Anda di halaman 1dari 2

Filsafat Ilmu dan Metodologi

Nama : Ahnaf Tsaqif Firdaus

NPM : 2306310276

Resume Kerangka Teori Penelitian “Peran BRIN Dalam Mewujudkan Sustainable


Development Goals Pada Sektor Lingkungan Hidup di Indonesia”

Pada penelitian ini saya coba mengkaji lebih lanjut tentang bagaimanaperan BRIN
sebagai stakeholder negara Indonesia dalam membantu mewujudkan kepentingan Indonesia
dalam Sustainable Development Goals pada sektor lingkungan hidup. Dalam proses penelitian
ini saya coba menggunakan beberapa kerangka teori untuk mendukung proses penelitian ini
agar tetap relevan. Untuk itu beberapa kerangka teori yang coba saya pilih pada penelitian ini
seperti teori konstruktivisme untuk menelaah lebih lanjut tentang bagaimana hadirnya konsep
SDGs dalam struktur internasional, teori state identity untuk menanggapi mengapa negara
Indonesia juga perlu untuk menjalankan program SDGs disamping program ini merupakan
konsensi internasional, dan dengan menggunakan teori peran saya coba memahami lebih lanjut
peran BRIN sebagai lembaga pemerintahan dalam membantu negara mewujudkan kepentingan
nasionalnya.

Pada dasarnya pandangan akan teori konstruktivis ini terdapat pada sebuah keyakinan
yang bersifat fundamental. Pertama, kepercayaan bahwa setiap struktur dapat mempersatukan
umat manusia yang lebih ditentukan oleh gagasan yang dibuat bersama dibanding kekuatan
material. Kedua, keyakinan bahwa sebuah identitas dan kepentingan aktor didalamnya
ditentukan oleh gagasan bersama daripada faktor alam yang dapat diartikan bahwa kegiatan
atau keputusan yang diambil oleh aktor tersebut merupakan hasil dari interaksi antar individu
dalam lingkungan sekitarnya sehingga dapat menghasilkan sebuah struktur sosial hingga
norma internasional didalamnya1. Program Sutainable Development Goals ini dapat
dikategorikan kedalam ranah teori konstruktivisme yang dapat diartikan bahwa pandangan atau
paradigma yang dibuat memberikan gagasan fundamental bahwa sebuah struktur internasional
adalah sebuah konstruksi sosial, hal ini dibangun atas praktek intersubjektif para aktor yang
terlibat dan pada akhirnya terjadi hubungan yang saling mempengaruhi antara struktur dan
aktor penciptanya.

1
Sugiarto Pramono and Dan Andi Purwono, Konstruktivisme Dalam Studi Hubungan Internasional: Gagasan
Dan Posisi Teoritik, n.d.
Pendekatan konstruktivisme juga dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang
state identity atau identitas negara terkait keterlibatan Indonesia dalam menjalankan norma
internasional yang dilihat dari kacamata identitas negara. Dalam teori identitas negara memiliki
beberapa bagian didalamnya sehingga dapat menjelaskan bagaimana hal tersebut dapat
mendorong suatu negara dalam mengambil atau tidak mengambil suatu tindakan demi
mencapai sebuah kepentingan nasional negara tersebut. Identitas bukan hanya berisikan
pendeskripsian karakter dari aktor tersebut, tetapi identitas merupakan sebuah stigma yang
telah melekat pada aktor tersebut2. Menurut Alexander Wendt sebagai salah satu aktor
konstruktivis memandang bahwa culture of interstate community merupakan sebuah hal yang
utama dalam menentukan identitas suatu negara. Wendt percaya bahwa ‘socially shared
knowledge’ yang dimana pengetahuan tersebut diartikan sebagai kepercayaan senuah aktor
yang dianggap sebuah kebenaran. Wendt berasumsi bahwa negara sebagai kesatuan aktor yang
membuat Wendt percaya bahwa suatu culture dapat disebarluaskan antar negara bukan secara
individu3.

Indonesia yang merupakan aktor utama sebagai negara dalam mengadopsi konsep
SDG’s ini tentu membutuhkan beberapa stakeholder dalam mewujudkan kepentingannya.
Untuk itu, saya coba untuk meneliti lebih lanjut bagaimana peran BRIN dengan menggunakan
role theory. BRIN yang berperan sebagai aktor setelah negara dalam membantu Indonesia
untuk mewujudkan kepentingan nasional juga melakukan kerjasama dengan negara lain dalam
berbagai bidang demi menyokong dan melakukan perbandingan serta pendanaan terkait
program yang telah direncanakan. Beberapa organisasi yang telah menjalin kerjasama ini
memiliki tujuan utama selain dapat melakukan diplomasi secara internasional mereka juga
memiliki tujuan untuk mewujudkan kepentingan negara sebagai pemangku kebijakan. Selain
itu, BRIN juga merupakan sebuah aktor yang dapat membantu negara dalam memberikan
rekomendasi kebijakan yang harus diambil oleh negara demi menjaga kestabilan negara
Indonesia.

2
Mayora Bunga Swastika, “Latar Belakang Peran Aktif Jepang Di Anti-Piracy Asia Tenggara Dalam Perspektif
Konstruktivisme,” Jurnal Hubungan Internasional 6, no. 2 (2017).
3
Alexander Wendt, Social Theory of International Politics (New York: Cambridge University Press, 1999).

Anda mungkin juga menyukai