PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat hidup makhluk hidup. Kualitas lingkungan
sangat mempengaruhi kondisi makhluk hidup, terutama manusia. Bila interaksi
antara manusia dengan lingkungan berada dalam keadaan seimbang, maka
kondisinya akan berada dalam keadaan sehat. Tetapi karena sesuatu sebab yang
mengganggu keseimbangan lingkungan ini, maka akan menimbulkan dampak
yang merugikan bagi kesehatan (Pallar,1994).
Zat atau senyawa hasil kegiatan industri (limbah) sangat berbahaya dan
mempunyai sifat beracun (toksik). Keberadaan zat atau senyawa tersebut di
lingkungan akan sangat membahayakan dan menurukan kualitas lingkungan
(Darmono,1995).
Bapak Toksikologi Modern, Paracelsus (1493-1541) menyatakan bahwa
"semua zat adalah racun; tidak ada yang bukan racun. Dosis yang tepat
membedakan suatu racun dengan obat". Toksikan (zat toksik) adalah bahan
apapun yang dapat memberikan efek yang berlawanan (merugikan). Racun
merupakan istilah untuk toksikan yang dalam jumlah sedikit (dosis rendah) dapat
menyebabkan kematian atau penyakit (efek merugikan) yang secara tiba-tiba. Zat
toksik dapat berada dalam bentuk fisik (seperti radiasi), kimiawi (seperti arsen,
sianida) maupun biologis (bisa ular). Juga terdapat dalam beragam wujud (cair,
padat, gas). Beberapa zat toksik mudah diidentifikasi dari gejala yang
ditimbulkannya,
dan
banyak
zat
toksik
cenderung
menyamarkan
diri
(Budiawan,2008).
Sulit untuk mengkategorisasi suatu bahan kimia sebagai aman atau beracun.
Tidak mudah untuk membedakan apakah suatu zat beracun atau tidak. Prinsip
kunci dalam toksikologi ialah hubungan dosis-respon atau Efek. Kontak zat toksik
(paparan) terhadap organisme dapat melalui jalur tertelan (ingesti), terhirup
(inhalasi) atau terabsorpsi melalui kulit. Zat toksik umumnya memasuki
organisme dalam dosis tunggal dan besar (akut), atau dosis rendah namun
terakumulasi hingga jangka waktu tertentu (kronis) (Budiawan, 2008).
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah toksisitas ini adalah :
1.
2.
3.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Toksisitas
memerlukan
berbeda. Karena bahaya yang mungkin timbul akan berbeda (Frank , 1995).
Hepatoksik : beracun pada hati dan racun ini berpotensi merusak system
kerja hati. Contoh : Alkohol, insektisida, mikotoksin, Karbon Clorida (CCl4).
Nefrotoksik : beracun pada ginjal dan merusak system kerja pada ginjal.
Contoh cadmium
4 Hematotoksik : beracun pada sel darah. Racun ini akan menyerang sistem
sirkulasi darah dan sistem otot sehingga akan menyebabkan kerusakan
jaringan, gangrene dan kelumpuhan permanen pada kemampuan bergerak
5
otot. Biasanya, racun jenis ini akan dihasilkan pada keluarga ular Viperidae
seperti Rattle snake, Coppe head dan Cotton mouth. Contoh zat kimia : tar ,
nikotin, gas karbon monoksida.
5
atau
toksin
antara
lain Vibrio
cholera
; Clostridium
botulinum;
b. Tanaman; dalam klasifikasi ini baik jamur maupun alga dimasukkan didalam
tanaman. Racun jamur/ Fungi atau Mikotoksin adalah racun yang dibuat oleh
fungi atau jamur. Jamur memiliki habitat dialam yang sangat luas, ada yang
digudang, dilapangan yang melapuk atau busuk. Adapun fungi yang beracun
antara lain Claviceps purpurea, Aspergilus flavus, Fusarium roseum, Fusarium
tricintum, penilicium sp, Aspergilus sp. Algae yang beracun juga banyak terdapat
dialam, seperti
Cyanophyceae disebut
juga
blue
green
algae,
Jenis
yg
0,12%. Termasuk dalam flagellate bersel tunggal, bewarna kuning coklat. Algae
ini merupakan spesies Prymnesium parvum yang bersifat racun bagi ikan. Alga ini
mampu membuat toksin hemolisin, sitotoksin, banteriolitik, dan ichtytoksin.
cukup, berkembang biak dengan pesat, sehingga laut berwarna merah yg disebut
red tides. Bila terdapat ini kerang-kerang banyak mengandung racun shg tdk
dapat dikonsumsi
Selain jamur dan algae, juga terdapat tanaman yang beracun. Pada umumnya
tanaman-tanaman yang beracun memiliki tanda-tanda seperti rasa yang pahit,
memiliki getah seperti susu, memiliki kuncup berlaminasi. Racun dapat terdapat
pada buah, daun, biji, dan akar. Pada umumnya racun pada tanaman bersifat labil
terhadap panas dan larut dalam air. Sehingga air bekas masak sebaiknya tidak
7
KESIMPULAN
Toksisitas merupakan suatu kemampuan zat kimia untuk membuat
pengaruh yang merugikan pada organisme-organisme hidup. Xenobiotik dapat
diartikan sebagai bahan asing yang masuk dalam tubuh organisme, yang salah
satunya adalah racun buatan ( sintetik ). Xenobiotik diklasifikasikan berdasarkan
sumber, wujud, organ target, sifat kimia fisika untuk mempermudah mengetahui
masing masing jenisnya. Klasifikasi berdasar sumber ( Sumber alamiah/buatan
dan Sumber domestik, komersial dan industri), berdasarkan wujud ( padat, cair
dan gas), berdasar sifat fisika dan kimia (korosif, radioaktif, evaporatif, eksplosif,
dan reaktif), berdasarkan kerusakan organ target ( hepatokoksik, hemotoksik,
neurotoksik, nefrotoksik, pneumotoksik).
berasal dari biota. Biotoksin
Racun
biotis
hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiawan, nat, rer, Dr, 2008. Peran Toksikologi Forensik Dalam Mengungkap
Kasus Keracunan Dan Pencemaran Lingkungan. Indonesian Journal of
Legal and Forensic Sciences 2008; 1(1):35-39. Jakarta.
Frank C. Lu. 1995. Toksikologi Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Koeman, J.H. 1987. Pengantar Umum Toksikologi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Koeman. 1987. Pengantar Umum Toksikologi. Terjemahan oleh R.H. Yudono Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
10