Anda di halaman 1dari 5

Biokonsentrasi dan

Bioakumulasi
Sifat toksiknya, polutan/pencemaran dibedakan
menjadi dua yaitu:

1. Polutan tak toksis


Biasanya sudah ada secara alami dalam
ekosistem, sifat destruktif akan muncul apabila
berada dalam jumlah yang berlebih an
tersuspensi dan nutrien.
2. Polutan toksis
Polutan toksis dapat menyebabkan kematuan
(lethal) maupun bukan kematian (sub-lethal),
misalnya tergantungnya pertumbuhan, tingkah
laku dan karakteristik morfologi berbagai
organisme.
Pencemaran toksisk meliputi :
Logam, meliputi timbal, nikel, kadmium, zinc, copper dan
1 merkuri. Logam berat diartikan logam dengan nomor atom
>20

Senyawa organik, meliputi pestisida, herbisida, PCB,


2 surfaktan, hidrokarbon alifatik berklor,polinuklie,senyawa
organometalik, fenol

3 Gas, misalnya klorin dan amonia

4 Anion, misalnya sianida, fluroida, sulfida dan sulfat

5 Asam dan alkali


Biokonsentrasi
 Terdapat tiga konsepan berkaitan dengan dampak pencemaran
yaitu biokonsentrasi, bioakumulasi dan biomagnifikasi.

 Biokonsetrasi yaitu kondisi dimana masuknya zat kimia pada


tubuh organisme dan kemudian terakumulasi.

 Bioakumulasi merupakan suatu proses dimana substansi kimia


mempengaruhi makhluk hidup dan ditandai dengan
peningkatan konsentrasi bahan kimia di tubuh organisme
dibandingkan dengan konsentrasi bahan kimia itu di lingkungan
Proses bioakumulasi melibatkan tahap-tahap antara
lain:
 Pengambilan (Uptake), yaitu masuknya bahan-
bahan kimia (melalui pernafasan, atau adsorbsi
melalui kulit, pada ikan biasanya dapat melalui
insang);
 Penyimpanan (Storage), yaitu penyimpanan
sementara di jaringan tubuh atau organ. Kadar
bahan kimia ini akan terus bertambah di dalam
tubuh organisme dan bila kadarnya sampai
melebihi kadar bahan tersebut di lingkungan (air
atau udara) maka proses bioakumulasi telah terjadi;
 Eliminasi, dapat berupa pemecahan bahan kimia
menjadi senyawa yang lebih sederhana, dapat
dilakukan dengan proses biologik disebut
metabolisme

Anda mungkin juga menyukai