A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami preformulasi sediaan salep mata kloramfenikol
2. Mahasiswa dapat merancang formula salep mata kloramfenikol
3. Mahasiswa dapat membuat salep mata kloramfenikol dalam skala laboratorium sesuai
dengan persyaratan sediaan steril yang telah ditentukan
4. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi sediaan salep mata kloramfenikol
B. FORMULA
Formula Standar
R/ Kloramfenikol 10 mg
Oculentum simplex 1g
Alat Bahan
Tube dan tutupnya Kloramfenikol
Neraca analitik Propilenglikol
Autoklaf Adeps lanae
Oven Parafin liquid
Mortir dan stamper Vaselin kuning
Hot plate
Batang pengaduk
Beaker glass
Cawan porcelain
Kaca arloji
Kapas
Tabung reaksi
Cawan petri
Erlenmeyer
Alumunium foil dan kertas coklat
D. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
a. Perhitungan Bahan
Dibuat sediaan 10 gram
1
Chloramfenikol 1% = x 10 gr
100
= 0,1 gr
0,005
Propil paraben 0,005% = x 10 gr
100
= 0,0005 gr
3
Parafin liquid 0,4% = x 10 gr
100
= 0,3 gr
15
Adepslanae 15% = x 10 gr
100
= 1,5 gr
Vaselin flavum = 10 gr–(0,1 gr+0,0005gr+0,3gr+1,5 gr)
= 8,0995 gr
b. Penimbangan Bahan
E. CARA KERJA
a. Sterilisasi Alat
Sterilisasi alat :
Alat-alat
Tutup alat yang akan disterilkan seperti tube salep dengan kertas coklat
membentuk amplop rangkap 2.
Alat yang telah dibungkus
Lalu masukkan kedalam alat autoklaf pada suhu 121ºC selama 30 menit jika
sudah selesai lanjutan pengovenan
Mortir & stamper,cawan petri dan alkohol
Untuk sterilisasi alat seperti mortir, stamper dan cawan petri dengan cara
disemprot alkohol (disinfektan).
Alat-alat yang telah steril
Kloramfenikol
Timbang Kloramfenikol sebanyak 0,1gr, masuk mortar gerus halus,
sisihkan
Ditimbang propil araben 0,0005gram, adeps lane 1,5 gr, paraffin liq 0,3gr,
dan maselin flavum 8,0995 menggunakan cawan porselin lalu tutup
menggunakan alumunium foil dan sterilkan dalam oven suhu 150 oC
selama 30 menit
Propilparaben, Adepslanae, Parafin liquid, Vaselinkuning
(yangtelahdisteril)danklorampenikol(yang telahsterril)
Basis salep yang telah disterilkan dan telah dingin dicampur sedikit demi
sedikit kedalam Kloramfenikol, gerus ad homogeny lalu masukkan
kedalam tube yang telah disterilkan.
SalepKloramfenikol
F. EVALUASI SEDIAAN
a. Uji Organoleptik
Prinsip : Diamati apakah sediaan yang di buat sesuai dengan standar salep
Tujuan : untuk dapat mengevaluasi organoleptis sediaan
Metode :
Bau : mengenali aroma atau bau sediaan sirup dengan mencium aroma sediaan
Warna : Melihat warna dari sediaan
Bentuk : Mengenali bentuk daribau,
Diamatiwarna, sediaan
bentukdantekstursalep
Konsistensi : Dirasakan konsistensi dari salep
Data ujiorganoleptis
b. Uji pH
Idealnya, sediaan mata sebaiknya diformulasi pada pH yang ekuivalen dengan
cairan air mata yaitu 7,4.
Sisa media di simpan didalam lemari pendingin pada suhu 10° C sampai
waktu penggunaan
Digunakan media dan menyiapkan jarum ose dan nyalakan lampu bunsen
Dilewatkan jarum ose diatas nyala api hingga tampak berwarna merah pada
ujung jarum ose
Diamati
H. PEMBAHASAN
Pada formulasi sediaan salep mata kloramfenikol ini menggunakan bahan aktif
kloramfenikol, propil paraben sebagai bahan dasar salep, parafin liquid, adeps lanae dan
vaselin putih sebagai basis salep. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan hasil
perhitungan penimbangan, dimana kloramfenikol 1% sebanyak 0,1 gram; propil paraben
0,005% sebanyak 0,0005 gram; parafin liquid 3% sebanyak 0,3 gram; adeps lanae 15%
sebanyak 1,5 gram; dan vaselin putih ad 10 gram yaitu dengan penimbangan 8,0995 gram.
Setelah alat dan bahan yang digunakan telah melalui proses sterilisasi, dilakukan
proses pencampuran yang dilakukan pada ruangan steril. Pada proses pembuatan atau
pencampuran ini dilakukan pada instrumen Laminar Air Flow. Laminar Air Flow adalah alat
laboratorium yang bekerja dengan mengalirkan udara steril secara terus menerus melewati
beberapa komponen sehingga tempat yang digunakan akan terbebas dari debu, spora, kotoran
dan virus penyebab kontaminasi. Prinsip Kerja Laminar Air Flow secara singkat adalah
dengan cara meniupkan udara yang steril secara terus menerus dan juga konsisten. Hal ini
dilakukan agar wilayah kerja terbebas dari debu, kotoran, spora dan partikel lainnya yang
tidak diharapkan. Proses pertama yaitu dengan menggerus kloramfenikol pada mortir 1
hingga halus. Kemudian pada mortir 2 dilakukan pencampuran keempat basis salep dan
digerus hingga homogen. Proses selanjutnya yaitu mencampurkan basis salep yang telah
homogen pada bahan aktif kloramfenikol hingga seluruh bagian rata dan homogen. Hal
tersebut dilakukan karena agar bahan aktif kloramfenikol tidak tertinggal pada mortir.
Sehingga dapat mengurangi berkurangnya dosis sediaan. Salep yang telah jadi kemudian
diletakkan pada tube salep steril dan ditutup dengan cara menggulung bagian bawah tube
salep agar tertutup seluruhnya. Kemasan yang digunakan pada salep atau menempel langsung
pada sediaan termasuk kemasan primer. Sedangkan box yang membungkus tube salep
termasuk kemasan sekunder.
Sediaan salep yaang telah jadi kemudian dilakukan evaluasi dan uji sterilitas.
Evaluasi sediaan dilakukan agar dapat mengetahui sediaan yang telah dibuat apakah telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pada percobaan yang telah dilakukan, dilakukan
evaluasi organoleptis dan penetapan pH terhadap sediaan salep. Uji organoleptis dilakukan
dengan cara mengamati warna, bau, bentuk dan tekstur salep. Setelah melalui evaluasi uji
organoleptis, diperoleh bahwa sediaan memiliki warna putih, tidak berbau dan tekstur salep
rata. Hal tersebut memenuhi persyaratan uji organoleptis karena dilihat dari baunya, salep
tersebut tidak tengik. Evaluasi selanjutnya yaitu uji penetapan pH. Penetapan pH ini
dilakukan dengan cara mengamati pH menggunakan pH universal. Diperoleh pH sediaan
yaitu pH 5. Hal ini menandakan bahwa, sediaan salep mata kloramfenikol yang telah dibuat
memenuhi persyaratan, karena sediaan salep mata dikatakan steril jika memiliki pH rentang 5-
7,4.
Setelah melalui uji organoleptis dan penetapan pH dari sediaan salep mata, maka
dilakukan uji sterilitas. Uji sterilitas wajib dilakukan pada sediaan mata, karena sediaan mata
merupakan sediaan steril yang penggunaannya digunakan pada mata. Pada uji sterilitas ini
menggunakan media Soybean Casein Digest Agar. Cara pembuatan media ini dengan cara
menimbang 3 gram Soybean Casein Digest Agar dan dilarutkan dalam 100 ml aquades, yang
kemudian didihkan dalam erlenmeyer hingga larut sempurna. Kemudian erlenmeyer ditutup
dengan menggunakan kapas yang telah dibalut kasa. Erlenmeyer yang berisi media tersebut
dilakukan steriliasi dengan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 30 menit
sebelum dituangkan pada cawan petri yang telah disterilisi. Kemudian median ditunggu
hingga padat. Setelah media padat, dilakukan proses uji sterilisasi dengan cara mengoleskan
sediaan salep dengan menggunakan jarum pada media yang telah dibuat. Pada percobaan
yang telah dilakukan, proses inkubasi dilakukan selama 1 hari. Hasil dari uji sterilisasi sediaan
salep mata kloramfenikol menunjukkan bahwa tidak ada bakteri yang tumbuh, sehingga dapat
diartikan bahwa salep yang telah dibuat steril.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan formulasi sediaan salep mata Chloramfenicol dapat disimpulkan bahwa:
1. Sediaan salep mata merupakan sediaan steril untuk pengobatan mata yang mengandung
basis salep yang cocok, dimana pembuatan sediaan salep mata dilakukan dengan
menambahkan bahan obat sebagai serbuk steril yang termikronisasi dalam dasar salep
steril yang hasil akhirnya dimasukkan secara aseptis dalam tube salep steril.
2. Sediaan mata Chloramfenicol 1% antibiotik spektrum luas yang bersifat bakteriostatik,
efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif yang aerob dan anaerob, kecuali
Pseudomonas aeruginosa.
3. Evaluasi yang dilakukan pada percobaan meliputi uji organoleptis, uji penetapan pH, dan
uji sterilitas. Dimana ketiga evaluasi tersebut telah memenuhi persyaratan sediaan salep
mata.
J. DAFTAR PUSTAKA