Umumnya ada tiga jenis toksisitas, yaitu kimia, biologi, dan fisika:
1. Kimiawi meliputi zat-zat inorganik seperti timah, merkuri, asbestos, asam
hidrofluorat, dan gas klorin, serta zat-zat organik seperti metil alkohol, sebagian besar obat-obatan, dan racun dari makhluk hidup. 2. Biologis meliputi bakteri dan virus yang dapat menciptakan penyakit di dalam organisme hidup. Toksisitas biologis sulit diukur karena "batas dosis"- nya bisa berupa satu organisme tunggal. Secara teori, satu virus, bakteri, atau cacing dapat bereproduksi dan mengakibatkan infeksi parah. Akan tetapi, di dalam inang (inang disini yaitu manusia) yang memiliki sistem kekebalan tetap, toksisitas yang tertanam di dalam organisme diseimbangkan oleh kemampuan inang untuk melawan balik; toksisitas yang efektif adalah gabungan dari kedua belah hubungan tersebut. Keadaan sejenis juga dapat terjadi pada beberapa jenis agen beracun lainnya. 3. Fisika adalah yang karena sifat alamiahnya mampu mengganggu proses biologis. Misalnya, debu batu bara dan serat asbestos yang dapat mematikan jika dihirup.