Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


Sediaan Salep Mata Klorampenikol 1%

Dosen pengampu : apt. Nafisah Isnawati, M.Si.

Disusun oleh : kelompok 1 / 19B

19040050 Fitria Meliana Putri Milyunier 19040061 Intan Ayu Wulandari


19040051 Galuh Maulidatin Nufus 19040062 Intan Sarovina
19040052 Hagi Putra Ariva 19040063 Jacinta Dwi Novita Sari
19040053 Helmalia Shintawati 19040064 Jeany Arda Berlianita
19040054 Hikmatul Hafida Nur Diansyah 19040066 Jihan Lorenza
19040056 Ichda Ramadani Utomo 19040069 Khafifah Al Addawiah
19040057 Iklila Muzaiyanah 19040071 Lanny Margaretta
19040058 Indah Rahayu 19040072 Lilik Nur Fitriani

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)

TAHUN AJAR 2021/2022


FORMULASI SALEP MATA KLORAMFENIKOL

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami preformulasi sediaan salep mata kloramfenikol
2. Mahasiswa dapat merancang formula salep mata kloramfenikol
3. Mahasiswa dapat membuat salep mata kloramfenikol dalam skala laboratorium sesuai
dengan persyaratan sediaan steril yang telah ditentukan
4. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi sediaan salep mata kloramfenikol

B. FORMULA
Formula Standar
R/ Kloramfenikol 10 mg
Oculentum simplex 1g

Formula yang digunakan


R/ Chloramfenikol 1%
Propil paraben 0,005%
Parafin liquid 3%
Adepslanae 15%
Vaselin flavum ad 10 gr

C. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
Tube dan tutupnya Kloramfenikol
Neraca analitik Propilenglikol
Autoklaf Adeps lanae
Oven Parafin liquid
Mortir dan stamper Vaselin kuning
Hot plate
Batang pengaduk
Beaker glass
Cawan porcelain
Kaca arloji
Kapas
Tabung reaksi
Cawan petri
Erlenmeyer
Alumunium foil dan kertas coklat
D. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
a. Perhitungan Bahan
 Dibuat sediaan 10 gram
1
Chloramfenikol 1% = x 10 gr
100
= 0,1 gr
0,005
Propil paraben 0,005% = x 10 gr
100
= 0,0005 gr
3
Parafin liquid 0,4% = x 10 gr
100
= 0,3 gr
15
Adepslanae 15% = x 10 gr
100
= 1,5 gr
Vaselin flavum = 10 gr–(0,1 gr+0,0005gr+0,3gr+1,5 gr)
= 8,0995 gr

b. Penimbangan Bahan

No Nama bahan Fungsi Penimbangan


bahan bahan(g)
1 Klomramfenikol Bahan aktif 0,1
2 Propil paraben Pengawet 0,0005
3 Adeps lanae Basis salep 0,3
4 Paraffin liquid Basis salep 1,5
5 Vaselin flavum Basis salep 8,0995

E. CARA KERJA
a. Sterilisasi Alat

Cara Suhu Waktu


No. Nama Alat Ukuran Jumlah
Sterilisasi (°) (menit)
Alat yang digunakan:
1. Tube salep 10gr 1 Autoklaf 121° 30’
o
2. Tutup tube Sedang 1 Autoklaf 121 30’
Mortir dan
2. Sedang 1 Disinfektan - -
stamper
3. Cawan petri Sedang 2 Desinfektan - -
Bahan yang
digunakan :
1. Kloramfenikol - 0,1gr Filtrasi - -
2. Propil paraben - 0,0005gr Oven 150ºC 60’
3. Adeps lanae - 0,3gr Oven 150ºC 60’
4. Parafin liquid - 1,5gr Oven 150ºC 60’
5. Vaselin kuning - 8,0995gr Oven 150ºC 60’

Sterilisasi alat :
Alat-alat

Menyiapkan alat yang akan disterilisasi

kertas coklat, alumunium foil, klip

Tutup alat yang akan disterilkan seperti tube salep dengan kertas coklat
membentuk amplop rangkap 2.
Alat yang telah dibungkus

Lalu masukkan kedalam alat autoklaf pada suhu 121ºC selama 30 menit jika
sudah selesai lanjutan pengovenan
Mortir & stamper,cawan petri dan alkohol

Untuk sterilisasi alat seperti mortir, stamper dan cawan petri dengan cara
disemprot alkohol (disinfektan).
Alat-alat yang telah steril

Setelah sterilisasi selesai, dilanjutkan dengan pembuatan salep mata


kloramfenikol di ruangan steril

b. Pembuatan Salep Mata Kloramfenikol

Kloramfenikol
Timbang Kloramfenikol sebanyak 0,1gr, masuk mortar gerus halus,
sisihkan

Propilparaben,Adepslanae, Parafin liquid, Vaselinkuning

Ditimbang propil araben 0,0005gram, adeps lane 1,5 gr, paraffin liq 0,3gr,
dan maselin flavum 8,0995 menggunakan cawan porselin lalu tutup
menggunakan alumunium foil dan sterilkan dalam oven suhu 150 oC
selama 30 menit
Propilparaben, Adepslanae, Parafin liquid, Vaselinkuning
(yangtelahdisteril)danklorampenikol(yang telahsterril)

Basis salep yang telah disterilkan dan telah dingin dicampur sedikit demi
sedikit kedalam Kloramfenikol, gerus ad homogeny lalu masukkan
kedalam tube yang telah disterilkan.

SalepKloramfenikol

Dilakukan evaluasi Sediaan

F. EVALUASI SEDIAAN
a. Uji Organoleptik
Prinsip : Diamati apakah sediaan yang di buat sesuai dengan standar salep
Tujuan : untuk dapat mengevaluasi organoleptis sediaan
Metode :
Bau : mengenali aroma atau bau sediaan sirup dengan mencium aroma sediaan
Warna : Melihat warna dari sediaan
Bentuk : Mengenali bentuk daribau,
Diamatiwarna, sediaan
bentukdantekstursalep
Konsistensi : Dirasakan konsistensi dari salep

Data ujiorganoleptis
b. Uji pH
Idealnya, sediaan mata sebaiknya diformulasi pada pH yang ekuivalen dengan
cairan air mata yaitu 7,4.

Ambil sampel 1 mL, celupkan pH


universal pada sampel tersebut,
kemudian lihat pH dari salep mata
tersebut
c. Uji sterilitas
Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses sterilisasi yang telah dilakukan apakah
berjalan dengan baik
2. Mahasiswa dapat menguji sediaan steril yang telah dibuat apakah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan

Komposisi MediaSoyben Casein Digest / Trypticase Soy Broth (TSB)

Nama Bahan Jumlah Fungsi


Tryplone 15 Bahan pengisotonis
Soya peptone 5 Nutrient
Sodium chloride 5 Nutrient
Agar 15 Nutrient
pH setelah disterilisasi 7,3 ± 0,2

(Depkes RI, 1995)


Cara Pembuatan Media

Ditimbang sebanyak 3 gram Soybean Casein Digest

Dilarutkan Soybean Casein Digest dalam 1 Liter aquadest dalam erlenmeyer


kemudian didihkan hingga larut sempurna

Erlenmeyer ditutup dengan kapas yang dibalut kasa, kemudian sterilkan


dengan autoklaf selama 30 menit pada suhu 121˚C

Media dituangkan dalam cawan petri yang telah disterilisasi kemudian


tunggu hingga padat

Sediaan Yang Diuji


Sediaan yang diuji dalam percobaan uji sterilitas yaitu sediaan salep mata dengan bahan
aktif kloramfenikol. Salep mata merupakan sediaan steril untuk pengobatan mata yang
mengandung basis salep yang cocok, dimana pembuatan salep mata dilakukan dengan
penambahan bahan obat sebagai larutan steril atau sebagai serbuk steril yang hasil akhirnya
dimasukkan secara aseptis dalam tube.
Prosedur Uji Sterilitas

Diambil media tioglikolat dan soybean casein digest steril masing-masing


cawan petri

Diinkubasikan pada suhu 30-35°C (untuk tioglikolat) dan suhu 20-25°C


(untuk soybean caseinn digest) dalam waktu <7 hari

Sisa media di simpan didalam lemari pendingin pada suhu 10° C sampai
waktu penggunaan

Digunakan media dan menyiapkan jarum ose dan nyalakan lampu bunsen

Dilewatkan jarum ose diatas nyala api hingga tampak berwarna merah pada
ujung jarum ose

Diambil sampel sediaan salep mata

Digoreskan menggunakan jarum ose pada media

Diinkubasi 48-72 jam dengan suhu 30-35°C (FI Ed VI, 2020)

Diamati

Pertumbuhan bakteri atau jamur dapat diketahui dengan timbulnya


kekeruhan pada media
G. HASIL PRAKTIKUM

1. Hasil sterilisasi alat dan bahan


Alat-alat yang disterilisasi antara lain tube salep menggunakan autoklaf, mortar dan
stamper menggunakan desinfektan, cawan porselin menggunakan oven. Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan adalah kloramfenikol, propel paraben, paraffin liquid, adeps
lanae dan vaselin flavum, dimana bahan-bahan tersebut disterilkan dengan menggunakan
oven. Hasil sterilitasi alat dan bahan yaitu steril.
2. Uji organoleptis
Salep yang dihasilkan memiliki warna putih dan tidak berbau.
3. Uji pH
pH salep yang dihasilkan adalah 5. Hal ini berarti salep yang dibuat telah memenuhi
persyaratan nilai pH sediaan mata, yaitu antara pH 5-7,4.
4. Hasil uji sterilitas
Pengujian sterilitasi salep yang telah dibuat di uji sterilitasnya dengan menggunakan
media. Hasil uji sterilitasi salep didapatkan hasil pada media tidak ada bakteri yang
tumbuh, sehingga dapat diartikan bahwa salep yang dibuat telah steril.

H. PEMBAHASAN

Pada percobaaan praktikum formulasi dan teknologi sediaan steril dilakukan


percobaan tentang formulasi sediaan salep mata kloramfenikol. Salep mata adalah salep yang
digunakan pada mata. Pembuatan salep mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat
dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang memenuhi syarat uji
sterilitas. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk
mencegah mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu
penggunaan. Pada percobaan ini membuat sediaan mata kloramfenikol dengan kadar 1%.
Chloramphenicol adalah antibiotik spektrum luas yang bersifat bakteriostatik. Obat ini efektif
terhadap bakteri gram positif dan gram negatif yang aerob dan anaerob, kecuali Pseudomonas
aeruginosa.
Sebelum dilakukan pembuatan sediaan mata, dilakukan proses sterilisasi terhadap
alat dan bahan yang akan digunakan, karena mengingat sediaan mata termasuk sediaan steril
yang harus dilakukan pembuatan secara aseptik untuk mencegah terkontaminasinya sediaan.
Alat yang disterilisasi meliputi cawan porselen, mortir dan stamper, beaker glass, dan tube
salep. Mortir dan stamper disterilisasi dengan cara disemprot menggunakan alkohol,
kemudian dikeringkan. Cawan petri disterilisasi menggunakan proses pemanasan kering
dengan menggunakan oven pada suhu 150°C selama 60 menit, sedangkan tube salep yang
akan digunakan untuk wadah primer dari sediaan dilakukan sterilisasi pemanasan basah
dengan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 30 menit. Untuk proses sterilisasi
pemanasan kering menggunakan oven, alat atau bahan dibungkus terlebih dahulu
menggunakan allumunium foil. Sedangkan jika melalui proses sterilisasi pemanasan basah
alat atau bahan dibungkus menggunakan kertas coklat terlebih dahulu.

Pada formulasi sediaan salep mata kloramfenikol ini menggunakan bahan aktif
kloramfenikol, propil paraben sebagai bahan dasar salep, parafin liquid, adeps lanae dan
vaselin putih sebagai basis salep. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan hasil
perhitungan penimbangan, dimana kloramfenikol 1% sebanyak 0,1 gram; propil paraben
0,005% sebanyak 0,0005 gram; parafin liquid 3% sebanyak 0,3 gram; adeps lanae 15%
sebanyak 1,5 gram; dan vaselin putih ad 10 gram yaitu dengan penimbangan 8,0995 gram.

Bahan-bahan yang digunakan untuk formulasi hendaknya disterilisasi terlebih


dahulu dengan menggunakan sterilisasi pemanasan kering dengan menggunakan oven pada
suhu 150°C selama 60 menit. Proses sterilisasi bahan dilakukan pada propil paraben, adeps
lanae, parafin liquid dan vaselin putih, sedangkan pada bahan aktif kloramfenikol tidak
dilakukan sterilisasi dikarenakan kloramfenikol tidak tahan terhadap pemanasan. Propil
paraben dann vaselin putih diletakkan pada cawan porsen bersamaan, sedangkan adeps lanae
dan parafin liquid ditempatkan pada cawan porselin lain secara bersamaan. Kedua cawan
porselin tersebut ditutup menggunakan allumunium foil sebelum dilakukan proses sterilisasi
menggunakan oven.

Setelah alat dan bahan yang digunakan telah melalui proses sterilisasi, dilakukan
proses pencampuran yang dilakukan pada ruangan steril. Pada proses pembuatan atau
pencampuran ini dilakukan pada instrumen Laminar Air Flow. Laminar Air Flow adalah alat
laboratorium yang bekerja dengan mengalirkan udara steril secara terus menerus melewati
beberapa komponen sehingga tempat yang digunakan akan terbebas dari debu, spora, kotoran
dan virus penyebab kontaminasi. Prinsip Kerja Laminar Air Flow secara singkat adalah
dengan cara meniupkan udara yang steril secara terus menerus dan juga konsisten. Hal ini
dilakukan agar wilayah kerja terbebas dari debu, kotoran, spora dan partikel lainnya yang
tidak diharapkan. Proses pertama yaitu dengan menggerus kloramfenikol pada mortir 1
hingga halus. Kemudian pada mortir 2 dilakukan pencampuran keempat basis salep dan
digerus hingga homogen. Proses selanjutnya yaitu mencampurkan basis salep yang telah
homogen pada bahan aktif kloramfenikol hingga seluruh bagian rata dan homogen. Hal
tersebut dilakukan karena agar bahan aktif kloramfenikol tidak tertinggal pada mortir.
Sehingga dapat mengurangi berkurangnya dosis sediaan. Salep yang telah jadi kemudian
diletakkan pada tube salep steril dan ditutup dengan cara menggulung bagian bawah tube
salep agar tertutup seluruhnya. Kemasan yang digunakan pada salep atau menempel langsung
pada sediaan termasuk kemasan primer. Sedangkan box yang membungkus tube salep
termasuk kemasan sekunder.

Sediaan salep yaang telah jadi kemudian dilakukan evaluasi dan uji sterilitas.
Evaluasi sediaan dilakukan agar dapat mengetahui sediaan yang telah dibuat apakah telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pada percobaan yang telah dilakukan, dilakukan
evaluasi organoleptis dan penetapan pH terhadap sediaan salep. Uji organoleptis dilakukan
dengan cara mengamati warna, bau, bentuk dan tekstur salep. Setelah melalui evaluasi uji
organoleptis, diperoleh bahwa sediaan memiliki warna putih, tidak berbau dan tekstur salep
rata. Hal tersebut memenuhi persyaratan uji organoleptis karena dilihat dari baunya, salep
tersebut tidak tengik. Evaluasi selanjutnya yaitu uji penetapan pH. Penetapan pH ini
dilakukan dengan cara mengamati pH menggunakan pH universal. Diperoleh pH sediaan
yaitu pH 5. Hal ini menandakan bahwa, sediaan salep mata kloramfenikol yang telah dibuat
memenuhi persyaratan, karena sediaan salep mata dikatakan steril jika memiliki pH rentang 5-
7,4.

Setelah melalui uji organoleptis dan penetapan pH dari sediaan salep mata, maka
dilakukan uji sterilitas. Uji sterilitas wajib dilakukan pada sediaan mata, karena sediaan mata
merupakan sediaan steril yang penggunaannya digunakan pada mata. Pada uji sterilitas ini
menggunakan media Soybean Casein Digest Agar. Cara pembuatan media ini dengan cara
menimbang 3 gram Soybean Casein Digest Agar dan dilarutkan dalam 100 ml aquades, yang
kemudian didihkan dalam erlenmeyer hingga larut sempurna. Kemudian erlenmeyer ditutup
dengan menggunakan kapas yang telah dibalut kasa. Erlenmeyer yang berisi media tersebut
dilakukan steriliasi dengan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 30 menit
sebelum dituangkan pada cawan petri yang telah disterilisi. Kemudian median ditunggu
hingga padat. Setelah media padat, dilakukan proses uji sterilisasi dengan cara mengoleskan
sediaan salep dengan menggunakan jarum pada media yang telah dibuat. Pada percobaan
yang telah dilakukan, proses inkubasi dilakukan selama 1 hari. Hasil dari uji sterilisasi sediaan
salep mata kloramfenikol menunjukkan bahwa tidak ada bakteri yang tumbuh, sehingga dapat
diartikan bahwa salep yang telah dibuat steril.

I. KESIMPULAN

Dari percobaan formulasi sediaan salep mata Chloramfenicol dapat disimpulkan bahwa:

1. Sediaan salep mata merupakan sediaan steril untuk pengobatan mata yang mengandung
basis salep yang cocok, dimana pembuatan sediaan salep mata dilakukan dengan
menambahkan bahan obat sebagai serbuk steril yang termikronisasi dalam dasar salep
steril yang hasil akhirnya dimasukkan secara aseptis dalam tube salep steril.
2. Sediaan mata Chloramfenicol 1% antibiotik spektrum luas yang bersifat bakteriostatik,
efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif yang aerob dan anaerob, kecuali
Pseudomonas aeruginosa.
3. Evaluasi yang dilakukan pada percobaan meliputi uji organoleptis, uji penetapan pH, dan
uji sterilitas. Dimana ketiga evaluasi tersebut telah memenuhi persyaratan sediaan salep
mata.

J. DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM 1979. Farmakope Indonesia.Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai