiral
Sumber : Ching, 2000, hal 221

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari
titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.

d.Grid

Gambar 2.39.
Sirkulasi Grid
Sumber : Ching, 2000, hal 221

Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau
kawasan-kawasan ruang segi empat.

- Network

Gambar 2.40.

Sirkulasi Network

Sumber : Ching, 2000, hal 221

Satu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menggabungkan


titik-titik tertentu didalam ruang.

- Komposit
Untuk menghindarkan orientasi yang membingungkan, suatu susunan
hierarkis diantara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan
skala, bentuk dan panjangnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

3. Elemen-Elemen Interior
a. Lantai
Lantai pada umumnya:
1) lantai harus kuat dan dapat menahan beban di atasnya
2) mudah dibersihkan
3) kedap suara
4) tahan terhadap kelembaban
5) memberikan rasa hangat pada kaki, dsb

Menurut Pamudji Suptandar, lantai ruang pamer seharusnya tidak licin


dan ekonomis dalam pemasangan atau perawatannya. Perlu diingat warna
permukaan yang mengkilat akan memantulkan cahaya, permukaan yang
terlalu gelap akan menyerap cahaya dan akan mengkontraskan
kecemerlangan yang akan mempengaruhi penglihatan, demikian pula jika
permukaannya terlalui terang.

Lantai ruang pamer seharusnya tampak baik secara umum dan fungsi.
Menurut Francis DK Ching lantai yang berwarna terang akan
meningkatkan tingkat kekuatan cahaya dalam suatu ruang, sedangkan
lantai yang berwarna gelap akan menyerap sebagaian besar cahaya yang
jatuh di atas permukaannya. Lantai menyalurkan kualitas fisiknya –
tekstur dan kepadatannya langsung kepada kita ketika kita berjalan di atas
permukaannya.

b. Dinding
Dinding adalah elemen utama yang dengannya kita membentuk ruang
interior. Dinding mengendalikan ukuran dan bentuk ruang, dinding juga
dapat dilihat sebagai penghalang yang merupakan batas sirkulasi kita,
memisahkan satu ruang dengan ruang disebelahnya dan menyediakan
privasi visual maupun akustik bagi pemakainya sebuah ruang. ( Francis
DK Ching,1996:180)
Fungsi dinding dalam bangunan antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

1) Untuk menahan tepi dari urukan atau tumpukan tanah


2) Untuk menyokong atau menopang balok, lantai dan langit – langit.
3) Sebagai penyekat atau pembagi ruang
4) Sebagai pelindung apai dari bahaya kebakaran
5) Sebagai latar belakang dari benda dalam ruangan
6) Sebagai unsur dekorasi dalam tata ruang.

Persyaratan dinding adalah :

1) Keras dan kuat


2) Tahan terhadap panas dan dingin
3) Tidak terpengaruh dengan alam dan tahan lama
4) Warna tidak berubah
5) Tahan terhadap AC
6) Tahan terhadap air dan kelembaban
7) Kedap suara
8) Mudah dalam pemeliharaan
9) Tidak tembus cahaya dan tembus pandang
10) Cukup tahan getaran dan tidak retak

Beberapa cara peletakan materi koleksi yang terletak di dinding adalah


menggunakan :

- Dinding galeri kayu dilapisi pabrik


- Rel gantung
- Draperis ( sebagai latar belakang obyek yang berdiri bebas )
c. Langit – langit
Istilah langit – langit, ceiling berasal dari istilah “ceil” yang berarti
melindungi dengan suatu bidang penyekat antara lantai dengan atap,
sehingga terbentuklah suatu ruang. (Pamudji Suptandar,1999:56)
Dalam buku yang sama, Pamudji Suptandar mengatakan tentang bentuk
dan fungsi langit – langit, sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

1) Penampilan dari langit – langit bisa bervariasi, misalnya dengan


penurunan, bergelombang dan sebagainya.
2) Sebagai bidang penutup, pembatas, pembentuk pada bagian atas ruang.
3) Tinggi rendah langit – langit bisa memberikan kesan luas dan
sempitnya ruang
4) Untuk menempatkan titik pencahayaan dan penghawaan suatu ruang.

Persyaratan langit – langit adalah :

1) Mudah pemeliharaannya
2) Meredam suara / akustik
3) Menunjang aspek dekoratif
4) Tahan terhadap kelembaban
5) Memperlihatkan kesan atau sifat ruangan tertentu
6) Mencerminkan unsur kemegahan dari bangunan itu
7) Pemasangannya harus disesuikan dengan sistem pencahayaan atau
penghawaan baik secara alami maupun buatan.

Pada ruang pamer, agar dapat menarik pegunjung dibuat ceiling yang
kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan memberi kesan
mewah. (Pamudji Suptandar, 1999 : 132)

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, telah


memberikan penemuan – penemuan di bidang industri, khususnya
terciptanya bahan – bahan bangunan termasuk bahan untuk langit –
langit, sehingga memungkinkan untuk memenuhi segala jenis ruang,
khusus untuk museum, ruang pamer yang menggunakan pencahayaan
buatan memerlukan ketinggian antara 12 –14 kaki.

Apabila diterapkan penggunaan skylight adalah antara 18 – 19 kaki.


Sedangkan apabila diterapkan keduanya ( mixed lighting ), ketinggian
langit – langit dapat bervariasi. Dari aspek konstruksi harus
dipertimbangkan penempatan ducting udara, sirkuit lampu serta segi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

keamanannya karena mungkin terdapat berbagai peralatan elektrik, AC,


lampu, dll.

d. Teori Pemilihan Material


Untuk dapat digunakan pada peralatan dan konstruksi toko, material
yang digunakan harus cocok, tahan lama dan mudah dipasang dan
dibersihkan.Karena toko dan pertokoan selalu digunakan oleh pemilik,
pekerja dan pelanggan, dan pemilik toko tidak mempunyai waktu dan
uang untuk melakukan perawatan setiap hari.Bahan yang dipakai oleh
desainer harus mampu menyampaikan inspirasi dari desainer. Bahan-
bahan yang sering digunakan oleh pertokoan antara lain :
- Batu, bisa menimbulkan efek yang kuat dan monumental. Contohnya
:limestone (batu kapur), marmer, granit, travertine, fieldstone, slate,
dan flagstone, east tone.
- Produk tanah liat yang dibakar, biasanya digunakan untuk struktur
toko untuk konstruksi dengan harga yang lebih ekonomis dari batu,
waterproof, tahan lama dan mudah dirawat. Contohnya: batu bata
(brick), tile, terra cotta.
- Wet-mixed product, biasanya digunakan untuk mencampur material
lain. Juga merupakan bahan utama dari plaster, stucco dan concrete
(beton). Terazzo juga termasuk wet-mixed product, merupakan
campuran pecahan marmer dengan semen.
- Kayu, merupakan bahan yang dry-built dengan banyak kegunaan
untuk bangunan. Menimbulkan efek alamiah. Ekonomis, tahan lama,
fleksibel dan dekoratif. Contoh : kayu alami dari berbagai jenis pohon,
plywood, wall boards, finishing terapan seperti felxwood.
- Metal, material yang penting dan paling banyak digunakan untuk
struktur, finishing, dan perlengkapan. Contohnya: besi, stainless steel,
aluminium, bronze.
- Material lain. Contohnya: porcelain enamel, glass (kaca), fabric
(kain), resilientmaterial, plastic, cat, enamel, dan stains.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

4. Teori Umum Tentang Toko Minuman


a. Lantai area penjualan secara umum dialasi karpet, yang didesain secara
khususdengan bantalan dibawahnya untuk meminimalkan persentasi botol
yang jatuhdan pecah. Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan
lantai keramik yangtidak perlu dipoles unfinishing.
b. Pembagian zona minuman didasarkan pada karakteristiknya. Tiap rak
yangmemuat minuman harus mempunyai pengontrol temperatur dan
kelembaban.Hal ini dikarenakan setiap minuman mempunyai suhu dan
kelembaban yangberbeda untuk penyimpanannya.
c. Secara umum mekanisme pembelian pada toko minuman adalah
pembelianself-service. Cara ini dilakukan dengan menggunakan rak-rak
terbuka, tentunyaharus ada penjaga toko yang siap membantu pembeli
apabila dibutuhkan.
d. Bagian depan toko minuman biasanya terbuka total atau menggunakan
jendela yang tembus pandang. Jenis minuman yang didisplay bisa ditutupi
dengan bar.
e. Biasanya toko minuman hanya menggunakan satu pintu masuk, kecuali
bilatoko tersebut ada di dalam pusat perbelanjaan.
f. Minuman harus digolongkan sendiri-sendiri. Misalnya ada bagian
sendiritentang wine, ada bagian sendiri tentang bir dan sebagainya. Wine
lokal,biasanya diletakkan di rak-rak bagian depan, sedangkan untuk wine
yangberkualitas baik diletakkan pada wine cellar, dimana letaknya agak
tertutupdan diberi pencahayaan yang rendah. Label-label yang berisi
informasi tentangwine diletakkan dibagian bawah wine yang dimaksud.
Lemari pendingin jugaperlu digunakan untuk sebab banyak jenis wine
yang harus disimpan atau disajikan pada suhu yang rendah. Lemari
pendingin itu dibuat tembus pandang agar konsumen tetap bisa memilih-
milih wine yang diinginkan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

g. Untuk jenis minuman bir dan minuman campuran biasanya diletakkan di


bagian belakang. Jenis minuman ini juga diletakkan pada lemari
pendingin tanpa penutup sehingga dapat langsung diambil oleh pembeli.
h. Aksesoris, barang untuk hadiah, atau barang-barang yang mengundang
untuk pembelian secara spontan biasanya diletakkan di dekat kasir atau
pada tempat yang mudah terlihat dari luar.
i. Kasir biasanya terletak di bagian belakang toko. Kasir harus dapat
melayani minimal dua pembeli secara bersamaan.
j. Pencahayaan diusahakan cukup terang untuk bisa melihat dengan jelas
tapi tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
k. Dimensi ukuran barel, botol wine, rak display dapat dilihat pada lampiran.

(Sumber :Time-Saver Standards for Building Types,3rd ed.)

5. Furniture
Furniture merupakan bagian penting dalam interior, dan secara garis besar
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Barang-barang bergerak bebas, dalam arti ini tidak menyatu atau tidak
terlihat pada elemen-elemen ruang, misalnya kursi dan meja.
b. Barang-barang yang masih terikat dengan ruang dimana barang itu berada
(built-in). Contohnya : rak, lemari yang menyatu dengan dinding, tempat
duduk yang menjadi satu dengan lantai.
Furniture yang dibutuhkan dapat ditentukan melalui macam kegiatannya
untuk itu perlu adanya pengelompokan furniture seperti dibawah ini :
a. Sifat Peletakan
Terdiri dari Bulit – in dan Furniture yang bergerak bebas.
b. Ukuran
Ukuran adalah penting terutama dalam penyesuaian dengan besaran ruang
dan kebutuhan dalam penggunaan.
c. Bentuk

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64

d. Fungsional/Struktural, adalah furniture yang didesain atas dasar


kepentingan fungsi dan pemanfaatan bahan dan teknik yang maksimal.
e. Tema, adalah kelompok furniture yang secara visual memberi suatu tema
tertentu.
f. Khusus, adalah furniture yang direncanakan khusus guna suatu
kepentingan.
Penyusunan letak furniture (lay-out furniture) dilakukan dengan
pertimbangan yang seksama dari pokok-pokok permasalahan berikut ini :
a. Penentuan daerah aktif dan pasif.
- Daerah aktif adalah daerah dimana terjadi kegiatan dengan frekuensi
tinggi dan bersifat cepat, misalnya jalan untuk lalu lintas (flow), gang
(lorong), daerah depan pintu, dan sebagainya.
- Daerah pasif adalah daerah yang mempunyai kegiatan dengan
frekuensi rendah dan bersifat lambat dan lama. Daerah ini sesuai
digunakan untuk kegiatan seperti untuk tempat duduk.
b. Bentuk Kegiatan.
Bentuk kegiatan menentukan susunan letak serta kelengkapan furniture.
c. Ukuran Gerak.
Ukuran gerak dimaksudkan untuk memperhitungkan ruang/jarak yang
dibutuhkan oleh sikap gerak/kegiatan manusia.
6. Pencahayaan
Sumber Pencahayaan
Sumber pencahayaan ada dua, yaitu :
a. Sistem pencahayaan alami
Sistem pencahayaan alami ini merupakan sistem yang sangat sederhana,
yaitu dengan mengandalkan cahaya matahari pada siang hari. Sifat dari
sistem pencahayaan alami ini antara lain :
- Cahaya alami siang tidak kontinyu

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

- Cahaya matahari dapat merusak sebagaian benda – benda


koleksimuseum, karena tingkat iluminasinya, dan komposisi spectrum
cahaya.
Cahaya campuran, yaitu sebagaian dari cahaya matahari dan sebagaian
dari cahaya lampu yang biasa dipakai saat siang hari. Namun yang
banyak adalah lampu, karena bagaimanapun bentuk ruangannya, selalu
ada lampu yang mendukung. Ilmu pengetahuan museum saat ini lebih
menekankan lampu buatan di ruang pamer sehingga tidak mengherankan
bila ruangan itu begitu tertutup dari sinar matahari.

b. Sistem Pencahayaan Buatan


Pencahayaan buatan yang sering digunakan dapat dibagi dua macam
yaitu:
- Lampu fluoresensi, di sini proses pengubahan energi listrik menjadi
energi cahaya yang berlangsung dalam suatu gas dalam tingkat atom,
dan tidak disertai oleh penghasilan energi panas, biasanya lampu ini
berbentuk pipa.
- Lampu pijar yang terangnya datang dari benda kawat yang panas,
dimana sebagaian energi berubah menjadi energi panas dan sebagian
menampakkan diri sebagai energi cahaya. Di sini energi cahaya timbul
dari energi listrik yang berlangsung pada tingkat molekul dan disertai
pengeluran energi panas.
Suatu ruang pamer museum membutuhkan pencahayaan buatan dengan
kualitas sebaik mungkin, dengan indeks penampakan warna maksimal 90,
suhu warna ± 4000 Kelvin. Untuk itu dapat digunakan pencahayaan
umum, berupa lampu–lampu TL putih yang mempunyai arus cahaya
khusus.

7. Penghawaan
a. Penghawaan alami

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66

Yaitu penghawaan yang bersumber dari alam (Natural). Dalam buku


“Pasal-pasal Pengantar Fisika Bangunan“ dikatakan bahwa, bila harus
menggunakan sistem penghawaan alami di dalam suatu ruangan, maka
harus diperhatikan ventilasi horizontal yang terbuka secara cermat dan
baik agar penghawaan alami yang dipergunakan itu sesuai dengan
kebutuhan. (YB. Mangunwijaya, 1997 : 148).
Untuk Indonesia secara umum, tingkat suhu udara yang cocok dalam
ruangan penyimpanan adalah antara 20oC dan 24oC, sedangkan tingkat
kelembaban antara 45% dan 60%. Dengan ventilasi saja, dapat terjadi
tingkat kelembaban di dalam ruangan menjadi tingkat kelembaban relatif
di dalam ruang penyimpanan, dapat digunakan alat dehumidifier.

A. A
NGINMA
TI B.

C. D.
DAERAH UDARA
MATI

E. F.

G. H.

Gambar 2.43.
Kemungkinan yang terjadi pada sistem ventilasi silang
Sumber : (Y.B Mangunwijaya, 1997 : 149)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Keterangan gambar :

A = Tak ada arus, karena tidak ada jalan keluar.

B = Lubang keluar dan masuk sama luasnya, arus ventilasi baik untuk
kedudukan tubuh manusia. Lebih baik bila jalan keluar diperluas.

C = Lubang masuk tinggi lubang keluar rendah, tidak baik, karena


menimbulkan daerah udara mati di bawah lubang masuk, yang justru
merupakan tempat yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh manusia.

D = Lubang – lubang yang luas, ventilasi baik sekali.

E = Pada lubang masuk diberikan semacam ovestek dan angin langsung


keluar lewat lubang ats di sisi keluar.

F = Pada sisi keluar ditambahkan satu lubang di bagian bawah, dan


terjadilah perbaikan aliran udara pada daerah tubuh manusia.

G = Dengan melepas sedikit overstek, aliran udara menjadi lebih baik


lagi.

H = Dengan kasa–kasa ventilasi dapat lebih diperbaiki lagi.

Atau untuk menyerap kelembaban yang terjadi di dalam lemari, rak atau peti
penyimpanan, penggunaan silica gel sangat membantu atau pemakaian
polyethylene. Untuk mencegah terjadinya goresan pada benda koleksi,
disarankann agar benda-benda tersebut sebelum dibungkus dengan lembaran
tipis polyethelene lebih dahulu dengan anyaman kapas (cotton webbing).

Apabila suhu di dalam ruang penyimpanan ruang terlalu tinggi dan udara
terlalu kering, dapat dikurangi dengan pemakaian humidifer. Sedangkan
untuk mengurangi pencemaran, menyaring debu gas yang dihasilkan zat-zat
kimia, debu garam yang dibawa air laut, menggunakan airlocks.Pemakaian
airlocksini membantu kebersihan ruangan gedung secara keseluruhan.

b. Penghawaan Buatan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68

Yaitu penghawaan yang dibuat dengan campur tangan manusia. Sistem


penghawaan buatan yang umum digunakan di dalam sebuah museum
adalah :
1) Sistem Heating atau Radiator, fungsinya untuk meninggikan suhu
dengan cara sistem pemanasan air. Sistem ini biasa digunakan di
daerah yang beriklim sub tropis.
2) Air Conditioning (AC), berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
temperature, kelembaban, aliran udara dan untuk menjaga kualitas
udara yang betul terpelihara. Sistem penggunaan AC ini pada
umumnya dipakai pada daerah yang beriklim tropis. ( Vail, Coleman
Laurence,1950: 150 )
8. Pertimbangan Desain
a. Bentuk
Ciri – ciri visual bentuk dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Wujud adalah ciri – ciri pokok yang memvisualkan bentuk. Wujud
ialah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan dan sisi suatu bentuk
2) Dimensi adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi – dimensi ini
memerlukan adanya proporsi.
3) Warna adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu benda
atau bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang
membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga
mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
4) Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk, tekstur
mempengaruhi baik perasaan kita pada waktu menyentuh maupun
kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan bentuk tersebut.
5) Posisi adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau
medan visual.
6) Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar,
arah mata angin atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69

7) Inertia visuil adalah derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk


tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang
dasar dan garis pandangan kita.
(Francis DK Ching, 1996: 50)
b. Unsur – Unsur Desain
Ada beberapa unsur dasar di dalam desain yang meliputi unsur visual
(unsur yang dapat dilihat) serta unsur yang tidak unsur – unsur yang
melebur dalam desain membentuk satu kesatuan atau unity. Kesatuan
bentuk dapat pula diperoleh dari pertimbangan :
1) Proporsi yaitu hubungan antara ukuran bagian terhadap keseluruhan,
antara bagian yang satu dengan yang lain.
2) Keseimbangan yaitu suatu kondisi atau kesan berat, tekanan, tegangan,
sehingga memberi kesan kestabilan, tenang dan seimbang.
3) Irama dapat diartikan sebagai pengulangan garis, bentuk, wujud, dan
warna secara teratur dan harmonis.
4) Emphasis atau tekanan adalah suatu bentuk yang mendapat perhatian
atau tingkat kekuatan tertentu, atau penonjolan bagian tertentu.
c. Warna
Warna penting dalam desain karena warna membawa misi untuk masing-
masing benda yang selalu ada warna yang menyertai keberadaanya.
Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu
ruang sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh
cahaya, baik cahaya alami maupun cahaya buatan.
Disamping itu secara psikologis warna memiliki pengaruh terhadap
perasaan manusia seperti yang diuraikan di bawah ini:
1) Biru, umumnya dinamakan warna menjauh, bersifat dingin, baik dan
tenang
2) Hijau, menyejukkan dan dapat mengurangi ketegangan hidup.
3) Kuning, merangsang dan menarik perhatian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70

4) Merah, menyenangkan dan merangsang otak memberi kesan mewah


dan kebahagiaan.
5) Abu – abu, memberi efek dingin, sebaiknya dikombinasikan dengan
warna lain.
6) Orange, merangsang, dapat menimbulkan rasa sakit dan kejenuhan.
7) Coklat, memberi pengaruh rasa segar, tenang, dan hangat.
8) Putih dapat mematikan semangat jika tidak dikombinasikan dengan
warna – warna emas.
9) Hitam, cenderung memberi pengaruh menekan, bila digunakan dengan
warna lain berfungsi menunjang intensitas warna tersebut.
d. Elemen Estetis
Aksesoris dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberi
kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang, benda-benda tersebut
dapat menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, tekstur yang menarik
untuk diraba atau sebagai stimulan perasaan. Pada akhirnya, baik sendiri-
sendiri atau bersama-sama, aksesoris adalah bukti jelas hunian.
Kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa :
1) Manfaat : alat-alat dan objek-objek yang memang berguna.
2) Incidental : elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur
3) Dekoratif : benda seni dan tanaman.
(Francis DK Ching, 1996: 272-275)
e. Tema
Dalam suatu perancangan desain interior, tema memegang peranan yang
penting, karena tema dapat memberikan suatu suasana tertentu dan
membentuk karakter ruangan tertentu.
Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan bagi
permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat
memenuhi tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang sesungguhnya.
9. Akustik

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71

Pengkondisian suara bertujuan mengurangi gangguan bunyi yang


ditimbulkan oleh suara baik dari dalam maupun dari luar bangunan museum.
Gangguan bunyi khususnya pada suatu museum, biasanya diakibatkan oleh
dua faktor, yaitu faktor kebisingan dari luar (berupa keramaian kendaraan
pada jalur transportasi atau areal parkir) serta faktor dari dalam ruang itu
sendiri (karena aktifitas / kegiatan yang berlangsung di dalamnya seperti
bunyi langkah kaki dan pembicaraan pengunjung atau bunyi yang
ditimbulkan oleh perangkat sound system pada ruang audio visual /
auditorium serta materi koleksi peragaan pada ruang pamer yang
menggunakan efek sound system).
Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bunyi, diantaranya dengan
pemilihan bahan yang berstandar akustik yang baik, misalnya pemilihan
bahan yang kurang kepadatannya, sebab semakin lunak / berpori / berbentuk
serabut, maka akan semakin banyak menyerap bunyi dan semakin sedikit
memantulkan bunyi.
Klasifikasi bahan penyerap bunyi, diantaranya yaitu :
a) Bahan berpori
Karakteristik dari bahan berpori :
(1) Penyerapan bunyi lebih efisien pada frekuensi tinggi dibanding
frekuensi rendah.
(2) Efisiensi akustiknya membaik dengan bertambah tebalnya lapisan
penahan dan bertambahnya jarak dari lapisan penahan.
Contohnya : papan serat (fiber board), mineral woods,selimut isolasi (
semacam jaringan seluler dengan pori – pori saling berhubungan ),
plester lembut (soft plester).
b) Penyerap panel
Tiap bahan kedap yang dipasang pada lapisan penunjang yang padat
tetapi terpisah oleh suatu ruang udara, akan berfungsi sebagai penyerap
panel dan akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi. Getaran

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72

lentur dari panel tersebut yang akan menyerap energi bunyi yang datang
dan mengubahnya menjadai energi panas.
Karakteristik dari penyerap panel yaitu merupakan penyerap bunyi yang
efisien pada frekuensi rendah.
Contohnya : panel kayu (hardboard), plastic board, langit – langit
plesteran yang digantung, gypsum board, lantai kayu / panggung, pelat
logam.
c) Resonator rongga (helmh oltz)
Resonator rongga terdiri dari jumlah udara tertutup yang dibatasi oleh
dinding tegar dan dihubungkan oleh lubang / celah sempit ke ruang
sekitarnya, dimana gelombang bunyi merambat.
Karakteristik dari resonator rongga yaitu menyerap energi bunyi
maksimal pada frekuensi rendah yang sempit.
10. Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan
sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan Heavy duty door
contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed Circuit
Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang
melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman
kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi)
yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di
ruang khusus.
Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa pengamanan
terhadap bahaya kebakaran.
a) Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :
1) Sistem pendeteksi awal
- Smoke detector. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
- Fire alarm system. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada api
atau panas pada suhu 1350C - 1600C
2) Fire estinguisher
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73

3) Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar
yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani
luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa cara
pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di pasang
pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus
mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari dinding.
4) Hidrant Kebakaran

Gambar 2.45.
Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran
Sumber :www.webdesign.com

Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran


yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air.
Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang
harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya asap
kemana-mana diperlukan alat-alat seperti :
- Fire damper
Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap
dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis,
kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa tersebut.
- Smoke & heat ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar.
Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74

keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan terhindar dari


asap-asap tersebut.
- Vent & exhaust
- Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap
asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat
pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukkan
udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga.
Macam-macam sistem pemadaman yaitu sebagai berikut:
1) Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang
dapat terbakar.
2) Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar.
3) Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia
CO2.
Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang
tinggi, misalnya dengan jalan meledakkan bahan peledak
b) Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia
Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia (pencurian) diterapkan
dengan sekuriti, CCTV (Close Circuit Television) dan Heavy duty door
contact (sensor yang dipasang pada pintu).

commit to user

Anda mungkin juga menyukai