Anda di halaman 1dari 10

ASPEK HUKUM

1. Jelaskan dg singkat tujuan materi kuliah aspek hukum dibutuhkan bagi mhs teknik sipil

Mahasiswa memahami tentang aspek hukum dalam pengelolaan proyek konstruksi dan dapat
merencanakan tindakan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran dan penyimpanngan dalam
pengelolaan proyek konstruksi. Selain itu, dalam menjalankan suatu proyek konstruksi diperlukan
pengetahuan aspek hukum dan administrasi proyek konstruksi yang mendalam guna
menghindari sengketa / konflik yang mungkin terjadi.

2. Jelaskan jenis-2 pengadaan barang & jasa !


4 jenis pengadaan barang dan jasa
Secara umum, ada empat jenis pengadaan barang dan jasa yang harus dipahami oleh
perusahaan-perusahaan. Keempat jenis pengadaan barang dan jasa itu adalah:

Pengadaan Barang
Pengadaan barang mencakup segala jenis barang yang diperlukan oleh sebuah institusi bisnis
untuk menjalankan tugas dan fungsi mereka, mencakup benda berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh pengguna barang.

Jenis-jenis pengadaan barang meliputi empat hal berikut ini, yaitu:


a. Bahan baku, yaitu bahan yang masih belum diproses, yang diperlukan dalam membuat
sebuah produk. Contohnya adalah besi yang digunakan dalam pembuatan mobil.
b. Bahan atau barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah diproses, namun masih
memerlukan proses lebih lanjut untuk dapat digunakan. Contohnya adalah suku cadang
mobil yang belum dirakit.
c. Barang jadi, yaitu barang yang sudah melalui serangkaian proses produksi dan sudah dapat
digunakan. Contohnya adalah mobil yang sudah dirakit dan siap dijual.
d. Makhluk hidup, yaitu makhluk hidup yang digunakan dalam kegiatan bisnis, seperti bibit lele
yang akan diternakkan.

Pengadaan pekerjaan konstruksi

Pekerjaan konstruksi adalah segala jenis pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan juga pembangunan kembali suatu struktur
bangunan maupun infrastruktur lainnya.

Pengadaan pekerjaan konstruksi tidak hanya berkaitan dengan pengadaan material bangunan,
namun juga jasa konsultasi mengenai perancangan bangunan hingga jasa yang berhubungan
dengan penanggulangan dampak pembangunan kepada masyarakat sekitar bangunan.
Pengadaan jasa konsultansi

Sebuah bisnis seringkali membutuhkan jasa konsultansi untuk mendapatkan bantuan profesional
dari para ahli dalam berbagai proyek dan kegiatan.

Pengadaan jasa konsultansi melibatkan kontrak dengan perusahaan atau individu yang memiliki
keahlian khusus di bidang tertentu.

Contohnya adalah konsultan hukum, atau jasa konsultan manajemen.

Pengadaan jasa lainnya

Yang dimaksud dengan pengadaan jasa lainnya adalah pengadaan jasa yang tidak berkaitan
dengan konsultansi dengan para profesional atau ahli di bidang tertentu, namun jasa yang
membutuhkan perlengkapan atau metode tertentu yang digunakan untuk menyelesaikan
sebuah pekerjaan dalam bisnis.

Jasa-jasa ini bisa mencakup perawatan, perbaikan, pemeliharaan, atau penyediaan layanan
teknis lainnya. Misalnya, pengadaan jasa perawatan dan pemeliharaan peralatan, pengadaan
jasa kebersihan, atau pengadaan jasa transportasi.

3. Sebutkan UU lengkap dg nomer & Thn

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT JASA KONSTRUKSI:

 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi (Sebagai
Pengganti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi)

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan


Pembinaan Jasa Konstruksi

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian
Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 8 Tahun 2011 Tentang Pembagian Subklasifikasi dan
Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 19 Tahun 2014 Tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No 8 Tahun 2011 Tentang Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha
Jasa Konstruksi

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
30/Prt/M/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 03/Prt/M/2016 Tentang Petunjuk Teknis Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi
Badan Usaha Jasa Konstruksi Penanaman Modal Asing

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 51/PRT/M/2015 tentang
Tata Cara Pemilihan Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Mekanisme Kerja
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

 Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 10 Tahun 2013 Tentang
Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi

 Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 3 Tahun 2017 Tentang
Sertifikasi dan Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi
4. Jelaskan tipe kontrak !

Setiap pengadaan barang/jasa pemerintah baik yang menggunakan metode penyedia maupun
metode swakelola diperlukan sebuah dokumen yang disebut kontrak.

Kontrak pengadaan barang/jasa menurut Pasal 1 angka 44 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah perjanjian tertulis antara PA/KPA/PPK
dengan penyedia barang/jasa atau pelaksana swakelola.

Jenis Kontrak

Jenis kontrak diatur dalam Pasal 27 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Adapun jenis kontrak tersebut dibedakan menjadi:

 Jenis kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya.


 Jenis kontrak jasa konsultansi.

Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya


Jenis kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya diatur dalam Pasal 27 ayat (1)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jenis
kontrak ini terdiri atas:

 Lumsum.
 Harga satuan.
 Gabungan lumsum dan harga satuan.
 Terima jadi (turnkey).
 Kontrak payung.
 Kontrak Jasa Konsultansi

Jenis kontrak jasa konsultansi ini diatur dalam Pasal 27 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jenis kontrak ini terdiri atas:

 Lumsum.
 Waktu penugasan.
 Kontrak payung.

Pengertian

Berikut ini disampaikan pengertian dari masing-masing jenis kontrak sebagaimana tersebut di
atas.

Kontrak Lumsum

Kontrak lumsum merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang
pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:

 Semua resiko sepenuhnya ditanggung penyedia.


 Berorientasi pada keluaran.
 Pembayaran didasarkan pada tahapan/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan kontrak.

Kontrak Harga Satuan

Kontrak harga satuan merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya


dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan
dengan ketentuan:

 Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani.
 Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi pekerjaan.
 Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

Kontrak gabungan lumsum dan harga satuan merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya gabungan lumsum gabungan lumsum dan harga satuan dalam satu
pekerjaan yang diperjanjikan.
Kontrak Terima Jadi (Turnkey)

 Kontrak terima jadi (turnkey) merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan keyentuan sebagai
berikut:
 Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan.
 Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam kontrak.

Kontrak Payung

Kontrak paying dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode tertentu untuk barang/jasa
yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat kontrak
ditandatangani.

Kontrak Berdasarkan Waktu Penugasan

Kontrak berdasarkan batas waktu penugasan merupakan kontrak jasa konsultansi untuk
pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.

Kontrak Tahun Jamak

Kontrak tahun jamak merupakan kontrak pengadaan barang/jasa yang membebani lebih dari
satu tahun anggaran dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat berupa:

 Pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari dua belas bulan atau satu tahun anggaran.
 Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakan untuk jangka waktu lebih
dari satu tahun anggaran dan paling lama tiga tahun anggaran.
 Dalam hal ini penting untuk menjadi perhatian bahwa kontrak tahun jamak harus
berpedoman kepada kepastian ketersediaan anggaran dalam penyusunan anggaran.

5. Jelaskan SBU, CV, PT, !


Sertifikat Badan Usaha (SBU) merupakan suatu dokumen sertifikat untuk menunjukkan bahwa
sebuah perusahaan konstruksi legal dan layak dalam menjalankan usahanya. Pada umumnya,
SBU diperuntukkan untuk perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

CV merupakan singkatan dari Commanditaire Vennootschap yang merupakan istilah bahasa


Belanda yang disebut dengan persekutuan komanditer.

CV adalah badan usaha yang dibangun oleh dua orang atau lebih untuk terciptanya tujuan bisnis
dengan peran dan tingkat keterlibatan berbeda antara orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Tingkat keterlibatan yang dimaksud adalah pihak satu mempercayakan uang atau barang kepada
pihak yang menjalankan perusahaan tersebut.
Sedangkan PT merupakan singkatan dari Perseroan Terbatas. Menurut Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1, Perseroan Terbatas adalah perusahaan berbadan hukum yang
dibentuk dari persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya berbentuk saham.

Perusahaan dalam bentuk PT juga wajib memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan
Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan.

Aset atau kekayaan pada usaha Perseroan Terbatas juga dipisah antara kekayaan pribadi dan
pemegang saham.
6. Jelaskan syarat membuat perjanjian !
Adapun syarat sahnya perjanjian diatur dalam pasal 1320 KUH Perdata, yaitu sebagai berikut ;
Pertama, Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya; Kedua, Kecakapan para
pihak untuk membuat suatu perikatan; Ketiga, Suatu hal tertentu; dan Keempat, Suatu sebab
(causa) yang halal.

7. Bgm bila ada konflik ?


UU NO. 7, LN 2012/NO. 116, TLN. NO. 5315, LL SETNEG : 45 HLM
UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penanganan konflik sosial
masih bersifat parsial dan belum komprehensif sesuai dengan dinamika dan kebutuhan hukum
masyarakat, sehingga perlu membentuk Undang-Undang tentang Penanganan Konflik Sosial.
- Dasar Hukum Undang-Undang ini adalah : Pasal 18B ayat (2), Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28G ayat
(1), dan Pasal 28J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Dalam Undang-Undang ini diatur tentang : Penanganan Konflik Sosial yang dilakukan melalui
tiga tahapan, yaitu Pencegahan Konflik, Penghentian Konflik, dan Pemulihan Pascakonflik.
Pencegahan Konflik dilakukan antara lain melalui upaya memelihara kondisi damai dalam
masyarakat; mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai; meredam potensi Konflik;
dan membangun sistem peringatan dini. Penanganan Konflik pada saat terjadi Konflik dilakukan
melalui upaya penghentian kekerasan fisik; penetapan Status Keadaan Konflik; tindakan darurat
penyelamatan dan pelindungan korban; dan/atau pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI.
Status Keadaan Konflik berada pada keadaan tertib sipil sampai dengan darurat sipil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Prp Tahun 1959. Selanjutnya,
Penanganan Konflik pada pascakonflik, Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban
melakukan upaya Pemulihan Pascakonflik secara terencana, terpadu, berkelanjutan, dan terukur
melalui upaya rekonsiliasi; rehabilitasi; dan rekonstruksi. Undang-Undang ini juga mengatur
mengenai peran serta masyarakat dan pendanaan Penanganan Konflik.

8. Garansi, Waranty, Bond, Asuransi, ?


Garansi adalah surat keterangan dari suatu produk bahwa pihak produsen bertanggungjawab
untuk memperbaiki cacat/malfungsi yang terjadi pada bahan tertentu dari produknya selama
periode waktu tertentu dan dengan syarat tertentu
Warranty adalah jaminan tertulis atas kualitas produk serta pernyataan tanggung jawab
produsen untuk memperbaiki dan mengganti produk secara gratis jika terjadi masalah pada
desain dan produksi yang ditemukan pada kendaraan baru.
Obligasi atau bonds adalah salah satu surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
atau organisasi, biasanya dalam waktu satu tahun. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan uang
sehingga kamu dapat meningkatkan modal dengan meminjam.
Menurut M. Nur Rianto (2012:212) asuransi merupakan sebuah mekanisme perlindungan
terhadap pihak tertanggung apabila mengalami resiko di masa yang akan datang dimana pihak
tertanggung akan membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari pihak penanggung.

9. Sertifikat keahlian ?
SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA) adalah sertifikat yang diterbitkan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah
memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/ atau keahlian
tertentu.
Hingga pada saat ini terdapat sekitar 37 sertifikat dari berbagai bidang konstruksi. Misalnya
Arsitek, Elektrikal, Mekanikal, Sipil, Tata Lingkungan dan Manajemen Pelaksanaan Konstruksi.
SERTIFIKAT KEAHLIAN (SKA) adalah sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga
ahli konstruksi yang telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan,
kefungsian dan/ atau keahlian tertentu.

Setiap perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ingin mengajukan permohonan sertifikasi dan
registrasi badan usaha dan mendapatkan Sertifikat Badan Usaha (SBU) untuk golongan Kecil (K1,
K2 atau K3) harus memiliki tenaga kerja bersertifikat keterampilan (SKT) sebagai persyaratan
untuk dapat ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik (PJT).

SKA tersebut dikeluarkan diajukan melalui asosiasi profesi jasa konstruksi atau instansi lain yang
telah diakreditasi LPJK.

Berdasarkan kualifikasi SKA di bagi menjadi 3 (Tiga) tingkatan yaitu:

SKA Muda (Memiliki pengalaman minimal 3 tahun)


SKA Madya (Memiliki pengalaman minimal 5 tahun)
SKA Utama (Memiliki pengalaman minimal 10 tahun)

Anda mungkin juga menyukai