6. Ketika seorang siswa harus melakukan analisis debat politik, apa yang harus dia
perhatikan terlebih dahulu?
a) Warna kemeja yang dikenakan oleh peserta debat.
b) Kepopuleran peserta debat di media sosial.
c) Isu-isu yang diperdebatkan dan sudut pandang yang diambil oleh masing-masing
pihak.
d) Apakah debat itu seru atau tidak.
7. Mengapa penting untuk memahami argumen dari berbagai pihak dalam sebuah debat?
a) Agar Anda bisa mengidentifikasi pihak yang benar.
b) Agar Anda bisa memenangkan debat.
c) Agar Anda dapat menyimpulkan esensi dari debat dan membuat keputusan yang
berinformasi.
d) Agar Anda bisa mendukung satu pihak tanpa merenungkan argumen lain
8. Saat Anda mengonstruksi permasalahan/isu dalam debat, langkah pertama yang perlu
Anda lakukan adalah:
a) Mengabaikan sudut pandang lain
b) Mengidentifikasi argumen yang mendukung pandangan Anda
c) Merumuskan pertanyaan atau isu yang relevan
d) Menyimpulkan debat
9. Debat sering kali melibatkan beberapa pihak yang mengemukakan berbagai sudut
pandang. Apa tujuan dari mengonstruksi sudut pandang yang berbeda dalam debat?
a) Menyamarkan permasalahan utama
b) Membuat debat menjadi lebih rumit
c) Meningkatkan pemahaman tentang isu
d) Menyebabkan konflik
KJ:
1. B
2. B
3. B
4. Paragraf 1 Orientasi, paragraf 2 dan 3 argumentasi, paragraf 4 kesimpulan.
5. Kosa Kata Formal: Teks ini menggunakan kosa kata formal dan teknis, seperti
"penggunaan vaksin," "COVID-19," dan "efektif," yang sesuai dengan konteks medis dan
debat.
Kepatuhan Struktur Kalimat: Kalimat dalam teks debat ini terstruktur dengan baik dan
mematuhi tata bahasa yang benar.
Kalimat Majemuk: Teks ini menggunakan kalimat majemuk untuk menyampaikan
argumen yang lebih kompleks, seperti "Vaksin COVID-19 memang kurang efektif untuk
mengatasi masalah COVID-19, hal ini tentu sangat merugikan masyarakat di mana
mereka tentu menggantungkan harapan yang sangat besar kepada pemerintah untuk
segera mengatasi kasus COVID-19 yang seakan tidak ada ujungnya."
Penggunaan Argumentasi dan Konjungsi: Teks ini menggunakan kata-kata penghubung
dan konjungsi seperti "namun," "selain itu," "juga," untuk mengaitkan argumen-argumen
yang berbeda dan menyampaikan pandangan yang beragam.
Pendekatan Emosional: Teks ini menggunakan beberapa ungkapan yang mencerminkan
perasaan dan emosi, seperti "menggantungkan harapan yang sangat besar," yang dapat
memengaruhi emosi pembaca atau pendengar.
6. C
7. C
8. C
9. C
10. Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang, dan argumen beberapa pihak dalam
sebuah debat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pemahaman yang
lebih mendalam tentang isu tersebut. Dalam sebuah debat, konstruksi isu membantu
mengidentifikasi pokok permasalahan yang sedang diperdebatkan, dan ini merupakan
langkah awal yang krusial. Melalui tahap ini, peserta debat dapat merumuskan
pertanyaan-pertanyaan esensial yang harus dijawab dalam proses debat.
Contoh nyata dari pentingnya konstruksi ini adalah debat tentang perubahan iklim. Di
sini, konstruksi isu akan memastikan bahwa permasalahan inti seperti penyebab, dampak,
dan solusi perubahan iklim dibahas secara mendalam. Berbagai sudut pandang, seperti
sudut pandang ilmiah, ekonomi, politik, dan etika, akan memperkaya diskusi dengan
argumen-argumen yang sesuai. Hal ini memungkinkan audiens untuk mendapatkan
gambaran yang lebih lengkap dan merumuskan pandangan pribadi mereka tentang isu ini.